You are on page 1of 7

PEMANFAATAN EKSTRAK BUNGA TELANG (CLITORIA TERNATEA

L) SEBAGAI SENSOR KOLORIMETRI ANALISIS BORAKS PADA


MAKANAN SECARA CITRA DIGITAL
Annisa rozaqiyah1
Email rozzaqiah@gmail.com
Abstrak
Dalam
PENDAHULUAN
Keamanan pangan menjadi faktor yang perlu diperhatikan karena dapat
mempengaruhi kesehatan anak-anak dan orang dewasa (Boraks & Utomoa,
2018). Menurut data Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM),
sepanjang tahun 2012, kasus keracunan akibat konsumsi makanan menduduki
peringkat tertinggi yaitu sebesar 66,7%. Salah satu penyebab terjadinya
keracunan pangan adalah adanya bahan tambahan pangan seperti
formaldehida, boraks dan pewarna tekstil pada pangan (Widelia, Farizal dan
Narti. 2018).
Natrium tetraborak atau sodium borat sebenarnya merupakan pembersih,
fungisida, herbisida dan insektisida yang bersifat racun bagi manusia
(Pasaribu, 2022), menurut Peraturan Menteri Kesehatan no.
722/MenKes/Per/IX/88, penggunaan BTP tertentu dilarang pada makanan,
antara lain formalin, boraks, rhodamin B, dan methanyl yellow. Meski bukan
bahan pengawet makanan, boraks sering digunakan sebagai bahan pengawet
makanan. Boraks sering disalahgunakan untuk mengawetkan berbagai
makanan seperti bakso, mie basah, pisang molen, siomay, lontong, ketupat,
siomay, dll. Sedangkan boraks dapat menyebabkan gangguan otak, hati, dan
ginjal. Dalam jumlah banyak, boraks menyebabkan demam, anuria, koma,
kerusakan sistem saraf pusat, sianosis, kerusakan ginjal, anemia, muntah,
diare, pingsan, dan kematian (Boraks & Utomoa, 2018).Makanan olahan yang
sering dikonsumsi dengan bahan tambahan boraks salah satunya adalah
bakso. Pada riset dikecamatan muara bangkahulu, kota bengkulu dari 20
sampel terdapat 5 sampel bakso yang terdeteksi mengandung boraks (Sari et
al., 2020)
Pada masalah penyalahgunaan boraks yang terjadi terdapat solusi yang
harus bisa diberikan salah satunya yaitu dengan mengidentifikasi boraks pada
makanan dengan menggunakan ekstrak bunga telang. Pada riset sebelumnya
(Yuliantini & Rahmawati, 2019) bunga telang (Clitoria Ternatea L) adalah
indkator alami yang megandung zat antosianin yang dapat mendeteksi boraks
pada bakso. Bunga Telang (Clitoria Ternatea L) itu sendiri merupakan bunga
yang mengandung senyawa antosianin yang berwarna biru sehingga riset ini
memiliki tujuan untuk mendapatkan indikator alami dari ekstrak bunga telang
(Clitoria Ternatea L). (Pada riset (Trisdayant, 2022) mengutip dari riset
Hibiscus et al., 2012 bahwa bunga telang merupakan tanaman perdu yang
banyak ditemui diindonesia dan bunga telang ini memiliki kandungan
senyawa aktif diataranya antosianin yang berfungsi untuk pewarna alami
pengganti warna buatan, sebagai antioksidan untuk menangkal radikal bebas
dan selain itu juga dapat mendeteksi atau mengidentifikasi adanya senyawa
kimia (pengawet) seperti formalin dan boraks. (Trisdayant, 2022)
pada riset sebelumnya metode yang dilakukan untuk menganalisis boraks
pada bakso dengan indikator bunga telang adalah uji selektivitas dengan
menggunakan spektrofotometer, setelah itu batas deteksi dengan melakukan
pengenceran konsetrasi boraks pada sampel bakso dengan beberapa
konsentrasi dan terakhir dilakukan presisi ini dilakukan untuk mengukur
absorbansi pada panjang gelombang maksimum hasil ektrak dan boraks
sebanyak konsentrasi yang ada. Analisis boraks dengan menggunakan
idikator bunga telang dengan hasil pengamatan visual yang dikonfirmasi
dengan menggunakan spektrofotometer visibel. (Yuliantini & Rahmawati,
2019)
Dari riset diatas sebelumnya alat yang dibutuhkan sangat mahal dan tidak
ekonomis jika ingin dilakukan oleh masyarakat umum. Dari pada itu salah
satu metode yang sedang bekembang saat ini dengan dana murah dan tetap
efektif serta praktis adalah analisis kolorimetri menggunakan citra digital.
Analisis kolorimetri merupakan analisis kuantitatif untuk larutan warna.
Sedangkan citra digital merupakan metode pendeteksi yang mengolah data
sistem warna pada gambar yang dihasilkan (Zahid, 2018).
Perkembangan teknologi yang terjadi saat ini sangatlah pesat dan
berdampak pada kehidupan manusia. Dapat dilihat kebanyakan semua orang
sekarang hampir menggunakan android. Android adalah sebuah sistem
operasi untuk perangat mobile berbasis linux yang mencakup sistem operasi,
middleware, dan aplikasi. Android merupakan smartphone yang harganya
terbilang cukup terjangkau sehingga android sudah banyak digunakan oleh
kalangan masyarakat (Zahid, 2018). Smartphone digunakan dalam beberapa
riset sebagai alat analisis, seperti deteksi alcohol konsentrasi dalam air liur,
deteksi senyawa tiosulfat menggunakan nanopartikel perak, dan pemeriksaan
lainnya. Potensi penggunaan smartphone untuk analisa boraks pada makanan
indikator bunga telang bisa diteliti berdasarkan perubahan warna dan
smartphone sebagai pendeteksinya. Riset ini bertujuan untuk
mengembangkan dan memeriksa metode deteksi kandungan boraks pada
bakso indikator bunga telang dengan menggunakan smartphone (Aprianti et
al., 2020)
Berdasarkan latar belakang diatas maka kami mencoba untuk melakukan
riset tentang Pemanfaatan Ekstrak Bunga Telang (Clitoria Ternatea L)
sebagai sensor kolorimetri analisis Boraks pada makanan secara citra Digital.
Tujuan dengan adanya riset ini menambah pustaka untuk masyarakat dalam
memanfaatkan bunga telang sebagai pendeteksi boraks pada makanan.

METODE PENELITIAN
Waktu dan Tempat
Riset dilakukan dilaboratorium Pendidikan Kimia Fakultas Keguruan
dan Ilmu Pendidikan Universitas Bengkulu, selama 4 Bulan.
Alat dan Bahan
Alat-alat yang digunakan pada riset ini adalah Spektrofotometer UV-
Vis, kuvet, Thermometer ℃, mini studio, tripod, neraca analitik, gelas kimia
100 mL, derigen, kaca mata safety, bros tabung reaksi, corong kaca, labu
ukur 50 mL, labu ukur 100 mL, pipet mikro 1000 µL, gelas ukur 10 mL,
gelas ukur 25 mL, gelas erlenmeyer 100 mL, gelas erlenmeyer 50 mL, hot
plate, kaca arloji, sudip, pipet tetes, botol vial 50 ml, botol vial 10 ml, botol
semprot, batang pengaduk, lap kain, masker, masker filter, sarung tangan,
pisau, kertas PH, kertas saring (whatman).
Bahan-bahan yang digunakan dalam riset, antara lain diantaranya:
Natrium Tetraborat, Aquades, etanol, bunga Telang, padatan C6H8O6, padatan
C7H6O2, padatan NaNO2, padatan NaNO3 dan CH3CH2COOH, formalin, dan
sunlight.
Variabel Riset
Variabel dalam penelitian ini menggunakan variabel bebas yaitu variasi
boraks dengan ekstrak bunga telang dalam beberapa konsentrasi dan variabel
terikatnya yaitu hasil uji boraks dengan ekstrak bunga telang variasi
konsentrasi dengan menggunakan citra digital yang divalidasi
spektrofotometer.
Tahapan Riset

Penentuan
Studi Penyiapan Alat Uji Selektivitas
Stabilitas Bunga
Kepustakaan dan Bahan dan Sensitivitas
Telang

Uji Sampel
Pengolahan Laporan Akhir
Dengan Citra Analisis Hasil
Data Riset
Digital

Gambar 1 Tahapan riset


PROSEDUR RISET
a. Pembuatan Ekstrak Bunga Telang
Bunga telang di ekstraksi dengan beberapa variasi untuk mendapatkan
antosianin yang paling tinggi. Pisahkan terlebih dahulu kelopak bunga
dengan mahkota bunga. Setelah mendapatkan mahkota bunganya dicuci
terlebih dahulu dengan menggunakan aquades. Kemudian bunga yang sudah
dicuci dipotong-potong menjadi kecil dan ditimbang sebanyak 10 gram
dalam berat basah.variasi pelarutan ekstrak Bunga telang pertama dilarutkan
dengan pelarut aquades sebanyak 40 ml dan diaduk setiap satuan waktu
selama 30 menit, kedua dilarutkan dengan cara bunga telang direbus dalam
pelarut aquades sebanyak 40 ml pada temperatur 50℃ dalam waktu 10 menit
dan ekstraksi maserasi bunga telang dengan dilarutkan ethanol sebanyak 40
ml didiamkan selama 24 jam di suhu ruang dan tempat gelap. Sampel
ekstraksi yang sudah didapat diuji absorbansinya dengan tujuan mengetahui
kadar antosianin maksimum pada ekstrak bunga telang. Sampel ekstrak
sebanyak 1 ml dilarutkan dalam 10 ml pelarut aquades. Setelah diketahui
perbandingan optimum ekstrak selanjutnya disimpan dalam suhu ruangan.
b. Pembuatan Larutan Baku Boraks 10 %
Boraks yang sudah ditimbang 10 gram dimasukkan kedalam labu
ukur 100 mL. Kemudian aquades dituang kedalam labu ukur 100 mL yang
berisi 10 gram boraks dengan hati-hati. Kemudian dilarutkan dengan
sempurna sehingga berbentuk larutan boraks 10 % yang siap digunakan.
c. Analisis Boraks Tanpa Modifikasi
Analisis boraks bunga telang dilakukan dengan mencampurkan
larutan boraks dan larutan ekstrak bunga telang. Sebanyak 1 mL larutan
ekstrak bunga telang dicampurkan ke dalam larutan boraks sebanyak 10 mL,
kemudian ditunggu selama 10 menit. Boraks terdeteksi oleh ekstrak bunga
telang ditandai dengan berubahnya larutan dari warna biru menjadi hijau.
d. Penentuan Keselektifan Bunga Telang terhadap Boraks
Sebanyak 2 mL larutan ektrak buga telang pada kondisi optimum
dimasukkan kedalam kuvet, kemudian masing-masing sebanyak 0,2 mL
larutan Natrium Tetraborat, Aquades, C6H8O6, C7H6O2, NaNO2, NaNO3,
Na2SO3 CH3CH2COOH, dan formalin dengan konsentrasi 2% ditambahkan
ke dalam kuvet. Kemudian diamati perubahan warnanya. Keselektifan
ekstrak bunga telang terhadap boraks ditentukan dengan melihat perubahan
warna yang berubah dari biru menjadi hijau.
e. Penentuan Kesensitifitas Ekstrak Bunga Telang terhadap Boraks
Uji kesensitifan ekstrak bunga telang dilakukan dengan masing-
masing larutan ekstrak bunga telang sebanyak 2 mL pada pada kondisi
optimum kedalam kuvet, kemudian ditambahkan dengan 1 mL larutan boraks
yang telah diuji keselektifitasnya dengan variasi konsentrasi 0,10% ; 0,15% ;
0,20% ; 0,25% ; 0,50% ; 0,75% ; 1% ; dan 1,25%. Kemudian diamati
perubahan warnanya dan diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis.
f. Menentukan Kadar boraks pada makanan indikator ekstrak Bunga
Telang dengan Citra Digital
Ekstrak bunga telang digunakan untuk mendeteksi boraks pada
sampel makanan (bakso). Sebanyak 5 gram sampel bakso dilumatkan,
ditambah etanol 10 mL., dan didiamkan selama 10 menit lalu disaring.
larutan sampel ditambahkan dengan 12 mL larutan ekstrak bunga telang
yang telah dibuat. Selanjutnya di masukkan kedalam botol vial 10 mL,
perubahan warna larutan yang terjadi diamati selama 15 menit. Kemudian
diamati perubahan warnanya dan Larutan diambil sebanyak 3 mL dan
dimasukkan kedalam kuvet diukur absorbansinya dengan menggunakan
spektrofotometer UV-Vis.
Selanjutnya, letakkan kuvet kedalam mini studio untuk difoto dengan
kamera. Selanjutnya dianalisis dengan program ImageJ, dilakukan dengan
beberapa tahap untuk mencari untuk analisis citra gambar dan mendapatkan
nilai RGB (Red, Green, dan Blue).

PEMBAHASAN
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA

You might also like