Professional Documents
Culture Documents
Dosen pembimbing :
Fitria hansyah fatmasari. S.Pd., M.Pd
Di susun oleh
Daniel vito kristianto S (22580007)
Devi tri ratna sari (225800014)
Hafidatul jannah (225800022)
Syukur Alhamdulillah senatiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini pum
memenuhi tugas kelompok untuk mata kuliah pendidkan konsumen, dengan judul "hakikat
perilaku konsumen".
Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak
pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran dan keritik sehingga makalah ini dapat
terselesaikan.
Kami menyadari sepenuhnya bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna dikarenakan
terbatasnya pengalaman dan pengetahun yang kamu milki Oleh karena itu, kami
mengharapkan segala bentuk saran serta masukan bahkan kritik yang membangun dari
berbagai pihak Akhirnya kami berharap semog makalah ini daput memberikan manfaat bagi
perilaku konsumen.
Ttd
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR………………………………………………………………………………………………………………………1
BAB I.......................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN...................................................................................................................................4
3.1 Latar belakang..........................................................................................................................4
3.2 Rumusan masalah....................................................................................................................4
3.3 Tujuan masalah........................................................................................................................5
BAB II......................................................................................................................................................5
PEMBAHASAN......................................................................................................................................6
3.4 Perilaku Konsumen..................................................................................................................6
A. Pengertian perilaku konsumen....................................................................................................6
3.5 Ruang lingkup perilaku konsumen..........................................................................................7
Hubungan perilaku konsumen dengan strategi pemasaran....................................................................10
3.6 Keputusan pembelian.............................................................................................................11
3.7 faktor-faktor yang mempengaruhi perilaku konsumen..........................................................13
Faktor faktor kebudayaan..............................................................................................................14
Faktor social...................................................................................................................................14
Faktor peribadi...............................................................................................................................15
Faktor Psikologis...........................................................................................................................16
BAB III..................................................................................................................................................19
PENUTUP.............................................................................................................................................19
3.8 Kesimpulan............................................................................................................................19
3.9 Saran......................................................................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN
Dari rumusan masalah yang muncul diatas dapat diketahui bahwa tujuan penulisan
makalah ini adalah: Para pembaca akan mengetahui tentang perilaku konsumen,
memahami pengertian dari perilaku konsumen dan memahami faktor-faktor sikap
konsumen, karena sebelum kita mempelejari apa itu yang dimaksud dengan sikap
konsumen kita harus memahami dulu apa pengertian dari perilaku konsumen. Dan juga
dengan membaca makalah saya ini pembaca dapat memahami apa yang dimaksud dengan
perilaku konsumen, mengetahui serta memahami faktor-faktor dari nilai, norma dan
moral. Tidak luput pula yang paling penting kita bisa mengetahui serta memahami peran
pedagang sebagai sumber mata pencaharian.
BAB II
PEMBAHASAN
Dalam Schiffman dan Kanuk (2007:6) ruang lingkup perilaku konsumen ini berpusat
pada bagaimana individu mengambil keputusan untuk menggunakan sumber daya mereka
yang tersedia (waktu, uang, dan usaha) guna membeli barang-barang yang mereka
konsumsi. Hal ini mencakup apa yang mereka beli, mengapa mereka membeli, kapan
mereka beli, dan dimana mereka membeli.
Menurut Solomon (2007), tingkatan unit analisis perilaku konsumen terdiri atas 5 tipe
yaitu:
1. Konsumen di pasar, adalah konsumen yang sifatnya luas, banyak dan terbuka untuk
memperoleh produk atau jasa yang dipasarkan.
2. konsumen sebagai individu yang terdiri dari persepsi, pembelajaran dan memori, nilai
dan motivasi, kepribadian dan gaya hidup, sikap, dan perubahannya dan komunikasi
interaktif.
3. Konsumen sebagai pengambil keputusan terdiri dari keputusan individu maupun
keputusan kelompok yang dihasilkan dari kese- pakatan bersama.
4. Konsumen dan budaya yang terdiri dari pendapatan dan kelas sosial, etnik, ras dan
budaya agama serta sub kultur budaya lainnya.
5. konsumen dan budaya terdiri dari pengaruh kultural dalam perilaku konsumen,
misalnya terdapat penciptaan atau difusi terhadap perilaku konsumen.
Menurut Kotler dan Keller (2012:173), faktor yang memengaruhi perilaku konsumen
adalah budaya, sosial, pribadi, dan psikologis. Faktor tersebut merupakan dasar penentu
seseorang melakukan pembelian. Dalam pemahaman perilaku memang tidak terlepas dari
pengaruh budaya, sosial, pribadi hingga psikologis, hal ini dikarenakan setiap orang tentu
selalu berinteraksi dan mengevaluasi diri sehingga dapat mem-berikan dampak terhadap
perilaku yang dilakukannya.
Kotler dan Keller (2012) mengemukakan beberapa faktor yang dapat mempengaruhi
keputusan pembelian diantaranya sebagai berikut.
1. Faktor budaya terdiri atas budaya, subbudaya, dan kelas sosial. Di Indonesia, kita
memiliki banyak budaya dengan berbagai keuni-kannya. Maka penting untuk memahami
budaya yang berlaku di wilayah dimana target segmentasi konsumen kita.
2. Faktor sosial terdiri atas kelompok referensi, keluarga, peran, dan status. Pada proses
interaksi antar keluarga, rekan bahkan orang yang tidak dikenal tentu akan menghasilkan
informasi yang referensif sehingga dapat mengubah perilaku dirinya
3. Faktor pribadi terdiri atas usia, pekerjaan, keadaan ekonomi, kepribadian, dan gaya
hidup. Perilaku orang dewasa, dengan anak-anak tentu akan berbeda, begitu pun perilaku
orang kaya juga akan berbeda dengan orang berkecukupan.
4. Faktor psikologis terdiri atas motivasi, persepsi, pembelajaran, dan memori.
Kemampuan psikologis setiap orang juga sangat ber-variatif, respons penerimaan
informasi juga berbeda-beda. Ada yang sangat tanggap untuk memperoleh produk
tertentu, ada juga yang memiliki minat yang kurang terhadap produk atau jasa tertentu.
Ada berbagai macam unsur yang menjadi perhatian dalam pertim- bangan konsumen
untuk menentukan keputusan pembelian.
Beberapa unsur tersebut seperti yang dikemukakan Kotler dan Keller (2012) terdiri dari
enam unsur, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Pilihan produk. Semakin bagus dan berkualitas produk, tentu akan menjadi pilihan
konsumen. Pada unsur ini, kualitas dan bagaimana produk atau jasa dapat terjamin akan
menjadi pilihan konsumen karena produk dibuat secara maksimal.
2. Pilihan merek. Popularitas sebuah produk atau jasa dimana merek (brand) dan citra
(image) telah dibangun secara baik, sehingga melalui brand yang optimal akan
mempengaruhi keputusan pembelian oleh konsumen.
3. Pilihan penyalur. Pentingnya untuk memperhatikan bagaimana produk dan jasa dapat
didistribusikan juga bagaimana menya-lurkan produk sehingga sampai ke tangan
konsumen. Semakin mudah jangkauan, tentu akan mempermudah konsumen untuk
memperoleh produk tersebut secara lebih cepat.
4. Waktu pembelian. Konsumen cenderung selalu ingin membutuhkan sebuah produk
dengan cepat dan instan. Semakin lama barang didapat tentu akan mengecewakan
konsumen dan memberikan pengalaman yang tidak baik, sehingga akan menurunkan
konsumen dalam memilih produk tersebut.
5. Jumlah pembelian. Poin ini akan memberikan pertanyaan perlukah kita menyediakan
barang yang limited edition? Atau perlukah membatasi pembelian produk oleh konsumen.
6. Metode pembayaran. Zaman semakin maju dan modern, kini telah banyak peningkatan
bagaimana konsumen dapat melakukan berbagai macam metode pembayaran. Jika
metode ini tidak diikuti dan ditingkatkan maka mengurangi nilai pengalaman terhadap
konsumen.
Semakin baik pengalaman konsumen dalam memperoleh produk atau jasa maka akan
menunjukkan bahwa perilaku konsumen telah positif. Artinya akan memberikan pengaruh
terhadap peningkatan jumlah pen- jualan dan reputasi pembelian. Konsumen yang telah
puas dengan pem- belian sebuah produk, tentu akan berkelanjutan dimana konsumen akan
percaya dan terus melakukan pembelian produk tersebut. Bahasan ruang lingkup perilaku
konsumen ini menurut Dwiastuti (2012) terbagi menjadi dua, yaitu tingkat unit analisis
dan arah kajian perilaku konsumen. Unit analisis persis menjelaskan beberapa elemen-
elemen yang menjadi bagian dari perilaku konsumen Sedangkan arah Perilaku konsumen
adalah dasar pengembangan dan evaluasi perilaku konsumen yang beragam.
Diantara ruang lingkup berdasarkan tingkatan unit analisis menurut Dwiastuti (2012)
tersebut terdiri dari empat, yaitu sebagai berikut.
1. Masyarakat
Ruang lingkup ini melihat masyarakat secara luas, beragam dengan macam-macam kelas
sosial maupun budaya yang berlaku di masyarakat tersebut. Pada hal ini, perlu adanya
pengawasan agar sesuai dengan harapan masyarakat dan kebudayaan yang berlaku.
2. Segmen Pasar
Ruang lingkup ini adalah kesesuaian dan ketepatan sasaran kepada target konsumen.
Misal segmentasi remaja, maka tidak bisa dipaksakan untuk mencapai segmentasi dewasa
atau anak. Setiap kegiatan atau bentuk pemasaran perlu penyesuaian dengan segmen
pasar.
3. Organisasi Ruang lingkup organisasi adalah ketika dihadapkan pada kon-sumen yang
sifatnya kelompok atau komunitas. Tentu dalam hal ini bisa juga komunikasi terjadi antar
lembaga, sehingga dalam keputusannya, konsumen akan melakukan perundingan dan
rapat.
4. Individu
Ruang lingkup ini adalah dimana perilaku konsumen didasarkan pada diri sendiri tanpa
pengaruh dari luar. Pada perilaku kon-sumen seperti umumnya didasarkan pada
kebutuhan biologis atau kepuasan psikologis semata.
Selanjutnya ruang lingkup pada arah kajian konsumen terdiri atas kajian perilaku
konsumen yang digunakan sebagai dasar pengembangan strategi pemasaran dan evaluasi
strategi pemasaran yang sudah ada. Kedua arah kajian ini bertujuan untuk capat terus
meningkatkan kinerja, reputasi dan citra di mata konsumen.
Arah Kajian Perilaku Konsumen yaitu proses yang dilakukan konsumen baik
individu maupun organisasi dalam rangka mendapatkan suatu produk yang melalui
tahapan kognisi dan afeksi (yang disebut penulis sebagai aspek internal) dan aspek
eksternal (pengaruh rumah tangga, kelompok referensi budaya, kelas sosial) yang
berakibat konsumen melakukan tindakan apakah akan membeli atau tidak membeli suatu
produk, sekaligus tindakan setelah pembelian produk.
Selanjutnya arah perilaku evaluasi strategi pemasaran adalah bagaimana terus
meningkatkan metode pemasaran agar bisa terus mencapai pangsa pasar yang lebih
banyak dan luas. Evaluasi pemasaran dapat dilakukan melalui survei konsumen atau
melalui layanan hotline sehingga konsumen dapat menyampaikan secara langsung saran
dan masukan.
Faktor social
Perilaku seseorang konsumen dipengaruhi oleh faktor-faktor soial seperti
kelompok acuan, keluarga, serta peran dan status.
a. Kelompok referensi: Kelompok referensi seseorang terdiri dari seluruh
kelompok yang mempunyai pengaruh langsung maupun tidak langsung terhadap
sikap atau perilaku seseorang. Beberapa, di antaranya kelompok primer, yang
dengan adanya interaksi yang cukup berkesinambungan, seperti keluarga, teman,
tetangga, dan teman sejawat. Kelompok sekunder, yang cenderung lebih resmi
dan yang mana interaksi yang terjadi kurang berkesinambungan. Kelompok yang
seseorang ingin menjadi anggotanya disebut kelompok aspirasi. Sebuah kelompok
diasosiatif (memisahkan diri) adalah sebuah kelompok yang nilai atau perilakunya
tidak disukai oleh individu. Para pemasar berusaha mengidentifikasi kelompok
referensi dari konsumen sasaran mereka. Orang umumnya sangat dipengaruhi oleh
kelompok referensi mereka pada tiga cara, pertama, kelompok referensi
memperlihatkan pada seseorang perilaku dan gaya hidup baru. Kedua, mereka
juga memengaruhi sikap dan konsep jati diri seseorang karena orang tersebut
umumnya ingin "menyesuaikan diri". Ketiga, mereka menciptakan tekanan untuk
menyesuaikan diri yang dapat memengaruhi pilihan produk dan merek seseorang.
b. Keluarga: Kita dapat membedakan dua keluarga dalam kehidupan pembeli, yang
pertama ialah keluarga orientasi, yang merupakan orang tua seseorang. Dari orang
tualah seseorang mendapatkan pandangan tentang agama, politik, ekonomi, dan
merasakan ambisi pribadi nilai atau harga diri dan cinta. Keluarga prokreasi, yaitu
pasangan hidup anak-anak seseorang keluarga merupakan organisasi pembeli
yang konsumen yang paling penting dalam suatu ma- syarakat dan telah diteliti
secara intensif.
c. Peran dan status: Seseorang umumnya berpartisipasi dalam kelompok selama
hidupnya keluarga, klub, organisasi. Posisi seseorang dalam setiap kelompok
dapat diidentifikasikan dalam peran dan status.
d. Peran setatus: Seseorang berpartisipasi kedalam banyak kelompok sepanjang
hidupnya. Kedudukan orang tersebut di masing-masing kelompok dapat
ditentukan berdasarkan peran dan status. Peran meliputi kegiatan yang diharapkan
akan dilakukan oleh seseorang. Masing-masing peran menghasilkan status. Orang-
orang memilih produk yang dapat mengkomunikasikan peran dan status mereka di
masyarakat. Oleh karena itu pemasar harus menyadari potensi simbol status dari
produk dan merek. (Kotler, 2005:209)
Faktor peribadi
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, pribadi diartikan “manusia sebagai
perseorangan (diri manusia atau diri sendiri)”. Pada hakikatnya, manusia merupakan
pribadi yang utuh, khas, dan memiliki sifat-sifat sebagai makhluk individu. Dalam
kehidupannya, seorang manusia memiliki kebutuhan yang diperuntukkan bagi
kepentingan pribadinya. Kehidupan pribadi tersebut merupakan kebutuhan yang utuh
dan memiliki ciri yang khusus dan unik.
Menurut Kotler (2005:210), keputusan konsumen dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi. Karakteristik tersebut meliputi; usia dan tahap siklus hidup, pekerjaan,
keadaan ekonomi, gaya hidup, serta kepribadian dan konsep diri pembeli.
1). Usia dan Tahap Siklus Hidup
Setiap orang membeli barang dan jasa yang berbeda-beda sepanjang hidupnya.
Mereka makan makanan bayi pada masa awal hidupnya, makan berbagai makanan
selama masa pertumbuhan menuju kedewasaan, serta diet khusus dalam waktu-waktu
tertentu. Selera terhadap pakaian, hiburan, dan barang-barang lain juga berhubungan
dengan usia. (Kotler, 2005:210)
2). Pekerjaan dan Lingkungan
Ekonomi Pekerjaan dan keadaan ekonomi seseorang mempengaruhi pola
konsumsinya.
Menurut Setiadi (2003:13), “yang dimaksud dengan keadaan ekonomi seseorang
adalah terdiri dari pendapatan yang dapat dibelanjakan (tingkatnya, stabilitasnya, dan
polanya), tabungan dan hartanya (termasuk presentase yang mudah dijadikan uang),
Faktor pribadi didefinisikan sebagai karakteristik psikologis seseorang yang berbeda
dengan orang lain yang menyebabkan tanggapan yang relatif konsisten dan bertahan
lama terhadap lingkungan. Keputusan membeli juga dipengaruhi oleh karakteristik
pribadi (Kotler, 2008:68), yaitu:
kemampuan untuk meminjam dan sikap terhadap mengeluarkan lawan menabung”.
(Kotler, 2005:210)
3). Gaya Hidup
Orang-orang yang berasal dari sub-budaya, kelas sosial, dan pekerjaan yang sama
dapat memiliki gaya hidup yang berbeda. Menurut Kotler (2005:210) “gaya hidup
adalah pola hidup seseorang di dunia yang terungkap pada aktivitas, minat, dan
opininya”. Gaya hidup menggambarkan keseluruhan diri seseorang yang berinteraksi
dengan lingkungannya. Setiadi (2003:13) menambahkan, “gaya hidup juga
mencerminkan sesuatu dibalik kelas sosial seseorang”.
4). Kepribadian dan Konsep Diri
Masing-masing orang memiliki kepribadian yang berbeda yang mempengaruhi
perilaku pembeliannya. Menurut Kotler (2005:213), “kepribadian adalah ciri bawaan
psikologi manusia yang terberbedakan yang menghasilkan tanggapan yang relatif
konsisten dan bertahan lama terhadap rangsangan lingkungannya”. Kepribadian
biasanya dijelaskan dengan menggunakan ciri-ciri seperti kepercayaan diri, dominasi,
otonomi, kehormatan, kemampuan bersosialisasi, pertahanan diri, dan kemampuan
beradaptasi. Hal yang berkaitan dengan kepribadian adalah konsep diri. Konsep diri
merupakan sebuah konsep dimana seseorang memandang dirinya seperti apa. Konsep
diri terdiri dari konsep diri aktual (memandang dirinya seperti apa), konsep diri ideal
(memandang dirinya ingin seperti apa) dan konsep diri orang lain (menganggap orang
lain memandang dirinya seperti apa). “Pemasar harus bisa mengembangkan citra
merek yang sesuai dengan citra pribadi pasar sasarannya”. (Setiadi, 2003:46)
Faktor Psikologis
Keadaan psikologis seseorang dipengaruhi oleh banyak hal. Menurut Allport
dalam Cara pedia, psikologis merupakan “pikiran, perasaan, dan perilaku individu
yang dipengaruhi oleh kehadiran orang lain secara aktual, dibayangkan, atau hadir
secara tidak langsung”, sedangkan menurut Titchener dan Wundt dalam Cara pedia,
“psikologis adalah pengalaman manusia yang dipelajari dari sudut pandang pribadi
yang mengalaminya”. Menurut Kotler (2005:215), pilihan pembelian seseorang
dipengaruhi oleh empat faktor psikologis utama, yaitu motivasi, persepsi,
pembelajaran, serta keyakinan dan sikap.
1. Motivasi
Beberapa kebutuhan bersifat biogenik, kebutuhan ini timbul dari suatu keadaan
fisiologis tertentu, seperti rasa lapar, haus, resah tidak nyaman. Adapun kebutuhan
lain bersifat psikogenik, yaitu kebutuhan yang timbul dari keadaan fisiologis
tertentu, seperti kebutuhan untuk diakui, kebutuhan harga diri atau kebu-tuhan
diterima.
Teori-teori motivasi :
Teori motivasi Freud, mengasumsikan bahwa kekuatan psikologis yang sebenarnya
membentuk perilaku manusia sebagian besar bersifat di bawah sadar. Freud melihat
bahwa seseorang akan menekan berbagai keinginan seiring dengan proses per-
tumbuhannya dan proses penerimaan aturan sosial. Keinginan ini tidak pernah
berhasil dihilangkan atau dikendalikan secara sempurna, dan biasanya muncul
kembali dalam bentuk mimpi, salah bicara, dan perilaku neurotis.
Teori motivasi Maslow, menjelaskan mengapa seseorang dido- rong oleh kebutuhan
tertentu pada saat-saat tertentu. Mengapa seseorang menggunakan waktu dan energi
yang besar untuk keamanan pribadi, sedangkan orang lain menggunakan waktu dan
energi yang besar untuk keamanan pribadi, sedangkan orang lain menggunakan waktu
dan energi yang besar untuk mengejar harga diri? Jawabannya adalah bahwa
kebutuhan manusia tersusun dalam suatu hierarki, dan kebutuhan yang paling
mendesak hingga yang kurang mendesak.
Teori motivasi Herzberg, mengembangkan "teori motivasi dua faktor" yang
membedakan antara faktor yang menyebabkan ketidakpuasan dan faktor yang
menyebabkan kepuasan. Teori ini memiliki dua implikasi. Pertama, penjual haruslah
meng- hindari faktor-faktor yang menimbulkan ketidakpuasan, seperti buku pedoman
penggunaan komputer yang buruk atau kebijaksanaan pelayanan yang kurang baik.
Kedua, produsen haruslah mengidentifikasi faktor-faktor yang menimbulkan
kepuasan atau motivator-motivator utama dari pembelian di pasar komputer dan
memastikan hal-hal ini tersedia. Faktor- faktor yang memuaskan ini akan membuat
perbedaan utama antara merek komputer yang dibeli oleh pelanggan.
2. Persepsi
Persepsi. Persepsi didefinisikan sebagai proses di mana seseorang memilih,
mengorganisasikan, mengartikan masukan informasi untuk menciptakan suatu
gambaran yang berarti dari dunia ini. Orang dapat memiliki persepsi yang berbeda
dari objek yang sama karena adanya tiga proses persepsi:
Perhatian yang selektif.
Ganguan yang selektif.
Mengingat kembali yang selektif.
3.9 Kesimpulan
Perilaku konsumen merupakan hal yang tidak mudah untuk dikenali. terkadang apa yang
menjadi kebutuhan oleh konsumen dapat terlihat jelas oleh pemasar namun terkadang apa
yang menjadi keinginan konsumen menjadi sulit untuk diketahui. Setiap masyarakat
merupakan konsumen, oleh karena itu perilaku konsumen berkaitan dengan perilaku setiap
manusia dengan segala keunikan dan perbedaan. Dengan adanya media elektronik, media
cetak, internet menjadikan konsumen lebih banyak mengetahui tentang produk atau jasa
tertentu sehingga memudahkan konsumen memilih produk, merek, pelayanaan, serta saluran
distribusi yang diinginkan untuk memenuhi kebutuhan mereka terhadap produk dan jasa.
Perilaku manusia dapat dipengaruhi oleh banyak faktor baik internal maupun
eksternal. Perilaku pembelian dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor perilaku
konsumen. Keputusan pembelian dipengaruhi juga oleh karakteristik konsumen. Perilaku
konsumen yang bersifat dinamis membuat pemasar harus berkerja ekstra untuk dapat
menentukan strategi yang akan diambil untuk kedepannya. Perusahaan harus merumuskan
konsep pemasaran produknya dengan mengutamakan kepuasan pelanggan. Konsep
pemasaran tersebut dapat terbentuk dengan mencari informasi tentang apa kebutuhan dan
keinginan pelanggan serta menyediakan produk atau jasa yang dapat memuaskan keinginaan
tersebut.
3.10 Saran
Para pemasar haruslah dapat memahami teori dan realitas dari perilaku para konsumen.
Para pemasar itu harus dapat mendalami, bagaimana tren sekarang dan yang akan datang,
serta perubahan-perubahan yang akan terjadi dalam perilaku permintaan konsumen.
DAFTAR PUSTAKA
Mowen, J. C., & Minor, M. (2002). Perilaku konsumen. Jakarta: Erlangga, 90.
(Anon n.d.) Psikologi Konsumen
Simamora, B. (2002). Panduan riset perilaku konsumen. Gramedia Pustaka Utama.
Setiadi, N. J., & SE, M. (2019). Perilaku Konsumen: Perspektif Kontemporer pada
Motif, Tujuan, dan Keinginan Konsumen Edisi Ketiga (Vol. 3). Prenada Media.
Sunyoto, D., & Saksono, Y. (2022). Perilaku konsumen.
Nugroho J. Setiadi, S.E., M.M (2015) Perilaku Konsumen Edisi Revisi