You are on page 1of 14

PANCASILA

REFLEKSI PANCASILA SEBAGAI PARADIGMA REFORMASI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pancasila

Prodi Hukum Ekonomi Syariah pada Fakultas Syariah dan Hukum Islam

Institut Agama Islam Negeri Bone

OLEH

KELOMPOK 7

ASNIAR JULIANA
NIM :742342022033

REXY RENALDI SAPUTRA


NIM : 742342022057

VICKY FATUR RAHMAN


NIM : 742342022061

AIMAN RAHMAN
NIM : 742342022049

Dosen Mata Kuliah

MIRWAN FIKRI MUHKAM, M.Pd

PROGRAM STUDI HUKUM EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS SYARIAH DAN HUKUM ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI BONE
TAHUN 2022

iii
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Alhamdulillah puji syukur kami panjatkan kepada Allah SWT. Karena

dengan atas petunjuk dan kemudahannya yang diberikan kepada kami dalam

penyelesaian salah satu tugas kuliah kami yaitu pembuatan makalah dalam ini

materi yang kami bahas mengenai “Refleksi Pancasila Sebagai Paradigma

Reformasi”.

Tidak lupa kami curahkan sholawat serta salam kepada junjungan Nabi

Muhammad SAW yang juga telah memberi petunjuk bagi kita semua, sehingga

bisa terselamatkan dari lembah kesesatan. Dalam penyusunan makalah ini, tidak

semudah apa yang kami bayangkan. Banyak kesulitan dan hambatan yang kami

lalui dalam penyusunan makalah ini. Tapi berkat izin dan Rahmat Allah SWT.

Kami mampu menyelesaikannya.

Harapan kami sebagai penyusun makalah, yaitu semoga apa yang terdapat

dalam lembaran kertas ini, dapat memberi manfaat bagi para pembaca. Tidak lupa

pula kami haturkan maaf atas segala kekurangan dan kesalahan yang terdapat

dalam makalah ini. Karena pemilik kesempurnaan yang sesungguhnya adalah

Allah SWT.

Wassalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh

Watampone, 5 Desember 2022

Penyusun

Kelompok 7

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR................................................................................i

DAFTAR ISI...............................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...........................................................................1

A. Latar Belakang.................................................................................1

B. Rumusan Masalah............................................................................2

C. Tujuan..............................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN............................................................................3

A. Pengertian Paradigma......................................................................3

B. Pancasila Sebagai Paradigma Reformasi.........................................4

BAB III PENUTUP....................................................................................9

A. Kesimpulan......................................................................................9

B. Saran.................................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA.................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa

hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia sebelum proses dan

setelah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan

perjuangan kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi bangsa indonesia. Adapun

kerajaan dan masa kebangkitan seperti kerajaan kutai, sriwijaya, majapahit, dan

masa kebangkitan indonesia.1 Pancasila juga merupakan sebagai dasar Negara

bangsa Indonesia hingga sekarang telah mengalami perjalanan waktu yang tidak

sebentar, dalam rentang waktu tersebut banyak hal atau peristiwayang terjadi

menemani perjalanan Pancasila, sehingga berdirilah pancasila seperti sekarang ini

didepan semua bangsa Indonesia. Mulai peristiwa pertama saat pancasila

dicetuskan sudah menuai banyak konflik diinternal para pencetusnya hingga

sekarang pun di era reformasi dan globalisasi Pancasilamasih hangat

diperbincangkan oleh banyak kalangan berpendidikan terutama kalangan

Politikdan mahasiswa.

Kebanyakan dari para pihak yang memperbincangkan masalah Pancasila

adalah mengenai awal dicetuskan nya Pancasila tentang sila pertama. Memang

dari sejarahawal perkembangan bangsa Indonesia dapat kita lihat bahwa

komponen masyarakatnyaterbentuk dari dua kelompok besar yaitu kelompok

agamais dalam hal ini didominasi oleh kelompok agama Islam dan yang kedua

adalah kelompok Nasionalis. Kedua kelompok tersebut berperan besar dalam

pembuatan rancangan dasar Negara kita tercinta ini. Maka, setelah banyak aspek

memperbincangkan pancasila sebagai dasar Negara ini dibuat sebagai catatan

perjalanan Pancasila dari jaman ke jaman, agar kitasenantiasa tidak melupakan

1
Maulana Arafat Lubis, pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi pendidikan abad ke
21 ( Medan: Akasha Sakti, 2018), hlm. 5.

1
sejarah pembentukan Pancasila sebagai dasar Negara, dan juga dapat digunakan

untuk rnenjadi penengah bagi pihak yang sedang berbeda pendapat tentangdasar

Negara supaya ke depan kita tetap seperti semboyan kita yaitu "Bhinneka Tunggal

Ika". Terutama hal tersebut dalam penerapan nya dalam kehidupan kita, Termasuk

di lingkungan sekitar kita.

B. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian dari paradigma?

2. Bagaimana pancasila sebagai paradigma reforma?

C. Tujuan Penulisan

1. Mengetahui pengertian dari paradigma

2. Mengetahui panacasila sebagai paradigma pembangunan

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Paradigma

Istilah “Paradigma” pada awalnya berkembang dalam dunia ilmu

pengetahuan terutama dalam kaitannya dengan filsafat ilmu pengetahuan. Secara

terminologis tokoh yang mengembangkan istilah tersebut dalam dunia ilmu

pengetahuan adalah Thomas S. Khun dalam bukunya yang berjudul “The

Structure of Scientific Revolution” paradigma juga merupakan suatu asumsi-

asumsi dasar dan asumsi-asumsi teoretis yang umum (merupakan suatu sumber

nilai).2 Sehingga merupakan suatu sumber hukum-hukum, metode, seru penerapan

dalam ilmu pengetahuan sehingga sangat menentukan sifat, ciri serta karakter

ilmu pengetahuan itu sendiri. Paradigma itu juga sendiri merupakan asumsi-

asumsi dasar dan asumsi-asumsi nilai (merupakan sumber nilai) sehingga

merupakan suatu sumber hukum, metode serta penerapan dalam ilmu pengetahuan

yang menentukan sifat, ciri serta karakter ilmu pengetahuan sendiri.

Arti paradigma ditinjau dari asal-usul dari beberapa bahasa diantaranya,

menurut bahasa inggris paradigma berarti keadaan lingkungan. Sedangkan

menurut bahasa yunani paradigma yakni ‘para’ yang berarti disamping,

disebelah, dan dikenal. Kemudian menurut kamus psikologi paradigma diartikan

sebagai satu model atau pola mendemonstrasikan semua fungsi yang

memungkinkan dari apa yang tersajikan.

Ilmu pengetahuan sifatnya sangat dinamis hal ini disebabkan oleh

semakin banyaknya hasil-hasil penelitian manusia, sehingga dalam

perkembangannya terdapat suatu kemungkinan yang sangat besar ditemukannya

kelemahan-kelemahan pada teori yang telah ada, dan jikalau demikian maka

ilmuwan akan kembali pada asumsi-asumsi dasar serta asumsi teoretis sehingga

2
Ani Sri Rahayu, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan ( Jakarta: Bumi Aksara,
2017), hlm. 38.

3
dengan demikian perkembangan ilmu pengetahuan kembali meng-kaji paradigma

dari ilmu pengetahuan tersebut atau dengan lain perkataan ilmu pengetahuan

harus mengkaji dasar ontologis.

Misalnya dalam ilmu-ilmu sosial manakala suatu teori yang didasarkan

pada suatu hasil penelitian inilah yang mendasarkan pada metode kuantitatif yang

mengkaji manusia dan masyarakat berdasarkan pada sifat-sifat yang parsial,

terukur, korelatif dan positivistik maka temyata hasil dari ilmu pengetahuan

tersebut secara epistemologis hanya mengkaji satu aspek saja dari objek ilmu

pengetahuan yaitu manusia. Oleh karena itu kalangan ilmuwan sosial kembali

mengkaji paradigma ilmu tersebut yaitu manusia. Berdasarkan hakikat-nya

manusia dalam kenyataan objektifnya bersifat ganda bahkan multidimensi.

Untuk mengetahui lebih mendalam tentang bagaimana Pancasila

sebagai suatu paradigma, terlebih dahulu perlu dipahami makna dari kata

paradigma sehingga memudahkan kita untuk menempatkan diri dalam

mengimple-mentasikan Pancasila sebagai paradigma dalam pergaulan hidup

sehari-hari. Beberapa pendapat mengemukakan bahwa pengertian paradigma

diantaranya menurut Thomas S. Khun sebagimana dikutip oleh M.Syamsudin

dkk mengemukakan, “Paradigma sebagai asumsi dasar atau asumsi teoritis

yang umum, sehingga paradigma merupakan suatu sumber nilai, hukum dan

metodologi. Sesuai dengan kedudukannya, paradigma memiilki fungsi yang

strategis dalam membangun kerangka berpikir dan strategi penerapannya

sehingga setiap ilmu pengetahuan memiliki sifat, ciri dan karakter yang

khas berbeda dengan ilmu pengetahuan lainnya “3

B. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi

Negara Indonesia ingin mengadakan suatu perubahan, yaitu menata

kembali kehidupan berbangsa dan bernegara demi terwujudnya masyarakat

madani yang sejahtera, masyarakat yang bermartabat kemanusiaan yang


3
Syamsudin M dkk, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta, totalmedia,2011), hal 166

4
menghargai hak-hak asasi manusia, masyarakat yang demokratis yang bermoral

religius serta masyarakat yang bermoral kemanusiaan dan beradab.4

Reformasi adalah mengembalikan tatanan kenegaraan kearah sumber nilai

yang merupakan platform kehidupan bersama bangsa Indonesia, yang selama ini

diselewengkan demi kekuasaan sekelompok orang, baik pada masa orde lama

maupun orde baru. Proses reformasi walaupun dalam lingkup pengertian

reformasi total harus memiliki platform dan sumber nilai yang jelas dan

merupakan arah, tujuan, serta cita-cita yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila.

1. Gerakan Reformasi

Pelaksanaan GBHN 1998 pada Pembangunan Jangka Panjang II Pelita ke

tujuh bangsa Indonesia menghadapi bencana hebat, yaitu dampak krisis ekonomi

Asia terutama Asia Tenggara sehingga menyebabkan stabilitas politik menjadi

goyah.

Sistem politik dikembangkan kearah sistem “Birokratik Otoritarian” dan

suatu sistem “Korporatik”. Sistem ini ditandai dengan konsentrasi kekuasaan dan

partisipasi didalam pembuatan keputusan-keputusan nasional yang berada hampir

seluruhnya pada tangan penguasa negara, kelompok militer, kelompok cerdik

cendikiawan dan kelompok pengusaha oligopolistik dan bekerjasama dengan

mayarakat bisnis internasional.

Awal keberhasilan gerakan reformasi tersebut ditandai dengan mundurnya

Presiden Soeharto pada tanggal 21 Mei 1998, yang kemudian disusul dengan

dilantiknya Wakil Presiden Prof. Dr. B.J. Habibie menggantikan kedudukan

Presiden. Kemudian diikuti dengan pembentukan Kabinet Reformasi

Pembangunan. 5

4
Kabul Budiyono, Pendidikan Pancasila untuk Perguruan Tinggi, (Bandung: Alfabeta,
2012), h. 55.
5
Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan bernegara”,
Jurnal SAINTIKOM, Volume 4, No. 1, Januari 2008

5
Pemerintahan Habibie inilah yang merupakan pemerintahan transisi yang

akan mengantarkan rakyat Indonesia untuk melakukan reformasi secara

menyeluruh, terutama perubahan paket UU politik tahun 1985, kemudian diikuti

dengan reformasi ekonomi yang menyangkut perlindungan hukum. Yang lebih

mendasar reformasi dilakukan pada kelembagaan tinggi dan tertinggi negara yaitu

pada susunan DPR dan MPR, yang dengan sendirinya harus dilakukan melalui

Pemilu secepatnya.

a. Gerakan Reformasi dan Ideologi Pancasila

Arti Reformasi secara etimologis berasal dari kata reformation

dengan akar kata reform yang artinya “make or become better by

removing or putting right what is bad or wrong”. Secara harfiah

reformasi memiliki arti suatu gerakan untuk memformat ulang, menata

ulang atau menata kembali hal-hal yang menyimpang untuk

dikembaalikan pada format atau bentuk semula sesuai dengan nilai-nilai

ideal yang dicita-citakan rakyat. Oleh karena itu suatu gerakan reformasi

memiliki kondisi syarat-syarat sebagai berikut :

1) Suatu gerakan reformasi dilakukan karena adanya suatu

penyimpangan-penyimpangan. Misalnya pada masa orde baru, asas

kekeluargaan menjadi nepotisme, kolusi, dan korupsi yang tidak

sesuai dengan makna dan semangat UUD 1945.

2) Suatu gerakan reformasi dilakukan harus dengan suatu cita-cita yang

jelas (landasan ideologis) tertentu. Dalam hal ini Pancasila sebagai

ideologi bangsa dan negara Indonesia.

3) Suatu gerakan reformasi dilakukan dengan berdasarkan pada suatu

kerangka struktural tertentu (dalam hal ini UUD) sebagai kerangka

acuan reformasi.

6
4) Reformasi dilakukan ke arah suatu perubahan kondisi serta keadaan

yang lebih baik dalam segala aspek antara lain bidang politik,

ekonomi, sosial, budaya, serta kehidupan keagamaan.

5) Reformasi dilakukan dengan suatu dasar moral dan etika sebagai

manusia yang berketuhanan yang maha esa, serta terjaminnya

persatuan dan kesatuan bangsa.

b. Pancasila sebagai Dasar Cita-cita Reformasi

Menurut Hamengkubuwono X, gerakan reformasi harus

tetap diletakkan dalam kerangka perspektif Pancasila sebagai landasan

cita-cita dan ideologi sebab tanpa adanya suatu dasar nilai yang jelas

maka suatu reformasi akan mengarah pada suatu disintegrasi,

anarkisme,brutalisme pada akhirnya menuju pada kehancuran bangsa dan

negara Indonesia. Maka reformasi dalam perspektif Pancasila pada

hakikatnya harus berdasarkan pada nilai-nilai Ketuhanan Yang Maha

Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia,

Berkerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam

permusyawaratan/perwakilan serta berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat

Indonesia.

Pancasila sebagai sumber nilai memiliki sifat yang reformatif

artinya memiliki aspek pelaksanaan yang senantiasa mampu

menyesuaikan dengan dinamika aspirasi rakyat. Dalam mengantisipasi

perkembangan jaman yaitu dengan jalan menata kembali kebijaksanaan-

kebijaksanaan yang tidak sesuai dengan aspirasi rakyat.

c. Pancasila sebagai Paradigma Reformasi Hukum

Setelah peristiwa 21 Mei 1998 saat runtuhnya kekuasaan orde

baru, salah satu subsistem yang mengalami kerusakan parah adalah

7
bidang hukum. Produk hukum baik materi maupun penegaknya dirasakan

semakin menjauh dari nilai-nilai kemanusiaan, kerakyatan serta keadilan.

Kerusakan atas subsistem hukum yang sangat menentukan dalam

berbagai bidang misalnya, politik, ekonomi dan bidang lainnya maka

bangsa Indonesia ingin melakukan suatu reformasi, menata kembali

subsistem yang mengalami kerusakan tersebut.

8
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Pancasila sebagai dasar filsafat negara Republik Indonesia. Ada beberapa

hal yang perlu masa zaman dahulu terkait sejarah indonesia sebelum proses dan

setelah perumusan pancasila sebagai dasar negara. Hal ini berkaitan dengan

perjuangan kerajaan dalam mempertahankan ekstitensi bangsa indonesia. Dalam

proses reformasi dewasa ini nilai-nilai pancasila merupakan suatu pangkal tolak

baik dalam bidang politik, sosial, ekonomi, hukum serta kebijakan internasional

dewasa ini.

Reformasi adalah mengembalikan tatanan kenegaraan kearah sumber nilai

yang merupakan platform kehidupan bersama bangsa Indonesia, yang selama ini

diselewengkan demi kekuasaan sekelompok orang, baik pada masa orde lama

maupun orde baru. Proses reformasi walaupun dalam lingkup pengertian

reformasi total harus memiliki platform dan sumber nilai yang jelas dan

merupakan arah, tujuan, serta cita-cita yaitu nilai-nilai yang terkandung dalam

Pancasila.

B. Saran

Makalah ini masih banyak mempunyai kekurangan dalam hal-hal

penyajiannya maka dari tu kita harus giat belajar agar dapat menjadi lebih baik

lagi. Segala saran yang bersifat membangun kami sangat menunggunya untuk

perbaikan dari makalah ini. Akhir kata kami ucapkan terimakasih.


DAFTAR PUSTAKA

Ahmad Calam dan Sobirin, “Pancasila sebagai kehidupan berbangsa dan

bernegara”, Jurnal SAINTIKOM, Volume 4, No. 1, Januari 2008.

Budiyono, Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi , Bandung: Alfabeta,

2012.

Kaelan, Pendidikan Pancasila, Yogyakarta: Paradigma Offeet, 2010.

Lubis, Maulana Arafat, pembelajaran PPKn di SD/MI Implementasi pendidikan

abad ke 21, Medan: Akasha Sakti, 2018.

Rahayu, Ani Sri, Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan Jakarta: Bumi

Aksara, 2017.

Syamsudin M dkk, Pendidikan Pancasila, (Yogyakarta, totalmedia,2011)

10

You might also like