You are on page 1of 12

Anggaran

Bahan Baku
Anggaran Bahan Baku :

Semua anggaran yang berhubungan & merencanakan


secara lebih detail tentang penggunaan bahan baku untuk
proses produksi selama periode mendatang.

Anggaran bahan baku terdiri dari :


1. Anggaran unit bahan baku ( unit of direct materials used budget ).
2. Anggaran pembelian bahan baku ( direct materials purchases budget ).
3. Anggaran biaya bahan baku ( cost of direct materials budget ).
4. Anggaran persediaan bahan baku ( materials inventory budget ).
Bahan baku yang dipergunakan dalam proses produksi dibedakan
atas 2 jenis :
a. Bahan baku langsung ( direct materials ).
b. Bahan baku tidak langsung / bahan penolong ( indirect materials )

Bahan baku langsung ( direct materials ).


Bahan baku pokok / utama yang harus ada dalam proses
produksi.

Bahan baku tidak langsung ( indirect materials ).

Bahan baku yang merupakan pelengkap / penolong


dalam proses produksi.
Tujuan penyusunan anggaran bahan baku :
❑Memperkirakan jumlah kebutuhan bahan baku.
❑Memperkirakan jumlah pembelian bahan baku.
❑Sebagai dasar memperkirakan kebutuhan dana untuk
pembelian bahan baku.
❑Sebagai dasar penyusunan product costing
(memperkirakan komponen harga pokok pabrikasi ).
❑Sebagai dasar melaksanakan fungsi pengawasan.
Informasi yang ada dalam anggaran bahan baku :
✓ Jenis produk / barang jadi yang akan dihasilkan.
✓ Jenis bahan baku yang akan digunakan dalam
proses produksi.
✓ Departemen produksi yang dilalui dalam proses
produksi.
✓ Standart usage rate ( bilangan yang menunjukkan
satuan bahan baku yang dipergunakan untuk
memproduksi 1 unit produk ).
✓ Waktu penggunaan bahan baku.
✓ Kwalitas produk jadi / barang jadi.
Pembelian / pengadaan bahan baku yang tidak seimbang akan
menyebabkan terjadinya 2 keadaan / kondisi :

1. Pembelian bahan baku lebih besar dari kebutuhan atau


penggunaan bahan baku.
2. Pembelian bahan baku lebih kecil dari kebutuhan atau
penggunaan bahan baku.

Metode yang sering dipergunakan dalam


pengadaan
Metode bahan
yang sering baku
digunakan adalah EOQ
dalam
pengadaan bahan baku adalah EOQ ( Economic
( Economic Order Quantity )
Order Quantity )
Economic Order Quantity ( EOQ ) :
Jumlah bahan baku yang harus dibeli setiap kali
dilakukan pembelian sehingga menimbulkan biaya
yang rendah tetapi tidak akan mengakibatkan
kekurangan bahan baku.

Tujuan penggunaan metode EOQ :


✓ Menghindari penumpukan bahan baku.
✓ Meminimalkan biaya pembelian atau pemesanan.
✓ Penggunaan modal yang efektip.
✓ Waktu tunggu pemakaian bahan baku tidak terlalu lama.
Rumus EOQ

𝟐.𝑹.𝑺 Atau
EOQ= 𝟐.𝑹.𝑺
𝑷.𝑰 EOQ=
𝑪

R = kebutuhan bahan baku dalam periode tertentu.


S = Biaya pemesanan setiap kali pesan.
P = Harga beli / unit bahan baku.
I = Biaya penyimpanan yang dinyatakan dalam % dari persediaan rata-rata.
C = Biaya penyimpanan / satuan dalam rupiah.
Beberapa jenis biaya dalam EOQ :
❑ Biaya Pemesanan ( Procurement Cost, Set Up Cost, Order Cost ).
Adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan aktifitas
pemesanan bahan baku yang berbanding searah dengan frekwensi
pemesanan akan tetapi berbanding terbalik dengan aktifitas bahan
baku yang dipesan setiap kali pesan.
Artinya biaya pemesanan dapat lebih kecil apabila perusahaan
melakukan pemesanan dalam jumlah besar.

❑ Biaya Penyimpanan.
Adalah biaya yang dikeluarkan sehubungan dengan aktifitas
penyimpanan bahan baku yang sudah dibeli yang berbanding
searah dengan kwantitas bahan baku yang disimpan.
Formula menentukan jumlah pembelian bahan baku

Persediaan Akhir Bahan Baku …………… XXXXX


Kebutuhan Bahan Baku …………… XXXXX +
Kebutuhan Bahan Baku Yang Tersedia … XXXXX
Persediaan Awal Bahan Baku …………… XXXXX -
Pembelian Bahan Baku …………… XXXXX
Beberapa istilah dalam persediaan bahan baku :
➢ Stock Out Cost.
Biaya yang dikeluarkan perusahaan akibat keterlambatan datangnya
bahan baku yang dipesan.
➢ Extra Carrying Cost.
Biaya yang dikeluarkan akibat bahan baku yang dipesan perusahaan
datangnya terlalu awal.
➢ Lead Time.
Jangka waktu sejak dilakukannya pemesanan sampai saat datangnya bahan
baku yang dipesan dan siap dipakai dalam proses produksi.
➢ Re Order Point.
Saat harus melakukan pemesanan Kembali bahan baku yang diperlukan
perusahaan.
➢ Safety Stock.
Jumlah bahan baku yang harus selalu ada atau yang ditahan perusahaan
menjelang datangnya bahan baku yang dipesan.

You might also like