(ork
Pca
PEMERINTAH KABUPATEN SOPPENG:
DINAS KESEHATAN
UPTD PUSKESMAS TAKALALA KECAMATAN MARIORIWAWO
TERAKREDITASI UTAMA
523
KEPUTUSAN KEPALA UPTD PUSKESMAS TAKALALA
NOMOR : 29/1/2023
TENTANG
PELAYANAN KLINIS MULAI DARI PENDAFTARAN SAMPAI DENGAN
PEMULANGAN DAN RUJUKAN PADA UPTD PUSKESMAS TAKALALA
KECAMATAN MARIORIWAWO KABUPATEN SOPPENG TAHUN 2023
Menimbang
Mengingat
a.
b.
KEPALA UPTD PUSKESMAS TAKALALA,
bahwa _pelayanan—klinis. | Puskesmas.
dilaksanakan sesuai dengan kebutuhan pasien;
bahwa pelayanan klinis pasien _perlu
memperhatikan mutu dan keselamatan pasien;
bahwa untuk menjamin pelayanan klinis
dilaksanakan sesuai kebutuhan _ pasien,
bermutu dan memperhatikan keselamatan
pasien, maka perlu disusun —kebijakan
pelayanan klinis di UPTD Puskesmas Takalala
Undang-Undang Nomor 29 Tahun 1959
tentang Pembentukan Daerah-daerah Tingkat
Hl di Sulawesi (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 1959 Nomor 74, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
1822);
Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009
tentang Kesehatan (Lembaran Negara Republik
Indonesia Tahun 2009 Nomor 144, Tambahan
Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor
5063); sebagaimana telah diubah dengan
Undang-Undang Nomor 11 Tahun 2020
tentang Cipta Kerja (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2020 Nomor 245,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 6573);
Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2009
tentang Pelayanan Publik (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 112,
Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5038);
stakalala@gmail.com4, Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014
tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran
Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor
244, Tambahan Lembaran Negara Republik
Indonesia Nomor 5587);
5, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun
2016 Tentang Pedoman Penyelenggaraan
Program Indonesia Sehat Dengan Pendekatan
Keluarga (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1223);
6. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 44 Tahun
2016 Tentang —Pedoman —_‘Manajemen
Puskesmas (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2016 Nomor 1423);
7. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 11 Tahun
2017 Tentang Keselamatan Pasien (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2017 Nomor
308);
8. Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 27 Tahun
2017 Tentang Pencegahan dan Pengendalian
Infeksi Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2017
Nomor 857};
9, Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun
2018 tentang Aplikasi Sarana, Prasarana Dan
Alat Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2018 Nomor 1012);
10.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 52 Tahun
2018 tentang Keselamatan, Kesehatan Kerja
Di Fasilitas Pelayanan Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2018 Nomor
19);
11.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 4 Tahun
2019 tentang Standar Teknis Pemenuhan
Mutu Pelayanan Dasar Pada Standar
Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan (Berita
Negara Republik Indonesia Tahun 2019 Nomor
68);
12.Peaturan Menteri Kesehatan Nomor 8 Tahun
2019 tentang Pemberdayaan Masyarakat
Bidang Kesehatan (Berita Negara Republik
Indonesia Tahun 2019 Nomor 272);
13.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 31 Tahun
2019 tentang Sistem Informasi Puskesmas
(Berita Negara Republik- Indonesia Tahun 2019
Nomor 999);
14,Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 43 Tahun
2019 tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2019
Nomor 1335);15,Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 30 Tahun
2022 tentang Indikator Nasional Mutu
Pelayanan Kesehatan Tempat Praktik Mandiri
Dokter dan Dokter Gigi, Klinik, Pusat
Kesehatan Masyarakat, Rumah — Sakit,
Laboratorium Kesehatan, Dan Unit Transfusi
Darah (Berita Negara Republik Indonesia
Tahun 2022 Nomor 1054);
16.Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 34 Tahun
2022 tentang Akreditasi Pusat Kesehatan
Masyarakat, Klinik, Laboratorium Kesehatan,
Unit Transfusi Darah, Tempat Praktik Mandiri
Dokter, dan Tempat Mandiri Dokter Gigi
(Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2022
Nomor 1207);
MEMUTUSKAN
Menetapkan_ :
KESATU—: Kebijakann pelayananKlinis mulai_ dari
pendaftaran sampai dengan pemulangan dan
rujukan pada UPTD Puskesmas Takalala
kecamatan marioriwawo kabupaten soppeng tahun
2023
KEDUA : Kebjjakan Pelayanan Klinis UPTD Puskesmas
Takalala sebagaimana tercamtum dalam lampiran
merupakan bagian yang tak terpisahkan dari
Keputusan ini
KETIGA : Keputusan ini mulai berlaku sejak tanggal
ditetapkannya dan akan ditinjau kembali jika
terdapat kekeliruan di dalam penetapannya.
Ditetapkan di Takalala
pada tanggal, 25 Januari 2023
KEPALA UPTD PUSKESMAS TAKALALA,
AL)
;
Pangkat : Pembina
NIP. 19730919 199303 1 007
‘Tembusan :
1. Kepala Dinas Kesehatan Kab. Soppeng di Watansoppeng;
2. Arsipeee eee
s
g
a
2 2 AD
LAMPIRAN I : KEPUTUSAN KEPALA UPTD
PUSKESMAS TAKALALA.
NOMOR : ag /1/2023
TANGGAL : 25 JANUARI 2023
‘TENTANG —: PELAYANAN KLINIS MULAI DARI
PENDAFTARAN SAMPAI DENGAN
PEMULANGAN DAN RUJUKAN
UPTD PUSKESMAS TAKALALA,
KECAMATAN MARIORIWAWO
KABUPATEN SOPPENG
‘TAHUN 2023
PENDAFTARAN KLINIS
Pendaftaran pasien harus dipandu dengan prosedur yang jelas
Pendaftaran dilakukan oleh petugas yang kompoten yang
memenuhi kriteria sebagai berikut:....dst,
Pendaftaran pasien memperhatikan keselamatan pasien.
Identitas pasien harus dipastikan minimal dengan dua cara dari
cara identifikasi sebagai berikut: nama pasien, tanggal lahir
pasien, alamat/tempat tinggal, dan nomor rekam medis
Informasi tentang jenis pelayananan klinis yang tersedia, dan
informasi lain yang dibutuhkan masyarakat meliputi: tariffjenis
pelayanan, jadwal pelayanan dan informasi tentang kerjasama
dengan fasilitas kesehatan yang lain harus dapat disediakan di
tempat pendaftaran.
Hak dan kewajiban pasien harus diperhatikan pada keseluruhan
proses pelayanan yang dimulai dari pendaftaran.
Hak-hak pasien meliputi
Kewajiban pasien meliputi:
Kendala fisik bahasa dan budaya serta penghalang lain wajib
diidentifikasi dan ditindak lanjuti.
PENGKAJIAN KEPUTUSAN DAN RENCANA LAYANAN
Kajian awal dilakukan secara paripurna dilakukan oleh tenaga
yang kompoten melakukan pengkajian.
Kajian awal meliputi kajian medis, kajian keperawatan, kajian
Kebidanan, dan kajian lain oleh tenaga profesi keschatan sesuai
dengan kebutuhan.
Proses kajian dilakukan mengacu standar profesi dan standar
asuhan.
Proses kajian dilakukan dengan memperhatikan tidak terjadinya
pengulangan yang tidak perlu
Informasi kajian baik medis, keperawatan, kebidanan, dan
profesi kesehatan lain wajib diidentifikasi dan dicatat dalam
rekam medis
Proses kajian dilakukan sesuai dengan langkah-langkah SOAP
Paisen dengan kondisi gawat atau darurat harus diprioritaskan
dalam pelayanan
Kajian dan perencanaan asuhan harus dilakukan oleh tenaga
kesehatan professional yang kompoten
Jika dilakukan pelayanan secara tim, tim kesehatan antar
profesi harus tersedia10. Pendelegasian wewenang baik dalam kajian maupun keputusan
jayanan harus dilakukan melalui proses pendelagasian
wewenang
11, Pendelegasian wewnang diberikan kepada tenaga keschatan
professional yang memenuhi persyaratan
12. Proses kajian, perencanaan, dan pelaksanaan layanan dilakukan
dengan peralatan dan tempat yang memadai
13. Peralatan dan tempat pelayanan wajib menjamin keamanan
pasien dan petugas
14, Rencana layanan dan pelaksanaan layanan dipandu oleh
prosedur klinis yang dibakukan
15. Jika dibutuhkan rencana layanan terpadu, maka kajian awal,
rencana layanan, dan pelaksanaan layanan disusun secara
kolaboratif dalam tim layanan yang terpadu
16. Rencana layanan disusun untuk tiap pasien, dan melibatkan
pasien
17, Penyusunan rencana pelayanan mempertimbangkan kebutuhan
diologis, psikologis, sosial, spiritual dan memperhatikan tata
nilai budaya pasien
18. Rencana layanan disusun dengan hasil dan waktu yang jelas
dengan memperbatikan efesiensi sumber daya
19, Resiko yang mungkin terjadi dalam pelaksanaan layanan harus
diidentifikasi
20. Efek samping dan resiko pelaksanaan layanan dan pengobatan
harus diinformasikan kepada pasien
21. Rencana layanan harus dicatat dalam rekam medis
22. Rencana layanan harus memuat pendidikan/penyuluhan pasien
C. PELAKSAAN LAYANAN
1. Pelaksanaan layanan dipandu dengan pedoman dan prosedur
pelayanan klinis
2, Pedoman dan prosedur layanan klinis meliputi: pelayanan
medis, keperawatan, kebidanan dan pelayanan profesi kesehatan
yang lain
3. Pelaksanaan layanan dilakukan sesuai rencana layanan
4. Pelaksanaan layanan dan perkembangan pasien harus dicatat
dalam rekam medis
5. Jika dilaktukan perubahan rencana layanan harus dicatat dalam
rekam medis
6. Tindakan medis pengobatan yang beresiko wajib informasikan
pada pasien sebelum mendapat persetujuan
7. Pemberian informasi dan persetujuan pasien (informed consent)
wajib didokumentasikan
8. Pelaksanaan layanan ktinis harus dimonitor, dievaluasi, dan
ditindaklanjutkan
9, Evaluasi harus dilakukan terhadap evaluasi dan tindak lanjut
10. Kasus kasus gawat darurat harus diprioritaskan dan
dilaksanakan sesuai prosedur pelayanan pasien gawat darurat
11. Kasus kasus beresiko tinggi harus ditangani sesuai dengan
prosedur pelayanan kasus beresiko tinggi12, Kasus kasus yang perlu kewaspadaan universal terhadap
terjadinya infeksi harus ditangani dengan memperhatikan
prosedur pencegahan (Iewaspadaan universal)
13. Pemberian obat atau cairan intravena harus dilaksanakan
dengan prosedur pemberian obat atau cairan intravena yang
baku dan mengikuti prosedur aseptik
14, Kinerja pelayanan klinis harus dimonitor dan dievaluasi dengan
indikator yang jelas
15. Hak dan kebutuhan pasien harus diperhatikan pada saat
pemberian layanan
16. Keluhan pasiem atau keluargawajib__diidentifikasi
didokumentasi dan ditindaklanjuti
17. Pelaksanaan layanan dilaksanakan secara tepat dan terencana
untuk menghindari pengulangan yang tidak perlu
18. Pelayanan mulai dari pendaftaran, pemeriksaan fisik, penunjang,
perencanaan layanan, pelaksanaan layanan, pemberian obat
atau tindakan sampai dengan pasien pulang atau dirujuk harus
dijamin kesinambungan
19. Pasien berhak menolak pengobatan
20. Pasien berhak menolak untuk dirujuk ke sarana kesehatan lain
21, Penolakan untuk melanjutkan pengobatan, maupun untuk
rujukan dipandu oleh prosedur yang baku
22, Jika pasien menolak untuk pengobatan / rujukan, wajib
diberikan informasi tentang hak pasien untuk membuat
keputusan, akibat dari keputusan dan tanggungjawab mereka
berkenaan dengan keputusan tersebut
23. Pelayanan anastesi dan pembedahan harus dipandu dengan
prosedur baku
24. Pelayanan anastesi dan pembedahan harus dilaksanakan oleh
petugas yang kompoten
25. Sebelum anastesi/pembedahan harus mendapatkan informed
consent
26, Status pasien wajib dimonitor setelah pemberian anastesi dan
pembedahan
27. Pendidikan/ penyuluhan Kesehatan pada pasien dilaksanakan
sesuai dengan rencana layanan
D. RENCANA RUJUKAN DAN PEMULANGAN
1. Pemulangan pasien obserpasi dipandu oleh prosedur yang baku
2. Dokter yang menangani bertanggungjawab untuk melaksanakan
proses pemulangan atau rujukan
3. Umpan balik dan fasilitas rujukan wajib ditindaklanjuti oleh
dokter yang menangani
4. Jika pasien tidak mungkin dirujuk, puskesmas wajib
memberiken alternative pelayanan
5. Rujukan pasien harus disertai dengan resume klinis
6. Resume klinis meliputi: nama pasien, kondisi inis,
prosedur/tindakan yang telah dilakukan dan kebutuhan akan
tindak lanjut
7. Pasien diberi informasi tentang hak untuk memilih tempat
rujukanPasien dengan kebutuhan khusus perlu didampingi oleh petugas
yang kompoten
Kriteria merujuk pasien harus sesuai kriteria
|. Pada saat pemulangan pasien/ keluarga harus diberi informasi
tentang tindak lanjut layanan,
Ditetapkan di Takalala
pada tanggal, 25 Januari 2023
{EPALA UPTD PUSKESMAS TAKALALA,