Professional Documents
Culture Documents
SMK/MAK
jilid 1
Pengarah:
Direktur Pembinaan SMK
Kepala Sub Direktorat Kurikulum
Kepala Seksi Penilaian
Kepala Seksi Pembelajaran
Penulis
Eko Prasetyo Hadi
Pengendali Mutu
Winih Wicaksono
Penyunting:
Rais Setiawan
Erna Fauziah
Editor
Edi Priyana
Desain Sampul
Sonny Rasdianto
Layout/Editing
Ratna Murni Asih
Apfi Anna Krismonita
Rifda Ayu Satriana
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
iii
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
KATA PENGANTAR
TEKNIKA KAPAL
iv PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PRAKATA
Tidak dapat dipungkiri bahwa Indonesia salah satu negara yang kekayaannya
komplet di segala hal, salah satunya potensi melimpah penghasil komoditas perikanan
khusunya hasil laut yang terbesar di dunia. Selain potensi wisata,laut juga memiliki
potensi penghasil protein hewani yang mengandung unsur-unsur esensial,diperlukan
tubuh manusia untuk tumbuh dan berkembang. Beberapa potensi sumberdaya alam
hayati khususnya perikanan, sangat beragam jenisnya. Untuk mendapatkan komoditas
tersebut, diperlukan alat yang sesuai dengan kondisi perairan dan jenis komoditas
yang akan ditangkap.
Alat penangkap ikan yang ada selama ini dihasilkan oleh pabrik dan adapula
yang dihasilkan oleh kelompok masyarakat khususnya nelayan. Proses pembuatan
suatu alat tangkap, memerlukan suatu ilmu dan keahlian tentang bahan-bahan yang
diperlukan dalam membuat perangkat alat tangkap ikan yang diinginkan, jenis dan
ukuran alat, serta bagaimana cara membuat, memperbaiki dan merawat alat tersebut.
Pemilihan bahan yang baik diharapkan dapat menghasilkan suatu alat yang berkualitas.
Dalam rangka memberikan pengetahuan, pemahaman dan keterampilan kepada
peserta didika SMK, maka perlu kiranya disusun sebuah referensi buku teks tentang
Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan. Buku ini berisi tentang bahan dan alat
tangkap penangkap ikan mulai dari jenis bahan, sifat-sifat bahan, cara tali-temali, cara
menyabung tali, cara menambal jaring rusak, cara merawat dan mengawetkan alat
penangkap ikan dan lain-lain. Semoga buku ini memberikan manfaat bagi peningkatan
pengetahuan, pemahaman, dan keterampilan bagi para peserta didik SMK.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
v
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR ISI
PRAKATA
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR TABEL
PETUNJUK PENGGUNAAN BUKU
PETA KONSEP BUKU
APERSEPSI
TEKNIKA KAPAL
vi PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR ISI
DAFTAR PUSTAKA
GLOSARIUM
BIODATA PENULIS
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
vii
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1.1 Sumberdaya alam melimpah sebagai bahan alat tangkap ikan
Gambar 1.2 Serat biji kapas dan serat biji kapuk
Gambar 1.3 Serat rami kering dan tanaman rami
Gambar 1.4 Serat Hennep
Gambar 1.5 Tanaman Jute Corchorus capsularis
Gambar 1.6 Serat Tanaman Jute
Gambar 1.7 Tanaman Rosella
Gambar 1.8 Serat Rosella
Gambar 1.9 Serat Ijuk yang sudah disisir
Gambar 1.10 Tanaman aren penghasil serat ijuk (tanda panah)
Gambar 1.11 Tanaman Bambu (kiri) dan Alat Penangkap Ikan “Bubu” (kanan) Sumber
: (Kiri)
Gambar 1.12 Tanaman Pisang Abaca dan Serat yang dihasilkan
Gambar 1.13 Kulit buah kelapa (kiri) dan serat buah kelapa (kanan)
Gambar 1.14 Ulat sutera dan kepompong serat sutra
Gambar 1.15 Serat wool dari hewan biri-biru
Gambar 1.16 Serat Asbes
Gambar 1.17 Serat Glass wool
Gambar 1.18 Pukat Cincin dengan Satu Kapal (One Boat Operated Purse Seines)
Gambar 1.19 Pukat Cincin dengan Dua Kapal (Two Boat Operated Purse Seine)
Gambar 1.20 Jaring Lingkar Tanpa Tali Kerut (Without Purse Lines / Lampara)
Gambar 1.21 Pukat Tarik Pantai
Gambar 1.22 Dogol (Danish seines)
Gambar 1.23 Scottish seines
Gambar 1.24 Pair seines
Gambar 1.25 Payang
Gambar 1.26 Cantrang
Gambar 1.27 Lampara Dasar
Gambar 1.28 Pukat Hela Dasar Berpalang
Gambar 1.29 Pukat Hela Dasar Berpapan (Otter Trawls)
Gambar 1.30 Pukat Hela Dasar Dua Kapal (Pair Trawls)
Gambar 1.31 Nephrops trawl (Nephrops trawls)
Gambar 1.32 Pukat udang
Gambar 1.33 Pukat ikan
Gambar 1.34 Pukat Hela Pertengahan Dua Kapal (Pair Trawls)
Gambar 1.35 Pukat Hela Pertengahan Udang (Shirmp Trawls)
Gambar 1.36 Pukat Hela Kembar Berpapan (Otter Twin Trawls)
Gambar 1.37 Pukat Dorong
Gambar 1.38 Penggaruk berkapal
Gambar 1.39 Penggaruk tanpa kapal
Gambar 1.40 Anco (Portable lift nets)
Gambar 1.41 Bagan berperahu
Gambar 1.42 Bouke ami
Gambar 1.43 Bagan Tancap (Shore Operated Statonary Lift Nets)
TEKNIKA KAPAL
viii PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR GAMBAR
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
ix
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.8 Jenis intalan pola Z / pintal kiri dan pola S / pintal kanan
Gambar 2.9 Jenis dan tipe anyaman tali
Gambar 2.10 Struktur tali kawat/wire rope (Atas) dan model wire rope (Bawah)
Gambar 2.11 Alat Navigasi Radar
Gambar 2.12 QR Code Macam-macam konstruksi tali
Gambar 3.1 Cara membuat jaring
Gambar 3.2 Ukuran berbagai macam coban
Gambar 3.3 Seleran dari plastik
Gambar 3.4 Alat pemotong yang bisa digunakan
Gambar 3.5 Tali-tali bahan pembuat jaring
Gambar 3.6 Teknik dan simpul lewat bawah seleran
Gambar 3.7 Teknik dan simpul lewat atas seleran
Gambar 3.8 Proses Pembuatan mata jaring bagan 1 s.d 5
Gambar 3.9 Jaring bentuk segiempat
Gambar 3.10 Cara membuat jaring bentuk segitiga
Gambar 3.11 Cara penambahan mata bentuk segitiga dan jaring lempar
Gambar 3.12 Membuat tali gantungan
Gambar 3.13 Membuat ikatan awal badan jaring
Gambar 3.14. Membuat mata jaring tahap awal
Gambar 3.15 Simpul di atas lekukan (posisi simpul yang BENAR)
Gambar 3.16 Simpul di bawah lekukan, posisi yang “SALAH”
Gambar 3.17 Simpul bendera (english knot)
Gambar 3.18 Double english knot
Gambar 3.19 Simpul mati (reef knot)
Gambar 3.20 Simpul dalam satu mata
Gambar 3.21 Ukuran satu mesh
Gambar 3.22 Simpul dalam beberapa mata
Gambar 3.23 Alat Fish Finder
Gambar 3.24 QR Code membuat jala ikan
Gambar 4.1 Pemotongan jaring dan Cutting rate
Gambar 4.2 Lembaran jaring
Gambar 4.3 Ukuran 1 mesh mata jaring
Gambar 4.4 Mesh cut
Gambar 4.5 Point cut
Gambar 4.6 Bar cut
Gambar 4.7 Clean mesh
Gambar 4.8 Hasil Pemotongan all mesh
Gambar 4.9 Hasil Pemotongan all point
Gambar 4.10 Hasil Pemotongan all point
Gambar 4.11 Pemotongan Mesh Bar (m/b)
Gambar 4.12 Pemotongan Point Bar (p/b)
Gambar 4.13 Cutting Rate Point Bar
Gambar 4.14 Cutting rate Mesh Bar
Gambar 4.15 GPS (Global Positioning System)
TEKNIKA KAPAL
x PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR GAMBAR
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
xi
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR GAMBAR
TEKNIKA KAPAL
xii PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR TABEL
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
xiii
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
Selalu kupanjatkan rasa syukur kepada Allah Subhanahu Wa Ta’ala, Tuhan pemilik
segala yang ada di muka bumi alam semesta, yang selalu memberikan kesehatan dan
petunjuk-Nya dalam menyelesaikan buku pembelajaran ini.
Buku ini merupakan buku pelajaran Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan Jilid 1
yang diharapkan dapat menjadi panduan untuk memperkaya dan meningkatkan
penguasaan pengetahuan serta keterampilan peserta didik. Penulis beranggapan
bahwa buku ini penting bagi peserta didik TKPI. Penulis juga memberikan saran
kepada para peserta didik agar memperhatikan beberapa hal antara lain :
1. Paling awal bacalah terlebih dahulu bagian Tujuan Pembelajaran setiap bab yang
akan kalian baca; hal ini berfungsi untuk mengetahui secara singkat hal-hal yang
akan dicapai pada bab yang dipelajari. Setelah itu lihatlah bagian Peta Konsep
untuk mengetahui peta-peta materi yang akan dipelajari.
2. Bacalah buku ini dengan teliti, apabila ada yang masih kurang paham, bisa
didiskusikan dengan guru pengampu kompetensi ini.
3. Bagian Cakrawala dapat kalian baca untuk mengisi kegiatan Literasi agar dapat
menambah wawasanmu.
4. Setiap akhir bab dilengkapi tes kompetensi yang dapat digunakan sebagai
parameter penguasaan materi bagi kalian.
Setelah kalian menyelesaikan tes kompetensi atau penilaian harian, jika Anda
merasa belum menguasai 75% dari setiap kegiatan, maka Anda dapat mengulangi
untuk mempelajari materi yang ada dalam buku ini.
Buku ini terdapat bagian-bagian untuk memperkaya dan menguji pengetahuan
dan keterampilanmu. Adapun bagian-bagian tersebut adalah:
Jelajah Internet Fitur yang dapat digunakan peserta didik untuk menam-
bah sumber belajar dan wawasan. Menampilkan link sum-
ber belajar dan QR Code disediakan untuk memudahkan
kalian mengakses QR Code Scanner yang tersedia ap-
likasinya di smartphone kalian.
Cakrawala Berisi tentang wawasan dan pengetahuan yang berkaitan
dengan ilmu yang sedang dipelajari.
TEKNIKA KAPAL
xiv PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PETUNJUK
PENGGUNAAN BUKU
Tugas Mandiri Kegiatan yang bertujan untuk melatih peserta didik dalam
memahami suatu materi dan dikerjakan secara individu.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
xv
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
BAB I
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
A. Bahan Alat Penangkap Ikan
B. Alat Tangkap Penangkap Ikan
BAB II
BENANG, TALI DAN TALI BAJA
A. Struktur Benang, Tali dan Tali
Baja
B. Sistem Penomoran
BAB III
BAHAN DAN PEMBUATAN JARING
ALAT A. Perencanaan dan Persiapan
TANGKAP SEMESTER Membuat Jaring (Webbing)
PENANGKAP GASAL B. Pembuatan Mata dan Simpul
IKAN
BAB IV
PEMOTONGAN JARING DAN
CUTTING RATE
A. Pemotongan Jaring
B. Cutting Rate
BAB V
PENYAMBUNGAN JARING
A. Jenis-jenis penyambungan
Jaring
B. Teknik Penyambungan Jaring
BAB VI
SIMPUL TALI DAN SPLICING
A. Cara Penyusunan Tali Temali
BAHAN DAN B. Jenis simpul dan sosok
ALAT C. Jenis-jenis Splicing Tali dan
TANGKAP SEMESTER Wire
PENANGKAP GENAP BAB VII
IKAN PERAWATAN, PENGAWETAN
DAN PERBAIKAN
A. Perawatan Alat Penangkap
Ikan
B. Pengawetan dan Penyamakan
C. Perbaikan Jaring
TEKNIKA KAPAL
xvi PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
APERSEPSI
Allah yang Maha Kuasa dan Maha Kaya, menyediakan segala kebutuhan manusia
khususnya dan makhluk-makhluk lain ciptaan-Nya. Sumberdaya alam yang sudah
tersedia, terutama untuk kebutuhan pangan. Kebutuhan ini dapat dicukupi dari
beberapa sektor antara lain: pertanian, peternakan, dan perikanan. Sektor perikanan
ini masih cukup menjanjikan dan masih perlu dilakukan eksplorasi untuk kesejahteraan
dan kebutuhan manusia di muka bumi ini.
Perikanan merupakan segala hal yang berhubungan dengan dunia ikan dan produksi
ikan (kegiatan menangkap, budidaya, serta pengolahannya) untuk mencukupi sumber
bahan pangan terutama protein dan kecukupan bahan non pangan. Salah satu kegiatan
yang menjadi ujung tumpuan untuk pemenuhan kebutuhan manusia adalah bidang
penangkapan.
Kegiatan menangkap ikan merupakan cara mendapatkan ikan dari suatu perairan yang
bukan hasil budidaya, menangkap menggunakan alat atau dengan cara apapun, baik
menggunakan armada kapal atau tidak. Armada kapal tersebut dipergunakan untuk
mengangkut, memuat, menyimpan, mengawetkan serta mengolah hasil tangkapan
ikan.
Penangkapan ikan di perairan terbuka (lautan) membutuhkan beberapa alat-alat
yang cukup sesuai karakteristik ikan yang akan ditangkap sehingga diharapkan hasil
tangkapan bisa optimal. Materi yang akan dibahas pada pembelajaran kompetensi
kali ini bertujuan untuk memandu semua taruna dalam mempelajari hal-hal dunia
penangkapan ikan mulai dari bahan-bahan pembuat alat tangkap, membuat
jaring, memperbaiki, dan mengawetkan alat tangkap. Usaha mengelola perikanan
merupakan kegiatan-kegiatan yang terintegrasi dalam proses pengumpulan informasi,
menganalisis, dan merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan.
Bahan dan Alat Tangkap Penangkap Ikan merupakan salah satu mata pelajaran
kejuruan pada kompetensi keahlian Teknika Kapal Penangkap Ikan. Mata pelajaran
tersebut dipelajari di kelas XI. Buku ini memuat materi kelas XI atau Jilid I yang terbagi
menjadi dua semester dan tujuh bab.
Pada semester gasal peserta didik akan mempelajari materi tentang bahan dan alat
tangkap, benang, tali, dan tali baja; pembuatan jaring; pemotongan jaring dan cutting
rate; dan penyambungan jaring. Sedangkan pada semester genap akan mempelajari
simpul tali, splicing, perawatan, pengawetan dan perbaikan.
Buku ini diharapkan dapat menjadi penunjang bagi peserta didik untuk belajar
mengenai kompetensi keahliannya sehingga peserta didik dapat mengambil
manfaatnya untuk diterapkan di dunia industri maupun di dunia usaha.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
xvii
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
BAB
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
I
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
10 Jenis Alat
Tangkap
Serat Alami : Serat Buatan/ Sintetis :
1. Serat dari Tumbuhan 1. Serat Polimer Alami
2. Serat dar Hewan 2. Serat Polimer Buatan/
3. Serat dari Mineral Sintetis
KATA KUNCI
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
1
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENDAHULUAN
Gambar 1.1 Sumberdaya alam melimpah sebagai bahan alat tangkap ikan
Sumber : Dokumen pribadi
Kekayaan alam yang terdapat dalam bumi ini, sangat melimpah dan diperuntukkan
sepenuhnya untuk kemakmuran dan kesejahteraan manusia. Kemampuan manusia
yang lebih unggul dan mulia dibanding makhluk lain ciptaan Tuhan Yang Maha Kuasa,
dapat mengeksplorasi segala sumberdaya yang ada di bumi ini. Sumberdaya dari
alam berupa tumbuhan, hewan dan mineral-mineral yang terkandung di perut bumi
dimanfaatkan sepenuhnya untuk manusia untuk segala keutuhannya.
Salah satu kebutuhan manusia adalah pemenuhan kebutuhan pangan.
Sumberdaya hayati yang dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah ikan dan seluruh
isinya yang ada dalam perairan, baik perairan tawar, payau maupun lautan. Untuk
mengeksplorasi semua sumberdaya tersebut, dibutuhkan peralatan yang spesifik
agar didapatkan hasil optimal dan peralatan tersebut dinamakan alat penangkap
ikan. Untuk membuat alat tersebut dibutuhkan bahan-bahan yang spesifik agar dapat
berfungsi dengan baik.
Bahan-bahan yang ada secara alami dan buatan untuk mengkonstruksi alat-
alat penangkap ikan, secara spesifik akan dijelaskan dalam bab ini, beserta dengan
berbagai jenis alat penangkap ikan yang ada di Indonesia.
TEKNIKA KAPAL
2 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
3
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
a. Bahan tekstil dari serat dari alam
Berdasarkan asalnya serat alam dikelompokkan menjadi tiga (3) yaitu:
1) Serat alam dari tumbuh-tumbuhan atau tanaman
Berdasarkan bagian-bagian dari tumbuh-tumbuhan atau tanaman
yang menghasilkan serat, maka dikelompokkan lagi menjadi 4, yaitu
serat biji, serat kulit batang, serat daun, dan serat buah.
a) Serat-serat biji : seperti kapas / cotton, kapuk
(1) Serat biji kapas atau cotton fibre merupakan serat dari biji
tanaman kapas (Gossypium sp). Negara penghasil kapas
adalah Amerika Serikat, Mesir, Tiongkok, Brazil, dan Jepang. Di
Indonesia sebagian besar serat biji kapas masih harus impor,
yang selanjutnya diproses untuk dipintal menjadi benang yang
disebut benang lawe. Benang lawe dipintal lagi menjadi benang
dan tali temali sebagai bahan pembuatan jaring untuk alat
tangkap cantrang, jala (Soemarto, 1983).
(2) Serat biji kapuk berasal dari biji tanaman randu (Ceiba pentandra),
serat ini memiliki sifat yang baik sebagai bahan penyekat (bahan
isolasi), daya apung yang besar dan tidak menghisap air. Sifat
yang unggul ini sering digunakan sebagai bahan pelampung
dan isolasi pada palkah ikan di kapal. Tanaman randu ini banyak
tumbuh di daerah tropis seperti Vietnam, Amerika, dan termasuk
Indonesia.
Serat kapas lebih baik untuk dipintal menjadi benang dibanding
dengan serat kapuk, karena serat kapuk lebih licin dibanding serat
kapas.
b) Serat kulit batang seperti: tanaman rami, hennep, yute, roselia, ijuk,
bambu, abaca (pisang)
TEKNIKA KAPAL
4 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
5
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
(3) Serat Yute berasal dari tanaman yute ( Corchorus capsularis) yang
banyak ditanam di negara India, Tiongkok, Indonesia terutama
di Sumatera dan Jawa Tengah. Tanaman ini panjangnya 3-4
meter, seratnya didapatkan dengan cara proses pembusukan.
Kebanyakan serat ini diapaki untuk pembungkus dan bahan
karung, karena sifatnya kurang tahan gesekan dan air laut.
TEKNIKA KAPAL
6 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 1.8 Serat Rosella
Sumber: https://imamhamdani21.blogspot.com/2014/06/serat-benang-dan-kain.html
diakses tanggal 22 Oktober 2019 pukul 18.42
(5) Serat ijuk berasal kulit batang dari tanaman enau / aren (
Arenga pinatta ) cara mendapatkan serat ijuk ini dengan jalan
melepaskan serabut dari batangnya kemudian serabutnya disisir
untuk memisahkan yang kurang baik hasilnya. Panjang serat ini
±1 meter, memiliki sifat tahan pengaruh sinar matahari dan air
serta tahan dari pengaruh cuaca, tidak dapat busuk / lapuk. Serat
ijuk ini sering dipakai untuk mengikat tali bubu, untuk tali ris
alat tangkap dogol dan krakad.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
7
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 1.11 Tanaman Bambu (kiri) dan Alat Penangkap Ikan “Bubu” (kanan) Sumber :
(Kiri) https://www.netralnews.com/news/singkapsejarah/read/80552/dari-mana-asal-
usul-bambu (diakses tanggal 22 Oktober 2019 jam 18.50) https://www.mangyono.
com/2016/07/bubu-ikan-dari-anyaman-bambu.html diakses tanggal 22 Oktober 2019
pukul 18.54
(7) Serat Abaca berasal dari tanaman pisang yang termasuk dari
famili Musaceae yang tumbuh bebas di Pulau Mindanao,
TEKNIKA KAPAL
8 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Philipina dan Pulau Sangihe, Indonesia. Serat ini kuat dan tahan
terhadap air, dimanfaatkan untuk industri tali temali kapal laut.
Selain itu digunakan pula sebagai bahan baku pulp kertas yaitu
bahan uang kertas, kertas dokumen, kantong teh dan lain lain.
Gambar 1.12 Tanaman Pisang Abaca (atas) dan Serat yang dihasilkan (bawah)
Sumber: http://www.jurnalasia.com/bisnis/abaka-pisang-penghasil-serat/
c) Serat Daun adalah serat yang berasal dari bagian daun tanaman dan
tanaman yang dapat diambil serat daunnya antara lain : serat manila
hennep, serat sisal/agave dan serat agel/ jenis palem.
d) Serat Buah adalah bagian yang diambil dari kulit buah kelapa
Gambar. 1.13 Kulit buah kelapa (kiri) dan serat buah kelapa (kanan)
Sumber: https://tokomesinkelapa.com/manfaat-sabut-kelapa/
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
9
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
a) Serat Sutera : serat ini diperoleh dari kepompong ulat yang disebut
ulat sutera ( Bombuxmori sp.). Satu kepompong panjangnya bisa
mencapai 4000 meter, bagian luar seratnya agak kasar dan semakin
ke dalam semakin halus sehingga panjangnya hanya 600 meter. Ulat
sutera dipelihara diberi makan daun murbei. Sebelum serat sintetis
ada serat sutera banyak dirajut sebagai bahan jaring gillnet.
b) Serat Wool : serat ini diambil dari bulu domba atau biri-biri. Hewan
ini banyak dipelihara di daerah yang memiliki tipe 2 musim yaitu
musim panas dan musim dingin. Pada saat musim dingin bulu
biri-biri menjadi tebal tetapi di musim panas bulunya dicukur.
Bulu yang telah dicukur dibersihkan dan bulu yang halus dipintal
menjadi benang kemudian untuk ditenun menjadi kain. Dalam dunia
perikanan serat wool ini jarang digunakan tetapi kadang-kadang
dibuat untuk umpan tiruan bagi pancing.
TEKNIKA KAPAL
10 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
b) Serat keramik (Ceramic fibres) : Glass Fibres (Glass Wool dan Quartz),
Aluminium Oxide, Silicon Carbide dan Boron Carbide
MATERI PEMBELAJARAN
Sedangkan yang berasal dari protein tumbuh-tumbuhan antara lain :
alginate (rumput laut), vicara, ardil, silkool dan azlon. Polimer yang berasal
dari protein hewani antara lain : Lanital, Fibrolan, Casenka, Caslen, Merinova,
dan Wipolan. Serat-serat polimer hampir tidak pernah digunakan dalam
pembuatan alat tangkap ikan karena bahan ini mudah lapuk atau busuk
terutama dalam keadaan basah dan ini merupakan kekurangan sama juga
seperti kekurangan serat-serat alam lainya.
Polimer Sintetis adalah hasil proses polimerisasi yang bahan dasarnya
batu bara, minyak bumi dan lain-lain. Disebut polimer sintetis karena
polimer-polimernya belum pernah terwujud sebelum melalui proses
kimia. Polimer sintetis banyak digunakan dalam proses pembuatan alat
penangkap ikan sebagai pengganti serat-serat alam karena beberapa hal
lebih menguntungkan bila dibandingkan dengan serat alam atau serat kimia
dari polimer alam terutama daya tahan terhadap pembusukan/pelapukan,
kekenyalan, dan daya lentur.
Polimer sintetis yang telah dikenal dan digunakan sebagai bahan alat
penangkap ikan seperti tertera pada tabel di bawah ini :
Tabel 1.1 produk-produk dari serat buatan/ sintetis
No. Nama Polimer Produk
TEKNIKA KAPAL
12 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Sifat bahan yang umum menjadi perhatian dalam pembuatan alat penangkap
ikan, antara lain :
a. Memiliki Berat jenis yang sesuai dengan alat tangkap
b. Daya tahan terhadap tarikan (sebelum dan sesudah dibentuk simpul)
c. Kecepatan tenggelam alat tangkap
d. Daya tahan terhadap gesekan
e. Elastisitas/kekenyalan
f. Daya tahan terhadap pembusukan (pengaruh air laut dan sinar matahari)
g. Daya tahan terhadap pengaruh air laut (tidak mudah berkarat/ lapuk)
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
13
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
14 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
6. Jaring Angkat (JA) terdiri dari :
a. Jaring Angkat Menetap (JAM) : Anco Tanpa Kapal (JAM-A) dan Bagan Tancap
(JAM-BT)
b. Jaring angkat Tidak Menetap : Bagan Rakit (JATM-BR), Bagan Perahu (JATM-
BP), Anco Berkapal / Bouke Ami (JATM-BA)
c. Jaring Angkat lainnya (JAL)
7. Alat yang Dijatuhkan/ Ditebar (AJT) terdiri dari :
a. Jala Tebar (AJTT)
b. Jala Jatuh (AJTJ) : Jala Jatuh Tanpa Kapal (AJTJ-TK), Jala Jatuh Berkapal/ Cast
Net (AJTJ-K)
c. Alat Jatuh Lainnya (AJTL)
8. Jaring Insang (JI) terdiri dari :
a. Jaring insang hanyut (JIH)
b. Jaring insang tetap (JIT)
c. Jaring insang lingkar (JILR)
d. Jaring insang berlapis (JIBL)
e. Jaring insang lainnya (JIL)
9. Perangkap (PR) terdiri dari :
a. Perangkap Berpenaju / Sero,Belat (PRP)
b. Perangkap Tanpa Penaju : Gombang, Apong (PRTP-S), Perangkap Bersayap/
Pukat Labuh, Perangkap Tanpa Sayap/Ambai, Togo, Jermal, Pengerih (PRTP-
TS).
c. Bubu (PRB)
d. Perangkap Ikan Lainnya (PRL) : perangkap ikan peloncat (PRIL)
10. Pancing (PC) terdiri dari :
a. Pancing Ulur (PCu)
b. Pancing Berjalan (PCJo)
c. Rawai Tetap (PCRT)
d. Rawai Hanyut ((PCRH)
e. Tonda (PCT)
f. Pancing lainnya (PCL)
11. Alat Tangkap Penjepit dan Melukai (APM) terdiri dari :
a. Ladung (LD)
b. Panah (PN)
c. Tombak (TB)
d. Alat Penjepit dan melukai lainnya (APML)
12. Alat-alat lainnya/ AAL : Muroami (MA)
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
15
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Kementerian Kelautan dan Perikanan RI tahun 2010 mengeluarkan
keputusan dengan Nomor : KEP.06/ MEN/ 2010 tentang Alat Penangkap Ikan di
Wilayah Pengelolaan Perikanan Negara RI. Melalui keputusannya dalam https://
ngada.org/menkp6kep-2010.htm menurut jenisnya terdapat 10 kelompok alat
tangkap yaitu :
1. Alat Penangkapan Ikan Tipe Jaring Lingkar (Surrounding Nets)
a. Pengertian
Alat penangkapan ikan berupa jaring berbentuk empat persegi panjang
yang terdiri dari badan, dilengkapi pelampung, pemberat, tali ris atas dan
bawah, memakai/tidak memakai tali kerut dan sayap, salah satu bagiannya
berfungsi sebagai kantong. Target ikan yang ditangkap dengan cara
melingkari gerombolan ikan pelagis. Standar kelompok alat tangkap ini
terdapat pada seri SNI 7277.3:2008.
b. Jenis, penyebutan, singkatan, pengkodean serta gambar :
Jenis alat penangkapan ikan jaring lingkar (Surrounding Nets): 01.0.0
1) With purse lines/Purse seine : Jaring lingkar bertali kerut, PS 01.1.0:
a) One Boat Operated Purse Seines : Pukat Cincin dengan Satu Kapal
Kode PS1,01.1.1:
(1) Pukat cincin pelagis kecil dengan satu kapal/ Kode PS1-K,
01.1.1.1
(2) Pukat cincin pelagis besar dengan satu kapal/ Kode PS1-B,
01.1.1.2
Gambar 1.18 Pukat Cincin dengan Satu Kapal (One Boat Operated Purse Seines)
Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-
menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-
perikanan-negara-republik-indonesia
b) Two boat operated purse seines/Pukat cincin dengan dua kapal
Kode PS2,01.1.2:
1) Pukat cincin grup pelagis kecil, PS2-K, 01.1.2.1
2) Pukat cincin grup pelagis besar, PS2-B, 01.1.2.2
Gambar 1.19 Pukat cincin dengan dua kapal (Two boat operated purse seines)
Sumber:http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-
menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-
perikanan-negara-republik-indonesia
TEKNIKA KAPAL
16 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 1.20 Jaring lingkar tanpa tali kerut (Without purse lines/Lampara)
Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-
menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-
perikanan-negara-republik-indonesia
c. Cara Mengoperasikan
Jaring lingkar dioperasikan di perairan yang tidak terlalu dalam sekitar
50-100 meter. Dioperasikan dengan melingkari dan mengurung kumpulan
ikan jenis-jenis ikan pelagic (hidup diperairan permukaan).
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
17
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
18 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Sumber: http://www.kkji.kp3k.kkp.go.id/index.php/dokumen/regulasi-hukum/keputusan-
menteri/358-kepmen-no-06-tahun-2010-alat-penangkapan-ikan-di-wilayah-pengelolaan-
perikanan-negara-republik-indonesia
c. Cara Mengoperasikan
Alat tangkap ini dioperasikan dengan cara menarik jaring di perairan
permukaan hingga dasar terutama ikan-ikan yang kebiasasannya
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
19
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
bergerombol. Payang biasanya menangkap ikan permukaan/pelagis,
sedangkan untuk lampara dasar dan dogol untuk menangkap ikan-ikan
dasar/ demersal. Pukat tarik pantai dapat dioperasikan di kedua perairan,
baik dasar dan permukaan.
TEKNIKA KAPAL
20 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
c) Pair trawls / Pukat Hela Dasar Dua Kapal, Kode PTB, 03.1.3
e) Shrimp trawls / Pukat hela dasar udang, TBS, 03.1.5 atau Pukat
udang, TBS-PU, 03.1.5.1
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
21
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
22 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Cara Mengoperasikan
Alat ini dioperasikan dengan cara menarik jaring / menghela di sisi kapal
atau di butitan kapal (belakang) yang sedang berjalan dengan kecepatan
sekitar 2-3 knot. Umumnya digunakan untuk menangkap ikan yang hidup
di perairan demersal seperti jenis ikan dasar, udang, crustacea dan ikan-
ikan pelagis.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
23
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Cara Mengoperasikan
Alat tangkap ikan ini dioperasikan dengan cara menggaruk bagian dasar
perairan baik menggunakan kapal maupun tidak. Ikan yang menjadi sasaran
hasil tangkap adalah ikan ikan demersal atau yang hidup di dasar perairan.
TEKNIKA KAPAL
24 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
2) Boat Operated Lift Nets / Jaring angkat berperahu, Kode LNB, 05.2.0:
a) Bagan Berperahu,kode LNB-BP, 05.2.0.1
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
25
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Cara Mengoperasikan
Alat tangkap tipe jaring angkat ini dioperasikan dengan cara
menenggelamkan jaring saat penurunan jaring (setting) dan diangkat lagi ke
permukaan (hauling). Saat jaring diturunkan dalam air, diperluan alat bantu
berupa lampu utuk mengumpulkan ikan. Alat tangkap ini dioperasikan di
perairan yang jauh dari pantai.
TEKNIKA KAPAL
26 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Cara Mengoperasikan
Cara mengoperasikan alat penangkap ikan ini dengan menjatuhkan/
menebarkan jaring pada suatu perairan tempat target sasaran tangkapan
berada. Pada alat tangkap jala jatuh berkapal pengoperasian dilanjutkan
dengan menarik tali kerut pada bagian bawah jala, sedangkan pada jala
tebar bagian bawah jala akan menguncup dengan sendirinya karena
pengaruh pemberat rantai. Jala tebar dioperasikan di sekitar pantai yang
dangkal untuk menangkap ikan-ikan kecil sedangkan jala jatuh berkapal
dioperasikan di perairan yang lebih jauh dari pantai dengan atau tanpa
alat bantu penangkapan berupa lampu umumnya menangkap ikan pelagis
bergerombol dan cumi-cumi.
7. Alat Penangkap Ikan Tipe Jaring Insang (Gillnets and Entangling Nets)
a. Pengertian
Alat tangkap tipe ini merupakan kelompok jaring yang berbentuk
segi empat lengkap dengan pelampung dan pemberat, tali ris atas dan
tali ris bawah untuk menghadang pergerakan ikan yang melawan arus,
yang diharapkan nantinya ikan yang tertangkap terjerat atau terpuntal.
Pengoperasian alat ini pada perairan bagian permukaan (surface),
pertengahan (midwater) dan dasar (bottom), alat ini dipasang secara
menetap (fix), hanyut (drift) serta melingkar (encircling) untuk tujuan
menangkap ikan pelagis dan demersal. (SNI 7277.8:2008).
b. Jenis, sebutan, singkatan, pengkodean dan gambar
Alat penangkapan ikan tipe Jaring Insang, (Gillnets and entangling
nets), 07.0.0:
1) Set Gillnets/Anchored/Jaring Insang Tetap, kode GNS, 07.1.0
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
27
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
a) Jaring Liong Bun, kode GNS-LB, 07.1.0.1
TEKNIKA KAPAL
28 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
5) Trammel Nets/Jaring Insang Berlapis, kode GTR, 07.5.0 Jaring klitik, GTR-JK,
07.5.0.1
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
29
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Cara Mengoperasikan
Tipe jaring insang cara mengoperasikannya dengan menghadang arah
pergerakan gerombolan ikan pelagis atau demersal yang melawan arus
perairan, ikan yang menjadi sasaran tangkapan dengan cara terjerat dan
terpuntal pada jaring. Pemasangan jaring ini ada yang mentep tempatnya
dan ada yang dihanyutkan. Jaring insang berlapis umumnya dioperasikan
pada dasar perairan umumnya menangkap ikan demersal.
TEKNIKA KAPAL
30 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
31
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
32 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
5) Barrier, Fences, Weirs, kode FWR, 08.5.0 Sero, kode FWR-SR, 08.5.0.1
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
33
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Cara Mengoperasikan
Alat tangkap tipe perangkap ini, dioperasikan secara pasif berdasarkan
tingkah laku ikan diposisikan pada suatu perairan dengan atau tanpa
umpan sehingga ikan terperangkap atau terjebak masuk dan tidak dapat
ke luar dari perangkap. Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan
maupun dasar perairan umumnya menangkap ikan pelagis maupun
ikan demersal tergantung jenis perangkap. Bubu bersayap, togo, ambai,
jermal, pengerih dan sero dioperasikan di daerah pantai untuk menangkap
ikan yang beruaya dengan mamanfaatkan pasang surut perairan. Set
net dipasang di wilayah pantai secara menetap untuk menangkap ikan
pelagis maupun demersal yang bermigrasi secara regular atau musiman.
Pukat labuh dioperasikan di wilayah pantai dengan memanfaatkan arus
perairan, umumnya untuk menangkap ikan ukuran kecil di daerah pasang
TEKNIKA KAPAL
34 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
35
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
36 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
37
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
b) Rawai Cucut, kode LLD-RC, 09.4.0.2
c. Cara Mengoperasikan
Alat tangkap ikan tipe pancing ini, dioperasikan dengan cara
menurunkan tali dan mata pancing dan atau sejenisnya, menggunakan
atau tanpa joran yang dilengkapi dengan umpan alami, umpan buatan
TEKNIKA KAPAL
38 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
9. Alat Penangkapan Ikan Tipe Penjepit dan Melukai (Grappling and Wounding)
a. Pengertian
Alat tangkap ikan tipe penjepit dan melukai ini merupakan alat
penangkapan ikan yang terbuat dari batang kayu, besi atau bahan
lainnya yang mempunyai satu atau lebih bagian runcing/tajam, yang
pengoperasiannya dengan cara mencengkeram, mengait/menjepit,
melukai dan/atau membunuh sasaran tangkap (SNI 7277.11:2008).
b. Jenis, sebutan, singkatan, pengkodean dan gambar
Alat penangkapan ikan Tipe Penjepit dan Melukai (Grappling and
Wounding), 10.0.0:
1) Harpoons/ Tombak, kode HAR, 10.1.0
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
39
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Cara Mengoperasikan
Alat penangkapan ikan tipe penjepit dan melukai ini, dioperasikan
dengan cara mencengkeram, mengait/menjepit, melukai dan atau
membunuh sasaran tangkap. Pengoperasiannya dilakukan pada permukaan,
kolom maupun dasar perairan umumnya untuk menangkap ikan pelagis
maupun ikan demersal tergantung jenis alatnya. Ladung dioperasikan di
daerah pantai untuk menombak ikan-ikan pantai. Tombak dioperasikan di
daerah pantai untuk menombak ikan-ikan pantai, dapat pula dioperasiakan
di laut lepas (harpoon) umumnya untuk menangkap mamalia besar. Panah
dioperasikan pada wilayah berkarang umumnya untuk menangkap ikan
yang hidup di karang.
TEKNIKA KAPAL
40 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi tentang bahan dan alat penangkap ikan, peserta
didik mampu menunjukkan bahan-bahan alat tangkap dan menunjukkan
berbagai macam alat tangkap ikan dengan baik dan benar.
B. Alat dan Bahan
Alat praktik yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum ini antara lain:
1. Gunting / Cutter (pisau pemotong)
2. Penggaris
3. Nampan plastik
Bahan-bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktikum ini antara lain:
1. Benang bahan tali berbagai jenis dan ukuran
2. Kertas HVS
3. Lem
4. Korek api
C. Keselamatan dan Kesehatan Kerja
Sebelum praktikum dimulai, ikuti dan laksanakan beberapa langkah di bawah
ini:
1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing, kemudian pakailah
sarung tangan terlebih dahulu.
2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain, yang akan Anda gunakan,
apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong kertas atau tali.
3. Setelah selesai praktikum, mohon memperhatikan kebersihan tempat
praktik. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap
(fishing gear)
D. Prosedur Praktik
1. Ambil bahan-bahan alat penangkap ikan dalam nampan yang telah
disedikan
2. Buatlah tabel untuk mengidentifikasi dan membedakan bahan-bahan
alat penangkap ikan
3. Bentuk Tabel
1.
2.
3. dst......
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
41
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
CONTOH SOAL
mudah mengalami
1. tidak mudah membusuk
pembusukan
kebanyakan terdiri dari
2. terdiri dari staple fibres
cotinuous filament fibres
beberapa ada yang
tidak dipengaruhi oleh sinar
3. dipengaruhi oleh sinar ultra
ultra violet
violet
4. tidak seberapa kuat kebanyakan kuat
TEKNIKA KAPAL
42 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
CAKRAWALA
Salah satu alat tangkap ikan yang sekarang ini sudah sering digunakan oleh
para nelayan di Indonesia adalah Purse Seine. Efektivitas purse seine dalam
menangkap ikan dianggap lebih efektif jika dibanding alat penangkap ikan yang
lainnya. Tahukah kalian, siapa penemu pertama kali Purse seine ini ??. Seorang
laki-laki dari wilayah Bergent, Norwegia yang bernama Barent Velder tanggal 12
Maret 1858 pertama kalinya mematenkan alat tangkap Purse Seine ini.
Tahun 1960 alat ini mulai diperkenalkan secara luas ke wilayah sekitar Pantai
Atlantik Negara Amerika Serikat untuk menangkap Ikan Atlantis Menhaden
(local name di amerika)/Brovoortia Tyrannus (bahasa latin) atau Ikan Tembang
(di Indonesia). Kemudian 1870 konstruksi purse seine disosialisasikan di negara
Skandinavia seperti Norwegia, Denmark, Swedia, Irlandia, dan Finlandia. Tahun
1913 baru diperkenalkan di Jerman.
Sedangkan di Indonesia baru disosilisasikan oleh Balai Penelitian Perikanan Laut
(BPPL) di sekitar pantai utara Jawa dan diterapkan di wilayah Muncar Banyuwangi
Jawa Timur. Saat ini alat tangkap Purse Seine sangat banyak digunakan oleh
nelayan-nelayan sekitar Pelabuhan Juwana Pati Jawa Tengah.
http://repository.usu.ac.id/bitstream/handle/123456789/41988/Chapter%20
II.pdf;sequence=3 diakses pukul 22.05
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
43
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
JELAJAH INTERNET
1. https://mukhtar-api.blogspot.com/2008/09/mengenal-alat-penangkapan-
ikan.html
2. https://www.lalaukan.com/2015/04/bahan-alat-penangkap-ikan-serat-alami.
html
RANGKUMAN
TEKNIKA KAPAL
44 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
RANGKUMAN
telah disusun oleh BPPI Semarang tahun 2007 yang mengacu penggolongan
ISSCFG, FAO, alat penangkap ikan kelompokkanmenjadi 12 berdasarkan
prinsip penangkapan dan bentuk alat serta cara pengoperasiannya.
7. Klasifikasi alat penangkap ikan berdasarkan Keputusan Menteri Kelautan
dan Perikanan melalui Nomor KEP.06/MEN/2010 tentang Alat Penangkap
Ikan di wilayah Pengelolaan Perikanan Negara Ikdonesia, penggolongan alat
penangkap ikan menjadi 10 kelompok berdasarkan jenisnya
TUGAS MANDIRI
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
45
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
REFLEKSI
Setelah selesai mempelajari bab pertama ini Anda telah memahami tentang
bahan-bahan penangkap ikan dan alat penangkap ikan, maka:
1. Bagaimanakah kesan Anda, setelah mengikuiti pembelajaran bab pertama ini.
2. Dari dua materi pada bab pertama ini, manakah yang menurut Anda paling
sulit dipahami ?
3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab
pertama?
4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab pertama?
5. Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda, karena materi ini
akan menjadi fondasi/ dasar dari materi-materi yang akan dibahas pada bab-
bab selanjutnya.
TEKNIKA KAPAL
46 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
BAB
BENANG, TALI DAN TALI BAJA
II
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah selesai mempelajari pembelajaran materi Benang, Tali dan Tali Baja,
peserta didik dapat mengidentifikasi struktur benang, tali dan tali baja, mampu
menjelaskan sistem penomoran, mampu menujukkan perbedaan benang, tali
dan tali baja, mempu menunjukkan jenis-jenis tali untuk alat tangkap ikan dan
menunjukkan sistem penomoran.
PETA KONSEP
MENCAKUP
STRUKTUR
BENANG,TALI, DAN SISTEM PENOMORAN
TALI BAJA TERDIRI DARI
1. SERAT 1. PENOMORAN
2. ALAT PINTALAN LANGSUNG
3. TALI BAJA 2. PENOMORAN TIDAK
LANGSUNG
3. PENOMORAN NETTING
TWINE
KATA KUNCI
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
47
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
48 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Struktur benang jaring yang dipintal (twisted) akan menjadi tali yang lebih besar
dan struktur tersebut dapat dilihat pada gambar di bawah ini :
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
49
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Continuous filament
Monofilament
TEKNIKA KAPAL
50 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
c. Staple Fiber
Serat ini tidak panjang, cenderung putus-putus, dengan ukuran panjang
antara 40-120 mm. Spun yarn (yarn untuk serat staple fiber), dibentuk
dengan memintal serat staple, daya rekat antar serat diakibatkan oleh
tekanan yang ditimbulkan pintalan, mirip dalam pembuatan yarn yang
terbuat dari bahan cotton atau wool. Permukaan spun yarn kasar diakibatkan
oleh banyaknya ujung serat yang keluar pintalannya. Kekasaran permukaan
ini menyebabkan simpul tidak meleset (slip). Spun yarn memiliki tensile
strength lebih rendah dan ekstenbilitas yang tinggi dibandingkan serat
continuous filament yang terbuat dari material yang sama.
d. Split Fiber
Split fiber merupakan pengembangan setelah continuos filament, yang
aslinya pita plastik yang pada saat proses pembuatannya dilakukan
penarikan (stretched) dengan rasio penarikan sehingga akan membentuk
pita yang membentuk serpihan memanjang bila dipintal.
Single Yarn adalah komponen benang jaring yang langsung dipintal, secara
sederhana dari sejumlah serat , istilah lain dari yarn adalah single spun yarn,
single filament yarn. Single yarn yang terbuat dari mono filament sedangkan
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
51
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
single split fiber yarn merupakan gabungan sekumpulan serat yang dipilin
secara sederhana. Single yarn terbuat dari staple fiber memiliki tingkat
pintalan yang tinggi (keras) disebabkan kekuatan benang akan diperoleh
dengan memintal individual fiber menjadi satu.
Netting twine atau folded yarn adalah benang jaring yang terbuat dari dua
atau lebih single yarn atau monofilament dengaan hanya satu kali operasi
pemintalan. Istilah netting twine sama dengan benang jaring. Istilah lainnya
net twine, fishnet twine, fishing twine seharusnya tidak digunakan lagi.
Terdapat berbagai cara penggulungan (folding), pelapisan (plying) atau
penggandaan (doubling). Metode yang paling sederhana untuk membuat
benang jaring adalah dengan menggabungkan dua atau lebih single yarn
dalam satu kali operasi pemintalan. Ada juga benang jaring yang terdiri lebih
dari tiga monofilament yang dibuat dengan satu kali operasi pemintalan.
Cabled netting twine adalah yarn yang terdiri dari gabungan dua atau lebih
netting twine dengan seklai atau lebih operasi pemintalan. Cabled netting
twine dibuat dalam tiga tahapan yaitu :
a. Sejumlah serat digabungkan menjadi single yarn
b. Sejumlah single yarn dipintal membentuk folded yarn atau benang jaring
c. Sejumlah benang jaring bersama-sama dipintal dengan operasi
pemintalan sekunder untuk membentuk tipe cabled netting twine/ rope.
2. Arah Pintalan
Jenis pintalan pada tali yang telah dipintal dibedakan menjadi 2 jenis.
Arah pintalan yang dipergunakan dalam proses pembuatan tali yaitu arah
pintalan arah kanan (right twist) dan pintalan arah kiri (left twist). Pintalan
arah kanan sebuah tali adalah tali yang proses pemintalannya yang terakhir
(upper twist) mempunyai pintalan dari arah kiri ke kanan dari orang yang
memegang tali tersebut, begitu pula sebaliknya pitalan kiri. Tali pintalan
kanan lebih mudah dikenali dengan melihat model pintalan membetuk huruf
S atau dengan cara tali dipegang tangan kanan yang searah dengan ibu jari.
Tali pintalaan kiri lebih mudah dikenali dengan melihat arah pola pintalannya
membentuk huruf Z atau jika dipagan tangan kiri searah dengan ibu jari yang
memegang. Perbedaan pola pintalan dapat dilihat pada gambar di bawah ini.
Gambar 2.8 Jenis intalan pola Z / pintal kiri dan pola S / pintal kanan : Sumber :
http://3.bp.blogspot.com
a. Syarat-syarat pemintalan tali
Pada proses pembuatan tali, ada beberapa persyaratan terkait arah
pintalan yang harus dilaksanakan sehingga tali dapat terbentuk dengan
baik dan sesuai dengan harapan. Pada dasarnya untuk membuat tali
TEKNIKA KAPAL
52 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
dengan arah pintalan kanan (S), pintalan strand (middle twist) harus
dengan arah pitalan yang berlawanan (Z), sedangkan arah pintalan pada
lower twist bebas (boleh S/Z).
Tabel 2.1 Kesesuaian Arah Pintalan Tali
1. S S Z
2. S Z S
3. Z Z S
4. Z S Z
Sumber : Danajat (2015)
Keterangan : Lower twist boleh searah / berlawanan dengan Middle twist, namun Middle twist harus
berlawanan dengan Upper twist
Jumlah strand dalam pintalan dalam konstruksi twine/rope terdiri atas
bermacam –macm jumlah strand (2, 3 atau 4). Twine yang terdiri dari dua
(2) strand jarang terjadi pengenduran antar strand tetapi jika salah satu
strand dalam pintalan ini mengendur maka beban pada twine hanya
ditanggung oleh satu strand. Twine yang terdiri dari tiga (3) strand
kadang-kadang terjadi penindihan (rides over another) antar strand
sehinga hal ini dapat mengurangi kekuatan twine secara keseluruhan.
Penampangnya berbentuk segitiga hampir mendekati bentuk bulat jika
dibanding dua stand. Konstruksi ini merupakan konstruksi yang stabil.
Twine yang terdiri dari tiga (3) strand lebih mendekati bentuk bulat
dibanding twine tiga strand namun jika terjadi ketegangan pada twine
tersebut maka bentuknya mendekati atau mirip dengan bentuk twine
yang terdiri dari dua strand.
b. Benang Jaring Anyam
Benang jaring anyam adalah benang jaring yang dibuat dengan cara
dianyam/disilangkan. Braiding atau penganyaman adalah proses
penjalinan tiga atau lebih benang sedimikian rupa sehingga benang-
benang tersebut saling menyilang satu sama lain dalam formasi
diagonal. Produk dari proses ini disebut benang jaring anyam (braided
netting yarn).
Core atau hati merupakan istilah untuk sati single yarn, folde yarn atau
monofilament, bukan komponen anyaman tapi hanya mengisi ruangan
kosong diantara anyaman (lumen).
Jenis dan tipe anyaman tali tersebut antara lain:
1) 3 Strand Twisted : Jenis dan Tipe anyaman tali jenis ini banyak
digunakan pada hampir setiap jenis tali, seperti tali tampar/tali PE,
Tali tambang, tali Nilon, dll.
2) 8 Strand Plaited : Jenis dan tipe anyaman tali ini banyak digunakan
pada tlai kapal seperti tali PP Multi dan PP Mono, Tali Manila, dll
3) 12 Strand Plaited : Jenis dan tipe anyaman tali ini dimiliki oleh semua
jenis tali, jika dibuat manual oleh manusia ataupun dengan mesin.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
53
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Yang artinya semua jenis tali tidak akan memiliki anyaman tipe ini
jika tidak dibuat secara manual yaitu menggabungkan beberapa tali
menjadi 12 konstruksi anyaman agar memiliki nilai breaking load
yang lebih tinggi. Anyaman tipe ini juga dapat digunakan pada wire
rope, namun tetap dibuat secara manual dengan manusia ataupun
dengan mesin.
4) 2 in 1 Double Braid : Jenis dan tipe anyaman tali ini biasa digunakan
pada tali polyester dan kevlar yang memiliki karakteristik memiliki
nilai breaking load yang tinggi. Jenis dan tipe anyaman tali seperti
ini biasa digunakan untuk tali-tali pada keperluan Climbing ataupun
rekreasi.
5) Parallel Braid Core : Jenis dan tipe anyaman tali ini terdiri dari
anyaman tali dibagian dalamnya dan ditutup dengan anyaman padat
diluarnya. Jenis dan tipe anyaman tali seperti ini biasa digunakan
untuk tali-tali pada keperluan Climbing ataupun rekreasi.
6) Parallel Fiber Core : Jenis dan tipe anyaman tali ini terdiri dari
kumpulan serat fiber dibagian dalam dan ditutup dengan anyaman
yang pada diluarnya. Jenis dan tipe anyaman tali seperti ini biasa
digunakan untuk tali-tali pada keperluan Climbing ataupun rekreasi.
TEKNIKA KAPAL
54 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 2.10 Struktur tali kawat/wire rope (Atas) dan Model wire rope (Bawah)
sumber : www.asmarine.com
B. Sistem Penomoran
Indonesia mengenal dua sistem ukuran, yaitu berbasis metris (milimeter)
dan inchi, namun beberapa daerah mengenal “bau” (ukuran luas lahan), ada depa,
tonggak, hasta, kaki (ukuran panjang) dan ons, kati (ukuran berat). Sehingga ada
beberapa desain alat penangkap ikan di buku-buku ajar, menyatakan ukuran
alat penangkap ikan dengan meter, ukuran mata jaring memakai inchi, ukuran
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
55
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
benangnya memakai 210d/12 dan berat jaring menggunakan gram atau kilogram.
Yang dimaksud dengan sistem penomoran adalah suatu sistem untuk
menentukan ukuran-ukuran yarn/twine. Pada dasarnya sistem penomoran yarn/
twine dibedakan menjadi tiga yaitu :
1. Sistem Penomoran Langsung yang mengambil dasar penomoran dari berat per
satuan panjang tertentu, dibedakan menjadi:
a. Denier (D/Td) : satuan dan simbol dalam sistem ini adalah D (denier) yang
disingkat “Den” atau “d” atau “Td”. Denier satuan ukuran berat prancis,
apabial dikonversikan dalam ukuran gram (g) / kilogram (kg) adalah :
1 Denier = beratnya 0,05 gram = panjang 450 meter
Selain satuan berat yang ditentukan 1 (den) dalam cara penomoran
ditentukan pula stAndar satuan panjangnya 450 meter. Artinya apabila kita
membuat yang panjangnya 450 meter dengan bahan baku seberat 1 Den,
maka yarn tersebut mempunyai nomor 1.D. (Td). Tetapi apabila kita akan
membuat yang panjangnya 450 meter dengan bahan baku 100 denier (5
gram), maka nomer yarn 100 D (Td.100). Semakin banyak (berat) bahan baku
yang diperlukan dalam pembuatan yarn sepanjang 450 meter maka nomor
benang (yarn) tersebut semakin besar (tinggi) pula.
b. Tex : sistem penomoran ini telah ditetapkan satuan berat dan panjang dalam
satuan metrix dengan simbol “TEX”. Simbol tex ini menggunakan satuan
berat dalam gram (1 gram) sedangkan stAndar satuan ukuran panjangnya
adalah kilometer (1000 m atau 1 km).
1 Tex = berat 1 gram single yarn panjang 1000 meter
R tex = berat 1 gram produk akhir 1000 meter
2. Sistem Penomoran Tidak Langsung (Indirect System) yang mengambil dasar
penomoran dari panjang per satuan berat tertentu. Ada beberapa simbol yang
dipergunakan dalam sistem ini diantaranya Ne (S), Nel , Nm , Nt dan sebagainya.
Simbol Ne (S) untuk penomoran benang lawe (cotton) biasanya dipergunakan
simbol Ne atau S, simbol ini mengambil ketentuan satuan ukuran berat dalam
pound (1 Lb). Ukuran panjangnya ditentukan dalam yard (840 yard) untuk setiap
gelindung (hank).
Contoh : Benang yarn nomor 20.S (Ne.20) artinya dalam berat (setiap berat)
fibres 1 pound, dibuat yarn yang banyaknya 20 gelindung (hank) dan masing-
masing hank panjangnya 840 yard (maka total panjangnya 20 x 840 yard =
16.800 yard). Semakin banyak hank/gelindung yang dibuat dalam setiap pound,
atau semakin panjang benang yang akan dibuat setiap pound maka benangnya
akan semakin halus.
Tabel 2.2 Perbandingan Simbol pada Indirect System
TEKNIKA KAPAL
56 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
57
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
CONTOH SOAL
CAKRAWALA
RADAR
(Radio Detection and Ranging)
TEKNIKA KAPAL
58 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
JELAJAH INTERNET
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai benang, tali dan tali baja,
kalian juga dapat mempelajari secara mandiri melalui internet. Melalui internet
kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang struktur benang, tali, dan tali baja
serta sistem penomoran disertai penjelasan yang menggunakan gambar dan
video. Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan
dan pemahaman kalian tentang benang, tali dan tali baja sebagai berikut:
https://www.lalaukan.com/2014/04/macam-macam-konstruksi-tali-yang.
html
RANGKUMAN
1. Struktur konstruksi benang terdiri dari dua, yaitu benang jaring dipintal
(twisted) dan benang jaring yang dianyam (braided)
2. Struktur tali terdiri dari fibers (serat), yarns, strands
3. Serat (fibers) sebagai bahan dasar utama yan akan dipintal menjadi tali, terdiri
4 struktur dasar antara lain: continuos filament, monofilament, staple fiber,
dan split fiber
4. Single Yarn adalah komponen benang jaring yang langsung dipintal, secara
sederhana dari sejumlah serat , istilah lain dari yarn adalahsingle spun yarn,
single filament yarn.
5. Netting twine atau folded yarn adalah benang jaring yang terbuat dari dua
atau lebih single yarn atau monofilament dengaan hanya satu kali operasi
pemintalan. Istilah netting twine sama dengan benang jaring.
6. Cabled netting twine adalah yarn yang terdiri dari gabungan dua atau lebih
netting twine dengan seklai atau lebih operasi pemintalan.
7. Proses pembuatan tali, dilakukan 2 jenis pintalan yaitu arah pintalan arah
kanan (right twist) dan pintalan arah kiri (left twist).
8. Struktur tali baja/wire rope terdiri dari 4, yaitu core, wire, center wire strand
9. Sistem penomoran tali/benang terdiri dari 3 macam, yaitu sistem penomoran
langsung (direct system), sistem penomoran tidak langsung (indirect system)
dan sytem penomoran netting twine
10. Sistem penomoran langsung (direct system) terdiri dari Denier (D/Td) dan Tex,
sitem penomoran tidak langsung (indirect system) terdiri dari Ne (S), Nel, Nm,
dan Nt.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
59
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab kedua ini, Anda telah memahami tentang benang,tali
dan tali baja, maka:
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuiti pembelajaran bab kedua ini.
2. Dari dua materi pada bab kedua ini, manakah yang menurut Anda paling sulit
dipahami ?
3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab
kedua?
4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab kedua ?
5. Coba Anda diskusikan dengan teman maupun guru Anda, karena materi ini
akan menjadi fondasi/ dasar dari materi-materi yang akan dibahas di bab-
bab selanjutnya.
TEKNIKA KAPAL
60 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
BAB
PEMBUATAN JARING III
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
PEMBUATAN JARING
MENCAKUP
PERENCANAAN,
PERSIAPAN MEM- PEMBUATAN MATA JAR-
BUANG JARING ING DAN SIMPUL
KATA KUNCI
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
61
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENDAHULUAN
Untuk membuat sebuah alat penangkap ikan bahan utama yang digunakan
adalah badan jaring (webbing). Membuat selembar badan jaring perlu persiapan baik
alat maupun bahan yang akan digunakan. Bahan yang digunakan tergantung dari
tujuan alat penangkap ikan yang akan dibuat. Baik ukuran benang, jenisnya, maupun
panjangnya. Sebelum membuat jaring harus dipahami terlebih dahulu cara membuat
simpul-simpul pada mata jaring yang akan dijurai. Dengan membuat simpul yang
tepat dan kuat maka mata jaring yang dihasilkan tidak akan mudah lepas. Ukuran mata
jaring dapat bervariasi sesuai ukuran seleran yang ada. Dengan kualitas badan jaring
(webbing) yang baik maka alat tangkap yang dihasilkan akan berkualitas pula.
Pada bab ini akan disajikan perencanaan sebelum melakukan kegiatan menjurai
(pembuatan jaring), alat-alat yang diperlukan, bahan-bahan yang akan digunakan,
serta simpul-simpul mata jaring yang akan diterapkan.
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
62 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
yang digunakan untuk coban berupa kayu, bambu, plastik, logam. Sedangkan
bentuk coban ada beberapa model, namun ukurannya berbeda-beda tergantung
dan disesuaikan dengan penggunaannya, baik ukuran besar kecilnya benang
yang akan dipakai, maupun besar kecilnya mata jaring. Ukuran coban bervariasi,
semakin besar nomor coban maka ukuran cobannya akan semakin kecil.
2. Seleran
Seleran adalah salah satu alat yang fungsinya untuk menentukan besar kecilnya
mata jaring yang akan dibuat. Besar kecilnya seleran adalah setengah dari
ukuran besarnya mata jaring yang akan dibuat.
Contoh : Kita akan membuat mata jaring ukuran 6 cm, maka ukuran lebar seleran
sebesar 6 cm x ½ = 3 cm. Untuk membuat seleran, dapat menggunakan bahan
dari kayu, bambu, plastik dan logam. Bahkan untuk latihan di tingkat sekolah
juga bisa menggunakan penggaris. Bentuk penampang seleran yang mudah
untuk digunakan adalah bentuk persegi empat, oval pipih, dengan panjang
sekitar 10-15 cm.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
63
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
4. Tali
Tali ini dipergunakan untuk tali gantungan dalam menjurai, ukuran talinya harus
lebih besar dari benang yang akan dipakai untuk menjurai.
TEKNIKA KAPAL
64 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Sebelum mulai menjurai perlu dipersiapkan atau dibuat terlebih dahulu tali
gantungan (frame) yang fungsinya untuk menggantung jaring tersebut. Tali
gantungan boleh berupa tali ukuran agak besar dari benang juraian, ataupun dapat
melakukan kombinasi dengan wire. Setelah dihitung kebutuhan mata ke samping
yang diperlukan, maka seleran dapat dilepas. Simpul-simpul yang terdapat pada
tali gantungan dikumpulkan merapat, dan mata jaring yang baru dibuat dibalik
(bagia kanan /B) diletakkan di sebelah kiri dan pembuatan mata dapat dimulai lagi
dari B ke A.
Bagian 1
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
65
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Bagian 2
Bagian 3
Bagian 4
TEKNIKA KAPAL
66 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Bagian 5
Gambar 3.8 Proses Pembuatan mata jaring bagan 1 s/d bagan 5
Sumber (Sadhori,1984)
Dalam teknik menjurai dikenal beberapa bentuk jaring yang dapat dibuat.
Pembuatan bentuk jaring ini ada yang dilakukan dengan cara memotong-motong
lembaran jaring yang sudah jaadi ada pula yang waktu pembuatannya sudah dijurai
dan membentuk pola tertentu sesuai dengaan bentuk yang diinginkan. Bentuk-
bentuk jaring yang dijurai antara lain
1. Bentuk empat persegi panjang merata : bentuk ini sudah umum dipakai untuk
alat penangkapan ikan yang umum digunkan oleh nelayan seperti alat tangkap
gillnet, trawl, purse seine dan lain-lain.
2. Bentuk Segitiga
Bentuk ini dapat dilakukan dengan menambah atau membuat selipan
setengah mata atau lebih pada waktu menjurai dengan bentuk serta jumlah/
besarnya segitiga tersebut yang diperlukan.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
67
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 3.11 Cara penambahan mata bentuk segitiga dan jaring lempar
Sumber: Danajat (2015)
TEKNIKA KAPAL
68 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Buatlah secara berulang-ulang dengan bantuan seleran sesuai ukuran mata jaring
yang akan dibuat. Jumlah awal mata yang dibuat disesuaikan dengan jumlah mata
yang dibutuhkan secara horizontal (ke samping). Mata yang terbuat pertama kali
ukurannya hanya setengah mata sebagai bantuan untuk membuat satu mata jaring
penuh. Setelah selesai membuat mata jaring sesuai jumlah yang dikehendaki
dilanjutkan dengan melepas seleran dari juraian benang. Simpul yang sudah dibuat
dikumpulkan menjadi satu untuk memudahkan membuat setengah mata yang di
bawah selanjutnya. Urutan pembuatan mata bisa dilihat pada gambar-gambar di
bawah ini :
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
69
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Setelah selesai hasil menjurai lapis pertama dibalik untuk memudahkan membuat
mata yang ada di bawahnya dan pola simpulnya bisa sama dengan sebelumnya.
Menjurai dihentikan jika seluruh mata yang dikehendaki telah terwujud. Setiap
membuat simpul mata jaring, harus dipastikan sudah benar dan kuat tarikannya
sehingga jaring bisa kuat tidak bergeser simpulnya seperti gambar di bawah ini:
Posisi simpul pada mata jaring yang tepat berbentuk simpul bendera di atas
lekukan tali. Dengan demikian kekuatan simpul menjadi lebih kuat dan ikatannya
tidak akan bergeser. Apabila kedudukan simpul berada di bawah lekukan/tidak
tepat posisinya maka dapat mengakibatkan ikatan simpul akan mudah bergeser
dan mata jaring dapat berubah bentuknya.
Simpul yang digunakan pada pembuatan mata jaring terdiri dari tiga (3) macam/
bentuk. Adapun bentuk/model simpul mata jaring antara lain :
1. Simpul Bendera (English knot)
TEKNIKA KAPAL
70 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Perlu dipahami bentuk simpul-simpul yang ada pada lembaran jaring (webbing)
yang telah dibuat. Setiap simpul memiliki nama antara lain :
1. Simpul clean mesh/simpul mesh : simpul mata bagian atas/bawah jaring
apabila bagian atas/bawah terpotong salah satunya maka tidak akan ada
tersisa tali sisa potongannya sehingga bentuk mata jaring utuh atau bersih
dari sisa potongan.
2. Simpul point/simpul kaki dua : simpul mata jaring yang terbentuk akibat
pemotongan dua kaki pada jaring secara vertikal sehingga terbentuk sisa
potongannya 2 kaki. Sisa kaki pada tali bekas potongan tidak bisa dilepas dan
jika dipaksa dilepas maka simpulnya akan lepas, tidak membentuk mata jaring
utuh.
3. Simpul bar/simpul kaki tiga : simpul mata jaring yang terbentuk akibat
pemotongan satu kaki secara diagonal sehingga terbentuk sisa potongannya
1 kaki. Simpul kaki tiga ini sebagai titik awal dan titik akhir dalam kegiatan
memperbaiki/menambal jaring yang rusak (robek).
4. Simpul kaki empat : simpul mata utuh berada diantara simpul mata yang lain
dan tidak mengalami pemotongan.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
71
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
72 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
LEMBAR PRAKTIKUM
PEMBUATAN JARING
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi pembuatan jaring peserta didik mampu
persiapan sebelum membuat jaring, mampu membuat simpul mata jaring
dan mampu membuat jaring dengan baik dan cepat.
B. Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan dalam kegiatan praktik kali ini adalah :
1. Penggaris/ Seleran
2. Net Gauge
3. Gunting / Cutter
4. Coban
5. Nampan
Bahan yang dibutuhkan dalam kegiatan praktik ini, antara lain:
1. Berbagai jenis benang: jenis PA,PE,PP (monofilament, multifilament )
2. Tali untuk gantungan
C. Keselamatan dan Kesehatan
Sebelum praktikum dimulai ikuti dan laksanakan beberapa langkah di
bawah ini:
1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing, kemudian
pakailah sarung tangan terlebih dahulu.
2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain, yang akan Anda gunakan,
apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong tali dan benang.
3. Setelah selesai praktikum mohon memperhatikan kebersihan tempat
praktik. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap
(fishing gear)
D. Prosedur Praktik
1. Ambil bahan dan alat yang akan dibutuhkan seperti coban, seleran /
penggaring, benang dan tali berbagai jenis dan ukuran dalam nampan
yang telah disedikan
2. Pasang/gulung benang pada coban sesuai kebutuhan (jangan terlalu
banyak)
3. Buatlah tali gantungan untuk membuat mata jaring tahap awal (pertama/
atas) sebanyak 20 mata kesamping
4. Jika tahap pertama sudah selesai dilanjutkan ke bagian bawahnya
dengan membuat hingga 30 mata secara horizontal
5. Setelah selesai, laporkan kepada guru pengampu.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
73
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
CONTOH SOAL
CAKRAWALA
FISH FINDER
TEKNIKA KAPAL
74 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
JELAJAH INTERNET
RANGKUMAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
75
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ketiga ini Anda telah memahami pembuatan jaring,
maka:
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuiti pembelajaran bab ketiga ini?
2. Dari dua materi pada bab ketiga ini, manakah yang menurut Anda paling
sulit dipahami?
3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab
ketiga?
4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab ketiga?
5. Coba Anda diskusikan dengan teman dan guru Anda karena materi ini akan
menjadi fondasi/ dasar dari materi-materi yang akan dibahas di bab-bab
selanjutnya.
TEKNIKA KAPAL
76 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
BAB
PEMOTONGAN JARING DAN CUTTING RATE IV
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Jenis-jenis Pemotongan
Jaring Mengitung Cutiing Rate
KATA KUNCI
Jaring Mesh Bar Point Cutting rate Kaki dua Kaki tiga Kaki empat
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
77
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENDAHULUAN
Alat penangkap ikan jarang sekali dijual secara bebas di pasaran. Kebutuhan
alat penangkap ikan sesuai ukuran, jenis dan besar kecilnya mata jaring harus
dicukupi dan mengkonstruksi sendiri sesuai desain yang dibutuhkan kapal yang akan
mengoperasikannya. Salah satu kebutuhan bahan adalah lembaran jaring (webbing)
yang telah dibuat secara pabrikan. Dari lembaran jaring perlu dilakukan pemotongan
sesuai dengan bagian-bagian alat tangkap yang akan dibuat.
Dalam bab ini akan disajikan teknik pemotongan jaring, macam-macam simpul
pada mata jaring, bentuk-bentuk jaring, serta cara membuat (menjurai jaring).
TEKNIKA KAPAL
78 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Pemotongan Jaring
Untuk membuat alat penangkap ikan seluruh badan jaring tidak akan
digunakan secara keseluruhan (utuh) tetapi diperlukan sejumlah mata vertikal
(ke atas) maupun horizontal (ke samping/mendatar) sesuai dengan kebutuhan alat
yang akan dibentuk. Pengurangan sejumlah mata yang tidak diperlukan dinamakan
pemotongan jaring pada kaki-kakinya. Sebelum melakukan pemotongan jaring
yang sempurna, terlebih dahulu harus dipahami nama bagian-bagian jaring agar
tidak terjadi kekeliruan dalam tahap pemotongan.
Ada beberapa istilah yang perlu diketahui dalam teknik pemotongan jaring antara
lain:
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
79
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
1. Mesh cut : pola pemotongan dua bar yang sejajar dengan arah juraian.
Pemotongan ini dengan cara memotong kedua kaki bar secara horizontal
(kesamping).
2. Point cut : pola pemotongan dua bar yang tegak dengan arah juraian. Pemotongan
ini dengan cara memotong kedua kaki bar secara vertikal (ke atas/ke bawah) pada
sisi yang sama
3. Bar cut : memotong sebuah atau beberapa bar/memotong kaki-kaki jaring secara
diagonal/miring. Potongan ini membentuk kaki tiga, sebagai awalan dan akhiran
dalam memperbaiki jaring jika mengalami kerusakan atau sobek.
TEKNIKA KAPAL
80 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
4. Clean mesh : simpul pada mata jaring yang dapat dibersihkan sisa kaki pemotongan
secara horizontal (ke samping/mendatar) tetapi simpulnya tidak terbuka.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
81
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. All point : hasil pemotongan jaring secara lurus vertical / kebawah. Bentuknya
potongannya akan membentuk simpul point cut
c. All bar : hasil pemotongan jaring secara lurus diagonal / silang. Bentuk
potongannya akan membentuk simpul bar cut
TEKNIKA KAPAL
82 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
83
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
B. Cutting Rate
Cutting Rate merupakan istilah yang dikenal dalam pemotongan jaring. Istilah ini
merupakan perbandingan antara mesh dan bar atau point dan bar pada bagian
yang terpotong. Pemotongan campuran pada jaring, agar mendapatkan pola yang
dibutuhkan, maka harus menggunakan perbandingan yang didapat dari rumus.
Adapun rumus dalam pemotongan jaring sebagai berikut:
1. Jika jumlah mata kesamping (L) lebih kecil dibanding jumlah mata ke dalam (B)
atau bisa diartikan L < B maka rumus yang digunakan adalah:
Keterangan :
p=B–L p = jumlah point yang akanterpotong
b = 2L b = jumlah bar yang terpotong
L = jumlah kearah samping (panjang)
B = jumlah kearah dalam
TEKNIKA KAPAL
84 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
2. ika jumlah mata kesamping (L) lebih kecil dibanding jumlah mata ke dalam (B)
atau bisa diartikan L > B maka rumus yang digunakan adalah:
m=L–B Keterangan :
m = jumlah mesh yang akan terpotong
b = 2B b = jumlah bar yang terpotong
L = jumlah kearah samping (panjang)
B = jumlah kearah dalam
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
86 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Contoh Soal :
1. Bila dalam satu pemotongan webbbing, jumlah mata jaring kesamping
(L) ada = 20; jumlah mata kedalam (B) = 30 mata, maka cutting ratenya
berapa?
Jawaban:
Rumus L < B maka p = B – L p = 30 – 20
p = 10 (10p)
b = 2L b = 2 x 20
b = 40 (40b)
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
87
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
LEMBAR PRAKTIKUM
CONTOH SOAL
JELAJAH INTERNET
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
89
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
RANGKUMAN
1. Ada 4 teknik pemotongan jaring, antara lain: mesh cut, point cut, bar cut,
clean mesh.
2. Cara pemotongan badan jaring (webbing) terdiri 2 cara, yaitu pemotongan
lurus (all mesh, all point, all bar) dan pemtongan campuran (mesh bar dan
point bar)
3. Rumus dalam pemotongan jaring sebagai berikut:
a. Jika jumlah mata kesamping (L) lebih kecil dibanding jumlah mata ke
dalam (B) atau bisa diartikan L < B maka rumus yang digunakan adalah:
Keterangan :
p=B–L p = jumlah point yang akanterpotong
b = 2L b = jumlah bar yang terpotong
L = jumlah kearah samping (panjang)
B = jumlah kearah dalam
b. Jika jumlah mata kesamping (L) lebih kecil dibanding jumlah mata ke
dalam (B) atau bisa diartikan L > B maka rumus yang digunakan adalah:
m=L–B
b = 2B
Keterangan :
TEKNIKA KAPAL
90 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
TUGAS MANDIRI
REFLEKSI
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
91
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
BAB
V PENYAMBUNGAN JARING
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Penyambungan Jaring
KATA KUNCI
Jaring Mesh Bar Point Cutting rate Kaki dua Kaki tiga Kaki empat
TEKNIKA KAPAL
92 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENDAHULUAN
Setiap bagian lembaran jaring yang akan digabungkan menjadi suatu alat
penangkap ikan yang utuh sempurna, perlu penggabungan bagian-bagian alat
penangkap ikan tersebut yang disebut penyambungan jaring. Dalam penyambungan
jaring ini ada beberapa jenis dan cara. Teknik penyambunganpun akan disajikan dalam
bab ini. Untuk mendapatkan sambungan jaring yang kuat dan rapi, harus menguasai
teknik, jenis dan cara penyambungan.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
93
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
A. Jenis-Jenis Penyambungan
Menyambung jaring adalah merangkaikan dua atau beberapa lembar jaring sehingga
mempunyai bentuk tertentu sesuai dengan yang dikehendaki. Penyambungan
jaring menurut Bintoro (1989), dapat dilakukan dengan dua cara/ jenis yaitu:
1. Penyambungan dengan menambah setengah mata
Penyambungan setengah mata ini dibedakan menjadi 2 cara yaitu:
a. Penyambungan mata dengan mata, pada penyambungan ini dengan cara
menyambung dua sisi jaring yang ukuran dan jumlah matanya sama.
Penyambungan dengan cara ini terbagi lagi atas penyambungan “mesh
to mesh” dan penyambungan “point to point”. Penyambungan mesh to
mesh adalah penyambungan yang searah dengan arah juraian sedangkan
penyambungan point to point adalah penyambungan yang arahnya tegak
lurus.
TEKNIKA KAPAL
94 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Penyambungan Take Up, pada penyambungan ini dilakukan dua sisi jaring,
yaitu jaring yang ukuran dan jumlah matanya tidak sama. Penyambungan
ini dilakukan dengan 2 cara yaitu: cara menyisipkan (baiting) dan cara
merangkap (creasing). Sebelum dilakukan penyambungan harus dihitung/
diketahui terlebih dahulu jumlah mata dari kedua bagian/ sisi jaring
yang akan disambung. Hal ini dimaksudkan untuk menentukan “take
up”nya, yaitu perbandingan jumlah mata antara kedua sisi jaring yang
akan disambung. Dengan demikian penyisipan atau perangkapan dapat
dilakukan secara merata atau dengan kata lain semua mata jaring dapat
tersambung.
Contoh perhitungan, jaring A ada 150 mata akan disambungkan dengan
jaring B ada 200 mata, maka perbandingan jumlah mata antara keduanya
150 : 200 = 3 : 4. Hal ini berarti bahwa ada tiga mata jaring A akan
disambungkan empat mata pada jaring B. Untuk mencarikan pasangan
mata yang berlebih, maka akan dibuatkan mata tambahan (palsu/ anakan/
gantungan) pada sisi yang matanya sedikit. Mata tambahan itu dipasang
pada simpul-simpul berkaki empat yang telah ditentukan. Pada cara
merangkap (baiting) tidak perlu dibuatkan mata tambahan.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
95
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
96 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
97
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
98 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.9 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring kedua dan cara menyimpulkannya Sumber:
Sadhori (1984)
d. Sangkutkan kembali benang dicoban menuju simpul mesh pada jaring yang
pertama (atas) dengan jarak satu bar dan buat simpul tunggal. Jika sudah
selesai, ulangi lagi langkah ini sampai menuju titik akhir penyambungan.
Gambar 5.10 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring pertama (atas) dan cara menyimpulkannya
Sumber: Sadhori (1984)
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
99
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
e. Buatlah simpul ganda pada titik simpul jaring berkaki tiga untuk mengakhiri
penyambungan jaring.
TEKNIKA KAPAL
100 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.14 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring kedua (sampingnya) dan cara menyimpulkannya
Sumber: Sadhori (1984)
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
101
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 5.15 Cara menyangkutkan coban ke mata jaring pertama (kiri) dan cara menyimpulkannya Sumber:
Sadhori (1984)
TEKNIKA KAPAL
102 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
103
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
f. Buatlah simpul ganda pada titik simpul jaring berkaki tiga untuk mengakhiri
penyambungan jaring.
MATERI PEMBELAJARAN
e. Buatlah kaki tiga pada simpul terakhir pada jaring besar (atas) dan jenis
simpul yang digunakan adalah simpul bendera ganda.
Gambar 5.18 Pola penyambungan dengan cara take up “Baiting/ Merangkap” Sumber : Sadhori
(1983)
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
105
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
d. Membuat simpul mesh pada jaring kecil (bawah) dengan jarak 1 bar
menggunakan simpul bendera.
e. Membuat simpul mesh pada jaring besar (atas) dengan ± 1,5 Bar menggunakan
simpul bendera.
TEKNIKA KAPAL
106 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
107
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
LEMBAR PRAKTIKUM
PENYAMBUNGAN JARING
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi penyambungan jaring peserta didik mampu
menentukan jenis penyambungan dan cara penyambungan jaring, serta
mampu melakukan kegiatan penyambungan jaring dengan berbagai teknik
dengan baik dan cepat.
B. Alat dan Bahan
Alat- yang dibutuhkan pada kegiatan praktik saat ini adalah :
1. Gunting / Cutter
2. Coban
3. Seleran
4. Nampan
5. Balpoint
Bahan yang dibutuhkan pada kegiatan praktik saat ini adalah :
1. Berbagai jenis jaring: jenis PA,PE,PP (Monofilament, Multifilament )
2. Berbagai jenis benang:jenis PA,PE,PP (Monofilament, Multifilament )
3. Kertas putih HVS
C. Keselamatan dan Kesehatan
Sebelum praktikum dimulai ikuti dan laksanakan beberapa langkah di
bawah ini:
1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing kemudian
pakailah sarung tangan terlebih dahulu.
2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain yang akan Anda gunakan,
apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong jaring dan benang.
3. Setelah selesai praktikum, mohon memperhatikan kebersihan tempat
praktik. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap
(fishing gear)
D. Prosedur Praktik
Ambil bahan jaring kemudian lakukan pemotongan dengan aturan:
1. Enam mata ke kanan (horizontal) dan 4 mata vertikal mesh size 5 cm
beri tAnda A
2. Enam mata horizontal (mendatar) dan 4 mata ke bawah (vertical) mesh
size 5 cm beri tAnda B
3. Dua belas mata ke kanan (horizontal) dan 8 mata vertikal mesh size 2,5
cm beri tAnda C
4. Delapan mata horizontal (mendatar) dan 12 mata ke bawah (vertical)
TEKNIKA KAPAL
108 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
LEMBAR PRAKTIKUM
CONTOH SOAL
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
109
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
CAKRAWALA
Pompa ikan/Fish Pump adalah alat untuk memindahkan ikan yang tertangkap
dari jaring ke kapal atau bisa juga dari kapal ke dermaga. Pemindahan ikan dari
bagian bawah jaring purse seine yang kering ke dalam penampung ikan selama
berpuluh-puluh tahun merupakan tugas yang sulit dan memakan waktu yang
agak lama. Pompa ikan ini digunakan untuk menggantikan brailers tradisional.
Permasalahannya waktu terutama dalam ukuran yang lebih besar dan sedang. Hal
ini dibenarkan dengan tangkapan kapasitas besar sehingga pompa ikan dipasang
di beberapa pelaut kecil kelas 18 m hingga 24 m.
Pompa ikan modern ini hadir dalam berbagai ukuran dan kapasitas dari yang
terbesar yang mampu mengantarkan 1.000 – 1.300 ton/jam, campuran air-ikan
menggunakan sekitar 75 HP output mesin.Biasanya ikan-ikan didorong dari sistem
hidrolik kapal yang ada. Beberapa pompa dapat diturunkan hingga kedalaman
15 m fitur penting ketika ikan yang ditangkap berbunyi atau 'tenggelam' dan
tenggelam ke dasar jaring.
Beberapa pompa ikan modern ini menciptakan tekanan air positif untuk
mendorong ikan-ikan dan menyirami ikan yang telah naik ke atas kapal dengan
selang . Ini memungkinkan penggunaan selang fleksibel ringan yang mudah
ditangani dan digulung untuk disimpan saat tidak digunakan lagi.
Sumber: http://www.fao.org/fishery/equipment/fishpump/en diakses tanggal 30
November 2019 Pukul 01.32 wib.
TEKNIKA KAPAL
110 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
JELAJAH INTERNET
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai penyambungan jaring
kalian dapat mempelajari juga secara mandiri melalui internet. Di internet
kalian bisa mencari lebih jauh materi tentang penyambungan jaring dan teknik
penyambungannya disertai penjelasan menggunakan gambar dan video.
Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan
pemahaman kalian tentang penyambungan jaring seperti di bawah ini:
RANGKUMAN
1. Dua jenis penyambungan jaring yang dapat dipelajari yaitu penyambungan
dengan menambah setengah mata dan penyambungan tanpa menambah
setengah mata.
2. Penyambungan dengan menambah setengah mata dibedakan menjadi 2
cara yaitu penyambungan mata dengan mata (mesh to mesh, point to point)
dan penyambungan take up (baiting/menyisipkan dan creasing/merangkap).
3. Penyambungan dengan tidak menambah setengah mata dikenal pula
dengan istilah lashing yaitu penyambungan jaring dua sisi yang sama atau
berbeda jumlah matanya.
4. Ada 5 teknik penyambungan jaring yaitu penyambungan mesh to mesh
langsung, penyambungan point to point langsung, penyambungan take up
baiting (merangkap), penyambungan take up creasing (menyisipkan), dan
penyambungan lashing.
TUGAS MANDIRI
Untuk mencapai keberhasilan dalam pembelajaran tentang
penyambungan jaring tugas Anda sebagai peserta didik adalah mencari
informasi tentang jenis dan cara penyambungan jaring dan melakukan teknik-
teknik penyambungan jaring. Anda dapat mengumpulkan informasi melalui
buku elektronik, internet maupun dari sumber belajar lainnya. Tugas dikerjakan
dalam bentuk laporan dengan format yang sesuai dengan petunjuk dari guru
pengampu.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
111
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
4. Apa yang kita lakukan apabila jaring yang akan kita sambung memiliki
ukuran mata (mesh size) yang berbeda ?
5. Gambarkan model penyambungan dengan teknik :
a. Mesh to mesh
b. Baiting
REFLEKSI
TEKNIKA KAPAL
112 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
A. Soal Pilihan Ganda
Pilihlah salah satu jawaban yang paling benar, tuliskan huruf kapitalnya saja pada
lembar jawaban yang tersedia.
1. Serat buatan untuk bahan jaring, di pasaran dikenal dengan nama dagang serat
PE adalah serat sintetis jenis ….
a. Polyamide
b. Polyester
c. Polyuretane
d. Polyethilen
2. Silk merupakan serat yang berasal dari jenis ....
a. tumbuhan
b. hewan
c. mineral
d. minyak bumi
3. Yute merupakan serat yang berasal dari jenis ....
a. tumbuhan
b. hewan
c. mineral
d. minyak bumi
4. Di bawah ini yang tidak termasuk golongan serat tumbuhan, adalah ....
a. cotton fibre
b. rami
c. yute
d. asbestos
5. Gambar serat di bawah ini dinamakan serat ....
a. rami
b. yute
c. ijuk
d. wool
6. Yang bukan termasuk nama polimer dari Polyaminde (PA) adalah....
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
113
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
a. Vinylon
b. Nylon
c. Ekalon
d. Silon
7. Kuralon merupakan produk yang dihasilkan dari polimer jenis....
a. Polyamide (PA)
b. Polyester (PES)
c. Polyvinly Alcohol (PVA)
d. Polyvinly Chloride (PVC)
8. Gambar di bawah ini termasuk alat penangkap ikan jenis .....
a. trawl
b. purse seine
c. longline
d. dogol
9.
Gambar di bawah ini termasuk alat penangkap ikan jenis ....
a. trawl
b. purse seine
c. longline
d. dogol
10. Gambar di bawah ini termasuk alat penangkap ikan jenis ....
TEKNIKA KAPAL
114 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
a. bagan berperahu
b. anco
c. bagan tancap
d. bouke ami
11. Gambar di bawah ini, alat tangkap jenis Gillnet yang disebut ....
a. trammel nets
b. encirling gillnets
c. fix gillnets
d. drift gillnets
12. Nama alat tangkap di bawah ini adalah .....
a. huhate
b. trawl
c. ladung
d. long line
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
115
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
13. Di bawah ini yang tidak termasuk struktur tali adalah ....
a. rope
b. strands
c. yarns
d. fibres
14. Di bawah ini yang tidak termasuk struktur tali baja adalah ....
a. core
b. wire
c. strand
d. yarns
15. Yang tidak termaasuk dari struktur dasar serat buatan adalah....
a. Continuos Filament
b. Monofilament
c. Sprite Fibres
d. Staple Fibers
16. Yang bukan merupakan salah satu kelebihan serat sintetis dibanding serat
alami adalah....
a. menyerap air
b. tidak membusuk
c. tahan gesekan
d. tensile strength lebih besar
17. Gambar di bawah ini merupakan salah satu alat yang diperlukan dalam
membuat dan memperbaiki jaring, disebut....
a. seleran
b. soban
c. coban
d. jarum jurai
18. Ukuran lebar dari seleran yang digunakan untuk menjurai adalah....
a. sama seperti mata jaring yang akan kita buat
b. setengah dari ukuran mata jarng yang akan kita buat
c. dua kali ukuran mata jaring yang akan dibuat
TEKNIKA KAPAL
116 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
d. satu setengah kali ukuran mata jaring yang akan dibuat
19. Dalam membuat jaring (proses menjurai) diperlukan sebuah simpul pada
setiap mata jaring nama simpul sesuai gambar di bawah ini adalah....
a. English knot
b. Spanyol knot
c. Reef knot
d. Double english knot
20. Simpul mata jaring yang apabila dilakukan pemotongan pada kaki-kaki jaring
maka simpulnya dapat utuh bersih, disebut simpul....
a. mesh
b. bar
c. point
d. hidup
21. Simpul mata jaring yang apabila dipotong pada kaki-kaki jaring maka simpulnya
tersisa kaki 3 disebut simpul....
a. mesh
b. bar
c. point
d. hidup
22. Potongan simpul di bawah ini dinamanakan ....
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
117
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
a. Mesh cut
b. Bar cut
c. Point cut
d. Straight cut
23. Gambar di bawah ini merupakan salah satu pola pemotongan jaring yang
disebut ....
a. All bar
b. All mesh
c. All point
d. All combination
24. Gambar di bawah ini merupakan salah satu pola pemotongan jaring yang
disebut ....
TEKNIKA KAPAL
118 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
a. All bar
b. All mesh
c. All point
d. All combination
25. Gambar di bawah ini merupakan salah satu pola pemotongan jaring yang
disebut ....
a. All bar
b. All mesh
c. All point
d. All combination
26. Cutting rate pada gambar jaring di bawah ini dinamakan ....
a. 1m 2p
b. 1b 2p
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
119
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GASAL
c. 1m 2b
d. 1p 2b
27. Cutting rate pada gambar jaring di bawah ini dinamakan ....
a. 1m 2p
b. 1b 2p
c. 1m 2b
d. 1p 2b
28. Jika dilakukan pemotongan jaring dengan jumlah mata kesamping 30 mata
dan jumlah mata ke dalam 20 mata maka mata cutting ratenya adalah ....
a. 3m 2b
b. 1m 4b
c. 1p 4b
d. 2m 3b
29. Jika dilakukan pemotongan jaring dengan mata ke samping 20 mata, jumlah
mata ke dalam 30 mata maka mata cutting ratenya adalah ....
a. 3m 2b
b. 1m 4b
c. 1p 4b
d. 2m 3b
30. Jika dalam pemotongan jaring jumlah mata kesamping lebih besar dibanding
jumlah mata ke dalam (bawah) maka rumus pemotongan jaringnya adalah ....
a. Mesh Bar
TEKNIKA KAPAL
120 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
KATA KUNCI
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
121
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENDAHULUAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
122 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
b. Cara mengikat tali: dalam hal ini perlu diperhatikan bahwa tali harus cukup
kuat menahan tarikan yang ada dan mudah untuk dilepas bila diperlukan.
Gambar 6.2 Cara menahan dan mengikat tali pada bolder besi bentuk “Kuku Kuda/ Cleat” Sumber: Haryono
dan Amirul (2019)
Gambar 6.3 Cara menahan pada bolder besi bentuk “silang/ salip”
Sumber: Haryono dan Amirul (2019)
b. Cara mengikat tali: prinsip sistem ini dapat menahan tarikan yang kuat dan
dapat dilepaskan dengan mudah dan cepat
Gambar 6.4 Cara mengikat tali pada bolder besi bentuk “silang/ salip”
Sumber: Haryono dan Amirul (2019)
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
123
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 6.5 Cara memasang tali pada bolder yang terpasang tali kepil dari kapal lain. Sumber: Haryono dan
Amirul (2019)
TEKNIKA KAPAL
124 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
125
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
127
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
128 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
130 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
131
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi tentang simpul tali dan splicing peserta didik
mampu menyusun tali temali, mampu membuat berbagai macam simpul/
sosok, dan mampu membuat berbagai macam bentuk splicing tali dan wire
rope dengan baik dan cepat.
B. Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan pada kegiatan praktiksaat ini adalah:
1. Gunting / Cutter
2. Coban
3. Marlin Spike
4. Meteran
5. Nampan
Bahan yang diperlukan pada kegiatan praktik saat ini adalah :
1. Berbagai jenis tali berbagai ukuran dan strand
2. Lakban / isolasi
3. Korek Api
C. Keselamatan Dan Kesehatan
Sebelum praktikum dimulai ikuti dan laksanakan beberapa langkah di bawah
ini:
1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing, kemudian pakailah
sarung tangan terlebih dahulu.
2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain, yang akan Anda gunakan
apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong jaring dan benang.
3. Setelah selesai praktikum, mohon memperhatikan kebersihan tempat
praktikum. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap
(fishing gear)
D. Prosedur Praktik
1. Ambil bahan tali berbagai ukuran, jenis dan jumlah strand, masing-masing
TEKNIKA KAPAL
132 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
LEMBAR PRAKTIKUM
30 cm sebanyak 4 potongan kemudian lakukan splice:
a. Eye splice
b. Short splice
c. Cut splice
d. Back splice
2. Potong wire sepanjang 1 meter buatlah splice mata
3. Ambilah 10 meter tali lakukan penyusunan tali di atas kapal dan beberapa
penyusunan tali di border di pelabuhan
CAKRAWALA
MESIN DIESEL
Penemu Mesin Diesel yang tidak asing ditelinga kita, adalah Rudolf
Christian Karl Diesel warga negara Jerman yang terlahir di Perancis pada 18
Maret 1858. Sayangnya Rudolf meninggal dunia tanggal 30 September 1913
secara misterius saat berlayar menuju Inggris menggunakan kapal ferry pada usia
55 tahun. Pada 10 tahun terakhir abad ke-19 Rudolf membuat mesin pemicu
kompresi dan dipatenkan pada 23 Februari 1893. Mesin diesel dalam sejarahnya
dinamakan mesin minyak. Namun untuk menghormati jasanya akhirnya digantilah
nama mesin minyak dengan nama Mesin Diesel.
https://blogpenemu.blogspot.com/2014/02/Penemu-Mesin-Diesel-Rudolf-Diesel.
html diakses tanggal 03 Desember 2019 pukul 02.30 wib
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
133
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
CONTOH SOAL
JELAJAH INTERNET
Untuk menambah wawasan lebih jauh mengenai simpul tali dan splicing
kalian juga dapat mempelajari secara mandiri melalui internet. Di internet kalian
bisa mencari lebih jauh materi cara penyusunan tali, jenis simpul/sosok dan
teknik splicing tali dan wire disertai penjelasan menggunakan gambar dan video.
Salah satu website yang dapat kalian kunjungi untuk menambah wawasan dan
pemahaman kalian tentang simpul tali dan splicing diantaranya seperti tertera di
bawah ini:
Sumber: https://www.youtube.com/watch?v=jvpxWiDd7sI
https://obatrindu.com/macam-macam-simpul-dan-ikatan-tali-temali-pramuka/
TEKNIKA KAPAL
134 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
2. Jelaskan secara singkat dan jelas apa nama simpul di bawah ini dan apa
fungsinya?
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
135
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
3. Jelaskan secara singkat dan jelas apa nama simpul di bawah ini dan apa
fungsinya?
4. Jelaskan secara singkat dan jelas, apa nama simpul di bawah ini dan apa
fungsinya?
5. Jelaskan secara singkat dan jelas apa nama pintalan/splice di bawah ini dan
apa fungsinya?
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab keenam ini Anda telah memahami tentang simpul tali
dan splicing maka:
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuti pembelajaran bab keenam ini?
2. Dari tiga materi pada bab keenam ini manakah yang menurut Anda paling
sulit dipahami ?
3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab
keenam?
4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab keenam ?
Coba diskusikanlah dengan teman dan guru Anda karena materi ini akan menjadi
fondasi/dasar dari materi-materi yang akan dibahas pada bab-bab selanjutnya.
TEKNIKA KAPAL
136 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
TUJUAN PEMBELAJARAN
PETA KONSEP
Pengawetan dan
Penyamakan
KATA KUNCI
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
137
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENDAHULUAN
Gambar 7.1 Cara memperbaiki dan merawat berbagai alat penangkap ikan
Sumber: Dokumen pribadi
TEKNIKA KAPAL
138 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
139
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
TEKNIKA KAPAL
140 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
3. Gunakan alat penangkap ikan dengan hati-hati
Semua benda apapun yang digunakan bila pemakaiannnya secara hati-hati, baik
dan benar, pastilah alat tersebut akan lebih awet. Tetapi bila dipakai dengan
seenaknya saja (secara sembarangan) tidak memakai aturan benda tersebut akan
cepat rusak. Sebagai contoh bila kita hendak memasang atau mengoperasikan
alat tangkap dalam suatu perairan tertentu terlebih dahulu harus yakin benar
bahwa daerah penangkapan tersebut merupakan daerah penangkapan (fishing
ground) yang baik, bebas karang dan tonggak/patok. Permukaan dasar perairan
yang tidak rata akan menyebabkan jaring atau alat lainnya tersangkut.
4. Segera perbaiki jika ada kerusakan-kerusakan kecil.
Alat penangkap ikan yang selesai digunakan dalam operasi penangkapan
ikan pasti terdapat kerusakan kecil dan besar oleh sebab itu jika melihat ada
kerusakanpada alat tangkap maka segera diperbaiki. Biasanya perbaikan
langsung artinya saat operasi penangkapan berlangsung atau perbaikan
dilakukan saat tidak melakukan operasi penangkapan. Kerusakan umumnya
disebabkan oleh “gesekan” antara alat dengan benda-benda lain (badan kapal
misalnya), “tersangkut” oleh benda-benda lain (karang, tonggak/patok), “digigit
dan robek” karena sirip ikan atau gerakan ikan yang akan meloloskan diri dari
jaring, “sengaja dirobek” oleh nelayan karena kekusutan.
Peralatan deck merupakan peralatan peralatan kapal yang diperlukan sebagai
penunjang operasi penangkapan ikan. Dengan peralatan deck maka operasi
penangkapan ikan dapat berjalan lancar. Setiap kapal penangkapan ikan terdapat
perbedaan jenis peralatan deck yang digunakan tergantung jenis dan macam alat
tangkapnya. Sebagai contoh pada alat penangkap ikan lingline dengan jaring
lingkar (purse seine) salah satu peralatan deck untuk kapal longline adalah line
hauler sedangkan kapal purse seine adalah power block. Tentu ada peralatan deck
lainnya yang juga mempunyai peranan yang tidak kalah pentingnya adalah winch
dan kapstan. Pada umumnya perawatan peralatan deck harus dilakukan secara
rutin dan berkala karena alat tersebut sangat penting. Jika tidak dioperasikan maka
akan menghambat kegiatan operasi penangkapan.
MATERI PEMBELAJARAN
penjagaan agar jaring awet dan tahan lama sehingga dapat lama digunakan.
Caranya adalah mencelupkan jaring dalam larutan penyamak yang dapat
membunuh bakteri atau hama yang merusak jaring. Berbagai cara telah ditemukan
untuk membuat jaring lebih tahan terhadap pembusukan. Bahan penyamak yang
digunakan bermacam-macam antara lain:
1. Penyamak Nabati dari tumbuh-tumbuhan
2. Penyamak Hewani dari hewan
3. Penyamak Sintetis dari bahan kimia
Bahan penyamak dari tumbuh-tumbuhan digunakan untuk jaring bahan
serat alami, bahan penyamak yang dipakai “tingi/tungu” dari kulit bakau ( Ceriop
condolena Ain ) yang ditumbuk halus kemudian direbus. Larutan ini dinamakan
“catechu/ tanning” yang berwarna coklat tua. Biasanya nelayan melakukan
penyamakan sekitar 25 – 30 hari sekali. Adapun cara penyamakan sebagai berikut:
1. Rebus tingi dengan air tawar dengan perbandingan 1:5 atau 1:10
2. Setelah mendidih masukkan jaring sampai terendam
3. Rendam jaring dalam tingi selama semalam
4. Angkat jaring keesokan harinya kemudian dijemur/diangin-angikan
5. Jaring berwarna coklat kehitaman
Selain penyamakan dari nabati dan kulit pohon turi penyamakan tali
pancing dan bahan alat penangkapan ikan biasa mengunakan dari serat alam.
Caranya dengan menggosok tali dengan kulit pohon turi yang masih basah dan
biasanya dibentangkan lalu diangin-angikan.
Bahan penyamak dari hewani ini ada 2 cara yaitu menggunakan darah hewan
dan putih telur. Darah hewan yang dipakai adalah darah hewan sapi atau kerbau
yang mudah didapat. Cara penyamakannya sederhana dengan cara mencelupkan
jaring atau tali temali ke dalam larutan darah yang sudah disediakan dalam
paso (drum) diaduk merata,setelah itu diangkat dan ditiriskan dengan diangin-
diangikan tidak di bawah terik matahari langsung. Putih telur juga dapat digunakan
untuk menyamak benang yang akan dibuat jaring/ jala agar kaku apabila dijurai.
Cara penyamakan menggunakan putih telur:
1. Sepuluh butir telur dilarutkan dalam 2 liter air
2. Rendam atau sikat benang dengan putih telur
3. Benang dikukus 10-15 menit
4. Jemur benang atau diangin- anginkan
Bahan penyamak dari bahan kimia yang dipakai adalah “Ter” yang digunakan
untuk serat sintetis atau serat alam, terutama untuk mengawetkan tali-temali atau
jaring yang kasar. Cara mengerjakannya lebih sulit dari cara-cara yang terdahulu.
Ter merupakan hasil tambang batu bara yang didestilasi destruksi pada suhu 119
̊ C – 141 ̊ C. Keuntungan penggunaan ter tahan terhadap bakteri pembusuk, tahan
terhadap pengikisan/ bakteri dan mencegah meresapnya air terlalu banyak. Cara
penyamakan menggunakan ter adalah:
1. Larutkan ter dengan gasolin
2. Panaskan sampai mencair
3. Celupkan alat tangkap kedalam larutan yang panas
4. Jangan terlalu tebal lalu angkat tiriskan
5. Rendam air tawar 12 jam setelah itu keringkan
Selain menggunakan ter dapat pula menggunakan bahan kimia Coffer dan
Napthenase. Cara kerja larutan ini menurut Oktavamalaputra (2010) adalah:
1. Larutkan 18 liter Cu dengan 54 liter parafin
2. Celupkan alat tangkap kedalam larutan tersebut selama 2 jam
3. Angkatlah dan angin-anginkan sampai kering
TEKNIKA KAPAL
142 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
MATERI PEMBELAJARAN
C. Perbaikan Jaring
Sebuah alat penangkap ikan (jaring) yang sudah pernah dioperasikan di
perairan, biasanya akan mengalami robek/ kerusakan pada bagian tertentu dari
badan jaringnya (webbing). Menurut Bintoro (1989), kerusakan tersebut dapat
disebabkan oleh beberapa hal, seperti tersangkut karang, benang putus akibat
gerakan ikan yang tertangkap (ingin meloloskan diri dari jeratan jaring). Jaring
yang rusak dapat diperbaiki kembali dengan 2 cara, yaitu:
1. Menjurai/ menjahit pada bagian yang rusak
2. Menambal dengan jaring baru
Memperbaiki jaring dengan cara menjurai dapat dilakukan apabila
kerusakan (robek) tidak terlalu lebar/ besar dan untuk itu harus diperhatikan
hal-hal sebagai berikut:
1. Menentukan dua buah simpul berkaki tiga, satu pada bagian atas dari
kerusakan sebagai tempat memulai perbaikan, dan kaki tiga yang lain berada
dibagian bawah sebagai akhir perbaikan.
TEKNIKA KAPAL
144 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 7.5 Pembentukan pola kerusakan yang teratur dan pembersihan kaki dua, Sumber: Bintoro (1989)
Cara membuat simpul di titik-titik mata jaring dapat dilihat pada gambar-
gambar di bawah ini:
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
145
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 7.7 Cara membuat simpul awal pada kaki tiga yang pertama
Sumber: Bintoro (1989)
Gambar 7.8 Cara membuat simpul pada bar atas – kebawah kanan
Sumber: Bintoro (1989)
Gambar 7.9 Cara membuat simpul pada point kiri – kebawah kanan
Sumber: Bintoro (1989)
TEKNIKA KAPAL
146 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 7.11 Cara membuat simpul pada bar bawah – keatas kanan
Sumber: Bintoro (1989)
Gambar 7.12 Cara membuat simpul pada bar bawah – keatas kiri
Sumber: Bintoro (1989)
Menambal jaring dilakukan apabila kerusakannya terlalu luas/ lebar atau besar.
Bahan penambal sebaiknya diusahakan terbuat dari bahan dan ukuran matanya
(mesh size) serta benang yang sama dengan jaring yang akan ditambal. Langkah-
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
147
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
Gambar 7.13 Bentuk jaring yang akan ditambal, tersisa kaki dua
Sumber: Bintoro (1989)
Gambar 7.14 Bentuk dan ukuran bahan penambal yang siap untuk dipasang, Sumber: Bintoro (1989)
TEKNIKA KAPAL
148 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
MATERI PEMBELAJARAN
LEMBAR PRAKTIKUM
A. Tujuan
Setelah mempelajari materi tentang perawatan, pengawetan dan
perbaikan, peserta didik mampu melakukan perawatan alat penangkap ikan,
dapat melakukan pengawetan dan penyamakan alat tangkap ikan serta dapat
melakukan perbaikan alat tangkap ikan dengan baik dan benar.
B. Alat dan Bahan
Alat yang dibutuhkan dalam kegiatan praktik saat ini antara lain:
1. Gunting / Cutter
2. Coban
3. Seleran
4. Nampan
5. Balpoint
6. Ember / drum plastik
Bahan yang dibutuhkan dalam kegaiatan praktik saat ini antara lain:
1. Berbagai jenis alat penangkap ikan
2. Berbagai bahan pengawet
3. Kertas putih HVS
4. Bambu
5. Air
C. Keselamatan Dan Kesehatan
Sebelum praktikum dimulai ikuti dan laksanakan beberapa langkah di bawah
ini:
1. Pakailah baju praktik (wearpack) Anda masing-masing, kemudian pakailah
sarung tangan terlebih dahulu.
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
149
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
LEMBAR PRAKTIKUM
2. Cek ketajaman gunting dan alat pemotong lain, yang akan Anda gunakan,
apakah berkarat dan tajam dengan cara memotong jaring dan benang.
3. Setelah selesai praktikum, mohon memperhatikan kebersihan tempat
praktik. Petugas piket membersihkan ruangan laboratorium alat tangkap
(fishing gear)
D. Prosedur Praktik
1. Ambil satu alat penangkap ikan yang sudah mengalami kerusakan,
identifikasi kerusakan yang terjadi, tabulasi dalam bentuk tabel.
2. Lakukan perbaikan alat penangkap ikan pada bagian yang mengalami
kerusakan
3. Setelah selesai diperbaiki lakukan perawatan dan pengawetan alat
tangkap sesuai metode yang telah diajarkan.
4. Setelah selesai buatlah laporan tiap kelompok dikumpulkan ke guru
pengampu.
CONTOH SOAL
TEKNIKA KAPAL
150 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
CAKRAWALA
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
151
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
JELAJAH INTERNET
https://oktovamalaputra- https://perikanan38.
oktovamalaputra. blogspot.com/2016/07/cara-
blogspot.com/2010/12/ memperbaiki-jaring-ikan.html
perawatan-dan-
pengawetan-alat-tangkap.
html
TEKNIKA KAPAL
152 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
RANGKUMAN
TUGAS MANDIRI
1. Jelaskan 2 tujuan pengawetan alat penangkap ikan secara singkat dan jelas?
2. Apa yang Anda ketahui tentang :
a. Sterilisasi
b. Proteksi
3. Gambarkan pola perbaikan (menjurai) pada gambar jaring yang mengalami
kerusakan di bawah ini (dengan pola garis putus-putus) :
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
153
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
REFLEKSI
Setelah mempelajari bab ketujuh ini Anda telah memahami tentang perawatan,
pengawetan dan perbaikan jaring maka:
1. Bagaimana kesan Anda setelah mengikuiti pembelajaran bab tujuh ini?
2. Dari tiga materi pada bab ketujuh ini manakah yang menurut Anda paling sulit
dipahami?
3. Manfaat apa yang Anda peroleh setelah menyelesaikan pembelajaran bab
ketujuh?
4. Apa yang Anda lakukan setelah menyelesaikan pembelajaran bab ketujuh ?
5. Coba Anda diskusikan dengan teman dan guru Anda karena materi ini terakhir
dalam pembelajaran kompetensi bahan dan alat tangkap penangkap ikan, dari
kesemua bab yang terdapat pada buku ini apa saja kendala yang Anda hadapi
selama belajar?
TEKNIKA KAPAL
154 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
A. mesh to mesh
B. creasing
C. baiting
D. lashing
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
155
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
A. mesh to mesh
B. creasing
C. baiting
D. lashing
4. Gambar di bawah ini merupakan teknik penyambungan jaring dengan cara ....
A. mesh to mesh
B. creasing
C. baiting
D. lashing
TEKNIKA KAPAL
156 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
A. mesh to mesh
B. creasing
C. baiting
D. lashing
6. Perbaikan sebuah jaring akan dimulai dari .....
A. kaki 1
B. kaki 2
C. kaki 3
D. kaki 4
7. Gambar di bawah ini cara mengikatkan tali kapal ke bolder, bentuk bolder
tersebut jenis ....
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
157
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
A. kuku kuda
B. salib
C. bitts
D. pion catur
8. Gambar di bawah ini cara mengikatkan tali kapal ke bolder, bentuk bolder
tersebut jenis ....
A. kuku kuda
B. salib
C. bitts
D. pion catur
9. Gambar sosok simpul di bawah ini dinamakan ....
A. simpul pangkal
B. simpul hidup
C. simpul mati
D. simpul pangkal ganda
TEKNIKA KAPAL
158 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
A. simpul pangkal
B. simpul hidup
C. simpul mati
D. simpul pangkal ganda
11. Gambar sosok simpul di bawah ini dinamakan ....
A. simpul pangkal
B. simpul hidup
C. simpul mati
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
159
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
A. simpul pangkal
B. simpul hidup
C. simpul mati
D. simpul pangkal ganda
13. Teknik splicing pada tali ada bermacam-macam, pada gambar di bawah ini
menunjukkan jenis splice ....
A. cut splice
B. eye splice
C. short splice
D. back splice
14. Teknik splicing pada tali ada bermacam-macam, pada gambar di bawah ini
menunjukkan jenis splice ....
TEKNIKA KAPAL
160 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
A. cut splice
B. eye splice
C. short splice
D. back splice
15. Teknik splicing pada tali ada bermacam-macam, pada gambar di bawah ini
menunjukkan jenis splice ....
A. cut splice
B. eye splice
C. short splice
D. back splice
16. Teknik splicing pada tali ada bermacam-macam, pada gambar di bawah ini
menunjukkan jenis splice ....
A. cut splice
B. eye splice
C. short splice
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
161
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
D. back splice
17. Yang bukan faktor yang mempengaruhi hawa yang terdapat di atmosfer
adalah ....
A. kimia
B. biologis
C. suhu
D. sinar matahari
18. Faktor-faktor penyebab kerusakan alat penangkap ikan salah satunya adalah
pengaruh mekanis, yang tidak termasuk pengaruh mekanis adalah ....
A. gesekan dengan benda lain (badan kapal)
B. digigit tikus
C. tersangkut karang
D. terkena sirip dan gerakan ikan
19. Yang tidak menjadi bagian dari penyebab keruskan alat penangkap ikan adalah
....
A. perubahan karena reaksi kimia
B. pengaruh manusi
C. pengaruh alam
D. pengaruh jasad renik
20. Yang bukan merupakan cara-cara yang dilakukan dalam pemeliharaan alat-alat
penangkap ikan adalah ....
A. Menyimpan alat tangkap di tempat yang aman
B. Menghindari hal-hal yng menyebabkan kerusakan
C. Mengganti alat penangkap ikan secara berkala
D. Menggunakan alat penangkap ikan dengan hati-hati
21. Yang bukan merupakan faktor yang menyebabkan cepat tidaknya terjadi
pembusukan selulosa pada serat nabati adalah....
A. jenis air yang dipakai
B. suhu air
C. daya pembusukn air
D. lamanya terendam air
22. Yang bukan merupakan bahan penyamak alat penangkap ikan adalah ....
A. penyamak sintetis bahan kimia
B. penyamak polimer bahan kimia
C. penyamak nabati
TEKNIKA KAPAL
162 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
D. penyamak hewani
23. Yang tidak termasuk contoh bahan-bahan penyamak untuk alat-alat penangkap
ikan adalah ....
A. darah hewan dan telur
B. tingi atau tungu dari kulit pohon bakau
C. cairan kimia ter
D. gasoline
24. Salah satu metode pengawetan bahan kimia untuk pengawetan alat penangkap
ikan adalah ....
A. Metode tannin plus potasiun
B. Metode testalin
C. Metode titanium
D. Metode gasoline plus
25. Jaring yang mengalami kerusakan, perlu mengalami perbaikan. Salah satu yang
tidak termasuk dalam perbaikan jaring adalah ....
A. Menambal dengan lembaran jaring yang baru
B. Menjurai bagian lembar yang rusak
C. Mengganti dengan jaring yang baru
D. Menjahit bagian lembar jaring yang rusak
26. Sebuah twine yang terbuat dari yarn yang mempunyai nomer Tex 23, terdiri
dari 3 strand yang masing –masing punya 5 yarn, pilinan stand pola S dan
pilinan yarn pola Z, maka penulisan nomer Twine tersebut adalah ....
A. Tex 23 x 3Z x 5S
B. Tex 23 x 3S x 5Z
C. Tex 23 x 2S x 3Z
D. Tex 35 x 2S x 3Z
27. Sistem penomoran benang terdiri dari dari 2, penomoran langsung dan tidak
langsung. Simbol dari penomoran benang secara langsung adalah ....
A. D/Td
B. Nm
C. Ne (S)
D. Ne L
28. Bahan logam yang digunakan untuk komponen pemberat pada alat penangkap
ikan adalah ....
A. Zn
B. Fe
C. Cu
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
163
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
PENILAIAN AKHIR
SEMESTER GENAP
D. Pb
29. Untuk menyambung rope satu dengan rope yang lain, dapat digunakan ....
A. Eye splivce
B. Short splice
C. Cut splice
D. Back splice
30. Salah satu metode pengawetan alat penangkap ikan dengan metode
melindungi bahan dari pengaruh dan aktifitas bakteri-bakteri pembusuk.
Metode ini dengan cara melapisi bahan dengan suatu lapisan tipis (film) dari
larutan tembaga sulfat, larutan produk minyak atau larutan nabati. Metode ini
dinamakan ....
A. Sterilisasi
B. Pemfilman
C. Proteksi
D. Minyak dan sulfat
B. Uraian
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini secara singkat dan jelas!
1. Jelaskan pengaruh mekanis yang menyebabkan kerusakan alat penangkap
ikan?
2. Jelaskan 2 jenis penyambungan jaring secara singkat dan jelas?
3. Dari jenis penyambungan dengan menambah setengah mata jelaskan 4 cara
penyambungan jaring tersebut ?
4. Apa yang kita lakukan apabila jaring yang akan kita sambung memiliki ukuran
mata (mesh size) yang berbeda?
TEKNIKA KAPAL
164 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR PUSTAKA
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
165
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR PUSTAKA
TEKNIKA KAPAL
166 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR PUSTAKA
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
167
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
DAFTAR PUSTAKA
TEKNIKA KAPAL
168 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
GLOSARIUM
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
169
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
GLOSARIUM
Serat Sintetis : Serat buatan hasil dari suatu proses kimia kompleks yang disebut
polimerisasi
Simpul : Sebuah ikatan tali
Sosok : Sebuah bentuk dari tali
Staple fibr : Serat dengan ukuran pendek
Tali : Anyaman atau pilinan dari serat
Thread : Benang
Trawl : jenis alat penangkap ikan berupa jaring yang pengoperasiannya ditarik
Twine : Tali
Webbin : Rajutan benang untuk bahan jaring
Yarn : Tali hasil pintalan dari serat
Wire rope : Tali baja
TEKNIKA KAPAL
170 PENANGKAP IKAN
BAHAN DAN ALAT TANGKAP
PENANGKAP IKAN
BIODATA PENULIS
BIODATA PENULIS
TEKNIKA KAPAL
PENANGKAP IKAN
171