You are on page 1of 4

Nama : Marcel Aristha

NIM : 2213081007
Prodi : (S1) KIMIA
Rombel : 29

1. Jelaskan pengertian dasar tentang hukum dasar yang tertulis dan tidak tertulis!
Jawab : - Hukum Tertulis
Hukum tertulis adalah sebuah aturan yang disusun secara sistematis dalam
bentuk formal. Sehingga masyarakat dapat segera menjadikannya sebagai pedoman
dan peringatan. Hukum tertulis ini juga memiliki beberapa ciri khas, seperti bersifat
kaku, tegas, dan menjamin kepastian hukum di dalamnya. Karena itu, hukum tertulis
selalu disusun secara sistematik, lengkap, teratur, dan dibukukan dengan rapi,
Contohnya yaitu Hukum perdata tertulis dalam KUHP perdata, Hukum pidana dalam
KUHP pidana dan Kitap Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).
- Hukum Tidak Tertulis
Hal ini disebut hukum tidak tertulis karena memang tidak tertuang dalam
peraturan Perundang-undangan. Jenis ini sangat dinamis terbentuk dan tumbuh dalam
kehidupan / adat suatu masyarakat tertentu yang bisa saja tidak dimiliki oleh
kelompok lainnya. Terkadang, perbedaan hukum tidak tertulis antar masyarakat dapat
menimbulkan konflik ras, etnis, dan agama. Ini biasanya terjadi ketika orang baru
tidak menghormati aturan di daerah tertentu dan melanggarnya, Contohnya adalah
Hukum adat yang tidak tertulis dan menjadi pedoman untuk melaksanakan kehidupan
sehari-hari.

2. Jelaskan hubungan antara hukum dasar yang tertulis dengan hukum dasar tidak
tertulis!
Jawab : Jika hukum tertulis dibuat oleh penguasa atau pemerintah, maka hukum
tidak tertulis dibuat oleh masyarakat dan apabila dalam membuat satu penggolongan
besar kita tahu bahwa hukum tertulis memiliki ikatan hukum yang lebih kuat
dibandingkan hukum tidak tertulis karena hukum tidak tertulis merupakan bentuk
hukum tertua sehingga sudah menjadi kebiaasan sehari-hari dan bukanlah merupakan
sumber hukum tapi merupakan suatu bentuk dari hukum yang positif.
Jadi hubungan antara keduanya itu sangat berkaitan erat dan dengan
perkembangan zaman akan membuat hukum tidak tertulis semakin berkembang
menjadi lebih modern lagi seiring dengan perkembang zaman kehidupan yang makin
kompleks, bidang-bidang yang makin beraneka ragam, serta perkembangan
masyarakat dunia yang makin menjadi satu masyarakat yang tersusun secara
organisatoris, hubungan antar manusia yang makin kompleks pula, memang tidak bisa
lagi hanya mengandalkan pada pengaturan tradisi, kebiasaan, kepercayaan atau
budaya ingatan. Hukum tertulis telah menjadi tanda ciri dari hukum modern yang
harus mengatur serta melayani kehidupan modern.

3. Jelaskan syarat mendasar tentang konsep Indonesia sebagai negara hukum!


Jawab : Negara hukum adalah konsep negara yang didasarkan pada keyakinan
bahwa kekuasaan negara harus dijalankan atas dasar hukum yang adil dan baik.
Negara Indonesia adalah negara hukum pernyataan ini tertuang dalam pasal 1 Ayat 3
UUD 1945. Pengertian negara hukum sendiri adalah negara yang pemerintahannya
berdasarkan hukum. Warga negara wajib mentaati dan mentaati semua hukum yang
berlaku di Indonesia. Perwujudan Indonesia sebagai negara hukum tentu sangat baik
untuk didukung dan dipertahankan. Karena hak atas hukum memiliki unsur-unsur
yang baik seperti penghormatan terhadap hak asasi manusia dan martabat manusia,
pemisahan kekuasaan dan pemisahan kekuasaan, pemerintahan berdasarkan konstitusi
nasional, adanya yurisdiksi administratif dalam perselisihan antara rakyat dan negara.

4. Jelaskan tentang perjalanan sejarah perkembangan dan perubahan hukum dasar di


Indonesia!
Jawab : Sejarah perkembangan dan perubahan hukum di indonesia dimulai dengan
Masa prakolonial sering disebut dengan masa prakolonial, Indonesia mengikuti sistem
pemerintahan sebelum penjajahan antara lain Kerajaan Maja Pahit, Kerajaan
Sriwijaya, Kerajaan Mataram dll. Terdapat 2 zaman kerajaan yaitu kerajaan Hindu-
Budha dan zaman kerajaan Islam, Selanjutnya Fase Kolonial sering disebut sebagai
Fase Kolonial karena banyak perubahan yang terjadi sejak Belanda menjajah
Indonesia, khususnya dalam sistem hukum Indonesia.
Sejak era VOC lahir pada abad ke-17, sistem hukum optima forma tergolong sistem
hukum yang menindas. Sistem hukum yang berlaku saat itu menguntungkan rakyat
Belanda dan merugikan rakyat Indonesia, terutama dalam bidang ekonomi. Era
kolonialisme Jepang dimulai pada Maret 1942 ketika Jepang ingin menguasai apa
yang saat itu menjadi kekuasaan Belanda. Jepang mulai menduduki seluruh Hindia
Belanda. Untuk melaksanakan pemerintahan Indonesia, pemerintahan militer Jepang
berpedoman pada undang-undang yang disebut Gunseirei. Yang terakhir adalah fase
Kemerdekaan di fase kemerdekaan ini terdapat 3 masa yaitu masa orde lama, masa
orde baru dan masa reformasi.

5. Jelaskan tentang beberapa penyimpangan yang terjadi pada setiap periodisasi


berlakunya hukum dasar di Indonesia!
Jawab : Dalam periodisasi hukum dasar negara ada penyimpangan yang terjadi
terhadap konstitusi pada periode berlakunya UUD 1945 yaitu yang pertama adalah
Penyimpangan terhadap konstitusi periode UUD 1945 (18 Agustus 1945 – 27
Desember 1949) hasil dari penyimpangan terhadap kontitusi ini adalah Komite
Nasional Indonesia Pusat (KNIP) berubah fungsi dari yang semula adalah pembantu
presiden, menjadi badan yang diserahi kekuasaan legislatif dan ikut serta dalam
penetapan Garis Garis Besar Haluan Negara (GGBHN) berdasarkan Maklumat
WaPres No. X yang dikeluarkan pada tangga 16 Oktober 1945. Yang seharusnya,
tugas legislatif dilakukan oleh DPR dan tugas menetapkan GGBHN adalah Majelis
Permusyawaratan Rakyat atau MPR. Setelah itu Penyimpangan terhadap konstitusi
periode Konstitusi RIS (27 Desember 1949 – 17 Agustus 1950) dan hasil dari
penyimpangan tersebut NKRI (Negara Kesatuan Republik Indonesia) berubah
menjadi Negara Federasi Republik Indonesia Serikat (RIS). Hal ini sesuai dengan
yang diatur dalam konstitusi RIS yang telah disepakati dalam Konferensi Meja
Bundar (KMB). Selanjutnya Penyimpangan terhadap konstitusi periode berlakunya
UUD S 1950 (17 Agustus 1950 – 5 Juli 1959) Perubahan yang terjadi perbedaan
dengan UUD 1945 adalah berubahnya sistem kabinet presidensial menjadi sistem
kabinet parlementer.
Adanya perubahan atau perbedaan itu adalah tidak tercapainya stabilitas politik
dan pemerintahan yang akibatnya sering bergantinya kabinet. Dan yang terakhir
Penyimpangan terhadap konstitusi periode berlakunya UUD 1945 (5 Juli 1959 – 19
Oktober 1999), Penyimpangan konstitusi ini terdapat pada orde lama dan orde baru
dan yang pertama penyimpangannya pada masa orde lama adalah Presiden telah
mengeluarkan produk legislatif yang pada hakikatnya adalah undang-undang dalam
bentuk penetapan presiden tanpa persetujuan DPR, setelah itu penyimpangan pada
orde baru ialah Penyelenggaraan negara bersifat otoriter, Presiden menjabat selama 32
tahun sehingga tidak sesuai dengan semangat demokrasi.

You might also like