Petunjuk: Setelah mengeksplorasi penyebab-penyebab masalah, langkah selanjutnya adalah
menentukan akar penyebab masalah yang paling mendekati konteks yang dihadapi guru di kelas/sekolahnya. Gunakan petunjuk berikut untuk membantu Anda dalam penentuan akar penyebab masalah:
1. Berkonsultasi dengan Guru/Kepala Sekolah/Pengawas Sekolah/Rekan Sejawat dan
pakar/pihak terkait: Diskusikan temuan Anda mengenai penyebab masalah Bagikan informasi tentang penyebab masalah yang telah Anda identifikasi dan jelaskan konteks spesifik yang Anda hadapi. Tanyakan pendapat, saran, dan rekomendasi mereka dalam menentukan akar penyebab masalah yang paling relevan. 2. Analisis dan Pertimbangan: Tinjau kembali data dan informasi yang telah Anda kumpulkan selama eksplorasi penyebab masalah. Pertimbangkan konteks kelas/sekolah yang Anda hadapi dan evaluasi akar penyebab masalah yang paling relevan untuk situasi tersebut. Identifikasi akar penyebab masalah yang memiliki dampak signifikan terhadap hasil pembelajaran atau tantangan yang dihadapi oleh guru dalam tugas sehari-hari. 3. Penentuan Masalah dan Akar Penyebab: Pilih minimal 2 (dua) masalah yang paling sesuai dengan tugas keseharian guru. Jelaskan akar penyebab dari setiap masalah yang dipilih secara rinci. Tinjau kembali penelitian dan analisis Anda untuk memastikan akar penyebab tersebut relevan dan memiliki potensi untuk diatasi.
Pastikan untuk mencatat informasi yang diperoleh dalam lembar kerja dan gunakan sebagai panduan dalam langkah-langkah berikutnya untuk menemukan solusi bagi masalah yang telah diidentifikasi
N Hasil Akar Analisis akar Masalah terpilih yang akan
o eksplorasi penyebab penyebab masalah diselesaikan penyebab masalah (data pendukung) masalah 1. Kurang pahamnya 10.13 Peserta didik menulis teks 1.Rendahnya Peserta peserta didik naratif dengan pengembangan kemampuan tentang beragam konflik dan karakter beberapa didik pola karangan tokoh menggunakan pilihan kata mengarang tidak serta cara-cara di yang memikat untuk cerpen berbakat dalam peserta dipublikasikan di media cetak mengarang pengembangannya didik kelas tidak terstruktur, maupun digital. cerpen. X 2. Keterbatasan ide Meningkatkan kemampuanmengarang dan kurangnya cerpen peserta didik kelas X cerpen wawasan peserta didik, sehingga isi 1. peserta didik diberi motivasi agar karangan cerita peserta didik lebih memahami inspiratif peserta manfaat yang bisa diambil dalam didik masih menulis cerpen. dangkal dan 2. Bagi peserta didik yang temanya kurang menarik, berkemampuan rendah, guru 3. Rendahnya memberikan media dan strategi pengetahuan sebagai umpan. Misalnya guru peserta didik menugaskan peserta didik untuk tentang unsur- mencari ide dari buku bacaan atau unsur pembangun surat kabar. Dengan demikian, cerita inspiratif, peserta didik lebih mudah 4. Merasa tidak berimajinasi dan mengembangkan berbakat, karangan mereka di dalam sebuah 5. Merasa tidak cerpen. adamanfaatny 3. Menggunakan media pembelajaran a menulis yang tepat serta dengan cerita pendek, menerapkan model pengajaran dan yang menitikberatkan peserta didik 6. Merasa tidak aktif dalam proses belajar mendapat mengajar. bimbingan yang 4. Menggunakan media feature, baik oleh guru khususnya human interest feature dalam proses (yakni memberikan penekanan pembelajaran pada fakta-fakta yang dianggap menulis cerita mampu menggugah emosi seperti pendek. menghibur, memunculkan empati, 7. Kesulitan dan keharuan). Melalui media menentukan feature ini peserta didik diharapkan topik atau judul dapat mengungkapkan kembali isi cerpen maupun bagian-bagian dari feature 8. Kesulitan yang lain untuk dijadikan sumber membuat ide dalam menulis cerpen kerangka tulisan yang membuat tulisan tidak bermakna 9. Kurang mahir dalam merangkai peristiwa dengan baik 10. Kesulitan menyusun kalimat yang efektif, baku, dan sesuai dengan Ejaan bahasa Indonesia yang baik”.
2.minat Malas terbiasa melakukan dan menyajikan pendapat secara membaca membaca kegiatan membaca sistematis dan kreatif dalam teks pidato teks pidato baik di lingkungan sekolah ataupun di bentuk ceramah sesuai dengan peserta (teks rumah format wicara (monolog atau didik di persuasif) 2. Malas membaca paparan) dengan memerhatikan kelas XI disebabkan buku- norma kesopanan dan budaya buku yang tersedia berupa buku bacaan Indonesia berat bukan kategori ringan yang diminati Meningkatkan kemampuan membaca peserta didiktingkat pemahaman teks persuasif SMA 1. Membaca bersamaTetapkan 3. Kurangnya perhatian tujuan-tujuan dari keluarga peserta 2. Mencari tema-tema umum didik dalam kegiatan 3. Mencatat sambil membaca. literasi anak. 4. Ajukan pertanyaan tentang 4. Model pembelajaran apa yang mereka baca. guru masih 5. Menggunakan model discovery monoton. learning. Model discovery 5. Kurangnya learning dapat meningkatkan pemantauan intensif kemampuan membaca dari guru terhadap pemahaman teks persuasi baik kegiatan membaca secara proses maupun hasil. teks pidato siswa Menggunakan model 6. Adanya pemikiran pembelajaran kooperatif keliru bahwa alearning dalam kegiatan membaca hanya menjadi pembelajaran yang tanggung jawab guru dilakukan secara bahasa Indonesia berkelompok. Peserta didik saja. berkelompok kecil yang terdiri dari 4 orang untuk memahami konsep materi pelajaran yang akan dibimbing oleh guru.
1. peserta 11.2 Peserta didik menilai tujuan
3.Konsentrasi Kurang didikmemang ceramah dan menanggapi belajar bervariasiny malas belajar dan meperhatikan (persetujuan, sanggahan, kritik, peserta a saran) isi ceramah yang pelajaran yang didik penggunaan dipelajari disimaknya menurun pendekatan, 2. peserta dalam metode didikmudah Meningkatkan konsentrasi peserta proses diterapkan mengantuk di didik dalam proses pembelajaran pembelajara dalam dalam kelas 1. Tidak Memberi Banyak Tugas n proses sehingga sukar dalam Satu Waktu. pembelajara menerima pelajaran. 2. Beri Batasan Waktu n 3. Coba Mindfulness (kesadaran 3. Sebagian peserta didiksibuk dengan diri) kegiatannya 4. Ajak Anak Bermain masing-masing 4. kondisi lingkungan 5. Uji Ingatan Anak kelas yang tidak 6. Istirahat yang Cukup memiliki AC atau 7. Ajak Anak Rutin Berolahraga kipas angin 8. Ajak Anak Menikmati Alam. sehingga anak didik lebih banyak 9. Menggunakan model senang keluar pembelajaran kooperatif kelas daripada alearningdalah pembelajaran mengikuti yang dilakukan secara pelajaran di dalam kelas. berkelompok. Peserta didik Menggunakanmeto berkelompok kecil yang terdiri de yang dari 4 orang untuk memahami konvensional ; konsep materi pelajaran yang ceramah, mencatat dan penugasan. akan dibimbing oleh guru. 5. Peserta didik kurang antusias dengan proses pembelajaran tematik. 6. Peserta didik jenuh ketika belajar. 7. Peserta didik tidak berkonsentrasi 8. saat pembelajaran berlangsung. 9. Metode pembelajaran yang kurang menarik perhatian peserta didik