You are on page 1of 5

MINERAL DALAM TANAH

Dosen pengampu: Dr. Ir. Burhanuddin Rasyid, MSC.

Nama : Muhammad Alif Putra Fauzi


Nim : G06123106
Program Study : Proteksi Tanaman
Tugas : Dasar-dasar Imu Tanah

PROGRAM STUDI PROTEKSI TANAMAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS HASANUDDIN 2023
Tugas: - Membuat Resume mengenai materi yang telah di bagikan ”

Materi : MINERAL DALAM TANAH: KLASIFIKASI,PEMBENTUKAN


DAN PERANNYA
Penyaji Materi : Pak. Dr. Ir. Baharuddin Rasyid. MSC.
Disini saya secara khusus akan memaparkan tentang salah satu bahasan materi
yaitu tentang sifat “MINERAL DALAM TANAH:
KLASIFIKASI,PEMBENTUKAN DAN PERANNYA”
1.1 Mengapa Mineral Liat sangat Penting?
 Mineral tanah pada ukuran fraksi liat memengaruhi kemampuan
tanah mengembang (saat basah) – mengerut (saat kering);
 Ketika tanah (liat) mengembang, jumlah dan ukuran pori berkurang.
Ini memengaruhi kapasitas tanah melalukan air (infiltrasi, drainase,
daya hantar air);
 Sifat mengembang dan mengerut tanah memengaruhi agregasi dan
struktur tanah;
 Sifat mengembang dan mengerut tanah dapat merusak bangunan
(struktur), misalnya gedung dan jalan.

1.2 Mengapa itu bisa terjadi?


 Perubahan kation dari larutan tanah;
 Terjadi dispersi liat, sehingga pori tanah tersumbat;
 Pengembangan liat mengakibatkan penyumbatan pori tanah.
 Mineral memegang peran penting dalam proses-proses yang terjadi di
dalam tanah

1.3 Klasifikasi Mineral Tanah


 Mineral liat tipe 1 : 1
 Mineral liat tipe 2 : 1
 Campuran dari sejumlah mineral liat

1.4 Liat Tipe 1 : 1


1 :1 Clay Mineral

 Seperti sandwich wajah terbuka


 Satu silika tetrahedron (roti)
 Satu aluminium segi delapan (isian)
 Mineral 1:1 yang paling umum adalah Kaolinit

1.5 Liat Tipe 2 : 1

2 : 1 Clay Mineral

*Seperti sandwich dengan dua potong rot


- Dua silika tetrahedron (roti)
- Satu aluminium segi delapan (isian)
*Tanah liat dengan perbandingan 2:1 dapat dipecah menjadi 2 kelompok
- Ekspansif
- Tidak ekspansif

1.6 Sifat Sifat Penting dari mineral liat

 Luas permukaan (surface area)


 Kapasitas tukar kation (cation exchange capacity)
 Pengembangan (expansion capacity)

1.7 Mengapa air mengakibatkan mineral liat mengambang?

- Air bersifat dipolar, yang artinya adalah air. dapat ditarik ke muatan negatif
bersih atau muatan positif bersih
-Air membawa banyak ion berbeda dalam larutan tanah.
-Air mempunyai ukuran fisik.
1.8 Mineral liat memengaruhi pergerakan air, manajemen dan konsistensi tanah
 Pergerakan air di dalam tanah (karena sifat mengembang dan
mengerutnya);
 Bagaimana sebaiknya tanah dikelola;
 Sifat konsistensi tanah (resistensi tanah terhadap perubahan
sebagai respon terhadap gaya mekanik yang bekerja saat tanah
basah, lembab atau kering) di lapangan.

1.9 Cara Mengindentifikasi Mineral Liat


 Jarak lapisan/puncak (layer spacing);
 Difraksi sinar X;
 Sifat-sifat pengembangan (expansive properties).

2.0 Klasifikasi Sifat Buatan

 Batuan beku (igneous rocks).


 Terbentuk dari magma cair
 Contoh: granite dan diorite
 Batuan beku dibangun oleh mineral-mineral primer,
misalnya quartz, feldspar dan mineral berwarna gelap
(biotite, augite dan hornblende)
2
 Batuan gabro dan basalt (warna terang – mineral kaya
dgn Fe & Mg) lebih mudah terdekomposisi dari pada
granite dan mineral berwarna gelap
 Batuan sedimen (sedimentary rocks) Terbentuk dari hasil deposisi
& resementasi dari batuan yang mengalami pelapukan. Misalnya
sandstone dan shale (recemented clays)
 Batuan matamorfis (metamorphic rocks)  Terbentuk dari proses
metamorpose batuan beku dan sedimen karena pengaruh tekanan
yang sangat besardan suhu yang tinggi

2.1 Faktor-faktor yang memengaruhi pelapukan mineral


 Kondisi iklim (terutama hujan/kelembaban, dan suhu)
 Sifat fisik batuan (ukuran kristal, kekerasan dan sedimentasi).
Ukuran yang lebih besar, lebih mudah melapuk dan terdisintegrasi.
 Sifat kimia batuan. Misalnya, mineral berbahan gypsum
(CaSO .2H O) dan calcite (CaCO3) dapat lebih mudah terlarutkan
4 2
sehingga lebih mudah dikeluarkan dari batuan induknya.

*Rangkuman 1-2
 Pelapukan mineral distimulasi oleh lingkungan tanah yang asam.
Pelapukan mineral berlangsung pada tingkat berbeda, tergantung
resistensinya.
 Hara tanaman dilepaskan ke larutan tanah dan mineral (sekunder) liat
terbentuk.
 Dengan menghilangnya mineral primer, mineral sekunder, khususnya
mineral liat, terakumulasi. Komposisi mineral tanah berubah,
sehingga sifat tanahpun berubah dengan berjalannya waktu.
 Kebanyakan silika yang dilepaskan dalam proses pelapukan
dipindahkan dari tanah melalui pencucian, kecuali jika hujan terbatas
dan pencucian tidak efektif. Rasio silika : alumina menurun dengan
bertambahnya pelapukan.
 Pelapukan melepaskan ion-ion ke dalam larutan tanah. Kebanyakan
dari ion-ion tersebut adalah hara tanaman. Sebagian ion tercuci ke
lapisan lebih dalam.
 Tanah yang hanya mengalami proses pelapukan minimal atau sedang
lebih kaya dengan mineral-mineral primer dan lebih subur karena
kapasitas tukar kation yang tinggi.
 Tanah yang telah mengalami pelapukan yang intensif hanya sedikit
mengandung mineral primer, ion hara yang dilepaskan ke larutan
tanah hanya sedikit. Mineral liat yang telah mengalami pelapukan
yang intensif memiliki kapasitas tukar kation yang rendah. Akibat
semua itu, tanahnya tidak subur.
 Hara yang teradsorpsi oleh permukaan partikel-partikel liat
merupakan gudang hara yang dapat tertukarkan (misalnya melalui
pemupukan) dan tersedia bagi tanaman.

You might also like