You are on page 1of 18
PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS KESEHATAN ‘. UPTD PUSKESMAS CANDI LAMA 31 DR. WAHIDMN NO. 2 SEMARANG TEL {024 8310515 ena: puskesmascandlama@gmaticon HASIL KEGIATAN PELAKSANAAN REMBUK STUNTING TINGKAT KELURAHAN WILAYAH KERJA PUSKESMAS CANDILAMA DAK NON FISIK TA 2022 Provinsi/Kabupaten/Kota + Jawa Tengab/ Kota Semarang, Menu Kegi +: Rembuk Stunting, relaksana + Puskesmas Candilama A. PENDAHULUAN Instans Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang harus diwyjudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebagaimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1948. Pembangunan Kesehatan merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu ‘meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, Pembangunan yang dilaksanakan harus {dapat menjamin bahwa manfeatnya dapat diterima oleh semua pihak, berdampak adil bagi perempuan dan laki-laki (responsif gender). Untuk mewujudkan derajat keschatan masyarakat yang setinggi-tingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya Kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif secara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan. Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan, perlu adanya pembiaysan kkeschatan, yang bertujuan untuk penyediaan pembiayaan Kesehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan ‘termanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, ‘Status gizi baik pada balita dan bayi menjadi modal awal terciptanya generasi Indonesia yang schat, cerdas dan kuat. Permasalahan gizi yang saat ini menjadi sorotan di tingkat nasional adalah prevalensi balita stunting yang masih tinggi di Indonesia, Data Riskesdas ‘tahun 2018 menunjukkan jumlah balita stunting di Indonesia sebanyak 30.8%, prevalensi stunting Kota Semarang tahun 2020 hasil Operasi Timbang adalah 3.13% dan prevalensi stunting di Kecamatan Candisari sebesar 2.05% @® Dipindai dengan CamScanner ‘Stunting menjadi fokus di bidang keschatan karena stunting akan menurunkan kualitas SDM bangsa Indonesia di waktu mendatang. Anak-anak yang mengalami stunting akan ‘memiliki tingkat kecerdasan yang tidak maksimal, lebih rentan terhadap penyakit, ukuran fisik tubuh kerdil dan perkembangan organ tubuh tidak optimal, Disebutkan dalam laman kementerian Kesehatan bahwa stunting disebabkan karena kkekurangan gizi dalam waktu lama itu terjadi sejak janin dalam kandungan sampai awal ehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran), Beberapa faktor yang mempengaruhi antara lain karena rendahnya akses terhadap makanan bergizi, rendahnya asupan vitamin dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani. Faktoribu dan pola asuh yang kurang baik terutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada anak juga menjadi penyebab anak stunting apabila ibu tidak memberikan asupan gizi yang ccukup dan baik. Ibu yang masa remajanya kurang nutrisi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak. Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari dampak jangka panjang yang merugikan seperti terhambatnya tumbuh kembang, anak, Siting mempengaruhi perkembangan otak sehingga tingkat kecerdasan anak tidak maksimal, Hal ini berisiko menurunkan produktivitas anak di masa depan. Suuting juga menjadikan anak lebih rentan terhadap penyakit. Anak siunting berisiko lebih tinggi menderita penyakit kronis di masa dewasanya. Bahkan, sitmting dan malnutrisi diperkirakan berkontribusi pada hilangnya 2-3% Produk Domestik Bruto (PDB) setiap tahunnya. Keluaran/Output a. Teselenggaranya rembuk stunting di tingkat Kecamatan b, Terbentuknya komitmen bersama penurunan pereepatan stunting di Tingkat Kecamatan, TUSUAN 1. Tyjuan Kegiatan a. Tojuan Umum Menurunkan prevalensi stunting di tingkat kelurahan wilayah kerja puskesmas candilama b. Tujuan Khusus 1. Terlaksananya rembuk stunting tingkat kelurahan wilayah kerja puskesmas candilama 2. Analisis Situasi Masalah Siunting di Masyarakat 3, Tersosialisasinya Program Stunting di Masyarakat @ Dipindai dengan CamScanner C. WAKTU DAN TEMPAT Kegiatan Rembuk Stunting Kecamatan Candisar telah terlaksana dengan baik dan dan lancar pada a, Hari Selasa . Tanggal 21 Juni 2022 ¢, Jam £09.00 sid selesai , Tempat ——_: Aula Puskesmas Candilama JIn d Wahidin No 22 Semarang D, HASILKEGIATAN Kegiatan di hadii sebanyak 45 undangan, teri dari 1 Lurah 3 orang b.Penggerak PKK 3 Orang «.Forpos 1 Orang Kader 31 Orang, . FKK 3 Orang £ SKD3 Orang e, Karang Teruna 1 Orang Kegiatan dibuka pada jam 09.15 oleh Panita, dilanjutkan dengan doa dan mendengarkan, lagu Indonesia Raye, paparan materi oleh Kepala Puskesmas Candilama Kegiatan di tutup pada jam 12.00 ,dengan Hasil kegiatan: ‘a. Mengaktifkan kembali Satgas stunting tingkat kelurahan +b Evaluasi SK Satgas Stunting . Masukan dari masing masing lurah tentang rencana penanganan lingkungan rumah balita stunting yang kondisi rumahnya tidak layak. d Rencana mengadakan kerjasama dengan Dinas Pemukiman SUMBER DANA Berdasarkan uraian kegiatan BOK Tahun 2022 H. Penutup ‘Demikian laporan hasil Kegiatan rembuk stunting wilayah kerja puskesmas Condilama, ‘Terima kasih, Semarang, 21 Juni 2022 Pelaksana, Murtiati Retno Nc A.Md.Gz ‘NIP.196908011992032010 KPA PPTK om =) a (o-(rar )") : \ s6ro10061984051008 1966s 1ss0st018 @ Dipindai dengan CamScanner PEMERINTAH KOTA SEMARANG DINAS KESEHATAN “JL PanoawanaN 79 TeLP. (024) 8418269 8318070 Fax (024) 8318771 Kooe Pos : 50241 SEMARANG. KERANGKA ACUAN KEGIATAN PELAKSANAAN REMBUK STUNTING TINGKAT KELURAHAN WILAYAH PUSKESMAS CANDILAMA DAK NON FISIK TA 2021 Provinsi/Kabupaten/Kota + Jawa Tengah/ Kota Semarang Menu Kegiatan +: Rembuk Stunting Instansi Pelaksana + Puskesmas Candilama A. LATAR BELAKANG 1. Dasar Hukum 8) Undang - Undang Republik Indonesia Nomor 36 Tafun 2009 tentang Kesehatan ) Undang — Undang Republik Indonesia Nomor 23 ‘Tahun 2014 tetang Pemerintahan Daerah ©) Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Unusan Pemerintah antara Pusat Provinsi dan Kabupaten/Kota; 4) Peraturan Menteri Keschatan no 71 tahun 2016 tentang petunjuk teknis penggunaan dan DAK non Fisik Bidang keschatan €) Peraturan Daerah Kota Semarang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata, Kerja Daerah Kota Semarang dimana Kedudukan Dinas Keschatan sebagai unsur Pelaksana Pemerintah Daerah; f) Peraturan Walikota Semarang Nomor 62 Tahun 2016 tentang Susunan Organisasi “Tugas dan Fungsi Serta Tata Kerja Dinas Keschatan Kota Semarang, 2. Gambaran Umum Kesehatan merupakan hak asasi manusia dan salah satu unsur kesejahteraan yang hharus divujudkan sesuai dengan cita-cita Bangsa Indonesia sebageimana dimaksud dalam Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, Pembangunan keschatan merupakan bagian dari pembangunan nasional dalam rangka mewujudkan visi misi Presiden dan implementasi Nawa Cita yang kelima yaitu rmeningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia, Pembangunan yang dilaksanakan harus @® Dipindai dengan CamScanner dapat menjamin bahwa manfastnya dapat diterima oleh semua ‘bagi perempuan dan laki-laki (responsif gender). , berdampak adil ‘Untuk mewujudkan derajat Kesehatan masyarakat yang setinggitingginya, diselenggarakan upaya kesehatan perorangan dan upaya kesehatan masyarakat, dengan pendekatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatifsecara terpadu, menyeluruh, dan berkesinambungan, Dalam rangka penyelenggaraan pembangunan Kesehatan, perlu adanya pembiayaan Kesehatan, yang bertujuan untuk penyediaan pembiayaan esehatan yang berkesinambungan dengan jumlah yang mencukupi, teralokasi secara adil dan ‘ermanfaatkan secara berhasil guna dan berdaya guna, Status gizi baik pada balita dan bayi menjadi modal awal terciptanya generasi Indonesia yang sehat, cerdas dan kuat, Permasalahan gizi yang saat ii menjadi sorotan di tingkat nasional adalah prevalensi balita stunting yang masih tinggi di Indonesia. Data Riskesdas tahun 2018 menunjukkan jumlah balita stunting di Indonesia sebanyak 30.8%, prevalensi stunting Kota Semarang tahun 2021 hasil Operasi Timbang adalah 3.2% dan prevalensi stunting di Kecamatan Candisari sebesar 1.7% ‘Stunting menjadi fokus di bideng keschatan Karena stunting akan menurunkan kualitas SDM bangsa Indonesia di waktu mendatang. Anak-anak yang mengalami stunting akan memilikitingkat kecerdasan yang tidak maksimal, lebih rentan terhadap Penyakit, ukuran isk tubuh keril dan perkembangan organ tubuh tidak optimal, Disebutkan dalam laman Kementerian Kesehatan bahwa stunting dsebabkan karena ‘kekurangan gizi dalam walktu lama itu tejadi sejak janin dalam kandungan sampai awal Keehidupan anak (1000 Hari Pertama Kelahiran). Beberapa faktor yang mempengarubi antara lain karena rendahnya akses terhadap makanan bergzi,rendahnya asupan vitamin ‘dan mineral, dan buruknya keragaman pangan dan sumber protein hewani, Faktoribu dan pola asub yang kurang beik teutama pada perilaku dan praktik pemberian makan kepada ‘anak juga menjadi penyebab anak stunting apabilaibu tidak memberikan asupan gizi yang cukup dan baik. Ibu yang masa remajanya Kurang nutrsi, bahkan di masa kehamilan, dan laktasi akan sangat berpengaruh pada pertumbuhan tubuh dan otak anak Penurunan stunting penting dilakukan sedini mungkin untuk menghindari | remem by b Nie torafn [e graeme | 7 | >| monica em ce =| DA Novis Sa P| =e GA | 2] Qurbog p_| sree fe Or 2| wrarnt P| anges 2 OM | Mergu chat e_| ream fs PRE 1 Nur tchawa bt p | ?enen at @ Dipindai dengan CamScanner Su ranhat Kader Posyandu Balta Kelurahan G omblang RW 12 roe a Honclioi P "‘onblng WIS WIbIasToEn le -e ONSET Po rang IS aed Haryot! _f | “icseeamagnve any aru Taser Pods Baa Blew winasie (2 et Hand oyani {: | Sea Asriani Wulandoi | P| Mezemnissas tournan Piyaun P| Peroni ran Karmeryer Canny RWS . Face Poy ata Koran 3 punionce P. | ene re ume le t | "meaner [SSS [ : ata Kalan . trwoh tei wee s |p | Mammen ee : Tae Pojnd Bana aaa Carn dine Pir £ ahoaleh RW OS Pr a : Suprhatin 2 | eo ody ‘a q yn ata Kraan Evinawati P| ero RW Oe b> € a : Fey Baa oan A Survortse P| Miron Ros roe Tate Psprd aa Koran Ofek Arp é abogaeh WOT | aa Te Pope ana anar : t erage RW 08

You might also like