You are on page 1of 3

TUGAS INDIVIDU

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Keperawatan Gawat Darurat


Pertemuan 3
Dosen Pengampu : Yeni Yulianti, S.Kep.,Ners.,M.Kep

Disusun Oleh :

Yayu Yulia Hamidah

NIM. C1AB23166

PROGRAM STUDI ALIH JENJANG S1 KEPERAWATAN SEKOLAH TINGGI

ILMU KESEHATAN SUKABUMI KOTA SUKABUMI

2023
Judul Jurnal : LITERATURE REVIEW: PEMBERIAN POSISI SEMI FOWLER UNTUK
MNURUNKAN FREKUENSI PERNAFASAN PADA PASIEN ASTHMA
Tahun : 2021
Penulis : RIRIS AULIA PUTRI

Pendahuluan : Penelitian yang dituliskan pada jurnal ini dilatar belakangi oleh semakin
meningkatnya penderita asthma. Asthma adalah suatu kelainan berupa inflamasi kronik
pada saluran pernafasan yang dapat menyebabkan hiperaktivitas bronkus terhadap
berbagai rangsangan yang dapat menimbulkan suatu gejala seperti mengi, batuk, sesak
nafas, dan dada terasa berat terutama pada saat malam atau dini hari. Posisi semi fowler
merupakan suatu posisi tempat tidur dimana posisi kepala dan tubuh lebih ditinggikan 15
derajat hingga 45 derajat, pada pemberian posisi semi fowler dilakukan sebagai salah satu
cara untuk membantu mengurangi sesak nafas pada pasien asthma.

Metode : Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah literature review. Data yang
di-peroleh dari penelitian ini didapatkan dari penelusuran melalui database google scholar
dengan menggunakan kata kunci “posisi semi fowler+frekuensi pernafa-san + asthma”.
Artikel ilmiah yang dianalisis adalah yang dipublikasikan sejak tahun 2016 sampai
dengan 2020 yang diakses fulltext dalam format pdf. Analisa data dilakukan dengan cara
mendiskusikan dan meringkas literature kemudian membandingkan beberapa literature
dan selanjut nya dituangkan dalam pembahasan. Untuk mereview seluruh literature bisa
melakukannya dengan beberapa cara diantaranya mencari kesamaan (simmiliarily),
mencari ketidak-samaan (contrast), Memberikan, pandangan (criticize), membandingkan
(compare), dan meringkas (summarize).

Hasil dan pembahasan : Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian posisi semi
fowler dapat berpengaruh untuk menurunkan frekuensi pernafasan pada pasien asthma.
Kesimpulan : Berdasarkan dari jurnal-jurnal yang telah dilakukan review oleh penulis,
dapat disimpulkan bahwa posisi semi fowler efektif untuk menurunkan frekuensi
pernafasan pada pasien asthma.

Sumber : Putri,Riris Aulia.(2021). Literature Review: Pemberian Posisi Semi Fowler


Untuk Mnurunkan Frekuensi Pernafasan Pada Pasien Asthma. (Google Scholar)
Judul Jurnal : PENERAPAN TERAPI OKSIGEN DAN INHALASI TERHADAP KADAR
SATURASI OKSIGEN PADA PASIEN ASMA BRONKHIAL DI RUANG IGD
RS. TK. II PELAMONIA MAKASSAR
Volume : 6 No.2 tahun 2023
Penulis : Abdul Herman Syah Thalib, Widya Nurul Annisa

Pendahuluan : Penyakit Asma mengganggu saluran pernapasan, dengan gejala yang datang
terus-menerus atau kekambuhan yang sering muncul sehingga seseorang yang menderita asma
diperlukan perawatan. Seseorang yang terkena penyakit asma bronkhial akan mengalami
ketidakefektifan jalan napas sehingga terjadi penurunan ventilasi yang actual, dan dapat
menyebabkan kematian. Penanganan utama yang diberikan yaitu pemberian oksigen melalui
(HFNC), pemberian obat, posisi semi hingga high fowler, fisioterapi dada, ajarkan pasien
latihan pernapasan, dan menganjurkan pasien minum air hangat. Adapun terapi lain pada
penderita asma yang disertai batuk berlendir, yaitu terapi inhalasi nebulizer.

Metode : Metode yang dilakukan pada penelitian ini adalah Studi kasus dengan
menggunakan rancangan penelitian deskriptif.

Hasil dan pembahasan : Studi kasus ini dilaksanakan di RS. TK. II Pelamonia Makassar
selama 3 hari mulai tanggal 22 juli sampai 24 juli 2022. Dalam studi kasus ini ada 2 orang
subjek studi kasus yaitu subjek I (Tn “Z“) dan subjek II (Ny “N“). Kedua subjek merupakan
kriteria yang ditetapkan dan telah memperoleh penjelasan dari studikasus.
Dari hasil studi kasus yang dilakukan di RS. TK. II Pelamonia Makassar dapat disimpulkan
bahwa penerapan terapi oksigen dan inhalasi terhadap pasien asma bronkhial selama 3 hari
menunjukkan perubahan kadar saturasi sebelum dan setelah pemberian terapi oksigen dan
inhalasi bagi penderita asma bronkhial, dengan pemberian oksigen masker simple mask 6 L/i
dan terapi nebulizer combivent pada Tn “Z” kemudian pemberian oksigen nasal kanul 3 L/i
dan terapi nebulizer ventolin pada Ny “N”.

Kesimpulan : Penerapan terapi oksigen dan terapi inhalasi nebulizer dapat meningkatkan
kadar saturasi oksigen dan membuat jalan napas menjadi efektif.

Sumber : Penerapan Terapi Oksigen Dan Inhalasi Terhadap Kadar Saturasi Oksigen
Pada Pasien Asma Bronkhial Di Ruang Igd Rs. Tk. Ii Pelamonia Makassar | Thalib | Imj
(Indonesian Midwifery Journal) (Umt.Ac.Id)

You might also like