Professional Documents
Culture Documents
Program Kurkum Merdeka Fase e
Program Kurkum Merdeka Fase e
DAN KONSELING
KELAS X (FASE E)
KURIKULUM MERDEKA
TAHUN PELAJARAN
Disusun Oleh :
Ajeng Dianasari, S.Psi
NIP. 19790504 200903 2 002
SMA NEGERI 2
SEMARANG
TAHUN AJARAN 2023 - 2024
LEMBAR PENGESAHAN
Yang Bertanda tangan di bawah ini Kepala SMA Negeri 2 Semarang mengesahkan
Program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran 2023’2024 yang disusun oleh:
Mengetahui
Kepala Sekolah Guru Bimbingan Konseling
i
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami haturkan ke hadirat Tuhan YME,yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan
karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun program Bimbingan dan Konseling tahun pelajaran
2023-2024
Dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan
konseling pada pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkanbahawa Komponen
layanan Bimbingan dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b)
layanan peminatan dan perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan
sistem. Sehubungan dengan hal tersebut guru Bimbingan dan konseling perlu menyusun program
guna menunjang kelancaran pelaksanaan kegiatan bimbingan dan konseling di sekolah.
Penyusunan program Bimbingan dan Konseling ini didahului dengan menyusun angket kebutuhan
yang telah di sesuaikan dengan kondisi kebutuhan di sekolah, agar dapat memenuhi kebutuhan
peserta didik dan pihak-pihak lain yang terkait.
Pada kesempatan ini ijinkanlah kami mengucapkan terima kasih kepada
1. Bapak Drs. Wiharto, M.Si selaku kepala sekolah SMA Negeri 2 Semarang
2. Teman sejawat guru BK SMA Negeri 2 Semarang
3. Bapak/Ibu Guru dan Karyawan SMA Negeri 2 Semarang
Kami berharap buku program pelayanan Bimbingan dan Konseling ini dapat bermanfaat untuk kita
semua. Kritik dan saran sangat kami perlukan dari teman-teman guru Bimbingan dan Konseling untuk
peningkatan mutu dalam menyusun buku program Bimbingan dan Konseling yang akan datang.
Akhirnya kami mengucapkan banyak-banyak terima kasih pada semua pihak yang membantu mudah-
mudahan segala bantuan yang diberikan kepada kami menjadi pahala dan mendapat imbalan pahala
yang sepantasnya dari Tuhan YME. Amin
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Contents
KATA PENGANTAR.................................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................................................iii
PROGRAM TAHUNAN...........................................................................................................................................4
A. RASIONAL..................................................................................................................................................4
B. DASAR HUKUM.........................................................................................................................................5
C. VISI DAN MISI............................................................................................................................................6
D. DESKRIPSI KEBUTUHAN...................................................................................................................................7
iii
PROGRAM TAHUNAN
RASIONAL
Bimbingan dan Konseling (BK) merupakan komponen integral sistem pendidikan pada setiap satuan
pendidikan, yang berupaya memfasilitasi dan memandirikan peserta didik agar mencapai
perkembangan yang utuh dan optimal. Sebagai komponen integral, wilayah bimbingan dan konseling
yang memandirikan secara terpadu bersinergi dengan wilayah layanan administrasi dan manajemen,
serta wilayah kurikulum dan pembelajaran yang mendidik. Pribadi mandiri yang dimaksud adalah
pribadi yang mampu mengendalikan diri dengan baik serta merespon kebutuhan lingkungan dengan
tepat. Peserta didik pada akhirnya diharapkan mampu mencapai kesejahteraan dalam hidupnya
(wellbeing).
Bimbingan dan Konseling di SMA diselenggarakan untuk memfasilitasi perkembangan peserta
didik/konseli agar mampu mengaktualisasikan potensi dirinya dalam rangka mencapai perkembangan
secara optimal. Perkembangan optimal bukan sebatas tercapainya prestasi sesuai dengan kapasitas
intelektual dan minat yang dimiliki, melainkan sebagai sebuah kondisi perkembangan yang
memungkinkan peserta didik/konseli mampu mengambil pilihan dan keputusan secara sehat dan
bertanggung jawab serta memiliki daya adaptasi tinggi terhadap dinamika kehidupan yang dihadapinya
yang sesuai dengan tujuan pendidikan nasional.
Pendidikan Nasional memiliki fungsi dan tujuan yang mulia sebagaimana dirumuskan dalam Pasal 3 UU
20 Tahun 2003 yaitu Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak
serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan
Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang
demokratis serta bertanggung jawab. Tujuan pendidikan Nasional menjadi rujukan dalam penyelenggaraan
pendidikan di Indonesia, tujuan pendidikan Nasional sudah diterjemahkan dalam Profil pelajar Pancasila
dan Capaian . Profil pelajar Pancasila berperan menjadi tujuan besar (aim) atau aspirasi yang perlu
dicapai . Projek penguatan profil pelajar Pancasila merupakan kegiatan kokurikuler berbasis projek yang
dirancang untuk menguatkan upaya pencapaian kompetensi dan karakter sesuai dengan profil pelajar
Pancasila yang disusun berdasarkan Standar Kompetensi Lulusan. Sekolah perlu mengelola
pembelajarannya agar dapat mewujudkan capaian pembelajaran dan profil pelajar Pancasila.
Dalam upaya memperoleh capaian pembelajaran dan capaian pembelajaran yang memiliki makna luas,
Bimbingan dan Konseling sebagai bagian integral dari sistem pendidikan di sekolah memiliki karakteristik
yang berbeda dengan mata pelajaran. Layanan Bimbingan dan Konseling membantu peserta didik
mencapai tugas perkembangannya melalui Capaian Layanan Bimbingan dan Konseling yang merupakan
dokumen utama dalam rangka bagian dari pengembangan kurikulum satuan pendidikan. Melalui Capaian
Layanan Bimbingan dan Konseling diharapkan peserta didik mampu mengaktualisasikan dirinya dan
mewujudkan kesejahteraan hidup (wellbeing), cerminan Profil Pelajar Pancasila, dan Penguatan
Pendidikan Karakter pada peserta didik/konseli. Dimensi wellbeing (Ryff, 1989; 2011; 2014) mencakup:
(1) penerimaan diri (self acceptance), (2) hubungan positif dengan orang lain (positive relationship with
others), (3) otonomi (autonomy), (4) penguasaan lingkungan (environmental mastery), (5) tujuan hidup
(purpose in life), dan (6) pertumbuhan pribadi (personal growth). Adapun Profil Pelajar Pancasila
terbangun utuh melalui enam dimensi pembentuknya yang mencakup: (1) Beriman, bertakwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa dan berakhlak mulia; (2) Mandiri; (3) Bergotong royong; (4) Berkebinekaan
global; (5) Bernalar kritis; dan (6) Kreatif serta nilai utama penguatan pendidikan karakter yang
mencakup: (1) religius, (2) nasionalisme, (3) kemandirian, (4) gotong royong, dan (5) integritas. Merujuk
pada rumusan SKKPD maka tujuan dan arah layanan bimbingan dan konseling di SMA adalah
memfasilitasi tercapainya sebelas aspek perkembangan secara utuh dan optimal.
Layanan Bimbingan dan Konseling di SMA dilaksanakan oleh guru Bimbingan dan Konseling/konselor
dengan mengimplementasikan empat komponen program berupa layanan dasar, layanan responsif, layanan
peminatan, dan perencanaan individual serta dukungan sistem melalui teknik bimbingan dan konseling
dalam upaya membantu peserta didik/konseli mencapai perkembangan diri yang optimal, mandiri, sukses,
4
sejahtera, dan bahagia dalam kehidupannya. Kolaborasi dan sinergisitas kerja antara guru Bimbingan dan
Konseling/konselor, guru mata pelajaran, pimpinan sekolah/madrasah, staf administrasi, orang tua, dan
pihak lain sangat diperlukan untuk membantu kelancaran proses dan pengembangan peserta didik/konseli
secara utuh dan optimal dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan karir
DASAR HUKUM
Pelayanan bimbingan dan konseling sebagai salah satu layanan pendidikan yang harus diperoleh semua
peserta didik telah termuat dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 89 Tahun 1989 tentang
Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan Pemerintah Nomor 28 Tahun 1990 tentang Pendidikan Dasar
dan Nomor 29 Tahun 1990 tentang Pendidikan Menengah.
”Konselor” sebagai salah satu jenis tenaga kependidikan dalam Undang-Undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional. Pada Bab I Pasal 1 angka 6 dinyatakan bahwa
“pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, dosen, konselor, pamong
belajar, widyaiswara, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya,
serta berpartisipasi dalam penyelenggaraan pendidikan”.
Pelayanan konseling yang merupakan bagian dari kegiatan pengembangan diri telah termuat dalam
struktur kurikulum yang ditetapkan dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia
Nomor 22 Tahun 2006 tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar Menengah.
Beban kerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 54 ayat (6) Peraturan Pemerintah
republik Indonesia Nomor 74 Tahun 2008 tentang Guru yang menyatakan bahwa beban kerja Guru
Bimbingan dan Konseling atau Konselor yang memperoleh tunjangan profesi dan maslahat tambahan
adalah mengampu bimbingan dan konseling paling sedikit 150 (seratus lima puluh) peserta didik per
tahun pada satu atau lebih satuan pendidikan. Lebih lanjut dalam penjelasan Pasal 54 ayat (6) yang
dimaksud dengan “mengampu layanan bimbingan dan konseling” adalah pemberian perhatian,
pengarahan, pengendalian, dan pengawasan kepada sekurang-kurangnya 150 (seratus lima puluh)
peserta didik, yang dapat dilaksanakan dalam bentuk pelayanan tatap muka terjadwal di kelas dan
layanan perseorangan atau kelompok bagi yang dianggap perlu dan memerlukan.
Penilaian kinerja Guru Bimbingan dan Konseling atau Konselor pada Pasal 22 ayat (5) Peraturan bersama
Menteri Pendidikan Nasional dan Kepala Badan Kepegawaian Negara Nomor 03/V/PB/2010 dan Nomor
14 tahun 2010 tentang Petunjuk Pelaksanaan Jabatan Fungsional Guru dan Angka Kreditnya dinyatakan
bahwa penilaian kinerja guru bimbingan dan konseling atau konselor dihitung secara proporsional
berdasarkan beban kerja wajib paling kurang 150 (seratus lima puluh) orang siswa dan paling banyak 250
dua ratus lima puluh) orang siswa per tahun.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia Nomor 27 Tahun 2008 tentang Standar
Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Konselor, yang menyatakan bahwa kualifikasi akademik konselor
dalam satuan pendidikan pada jalur pendidikan formal dan nonformal adalah: (i) sarjana pendidikan (S-1)
dalam bidang bimbingan dan konseling; (ii) berpendidikan profesi konselor. Kompetensi konselor
meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi
profesional, yang berjumlah 17 kompetensi dan 76 sub kompetensi.
Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 68 Tahun 2013 Tentang
Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum SMP/MTs, Nomor 69 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan
Struktur Kurikulum SMA/MA, dan Nomor 70 Tahun 2013 Tentang Kerangka Dasar dan Struktur Kurikulum
SMK/MAK, yang memberikan kesempatan kepada peserta didik belajar berdasarkan minat mereka.
5
Struktur kurikulum memperkenankan peserta didik melakukan pilihan dalam bentuk pilihan kelompok
peminatan, lintas minat atau pendalaman minat.
Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 111 Tahun 2014 tentang bimbingan dan konseling pada
pendidikan dasar. Dalam permendiknas tersebut menyebutkanbahawa Komponen layanan Bimbingan
dan Konseling memiliki 4 (empat) program yang mencakup: (a) layanan dasar; (b) layanan peminatan dan
perencanaan individual; (c) layanan responsif; dan (d) layanan dukungan system. Bidang layanan
bimbingan dan konseling mencakup : (a) bidang layanan pribadi, (b) bidangan layanan belajar, (c) bidang
layanan sosial, (d) bidang layanan karir
Panduan Operasional Penyelenggaran Bimbingan dan Konseling SMA, 2016, Dirjen Guru dan Tenaga
Kependidikan (GTK). Pada Program BK Kurikulum Merdeka ini dapat memfasilitasi guru BK / Konselor
dalam merencanakan, melaksanakan, mengevaluasi, melaporkan dan menindaklanjuti layanan
bimbingan dan konseling.
Mengoptimalkan interaksi social dengan membudayakan Senyum, Salam, Sopan dan Santun (5-S) dalam
kehidupan sebagai cerminan keunggulan budi pekerti
Merealisasikan slogan “Prestasi sebagai Budaya” dengan mendorong dan menstimulasi tumbuhnya
prestasi dari segenap warga sekolah dari berbagai bidang;
Mengoptimalkan proses pembelajaran dengan menumbuhkembangkan keterampilan abad 21 untuk
membina potensi peserta didik agar dalam meraih prestasi di bidang akademik (US, OSN, SNMPTN,
SBMPTN, UM dan Pendididkan Kedinasan) sesuai minat peserta didik;
Mengoptimalkan pembinaan potensi keterampilan dan seni dalam rangka meraih prestasi di bidang
nonakademik dari berbagai lomba;
Melestarikan dan mengembangkan seni dan budaya daerah melalui pagelaran seni, budaya, dan karya
peserta didik di sekolah dengan menumbuhkembangkan jiwa kewirausahaan peserta didik;
Menjadikan sekolah sebagai “Comunity School” dalam rangka mengembangkan sikap nasionalisme,
patriotism, dan kepedulian social;
Mengoptimalkan sarana prasarana yang dapat mendukung terwujudnya sekolah yang berwawasan
wiyata mandala;
Mengoptimalkan sarana prasarana yang mendukung terwujudnya sekolah berwawasan wiyata mandala;
Menjadikan sekoalh sebagai tempat pembelajaran dan pengembangan sikap kepedulian terhadap
lingkungan hidup yang difokuskan menuju “sekolah Adiwiyata”;
Menumbuh kembangkan Gerakan Literasi Sekolah dengan mengembangkan ‘melek literasi’ dan berpikir
kritis menuju integrasi literasi (bidang teknologi, budaya, ekonomi, informasi, dan literasi keuangan);
Mewujudkan system pengelolaan sekolah berciri manajemen berbasis sekolah dalam upaya
mengoptimalkan pelayanan kepada masyarakat dan pihak-pihak yang harus dilayani
6
Visi dan Misi Bimbingan dan Konseling SMA NEGERI 2 SEMARANG
Visi
Visi bimbingan dan konseling adalah terwujudnya layanan bimbingan dan konseling yang profesional
dalam memfasilitasi perkembangan peserta didik/konseli menuju pribadi unggul dalam imtak, iptek,
tangguh, mandiri dan bertanggung jawab, serta peduli lingkungan
Misi
1) Menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling yang memandirikan peserta didik/konseli
berdasarkan pendekatan yang humanis dan multikultur.
2) Membangun kolaborasi dengan guru mata pelajaran, wali kelas, orang tua, dunia usaha dan industri,
dan pihak lain dalam rangka menyelenggarakan layanan bimbingan dan konseling
3) Meningkatkan mutu guru bimbingan dan konseling atau konselor melalui kegiatan pengembangan
keprofesionalan berkelanjutan
7
DESKRIPSI KEBUTUHAN
Analisa Hasil Rapor Pendidikan
SMA Negeri 2 Semarang menggunakan kurikulum merdeka sejak tahun 2022 untuk jenjang kelas X.
Setelah setahun berjalan sekolah melakukan evaluasi serta releksi melalui Rapor Pendidikan sebagai alat
bantu untuk melakukan perencanaan yang lebih matang dalam meningkatkan kualitas pembelajaran dan
kualitas layanan di sekolah. Proses pengisian melibatkan masukan dan evaluasi seluruh komponen
sekolah untuk mengkategorikan indikator layanan mana yang memperoleh capaian cukup baik; belum
baik atau kurang; mana indikator yang perlu ditingkatkan sehingga sebagai bagian dari satuan sekolah
Program Bimbingan Konseling bisa disusun awal berdasarkan hasil Rapor Pendidikan untuk memberi
gambaran umum kebutuhan siswa sebelum membagikan angket SKKPD kepada siswa perwalian masing-
masing di awal tahun ajaran baru sekolah.
Hasil Rapor Pendidikan tahun 2023-2024 diperoleh skor yang menurun adalah sebagai berikut
No Indikator Capaian Skor Definisi Capaian Perubaha Skor Rapor Pering Peringkat Sumber Data
Rapor n Skor 2022 kat di secara
2023 dari Provi Nasional
Tahun nsi
Lalu
A.1 Kemampuan literasi Baik 100 Sebagian besar peserta Naik 4,65% 95,56 Peringkat Peringkat Asesmen
Persentase peserta didik (100% didik telah mencapai batas atas (1- atas (1- Nasional:
berdasarkan kemampuan siswa kompetensi minimum 20%) 20%) Asesmen
dalam memahami, sudah untuk literasi membaca. Kompetensi
menggunakan, merefleksi, mencapai
Minimum
dan mengevaluasi beragam kompeten
(Kementerian
jenis teks (teks si
minimum) Pendidikan,
informasional dan teks
Kebudayaan,
fiksi).
Riset dan
Proporsi peserta didik dengan Di atas 75,56% Peserta didik mampu Naik 60,00%
kemampuan literasi di atas mengintegrasikan 25,93%
kompetensi minimum beberapa informasi lintas
teks, mengevaluasi isi,
kualitas, cara penulisan
suatu teks, dan bersikap
reflektif terhadap
Proporsi peserta didik dengan Mencapai 24,44% Peserta didik mampu Turun 35,56%
kemampuan literasi mencapai membuat interpretasi 31,27%
kompetensi minimum dari informasi implisit
yang ada dalam teks,
mampu membuat
simpulan dari hasil
integrasi beberapa
informasi dalam suatu
teks.
Proporsi peserta didik dengan Di bawah 0,00% Peserta didik mampu Turun 4,44%
kemampuan literasi di bawah menemukan dan 100,00%
kompetensi minimum mengambil informasi
eksplisit yang ada
dalam teks serta
membuat
interpretasi
sederhana.
Proporsi peserta didik dengan Jauh di 0,00% Peserta didik belum Tidak 0,00%
kemampuan literasi jauh di bawah mampu menemukan dan berubah
bawah kompetensi minimum mengambil informasi
eksplisit yang ada dalam
ataupun membuat
interpretasi
sederhana.
A.1.1 Kompetensi membaca 83,26 Naik 5,22% 79,13 Peringkat Peringkat Asesmen
teks informasi Kompetensi atas (1- atas (1- Nasional
peserta didik dalam 20%) 20%) (Kementerian
memahami, menggunakan, Pendidikan,
merefleksi, dan Kebudayaan,
mengevaluasi teks Riset dan
informasional (non-fiksi).
8
No Indikator Capaian Skor Definisi Capaian Perubaha Skor Rapor Pering Peringkat Sumber Data
Rapor n Skor 2022 kat di secara
2023 dari Provi Nasional
Tahun nsi
Lalu
A.2 Kemampuan numerasi Baik 88,89 Sebagian besar peserta Naik 75,56 Peringkat Peringkat Asesmen
Persentase peserta didik (88,89% didik telah mencapai batas 17,64% atas (1- atas (1- Nasional
berdasarkan kemampuan siswa kompetensi minimum 20%) 20%) (Kementerian
dalam berpikir sudah untuk numerasi. Pendidikan,
menggunakan konsep, mencapai
Kebudayaan,
prosedur, fakta, dan alat kompeten
Riset dan
matematika untuk si
menyelesaikan masalah minimum)
sehari-hari pada berbagai
jenis konteks yang relevan.
Proporsi peserta didik dengan Di atas 73,33% Peserta didik mampu Naik 48,89%
kemampuan numerasi di atas bernalar untuk 49,99%
kompetensi minimum menyelesaikan masalah
kompleks serta non-
rutin berdasarkan
konsep matematika
yang dimilikinya.
Proporsi peserta didik dengan Mencapai 15,56% Peserta didik mampu Turun 26,67%
kemampuan numerasi mencapai mengaplikasikan 41,66%
kompetensi minimum konsep matematik yang
dimiliki dalam konteks yang
lebih beragam.
Proporsi peserta didik dengan Di bawah 11,11% Peserta didik memiliki Turun 24,44%
kemampuan numerasi di bawah kemampuan dasar 54,54%
kompetensi minimum matematika: komputasi
dasar dalam bentuk
persamaan langsung,
konsep dasar terkait
eometrid an statistika,
serta menyelesaikan
masalah matematika
sederhana yang rutin.
Proporsi peserta didik dengan Jauh di 0,00% Peserta didik hanya Tidak 0,00%
kemampuan numerasi jauh di bawah memiliki kemampuan berubah
bawah kompetensi minimum dasar matematika yang
terbatas: penguasaan
konsep yang parsial dan
keterampilan komputasi
yang terbatas.
A.1.1
9
No Indikator Capaian Skor Definisi Capaian Perubaha Skor Rapor Perin Peringkat Sumber Data
Rapor n Skor 2022 gkat secara
2023 dari di Nasional
Tahun Provi
Lalu nsi
A.2.6 Kompetensi menerapkan (L2) 64,67 Naik 58,6 Peringkat Peringkat Asesmen
Kompetensi peserta didik 10,36% atas (1- atas (1- Nasional
pada kemampuan 20%) 20%) (Kementerian
menerapkan pengetahuan Pendidikan,
dan pemahaman tentang Kebudayaan,
fakta-fakta, relasi, proses, Riset dan
konsep, prosedur, dan
metode pada konten
bilangan dengan konteks
situasi nyata untuk
menyelesaikan masalah
atau menjawab
A.2.7 Kompetensi menalar (L3) 66,92 Naik 58,78 Peringkat Peringkat Asesmen
Kompetensi peserta didik 13,85% atas (1- atas (1- Nasional
pada kemampuan 20%) 20%) (Kementerian
menganalisis data dan Pendidikan,
informasi, membuat Kebudayaan,
kesimpulan, dan memperluas Riset dan
pemahaman dalam situasi
baru, meliputi situasi yang
tidak diketahui sebelumnya
atau konteks yang lebih
kompleks.
A.3 Karakter Baik 64,54 Peserta didik terbiasa Naik 63,78 Peringkat Peringkat Asesmen
Kecenderungan peserta didik menerapkan nilai- nilai 1,19% atas (1- atas (1- Nasional
dalam bersikap dan karakter pelajar pancasila 20%) 20%) (Kementerian
berperilaku berdasarkan nilai- yang berakhlak mulia, Pendidikan,
nilai pelajar Pancasila yang bergotong royong, mandiri, Kebudayaan,
mencakup beriman, bertakwa kreatif dan bernalar kritis Riset dan
kepada Tuhan YME, dan serta berkebinekaan global
berakhlak mulia, gotong- dalam kehidupan sehari
royong, kreativitas, nalar kritis, hari.
kebinekaan global, serta
kemandirian.
A.3.1 Beriman, Bertakwa 67,06 Naik 64,5 Peringkat Peringkat Asesmen
kepada Tuhan yang Maha 3,97% atas (1- atas (1- Nasional
Esa, dan Berakhlak Mulia 20%) 20%) (Kementerian
Penerapan ajaran agama dan Pendidikan,
kepercayaan dalam kehidupan Kebudayaan,
sehari-hari melalui perbuatan Riset dan
pada manusia, alam, dan
negara.
A.3.2 Gotong Royong 66,8 Turun 68,37 Peringkat Peringkat Asesmen
Keinginan dan pengalaman 2,30% atas (1- atas (1- Nasional
terlibat secara sukarela 20%) 20%) (Kementerian
dalam kegiatan yang Pendidikan,
menunjukkan kepedulian Kebudayaan,
untuk kebaikan bersama. Riset dan
A.3.3 Kreativitas 61,14 Naik 57,74 Peringkat Peringkat Asesmen
Kesenangan dan 5,89% atas (1- atas (1- Nasional
pengalaman menghasilkan 20%) 20%) (Kementerian
hal yang baru dan berguna. Pendidikan,
Kebudayaan,
Riset dan
10
No Indikator Capaian Skor Definisi Capaian Perubahan Skor Rapor Peringkat Peringkat Sumber Data
Rapor Skor dari 2022 di secara
2023 Tahun Lalu Provinsi Nasional
A.3.4 Nalar Kritis 61,87 Naik 4,09% 59,44 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen
Kemauan dan 20%) 20%) Nasional
kebiasaan (Kementerian
mengambil Pendidikan,
keputusan secara Kebudayaan,
logis berdasarkan Riset dan
berbagai bukti dan
sudut pandang yang
beragam.
A.3.5 Kebinekaan global 68,08 Naik 1,25% 67,24 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen
Ketertarikan terhadap 20%) 20%) Nasional
budaya yang berbeda, (Kementerian
kepedulian terhadap Pendidikan,
isu-isu global, serta Kebudayaan,
dukungan terhadap Riset dan
kesetaraan gender,
agama, dan budaya.
A.3.6 Kemandirian 57,28 Turun 10,39% 63,92 Peringkat Peringkat atas (1- Asesmen
Kemauan dan menengah atas (21- 20%) Nasional
kebiasaan 40%) (Kementerian
mengelola Pendidikan,
perasaan, pikiran, Kebudayaan,
dan tindakan demi Riset dan
mencapai tujuan
pembelajaran.
C.1 Proporsi PTK Capaian Tid Nilai indikator ini tidak Tidak 90,77 Tidak Tersedia Tidak Tersedia Sistem Informasi
bersertifikat Tidak ak tersedia Tersedia (karena nilai tahun (karena nilai Manajemen
Jumlah guru dan Tersedia Ter (karena ini tidak tersedia) tahun ini tidak Tunjangan
kepala sekolah di sed nilai tahun tersedia) (Kementerian
sekolah yang ia ini tidak Pendidikan,
memiliki sertifikat tersedia) Kebudayaan,
dibagi dengan total Riset, dan
guru dan kepala
sekolah yang ada.
C.2 Proporsi PTK Baik 1 Satuan Pendidikan: Tidak Tidak Peringkat Peringkat atas (1- Sistem Informasi
penggerak Sekolah dengan Tersedia Tersedia menengah atas (21- 20%) Manajemen
Jumlah guru dan KS/Wakil KS/KS (karena (karena nilai 40%) Pengembangan
kepala sekolah yang Penggerak berasal dari nilai tahun tahun lalu Keprofesian
masuk ke dalam guru penggerak lalu tidak tidak Berkelanjutan
program guru Daerah: tersedia) tersedia) (Kementerian
penggerak dibagi Provinsi/Kabupaten/Kota Pendidikan,
total guru dan kepala /Satuan Pendidikan Kebudayaan,
sekolah. sudah maju dalam Riset, dan
keikutsertaan guru
penggerak.
11
No Indikator Capaian Skor Definisi Capaian Perubahan Skor Rapor Peringkat Peringkat Sumber Data
Rapor Skor dari 2022 di secara
2023 Tahun Lalu Provinsi Nasional
C.3.1 Partisipasi Baik 93,3 Provinsi/Kabupaten/ Naik 100,00% 0 Peringkat Peringkat atas (1- Platform
dalam Kota/Satuan Pendidikan menengah atas 20%) Merdeka
Platform sudah maju dalam (21- Mengajar
Merdeka keikutsertaan guru dalam 40%) (Kementerian
Mengajar pelatihan pengetahuan
Pendidikan,
bidang studi.
(proporsi) Kebudayaan,
Proporsi guru dan
kepala sekolah yang
memanfaatkan
Platform Merdeka
Mengajar.
C.3.2 Pelatihan lainnya Baik 84 Provinsi/Kabupaten/ Naik 100,00% 0 Peringkat Peringkat Sistem
(menggabungkan Kota/Satuan Pendidikan menengah atas menengah (41- Informasi
pelatihan bid. sudah maju dalam (21- 60%) Manajemen
Studi, pedagogi, keikutsertaan guru dalam 40%) Pengembanga
manajerial, dll) pelatihan pengetahuan n Keprofesian
pedagogik.
Proporsi guru dan Berkelanjutan
kepala sekolah yang (Kementerian
mengikuti pelatihan Pendidikan,
lainnya Kebudayaan,
(menggabungkan Riset, dan
pelatihan bidang
studi, pedagogi,
manajerial, dll tidak
melalui Platform
Merdeka Mengajar).
D.1 Kualitas Baik 66,7 Pembelajaran Turun 1,43% 67,67 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen
pembelajaran menunjukkan kualitas 20%) 20%) Nasional
Kualitas yang optimal ditunjukkan (Kementerian
pengelolaan kelas dengan suasana kelas Pendidikan,
dan yang kondusif, dukungan Kebudayaan,
penyelenggaraan afektif dan aktivasi
Riset dan
pembelajaran kognitif dari guru yang
interaktif yang konstruktif.
sesuai dengan
tujuan pembelajaran
dan karakteristik
siswa.
D.1.1 Manajemen kelas 67, Turun 73,43 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen Nasional
Pengelolaan kelas 61 7,93% 20%) 20%) (Kementerian
yang mendukung Pendidikan,
pembelajaran serta Kebudayaan, Riset
penerapan dan
penghargaan dan
sanksi secara
proporsional.
D.1.2 Dukungan psikologis 74,51 Naik 2,83% 72,46 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen Nasional
Praktik pembelajaran 20%) 20%) (Kementerian
yang memenuhi Pendidikan,
kebutuhan psikologis Kebudayaan, Riset
siswa untuk dan
menumbuhkan
kepercayaan diri dan
perasaan diterima
tanpa dibeda-
bedakan.
D.1.3 Metode pembelajaran 57,98 Naik 1,51% 57,12 Peringkat Peringkat Asesmen Nasional
Praktik pembelajaran menengah atas menengah atas (Kementerian
interaktif yang sesuai (21- (21- Pendidikan,
dengan tujuan 40%) 40%) Kebudayaan, Riset
pembelajaran dan
karakteristik siswa. dan
12
No Indikator Capaian Skor Definisi Capaian Perubahan Skor Peringka Peringkat secara Sumber Data
Rapor Skor dari Rapor t di Nasional
2023 Tahun Lalu 2022 Provinsi
D.3.2 Pengelolaan kurikulum 64,57 Naik 45,30% 44,44 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen
sekolah 20%) 20%) Nasional
Kemampuan kepala (Kementerian
sekolah dalam Pendidikan,
mengembangkan Kebudayaan,
dan mengelola Riset dan
kurikulum yang
bertujuan untuk
meningkatkan
kualitas proses dan
hasil belajar siswa.
D.3.3 Dukungan untuk 58,17 Naik 27,99% 45,45 Peringkat Peringkat atas (1- Asesmen
refleksi guru menengah atas 20%) Nasional
Pemberian (21- (Kementerian
dukungan kepada 40%) Pendidikan,
guru untuk Kebudayaan,
melakukan refleksi Riset dan
terhadap proses
pembelajaran.
D.4 Iklim keamanan Baik 76,02 Satuan pendidikan Turun 8,02% 82,65 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen
sekolah memiliki lingkungan 20%) 20%) Nasional
Kondisi satuan sekolah yang aman, (Kementerian
pendidikan yang terlihat dari Pendidikan,
kondusif yang kesejahteraan psikologis Kebudayaan,
memberikan rasa yang baik dan Riset dan
aman (secara fisik rendahnya kasus Teknologi)
dan psikologis), perundungan, hukuman
seperti tidak adanya fisik, kekerasan seksual,
perundungan dan dan penyalahgunaan
hukuman fisik. narkoba. Satuan
pendidikan dapat
mempertahankan
kualitas warga sekolah
dalam mencegah dan
menangani kasus untuk
menciptakan iklim yang
aman
D.4.1 Kesejahteraan 67,08 Turun 9,57% 74,18 Peringkat Peringkat menengah Asesmen
psikologis menengah atas atas (21- Nasional
(wellbeing) murid (21- 40%) (Kementerian
Perasaan aman 40%) Pendidikan,
dan nyaman secara Kebudayaan,
psikologis yang Riset dan
dialami siswa di
sekolah sehari-hari.
D.4.2 Kesejahteraan 78,15 Turun 12,68% 89,5 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen
psikologis 20%) 20%) Nasional
(wellbeing) guru (Kementerian
Perasaan bahagia Pendidikan,
menjadi guru yang Kebudayaan,
didasarkan atas Riset dan
kesempatan untuk
mengembangkan diri
dan memiliki
hubungan baik
dengan warga
sekolah.
D.4.3 Pemahaman dan 67,31 Naik 3,08% 65,3 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen
sikap terhadap 20%) 20%) Nasional
perundungan (Kementerian
Pemahaman dan sikap Pendidikan,
guru terhadap segala Kebudayaan,
bentuk penindasan Riset dan
atau kekerasan yang
dilakukan secara
sengaja oleh
satu/sekelompok orang
yang lebih “kuat” di
sekolah.
No Indikator Capaian Skor Definisi Capaian Perubahan Skor Peringkat Peringkat secara Sumber Data
Rapor Skor dari Rapor di Provinsi Nasional
2023 Tahun Lalu 2022
13
D.4.4 Pengalaman 86,67 Turun 100 Peringkat menengah Peringkat atas (1- Asesmen
perundungan siswa 13,33% atas (21- 20%) Nasional
Siswa mengalami 40%) (Kementerian
perundungan/bullyin Pendidikan,
g dari guru atau Kebudayaan,
sesama siswa di Riset dan
sekolah.
D.4.5 Pemahaman 78,65 Naik 71,12 Peringkat atas (1- Peringkat atas (1- Asesmen
dan sikap 10,59% 20%) 20%) Nasional
terhadap (Kementerian
hukuman fisik Pendidikan,
Pengetahuan Kebudayaan,
dan sikap guru Riset dan
untuk
menghindari
hukuman fisik
di sekolah.
D.4.6 Pengalaman 93,33 Naik 4,99% 88,89 Peringkat menengah Peringkat atas (1- Asesmen
hukuman fisik siswa atas (21- 20%) Nasional
Hukuman fisik yang 40%) (Kementerian
diterima oleh siswa di Pendidikan,
sekolah. Kebudayaan,
Riset dan
D.4.7 Pemahaman 60,82 Naik 44,13 Peringkat menengah Peringkat menengah Asesmen
dan sikap guru 37,82% atas (21- atas (21- Nasional
tentang 40%) 40%) (Kementerian
kekerasan Pendidikan,
seksual Kebudayaan,
Pengetahuan Riset dan
dan keyakinan
guru untuk
mengatasi
kekerasan
seksual di
sekolah.
D.4.8 Pengalaman/ 83,33 Turun 100 Peringkat menengah Peringkat atas (1- Asesmen
pengetahuan 16,67% atas (21- 20%) Nasional
kekerasan seksual 40%) (Kementerian
siswa Pengalaman Pendidikan,
siswa akan kekerasan Kebudayaan,
seksual yang dialami Riset dan
oleh diri sendiri
ataupun orang lain di
lingkungan sekolah.
D.4.9 Pemahaman dan 75,88 Naik 40,34 Peringkat menengah Peringkat menengah Asesmen
sikap guru tentang 88,10% atas (21- atas (21- Nasional
rokok, minuman 40%) 40%) (Kementerian
keras, dan narkoba Pendidikan,
Pengetahuan dan Kebudayaan,
sikap guru terhadap Riset dan
pencegahan dan
penanggulangan
penyalahgunaan
narkoba, rokok, dan
minuman keras di
lingkungan sekolah.
No Indikator Capaian Skor Definisi Capaian Perubaha Skor Pering Peringkat Sumber Data
14
Rapor n Skor Rapor kat di secara
2023 dari 2022 Provi Nasional
Tahun nsi
Lalu
D.4.10 Pengalaman siswa terkait 66,67 Turun 84,44 Peringkat Peringkat atas Asesmen
rokok, minuman keras, dan 21,04% menengah atas (1- Nasional
narkoba (21- 20%) (Kementerian
Pengalaman siswa terkait 40%) Pendidikan,
narkoba, rokok, dan minuman Kebudayaan,
keras di sekolah, misalnya Riset dan
dibujuk untuk mencoba,
menggunakan, membeli atau
mengedarkan.
D.6 Iklim Kesetaraan Gender Baik 76,08 Satuan Pendidikan Tidak Tidak Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Kondisi sekolah yang secara aktif Tersedia Tersedia (1- (1- Nasional
menunjukkan adanya mensosialisasikan dan (indikator (indikator 20%) 20%) (Kementerian
pemahaman, dukungan dan menyuarakan ini baru ini baru Pendidikan,
tindakan warga sekolah dukungan akan tersedia tersedia Kebudayaan,
terhadap kesetaraan pentingnya tahun 2023) tahun Riset dan
kemampuan, hak, dan mewujudkan 2023)
kewajiban antara laki-laki kesetaraan hak-hak
dan perempuan. sipil antar kelompok
gender dengan dasar
prinsip keadilan.
D.6.1 Pemahaman dan sikap 65,45 Tidak Tidak Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
warga sekolah Tersedia Tersedia (1- (1- Nasional
terhadap kesetaraan (indikator (indikator 20%) 20%) (Kementerian
gender ini baru ini baru Pendidikan,
Pemahaman dan dukungan tersedia tersedia Kebudayaan,
terhadap kesetaraan antara tahun 2023) tahun Riset dan
laki-laki dan perempuan, 2023)
misalnya dalam hal
kemampuan, kesempatan,
pemenuhan hak, dan
kewajiban.
D.6.2 Perilaku warga sekolah 81,8 Tidak Tidak Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
terhadap kesetaraan Tersedia Tersedia (1- (1- Nasional
gender Tindakan yang (indikator (indikator 20%) 20%) (Kementerian
mendukung kesetaraan ini baru ini baru Pendidikan,
kemampuan, pemenuhan tersedia tersedia Kebudayaan,
hak dan kewajiban antara tahun 2023) tahun Riset dan
laki-laki dan perempuan. 2023)
D.8 Iklim Kebinekaan Baik 74,82 Satuan pendidikan Naik 71,63 Peringkat atas Peringkat atas Asesmen
Kondisi sekolah yang sudah mampu 4,45% (1- (1- Nasional
menunjukkan adanya sikap menghadirkan suasana 20%) 20%) (Kementerian
dan perilaku kepala proses pembelajaran Pendidikan,
sekolah dan guru dalam yang menjunjung tinggi Kebudayaan,
menerapkan toleransi toleransi Riset dan
agama dan budaya serta agama/kepercayaan dan Teknologi)
komitmen kebangsaan. budaya; mendapatkan
pengalaman belajar
yang berkualitas;
mendukung kesetaraan
agama/kepercayaan, dan
budaya; serta
D.8.1 Toleransi agama dan budaya 60,8 Naik 58,83 Peringkat Peringkat Asesmen
Sikap dan perilaku yang 3,35% menengah menengah atas Nasional
menunjukkan penerimaan (41- (21- (Kementerian
dan penghargaan terhadap 60%) 40%) Pendidikan,
keragaman agama dan Kebudayaan,
budaya di sekolah. Riset dan
Dari hasil sebelumnya maka ada 6 kategori kondisi menurun dan perlu menjadi perhatian agar lebih
ditingkatkan untuk tahun ajaran berikutnya sehingga kualitas mutu sekolah lebih baik.
15
1 KEMAMPUAN LITERASI Peserta didik mampu membuat interpretasi dari informasi 4,29%
implisit yang ada dalam teks, mampu membuat simpulan dari
hasil integrasi beberapa informasi dalam suatu
teks.
Pengalaman/ 83,33%
Pengetahuan kekerasan
siswa
6 IKLIM KEBHINEKAAN Satuan pendidikan sudah mampu menghadirkan suasana proses Peringkat
pembelajaran yang menjunjung tinggi toleransi menengah
agama/kepercayaan dan budaya; mendapatkan pengalaman
TOLERANSI AGAMA DAN belajar yang berkualitas; mendukung kesetaraan
BUDAYA agama/kepercayaan, dan budaya; serta keyakinan masing-
masing
16
Melihat kesimpulan di atas maka program BK bisa disusun dengan mengintegrasikan indikator yang
kurang ke dalam Rumusan Kebutuhan disesuaikan pada Alur Tujuan Pelayanan serta memasukkan tema-
tema yang relevan untuk diberikan kepada siswa menurut bidang layanan yang sudah dilaksanakan
selama ini. Hasil Angket SKKPD digunakan untuk diferensiasi kebutuhan siswa yang lebih khusus di
masing-masing kelas dengan tetap memasukkan indikator Rapor Pendidikan dalam tema-tema kegiatan
pelayanan yang bisa dikembangkan oleh masing-masing guru Bimbingan Konseling.
17
sekolah/pekerjaan
rumah (PR)
Saya belum tahu
cara belajar yang
baik dan benar di
32 SMA/MA 20 2.54% TINGGI OKTOBER
Saya kadang
kurang menjaga
11 kesehatan diri 20 2.54% TINGGI OKTOBER
Saya kadang-
kadang masih suka
menyontek pada
3 waktu tes 19 2.42% TINGGI OKTOBER
Saya belum paham
tentang gaya
belajar dan
strategi yang NOPEMB
34 sesuai dengannya 21 2.67% TINGGI ER
Saya belum paham
cara memilih
lembaga
bimbingan belajar NOPEMB
43 yang baik 19 2.42% TINGGI ER
Saya merasa
belum disiplin
dalam beribadah NOPEMB
1 pada Tuhan YME 18 2.29% TINGGI ER
Saya belum bisa
menjadi pribadi NOPEMB
18 yang mandiri 18 2.29% TINGGI ER
Saya belum
memahami DESEMB
7 potensi diri 19 2.42% TINGGI ER
Saya merasa malas
belajar dan kalau
belajar sering DESEMB
41 ngantuk 19 2.42% TINGGI ER
Saya belum tahu
ciri-ciri/sifat/prilak
u pribadi yang DESEMB
12 berkarakter 19 2.42% TINGGI ER
Saya belum
banyak mengenal
tentang perilaku
sosial yang
bertanggung DESEMB
24 jawab 18 2.29% TINGGI ER
Saya belum tahu
perubahan dan
permasalahan
yang terjadi pada
8 masa remaja 17 2.16% TINGGI JANUARI
Saya merasa
belum paham
hubungan antara
hobi, bakat, minat,
kemampuan dan
49 karir 17 2.16% TINGGI JANUARI
Saya belum paham
tentang sikap dan
5 perilaku asertif 17 2.16% TINGGI JANUARI
Saya jarang
29 bermain/berteman 16 2.04% TINGGI JANUARI
18
di lingkungan
tempat saya
tinggal
Saya merasa
bingung memilih
kegiatan
esktrakurikuler di FEBRUAR
47 sekolah 17 2.16% TINGGI I
Saya belum
memahami
tentang kenakalan FEBRUAR
22 remaja 16 2.04% TINGGI I
Saya belum tahu
cara
memanfaatkan FEBRUAR
38 sumber belajar 15 1.91% SEDANG I
Saya masih sedikit
mengetahui
tentang dampak FEBRUAR
23 atau bahaya rokok 14 1.78% SEDANG I
Saya merasa
kurang memilki
tanggung jawab
13 pada diri sendiri 14 1.78% SEDANG MARET
Saya belum tahu
cara meraih
33 prestasi di sekolah 15 1.91% SEDANG MARET
Saya belum tahu
cara mengenal dan
memahami diri
6 sendiri 15 1.91% SEDANG MARET
Saya belum
memiliki
perencanaan karir
50 masa depan 15 1.91% SEDANG MARET
Saya kurang suka
berkomunikasi
dengan teman
31 lawan jenis 15 1.91% SEDANG MARET
Saya belajarnya
jika akan ada tes
39 atau ujian saja 12 1.53% SEDANG APRIL
Saya kurang
memahami
dampak dari
28 media sosial 10 1.27% SEDANG APRIL
Saya belum dapat
memanfaatkan
teknologi
informasi untuk
44 belajar 11 1.40% SEDANG APRIL
Sering saya
dianggap tidak
sopan pada orang
27 lain 10 1.27% SEDANG APRIL
Saya sukar bergaul
dengan teman-
26 teman di sekolah 11 1.40% SEDANG MEI
Saya merasa
belum mantap
pada pilihan
peminatan yang
48 diambil 8 1.02% SEDANG MEI
19
Saya belum
banyak teman
30 atau sahabat 8 1.02% SEDANG MEI
Saya belum tahu
tentang bullying
dan cara
25 mensikapinya 6 0.76% RENDAH MEI
Saya sedang
memiliki konflik
19 pribadi 6 0.76% RENDAH JUNI
Saya merasa tidak
betah tinggal di
16 rumah sendiri 4 0.51% RENDAH JUNI
Orang tua saya
tidak peduli
dengan kegiatan
35 belajar saya 3 0.38% RENDAH JUNI
Saya belum
terbiasa belajar
bersama atau
42 belajar kelompok 2 0.25% RENDAH
Kondisi orang tua
saya sedang tidak
15 harmonis 1 0.13% RENDAH
Saya mempunyai
masalah dengan
anggota keluarga
17 di rumah 0 0.00% RENDAH
Saya terpaksa
harus bekerja
untuk mencukupi
46 kebutuhan hidup 0 0.00% RENDAH
Profil Peserta Didik dari Hasil Aplikasi Angket Kebutuhan Peserta Didik X-4
NOMOR
KELAS NAMA SISWA L/P JUMLAH %
Urut Kode
1 0084488256 X -4 AMELIA FITRI WIJAYANTI P 37 74.0%
2 0082150819 X -4 JOAN ARWEN UNTORO P 35 70.0%
3 0072211421 X -4 SAMUEL HARVEST PUTERA NALLE L 34 68.0%
4 0087084570 X -4 MUHAMMAD RIZKY SETIAWAN L 33 66.0%
5 0084871971 X -4 SALMA SALSABILLA P 33 66.0%
6 95950071599738 X -4 SERLI WIDIAN ASTUTI P 33 66.0%
7 0081743755 X -4 DINDA AURELLIA ARKANA P 32 64.0%
8 0071047908 X -4 SALSABILA ABHISTA P 31 62.0%
9 0084877514 X -4 NAYLA SYAUQINA ASMAR P 30 60.0%
10 0076791864 X -4 INDRA SURYA PRATAMA L 29 58.0%
11 0077940305 X -4 INSYIROH QULUBI AZZAHRA P 29 58.0%
12 0089263276 X -4 JOHANNA ABIGAIL LABDA P 29 58.0%
13 0076462673 X -4 MUHAMMAD RAFI DHOFRAN L 26 52.0%
14 0087092208 X -4 MUTIA ALIFAH ZAHRA P 24 48.0%
15 0089942875 X -4 NATHANAEL ANDRA PUTRA L 24 48.0%
16 0085453802 X -4 RIFAYA ALMIRA SANARI P 24 48.0%
17 0074633597 X -4 ARDHANARESWARI P 23 46.0%
18 0086093343 X -4 ARZIDAN KRISNA SANDI L 23 46.0%
19 0071376489 X -4 FASYA ULIN NUHA L 23 46.0%
20 0078629144 X -4 BAGOES SURYA ADITIYA PRATAMA L 22 44.0%
21 3.08E+09 X -4 TIARA ALEYDA FIRDAUS P 22 44.0%
22 0076875405 X -4 NAILA PATHONI P 20 40.0%
20
23 0088422135 X -4 BERNADETTE CAILYN OCTAVIA P 18 36.0%
24 0082662256 X -4 NISYA BERNITA P 18 36.0%
25 0078060359 X -4 RICHO DWI PRATAMA L 17 34.0%
26 0084412977 X -4 YANUAR MUHAMMAD RAFFI FATA L 16 32.0%
27 0081128681 X -4 NAYDA PUTRI DESIANA P 15 30.0%
28 0076398854 X -4 MUHAMMAD RIDWAN PRASETYO PUTRA L 14 28.0%
29 0082408075 X -4 DAFFA FADHILAH L 13 26.0%
30 0085664069 X -4 HILAL MOSSES PUTRA L 12 24.0%
31 0085590483 X -4 KEVIN AKMAL HAIDAR MUHAMMAD L 11 22.0%
32 0086673242 X -4 ZAHRA KURNIA CYNTHA P 10 20.0%
33 0076832898 X -4 ADITIYA PERMANA L 9 18.0%
34 0085052621 X -4 LUVENA KRISTY SETIAGUNA P 8 16.0%
35 0073053326 X -4 NATHANIE FERRE DEMACELI P 7 14.0%
36 0089213402 X -4 ANJAR NARESWARA L 2 4.0%
Saya merasa belum disiplin dalam beribadah pada Kesadaran untuk beriman dan bertakwa pada
Tuhan YME Tuhan YME
Saya kadang-kadang berperilaku dan bertutur kata
Kebiasaan bersikap jujur
tidak jujur
Saya kadang-kadang masih suka menyontek pada Kemampuan memiliki kebiasaan jujur dan tidak
waktu tes mencontek saat tes
Saya merasa belum bisa mengendalikan emosi dengan
Kemampuan mengelola emosi dengan baik
baik
Saya belum paham tentang sikap dan perilaku asertif Komunikasi yang jujur dan tetap menjaga perasaan
Saya belum tahu cara mengenal dan memahami diri
Melakukan pengenalan/pemahaman diri
sendiri
Saya belum memahami potensi diri Memahami potensi diri
Saya belum tahu perubahan dan permasalahan yang
Masa perkembangan remaja dan permasalahannya
terjadi pada masa remaja
Saya belum mengenal tentang macam-macam
Mengenal kepribadian yang dimiliki manusia
kepribadian
Saya kurang memiliki rasa percaya diri Memiliki kepercayaan diri
PRIBADI
Saya kadang kurang menjaga kesehatan diri Kemampuan menjaga kesehatan dengan baik
Saya kesulitan mengatur waktu belajar dan bermain Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari
Kondisi orang tua saya sedang tidak harmonis Memiliki keluarga yang harmonis
Saya merasa tidak betah tinggal di rumah sendiri Merasa nyaman,aman tinggal di rumah sendiri
Saya mempunyai masalah dengan anggota keluarga di Mampu menyelesaikan masalah dengan
rumah kekeluargaan
Saya belum bisa menjadi pribadi yang mandiri Menjadi pribadi yang mandiri
Saya sedang memiliki konflik pribadi Mampu menyelesaikan konflik pribadi
Saya belum memahami tentang norma/cara
Memiliki pengetahuan tentang norma berkeluarga
membangun berkeluarga
Saya belum banyak mengenal lingkungan sekolah baru Mengenal lingkungan sekolah baru
SOSIAL
Saya belum memahami tentang kenakalan remaja Memiliki pemahaman tentang kenakalan remaja
21
Saya masih sedikit mengetahui tentang dampak atau
Memiliki pemahaman tentang bahaya rokok
bahaya rokok
Saya belum banyak mengenal tentang perilaku sosial
Memiliki perilaku sosial yang bertanggung jawab
yang bertanggung jawab
Saya belum tahu tentang bullying dan cara
Memahami tentang bullying
mensikapinya
Saya sukar bergaul dengan teman-teman di sekolah Memiliki etika bergaul dengan teman sebaya
Sering saya dianggap tidak sopan pada orang lain Memiliki sikap sopan santun pada orang lain
Saya belum tahu cara memanfaatkan sumber belajar Mampu memanfaatkan sumber belajar
Saya belajarnya jika akan ada tes atau ujian saja Kesadaran belajar sesuai jadwal
Saya belum tahu tentang struktur kurikulum yang ada
Memahami struktru kurikulum sekolah
di sekolah
Saya merasa malas belajar dan kalau belajar sering
Memiliki semangat belajar
ngantuk
Saya belum terbiasa belajar bersama atau belajar
Membentuk belajar kelompok
kelompok
Saya belum paham cara memilih lembaga bimbingan
Mengetahui cara memilih lembaga bimbil yang baik
belajar yang baik
Saya belum dapat memanfaatkan teknologi informasi
Pemanfaatan perkembangan teknologi informasi
untuk belajar
Saya belum tahu cara memperoleh bantuan
Memperoleh informasi bantuan/beasiswa
pendidikan (beasiswa)
KARIR
Saya terpaksa harus bekerja untuk mencukupi
Memperoleh penghasilan untuk biaya hidup
kebutuhan hidup
Saya merasa bingung memilih kegiatan esktrakurikuler Memiliki kemampuan untuk memilih kegiatan
di sekolah ekstra kurikuler
Saya merasa belum mantap pada pilihan peminatan Memiliki kemantapan pada pilihan peminatan yang
yang diambil diambil
Saya merasa belum paham hubungan antara hobi, Memahami hubungan hobi, bakat, minat,
bakat, minat, kemampuan dan karir kemampuan dan karir
Saya belum memiliki perencanaan karir masa depan Memiliki perencanaan karir yang baik
E. RUMUSAN TUJUAN
Rumusan tujuan dibuat berdasarkan hasil assesmen yang dilakukan atau hasil deskripsi kebutuhan
peserta didik/konseli. Rumusan tujuan akan dicapai dan disusun dalam bentuk prilaku yang harus
22
dikuasai peserta didik/konseli setelah memperoleh layanan bimbingan dan konseling. Berikut rumusan
tujuannya.
BIDANG
RUMUSAN KEBUTUHAN TUJUAN LAYANAN
LAYANAN
Kesadaran untuk beriman dan bertakwa Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya iman dan taqwa
pada Tuhan YME pada Tuhan YME serta dapat hidup rukun, damai dan saling menghormati
antar umat beragama
Kebiasaan bersikap jujur Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang memiliki integritas diri
serta dapat memancarkan kepercayaan diri dan sikap yang tidak
mementingkan diri sendiri
Kemampuan memiliki kebiasaan jujur dan Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang memiliki sikap jujur
tidak mencontek saat tes dan tidak mencontek
Kemampuan mengelola emosi dengan baik Peserta didik/konseli dapat menjadi individu yang mampu
mengendalikan emosi
Komunikasi yang jujur dan tetap menjaga Peserta didik/konseli mampu membedakan perilaku agresif dan asertif,
perasaan menerapkan prilaku asertif dengan teman-temannya serta
mengembangkan sikap asertif untuk menunjang prestasi
Melakukan pengenalan/pemahaman diri Peserta didik/konseli dapat memahami dan menemukan unsur-unsur
konsep diri serta memahami dan menerima kelebihan dan kekurangan
secara wajar dan penuh rasa syukur
Memahami potensi diri Peserta didikdapat mengenal dan menggali potensi diri serta berusaha
mengoptimalkannya untuk meraih sukses masa depan
Masa perkembangan remaja dan Peserta didik/konseli mampu mengenal ciri-ciri perkembangan remaja,
permasalahannya dapat memahami tugas perkembangan, mengatasi masalah yang dihadapi
dalam perkembangan
Mengenal kepribadian yang dimiliki Peserta didik/konseli mampu mengenal tipe-tipe kepribadian manusia,
PRIBADI manusia mengenal kepribadian yang dimiliki serta dapat tumbuh menjadi pribadi
yang matang
Memiliki kepercayaan diri Peserta didik/konseli dapat memahami ciri-ciri pribadi yang memiliki rasa
percaya diri serta dapat meningkatkan percaya diri dengan baik untuk
mencapai tujuan hidupnya
Kemampuan menjaga kesehatan dengan Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya polah hidup bersih
baik dan sehat serta dapat melakukan kebiasaan hidup bersih dan sehat
sehari-hari yang dapat mempengaruhi kesehatan
Memiliki ciri-ciri/sifat pribadi yang Peserta didik/konseli mampu memiliki perasaan positif untuk
berkarakter membangun pribadi yang berkarakter yang akan berkontribusi pada
peningkatan mutu karakter bangsa
Memiliki rasa tanggung jawab Konseli mampu memiliki rasa tanggung jawab pada diri sendiri
Mengatur jadwal kegiatan sehari-hari Konseli mampu mengatur jadwal kegiatan sehari-hari dengan baik
Memiliki keluarga yang harmonis Peserta didik/konseli memiliki keluarga yang harmonis
Merasa nyaman,aman tinggal di rumah Peserta didik/konseli merasa nyaman,aman tinggal di rumah sendiri
sendiri
Mampu menyelesaikan masalah dengan Peserta didik/konseli dapat menyelesaikan masalah dengan kekeluargaan
kekeluargaan
Menjadi pribadi yang mandiri Peserta didik/konseli mampu menjadi pribadi yang mandiri
Mampu menyelesaikan konflik pribadi Peserta didik/konseli mampu menyelesaikan konflik pribadi
Memiliki pengetahuan tentang norma Peserta didik/konseli memiliki pengetahuan tentang norma berkeluarga
berkeluarga
SOSIAL Mengenal lingkungan sekolah baru Peserta didik dapat mengenal aspek-aspek penyesuaian diri serta dapat
menerapkan sikap dan kebiasaan dengan lingkungannya
Memiliki pemahaman tentang kenakalan Peserta didik/konseli dapat mengetahui bentuk atau jenis kenakalan
remaja remaja, dampak terhadap pribadi dan lingkungan serta berusaha untuk
menghindarinya
Memiliki pemahaman tentang bahaya Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang bahaya dan dampak
rokok rokok bagi kesehatan tubuh dan lingkungan serta cara untuk menolak
ajakan untuk merokok dalam bentuk apapun
Memiliki perilaku sosial yang bertanggung Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya berprilaku sosial
jawab yang baik, serta memiliki sikap untuk hidup bersosial yang bertanggung
jawab dalam sebuah masyarakat
Memahami tentang bullying Peserta didik/konseli mampu memahami tentang bullying, bahaya prilaku
bullying, sebab dan dampak bullying, serta berani cara melawan tindakan
bullying
Memiliki etika bergaul dengan teman Peserta didik/konseli mampu memahami norma-norma dalam
sebaya masyarakat serta dapat bersosialisasidan bergaul dengan teman sebaya
sesuai dengan etika yang baik
Memiliki sikap sopan santun pada orang Peserta didik mampu memahami nilai-nilai dan cara bertingkah laku
lain sopan santun dlm kehidupan di luar kelompok teman sebaya
Memiliki pemahaman tentang dampak dari Peserta didik/konseli dapat memahami dampak positif dan negatif
media social bermain handphone atau media sosial
23
Kesadaran sebagai makhluk sosial yang Peserta didik/konseli memiliki Kesadaran sebagai makhluk sosial yang
harus berinteraksi harus berinteraksi
Kemudahan mencari dan disenangi teman Peserta didik/konseli mudah mencari dan disenangi teman
Memiliki pemahaman tentang hubungan Peserta didik/konseli memiliki pemahaman tentang norma hubungan
komunikasi dgn lawan jenis komunikasi dengan lawan jenis
Memahami belajar yang benar di SMA/MA Peserta didik/konseli dapat mengenal sikap dalam belajar serta
menerapkan sikap dan kebiasaan dalam belajar yang baik di SMA-MA
hingga mencapai prestasi yang lebih luas
Memiliki motivasi untuk berprestasi Peserta didik/konseli mampu memahami pengertian motivasi
berprestasi, mengetahui dan menerapkan cara untuk meningkatkan
motivasi berprestasi
Menemukan cara belajar yang sesuai Peserta didik/konseli dapat memahami dan mengetahui tentang gaya
dengan gaya belajar belajar serta strategi belajarnya untuk masing-masing gaya belajar
tersebut
Kepedulian orang tua pada kegiatan Peserta didik/konseli selalu mendapat perhatian orang tua dalam
belajar belajarnya
Melaksanakan Tugas Sekolah / PR tepat Peserta didik/konseli memiliki kedisiplinan dalam belajar
BELAJAR waktu
Mudah memahami pelajaran Peserta didik dapat memahami teknik memahami pelajaran
Mampu memanfaatkan sumber belajar Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan sumber belajar dalam
kegiatan belajarnya
Kesadaran belajar sesuai jadwal Peserta didik/konseli dapat mengatur waktu belajarnya
Memahami struktru kurikulum sekolah Konseli dapat memahami tentang struktur kurikulum sekolah
Memiliki semangat belajar Peserta didik/konseli memiliki motivasi dalam belajar
Membentuk belajar kelompok Peserta didik/konseli dapat belajar kelompok dengan temannya
Mengetahui cara memilih lembaga bimbil Peserta didik/konseli dapat memilih lembaga bimbingan belajar yang
yang baik tepat
Pemanfaatan perkembangan teknologi Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan teknologi informasi untuk
informasi belajar
Memperoleh informasi bantuan/beasiswa Peserta didik/konseli dapat memanfaatkan peluang beasiswa yang ada
Memperoleh penghasilan untuk biaya Peserta didik/ konseli mampu mengatur kegiatan antara belajar sambil
hidup bekerja
Memiliki kemampuan untuk memilih Peserta didik/konseli mampu memilih kegiatan ekstra kurikuler yang
kegiatan ekstra kurikuler sesuai dengan bakat, minat dan kemampuannya
KARIR Memiliki kemantapan pada pilihan Peserta didik/konseli mantap pada pilihan peminatan yang telah diambil
peminatan yang diambil
Memahami hubungan hobi, bakat, minat, Peserta didik/konseli mampu memahami peranan hobi, bakat, minat
kemampuan dan karir dalam karir masa depannya
Memiliki perencanaan karir yang baik Peserta didik/konseli mampu memahami pentingnya perencanaan karir,
langkah-langkah dalam merencanakan karir serta mililiki sikap positif
dalam meraih kesuksesan masa depan
F. KOMPONEN PROGRAM
Komponen program bimbigan dan konseling di SMA meliputi : (1) layanan dasar, (2) layanan peminatan
dan perencanaan individual, (3) Layanan Responsif, dan (4) dukungan sistem. Berikut penjelasan
mengenai masing-masing komponen
1) Layanan Dasar
Layanan dasar adalah proses pemberian bantuan kepada semua peserta didik/konseli yang berkaitan
dengan pengembangan sikap, pengetahuan, dan keterampilan dalam bidang pribadi, sosial, belajar, dan
karir sebagai pengejawantahan tugas-tugas perkembangan mereka. Layanan dasar merupakan inti
pendekatan perkembangan yang diorganisasikan berkenaan dengan pengetahuan tentang diri dan orang
lain, perkembangan belajar, serta perencanaan dan eksplorasi karir.Layanan dasar pada sekolah dasar
dilaksanakan dalam aktivitas yang langsung diberikan kepada peserta didik/konseli adalah bimbingan
kelompok, bimbingan klasikal, dan bimbingan lintas kelas. Aktivitas yang dilaksanakan melalui media
adalah papan bimbingan, leaflet dan media inovatif bimbingan dan konseling. Bagi guru kelas yang
menjalankan fungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, layanan bimbingan klasikal dapat
diintegrasikan dalam kegiatan pembelajaran tematik.
2) Layanan Responsif
24
Layanan responsif adalah layanan untuk memenuhi kebutuhan jangka pendek peserta didik, atau
masalah-masalah yang dialami peserta didik/konseli yang bersumber dari lingkungan kehidupan pribadi,
sosial, belajar, dan karir. Layanan terdiri atas konseling individual, konseling kelompok, konsultasi,
konferensi kasus, referal dan advokasi. Sementara aktivitas layanan responsif melalui media adalah
konseling melalui elektronik dan kotak masalah. Pada konteks layanan responsif di Sekolah Menengah,
guru bimbingan dan konseling atau konselor memberikan intervensi secara singkat. Pada layanan
responsif juga dilakukan advokasi yang menitikberatkan pada membantu peserta didik/konseli untuk
memiliki kesempatan yang sama dalam mencapai tugas-tugas perkembangan. Guru bimbingan dan
konseling atau konselor menyadari terdapat rintangan-rintangan bagi peserta didik yang disebabkan
oleh disabilitas, jenis kelamin, suku bangsa, bahasa,orientasi seksual, status sosial ekonomi, pengaruh
orangtua, keberbakatan, dan sebagainya. Guru bimbingan dan konseling atau konselor harus
memberikan advokasi agar semua peserta didik/konseli mendapatkan perlakuan yang setara selama
menempuh pendidikan di Sekolah Menengah.
4) Dukungan Sistem
Dukungan sistem merupakan komponen pelayanan dan kegiatan manajemen, tata kerja infrastruktur
dan pengembangan keprofesionalan konselor secara berkelanjutan yang secara tidak langsung
memberikan bantuan kepada peserta didik atau memfasilitasi kelancaran perkembangan peserta didik.
Aktivitas yang dilakukan dalam dukungan sistem adalah (1) administrasi, yang di dalamnya termasuk
melaksanakan dan menindaklanjuti asesmen, kunjungan rumah, menyusun dan melaporkan program
bimbingan dan konseling, membuat evaluasi, dan melaksanakan administrasi dan mekanisme bimbingan
dan konseling, serta (2) kegiatan tambahan dan pengembangan profesi, bagi konselor atau guru kelas
yang berfungsi sebagai guru bimbingan dan konseling, kegiatan pengembangan profesi dilaksanakan
sesuai dengan tugasnya sebagai guru kelas dengan diperkaya oleh kegiatan pelatihan atau lokakarya
tentang bimbingan dan konseling untuk memperkuat kompetensi dalam menjalankan fungsi sebagai
guru bimbingan dan konseling ataukonselor.
Pengembangan Keprofesian Berkelanjutan (guru sebagai pembelajar) bagi konselor atau guru bimbingan
dan konseling dapat dilakukan dengan moda tatap muka, daring dan kombinasi antara tatap muka dan
daring. Berdasarkan hasil angket kebutuhan peserta didik, maka alokasi waktu komponen program
adalah sebagai berikut :
25
JUMLAH PERHITUNGA
N KOMPONEN N PROPORS
MATERI / TOPIK / KEGIATAN LAYANA N
O PROGRAM O I
N WAKTU/JAM
26
1 Layanan Dasar 1 Implementasi Iman dan Taqwa dalam 17 29% 29% x 24 =
kehidupan modern 6,96
2 Kejujuran dan Integritas
3 Sikap dan Perilaku Asertif
4 Konsep diri remaja
5 Potensi diri remaja
6 Psikologi remaja dan permasalahannya
7 Kepribadian Manusia
8 Membangun Rasa Percaya Diri
9 Pola Hidup Bersih dan Sehat
10 Menjadi pribadi yang berkarakter
11 Penyesuaian Diri Remaja di Sekolah Baru
12 Kekerasan seksual dan cara
menghindarinya
13 Strategi belajar sesuai dengan gaya
belajar
14 Orientasi kurikulum sekolah
15 Mengelola emosi dengan baik
16 Motivasi belajar
17 Menjadi pribadi mandiri
2 Layanan 1 Informasi Beasiswa 7 12% 7% x 24 =
Peminatan dan 2 Kiat belajar sambil bekerja 1,68
Perencanaan 3 Cara memilih Ekskul
Individual 4 Mantap pada pilihan peminatan
Peserta Didik
5 Hobi, bakat, minat, kemamapuan dan
Karir
6 Perencanaan Karir Masa Depan
7 Memanfaatkan IT untuk meraih prestasi
27
4 Dukungan Sistem 1 Pengembangan Jejaring 8 14% 14% x 24 =
2 Kegiatan Manajemen 3,36
3 Pengembangan staf
4 Kunjungan rumah
5 Kolaborasi
6 Pengembangan Profesi Konselor
a. In House Training
b. Pendidikan Lanjut
7 Penelitian dan Pengembangan
8 Menyebar AKPD dan Sosiometri
JUMLAH JAM 58 100% 24
G. BIDANG LAYANAN
Bimbingan dan konseling pada satuan pendidikan mencakup empat bidang layanan, yaitu
bidang layanan yang memfasilitasi perkembangan pribadi, sosial, belajar, dan karir yang merupakan satu
kesatuan utuh dapat dipisahkan dalam setiap diri individu peserta didik/konseli
Pribadi
Suatu proses pemberian bantuan dari guru bimbingan dan konseling ataukonselor kepada peserta
didik/konseli untuk memahami, menerima, mengarahkan, mengambil keputusan,danmerealisasikan
keputusannya secara bertanggung jawab tentang perkembangan aspek pribadinya, sehingga dapat
mencapai perkembangan secara optimal dan mencapai kebahagiaan, kesejahteraan dan keselamatan
dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkanmeliputi(1)memahami potensi diri dan
memahami kelebihan dan kelemahannya, baik kondisi fisik maupun psikis, (2)mengembangkan potensi
untuk mencapai kesuksesan dalam kehidupannya, (3) menerima kelemahan kondisi diri dan
mengatasinya secarabaik.
Sosial
Suatu proses pemberian bantuan dari konselor kepada peserta didik/konseli untuk memahami
lingkungannya dan dapat melakukan interaksi sosial secara positif, terampil berinteraksi sosial, mampu
mengatasi masalah-masalah sosial yang dialaminya, mampu menyesuaikan diri dan memiliki keserasian
hubungan dengan lingkungan sosialnya sehingga mencapai kebahagiaan dan kebermaknaan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan peserta didik/konseli yang dikembangkan meliputi (1) berempati terhadap kondisi
orang lain, (2) memahami keragaman latar sosial budaya, (3) menghormati dan menghargai orang lain,
(4) menyesuaikan dengan nilai dan norma yang berlaku, (5) berinteraksi sosial yang efektif, (6)
bekerjasama dengan orang lain secara bertanggung jawab, dan (8) mengatasi konflik dengan orang lain
berdasarkan prinsip yang salingmenguntungkan.
Belajar
Proses pemberian bantuan kepada peserta didik/ konseli dalam mengenali potensi diri untuk belajar,
memiliki sikap dan keterampilan belajar, terampil merencanakan pendidikan, memiliki kesiapan
menghadapi ujian, memiliki kebiasaan belajar teratur dan mencapai hasil belajar secara optimal sehingga
dapat mencapai kesuksesan, kesejahteraan, dan kebahagiaan dalam kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi;
(1) Menyadari potensi diri dalam aspek belajar dan memahami berbagai hambatan belajar;
28
(2) Memiliki sikap dan kebiasaan belajar yang positif;
(3) Memiliki motif yang tinggi untuk belajar sepanjang hayat;
(4) Memiliki keterampilan belajar yang efektif;
(5) Memiliki keterampilan perencanaan dan penetapan pendidikan selanjutnya; dan
(6) Memiliki kesiapan menghadapi ujian
Karir
Proses pemberian bantuan oleh guru bimbingan dan konseling atau konselor kepada peserta
didik/konseli untuk mengalami pertumbuhan, perkembangan, eksplorasi, aspirasi dan pengambilan
keputusan karir sepanjang rentang hidupnya secara rasional dan realistis berdasar informasi potensi diri
dan kesempatan yang tersedia di lingkungan hidupnya sehinggamencapai kesuksesan dalam
kehidupannya.
Aspek perkembangan yang dikembangkan meliputi; (1) pengetahuan konsep diri yang positif tentang
karir, (2) kematangan emosi dan fisik dalam membuat keputusan karir, (3) Kesadaran pentingnya
pencapaian prestasi untuk mendapatkan kesempatan karir, (4) Kesadaran hubungan antara pekerjaan
dan belajar, (5) Keterampilan untuk memahami dan menggunakan informasi karir, (6) Kesadaran
hubungan antara tanggung jawab personal, kebiasaan bekerja yang baik dan kesempatan karir, (7)
Kesadaran bagaimana karir berhubungan dengan fungsi dan kebutuhan di masyarakat, (8) Kesadaran
tentang perbedaan pekerjaan dan perubahan peran laki-laki dan perempuan.
1 Landasan Hidup Melaksanakan berbagai bentuk dan tata Melaksanakan berbagai bentuk dan tata
Religius cara ibadah sehari-hari atas dasar cara ibadah sehari-hari atas dasar
keyakinan yang dimiliki secara konsisten. keyakinan yang dimiliki secara
konsisten disertai sikap toleransi.
29
Gender harmonis dengan lain jenis sesuai peran secara harmonis dengan lain jenis
sosial. dalam keberagaman peran sosial.
30
(i) Evaluasi,
Berisi jenis dan alat evaluasi yang digunakan untuk memastikan ketercapaian tujuanlayanan.
(j) Ekuivalensi,
Berisi penyetaraan kegiatan bimbingan dan konseling yang dilakukan dengan jumlah jam. (secara rinci
dapat dilihat pada Lampiran Permendikbud No.111 Tahun 2014 tentang Bimbingan dan Konseling pada
Pendidikan Dasar dan Menengah).
31
ALUR TUJUAN PELAYANAN FASE E
Aspek Capaian Tujuan Layanan Komponen Strategi Materi Metode/ Media Evaluasi Profil Pelajar
Perkembangan layanan layanan Layanan Teknik Pancasila
/Bidang
Landasa n P Melaksanakan memahami pentingnya Membangun Beriman, bertaqwa
Hidup berbagai bentuk kerjasamaantara umat kerjasama antar kepada Tuhan YME &
Religius dan tata cara beragama serta mampu umat beragama berakhlak mulia;
ibadah sehari-hari hidup rukun melakukan Bimbingan Sosiodrama, Film Pendek, Proses dan gotong royong
Dasar
atas dasar hubungan Klasikal Diskusi skenario Hasil
keyakinan yang kerjasama yang baik
dimiliki secara antar umat beragama
P konsisten Mengikatkan Beriman, bertaqwa
Disesuaikan Disesuaikan
meningkatkan ibadah kualitas ibadah kepada Tuhan YME &
dengan dengan
kepada Tuhan YME Konseling pada Tuhan YME Proses dan berakhlak mulia
Responsif pendekatan pendekatan
Kelompok Hasil
yang digunakan yang
digunakan
Landasan P Berperilaku menghindari Menghindari Disesuaikan Berkebhinekaan
Disesuaikan
Perilaku berdasarkan pergaulan yang pergaulan yang dengan global; gotong royong
dengan Proses dan
Etis keragaman sumber kurang baik Konseling kurang baik pendekatan
Responsif pendekatan yang Hasil
norma dan aspek Kelompok yang
digunakan
etis dalam digunakan
P kehidupan sehari- mengetahui dan Etika dan budaya Mandiri; berakhlak
hari. memahami pentingnya tertib berlalu lintas mulia
memiliki budaya tertib
berlalulintas di jalan Slide Power Proses dan
Bimbingan
serta mampu Dasar Jigzaw Point Hasil
Klasikal
menumbuhkan budaya
tertib berlalu
lintas di jalan
Kematan P Mengembangka mengendalikan emosi Mengendalikan Disesuaikan Disesuaikan
Konseling dengan Proses dan Mandiri; bernalar
gan Emosi n ragam ekspresi emosi dengan
Responsif Hasil kritis; berakhlak
perasaan diri Kelompok pendekatan yang
sendiri secara pendekatan mulia
bebas dan
terbuka tanpa
menimbulkan
konflik
32
digunakan yang
digunakan
33
B memahami penting nya Kiat sukses ujian Bernalar kritis; mandiri;
persiapan yang baik sekolah dan
dalam meng hadapi UTBK
ujian, serta mampu
Think Pair and Slide Power Proses dan
menerapkan motivasi Bimbingan
Dasar Share (TPS), Point Hasil
dalam menghadapi Klasikal
Diskusi
ujian hingga sukses
dalam pelaksanaan dan
hasilnya
34
S mengucapkan kata Membiasakan Disesuaikan Berkebhinekaan global;
Disesuaikan
maaf, kata tolong, dan mengucapkan dengan gotong royong;
dengan Proses dan
kata terima kasih Konseling kata maaf, kata pendekatan berakhlak mulia
Responsif pendekatan Hasil
dalam bergaul Kelompok tolong dan kata yang digunakan
yang
terima kasih
digunakan
dalam bergaul
S berkomunikasi secara Berkomunikasi Proses dan Berkebhinekaan global;
Konseling Video
lancar Responsif secara lancar Role Playing Hasil gotong royong;
Kelompok
berakhlak mulia
35
P menghindari diri dari Menghindari diri dari Disesuaikan Berakhlak mulia;
Disesuaikan
sex bebas, LGBT, dan sex bebas, LGBT dan dengan berkebhinekaan global
dengan Proses dan
penyakit HIV dan AIDS Bimbingan penyakit HIV/AIDS pendekatan
Dasar pendekatan Hasil
Kelompok yang
yang
digunakan digunakan
P merasa nyaman Nyaman dan Film pendek, Proses dan Mandiri; berakhlak
Bimbingan
tinggal di rumah Dasar bahagia tinggal di Psikodrama skenario Hasil mulia
Klasikal
sendiri rumah sendiri
36
P menghilangkan Menghilangkan Disesuaikan Mandiri; berakhlak mulia
Disesuaikan
kebiasaan keluar kebiasaan keluar dengan
dengan Proses dan
malam Konseling malam pendekatan
Responsif pendekatan Hasil
Kelompok yang
yang
digunakan digunakan
37
Ekonomis K menyelesaikan studi Mampu untuk Mandiri; kreatif; bernalar
Disesuaikan
sampai lulus menyelesaikan studi Disesuaikan kritis
Peminatan dengan
meskipun ekonomi sampai lulus dengan Proses dan
dan Konseling pendekatan
keluarga tidak meskipun ekonomi pendekatan Hasil
Perencanaa kelompok yang
mendukung keluarga tidak yang
n Individual digunakan
mendukung digunakan
38
K memahami tentang Memilih profesi Mandiri; kreatif; bernalar
pentingnya suatu dengan cara kritis
Peminatan
profesi serta mampu SMART Slide Power Proses dan
dan Bimbingan Ceramah,
memilih atau Point Hasil
Perencanaa Klasikal Diskusi
menentukan jenis
n Individual
profesi dengan cara
smart
K memahami profesi Profesi pekerjaan Mandiri; kreatif; bernalar
atau pekerjaan setiap dalam kritis
orang dalam meningkatkan taraf
meningkatkan taraf hidup
Peminatan
hidupnya serta dapat Slide Power Proses dan
dan Bimbingan Ceramah,
memilih dan Point Hasil
menentukan jenis Perencanaa Klasikal Diskusi
profesi atau pekerjaan n Individual
yang akan ditekuni di
masa mendatang
39
K memiliki pemahaman Prosedur Mandiri; kreatif; bernalar
tentang prosedur Peminatan melamar kritis
Kelas besar Slide Power Proses dan
melamar pekerjaan, dan pekerjaan Ceramah,
/ Lintas Point Hasil
dan menerapkannya Perencanaa Diskusi
kelas
saat setelah lulus n Individual
sekolah
K memiliki kemampuan Macam-macam tes Disesuaikan Disesuaikan Mandiri; kreatif; bernalar
Peminatan
untuk mengikuti seleksi masuk dengan dengan kritis
dan Bimbingan Proses dan
berbagai macam tes pegawai pendekatan pendekatan
Perencanaa Kelompok Hasil
seleksi pegawai baru yang yang
n Individual
digunakan digunakan
K menentukan karir dan Menentukan Disesuaikan Disesuaikan Mandiri; kreatif; bernalar
Peminatan
cita-cita masa rencana karir dan dengan dengan kritis
dan Konseling Proses dan
depannya cita-cita pendekatan pendekatan
Perencanaa kelompok Hasil
yang yang
n Individual digunakan digunakan
K memahami beberapa Pilihan karir Mandiri; kreatif; bernalar
pilihan karir setelah setelah lulus SMA kritis
Peminatan
lulus SMA, serta Slide Power Proses dan
dan Bimbingan Ceramah,
mampu memahami Point Hasil
Perencanaa Klasikal Diskusi
konsekuensi dari
n Individual
setiap keputusan
pilihan karir tersebut
K memiliki pemahaman Kiat sukses memilih Mandiri; kreatif; bernalar
dalam memillih lembaga kursus kritis
program kursus atau Peminatan pelatihan
dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
pelatihan, serta dapat
memiiki perasaan Perencanaa Klasikal Diskusi Point Hasil
positif tentang n Individual
pentingnya memilih
program pelatihan
K memahami persiapan Kiat sukses memasuki Mandiri; kreatif; bernalar
sebelum memasuki dunia kerja kritis
dunia kerja serta Peminatan
dan Bimbingan Ceramah, Slide Power Proses dan
mampu membuat surat
lamaran kerja dan Perencanaa Kelompok Diskusi Point Hasil
riwayat kerja yang baik n Individual
serta sukses
psikotes dan
40
wawancara
Sosialisasi Memberikan Dukungan Sosialisasi Melakukan sosialisasi program BK kepada pihak-pihak terkait dalam rapat
pemahaman kepada Sistem Program kerja awal tahun.
sejawat terkait
program, kegiatan dan
41
target sasaran Unit Kerja Bimbingan dan
Konseling
Kegiatan Memperoleh data dan kebutuhan peserta didik yang Dukungan Instrumentas i
Administrasi digunakan dasar Sistem data
Melaksanakan assesmen dan melakukan tindak lanjut assesment
untuk penyusunan program
(menganalisa untuk mendapatkan daftar kebutuhan )
Annual (Event Mengekspos produk- produk atau keunggulan- Dukungan Eksposisi Membuat produk unggulan dari segala hal terkait dengan layanan
Tahunan) keunggulan layanan Sistem bimbingan dan konseling (Media BK, hasil PBL layanan BK, Buku,
bimbingan dan konseling Karya Tulis guru BK, dll) untuk dipamerkan dalam satu stand dalam
kegiatan DIES NATALIS (Career Day)
42
Penelitian Meningkatkan kualitas layanan bimbingan dan Dukungan Penelitian Melakukan Evaluasi proses dan hasil setiap layanan yang
Pengemb konseling Sistem diberikan
angan Melakukan Penelitian Tindakan Bimbingan dan Konseling
(PTBK) setidaknya satu tahun sekali
Menulis Best Practice layanan Bimbingan dan Konseling yang
efektif dan efisien untuk satu kompetensi.
KETERANGAN;
Merah ; kelas X
Biru ; kelas XI
Hijau ; kelas XII
43
MATRIKS PROGRAM TAHUNAN BK KURIKULUM MERDEKA TAHUN PELAJARAN 2023/2024
SMA NEGERI 2 SEMARANG
FASE E
Aspek Cap. Tatanan Internalisasi Tujuan Tema/Topik Bidang Komponen ProgramSTRATEGI TEKNIK/ JUL AGUSTUS SEPTEMB OKTOBER NOPEMB DESEMB JANUARI FEB MARET APRIL MEI JUNI
No Lay. Pengenalan Akomodasi Tindakan Layanan METODE 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3
Perkemb. P S B K LD LR PIP DS LAYANAN
A PERSIAPAN
Analisis
Quesioner &
Kebutuhan Observasi
Program
Menyusun
program kerja
Konsultasi
program/
Persiapan
sarana/
B LAYANAN DASAR
Mengidentifika Menentukan
Memilih langkah2
si & memerinci
kegiatan belajar untuk Orientasi Bimbingan
1 4 4 tujuan dan
kegiatan di SMAyang menyesuaikan Belajar Di SMA lintas kelas
belajar di SMA positif dgn lingkungan
belajar yg
Mengidentifika Merancangla
Memilih
si contoh ngkah2 Meningkatkan
perilaku Bimbingan
2 4 4 perilaku meningkat- Regulasi diri
regulasi diri Klasikal
regulasi
b e l a diri
ja r belajar kan regulasi dalam belajar A
M e n g id diri belajar
entifika S
Membiasakan Meningkatkan
Melaksanakan S
si kegiatan2
kegiatan kegiatan keimanan dan Konseling E
3 1 1 utk
peningkatan peningkatanketaqwaan pada kelompok S
meningkatkan
Imtaq Imtaq Imtaq Tuhan YME M
Mendeskripsi- Tata tertib
Mematuhi tata Melaksanakan Bimbingan E
kan contoh 2 sekolah dan
4 2 2
tata tertib &
tertib dan
norma
Tata tertib dan
Norma
norma sopan
Klasikal & P5 P5 N
norma santun kelompok T
44
Mengidentifika S
Membiasakan malaksanakan
sikan contoh2 Mengembangkan Bimbingan U
5 5 5 perilaku perilaku
perilaku sikap toleransi kelompok M
toleransi toleransi
toleransi
A
Merancang
Memerinci Mencegah Dan TI
langkah2 Bimbingan
dampak dan Menolak Mengatasi F
6 10 10 mencegah dan Klasikal &
penyebab perilaku bulying Bullying
mengatasi kelompok
bullying (Perundungan)
bullying
Mendeskripsi- merancang
kan contoh Memilah Langkah2 Menjadi pribadi Bimbingan
7 7 7 perilaku perilaku mandiri meenjadi yang Mandiri Klasikal
mandiri pribadi yang
Memerinci Merancang
manfaat Mengelola langkah2 Meningkatkan Bimbingan
8 4 4
memiliki Motivasi Belajar meningkatkan Motivasi Belajar kelompok
motivasi motivasi
Merancang
Mengidentifika memilih karier Mengenal Jenis-
langkah2 Konseling
9 9 9 si jenis2 sesuai Jenis Karier /
mencapai kelompok
karier minatnya karier Profesi
Meminati
Mengidentifika Menentukan
kegiatan2 Mengembangkan
si contoh2 langkah Bimbingan
10 4 4 untuk Kreatifitas
perilaku mengembang Klasikal
mengembang- (Creatifity)
kreatif kan kreatifitas
kan kreatifitas
45
merancang
Menidentifika- kegiatan
Mengelola gaya Menemukan gaya Bimbingan
14 4 4 si ciri-ciri belajar
belajar belajar Klasikal
gaya belajar sesuai gaya
belajar
Memerinci Merancang
dampak Menolak langkah2
Mencegah Konseling
15 3 3 negatif dan perilaku mengatasi
Bahaya Rokok kelompok
penyebab merokok perilaku
orang merokok
Memerinci merancang
Menolak Mengatasi Bimbingan
dampak langkah2
16 4 4
negatif
perilaku
mengatasi
prokratinasi Klasikal & P5 P5
prokratinasi akademik kelompok
prokratinasi prokratinasi
Meyakini arti Menentukan
Memirinci penting langkah2
Meningkatkan Bimbingan
17 7 7 manfaat memiliki meningkat-
Kepercayaan diri kelompok
percaya diri kepercayaan kan A
diri kepercayaan S
Mendesain
Memerinci memilih bakat S
pemetaan Pemetaan minat
ciri-ciri bakat minat Bimbingan E
18 9 9 minat bakat bakat dengan
menurut berdasar test Klasikal S
berdasar test metode RIASEC
riasec riasec M
riasec
Memerinci Menetukan E
Memprakarsai langkah N
dampak Bijak
penggunaan mencegah Bimbingan
19 5 5 positif dan menggunakan T
Klasikal
negatif sosial sosial media dampak Sosial Media S
media yang positif negatif sosial
media U
Mengidentifika
Merancang M
Memilih langkah- Merancang A
si jenis &
pendidikan langkah Kelanjutan studi Konseling T
20 9 9 peminatan
lanjut setelah menempuh ske perguruan kelompok I
pendidikan
setelah SMA SMA studi lanjut Tinggi F
setelah SMA
C LAYANAN RESPONSIF
46
Memerinci
Memilih Menerapkan
penyebab Konseling Individu
langkah- langkah-
masalah masalah pribadi, Konseling
3 3 langkah langkah
pribadi, sosial, belajar, Individu
penyelesaian penyelesaian
sosial, belajar karier
masalah masalah
karier
Memerinci
Memilih Menerapkan Konseling
penyebab
langkah- langkah- kelompok
masalah Konseling
3 3 langkah langkah masalah pribadi,
pribadi, kelompok
penyelesaian penyelesaian sosial, belajar,
sosial, belajar
masalah masalah karier
karier
Memerinci
Memilih Menerapkan
penyebab Konsultasi
langkah- langkah-
masalah masalah pribadi,
3 3 langkah langkah Konsultasi
pribadi, sosial, belajar,
penyelesaian penyelesaian
sosial, belajar karier
masalah masalah
karier
Menerapkan
Mengidentifika Mengompromik
langkah-
si masalah an
3 3 langkah Home visit Home visit
dan kondisi penyelesaian
penyelesaian
siswa masalah masalah
Memerinci
Memilih Menerapkan
penyebab Konferensi Kasus
langkah- langkah-
masalah masalah pribadi, Konferensi
3 3 langkah langkah
pribadi, sosial, belajar, Kasus
penyelesaian penyelesaian
sosial, belajar karier
masalah masalah
karier
Memerinci
Memilih Menerapkan
penyebab
langkah- langkah- Referal masalah
masalah
3 3 langkah langkah pribadi, sosial, referal
pribadi,
penyelesaian penyelesaian belajar, karier
sosial, belajar
masalah masalah
karier
47
D PERENCANAAN INDIVIDUAL & PEMINATAN
Merancang
mdngidentifi-
Mengelola langkah
7 7 kasi bakat dan Test bakat Minat Kolaborasi
bakat minat pengembanga
minat
n bakat minat
Merancang
Mengidentifika
Memilih langkah-
si jenis & Merancang
9 9 pendidikan langkah
peminatan kelanjutan studi
lanjut menempuh
pendidikan studi lanjut
Mengidentifika
si jenis Memilih Melaksanakan Memilih Kegiatan
8 8 Kolaborasi
kegiatan eksul kegiatan Eksul kegiatan eksul Ekstrakurikuler
yang di sukai
Mematuhi
Mengidentifika Mengelola
Mengelola aturan
8 8 si manfaat beasiswa selama Kolaborasi
Beasiswa penggunaan
beasiswa di SMA
beasiswa
E DUKUNGAN SISTEM
Mendeskripsi-
Pelaksanaan
kan dimensi Mengikuti Melaksanakan
Projek profil Kolaborasi
profil pelajar kegiatan P5 projek
pancasila pelajar Pancasila
Proses pemilihan
Penyaluran di
mapel untuk fase Kolaborasi
kelas fase F
E menuju fase F
FGD dengan Wali
kelas dan guru
mapel untuk
Kolaborasi
membahas
masalah peserta
didik
48
MGBK ,
Workshop, Diklat
Seminar untuk Kolaborasi
pengembangan
diri Guru BK
Mebuat papan
bimbingan
E EVALUASI
F TINDAK LANJUT
G PELAPORAN
49
50
I. RENCANA EVALUASI. PELAPORAN DAN TINDAK LANJUT
1. EVALUASI
Evaluasi merupakan langkah penting dalam manajemen pelayanan bimbingan dan konseling
(BK). Evaluasi secara umum ditujukan untuk mengetahui tingkat keterlaksanaan kegiatan dan
ketercapaian tujuan program yang telah ditetapkan. Dalam evaluasi program bimbingan dan
konseling terdapat 2 (dua) jenis evaluasi, yaitu evaluasi proses dan evaluasi hasil.
Evaluasi proses adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan melalui analisis hasil penilaian proses
selama kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling brlangsung. Fokus penilaian adalah
keterlibatan unsur-unsur dalam pelaksanaan kegitan bimbingan dan konseling.
Evaluasi hasil adalah kegiatan evaluasi yang dilakukan untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan layanan bimbingan dan konseling dilihat dari hasilnya. Evaluasi hasil pelayanan
bimbingan dan konseling ditujukan pada hasil yang diacapi oleh peserta didik yang menjalin
pelayanan bimbingan dan konseling. Fokus penilaian dapat diaragakan pada berkembangnya :
a. Pemahaman diri, sikap, dan prilaku yang diperoleh berkaitan dengan
materi/topik/masalah yang dibahas
b. Perasaan positif sebagai dampak dari proses atau meteri/topik/masalah yang dibahas
c. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan pasca layanan dalam rangka mewujudkan
upaya pengembangan/pengetasan masalah.
Langkah-langkah pelaksanaan :
a. Penyusunan rencana evaluasi
b. Pengumpulan Data
c. Analisa dan interpretasi data
2. PELAPORAN
Pelaporan merupakan langkah lanjutan setelah evaluasi. Isi dalam pelaporan lebih bersifat
mendeskripsikan dan memberi uraian analisis terhadap hasil-hasil yang telah dicapai dalam
kegiatan evaluasi sebelumnya. Pelaporan pada hakikatnya merupakan kegiatan menyusun
dan mendeskripsikan seluruh hasil yang telah dicapai dalam evaluasi proses maupun hasil
dalam format laporan yang dapat memberikan informasi kepada seluruh pihak yang terlibat
tentang keberhasilan dan kekurangan dari program bimbingan dan konseling yang telah
dilakukan.
Terdapat tiga aspek pokok yang perlu diperhatikan dalam penyusunan laporan yiatu :
a. Sistematika laporan hendaknya logis dan dapat dipahami
b. Deskripsi laporan yang disusun hendaknya memperhatikan kaidah penulisan dan
kebahasan yang telah dilakukan
c. Laporan pelaksanaan program bimbingan dan konseling harus dilaporkan secara akurat
dan tepat waktu.
3. TINDAK LANJUT
Tindak lanjut dalam kegiatan evaluasi merupakan kegiatan yang dilakukan untuk
menindaklanjuti hasil pelaksanaan pelayanan bimbingan dan konseling. Berdasarkan data dan
informasi yang diperoleh dari hasil evaluasi, guru BK atau konselor dapat memikirkan ulang
keseluruhan program yang telah dilaksanakan denganc ara membuat desain ulang atau
1
merevisi seluruh program atau beberapa bagian dari program yang dianggap belum begitu
efektif.
Langkah-langkah tindak lanjut :
a. Menentukan aspek-aspek perbaikan atau peningkatan yang akan dilakukan.
b. Menyusun ulang desain program secara umum atau layanan bimbingan dan konseling
tertentu dalam rangka perbaikan atau pengembangan
c. Melaksanakan kegiatan tindak lanjut sesuai dengan aspek-aspek yang akan diperbaiki
atau dikembangkan dan alokasi waktu yang telah ditentukan.
Prasarana pokok yang diperlukan ialah ruang bimbingan dan konseling yang cukup
memadai. Ruang dimaksud hendaknya diatur sedemikian rupa sehingga peserta dididk yang
berkunjung merasa senang dan nyaman, serta ruangan tersebut dapat digunakan untuk
pelaksanaan berbagai jenis kegiatan layanan bimbingan dan konseling baik individu maupun
kelompok sesuai dengan asas-asas dan kode etik bimbingan dan konseling.
Sedangkan Sarana dan prasarana berisi fasilitas dan perlengkapan yang mendukung
terhadap keterlaksanaan program bimbingan dan konseling. Sarana yang akan digunakan dalam
kegiatan pelayanan bimbingan dan konseling meliputi :
a. Alat pengumpul data, baik tes maupun non tes, yaitu :
1) Angket Kebutuhan Peserta Didik/ Aplikasi AKPD
2) Sosiometri
3) Alat Ungkap Pemahaman Diri
4) Alat Penelusuran Minat Peserta Didik SMA
5) Alat Ungkap Masalah Seri PTSDL
6) Inventori Tugas Perkembangan
7) _______________________
8) _______________________
9) Catatan Anekdot
b. Alat penyimpan data, khususnya dalam bentuk himpunan data yaitu :
1) Cummulative Record
2) Basis Data Prestasi Akademik
3) Daftar Peserta Didik Asuh
c. Kelengkapan penunjang teknis yaitu :
1) Data informasi meliputi: Peta Peserta Didik
2) Paket bimbingan meliputi : Paket Materi Klasikal
3) Alat bantu bimbingan meliputi : Buku Saku, Poster.
d. Perlengkapan administrasi, yaitu :
1) Alat tulis
2) Format rencana kegiatan
3) Blanko laporan kegiatan
Sedangkan prasarana penunjang layanan :Ruang bimbingan dan konseling terdiri atas : ruang
tamu, ruang kerja, ruang bimbingan dan konseling kelompok/diskusi, ruang dokumentasi
(terlampir)
2
K. ANGGARAN DAN BIAYA
A LAYANAN BK
1 Cetak buku Catatan 435 x Rp 15.000,-
perkembangan siswa
C SARANA PRASARANA
1 Perawatan kebersihan 1 Paket x Rp. 2.000.000,- Rp. 2.000.000,-
ruang konseling
(Dua Puluh Tiga Juta lima Ratus Lima Puluh Ribu Rupiah)
3
PROGRAM SEMESTERAN
Setelah membuat rencana kegiatan yang akan dilakukan selama satu tahun, kemudian
mendistribusikan komponen layanan dan strategi kegiatan dalamporgam semesteran dalam bentuk
yang lebih rinci
Terdapat beberapa komponen dalam program semeseteran, yaitu :
1. Bulan dan komponen program
2. Layanan Dasar
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema layanan dalam komponen layanan dasar,
seperti bimbingan klasikal dengan tema yang sudah dibuat dalam rencana kegiatan
3. Layanan Peminatan dan Perencanaan Individual
Berisi tentang strategi layanan dan topik/tema dalam komponen layanan perencanaan
individual misalnya bimbingan klasikal dengan tema memilih sekolah / studi lanjutan ke
jenjang yang lebih tinggi
4. Layanan Responsif
Berisi strategi layanan dan topik/tema (bila ada) dalam komponen layanan responsif,
misalnya : konseling kelompok dengan tema/topik “3 Kata Penting dalam Pergaulan”
5. Dukungan sistem
Berisis tentang strategi kegiatan dalam dukungan sistem seperti pengembangan jejaring,
kegiatan manajemen dan PKB
Berikut program semesteran dalam bentuk yang lebih rinci, baik semester ganjil maupun
semester genap :
Bidang
No. Jenis Kegiatan/Layanan Bimbingan Fungsi BK Tujuan Sasaran Waktu
P S B K
A. PERSIAPAN
Pembagian tugas guru Tercapainya efektivitas
1 bimbingan dan layanan bimbingan dan KLS X Juli
konseling/konselor konseling
Assesmen kebutuhan Terungkapnya kebutuhan
2 KLS X Juli
(Angket Masalah Siswa) peserta didik/konseli
Layanan bimbingan dan
3 Menyusun program konseling lebih terarah dan KLS X Juli
bimbingan dan konseling tetap sasaran
Konsultasi program Mendapat dukungan dari
4 KLS X Juli
bimbingan dan konseling Kepala dan Komite Sekolah
Terpenuhinya kebutuhan
5 Pengadaan sarana / sarana yang menunjang KLS X Juli
prasarana BK keberhasilan layanan BK
B. LAYANAN BK
1. LAYANAN DASAR
a. Bimbingan Klasikal
Peserta didik/konseli dapat KLS X Juli
Mengelola emosi menjadi individu yang
V Pemahaman
dengan baik mampu mengendalikan
emosi
Peserta didik/konseli KLS X Agst
dapat mengenal aspek-aspek
Penyesuaian diri penyesuaian diri serta dapat
V Pemahaman
remaja di sekolah baru menerapkan sikap dan
kebiasaan dengan
4
lingkungannya
Peserta didik/konseli KLS X Sept.
mampu memahami
Implementasi Iman pentingnya iman dan taqwa
dan Taqwa dalam V Pemahaman pada Tuhan YME serta dapat
kehidupan modern hidup rukun, damai dan
saling menghormati antar
umat beragama
Peserta didik/konseli KLS X Okt
memahami dan mengetahui
Strategi belajar dan tentang gaya belajar serta
V Pemahaman
gaya belajar strategi belajarnya untuk
masing-masing gaya belajar
tersebut
Peserta didik/konseli KLS X Novb.
mampu mengenal ciri-ciri
perkembangan remaja, dapat
Psikologi remaja dan
memahami tugas
permasalahannya; V Pemahaman
perkembangan, mengatasi
Edukasi bahaya Cybersex
masalah yang dihadapi dalam
perkembangan terkait
perilaku cyberseks
Peserta didik/konseli KLS X Des
mampu memahami
pentingnya polah hidup
Pola Hidup Bersih bersih dan sehat serta dapat
V Pemahaman melakukan kebiasaan hidup
dan Sehat
bersih dan sehat sehari-hari
yang dapat mempengaruhi
kesehatan
b. Bimbingan Kelompok
Peserta didik/konseli dapat
menjadi individu yang
memiliki integritas diri serta
Kejujuran dan
V Pemahaman dapat memancarkan KLS X Agt
Integritas
kepercayaan diri dan sikap
yang tidak mementingkan diri
sendiri
Peserta didik/konseli
mampu membedakan
perilaku agresif dan asertif,
Sikap dan Perilaku menerapkan perilaku asertif
V Pemahaman KLS X Sept
Asertif dengan teman-temannya
serta mengembangkan sikap
asertif untuk menunjang
prestasi
c. Bimbingan Lintas
Kelas
Kekerasan seksual
dan cara mengindarinya Peserta didik/konseli dapat
mengetahui bentuk atau
jenis kekerasan seksual,
V Pemahaman Agst
dampak terhadap pribadi dan
lingkungan serta berusaha
untuk menghindarinya
Juli -
d. Papan Bimbingan
Des
Tips dan Trik Sukses Pemahaman Peserta didik/konseli Juli -
dalam Pengembangan V V V V dan memperoleh informasi KLS X
diri pencegahan
Desb
melalui media tulis
5
Peserta didik/konseli Juli -
d. Pengemb. Media BK V V V V Pemahaman memperoleh informasi yang KLS X
Desb
bermanfaat bagi dirinya
Peserta didik/konseli
e. Leafleat V V V V Pemahaman memperoleh informasi KLS X
melalui media cetak
2
LAYANAN RESPONSIF
.
Terbantunya peserta didik
dalam mengatasi Juli -
1. Konseling Individual Pengentasan KLS X
hambatan/memecahkan Desb
masalah yang dialaminya
Terbantunya memecahkan Juli -
2. Konseling Kelompok Pengentasan masalah peserta didik melalui KLS X
Desb
kelompok
Pemahaman Terbantunya memberikan Juli -
3. Konsultasi dan informasi yang dibutuhkan KLS X
pengentasan
Desb
oleh peserta didik
Diperolehnya kesepakatan Juli -
4. Konferensi Kasus Pengentasan bersama mengenai masalah KLS X
Desb
peserta didik
Terentaskannya masalah
konseli yang terkait dengan Juli -
5. Advokasi Pengentasan KLS X
pihak lain agar hak-hak Desb
konseli tetap terlindungi
Terselenggaranya layanan Juli -
6. Konseling elektronik Pengentasan Bimbingan dan Konseling KLS X
Desb
yang lebih efektif
Pemahaman
Tertampungnya masalah Juli -
7. Kotak masalah dan KLS X
pengentasan peserta didik/konseli yang Desb
introvert
3. PEMINATAN DAN
PERENC. INVIDIVUAL
Peserta didik/konseli
Hobi, bakat, minat, dan Pemahaman mampu memahami peranan
V KLS X Agst
kemampuan karir dan hobi, bakat, minat dalam
pengentasan karir masa depannya
Peserta didik/konseli
mampu memilih kegiatan
Cara memilih ekskul V Pemahaman ekstra kurikuler yang sesuai KLS X Sept
dan dengan bakat, minat dan
pengentasan kemampuannya
Peserta didik/konseli
Memanfaatkan IT untuk mampu memanfaatkan
V Pemahaman KLS X Nov
meraih prestasi teknologi informasi untuk
belajar
4
. DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan Jan-
menindaklanjuti KLS X
kebutuhan peserta didik Des
assesmen
Mengetahui langsung
Jan-
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik di KLS X
lingkungan rumah
Des
Penilaian ketercapaian
Jan-
d. Membuat evaluasi program layanan bimbingan KLS X
dan konseling
Des
e. Melaksanakan
Bukti fisik pelaksanaan Jan-
administrasi bimbingan KLS X
bimbingan dan konseling Des
dan konsleing
6
f. Pengembangan Pengembangan diri / Jan-
KLS X
keprofesian konselor profesi Des
7
Peserta didik/konseli
dapat mengenal dan
Pemahama menggali potensi diri serta
Potensi diri remaja V KLS X Mei
n berusaha
mengoptimalkannya untuk
meraih sukses masa depan
b. Bimbingan
Kelompok
Peserta didik/konseli
Pemahama
Motivasi Belajar V memiliki motivasi dalam KLS X Juni
n
belajar
Peserta didik/konseli
Menjadi pribadi Pemahama
V dapat belajar kelompok KLS X Apr
mandiri n
dengan temannya
c. Papan Bimbingan
Tips dan Trik Sukses Pemahama Peserta didik/konseli
Jan-
dalam Pengembangan V V V V n dan memperoleh informasi KLS X
Jun
diri pencegahan melalui media tulis
Peserta didik/konseli
Pemahama memperoleh informasi Jan-
d. Pengemb. Media BK V V V V KLS X
n yang bermanfaat bagi Jun
dirinya
Peserta didik/konseli
Pemahama Jan-
e. Leafleat V V V V memperoleh informasi KLS X
n Jun
melalui media cetak
2
LAYANAN RESPONSIF
.
Terbantunya peserta
Pengentasa didik dalam mengatasi Jan-
1. Konseling Individual KLS X
n hambatan/memecahkan Jun
masalah yang dialaminya
Terbantunya
Pengentasa memecahkan masalah Jan-
2. Konseling Kelompok KLS X
n peserta didik melalui Jun
kelompok
Pemahama Terbantunya
n dan memberikan informasi Jan-
3. Konsultasi KLS X
pengentasa yang dibutuhkan oleh Jun
n peserta didik
Diperolehnya
Pengentasa kesepakatan bersama Jan-
4. Konferensi Kasus KLS X
n mengenai masalah peserta Jun
didik
Terentaskannya masalah
Pengentasa konseli yang terkait Jan-
5. Advokasi dengan pihak lain agar hak- KLS X
n Jun
hak konseli tetap
terlindungi
Terselenggaranya
Pengentasa Jan-
6. Konseling elektronik layanan Bimbingan dan KLS X
n Jun
Konseling yang lebih efektif
Tertampungnya masalah
Pengentasa Jan-
7. Kotak masalah peserta didik/konseli yang KLS X
n Jun
introvert
PEMINATAN DAN
3
.
PERENC. INVIDIVUAL
8
Peserta didik/konseli
mampu memahami
pentingnya perencanaan
Perencaan karir masa Pemahama karir, langkah-langkah
V KLS X Mar
depan n dalam merencanakan karir
serta mililiki sikap positif
dalam meraih kesuksesan
masa depan
Peserta didik/konseli
Pilihan dan penyaluran Pemahama mantap pada pilihan
V KLS X Apr
untuk fase F n peminatan yang telah
diambil
Peserta didik/ konseli
Kiat belajar sambil Pemahama mampu mengatur kegiatan
V KLS X Mei
bekerja n antara belajar sambil
bekerja
4
. DUKUNGAN SISTEM
a. Melaksanakan dan
Pengumpulan data dan Jan-
menindaklanjuti KLS X
kebutuhan peserta didik Jun
assesmen
Mengetahui langsung
Jan-
b. Kunjungan rumah kondisi peserta didik di KLS X
Jun
lingkungan rumah
c. Menyusun dan
Pertanggungjawaban
melaporkan program Jan-
kinerja kepada kepala KLS X
bimbingan dan Jun
sekolah
konseling
Penilaian ketercapaian
Jan-
d. Membuat evaluasi program layanan KLS X
Jun
bimbingan dan konseling
e. Melaksanakan
Bukti fisik pelaksanaan Jan-
administrasi bimbingan KLS X
bimbingan dan konseling Jun
dan konsleing
f. Pengembangan Pengembangan diri / Jan-
KLS X
keprofesian konselor profesi Jun
9
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN
BIMBINGAN DAN KONSELING (RPL BK)
BIMBINGAN KLASIKAL
BIMBINGAN/KONSELING KELOMPOK
KONSELING INDIVIDU
SEMESTER
GANJIL – GENAP
10
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
TAHAPAN KEGIATAN
PENDAHULUAN
a. Mengucapkan salam dan mengajak
berdo’a
Komponen Layanan : Layanan Dasar b. Menanyakan kegiatan sebelumnya,
Bidang Layanan : Pribadi c. Mengapresiasikan kehadiran .
Topik :Percaya Diri d. Guru menyampaikan tujuan layanan
Waktu : ..../..../2022 e. Guru menyampaikan langkah-langkah
Durasi : 2 x 45 menit kegiatan dan cakupan materi layanan
Aspek Perkembangan : Kematangan Emosi f. Guru mengadakan ice Breaking untuk
Fungsi Layanan : Pemahaman memotivasi dan mengkondisikan dinamika
Fase :E kelas.
Capaian Layanan : Mengembangkan ragam
ekspresi perasaan diri TAHAP INTI
sendiri secara bebas dan Teknik : Metode Demonstrasi
terbuka tanpa menimbulkan
konflik. a. Guru BK menayangkan media video yang
Profil Pelajar Pancasila : Mandiri berhubungan dengan materi layanan
METODE DAN MEDIA bimbingan dan konseling.
b. Peserta didik memperhatikan penjelasan
Ceramah; curah pendapat dan tanya jawab,
materi yang diberikan serta Guru BK
penugasan
mengajak peserta didik berdialog interaktif
EVALUASI tentang contoh penerapannya.
PROSES c. Peserta didik memperhatikan, mengamati
Guru BK memperhatikan proses layanan serta tampilan gambar, video yang terkait
melakukan refleksi dari kegiatan layanan tentang “Percaya Diri”
klasikal tersebut menggunakan lembar d. Guru BK mengajak curah pendapat dan
observasi tanya jawab setelah peserta didik melihat
tayangan video tersebut.
HASIL e. Peserta didik melakukan penugasan untuk
memberi contoh kegiatan yang sesuai.
Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah
f. Peserta didik membuat kesimpulan dan
mengikuti kegiatan layanan klasikal, antara
poin belajar dari hasil diskusi tersebut
lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik
kepada guru bimbingan dan konseling .
yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa
melalui link google form) PENUTUP
TINDAK LANJUT a. Guru BK menyimpulkan kegiatan bersama
peserta didik
Membahas materi berikutnya yaitu prilaku
b. Peserta didik merefleksi kegiatan
asertif karena saling berkesinambungan
c. Guru menyampaikan informasi tentang
dengan kepercayaan diri
kegiatan atau pertemuan berikutnya
d. Guru menutup layanan, mengajak peserta
Semarang, Agustus 2022 didik bersyukur dan mengucapkan salam
Guru Bimbingan dan Konseling
11
12
13
A. MATERI BIMBINGAN k. Memiliki pengalaman hidup yang
menempa mentalnya menjadi kuat dan
PENGERTIAN PERCAYA DIRI
tahan di dalam menghadapi berbagai
Percaya Diri (Self Confidence) cobaan hidup.
adalah meyakinkan pada kemampuan dan l. Selalu bereaksi positif di dalam
penilaian (judgement) diri sendiri dalam menghadapi berbagai masalah,
melakukan tugas dan memilih pendekatan misalnya dengan tetap tegar, sabar dan
yang efektif. Hal ini termasuk kepercayaan tabah dalam mengahdapi persoalan
atas kemampuannya menghadapi hidup yang berat justru semakin
lingkungan yang semakin menantang dan memperkuat rasa percaya diri seseorang
kepercayaan atas keputusan atau MEMUPUK RASA PERCAYA DIRI
pendapatnya.
Menumbuhkan rasa percaya diri dan
Kepercayaan diri adalah sikap proposional harus dimulai dari dalam diri
positif seorang individu yang memiliki individu. Hal ini sangat penting mengingat
kemampuan dirinya untuk mengembangkan bahwa hanya individu yang bersangkutan
penilaian positif baik terhadap diri sendiri yang dapat mengatasi rasa percaya diri yang
maupun terhadap lingkungan atau situasi sedang dialaminya. Ada beberapa cara yang
yang dihadapinya. Hal ini bukan berarti bisa dilakukan untuk memupuk rasa percaya
induvidu tersebut mampu dan kompeten diri, diantaranya :
melakukan segala sesuatu seorang diri. Rasa
percaya diri yang tinggi sebenarnya hanya a. Bangkitkan kemauan yang keras.
merujuk pada adanya beberapa aspek dari Kemauan dapat dikatakan merupakan
kehidupan individu tersebut dimana ia pondasi yang pertama dan utama untuk
merasa memiliki kompetensi, yakin, mampu membangun kepribadian yang kuat,
dan percaya bahwa dia bisa karena termasuk rasa percaya diri.
didukung oleh pengalaman, potensi aktual, b. Biasakan untuk memberanikan diri.
prestasi serta harapan yang realistik Manfaat situasi sebagai salah satu
terhadap diri sendiri. Percaya diri adalah sarana untuk berlatih dan membangun
suatu keyakinan seseorang terhadap segala rasa percaya diri, dengan cara
aspek kelebihan yang dimiliki seseorang membangkitkan keberanian dan
dan keyakinan tersebut membuatnya merasa berusaha menetralisir ketegangan
mampu untuk bisa mencapai tujuan dalam dengan bernapas panjang dan rileks.
hidupnya. (Hakim, 2004:6). c. Biasakan untuk memberanikan diri.
Menghilangkan pikiran yang negatif
CIRI-CIRI INDIVIDU YANG
dan membiasakan diri untuk berpikir
PERCAYA DIRI :
yang logis dan realistis, dapat
Berikut beberapa ciri atau karakteristik membangun rasa percaya diri yang kuat
individu yang memiliki rasa percaya diri dalam individu.
yang proporsional diantaranya : d. Membiasakan untuk selalu berinisiatif.
Salah satu cara efektif untuk
a. Selalu merasa tenang disaat membangkitkan rasa percaya diri
mengerjakan sesuatu adalah dengan membiasakan diri
b. Mempunyai potensi dan kemampuan berinisiatif dalam setiap kesempatan,
yang memadai tanpa menunggu perintah orang lain.
c. Mampu menetralisasi ketegangan yang e. Selalu bersikap mandiri.Melakukan
muncul di dalam berbagai situasi segala sesuatu terutama berkaitan
d. Mampu menyesuaikan diri dan dengan pemenuhan kebutuhan
berkomunikasi di berbagai situasi hidupnya dengan tidak terlalu
e. Memiliki kondisi mental da fisik yang bergantung pada orang lain.
cukup menunjang penampilannya. f. Mau belajar dari kegagalan Sikap
f. Memiliki kecerdasan yang cukup positif yang harus dilaksanakan dalam
g. Memiliki tingkat pendidikan formal menghadapi kegagalan adalah sikap
yang cukup mental untuk menerimanya, untuk
h. Memiliki keahlian dan keterampilan kemudian mengambil hikmah dan
lain yang menunjang kehidupannya, pelajaran dan mengetahui faktor
misalnya keterampilan berbahasa asing. penyebab dari kegagalan tersebut.
i. Memiliki kemampuan bersosialisasi g. Tidak mudah menyerah. Menguatkan
j. Memiliki latar belakang pendidikan kemauan untuk melangkah, bersikap
keluarga yang baik. sabar dalam menghadapi rintangan dan
mau berpikir kritis untuk
1
menyelesaikan masalah merupakan h. Sering memiliki harapan yang tidak
sikap yang harus dilakukan oleh realistis
seorang individu untuk membentuk rasa i. Terlalu perfeksionis
percaya diri yang kuat dalam dirinya. j. Terlalu sensitif (perasa)
h. Membangun pendirian yang kuat
Pendirian yang kuat teruji jika kita PROSES PEMBENTUKAN RASA
dihadapkan dalam berbagai masalah PERCAYA DIRI
dan pengaruh negatif sebagai imbas Proses terbentuknya rasa percaya dirin
dari proses interaksi sosial. Individu menurut Hakim (2002 : 6) secara garis besar
yang percaya diri selalu yakin dengan sebagai berikut :
dirinya dengan tidak berubah a. Terbentuknya kepribadian yang baik
pendiriannya meskipun banyak sesuai dengan proses perkembangan
pengaruh negatif disekitarnya. yang melahirkan kelebihan-kelebihan
i. Bersikap kritis dan objektif Untuk tertentu.
membangun rasa percaya diri yang b. Pemahaman seorang terhadap
kuat, setiap orang hendaknya selalu kelebihan-kelebihan yang dimilikinya
mengembangkan sikap kritis dan dan melahirkan keyakinan kuat untuk
objektif bisa berbuat segala sesuatu dengan
Orang yang memiliki kepercayaan rendah memanfaatkan kelebihan-kelebihannya.
atau telah kehilangan kepercayaan, c. Pemahaman dan reaksi positif
cenderung merasa bersikap sebagai berikut: seseorang terhadap kelemahan-
kelemahan yang dimilikinya agar tidak
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, menimbulkan rasa rendah diri atau sulit
tujuan, target) yang diperjuangkan menyesuaikan diri.
secara sungguh-sungguh. d. Pengalaman di dalam menjalani
b. Mudah frustasi atau give-up ketika berbagai aspek kehidupan dengan
menghadapi masalah atau kesulitan. menggunakan segala kelebihan yang
c. Kurang termotivasi untuk maju, malas- ada pada dirinya.
malasan atau setengah-setengah.
d. Sering gagal dalam menyempurnakan MEMBANGUN PERCAYA DIRI
tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak Bagi sebagian kita yang punya masalah
optimal). seputar rendahnya kepercayaan diri atau
e. Canggung dalam menghadapi orang. merasa telah kehilangan kepercayaan diri,
f. Tidak bisa mendemonstrasikan berikut ini merupakan teknik dan cara
kemampuan berbicara dan kemampuan meraih pribadi yang percaya diri :
mendengarkan yang meyakinkan. 1. Cintailah dirimu. Ketika seseorang
g. Sering memiliki harapan yang tidak merasa harga dirinya rendah, tentu hal
realistis. itu akan berpengaruh terhadap
h. Terlalu perfeksionis. Terlalu sensitif. emosinya.
2. Hadapi dunia nyata Keberanian dalam
Akibat Kurang Percaya Diri mengambil risiko ini penting, sebab
Ketika ini dikaitkan dengan praktek hidup daripada menyerah pada rasa takut
sehari-hari, orang yang memiliki alangkah lebih baik belajar mengambil
kepercayaan diri rendah atau telah risiko yang masuk akal.
kehilangan kepercayaan, cenderung merasa / 3. Berjalan 25 % Lebih Cepat Gerak tubuh
bersikap sebagai berikut : adalah hasil dari tindakan pikiran.
a. Tidak memiliki sesuatu (keinginan, Gerak sempoyongan menandakan rasa
tujuan, target) yang diperjuangkan percaya diri mendekati titik nol
secara sungguh sungguh. 4. Tunjukkan apa yang Anda banggakan.
b. Tidak memiliki keputusan melangkah Kebanyakan dari kita merasa bahwa
yang decissive (ngambang) kita memiliki kemampuan lebih dari
c. Mudah frustasi atau give-up ketika apa yang kita perlihatkan, tetapi tidak
menghadapi masalah atau kesulita mengambil langkah-langkah yang
d. Kurang termotivasi untuk maju, malas- diperlukan untuk mengubah keadaan.
malasan atau setengah-setengah 5. Jadilah diri sendiri dan mandiri. Dalam
e. Sering gagal dalam menyempurnakan hidup ini kita pasti membutuhkan orang
tugas-tugas atau tanggung jawab (tidak lain. Bercermin pada orang lain yang
optimal) memiliki kelebihan juga merupakan
f. Canggung dalam menghadapi orang anjuran untuk bisa meneladaninya.
g. Tidak bisa mendemonstrasikan 6. Jangan kalah sama ejekan orang.
kemampuan berbicara dan kemampuan Jangan perdulikan segala ejekan yang
mendengarkan yang meyakinkan.
2
kemarin, sekarang, dan suatu saat yang 11. Mintalah pendapat orang lain. Sebagai
akan datang menghampirimu. pribadi kita tidak bisa menilai diri kita
7. Banyak-banyak senyum. Senyuman sendiri. Apalagi kita tidak pernah jujur
merupakan komunikasi non verbal yang tentang kekurangan kita sendiri.
menunjukkan kita sebagai orang yang 12. Percaya diri bukan hanya sekedar fisik
baik dan ramah. percaya diri bukan melulu masalah fisik
8. Masuki lingkungan orang-orang yang namun kepercayaan diri muncul karena
percaya diri. Rasa percaya diri kelebihan yang kita miliki.
merupakan sifat menular. Artinya jika 13. Praktekkan Berbicara Terus Terang
kita dikelilingi oleh orang-orang yang Dalam setiap kesempatan jadilah
memiliki cara pandang yang positif, sebagai pemecah kekakuan, orang
bersemangat, optimis, dan sebagainya. pertama yang memberikan komentar.
9. Pandang semua orang dengan kaca 14. Belajarlah untuk lebih komunikatif.
mata yang sama Tuhan mencipatakan Berkomunikasi adalah hal yang penting
manusia dengan segala kelebihan dan yang harus kita lakukan kapan dan di
kekurangannya mana saja.
10. Buang prasangka buruk. Jangan biarkan 15. Berhentilah mengeluh. Hidup ini terasa
pikiran negatif berlarut-larut karena indah namun, mengapa masih begitu
tanpa sadar pikiran tersebut akan terus sering kita menemukan orang yang
berakar, bercabang dan berdaun. merasakan hidup ini, penuh kesulitan,
Semakin besar dan menyebar, makin dan masalah, sehingga tiada lagi
sulit dikendalikan dan dipotong. keindahan dan bumi pun terasasempit
menghimpit.
B. REFLEKSI
Pada dasarnya setiap orang memiliki kemampuan atau kompetensi di dalam dirinya. Namun
tidak semua bisa menggunakan kemampuan yang dimiliki bahkan ada beberapa orang yang
merasa tidak percaya dengan kemampuannya. Kepercayaan diri merupakan sifat yang dimiliki
oleh seseorang dengan rasa percaya dan yakin terhadap kemampuan yang di dalam dirinya.
Sehingga semua rencana dalam hidup bisa direncanakan dengan baik. Bagaimana dengan kamu,
apakah kamu masih belum percaya diri ? Tidak percaya dirinya dalam hal apa ? Apabila kamu
sudah percaya diri, dampak apa yang kamu rasakan ? Apa yang akan kamu lakukan untuk
meningkatkan kepercayaan diri ?
Mengetahui
Koordinator BK Guru BK
3
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
TAHAPAN KEGIATAN
PENDAHULUAN
g. Mengucapkan salam dan mengajak
TAHAP INTI
berdo’a
Komponen Layanan : Layanan dasar h. Menanyakan
Teknik : Metode kegiatan sebelumnya,
Demonstrasi
Bidang Layanan : Pribadi i. Mengapresiasikan kehadiran .
Topik : Hidup Sehat dengan j.a. Guru
Guru pembimbing
menyampaikan menayangkan media
tujuan layanan
Berperilaku Hidup Bersih slide power point yang berhubungan
k. Guru menyampaikan langkah-langkah
dengan materi layanan tersebut diatas.
dan Sehat kegiatandidik
b. Peserta dan cakupan materi layanan
memperhatikan penjelasan
Waktu : ..../..../2022 l. materi
Guru mengadakan ice serta
yang diberikan Breaking
Guruuntuk
BK
Durasi : 2 x 45 menit memotivasi dan mengkondisikan dinamika
mengajak peserta didik berdialog interaktif
Aspek Perkembangan : Landasan Perilaku tentang
kelas. contoh penerapannya.
Etis c. Peserta didik memperhatikan, mengamati
Fungsi Layanan : Pemahaman tampilan video yang terkait dengan
“Perilaku Hidup Bersih dan Sehat”
Fase :E
d. Guru BK mengajak curah pendapat dan
Capaian Layanan : Berperilaku berdasarkan tanya jawab setelah peserta didik melihat
keragaman sumber norma tayangan video tersebut.
dan aspek etis dalam e. Peserta didik mengamati berbagai contoh
kehidupan sehari-hari. berkaitan dengan bentuk perilaku hidup
Profil Pelajar Pancasila : Bernalar kritis bersih dan sehat dalam kehidupan sehari-
METODE DAN MEDIA hari. Dan dampak orang berperilaku hidup
bersih dan sehat.
Ceramah; curah pendapat dan tanya jawab, f. Berdasarkan pengalaman dari peserta
LCD, Slide PPt, Video didik, tuliskan berbagai macam perbuatan
yang sudah dilakukan terkait dengan
EVALUASI perilaku hidup bersih dan sehat, serta
PROSES buatlah slogan tentang PBHS Peserta didik
membuat kesimpulan dan poin belajar dari
Guru BK memperhatikan proses layanan serta hasil diskusi tersebut kepada guru
melakukan refleksi dari kegiatan layanan bimbingan dan konseling .
klasikal tersebut menggunakan lembar
PENUTUP
observasi
e. Peserta didik menyimpulkan kegiatan
HASIL bersama peserta didik
Peserta didik mengisi angket evaluasi setelah f. Peserta didik merefleksi kegiatan
mengikuti kegiatan layanan klasikal, antara g. Guru menyampaikan informasi tentang
lain: suasana yang dirasakan, pentingnya topik kegiatan atau pertemuan berikutnya
yang dibahas, cara penyampaiannya. (bisa h. Guru menutup layanan, mengajak peserta
melalui link google form) didik bersyukur dan mengucapkan salam
TINDAK LANJUT
Memonitoring perilaku hidup bersih dan
sehat di sekolah
4
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KLASIKAL
A. MATERI BIMBINGAN
PENGERTIAN PERILAKU HIDUP
BERSIH DAN SEHAT (PHBS)
5
PHBS sadalah semua perilaku kesehatan 5. Kurangi Minuman Memiliki
yang dilakukan atas kesadaran sehingga Kandungan Gula
anggota keluarga atau keluarga dapat Ada baiknya kurangi minuman yang
menolong dirinya sendiri di bidang memiliki kandungan kadar gula yang
kesehatan dan berperan aktif dalam tinggi, karena gula dapat mempercepat
kegiatan-kegiatan kesehatan di masyarakat. dampak penuaan, obesitas yang
PHBS itu jumlahnya banyak sekali, bisa menyebabkan pada penimbunan lemak
ratusan. Misalnya tentang Gizi: makan di lever. bisa gunakan pemanis alami
beraneka ragam makanan, minum Tablet layaknya gula aren daripada gula pasir.
Tambah Darah, mengkonsumsi garam 6. Meminum Banyak Air
beryodium, memberi bayi dan balita Amat dianjurkan untuk konsumsi
Kapsul Vitamin A. Tentang kesehatan antara delapan sampi sepuluh gelas air
lingkungan seperti membuang sampah pada dalam sehari. hal ini merupakn
tempatnya, membersihkan lingkungan. panduan yang dapat dikerjakan yaitu
Setiap rumah tangga dianjurkan untuk dengan minum segelas air sebelum
melaksanakan semua perilaku kesehatan. saat makan. terkadang kita tidak betul-
Apa Manfaat PHBS ? betul lapar namun cuma dehidrasi.
Setiap anggota keluarga menjadi sehat 7. Mengawali Program Olahraga
dan tidak mudah sakit. Dengan Teratur
Anak tumbuh sehat dan cerdas. Bila anda tidak memiliki rutinitas
Anggota keluarga giat bekerja. berolahraga awalilah dengan latihan
Pengeluaran biaya rumah tangga dapat mudah serta perlahan-lahan beranjak
ditujukan untuk memenuhi gizi ke type yang lebih berat. pastikan
keluarga, pendidikan dan modal usaha olahraga yang beri kesegaran,
untuk menambah pendapatan keluarga. layaknya jalan-jalan saat pagi hari.
Berikut beberap tips dalam pola 8. Jauhi Berat Badan Berlebih atau
hidup sehat Kegemukan
1. Penuhi Konsumsi Protein Timbanglah berat badan sekali dalam
Sebagian sumber protein yang amat 1 minggu, penelitian menbuktikan
baik meliputi ikan, kacang-kacangan, bahwa, efek dari kegemukan sangat
serta daging. tubuh memerlukan beresiko berlangsungnya kanker
protein untuk perkembangan serta semakin besar terutama kanker
ganti beberapa sel yang rusak. payudara, rahim, usus besar, lambung,
2. Hindari Makanan Yang ginjal, dan kandung empedu., khusnya
Mengandung Pengawet bagi kaum wanita
Batasilah memakan makanan yang 9. Istirahat Yang Berkualitas
diolah dengan suhu tinggi, serta lama Tidur saat malam hari sepanjang enam
atau dengan pengolahan spesifik yang hingga delapan jam dalam sehari amat
dapat menyebabkan prokarsinogen baik untuk kesehatan. tubuh dapat
layaknya makanan yang diasinkan, bekerja mengobati dirinya sendiri
diasap, dibakar, dan dipanggang waktu anda tertidur. disamping itu
hingga hangus. ada baiknya Anda juga bisa menyingkirkan stress
mengomsumsi makanan yang sudah dikarenakan orang yang kurang tidur
direbus. kandungan kortisol atau hormon stress
3. Jauhi Makanan Berlemak dapat lima puluh persen semakin
Kurangi terlampau banyak banyak di aliran darah di banding
mengomsumsi makanan gorengan, mereka yang tidur cukup. istirahat
serta makaan yang memiliki yang berkwalitas pada malam hari juga
kandungan protein serta lemak yanng bisa menambah kekebalan tubuh dari
culkup tinggi seperti makan jeroan. penyakit.
4. Makan Buah buahan Fresh 10. Hidup Sehat Dengan Berolahraga
Tahukah anda waktu paling baik Orang yang rajin berolahraga dapat
makan buah yaitu di antara waktu memiliki daya tahan tubuh yang
makan atau sebelum saat makan ? tambah baik. disamping itu olahraga
waktu makan juga mempunyai banyak faedah yang
buah setelah makan, daya buah cuma lain antaralain membuat lancar aliran
dapat disimpan tubuh serta tidak darah ke beberapa sel otak,
dipakai. metabolisme serta pergantian beberapa
sel tubuh berlangsung lebih cepat
6
hingga bikin awet muda, olahraga 1) Jangan membiarkan hewan
teratur serta teratur amat pas berkeliaran di dalam rumah atau di
melindungi tubuh kita dari tumpukan tempat kita bermain.
lemak sumber penyakit, serta 2) Teratur mandi. Mandilah setelah
menambah rasa yakin diri. bekerja keras dan berkeringat.
11. Mempunyai Lingkungan Yang Sering mandi akan mencegah
Sehat infeksi kulit, ketombe, jerawat, rasa
Pola hidup dibentuk oleh lingkungan. gatal. Orang yang sakit, termasuk
jika anda pingin menukar pola hidup bayi harus dimandikan minimal 2
mesti diawali dari lingkungan. kali sehari.
ubahnya bermakna anda dapat 3) Membiasakan selalu memakai alas
mempunyai banyak rekan untuk kaki. Bila kita tidak memakai alas
berkomitmen mengaplikasikan hidup kaki bisa terserang cacing tambang
sehat. yang memasuki tubuh melalui
12. Berpikir Positif Serta Menghindari telapak kaki, dan cacing ini dapat
Diri Dari Stress menyebabkan kekurangan darah.
Senantiasa berpikir positif dapat bikin 4) Sikatlah gigi Anda sesudah makan
anda jadi bahagia serta dengan dan sebelum tidur dan hindari
demikian kesehatan rohani anda lebih makanan yang terlalu manis.
terjaga. berpikirlah positif serta 5) Jangan membiarkan anjing
optimis dan selalu bersyukur pada menjilati bagian tubuh kita atau
nikmat yang didapatkan tuhan. serta naik ke tempat tidur. Anjing dapat
sambutlah hari esok yang lebih cerah. menyebabkan penyakit rabies.
Kebersihan perorangan dan di 6) Jika buang air kecil maupun besar,
dalam Rumah biasakan di tempat yang telah
Setelah kita mengetahui sedikit ditentukan seperti kamar mandi/
tentang pengertian pola hidup sehat WC, jangan buang air
dan pola hidup bersih dan sehat, maka kecil maupun besar di sembarang
sekarang kita berusaha untuk tempat.
menghindari kebiasaan-kebiasaan 7) Buang sampah pada tempat sampah
yang buruk bagi kesehatan. Agar yang telah disediakan, jangan
badan tetap sehat dan mempunyai membuang sampah di sembarang
semangat kerja yang tinggi, marilah tempat.
kita perhatikan petunjuk dasar untuk 8) Jangan meludah di lantai, air ludah
kebersihan. dapat menyebabkan bakteri
penyakit. Apabila Anda bersin atau
batuk, tutuplah mulut dengan sapu
a. Kebersihan perorangan tangan.
1) Cucilah selalu tangan Anda dengan 9) Cucilah sprei, sarung bantal
sabun setelah Anda bangun tidur, minimal satu minggu sekali dan
setelah buang air besar, dan jemrulah kasur dan bantal Anda.
sebelum dan sesudah makan. 10) Bersihkan dan pel lantai Anda
2) Teratur mandi. Mandilah setelah setiap hari, bersihkan perabot-
bekerja keras dan berkeringat. perabot yang ada di dalam
Sering mandi akan mencegah rumah, dan bersihkan lingkungan di
infeksi kulit, ketombe, jerawat, rasa selalu rumah, dan lain-lain.
gatal. Orang yang sakit, termasuk Dengan makan makanan yang
bayi harus dimandikan minimal 2 penuh dengan gizi, sesuai dengan
kali sehari. kebutuhan, badan kita akan sehat.
3) Membiasakan selalu memakai alas Dengan menghindari rokok,
kaki. Bila kita tidak memakai alas minuman keras, sabu-sabu, ganja,
kaki bisa terserang cacing tambang dan perkelahian atau tawuran hidup
yang memasuki tubuh melalui kita akan tenang, damai, sejahtera,
telapak kaki, dan cacing ini dapat dan badan kita tetap punya
menyebabkan kekurangan darah. semangat untuk bekerja dan belajar.
4) Sikatlah gigi Anda sesudah makan Dengan menjaga kebersihan diri
dan sebelum tidur dan hindari kita sendiri dan lingkungan di
makanan yang terlalu manis. sekitarnya, kita akan hidup sehat.
b. Kebersihan di dalam rumah
7
B. REFLEKSI
Penerapan PHBS (Perilaku Hidup Bersih dan Sehat) sudah seharusnya menjadi
kebiasaan sehari-hari. Meski terkesan sederhana, pada kenyataannya, masih banyak orang
yang kurang memperhatikan pentingnya PHBS bagi kesehatan diri sendiri, keluarga, dan
lingkungan sekitar. Memiliki sikap peduli terhadap pola hidup bersih dan sehat berarti dapat
menjaga kesehatan jasmani dengan baik. Berdasarkan pengalaman kamu, bagaimana cara
kamu untuk menjaga pola hidup bersih dan sehat ? Tuliskan berbagai macam perbuatan
yang sudah dilakukan terkait dengan perilaku hidup bersih dan sehat tersebut ? Apa yang
terjadi, jika kamu tidak melakukan perilaku hidup bersih dan sehat dengan baik ?
Mengetahui
Koordinator BK Guru BK
TAHAPAN KEGIATAN
PENDAHULUAN
11
12
MATERI BIMBINGAN disposisi karakteristik" (Holland, 1997, hal 19).
Pada akhirnya, kepribadian muncul. Holland
Teori Holland tentang teori kepribadian dan mengemukakan ada 6 (enam) Tipe kepribadian
model lingkungan merupakan murni, yang jarang terjadi jika sama sekali
pendekatan yang populer saat ini dalam dalam bentuk murni. Keenam tipe “murni”
bimbingan kerja (Gibson & Mitchell: 2010). biasa disebut dengan RIASEC, sebagai
Teori Holland terhadap pilihan pekerjaan berikut :.
dikembangkan berdasarkan beberapa asumsi
lain, yaitu: 1. Realistis
1. Kepribadian seorang individu merupakan Tipe model ini memiliki
faktor utama dalam pilihan kecenderungan untuk memilih lapangan
pekerjaan/kejuruan. kerja yang berorientasi kepada penerapan.
2. Inventori minat/ketertarikan pada Ciri-cirinya yaitu; mengutamakan
kenyataannya merupakan inventori kejantanan, kekuatan otot, ketrampilan
kepribadian. fisik, mempunyai kecakapan, dan
3. Individu mengembangkan pandangan koordinasi motorik yang kuat, kurang
stereotip jenis pekerjaan yang memiliki memiliki kecakapan verbal, konkrit,
relevansi psikologis. Stereotip ini bekerja praktis, kurang memiliki
memainkan peran utama dalam pilihan ketrampilan social, serta kurang peka
pekerjaan. dalam hubungan dengan orang lain.
4. Angan-angan tentang pekerjaan seringkali
merupakan tanda untuk pilihan Orang model orientasi realistis dalam
pekerjaan. lingkungan nyatanya selalu ditandai dengan
5. Identitas-kejelasan persepsi individu tentang tugas-tugas yang konkrit, fisik, eksplisit
tujuan dan karakteristik pribadinya- yang memberikan tantangan bagi penghuni
berhubungan dengan memiliki sejumlah lingkungan ini. Untuk dapat memecahkan
kecil tujuan kejuruan/pekerjaan yang lebih masalah yang lebih efektif seringkali
berfokus. memerlukan bentuk-bentuk kecakapan,
6. Untuk menjadi sukses dan puas dalam gerakan, dan ketahanan tertentu.
sebuah karir, seseorang perlu memilih Diantaranya kecakapan mekanik,
pekerjaan yang sesuai dengan kepribadian ketahanan dan gerakan fisikuntuk
seseorang. Kesesuaian pekerjaan adalah berpindah-pindah dan seringkali berada
salah satu di mana orang lain dalam diluar gedung. Sifat-sifatyang nampak
lingkungan kerja memiliki karakteristik dengan jelas dari tuntutan-tuntutan
yang sama atau mirip seperti miliknya lingkungan menciptakan kegagalan dan
sendiri. keberhasilan.
14
kreasi bentuk-bentuk artistic melalui cita
rasa, perasaan dan imajinai. Dengan kata
lain, orientasi artistic lebih menitikberatkan
menghadapi keadaan sekitar dilakukan
dengan melalui ekspresi diri dan
menghindari keadaan yang bersifat
intrapersonal, keteraturan, atau keadaan
yang menuntut ketrampilan fisik.
B. REFLEKSI
Teori Holland (1997) menjelaskan bahwa interaksi individu dengan lingkungan tersebut dapat
menghasilkan karakteristik pilihan pekerjaan dan penyesuaian lingkungan pekerjaan. Inti dari
teori ini adalah proyeksi dari kepribadian individu dengan suatu pekerjaan. Selain itu, teori ini
menganggap bahwa suatu pemilihan pekerjaan atau jabatan adalah merupakan hasil dari
interaksi antara faktor keturunan dengan segala pengaruh budaya, teman bergaul, orang tua,
orang dewasa yang dianggap memiliki peranan penting. Teori ini menegaskan bahwa kebanyakan
orang menyerupai lebih dari satu tipe kepribadian. Bagaimana menurut kamu, apa inti dari
pokok pikiran teori Holland yang anda pahami ? Jelaskan secara singkat !
Coba dibaca, mana yang lebih mendekati dan identik dengan diri kita. Tandai pernyataan yang paling pas
dengan diri kita.
Realistic (R)
15
Jumlah yang sesuai :
Investigative (I)
Artistic (A)
Social (S)
Enterprising (E)
16
3. Saya suka mempelajari strategi untuk keberhasilan bisnis.
4. Saya suka menjadi pemimpin dalam kelompok.
5. Saya suka memimpin kelompok dalam meraih tujuan tertentu.
6. Saya mampu saya memenangkan penghargaan sebagai tenaga penjual atau pemimpin.
7. Saya mampu saya tahu bagaimana menjadi pemimpin yang berhasil/sukses.
8. Saya mampu saya seorang pembicara di depan umum yang baik.
9. Saya mampu saya dapat mengelola usaha kecil.
10. Saya mampu saya dapat membuat kelompok sosial atau kerja berjalan dengan baik.
11. Saya mampu saya dikenal dapat berbicara dengan orang yang sulit/keras kepala.
12. Saya mampu saya dapat mengelola kampanye penjualan.
13. Saya mampu saya dapat mengatur pekerjaan orang lain.
14. Saya mampu saya seorang yang berambisi dan cenderung bicara apa adanya.
15. Saya mampu dan pandai mempengaruhi orang untuk melakukan sesuatu menurut cara saya.
16. Saya mampu saya seorang tenaga penjual yang baik.
17. Saya tertarik menjadi eksekutif periklanan.
18. Saya tertarik menjadi pembawa acara/mc.
Jumlah yang sesuai : _________________
Conventional (C)
Sekarang coba perhatikan. Dari semua tipe, tipe manakah yang jumlahnya paling besar atau sesuai
dengan diri kita? Bila ada lebih dari satu tipe memperoleh nilai terbesar, bisa jadi kamu memiliki kombinasi
dua atau lebih tipe.
Realistic (R)
Menyukai pekerjaan realistis seperti mekanik otomotif dan diterangkan sebagai figur yang sedikit
bersosialisasi, penurut, terbuka, kurang fleksibel, dan tekun. Orang dengan karakter realistik seperti
mekanik, ATC (air traffic controller), surveyor, ahli elektronik, dan petani. Tipe R biasanya memiliki
keahlian atletik atau mekanik dan menyukai kegiatan luar ruangan dengan peralatan atau mesin. Lebih
menyenangi bekerja dengan alat daripada dengan orang lain, diterangkan sebagai pribadi yang mudah
menyesuaikan diri, tenang, orisinal, teguh dalam pendirian, sabar, tenang, alami, gigih, praktis, pemalu dan
cenderung hati-hati.
Investigative (I)
Menyukai pekerjaan investigatif seperti peneliti biologi, kimia, antropologi, figur investigatif bercirikan
analitis, ingin tahu, hati-hati, berpikir kompleks, dan ketepatan, serta tidak terlalu menonjolkan diri. Orang
dengan karier investigatif seperti ahli biologi, kimia, fisika, geologi, laboratorium, dan penelitian termasuk
teknisi medis.
Tipe I biasanya memiliki keahlian sains dan matematika, menyukai kesendirian dalam pekerjaan maupun
memecahkan masalah. Tipe I menyukai eksplorasi dan berusaha memahami sesuatu atau kejadian
dibandingkan memaksakan sesuatu kepada orang lain. Tipe I diterangkan sebagai pribadi yang analitis,
hati-hati, cenderung kompleks, kritis, ingin tahu tinggi, independen, intelektual, tertutup, metodologis atau
prosedural, sopan, pesimis, ketepatan, menggunakan rasio dan tertutup.
Artistic (A)
17
Menyukai pekerjaan seni seperti komposer, musikus, penulis, aktor atau aktris dan dicirikan sebagai pribadi
yang kompleks, emosional, ekspresif, daya imajinasi tinggi dan impulsif. Orang dengan tipe astistik seperti
komposer, musisi, pengarah panggung, penari, dekorator, aktor atau aktris dan penulis. Biasanya tipe A
memiliki keahlian seni, menyenangi pekerjaan orisinal dan memiliki imajinasi tinggi. Tipe A menyukai
pekerjaan yang mengandung unsur ide kreativitas dan ekspresi diri daripada keteraturan atau rutinitas.
Pribadi artistik dapat diterangkan sebagai gambaran rumit, kurang teratur, emosional, ekspresif, idealistik,
mengkhayal, tidak praktis, impulsif, mandiri, introspektif, intuitif, sulit akur, terbuka, dan tampil apa
adanya.
Social (S)
Menyukai pekerjaan yang melibatkan sosialisasi seperti guru, konselor, psikologi, public relation, dan
dicirikan sebagai pekerjasama, empatik, bersahabat, mudah membantu, sabar, dan bertanggungjawab secara
sosial. Tipe karier sosial seperti guru, terapis, pekerja religius, konselor, psikologi, perawat. Tipe S biasanya
menyenangi keberadaan diri dalam sosial, tertarik bagaimana bergaul dengan situasi sosial dan suka
membantu permasalahan orang lain. Pribadi S diterangkan sebagai terbuka, bekerjasama, ramah, sopan,
ringan tangan untuk membantu, sabar, tanggap secara sosial, simpatik, hangat dan mudah memahami.
Enterprising (E)
Menyukai pekerjaan kreatif, inovatif, dan menghibur seperti penjual, manajer, usahawan dan diterangkan
sebagai petualang, ambisius, dominan, energetik, dan terbuka secara pribadi. Karier enterprising seperti
pedagang, pialang, promotor, produser acara, eksekutif dalam dunia bisnis, penjual, supervisor, dan
manajer. Tipe E biasanya memiliki jiwa kepemimpinan, kemampuan berbicara di depan umum, tertarik
dengan uang dan politik, serta senang untuk mempengaruhi orang lain. Secara pribadi suka mempengaruhi
secara langsung, petualang, ambisius, menyenangi perhatian, dominasi, energik, terbuka, impulsif,
optimistis, mencari kesenangan, popularitas, kepercayaan diri dan berjiwa sosial.
Conventional (C)
Orang dengan karier conventional seperti analisis keuangan, pegawai perpustakaan, banking, ahli pajak,
sekretaris, korespondensi, akunting. Tipe C memiliki keahlian klerikal dan matematika, menyukai
pekerjaan dalam ruang dan mengelola sesuatu agar rapi. Tipe C ini secara pribadi menyukai rutinitas yang
teratur, bekerja sesuai standar jelas, menghindari pekerjaan yang kurang jelas. Pribadi senang dengan
kepatuhan, kesadaran, kehati-hatian, efisiensi, sesuai aturan, tetap dan konstan.
Mengetahui
Koordinator BK Guru BK
18
RENCANA PELAKSANAAN LAYANAN (RPL)
BIMBINGAN KELOMPOK
19