You are on page 1of 12

LAMPIRAN III : KEPUTUSAN KEPALA DINAS KESEHATAN TENTANG PENETAPAN

TIM PEMBINA KELUARGA SEHAT DAN PETUNJUK TEKNIS


PELAKSANAAN KUNJUNGAN KELUARGA DAN INTERVENSI AWAL
DALAM RANGKA DETEKSI DINI DAN PENGELOLAAN MASALAH
KESEHATAN TERINTEGRASI PROGRAM INDONESIA SEHAT
PENDEKATAN KELUARGA KABUPATEN WAJO

PETUNJUK TEKNIS PELAKSANAAN KUNJUNGAN KELUARGA DAN INTERVENSI AWAL


DALAM RANGKA DETEKSI DINI DAN PENGELOLAAN MASALAH KESEHATAN
TERINTEGRASI PROGRAM INDONESIA SEHAT PENDEKATAN KELUARGA
KABUPATEN WAJO

PENDAHULUAN
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan menegakkan tiga pilar utama, yaitu:
(1)penerapan paradigma sehat, (2)penguatan pelayanan kesehatan, dan (3)pelaksanaan
jaminan kesehatan nasional (JKN). Penerapan paradigma sehat dilakukan dengan strategi
pengarusutamaan kesehatan dalam pembangunan, penguatan upaya promotif dan
preventif, serta pemberdayaan masyarakat. Penguatan pelayanan kesehatan dilakukan
dengan strategi peningkatan akses pelayanan kesehatan, optimasi sistem rujukan, dan
peningkatan mutu menggunakan pendekatan continuum of care dan intervensi berbasis
risiko kesehatan. Pelaksanaan JKN dilakukan dengan strategi perluasan sasaran dan
manfaat (benefit), serta kendali mutu dan biaya. Kesemuanya itu ditujukan kepada
tercapainya keluarga-keluarga sehat.
Tujuan pembangunan kesehatan adalah meningkatnya kesadaran, kemauan, dan
kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar peningkatan derajat kesehatan masyarakat
yang setinggi-tingginya dapat terwujud. Hal itu berarti terciptanya masyarakat, bangsa, dan
negara Indonesia yang penduduknya, di seluruh wilayah Republik lndonesia, hidup dengan
perilaku dan dalam lingkungan sehat, memiliki kemampuan untuk menjangkau pelayanan
kesehatan yang bermutu secara adil dan merata, serta memiliki derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. Sasaran pembangunan kesehatan yang akan dicapai pada tahun 2025
adalah meningkatnya derajat kesehatan masyarakat, dengan indicator meningkatnya umur
harapan hidup, menurunnya angka kematian bayi, menurunnya angka kematian ibu, dan
menurunnya prevalensi gizi kurang pada balita. Tujuan dan sasaran pembangunan
kesehatan ini dapat dicapai dengan melakukan lima strategi pembangunan kesehatan
2005-2025, yaitu:
1. Pembangunan nasional berwawasan kesehatan.
2. Pemberdayaan masyarakat dan daerah.
3. Pengembangan upaya dan pembiayaan kesehatan.
4. Pengembangan dan pemberdayaan sumber daya manusia kesehatan
5. Penanggulangan keadaan darurat kesehatan.
Upaya pencapaian prioritas pembangunan kesehatan tahun 2015-2019 dalam
Program Indonesia Sehat dilaksanakan dengan mendayagunakan segenap potensi yang
ada, baik dari pemerintah pusat, provinsi, kabupaten/kota, maupun masyarakat.
Pembangunan kesehatan dimulai dari unit terkecil dari masyarakat, yaitu keluarga.
Pembangunan keluarga, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang Nomor 52 Tahun
2009 tentang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga serta Undang-
Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, adalah upaya mewujudkan
keluarga berkualitas yang hidup dalam lingkungan yang sehat. Pemerintah pusat dan
pemerintah daerah menetapkan kebijakan pembangunan keluarga melalui pembinaan
ketahanan dan kesejahteraan keluarga, untuk mendukung keluarga agar dapat
melaksanakan fungsinya secara optimal. Sebagai penjabaran dari amanat undang-undang
tersebut, Kementerian Kesehatan menetapkan strategi operasional pembangunan
kesehatan melalui Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga.
A. Latar Belakang
Program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga (PISPK) adalah strategi
operasional pembangunan kesehatan yang bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan dan status gizi masyarakat yang mulai dari pendekatan barbasis dasar yaitu
keluarga. Program ini terdiri dari kegiatan pengumpulan data, analisis data untuk
identifikasi masalah dan penyusunan rencana kegiatan.
Terdapat 12 indikator utama PISPK yaitu keluarga mengikuti KB, ibu bersalin di
fasilitas pelayanan kesehatan, bayi mendapatkan imunisasi dasar lengkap, bayi diber
asi eksklusif selama 6 bulan, penderita TB paru berobat sesuai standar, penderita
hipertensi berobat teratur, gangguan jiwa berat tidak diterlantarkan, tidak ada anggota
keluarga yang merokok, keluarga memiliki/memakai air bersih, keluarga
memiliki/memakai jamban sehat, dan sekeluarga menjadi anggota JKN.
Capaian PISPK Kabupaten Wajo Tahun 2022 yaitu keluarga mengikuti KB
(63,65%), ibu bersalin di fasilitas pelayanan kesehatan (97,90%), bayi mendapatkan
imunisasi dasar lengkap (98,04%), bayi diber asi eksklusif selama 6 bulan (89,63%),
balita mendapatkan pemantauan pertumbuhan (92,14%), penderita TB paru berobat
sesuai standar (62,89%), penderita hipertensi berobat teratur (51,41%), gangguan jiwa
berat tidak diterlantarkan (46,42%), tidak ada anggota keluarga yang merokok
(52,20%), keluarga memiliki/memakai air bersih (95,71%), keluarga memiliki/memakai
jamban sehat (97,20%), dan sekeluarga menjadi anggota JKN (57,67%)
Indeks keluarga sehat Kabupaten Wajo Tahun 2022 sebesar 0,29. Jumlah rumah
tangga yang terdata sebanyak 85.668 KK dengan kategori sehat sebanyak 25.114 KK,
pra sehat sebanyak 55.248 KK dan kategori tidak sehat sebanyak 5.306 KK.
Berdasarkan data KS Tahun 2022 dari 14 kecamatan di Kabupaten Wajo,
kecamatan Maniangpajo termasuk kategori kecamatan pra sehat dan 13 kecamatan
lainnya kategori tidak sehat. Dari 176 Desa/Kelurahan yang terdaftar di aplikasi
keluarga sehat sebanyak 1 desa dengan kategori sehat, 14 desa dengan kategori pra
sehat dan 161 desa/kelurahan dengan kategori tidak sehat.
Berdasarkan uraian tersebut, maka perlu dilakukan akselerasi peningkatan
capaian indeks keluarga sehat melalui kegiatan kunjungan keluarga dan intervensi
awal dalam rangka deteksi dini dan pengelolaan masalah kesehatan terintegrasi
melalui program Indonesia sehat dengan pendekatan keluarga dengan melibatkan
lintas program baik di tingkat Dinas Kesehatan maupun di tingkat puskesmas.

B. Dasar Hukum
Peraturan Menteri Kesehatan Nomor 39 Tahun 2016 tentang Program Indonesia Sehat
dengan Pendekatan Keluarga

C. Tujuan
Pelaksanaan Program Indonesia Sehat dengan Pendekatan Keluarga di tingkat
Puskesmas dilakukan melalui kegiatan sebagai berikut:
1. Melakukan pendataan kesehatan seluruh anggota keluarga menggunakan Prokesga
oleh Pembina Keluarga.
2. Membuat dan Mengelola data Puskesmas oleh tenaga pengelola data Puskesmas.
3. Menganalisis, merumuskan intervensi masalah kesehatan, dan menyusun rencana
Puskesmas oleh Pimpinan Puskesmas.
4. Melaksanakan kunjungan rumah dalam upaya promotif, preventif, kuratif, dan
rehabilitatif oleh Pembina Keluarga.
5. Melaksanakan pelayanan kesehatan (dalam dan luar gedung) melalui pendekatan
siklus hidup oleh tenaga kesehatan Puskesmas.

D. Sasaran
Keluarga yang ada diwilayah kerja Puskesmas dengan capaian pendataan yang masih
rendah/belum total coverage.

E. Ruang Lingkup
1. Lokus pendataan/intervensi awal
2. Tim pembina keluarga
3. Pelaksanaan kegiatan
4. Pencatatan dan pelaporan

F. Indikator Keberhasilan
1. Pendataan seluruh keluarga yang ada di Desa lokus, yaitu 100%
2. Meningkatnya indeks keluarga sehat dengan minimal kategori Pra Sehat (IKS : >0,5)
PELAKSANAAN KEGIATAN
A. Lokus kegiatan
Lokus Desa/Kelurahan pelaksanaan kunjungan keluarga dan intervensi awal PISPK
sebagai berikut;
No. Desa/Kelurahan Puskesmas Kecamatan
1 Walennae Sabbangparu Sabbangparu
2 Ugi
3 Worongnge
4 Bila
5 Salotengnga
6 Mallesesalo
7 Abbanuangnge Pammana Pammana
8 Tobatang
9 Watampanua
10 Weccudai
11 Pallawarukka
12 Simpursia
13 Lamarua Takkalalla Takkalalla
14 Peneki
15 Leweng
16 Lagoari
17 Aluppang
18 Parigi
19 Assorajang Sajoanging Sajoanging
20 Minagae
21 Akkotengeng
22 Sakkoli
23 Barangmamase
24 Salobulo
25 Limpomajang Majauleng Majauleng
26 Bottopenno
27 Liu
28 Tengnga
29 Cinnong Tabi Tosora
30 Tajo
31 Tosora
32 Maddukkelleng Salewangeng Tempe
33 Paddupa
34 Salomenraleng Tempe
35 Watalipue
36 Pattirosompe Pattirosompe
37 Cempalagi
38 Wele Sappa Belawa
39 Sappa
40 Ongkoe
41 Limporilau Belawa
42 Lautang
43 Malakke
44 Pincengpute Tanasitolo Tanasitolo
45 Tonralipu
46 Nepo
47 Mannagae
48 Wajoriaja Wewangrewu
49 Mario
50 Palippu
51 Dua Limpoe Maniangpajo Maniangpajo
52 Mattirowalie
53 Tangkoli
54 Simpellu Pitumpanua Pitumpanua
55 Tangkoro
56 Abbanderangnge
57 Tobarakka
58 Alesilurungnge
59 Benteng
60 Pasir Putih Solo Bola
61 Lattimu
62 Sanreseng Ade
63 Pattanga
64 Tadangpalie Penrang Penrang
65 Temmabarang
67 Makmur
68 Walanga
69 Mamminasae Gilireng Gilireng
70 Poleonro
71 Alausalo
72 Polewali
73 Bellere Keera Keera
74 Inrello
75 Keera
76 Ciromanie
77 Labawang

B. Waktu Pelaksanaan
Bulan Pelaksanaan kegiatan
Kegiatan
Juli Agustus September
Sosialisasi tk
puskesmas
Pelaksanaan
kunjungan
Laporan hasil
kegiatan

C. Persiapan Tim Pembina


1. Kegiatan dilaksanakan selama 10 hari setiap lokus
2. Target pendataan/intervensi awal minimal 10 KK/hari/orang
3. Tim Pembina keluarga membuat denah rumah tangga/KK yang di data
4. Keluarga yang sudah terdata dalam aplikasi keluarga sehat cukup dilakukan
update keluarga dan data kesehatan
5. Petugas yang melakukan kunjungan keluarga dibekali surat tugas kolektif dan
SPPD/orang dari Kepala Puskesmas dengan lama penugasan 2 hari/surat tugas
6. Penugasan diperbaharui setiap 2 hari sampai terpenuhi 10 hari penugasan (5 surat
tugas dan SPPD/tim.
7. Lokus kegiatan ditetapkan dari Dinas Kesehatan berdasarkan laporan aplikasi
keluarga sehat, dengan kriteria lokus yaitu:
a. desa/kelurahan tidak total pendataan
b. desa/kelurahan dengan status pendataan tidak komplit
c. desa/kelurahan dengan kategori tidak sehat dan prasehat
8. Tim Pembina keluarga 5 (lima) orang/lokus) yang terdiri dari 1 (satu) orang menjadi
ketua tim dan 4 orang lainnya menjadi anggota/salah satu merangkap admin.
9. Komposisi tim terdiri dari tenaga kesehatan (dokter, darbin perkesmas, bidan desa
dan pengelola program)

D. Persiapan Pelaksanaan
1. Sosialisasi dari Dinas Kesehatan terkait pelaksanaan kunjungan rumah
2. Puskesmas membentuk Tim Pembina Keluarga melalui Keputusan Kepala
Puskesmas
3. Menyiapkan data sasaran melalui identifikasi jumlah keluarga sasaran pendataan
keluarga pada Desa/Kelurahan yang menjadi lokus pendataan
4. Menyiapkan instrumen yang digunakan melaksanakan kunjungan rumah
5. Menyiapkan media/paket informasi kesehatan keluarga (PINKESGA)
6. Menyiapkan alat-alat kesehatan yang mendukung PISPK seperti tensimeter dan
stetoskop untuk pengukuran tekanan darah.
7. Membuat jadwal kegiatan dan tim penanggungjawab lokus
8. Tim bertanggungjawab dalam pembuatan laporan pertanggungjawaban

E. Pelaksanaan kunjungan rumah


1. Memberikan informasi kepada pemerintah desa/kelurahan, sasaran terkait
pelaksanaan kegiatan melalui media elektronik atau dalam bentuk surat
penyampaian.
2. Melakukan kunjungan kepada seluruh keluarga yang ada diwilayah kerja/lokus
sasaran.
3. Mendata keluarga berdasarkan 12 indikator PISPK.
4. Memberikan rujukan ke faskes bagi keluarga/individu yang membutuhkan
perawatan dan penanganan lanjut, sesuai format terlampir (Lampiran 1).
5. Mencatat masalah kesehatan keluarga/individu yang memiliki masalah kesehatan
diluar dari indikator PISPK dan melaporkan ke program atau ke Puskesmas.
6. Melakukan identifikasi masalah kesehatan keluarga berdasarkan 12 indikator
PISPK
7. Menginput hasil pendataan keluarga ke dalam aplikasi keluarga sehat

EVALUASI KEGIATAN
1. Membuat rekapitulasi kunjungan keluarga, sesuai format terlampir (Lampiran 2)
2. Membuat rekapitulasi masalah kesehatan berdasarkan 12 indikator, sesuai format
terlampir (Lampiran 3)
3. Membuat rekapitulasi masalah kesehatan diluar 12 indikator PISPK, jika pada saat
kunjungan ada masalah ditemukan, sesuai format terlampir (Lampiran 4)

PEMBIAYAAN KEGIATAN
Kegiatan ini dibebankan pada Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (Dana Alokasi Umum)
Tahun Anggaran 2023, dengan rincian sebagai berikut;
1. Tingkat Kabupaten
a. Pendampingan pelaksanaan kunjungan rumah oleh Tim Pembina KS Kabupaten
5 orang x 23 Puskesmas Rp. 12.100.000,-
b. Foto copy
305 lembar Rp. 122.000,-
2. Tingkat Puskesmas
a. Monev PISPK
Makan minum 30 orang x 23 Puskesmas Rp. 17.250.000,-
b. Pelaksanaan kunjungan keluarga
Perjadin 5 orang x 10 hari x 77 Desa/Kelurahan Rp. 308.000.000,-
------------------------ +
Jumlah Rp. 337.472.000,-
Terbilang : Tiga Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Empat Ratus Tujuh Puluh Dua Ribu Rupiah.

PENUTUP
Demikian petujuk teknis ini dibuat untuk dipedomani dalam Pelaksanaan Kunjungan
Keluarga dan Intervensi Awal dalam rangka Deteksi Dini dan Pengelolaan Masalah
Kesehatan Terintegrasi Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga
LAMPIRAN
1. Format rujukan keluarga/individu ke fasilitas pelayanan kesehatan

FORMAT RUJUKAN HASIL KUNJUNGAN RUMAH


PROGRAM INDONESIA SEHAT PENDEKATAN KELUARGA

Kepada Yth.
Kepala UPTD Puskesmas …
Di
Tempat

Dengan hormat,

Bersama ini kami kirimkan data keluarga/individu yang memerlukan


penanganan/perawatan terkait masalah kesehatan yang dihadapi pada saat melakukan
kegiatan Kunjungan Keluarga melalui Program Indonesia Sehat Pendekatan Keluarga,
dengan data sebagai berikut;
Tanggal kunjungan :
Data Keluarga/Individu
Nama KK :
No. KK :
Nama Individu bermasalah :
NIK :
Alamat :
Desa/Kelurahan :
Kecamatan :
Masalah Kesehatan :
1. …
2. …
3. Dst

Mohon penanganan dan perawatan lebih lanjut. Terima kasih

Petugas,

Nama
NIP

2. Format rekapitulasi kunjungan keluarga


Rekapitulasi kunjungan keluarga di wilayah Puskesmas …
Bulan …. Tahun 2023
Jumlah
Jumlah Jumlah KK telah
Jumlah KK yang
KK yang memiliki IKS
KK tidak
sudah
No. Desa/Kelurahan dilakukan lengkap
lengkap
kunjungan lengkap Tidak Pra
diperoleh Sehat
keluarga diperoleh Sehat Sehat
data
data
1
2
3
4 dst
Jumlah
3. Format Rekapitulasi Masalah Kesehatan berdasarkan 12 Indikator Keluarga Sehat

Rekapitulasi Masalah Kesehatan berdasarkan 12 Indikator Keluarga Sehat di Desa …


wilayah Puskesmas … Bulan … Tahun 2023
Jumlah yang diberikan
Jumlah yang bermasalah
No Indikator intervensi awal
Individu KK Individu KK
Keluarga mengikuti
1
KB
Ibu melakukan
2
persalinan di faskes
Bayi mendapat
3 imunisasi dasar
lengkap
Bayi diberi ASI
4
ekslusif
Memantau
5 pertumbuhan balita
tiap bulan
Penderita TB berobat
6
sesuai standar
Penderita hipertensi
7
berobat teratur
Gangguan jiwa berat
8
tidak diterlantarkan
Tidak ada anggota
9 keluarga yang
merokok
Keluarga
mempunyai akses
10
atau memiliki
sarana air bersih
Keluarga
11 mempunyai akses
atau jamban sehat
Sekeluarga menjadi
12
anggota JKN

4. Format Rekapitulasi masalah kesehatan diluar 12 indikator PISPK

Rekapitulasi masalah kesehatan diluar 12 indikator PISPK di Desa … wilayah kerja


Puskesmas …. Bulan …. Tahun 2023
Jumlah yang diberikan
Jumlah yang bermasalah
No. Masalah Kesehatan intervensi awal
Individu Keluarga Individu Keluarga

You might also like