You are on page 1of 13

STUDI ANALISIS SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT MASA YUNANI

JURNAL
Disusun untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Filsafat Umum
Dosen Pengampu:
M. Fathun Nadhor, M.Ag.

Disusun oleh:

KELOMPOK 3 PAI 2C

1. Dian Makrifatul Illah (1860201223223)


2. Cahya Timur Primaji (1860201222169)
3. Jef Frany (1860201221025)
4. M. Akmal choirullah (1860201222212)

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM


FAKULTAS TARBIYAH DAN ILMU KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SATU TULUNGAGUNG
6 MARET 2023

TEMA 3

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 1
STUDI ANALISIS SEJARAH PERKEMBANGAN FILSAFAT MASA YUNANI
Dian Makrifatul Illah, Cahya Timur Primaji, Jef Frany, Mohammad Akmal
Choirullah. Program Studi Pendidikan Agama Islam (kelompok 3 PAI 2C)
FTIK UIN SATU Tulungagung
Jl. Mayor Sujadi Timur No. 46 Tulungagung
dianmaktifatul@gmail.com

Abstract :
Philosophy is a science that is extensive, meaning that it is closely related to our daily
lives. In fact, it Can be said that philosophy is the driving force of our daily lives as
individuals and as collective human Beings in the form of a society or nation.
chroPhilosophy of science is a philosophical reflection of the Nature of science that will
not recognize a stopping point in the direction of the goals to be achieved, Namely truth
and reality. Understanding the philosophy of science means understanding the intricacies
Of science so that the most basic aspects and joints, to understand the perspective of
science, the Possibility of its development, and the interrelationships between branches of
science with one Another. The research approach that researchers use in writing scientific
papers is a type of library Research. It can be concluded that philosophy is a science that
studies seriously the nature of the truth Of all things. Science is a method of thinking
objectively in describing and giving meaning to the real World and has principles to
organize and systematize. The indicators of science are: Accumulative, The truth is not
absolute, objective. There are six phases of scientific development, including; The Pre-
Ancient Greek Phase, the Ancient Greek Phase, the Medieval Phase, the Renaissance Age
phase, The Modern Age phase, and finally the Contemporary Age phase.
Key words: philosophy; history of the development of science.

PENDAHULUAN
Orang-orang Yunani dulu kala mempunyai banyak cerita dan dongeng takhayul. Mitos
tersebut meskipun jauh dari kebenaran rasional, tetapi sudah merupakan percobaan untuk
mengerti tentang rahasia alam ini. Mitos-mitos tersebut sudah memberikan jawaban atas
pertanyaan-pertanyaan yang timbul dalam hati mereka.

Pada abad ke-6 SM mulai berkembang di Yunani suatu sikap baru, dimana orang mulai
mencari jawaban-jawaban tentang rahasia-rahasia alam semesta. Rasio mulai

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 2
menggantikan mitos dan logika menggantikan legenda. Dengan demikian, lahirlah filsafat
Yunani, di mana mereka tidak mencari-cari lagi keterangan-keterangan tentang alam
semesta ini dalam cerita-cerita mitos, tetapi mereka mulai berpikir sendiri, untuk
memperoleh keterangan-keterangan yang memungkinkan mereka mengerti kejadian-
kejadian dalam alam ini.

Dengan demikian, filsafat merupakan suatu pandangan rasional tentang segala sesuatu.
Oleh karena itu, filsafat bagi orang Yunani pada masa itu bukan merupakan ilmu
pengetahuan yang terpisah dari ilmu pengetahuan yang lainnya, melainkan meliputi
segala pengetahuan.

METODE
Metode pada penelitian ini menggunakan metode Library Research, dengan
mengkaji beberapa literatur berupa buku, e-book, jurnal dan sumber-sumber lain yang
berkaitan dengan penelitian yang diajukan. Penelitian ini dilakukan baik secara online
maupun offline. Selanjutnya peneliti mengkaji secara mendalam dengan cara meneliti
membaca, memahami dan mencatat berbagai sumber kemudian memaparkan pokok-
pokok pembahasan yang dibahas lalu menyimpulkan.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Berdasarkan hasil penelitian dengan menggunakan metode Library Research dapat
diperoleh hasil sebagai berikut.
Filsafat Yunani Kuno (Filsafat Alam)
Berkembangnya Yunani kuno tersebut tentu saja selain dipengaruhi faktor internal, juga
tidak kalah kuatnya dipengaruhi faktor eksternal.

 Faktor Eksternal,

Yunani berdekatan dengan daerah Timar Kuno (Cina) dan Mesir. Di daerah-daerah
ini, ilmu pengetahuan sudah berkembang, meskipun perkembangan tersebut masih
terbatas di pusat perkembangan daerah itu. Persentuhan ilmu yang diadopsi dari Timar
Kuno dan Mesir yang sudah kaya dan maju dengan ilmu pengetahuan, kemudian
memengaruhi wacana mite-mite yang berkembang di Yunani. Dunia mitos Yunani Kuno
ini kemudian berhasil melahirkan sejumlah filosof yang sangat berpengaruh. Lahirnya
Yunani sebagai pusat peradaban dunia pada zamannya adalah konsekuensi logis yang

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 3
sangat rasional. Orang Yunani khususnya sejak zaman Plato sudah memperhatikan ide-
ide, hubungan antara realitas dan ilusi, bentuk dan substansi, fakta dan fiksi.

 Faktor Internal

Yunani dianggap juga memiliki sangat banyak faktor internal, seperti keindahan alam,
kebaikan iklim dan kecerdasan manusia, yang mengakibatkan timbulnya filsafat dengan
tiba-tiba pada masa Thales, di dalam sebuah perabadan yang berusia jauh lebih singkat
daripada perabadan Mesir dan Mesopotamia ini. Sebelum perabadan Yunani, pemikiran
rasional dan penyelidikan teratur terhadap alam semesta tidak dikenal di dunia.

Tokoh – Tokoh Filsafat Yunani Kuno

1. Thales (625 – 545 SM)


Nama Thales muncul atas penuturan sejarawanHerodatus pada abad ke-5
SM. Thales sebagai salah satu dari tujuh orang yang bijaksana (Seven Wise Men
of Greece). Aristoteles memberikan gelar The Father of Filoshopy. Salah satu
jasanya yang besar adalah meramal gerhana matahari pada tahun 585 SM.
Thales berpendapat bahwa dasar pertama atau intisari alam ialah air.
Thales mengembangkan filsafat alam kosmologi yang mempertanyakan asal
mula, sifat dasar dan struktur komposisi daria alam semesta. Sebagai ilmuwan
pada masa itu ia mempelajari magnetisme dan listrik yang merupakan pokok soal
fisika. Juga mengembangkan astronomi dan matematika dengan mengemukakan
pendapat, bahwa bulan bersinar karena memantulkan cahaya matahari. Dengan
demikian, Thales merupakan ahli matematika yang pertama dan juga The Father
of Deductive reasoning (bapak penalaran deduktif). Walaupun pandangan-
pandangan Thales benyak yang kurang jelas, akan tetapi pendapatnya merupakan
percobaan pertama yang masih sanagt sederhana dengan menggunakan rasio(akal
pikiran).
2. Anaximandros (610-640 SM)
Anaximandros mencoba menjelaskan bahwa subtansi pertama itu bersifat
kekal dengan sendirinya. Dia mengatakan itu udara. Alasanya udara merupakan
sumber segala kehidupan. Di dalam filsafat terdapat lebih dari satu kebenaran
tentang satu persoalan. Sebab ialah bukti kebenaran teori filsafat terletak pada

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 4
logis atau tidak argument yang digunakan,bukan terletak pada kongklusi. Di sini
sudah kelihatan bibit relatifisme yang kelak dikembangkan dalam filsafat sofisme.
3. Anaximenes (538-480 SM)
Anaximenes berpendapat bahwa udara merupakan asal usul segala
sesuatu. Udara melahirkan semua benda dalam alam semesta ini karena suatu
proses suatu pemadatan dan pengenceran. Jika udara melakukan pemadatan maka
munculah berturut-turut angin, air, tanah, dan akhirnya batu. Sebaliknya kalau
udara itu mrnjadi encer yang timbul adalah api.
Paandangan Aximenes tentang susuna jagat raya merupakan kebalikan
dari Anaximandros. Menurut Anaximenes bumi yang merupakan meja bundar
melayang diatas udara. Demikian pun matahari, bulan, dan bintang. Badan jasad
raya itu tidak terbenam di bawah bumi sebagai mana di pikirkan Anaximandros
tetapi mengelilingi bumi yang datar itu, matahri lenyap pada waktu malam
tertutup dibealakang bagian tinggi.
4. Phytagoras (580-500 SM)
Phytagoras tidak menjadukan banyak pemikiran tentang substansi yang
menjadikan alam, tetapi ia lebih banyak memikirkan tentang bentuk dan
hubungan antara berbagai macam benda, ssebagai seorang yang ahli matematika
dia sangat tertarik pada bentuk dan hubungan yang bersifat kuantitatif
Menurut phytagoras, bilangan yang merupakan anasir penyusunan segala
macam bentuk dan hubungan. Benda-benda itu merupakn copy atau imitasi dari
bilangan-bilangan, yang mengubah materi (matter) menjadi bentuk ( forms)
adalah bilangan. Karena itu segala bentuk ditentukan oleh angka.
Karena ityulah phytagoras berkesimpulan bahwa dibalik fenomena yang kita lihat
ini terdapat bilangan. Bilangan itu merpukan dasar bagi segalanya.
5. Xenophanes (570-480 SM)
Xenophanes lahir di Kolofon, kota di lonia yang berada di Asia kecil, dan
dikenal sebagai seorang penyair. Ia juga sering berjalan-jalan dari satu daerah ke
daerah lain. Dalam perjalanannya, ia sering menyanyikan puisi-puisi. Berdasarkan
puisi-puisi itulah, kita mendapatkan gambaran mengenai pemikiran Xenophanes.
Dalam puisi-puisinya, Xenophanes mengkritik gambaran-gambaran tentang
Tuhan yang terlalu bersifat manusiawi atau antropomorfis. Ia mengatakan bahwa
orang Etiopia akan menggambarkan bahwa Tuhan mereka mempunyai hidung

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 5
yang datar dan berkulit gelap. Bahkan lebih jauh lagi dalam puisinya, Xenophanes
mengatakan jika singa dan lembu mempunyai tangan dan bisa menggambar
seperti manusia maka mereka akan menggambarkan Tuhan mirip dengan
gambaran mereka. Xenophanes juga menentang gambaran Tuhan yang terdapat
dalam dewa-dewi Olimpus seperti yang diungkapkan oleh Gambaran ini baginya
merupakan sebuah opini karena pada dasarnya gambaran ini didasarkan pada apa
yang ditangkap oleh panca inderawi manusia. Melalui panca inderawi, manusia
mencoba untuk menggambarkan yang ilahi itu. yang dipercaya sebagai sebab
utama (plusis) dari alam semesta. Bagi Xenophanes, opini yang demikian tidaklah
cukup untuk menggambarkan Tuhan. Tuhan itu lebih besar daripada apa yang
digambarkan oleh manusia. Tuhan tidak terjebak dalam kategori dan terminologi
yang diusulkan manusia karena jika demikian maka la bukan lagi Tuhan
sebagaimana yang dipahami Xenophanes. Xenophanes kemudian mengajukan
pandangannya bahwa Tuhan itu satu. Angka satu dalam pemahaman Yunani
adalah angka pertama bukan angka nol. Dengan demikian, Xenophanes
menunjukkan bahwa Tuhan adalah sebab pertama dan utama dari alam semesta.
Tuhan adalah sosok yang mengontrol segala peristiwa yang ada dalam alam
semesta ini. Bagi Xenophanes, Tuhan tidak mengontrol segala peristiwa yang ada
dalam alam semesta secara fisik. la mengontrol semua itu melalui pikirannya dan
keinginannya. Tanpa pergerakan Tuhan mengontrol alam semesta itu berarti
bahwa Tuhan adalah keseluruhan dari alam semesta ini.
6. Herakleitos (540-475 SM)
Herakleitos lahir di Epesus, sebuah kota perantauan di Asia Kecil dan
merupakan kawan dari Pythagoras dan Xenophanes, akan tetapi ia lebih tua. Ia
mendapat julukan si gelap karena untuk menulusuri gerak pemikirannya sangat
sulit. Hanya dengan melihat fragmen-fragmennya , ia mempunyai kesan hati yang
tinggi dan sombong , sehingga ia mudah mencela kebanyakan manusia untuk
mengatakan jahat dan bodoh, juga mencela orang –orang yang terkemuka di
Yunani.
Menurut Herakleitos alam semesta ini sealu dalam keadaan berubah,
sesuatu yang dingin berubah menjadi panas, yang panas berubah menjadi dingin.
Itu berarti kita hendak memahami kehidupan kosmos, kita mentaati menyadari
bahwa kehidupan kosmos itu dinamis. Kosmos itu tidak pernah berhenti (diam), ia

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 6
selalu bergerak, dan bergerak berarti berubah. Gerak itu menghasilkan
perlawanan-perlawanan . Itulah sebabnya ia sampai pada kongkulasi bahwa yang
mendasar dalam alam semesta ini bukanlah baha (stuff)-nya seperti yang
dipertanyakan oleh para filosof yang pertama itu, melainkan prosesnya. Penyataan
“semua mengalir” berarti semua berubah bukanlah pernayatan yang sederhana.
Implikasi pernyataan tersebut amat hebat. Dan itu mengandung pengertian bahwa
kebenaran sealalu berubah, tidak tetap. Pengertian adil pada hari ini belum tentu
masih benar besok. Hari ini 2 x 2 = 4 namun besok dapat juga bukan empat.
Pandangan ini merupakan warna dasar flsafat sofisme.
Menurut pendapatnya, di alam arche terkandung sesuatu yang hidup
(seperti roh ) yang disebut sebagai logos ( akal atau semacam wahyu). Logos
inilah yang menguasai sekaligus mengendalikan keberadaan segala sesuatu.
Hidup manusia akan selamat sesuai dengan logos.
7. Parmenides (540-475 SM)
Parmenides lahir di kota Elea, kota perantauan Yunani di Italia Selatan,
Arena. Ia di lahirkan di Elea, maka penganutnya disebut kaum Elea.
Kebesarannya sama dengan kebesaran Heraclitos. Ia lah yang pertama kali
memikirkan tentang hakikat tentang ada (being).
Parmanides adalah salah seorang tokoh relatifisme yang penting. Dikatakan
sebagai logikawan pertama dalam sejarah filsafat, bahkan dapat disebut filosof
pertama dalam pengertian modern. Sistemnya secara keseluruhan disandarkan
pada dedukasi logis, tidak seperti Heraclitos, misalnya, yang menggunakan
metode intuisi. Ternyata plato amat menghargai metode parmenides itu. Dan Plato
lebih banyak mengambil dari Parmenides dibandingkan dengan dari filosof yang
lain pendahulunya.
Ia berpendapat bahwa hanya pnegetahuan ynag tetap dan umum yang
mengenai yang satu sajlaah (pengetahuan budi) yang dapat dipercaya.
Pengetahuan budi itulah yang dapat dipercayai, kalau ia benar maka sesuailah ia
dengan realitas. Sebab itu yang merupakan realitas bukanlah yang berubah dan
bergerak serta beralih dan bermacam-macam, melainkan yang tetap. Realitas
bukanlah yang menjadi melainkan ada. Hal ini berbeda dengan pendapat
Heraclitos yaitu bahwa realitas adalah gerak dan perubahan.

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 7
Dalam The way of Truth Parmanides bertanya: Apa standar kebenaran dan apa
ukuran realitas? Bagaimana hal itu dapat dipahami? Ia menjawab : ukurannya
ialah logika yang konsisten. Contoh. Ada 3 cara berfikir tentang Tuhan : pertama
ada, kedua tidak ada, dan ketiga ada dan tidak ada. Yang benar ialah ada (1) tidak
mungkin meyakini yang tidak ada (2) sebagai ada karena ayng tidak ada pastilah
tidak ada. Yang (3) tidak mungkin karena tidak mungkin Tuhan itu ada dan
sekaligus tidak ada. Jadi, benar-tidaknya suatu pendapat diukur dengan logika.
Disinilah muncul masalah. Bentuk ekstrem pernyataan itu adalah bahwa ukuran
kebenaran adalah akal manusia. Yang ada (being) itu ada, yang ada tidak dapat
hilang menjadi tidak ada, dan yang tidak ada tidak mungkin muncul menjadi ada,
yang tidak adalah tidak ada, sehingga tidak dapat dipikirkan. Yang dapat
dipikirkan adalah hanyalah yang ada saja sedangkan yang tidak ada tidak dapat
dipikirkan. Jadi, yang ada (being) itu satu, umum, tetap dan tidak dapat dibagi-
bagi. Karena membagi yang ada akan menimbulkan atau melahirkan banyak ada,
dan itu tidak mungkin.yang ada dijadikan dan tidak dapat musnah.yang ada di
segala tempat, oleh karenanya tidak ada ruangan yang kosong , maka di luar yang
ada masih ada sesuatu yang lain.
8. Zeno (490-430 SM)
Zeno lahir di Elea , dan murid dari Parmenides. Sebagai murid ia dengan
gigih mepertahankan ajaran gurunya dengan cara memberikan argumentasi secara
baik sehingga kemudian hari ia dianggap sebagai peletak dasar dialektika.
Menurut Aristoteles, Zeno lah yang menemukan dialektika yaitu suatu
argumentasi yang bertitik tolak dari suatu pengandaian ayat hipotesa, dan dari
hipotesa tersebut ditarik suatu kesimpulan. Dalam melawan penentang-
penentangnya kesimpulan yang diajukan oleh Zeno dari hipotesa yang diberikan
adalah suatu kesimpulan yang mustahil, sehingga terbukti bahwa hipotesa itu
salah.
Sebagai contoh dalam mengemukakan hipotesis terhadap melawan gerak :
a. Anak panah yang dilepaskan dari busurnya sebagi hal yang tidak bergerak,
karena pada setiap saat panah tersebut berhenti di suatu tempat tertentu.
Kemudian dari tempat tersebut bergerak ke suatu tempat pemberhentian yang lain
dan seterusnya. Memang dikatakan anak panah tersebut meleset hingga sampai

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 8
pada yang dituju, artinya perjalanan anak panah tersebut sebenarnya merupakan
kumpulan pemberhentian-pemberhentian anak panah.
b. Achilles si jago lari yang termasyur dalam mitologi Yunani tidak dapat
menang melawan kura-kura, karena kura-kura berankgat sebelum Achilles,
sehingga Achiles lebih dahulu harus melewati atau mencapai titik dimana dimana
kura-kura berada pada saat ia berangkat. Setelah Archles berada pada suatu titik,
kura-kura tersebut sudah lebih jauh lagi seterusnya sehingga jarak antara Achiles
dan kura-kura selalu berkurang akan tetapi idak pernah habis.
Argumentasi Zeno ini selama 20 abad lebih tidak dapat dipecahkan orang
secara logis. Baru dapat dipecahkan setelah para ahli matematika membuat
pengertian limit dari seri tak terhingga.
9. Empedoclas (492-432 SM)
Lahir di Akragos, Pulau Sicilia, ia sangat dipengaruhi oleh ajaran kaum
Ptagorean dan aliran keagamaan refisme. Ia pandai dalam bidang kedokteran,
penyair retorika, politik dan pemikir. Ia menulis karyanya dalam bentuk puisi ,
seperti Parmenides.
Dalam bukunya tentang alam dikatakan oleh Empedocles bahwa
sebenarnya tak ada menjadi dan hilang, ia mengikuti Parmenides. Adapun
perbedaan dalam seluruh keadaan itu tak lain adalah daripada campuran dan
penggabungan unsur-unsur (rizomata) : air. Udara. Api, dan atnah. Keempat unsur
inilah yang merupakan dasar terakhir dari segala sesuatu. Proses penggabungan
ini terpelihara oleh dua kekuatan yang saling bertentangan, yaitu cinta dan benci.
Karena cinta maka pada mulanya keempt unsur tersebut tersusun dalam
keseimbangan , adapun bencilah yang mencerai beraikan keseimbangan yang
semula itu. Cinta lalu mengambil tindakan dan mengembalikan yang semula.
Tetapi dicerai beraikan lagi oleh benci. Penegtahuan tidak lain daripada proses
pergabungan : karena tergabung dengan tanah, kita tahu akan tanah, tergabung
dengan air kita tahu akan air.
Dengan demikian, dalam kejadian di alam semesta ini, unsur cinta dan
benci selalu menyertai juga proses penggabungan dan penceraian tersebut berlaku
untuk melahirkan anak-anak makhluk hidup. Sedangakan manusia pun terdiri dari
empat unsur (api, udara, tanah dan air) juga mengenal akan empat unsur. Hal ini

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 9
karena teori pengenalan yang dikemukakan oleh Empedocles bahwa yang sama
mengenal yang sama.
10. Anaxagoras 499-420 SM)
Ia dilahirkan di kota Klazomenai, Lonia, kemudian menetap di Athena
selama 30 tahun. Anaxagoras adalah ahli pikir yang pertama yang berdomisili di
Athena , dimana dikemudia hari Athena inlah menjadi pusat utana perkembangan
filsafat yunani samapi abad ke 2 SM.
Pemikirannya, realitas bukanlah satu , akan tetapi terdiri dari banyak unsur dan
tidak dapat dibagi-bagi, yaitu atom. Atom ini sebagai bagian dari materi yang
terkecil dari materi sehingga tidak dapat terlihat dan jumlahnya tidak terhingga.
Tentang terbentuknya dunia (kosmos), atom-atom yang berbeda bentuknya saling
terkait, kemudian digerakkan oleh puting beliung. Semakin banyak atom yang
bergerak akan menimbulkan pusat gerak atom (atom yang padat).yang disebut
realitas seluruhnya adalah sebagai suatu campuran yang mengandung semua
benih-benih . Indera kita tidak dapat melihat semua benih yang ada di dalamnya.
Hanya bisa melihat benih yang dominan. Misalnya, kita melihat emas ( yang
telihat emas, karena warna kuning yang dominan), walaupun benih-benih yang
lain seperti perak, besi, tembaga terdapat didalamnya.
Pemikirannya tentang nus, bahwa apa yang dikemukakan oleh
Empedocles tentang cinta dan benci yang menyebabkan adanya penggabungan
dan penceraian, maka Anaxagros mengemukakan yang menyebabkan benih-benih
menjadi kosmos adalah nus yang berarti roh atau rasio, tidak tercampur dengan
benih-benih dan terpisah dari semua benda. Oleh karena ajrannya tentang nus
inilah Anaxagoras untuk pertama kalinya dalam filsafat dikenal adanya perbedaan
antara jasmani dan yang rohani.
11. Democritos (460-370 SM)
Ia lahir di kota Abdera di pesisir Thrake di Yunani Utara. Karena ia
berasal dari keluarga yang kaya raya, maka dengan kekayaannya itu ia bepergian
ke Mesir dan negeri –negeri Timur lainnya. Dari karya-karyanya ia telah
mewariskan sebanyak 70 karangan tentang bernacam-macam masalah seperti,
kosmologi, matematika, astronomi, logika, etika, teknik, mesin, puisi dan lain-
lain. Sehingga ia dipandang sebagai seorang sarjana yang menguasai banyak
bidang.

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 10
Pemikirannya, bahwa realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan
jumlahnya tak terhingga. Unsur-unsur tersebut merupakan bagian materi yang
sangat tidak dapt dibagi-bagi lagi. Unsur tersebut dikatakan sebagai atom yang
berasal dari satu dari yang lain karena ini tidak dijadikan dan tidak dapat
dimusnahkan, tidak berubah dan tidak berkualitas. Menurut pendapatnya, atom-
atom itu selalu bergerak, berarti harus ada ruang yang kosong. Sebab satu atom
hanya dapat bergerak dan menduduki satu tempat saja. Sehingga
Democratosberpendapat bahwa realitas itu ada dua, yaitu : atom itu sendiri (yang
patuh) dan ruang tempat atom bergerak (kosong).
Democritos pun membedakan adanya dua macam pengetahuan, yaitu
pengetahuan indera yang keliru dan pengetahuan budi yang sebenarnya.”Ada dua
pengetahuan katanya, pengetahuan yang sebenarnya dan pengetahuan yang tidak
sebenarnya. Adapun yang tidak sebenanya adalah penglihatan, penciuman, rasa”.

KESIMPULAN

Jadi, dari makalah ini dapat disimpulkan bahwa para tokoh yunani kuno memiliki
berbagai pendapat dan pemikiran yang berbeda, seperti Thales yang berpendapat
bahwa prinsip alam semesta adalah air karena air mempunyai berbagai bentuk
bisa cair, beku, dan uap.

Thales berpikir seperti itu karena bahan makanan semua makhluk hidup memuat
air didalamnya, dan demikian halnya dengan tumbuhan yang hidup karena
terdapat air dalam tanah. Selain itu air juga sangat dibutuhkan untuk
kehidupan.Thales juga berpendapat bahwa “semuanya penuh dewa – dewa”.

Maksud thales dalam pernyataan itu ialah jagat raya ini berjiwa dan mampu
bergerak. Thales juga berpendapat bahwa bulan bersinar karena memantulkan
cahaya matahari, besar kedua sudut alas dari segitiga sama kaki adalah sama.
Menurut anaximandros bahwah prinsip alam semesta ialah to apeiron atau yang
tak terbatas. Anaximandros juga berpendapat bahwa bumi berbentuk silinder dan
manusia timbul dari ikan. Menurut anaximenes prinsip asal usul segala sesuatu
adalah udara dan bumi melayang diatas udara. Menurut pythagoras jiwa itu tidak
akan mati melainkan sesudah kematian jiwa tersebut akan berpindah. Xenophanes

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 11
menganggap bahwa allah itu sempurna dan tidak mempunyai permulaan, dengan
kata lain bersifat kekal. Herakleitos memiliki 3 pemikiran Segala sesuatu
mengalir,logos,segala sesuatu yang berlawanan. Parmenides menulis
pemikirannya dalam bentuk puisi yang memiliki 2 judul,Jalan Kebenaran dan
Jalan Pendapat. Zeno pemikirannya tentang kehidupan sebagian rakyat Athena
yang menderita karena mereka menginginkan apa yang tidak mereka miliki atau
takut kehilangan apa yang mereka cintai. Mengejar kesenangan dengan
memperoleh kesenangan dan mempertahankan apa yang sudah
diperoleh.Empedoclas pemikirannya tentang ajaran mengenai empat anasir.
Anaxagoras pemikirannya tentang

realitas bukanlah satu dan pemikiran tentang nus. Democritos pemikirannya bahwa
realitas bukanlah satu, tetapi terdiri dari banyak unsur dan jumlah nya tak terhingga.
Unsur-unsur tersebut dikatakan sebagai atom yang berasal dari satu daru yang lain
karena tiga hal yaitu bentuk,urutan,dan posisinya. Menurutnya,atom-atom itu selalu
bergerak berarti harus ada ruang kosong. Satu atom hanya dapat bergerak dan
menduduki satu tempat.

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 12
DAFTAR PUSTAKA

Asmoro Achmadi, 2012, Filsafat Umum, Jakarta: Raja Grafindo Persada

Ihsan, Fuad, 2010, Filsafat ilmu, Jakarta:Rineka Cipta

Juhaya s Praja, 2003, Aliran-Aliran Filsafat & Etika, Jakarta:Kencana

Muzairi, 2009, Filsafat Umum, Yogyakarta: Teras

Prof. dr. Ahmad Tafsir, 2002, Filsafat Umum (Akal dan Hati sejak
Thakes Sampai Capra), Bandung:PT. remaja Rosdakarya

Dr. Surajiyo, 2005, Ilmu Filsafat Jakarta:PT. Bumi Aksara

Jurnal Filsafat Prodi PAI- 2C kelompok 1 FTIK UIN SATU Tulungagung 6 Maret 2023 - 13

You might also like