Professional Documents
Culture Documents
Laporan Praktikum Kelompok 11 Gametogenesis
Laporan Praktikum Kelompok 11 Gametogenesis
GAMETOGENESIS
DISUSUN OLEH :
KELOMPOK 11
1. Anggela (06091182126007)
2. Haslinda (06091082126044)
3. May Liza Anggraini (06091282126023)
4. Reni Angelina (06091182126001)
5. Suri Handayani (06091282126031)
MATA KULIAH :
Praktikum Perkembangan Hewan
DOSEN PENGAMPU :
Dr. Riyanto, M.Si.
Meiosis adalah pembelahan sel yang terjadi pada sel germinativum untuk
menghasilkan gamet pria dan wanita yaitu masing-masing sperma dan sel telur. Meiosis
memerlukan dua pembelahan sel yaitu meiosis I dan meisis II untuk mengurangi jumlah
kromosom menjadi jumlah haploid 23. Sel-sel germanitivum pria dan wanita (spermatosit
dan oosit primer) pada awal meiosis I mereplikasi DNA nya sehingga sel benih
mengandung dua kali lipat dari jumlah DNA yang normal dan tiap-tiap dari 46
kromosomnya digandakan menjadi sister kromatid (Nelly.2015 :5-6)
Selama meiosis I oosit primer menghasilkan empat sel anak, masing-masing dengan
22 kromosom plus 1 kromosom x. Namun hanya satu dari sel anak ini berkembangn
menjadi gamet dewasa (oosit), tiga sisanya (badan polar) hanya mendapat sedikit
sitoplasma dan mengalami degenerasi pada perkembangan selanjutnya. Demikian juga satu
spermatosit primer menghasilkan empat sel anak, dua dengan 22 kromosom plus satu
kromoso x dan 22 kromosom plus sau kromosom y dan keempat sel tersebut berkembang
menjadi gamet matang. (Nelly. 2015:8)
a. Spermatogonium: ukurannya relatif kecil, bentuk agak oval, inti terwarna kuning
terang, terletak berderet di dekat/melekat membrana basalis
b. Spermatosit I: ukuran paling besar, bentuk bulat, inti terwarna kuat, letak agak
menjauh dari membran basalis
c. Spematosit II: ukuran agak kecil (1/2 x spematosit I), bentuk bulat, warna inti lebih
kuat, letak makin menjauhi membran basalis (mendekati lumen)
d. Spermatid: ukuran kecil, bentuk agak oval, warna inti kuat, kadang- kadang
piknotis, letak di dekat lumen.
e. Spermatozoa: Spermatozoa mudah melekat secara bergerombol pada sel Sertoli,
yang terdapat di dalam lumen.
Oogenesis terjadi di dalam ovarium dan diselesaikan di dalam oviduk jika terjadi
penetrasi oleh sperma. Sel germa berkembang di dalam folikel telur, dengan tingkatan
sebagai berikut.
a) Folikel primordial: merupakan folikel utama yang terdapat sebelum lahir, terdiri
atas sebuah oosit I yang dilapisi oleh selapis sel folikel berbentuk pipih.
b) Folikel tumbuh, terdiri dari beberapa tahapan yaitu seperti uraian ini. a. Folikel
primer:, terdiri dari sebuah oosit I yang dilapisi oleh selapis sel folikel (sel
granulosa) berbentuk kubus. Antara oosit dan sel-sel granulosa dipisahkan oleh
zona pelusida.
c) Folikel sekunder: terdiri dari sebuah oosit yang dilapisi oleh beberapa lapis sel
granulosa
d) Folikel tersier: volume stratum granulosum yang melapisi oosit I bertambah
besar/banyak. Terdapat beberapa celah (antrum) diantara sel-sel granulosa. Jaringan
ikat stroma yang terdapat di luar stratum granulosa menyusun diri membentuk teka
interna dan eksterna.
e) Folikel matang (folikel de Graaf): berukuran paling besar, antrum menjadi sebuah
rongga besar, berisi cairan folikel (liquor folliculi).
Oosit II dikelilingi oleh sel granulosa yang disebut korona radiata, dihubungkan
dengan sel-sel granulosa tepi oleh tangkai penghubung yang disebut kumulus ooforus.
Oosit II diovulasikan dari folikel Graaf dalam tahap metafase meiosis II.
Jika di dalam oviduk terjadi penetrasi oleh sperma, maka terjadi penyelesaian
meiosis II, sehingga oosit II berkembang menjadi ovum matang.
V. Prosesur Kerja
1. Amati preperat testis dengan mikroskop P. 100X, lalu 400X.
2. Gambarlah sebuah tubulus seminiferus beserta sel-sel germa yang berkembang
di dalamnya; gambar pula sel-sel intertisial (sel Leidyg) yang terdapat di ruang
keterangannya. Antar tubulus, tuliskan
3. Amati preparat ovarium gunakan mikroskop P. 100X, 400X.
4. Gambar masing-masing folikel telur yang berkembang di dalamnya dan
tuliskan keterangannya.