You are on page 1of 5

RHINITIS AKUT

No. Dokumen : 440/………/


431.302.7.1.15
/SOP-UKP/
2023
No Revisi :
SOP
Tanggal Terbit : 01/04/2023

Halaman :

UPT
dr. EMY DAMAYANTI
Puskesmas NIP. 198504302015032003
Jangkar

1.Pengertian Rhinitis akut adalah peradangan pada mukosa hidung yang


berlangsung akut (< 12 minggu). Hal ini dapat disebabkan oleh
infeksi virus, bakteri, ataupun iritan. Radang sering ditemukan
karena manifestasi dari rhinitis simpleks (common cold),
influenza, penyakit eksantem (seperti morbili, variola,varicella,
pertusis), penyakit spesifik, serta sekunder dari iritasi lokal atau
trauma.

2.Tujuan Sebagai acuan Petugas dalam menerapkan penatalaksanaan


pasien dengan rhinitis akut

3.Kebijakan Surat Keputusan Kepala UPT Puskesmas Jangkar Nomor 440/


013.2 /431.302.7.1.15/2023 tentang Kebijakan Layanan Klinis di
UPT Puskesmas Jangkar

4.Referensi Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor


HK.01.07/MENKES /1936 /2022 tentang Panduan Praktik Klinis
Bagi Dokter di Fasilitas Pelayanan Kesehatan Tingkat Pertama

5.Prosedur Anamnesis (Subjective)


Keluhan
Pasien datang dengan keluhan keluar ingus dari hidung (rinorea),
hidung tersumbat disertai rasa panas dan gatal pada hidung.
a. Rhinitis simpleks: gejala berupa rasa panas di daerah
belakang hidung pada awalnya, lalu segera diikuti dengan
hidung tersumbat, rinore, dan bersin yang berulang-ulang.
Pasien merasa dingin, dan terdapat demam ringan. Pada
infeksi bakteri ingus menjadi mukopurulen, biasanya diikuti
juga dengan gejala sistemik seperti demam, malaise dan
sakit kepala.
b. Rhinitis influenza: gejala sistemik umumnya lebih berat
disertai sakit pada otot.
c. Rhinitis eksantematous: gejala terjadi sebelum tanda
karakteristik atau ruam muncul.
d. Rhinitis iritan: gejala berupa ingus yang sangat banyak dan
bersin.
e. Rhinitis difteria: gejala berupa demam, toksemia, terdapat
limfadenitis, dan mungkin ada paralisis otot pernafasan.

Pemeriksaan Fisik
a. Dapat ditemukan adanya demam.
b. Pada pemeriksaan rinoskopi anterior tampak kavum nasi
sempit, terdapat sekret serous atau mukopurulen dan
mukosa udem dan hiperemis.
c. Pada rhinitis difteri tampak ada ingus yang bercampur
darah. Membran keabu-abuan tampak menutup konka
inferior dan kavum nasi bagian bawah, membrannya
lengket dan bila diangkat dapat terjadi perdarahan.

Penegakan Diagnosis (Assessment)


Diagnosis ditegakkan berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan
fisik.

Rencana Penatalaksanaan Komprehensif (Plan)


Penatalaksanaan
a. Istirahat yang cukup.
b. Mengkonsumsi makanan dan minuman yang sehat.
c. Rhinitis akut merupakan penyakit yang bisa sembuh
sendiri secara spontan setelah kurang lebih 1 - 2 minggu.
Karena itu umumnya terapi yang diberikan lebih bersifat
simptomatik, seperti analgetik, antipiretik, dan nasal
dekongestan disertai dengan istirahat yang cukup. Terapi
khusus tidak diperlukan kecuali bila terdapat komplikasi
seperti infeksi sekunder bakteri, maka antibiotik perlu
diberikan.
1. Antipiretik dapat diberikan parasetamol.
2. Dekongestan oral dapat mengurangi sekret hidung yang
banyak, membuat pasien merasa lebih nyaman, seperti
pseudoefedrin, fenilpropanolamin, atau fenilefrin.
3. Antibiotik diberikan jika terdapat infeksi bakteri, seperti
amoxicillin, eritromisin, cefadroxil.
4. Pada rhinitis difteri terapinya meliputi isolasi pasien,
penisilin sistemik, dan antitoksin difteri.

Konseling dan Edukasi


Memberitahu individu dan keluarga untuk:
a. Menjaga tubuh selalu dalam keadaan sehat dengan begitu
dapat terbentuknya sistem imunitas yang optimal yang
dapat melindungi tubuh dari serangan zat-zat asing.
b. Lebih sering mencuci tangan, terutama sebelum
menyentuh wajah.
c. Menutup mulut ketika batuk dan bersin.
d. Mengikuti program imunisasi lengkap, seperti vaksinasi
influenza, vaksinasi MMR untuk mencegah terjadinya
rhinitis eksantematous.

6. Diagram
melakukan vital sign menegakan diagnose
Alir Melakukan dan pemeriksaan fisik berdasarkan hasil pemeriksaan
anamnesis pada
pasien

menulis hasil Memberikan tata laksana pada


menulis diagnose anamnesa, pasien sesuai hasil pemeriksaan
pasien ke buku pemeriksaan dan
register. diagnose ke rekam
medic

7. Unit Terkait Ruangan Pemeriksaan Umum, UGD/Rawat Inap,Ruangan


Kesehatan Ibu dan Anak,Pustu,Ponkesdes

8. Rekaman Historis

No Halaman Yang dirubah Perubahan Diberlakukan Tgl.

1 Referensi Keputusan Menteri Keputusan Menteri 16 Januari 2023


Kesehatan Republik Kesehatan Republik
Indonesia Nomor Indonesia Nomor
HK.02.02/Menkes/514/ HK.01.07/MENKES
2015 tentang Panduan /1936 /2022 tentang
Praktik Klinis Bagi Panduan Praktik Klinis
Dokter di Fasilitas Bagi Dokter di Fasilitas
Pelayanan Kesehatan Pelayanan Kesehatan
Tingkat Pertama Tingkat Pertama

2 Kebijakan Surat Keputusan Surat Keputusan 16 Januari 2023


Kepala UPTD Kepala UPT
Puskesmas Jangkar Puskesmas Jangkar
Nomor 440/ 015 Nomor 440/ 013.2
/431.202.7.1.15/2020 /431.302.7.1.15/2023
tentang Kebijakan tentang Kebijakan
Layanan Klinis di Layanan Klinis di UPT
UPT Puskesmas Puskesmas Jangkar
Jangkar

You might also like