Professional Documents
Culture Documents
389 18064 Dwianggraini Kti
389 18064 Dwianggraini Kti
DWI ANGGRAINI
NIRM. 18064
Karya Tulis Ilmiah ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat
untuk memperoleh gelar Ahli Madya Keperawatan
Program Diploma Tiga Keperawatan
DWI ANGGRAINI
NIRM. 18064
Judul
DWI ANGGRAINI
DEWAN PENGUJI
ii
SURAT PERNYATAAN PLAGIARISME
menyatakan bahwa Karya Tulis Ilmiah ini, saya susun tanpa tindak plagiarisme
Penulis
Dwi Anggraini
iii
LEMBAR PERSETUJUAN
Karya Tulis Ilmiah oleh Dwi Anggraini Nirm: 18064 dengan judul
Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi” telah diperiksa dan disetujui
untuk diujikan.
Mengetahui,
Akademi Keperawatan PELNI
Direktur
iv
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kepada kehadirat Allah SWT yang telah
Rangkaian penyusunan laporan Karya Tulis Ilmiah ini merupakan salah satu
syarat yang harus dipenuhi untuk mencapai gelar Ahli Madya Keperawatan di
kepada berbagai pihak yang telah membantu proses penyusunan Karya Tulis
PELNI Jakarta
5. Suhatridjas, Dra., S.Kep.,MKM Sebagai Wadir III dan Ketua Dewan Penguji
v
7. Seluruh Dosen Akademi Keperawatan PELNI Jakarta yang telah memberikan
8. Kedua orang tua, serta anggota keluarga lainnya yang telah memberikan saya
Penulis menyadari bahwa penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak
kekurangan, masukan dan saran diharapkan dari semua pihak. Semoga Karya
Dwi Anggraini
vi
Akademi Keperawatan PELNI Jakarta
Hasil Pengembangan, Agustus 2021
Dwi Anggraini, 18064
“Pengembangan Standar Operasional Prosedur (SOP) Senam Yoga Terhadap
Penurunan Tekanan Darah pada Pasien Hipertensi”.
ABSTRAK
vii
PELNI Jakarta Nursing Academy Research
Results, August 2021
Dwi Anggraini, 18064
“Development of Standard Operating Procedures (SOP) for Yoga Exercises on
Lowering Blood Pressure in Hypertensive Patients”
ABSTRACT
viii
DAFTAR ISI
ix
f. Tanda gejala ................................................................................... 20
g. Komplikasi..................................................................................... 21
h. Pemeriksaan diagnostik ................................................................. 21
i. Penatalaksanaan.............................................................................. 23
3. Tekanan darah .................................................................................... 26
a. Pengertian ...................................................................................... 26
b. Pengukuran Tekanan Darah........................................................... 26
c. Faktor yang mempengaruhi tekanan darah .................................... 27
4. Senam Yoga ……………………………...…………………..……..43
a. Pengertian ...................................................................................... 30
b.Manfaat senam yoga ....................................................................... 30
c. Faktor yang mempengaruhi senam yoga ....................................... 31
d. Prinsip senam yoga ........................................................................ 31
e. Indikasi dan Kontraindikasi ........................................................... 32
f. Standar Prosedur Operasional Senam Yoga................................... 33
B. Kerangka konsep .................................................................................... 38
BAB III METODOLOGI ................................................................................... 39
A. Metodologi ............................................................................................. 39
B. Plan, Do, Study, Act (PDSA) ................................................................. 40
1. Plan .................................................................................................... 40
2. Do ....................................................................................................... 41
3. Study ................................................................................................... 41
4. Act ...................................................................................................... 42
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN............................................................. 43
A. Hasil ....................................................................................................... 43
B. Pembahasan ............................................................................................ 53
BAB V KESIMPULANDANSARAN ................................................................ 56
A. KESIMPULAN ...................................................................................... 56
B. SARAN .................................................................................................. 56
DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 58
x
DATA TABEL
xi
DAFTAR GAMBAR
xii
DAFTAR SKEMA
xiii
DAFTAR LAMPIRAN
xiv
DAFTAR SINGKATAN
TD = Tekanan Darah
xv
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
normal tekanan darah adalah 120-140 mmHg tekanan sistolik dan 80-90
pada waktu pemeriksaan kesehatan rutin atau datang dengan keluhan lain
1
2
serta dua kali lebih besar terkena penyakit gagal jantung dari pada yang
(Dinata, 2015).
darah, hal ini karena dalam senam yoga terkandung unsur penenangan diri
yang dapat menstabilkan tekanan darah. Senam yoga sangat baik untuk
o1eh darah yang didorong dengan tekanan dari jantung (Perry & Poteer,
2015), tekanan darah darah yang tinggi membuat sistem sirkulasi dan
organ yang mendapat suplai darah (termasuk jantung dan otak) menjadi
tegang (Nur Laili, 2019). Tekanan darah manusia secara alami berfluktuasi
4
sepanjang hari, tekanan darah tinggi menjadi masalah hanya bila tekanan
dan Asep, 2018) mengatakan bahwa ada perubahan yang signifikan antara
pemberian tindakan terapi senam yoga dengan hasil mean pre test 94,20
diberikan obat - obat tradisional seperti jus timun, air rebusan daun salam
komplikasi yang dapat terjadi, serta dari jurnal yang penulis baca
B. Rumusan Masalah
mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg pada dua kali pemeriksaan tekanan
menderita hipertensi.
darah adalah senam yoga. Beragam jurnal yang terkait dengan penurunan
tekanan darah dengan senam yoga meskipun dengan beragam SOP dapat
C. Tujuan Penulisan
1. Tujuan Umum
Hipertensi.
2. Tujuan Khusus
D. Manfaat Penulisan
1. Bagi Penulis
2. Bagi Masyarakat
hipertensi
Keperawatan
hipertensi.
4. Bagi Pasien
A. Tinjauan Pustaka
a. Pengertian
2019).
8
9
1) Pelayanan Profesional
pengetahuan terbaru.
6) Peran Coordinator
Bagus, 2018).
2. Hipertensi
a. Pengertian
b. Klasifikasi Hipertensi
c. Etiologi
1) Hipertensi Primer
2015).
2) Hipertensi sekunder
a) Jenis kelamin
b) Umur/Usia
2014).
c) Keturunan (genetik)
a) Obesitas
gram
c) Stres
(Artiyaningrum, 2015).
d) Pola hidup
e. Patofisiologi
sphygmomanometer.
f. Tanda gejala
1) Sakit kepala
3) Vertigo
4) Jantung berdebar-debar
5) Mudah Lelah
6) Penglihatan kabur
8) Mimisan
g. Komplikasi
(Ernawati, 2020).
h. Pemeriksaan diagnostik
1) Hemoglobin/hematocrit
3) Kalium serum
diuretik.
4) Kalsium serum
hipertensi.
kardiovaskuler)
6) Pemeriksaan tiroid
hipertensi.
8) Urinalisa
9) Asam urat
hipertensi
perbesaran jantung
i. Penatalaksanaan
obatan.
1) Penatalaksanaan Farmakologis
a) Diuretik (Hidroklorotiazid)
atenolol)
lemas.
25
jantung.
kontraktilitas jantung).
2) Non farmakologis
kebiasaan merokok.
3. Tekanan darah
a. Pengertian
denyut lainnya.
1) Usia
2) Stres
2015).
3) Jenis kelamin
hipertensi.
29
5) Ras
6) Medikasi
7) Variasi harian
8) Merokok
merokok.
4. Senam yoga
a. Pengertian
Wirawanda (2017) :
1) Indikasi
b) Cemas
c) Stres
d) Nyeri haid
2) Kontraindikasi
g) Plasenta previa
a) Berdiri seimbang
gerakan 6 – 12 kali
34
a) Buang napas.
menapak lantai.
kiri.
bersuara.
37
B. Kerangka konsep
A. Metodologi
menurunkan tekanan daraj tinggi pada pasien hipertensi ini adalah literature
dengan cara menggali sumber-sumber baik dari buku, karya tulis, dan
39
40
Dokumen PDSA digunakan pula sebagai bukti tindak lanjut dan perbaikan
1. Plan
2. Do
3. Study
4. Act
Pengembangan SOP ini akan menghasilkan SOP senam yoga, yang baru
A. Hasil
jurnal yang telah penulis review penulis peroleh yang pertama dari
Dinar Mesarihati Gea & Erme Ariska Nainggolan (2017), yang kedua
Erieska Safitri Hendarti & Ardiyanti Hidayah (2018), yang ketiga Rr.
(2020).
43
44
kaki dengan
sejajar lalu tangan
kanan dan tangan
kiri memegang
lutut untuk
menekan sampai
dengan lalu badan
dan kepala turun
kebawah secara
perlahan sampai
menyentuh kaki
10. Dokumentasikan
dan catat hasil
mengembalikan
telapak tangan
ke atas, lalu
angkat lengan ke
atas sampai
terasa
pereganggan.
Ambil nafas lagi
lalu turunkan
tangan ke depan
mulut, balikkn
tangan dan
buang nafas.
Lakukan gerakan
6 – 12 kali.
8. Gerakan kedua,
Buang napas,
tarik otot perut
(tak usah kuat-
kuat) sambil
melengkungkan
punggung ke
atas. Rasakan
peregangan
sepanjang tulang
belakang, leher
dan pundak.
Napas lambat
seiring gerakan.
Dapat dilakukan
sampai 2-3 set,
masing-masing
terdiri dari 8
kali. Selingi
istirahat di
antara setiap set,
yaitu duduk
nyaman, boleh
bersila atau
menyelonjorkan
kaki.
9. Gerakan ke tiga,
Buang napas,
bungkuk badan
ke depan dan
tangan
49
menjangkau kaki
kanan. Ketika
membungkuk,
perut dibiarkan
relaks, otot
jangan ditarik
masuk. Masing-
masing sisi 4
kali. Pada
hitungan ke-4,
tetaplah pada
pose
membungkuk
selama kira-kira
3 tarikan dan
hembusan napas
dan rasakan
perut yang
mengembang
sesuai napas.
10. Gerakan ke
empat, caranya
dengan
berbaring. Tekuk
lutut kanan di
atas perut.
Kemudian bawa
ke lantai sebelah
kiri badan. Diam
dan nikmatilah
pose ini
sesukanya.
Gerakan ini
dapat dilakukan
selama 1-2
menit. Biarkan
napas
berlangsung
wajar, rasakan
dada kanan
menjadi lega dan
lapang. Lalu
kerjakan pada
sisi lainnya.
11. Gerakan ke lima,
duduk sila di
50
No SOP Rasional
B. Pembahasan
bagi orang- orang yang sedang mengalami tekanan darah tinggi terutama
2015).
hasil sebagai berikut yang telah didukung oleh jurnal terkait. Intervensi
aspek fisik, psikologis, spiritual, dan sosial. Fase ini adalah fase awal
merencanakan apa yang akan dilakukan pada fase atau tahap selanjutnya.
senam yoga yaitu, berdiri seimbang tangan diturunkan kemudian jari jari
pada bagian pinggul, pinggang, dan bokong. Selain itu, otot-otot kaki pun
ikut terlatih. Setelah itu duduk sila di lantai atau bisa juga duduk di kursi
aliran darah dan melepas hormon endorfin yang membuat pasien merasa
4.7mmHg dan tekanan diastole sebesar 3,3 mmHg. Penelitian ini tekanan
darah rata-rata turun dari 139,6 menjadi 129,6 pada kasus tekanan darah
sistole sementara turun dari 91,2 menjadi 86,1 untuk tekanan darah
dimana lebih kecil dari p= 0,05, maka bisa ditarik kesimpulam ada
A. Kesimpulan
B. Saran
1. Bagi Penulis
2. Bagi Masyarakat
hipertensi
56
57
hipertensi.
4. Bagi Pasien
58
59
LAMPIRAN 2
LAMPIRAN 2
Kegiatan Oktober November Desember Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober
Pengajuan Judul
Penyusunan
Proposal
Pengumpulan
Proposal
Ujian Proposal
Revisi Uji
Proposal
Uji Plagiarsme
Penyusunan Hasil
Penelitian
Ujian Hasil
Penelitian
LAMPIRAN 3
9
LAMPIRAN 4
LEMBAR OPPONENT
A. Identitas
Nama : Dwi Anggraini
Tanggal Lahir : Sukajadi, 29 September 2000
Jenis Kelamin : Perempuan
Alamat Rumah : Perum Bumi Citra Sukajadi, No.47, RT/RW
003/03 Kab. Lampung Utara, Abung Selatan,
Lampung
Alamat Email : dwianggraini539@gmail.com
No. Hp : 08984958625
Golongan Darah :B
Kewarganegaraan : Indonesia
B. Riwayat Pendidikan
Tahun 2006 sampai 2012 : SDN 6 KELAPA TUJUH
Tahun 2012 sampai 2015 : SMPN 10 KOTABUMI
Tahun 2015 sampai 2018 : SMAN 1 ABUNG SELATAN
Tahun 2018 sampai 2021 : AKADEMI KEPERAWATAN PELNI
JAKARTA
LAMPIRAN 6
AKADEMI KEPERAWATAN PELNI JAKARTA
SK KEMENKES RI No. 33 / D / O / 2011
Jln. AIPDA KS Tubun No. 92-94 JAKARTA BARAT
Telp. (021) 5485709. Ex. 1313-1314, Fax 5485709 (021)
E-mail : akper.pelni@gmail.com Website : http://www.akper-rspelni.ac.id
LEMBAR KONSULTASI
NIRM : 18064
Pasien Hipertensi
kiri memegang
lutut untuk
menekan sampai
dengan lalu badan
dan kepala turun
kebawah secara
perlahan sampai
menyentuh kaki
10. Dokumentasikan
dan catat hasil
No Judul Penulis Metode Intervensi Hasil
Lakukan gerakan
6 – 12 kali.
8. Gerakan kedua,
Buang napas,
tarik otot perut
(tak usah kuat-
kuat) sambil
melengkungkan
punggung ke
atas. Rasakan
peregangan
sepanjang tulang
belakang, leher
dan pundak.
Napas lambat
seiring gerakan.
Dapat dilakukan
sampai 2-3 set,
masing-masing
terdiri dari 8
kali. Selingi
istirahat di
antara setiap set,
yaitu duduk
nyaman, boleh
bersila atau
menyelonjorkan
kaki.
9. Gerakan ke tiga,
Buang napas,
bungkuk badan
ke depan dan
tangan
menjangkau kaki
kanan. Ketika
membungkuk,
perut dibiarkan
relaks, otot
jangan ditarik
masuk. Masing-
masing sisi 4
kali. Pada
hitungan ke-4,
tetaplah pada
pose
membungkuk
No Judul Penulis Metode Intervensi Hasil
selama kira-kira
3 tarikan dan
hembusan napas
dan rasakan
perut yang
mengembang
sesuai napas.
10. Gerakan ke
empat, caranya
dengan
berbaring. Tekuk
lutut kanan di
atas perut.
Kemudian bawa
ke lantai sebelah
kiri badan. Diam
dan nikmatilah
pose ini
sesukanya.
Gerakan ini
dapat dilakukan
selama 1-2
menit. Biarkan
napas
berlangsung
wajar, rasakan
dada kanan
menjadi lega dan
lapang. Lalu
kerjakan pada
sisi lainnya.
11. Gerakan ke lima,
duduk sila di
lantai atau bisa
juga duduk di
kursi yang
mantap, dengan
telapak kaki
menapak lantai.
Tutup lubang
hidung kanan
dengan ibu jari
tangan kanan,
dan bernapas
melalui lubang
hidung sebelah
No Judul Penulis Metode Intervensi Hasil