You are on page 1of 9

LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS

GAMBARAN KONDISI HIPERTENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS LOA


BAKUNG SAMARINDA
Dosen pengampu: Ns. Bachtiar,M.Kep

Disusun oleh:
Rima Novianti 1911102411116
Kamila 1911102411107
Radda Luthfia Nur Safitri 1911102411018
Sisilia Ananda Putri 1911102411178

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH KALIMANTAN TIMUR
SAMARINDA
2022
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah senantiasa kita panjatkan kehadiran Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini guna
memenuhi tugas terstruktur untuk mata kuliah Keperawatan Gawat Darurat II, dengan judul
“LAPORAN ASUHAN KEPERAWATAN KOMUNITAS GAMBARAN KONDISI
HIPETENSI PADA LANSIA DI PUSKESMAS LOA BAKUNG SAMARINDA”

Saya menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan kritik sehingga laporan ini dapat saya
selesaikan tepat waktu.

Saya menyadari sepenuhnya laporan ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu,
saya mengharapkan segala bentuk saran dan kritikan yang membagun dari berbagai pihak.
Akhirnya saya berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangann
dunia pendidikan

Penulis
ABSTRAK

Definisi : Lanjut usia adalah proses alamiah yang terjadi pada seseorang karena telah
memasuki tahap akhir dari fase kehidupan, proses ini terjadi secara berkesinambungan
dimana ketika seseorang mengalami beberapa perubahan yang mempengaruhi fungsi dan
kemampuan seluruh tubuh yang disebut dengan proses penuaan atau aging process
Tujuan : Untuk meningkat pengetahuan lansia tentang penyakit hipertensi dan
pengelolaannya sehingga lansia dapat mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi
lebih lanjut.
Hasil : Hasil dari pemeriksaan kesehatan adalah rata-rata tekanan darah lansia antara 130/90
sampai dengan 150/90 dan rata-rata lansia datang untuk melakukan pemeriksaan kesehatan
rutin. Lansia mampu memahami dan menjelaskan kembali apa itu Hipertensi.
Tahap implementasi :
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Seseorang dikatakan lanjut usia (lansia) apabila usianya 65 tahun keatas.
Lansia bukan penyakit, namum merupakan tahap lanjut dari suatu proses kehidupan
yang ditandai dengan penurunan kemampuan tubuh untuk beradaptasi dengan stres
lingkungan. Oleh karena itu lanjut usia adalah proses alamiah yang terjadi pada
seseorang karena telah memasuki tahap akhir dari fase kehidupan, proses ini terjadi
secara berkesinambungan dimana ketika seseorang mengalami beberapa perubahan
yang mempengaruhi fungsi dan kemampuan seluruh tubuh yang disebut dengan
proses penuaan atau aging process (WHO, 2018).
Menurut undang-undang No.23 tahun 1992 tentang kesehatan, lanjut usia
adalah seseorang yang karena usianya mengalami perubahan biologis, fisik, kejiwaan
dan sosial. Perubahan ini akan memberikan pengaruh pada seluruh aspek kehidupan,
termasuk kesehatannya. Oleh karena itu, kesehatan usia lanjut perlu mendapatkan
perhatian khusus dengan tetap dipelihara dan ditingkatkan agar selama mungkin dapat
hidup secara produktif sesuai dengan kemampuan sehingga dapat ikut serta berperan
aktif dalam pembangunan.
Hipertensi merupakan keadaan dimana seseorang mengalami peningkatan
tekanan darah diatas normal yang tunjukan oleh angka systolic dan angka
diastolic pada pemeriksaan tensi darah menggunakan alat pengukur tekanan darah
baik yang berupa cuff air raksa (Sphygmanometer) ataupun alat digital
lainnya. Faktor yang dapat mempengaruhi hipertensi ada dua yaitu, faktor yang
dapat dikendalikan seperti obesitas, gaya hidup, stress dan faktor yang tidak
dapat di kenali seperti usia, riwayat keluarga, jenis kelamin. Hipertensi juga
salah satu penyakit yang sering dijumpai pada golongan lanjut usia yang
disebabkan karena kemunduran fungsi kerja pembuluh darah serta merupakan
salah satu penyakit degenerative yang mempunyai tingkat morbiditas dan
mortalitas tinggi. Hipertensi pada lanjut usia bila tidak segera diobati
dapat menyebabkan gagal jantung, stroke dan gagal ginjal.
Menurut WHO (2018) menyebutkan jumlah penderita hipertensi terus
meningkat seiring dengan jumlah penduduk yang bertambah pada 2025
mendatang diperkirakan sekitar 29% warga dunia terkena hipertensi.
B. Tujuan
Tujuan dilakukannya pendidikan kesehatan pada lansia yang memiliki penyakit
hipertensi di puskesmas loa bakung samarinda yaitu untuk meningkat pengetahuan
lansia tentang penyakit hipertensi dan pengelolaannya sehingga lansia dapat
mempertahankan hidupnya dan mencegah komplikasi lebih lanjut.

C. Manfaat
Manfaat dari dilakukan pendidikan kesehatan pada lansia yang memiliki penyakit
hipertensi di puskesmas loa bakung samarinda adalah memberikan informasi kepada
lansia untuk bisa mengetahui tentang hipertensi dan memberikan penyuluhan kepada
lansia secara umum baik melalui kegiatan posbindu lansia.

D. Pelaksanaan kegiatan
1. Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 22 oktober 2022 di Puskemas Loa
Bakung.
2. Kegiatan ini berlangsung selama 4 jam, dari pukul 08.00 sampai 11.00 pagi.
3. Kegiatan ini dilakukan dengan posyandu lansia, adapun kegiatannya antara lain :
a. Senam lansia
b. Pemeriksaan kesehatan rutin lansia
c. Pendidikan kesehatan tentang Hipertensi

E. Hasil kegiatan
Hasil yang diperoleh setelah kegiatan, antara lain :
1. Hasil dari pemeriksaan kesehatan adalah rata-rata tekanan darah lansia antara
130/90 sampai dengan 150/90 dan rata-rata lansia datang untuk melakukan
pemeriksaan kesehatan rutin.
2. Lansia mampu memahami dan menjelaskan kembali apa itu Hipertensi.

F. Kesimpulan dan saran


a. Kesimpulan
Pendidikan kesehatan pada lansia yang memiliki penyakit hipertensi adalah
memberikan informasi kepada lansia untuk bisa mengetahui tentang hipertensi
dan memberikan penyuluhan kepada lansia secara umum baik melalui kegiatan
posbindu lansia
b. Saran
Pemeriksaan kesehatan rutin dan pendidikan kesehatan bagi lansia merupakan
kegiatan yang penting dan bermanfaat bagi lansia. Diharapkan untuk kegiatan
selanjutnya dapat berkolaborasi antar lintas tenaga kesehatan untuk meningkatkan
dan mempertahankan kesehatan lansia.
DAFTAR PUSTAKA
WHO. (2018). Keperawatan Gerontik.
WHO. (2018). Keperawatan Gerontik.
DOKUMENTASI KEGIATAN

You might also like