You are on page 1of 4

LK 1.

3 Penentuan Akar Penyebab Masalah

Nama Mahapeserta didik: SURYA NINGSIH


Asal Institusi: SMAN 4 TAMBUSAI UTARA

Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah


menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati konteks yang dihadapi guru di
kelas/sekolahnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab
masalah:

1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat dan


pakar/pihak terkait:
 Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah
 Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda identifikasi dan
jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi.
 Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam menentukan akar
penyebab masalah yang paling relevan.
2. Analisis dan Pertimbangan:
 Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan selama eksplorasi
penyebab masalah.
 Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan evaluasi akar penyebab
masalah yang paling relevan untuk situasi tersebut.
 Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak signifikan terhadap hasil
pembelajaran atau tantangan yang dihadapi oleh guru dalam tugas sehari-hari.
3. Penentuan Masalah dan Akar Penyebab:
 Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas keseharian guru.
 Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara rinci.
 Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan akar penyebab
tersebut relevan dan memiliki potensi untuk diatasi.

Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan gunakan sebagai panduan
dalam langkah-langkah berikutnya untuk menemukan solusi bagi masalah yang telah diidentifikasi

N Hasil Akar Analisis akar Masalah terpilih yang akan


o eksplorasi penyebab penyebab masalah diselesaikan
penyebab masalah (data pendukung)
masalah
1. Kurang pahamnya 10.13 Peserta didik menulis teks
1.Rendahnya Peserta peserta didik naratif dengan pengembangan
kemampuan tentang beragam konflik dan karakter beberapa
didik
pola karangan tokoh menggunakan pilihan kata
mengarang tidak serta cara-cara di yang memikat untuk
cerpen berbakat dalam
peserta dipublikasikan di media cetak
mengarang pengembangannya
didik kelas tidak terstruktur, maupun digital.
cerpen.
X
2. Keterbatasan ide Meningkatkan kemampuanmengarang
dan kurangnya cerpen peserta didik kelas X cerpen
wawasan peserta
didik, sehingga isi 1. peserta didik diberi motivasi agar
karangan cerita peserta didik lebih memahami
inspiratif peserta manfaat yang bisa diambil dalam
didik masih menulis cerpen.
dangkal dan
2. Bagi peserta didik yang
temanya kurang
menarik, berkemampuan rendah, guru
3. Rendahnya memberikan media dan strategi
pengetahuan sebagai umpan. Misalnya guru
peserta didik menugaskan peserta didik untuk
tentang unsur- mencari ide dari buku bacaan atau
unsur pembangun surat kabar. Dengan demikian,
cerita inspiratif,
peserta didik lebih mudah
4. Merasa tidak berimajinasi dan mengembangkan
berbakat,
karangan mereka di dalam sebuah
5. Merasa tidak
cerpen.
adamanfaatny
3. Menggunakan media pembelajaran
a menulis
yang tepat serta dengan
cerita pendek,
menerapkan model pengajaran
dan
yang menitikberatkan peserta didik
6. Merasa tidak
aktif dalam proses belajar
mendapat
mengajar.
bimbingan yang
4. Menggunakan media feature,
baik oleh guru
khususnya human interest feature
dalam proses
(yakni memberikan penekanan
pembelajaran
pada fakta-fakta yang dianggap
menulis cerita
mampu menggugah emosi seperti
pendek.
menghibur, memunculkan empati,
7. Kesulitan
dan keharuan). Melalui media
menentukan
feature ini peserta didik diharapkan
topik atau judul
dapat mengungkapkan kembali isi
cerpen
maupun bagian-bagian dari feature
8. Kesulitan
yang lain untuk dijadikan sumber
membuat
ide dalam menulis cerpen
kerangka tulisan
yang membuat
tulisan tidak
bermakna
9. Kurang mahir
dalam merangkai
peristiwa dengan
baik
10. Kesulitan
menyusun
kalimat yang
efektif, baku,
dan sesuai
dengan Ejaan
bahasa Indonesia
yang baik”.

Rendahnya 1. Peserta didiktidak 11.3 Peserta didik mengkreasi


2.minat Malas terbiasa melakukan dan menyajikan pendapat secara
membaca membaca kegiatan membaca
sistematis dan kreatif dalam
teks pidato teks pidato baik di lingkungan
sekolah ataupun di bentuk ceramah sesuai dengan
peserta (teks
rumah format wicara (monolog atau
didik di persuasif)
2. Malas membaca paparan) dengan memerhatikan
kelas XI disebabkan buku- norma kesopanan dan budaya
buku yang tersedia
berupa buku bacaan Indonesia
berat bukan kategori
ringan yang diminati Meningkatkan kemampuan membaca
peserta didiktingkat pemahaman teks persuasif
SMA 1. Membaca bersamaTetapkan
3. Kurangnya perhatian tujuan-tujuan
dari keluarga peserta 2. Mencari tema-tema umum
didik dalam kegiatan 3. Mencatat sambil membaca.
literasi anak.
4. Ajukan pertanyaan tentang
4. Model pembelajaran apa yang mereka baca.
guru masih
5. Menggunakan model discovery
monoton.
learning. Model discovery
5. Kurangnya learning dapat meningkatkan
pemantauan intensif kemampuan membaca
dari guru terhadap pemahaman teks persuasi baik
kegiatan membaca secara proses maupun hasil.
teks pidato siswa Menggunakan model
6. Adanya pemikiran pembelajaran kooperatif
keliru bahwa
alearning dalam
kegiatan membaca
hanya menjadi pembelajaran yang
tanggung jawab guru dilakukan secara
bahasa Indonesia berkelompok. Peserta didik
saja. berkelompok kecil yang
terdiri dari 4 orang untuk
memahami konsep materi
pelajaran yang akan
dibimbing oleh guru.

1. peserta 11.2 Peserta didik menilai tujuan


3.Konsentrasi Kurang didikmemang ceramah dan menanggapi
belajar bervariasiny malas belajar dan
meperhatikan (persetujuan, sanggahan, kritik,
peserta a saran) isi ceramah yang
pelajaran yang
didik penggunaan dipelajari disimaknya
menurun pendekatan, 2. peserta
dalam metode didikmudah  Meningkatkan konsentrasi peserta
proses diterapkan mengantuk di
didik dalam proses pembelajaran
pembelajara dalam dalam kelas 1. Tidak Memberi Banyak Tugas
n proses sehingga sukar dalam Satu Waktu.
pembelajara menerima
pelajaran. 2. Beri Batasan Waktu
n 3. Coba Mindfulness (kesadaran
3. Sebagian peserta
didiksibuk dengan diri)
kegiatannya 4. Ajak Anak Bermain
masing-masing
4. kondisi lingkungan 5. Uji Ingatan Anak
kelas yang tidak 6. Istirahat yang Cukup
memiliki AC atau 7. Ajak Anak Rutin Berolahraga
kipas angin 8. Ajak Anak Menikmati Alam.
sehingga anak
didik lebih banyak 9. Menggunakan model
senang keluar pembelajaran kooperatif
kelas daripada alearningdalah pembelajaran
mengikuti yang dilakukan secara
pelajaran di dalam
kelas. berkelompok. Peserta didik
Menggunakanmeto berkelompok kecil yang terdiri
de yang dari 4 orang untuk memahami
konvensional ; konsep materi pelajaran yang
ceramah, mencatat
dan penugasan. akan dibimbing oleh guru.
5. Peserta didik
kurang antusias
dengan proses
pembelajaran
tematik.
6. Peserta didik jenuh
ketika belajar.
7. Peserta didik tidak
berkonsentrasi
8. saat pembelajaran
berlangsung.
9. Metode
pembelajaran yang
kurang menarik
perhatian peserta
didik

You might also like