You are on page 1of 5

PEMERINTAH KABUPATEN BREBES

DINAS KESEHATAN
PUSKESMAS WINDUAJI
Jl. Raya Winduaji Kec. Paguyangan Kab. Brebes 52276
Telepon: (0289) 4311740
Email : puskesmaswinduaji@gmail.com

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM HIV/AIDS

A. PENDAHULUAN
Dalam rangka mengamankan jalannya pembangunan nasional, demi terciptanya
kwalitas manusia yang di harapkan, perlu peningkatan upaya penanggulangan HIV
/AIDS, yang melibatkan semua sektor pembangunan nasional melalui program yang
terarah, terpadu dan menyeluruh.
AIDS (Acuquired Immune Defeciency Sindrom) Merupakan Kumpulan gejala
penyakit yang disebabkan oleh Virus HIV( Human Immuno Defeciency Virus) yang
akan mudah menular dan mematikan. Virus tersebut merusak sistem kekebalan tubuh
manusia, dengan berakibat yang bersangkutan kehilangan daya tahan tubuh, sehingga
mudah terinfeksi dan meninggal karena berbagai penyakit infeksi, kanker dan lain-
lain.
Sampai saat ini belum ada diitemukan vaksin pencegahan atau obat untuk
penyembuhanya. Jangka Waktu antara terkena infeksi dan munculnya gejala penyakit
pada orang dewasa memakan waktu 5-10 tahun. Selama kurun waktu tersebut
walaupun masih tampak sehat, secara sadar maupun tidak, pengidap HIV dapan
menularkan virusnya pada orang lain.
Infeksi Menular Seksual (IMS) adalah infeksi yang di tularkan melalui
hubungan seksual. Infeksi menular seksual akan lebih beresiko bila melakukan
hubungan seksual dengan bergonta ganti pasangan, baik melalui vagina, oral maupun
anal.

B. LATAR BELAKANG
Strategi penanggulangan HIV-AIDS di tunjukan untuk mencegah dan
mengurangi resiko penularan HIV, meningkatkan kualitas hidup ODHA, serta
mengurangi dampak sosial dan ekonomi akibat HIV dan AIDS pada individu,
keluarga dan masyarakat, agar individu dan masyarakat menjadi produktif dan
bermanfaat untuk pemanguan. Hal ini memerlukan peran aktif multi pihak baik
pemerintah maupun masyarakat termasuk mereka yang terinfeksi dan terdampak,
sehingga keseluruhan upaya penangulangan HIV dan AIDS dapatdi lakukan dengan

1
sebaik-baiknya, yang menyangkut area pencegahan, pengobatan, mitigasi dampak
dan pembangunan lingkungan yang kondusif.
Untuk keberhasilan program pencegahan dan pengobatan di perlukan peran
aktif dari keompok populasi kunci yaitu: (1) Orang-orang beresiko tertular atau rawan
tertular karena prilaku seksual beresiko yang tidak terlindung bertukaran alat suntik
tidak steri; (2) Orang-orang yang rentan adalah orang yang karena
pekerjaan,lingkungannya rentan terhadap penularan HIV, seperti buruh migran,
pengungsi dan kalangan muda beresiko; dan (3) ODHA adalah Orang yang sudah
terinfeksi HIV .
Seperti di ketahui situasi epidemi HIV dan Aids di indonesia telah memasuki
epidemi terkonsentrasi. Berdasarkan hasi surveilans Terpadu HIV dan Prilaku
(STHP, populasi kunci 2007) menunjukan prevalensi HIV pada populasi
terkunci;Wanita Pekerja Seks (WPS) langsung 10,4%, WPS tidak Langsung 4,6%,
Waria 24,45; pelanggan WPS 0.8% lelaki seks dengan lelaki (LSL) 5,2 %: penguna
nafza suntik 52,4%. Di Provinsi Papua dan Papua Barat terdapat pergerakan kearah
generalized epidemic dengan prevalensi HIV sebesar 2,4% pada penduduk 15-49
tahun(STHP, Penduduk papua, 2017),
Dalam rangka menghadapi epidemi HIV tersebut perlu dilakukan upaya
pencegahan dan penangulanga HIV dan AIDS yang lebih intensif, menyeluruh,
terpadu dan terkordinasi, menghasilkan program yang cakupanya tinggi, efektif dan
berkelanjutan.
Puskesmas Winduaji sebagai salah satu puskesmas LKB yang ada di kota
Brebes ikut serta dalam upaya pencegahan dan penanggulangan HIV-AIDS dengan
mengadakan kegiatan VCT dan IMS, penyuluhan tentang HIV-AIDS dan IMS ke
kelompok beresiko tinggi dan kelompok yang rentan tertullar HIV yang menjadi
populasi kunci dalam keberhasilan penangulangan HIV-AIDS ini.

C. TUJUAN
a. Tujuan Umum program HIV AIDS dan IMS di Puskesmas Winduaji adalah
pencegahan dan penangulangan HIV-AIDS di masyarakat, khususnya di
wilayah kerja Kec. Paguyangan.
b. Tujuan Khusus program Hiv-Aids dan IMS di Puskesmas Winduaji adalah :
 Menemukan Dini Kasus penderita HIV
 Pencegahan penularan HIV dari ibu ke anak
 Meningkatkan pengetahuan kelompok resiko tinggi dan kelompok
rentan tertular HIV tentang HIV-AIDS dan Penyakit Infeksi Menular
Seksual(IMS)

2
D. KEGIATAN
1. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelengaraan UKP :
- Test Hiv atas Inisiasi petugas Kesehatan (PITC) pasien yang berkunjung
kelayanan klinis puskesmas Winduaji
- Melakukan konseling dan test HIV sukarela (VCT) maupun konseling IMS
baik rujukan dari dalam gedung maupun luar gedung Puskesmas Winduaji
- Merujuk pasien ke unit laboratorium untuk test HIV dan IMS
2. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada Penyelenggaraan UKM :
- Pelaksanaan Kegiatan berupa Penyuluhan kepada kelompok resiko tinggi
dan rentan tertular Hiv tentang Hiv-Aids dan penyakit IMS.
- Deteksi Dini Penyakit Hiv-Aids pada Ibu Hamil dan Masyarakat yang
rentan terinfeksi HIV-Aids

E. PELAKSANAAN KEGIATAN
1. Syarat
a. Membawa dokumen administrasi yang di perlukan :
 Penguna BPJS Harus membawa BPJS
 Penguna layanan Umum harus membawa KTP,Kartu keluarga
b. Setiap Pelanggan akan di panggil sesuai nomor antrian untuk mendaftar
di tempat pendaftaran
c. Setiap Pelanggan akan menunggu di ruang tunggu untk di panggil sesuai
urutan pendaftaran.
2. Biaya
Masyarakat yang akan melakukan Test Hiv tidak di kenakan Biaya (GRATIS)
3. Waktu –Lama Pelayanan
Waktu atau lama Pelayanan Memakan Waktu 10-30 menit.
4. Prosedur Pelayanan
a. Pergi Sendiri atau diantar oleh pihak keluarga
b. Membawa rujukan bila di rujuk oleh fasilitas kesehatan lainya
c. Membawa persyaratan dokumen administrasi
d. Melalui alur pendaftaran
5. Produk / hasil pelayanan yang akan di terima pelanggan :
a. Pelayanan Medis
b. Resep Obat
c. Surat Pengantar pemeriksaan laboratorium
d. Mengetahui hasil laboratorium

3
e. Surat rujukan
f. Konseling Pratest dan posttest
6. Kompetensi Petugas
Dokter Umum : 2
Perawat : 2
7. Sarana Dan Prasarana
a. Ruang Tunggu
b. Ruang Konseling
c. Alat diagnosis
d. Media informasi
8. Pelayanan Informasi
Pelanggan mendapat informasi mengenai :
a. Penyakit yang di derita
b. Tindakan medis yang akan di lakukan
c. Kemungkinan efek samping obat dan tindakan serta cara mengatasinya.
9. Kegiatan Program HIV AIDS dan IMS pada penyelengaraan UKM
a. Penyuluhan HIV AIDS dan IMS sesuai dengan kegiatan pada
perencanaan BOK.
Penyuluhan dapat di lakukan di luar gedung maupun di dalam gedung
dengan mengundang kader kesehatan maupun kelompok resikotinggi dan
rentan tertular HIV-AIDS dan Penyakit IMS

F. SASARAN KEGIATAN
1. Konseling dan test terutama pada :
a. Semua yang termasuk dalam kelompok resiko tinggi dan rentan tertular
HIV-Aids dan penyakit Infeksi Menular Seksual (IMS), yaitu wanita
penjaja seks (WPS), Lelaki Beresiko Tinggi (LBT) penguna nafza suntik,
waria, LSL dan pasangan beresiko tinggi.
b. Pelanggan yang berkunjung ke puskesmas Winduaji yang menunjukan
adanya gejala IMS.
c. Semua Ibu hami baik yang berkunjung ke puskesmas maupun rujukan dari
faskes lain.
d. Pasien TBc Paru.
2. Merujuk pasien dengan HIV positiv ke layanan CST untuk mendapatkan terapi
ARV sebesar 100%
3. Penyuluhan HIV/Aids dan IMS di lakukan minimal 3 kali dalam Setahun
4. Laporan Program HIV-Aids dan IMS paling lambat tanggal 25 setiap bulan

4
G. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN
No KEGIATAN

Nop
Mar

Mei

Ags

Des
Apr
Feb

Sep

Okt
Jun
Jan

Jul
1 Konseling
dan test √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
2 Merujuk
pasien √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
kelayanan
CST
3 Penyuluhan
√ √ √
4 Mobile VCT vv

5 Laporan
Bulanan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √

H. EVALUASI PELAKSANAAN KEGIATAN


Evaluasi pelaksanaan Kegiatan program akan di evaluasi 3 bulan sekali untuk
melihat kesesuaian antara rencana kegiatan dan realisasi.

I. PENCATATAN, PELAPORAN DAN EVALUASI KEGIATAN


1. PENCATATAN
A. Kegiatan Program Pada penyelengaraan UKP akan di catat pada format
pencatatan harian kemudian akan di rekap pada akhir bulan
B. Kegiatan program pada pelayanan UKM akan di dokumentasikan pada
notule kegiatan
2. PELAPORAN
Laporan bulanan program, laporan penyuluhan akan di laporkan kepada Dinas
Kesehatan Kabupaten Brebes melaui SIHA.
3. Evaluasi Kegiatan
1. Program akan di Evaluasi oleh tim mutu puskesmas 3 bulan sekai
2. Program akan di evaluasi oleh Dinas Kesehatan 1 tahun sekali

You might also like