You are on page 1of 11

MANAJEMEN TENAGA KEPENDIDIKAN (SMK N 1 PALU)

MATA KULIAH : MANAJEMEN PENDIDIKAN

DOSEN PENGAMPUH : FAJAR NUGROHO,.S.Pd,. M.Pd

KELAS / SEMESTER : C / DUA ( 2)

DISUSUN OLEH KELOMPOK 4:


NI NYOMAN SINTA SRIANI A31122070
ALMAIDAH A31122071
MIKHAEL OKTAVIAN BETALINO A31122075

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN SEJARAH

PENDIDKAN ILMU PENGETAHUAN SOSIAL

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS TADULAKO

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt. yang telah melimpahkan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami bisa menyelesaikan Makalah yag bertema “MANAJEMEN
TENAGA KEPENDIDIKAN (SMK N 1 PALU)” dengan mata kuliah MANAJEMEN
PENDIDIKAN tepat pada waktunya.

Sebagai penyusun, kami menyadari bahwa makalah ini masi terdapat


kekurangan, baik dari penyusunan maupun tata bahasa penyampaian dalam Makalah
ini. Oleh karena itu, kami dengan rendah hati menerima saran dan kritik dari pembaca
agar kami dapat memperbaiki Makalah ini.

Kami berharap semoga Makalah yang kami susun ini memberikan manfaat
dan juga inspirasi untuk pembaca.

Palu, 27 September 2023

Penulis kelompok
4
DAFTAR ISI

COVER …………………………………………………………………………………….

DAFTAR ISI ……………………………………………………………………………….

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang ………………………………………………………………………….

1.2. Rumusan Masalah ………………………………………………………………………

1.3. Tujuan ……………………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian manajemen …………………………………………………………………

B. Pengertian tenaga pendidik dan kependidikan peofesional ………………………….

C. Aktivitas manajemen tenaaga pendidik dan kependidikan

D. Manajemen tenaga kependidikan SMKN 1 PALU……………………………………

BAB III PENUTUP

A..Kesimpulan ………………………………………………………………………………..

B.Saran ……………………………………………………………………………………….

DAFTAR PUSTAKA
BAB 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang
Tenaga pendidik dan kependidikan dalam proses pendidikan memegang peranan yang
sangat penting dalam membentuk watak bangsa melalui pengembangan kepribadian dan nilai-nilai
yang diinginkan. Dipandang dari dimensi pembelajaran, peranan pendidik dalam masyarakat
Indonesia mengambil tempat yang dominan, meskipun perkembangan teknologi dapat di
manfaatkan sebagai salah satu alternatif sumber pengetahuan dalam proses pembelajaran. Hal ini
disebabkan adanya peran pendidik dalam proses pembelajaran yang tidak dapat digantikan oleh
teknologi. Begitu juga dengan tenaga kependidikan (kepala sekolah, laboran, tenaga perpustakaan,
tenaga administrasi, pengawas dll)

mereka bertugas meaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan dan


pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan. Sehubungan dengan
tuntutan kearah profesionalisme tenaga pendidik dan kependidikan diharapkan mampu memenuhi
kriteria profesionalitas, baik dalam klasifikasi pendidikan maupun kompetensi pribadi. Keberhasilan
suatu lembaga pendidikan dapat terlihat dari besarnya animo masyarakat dengan mempercayakan
anak-anak mereka untuk dididik di lembaga pendidikan/sekolah tersebut. Ini menunjukkan bahwa
para orang tua percaya bahwa pendidik mampu memberikan pengajaran dan pendidikan yang baik
terhadap anakanak mereka, karena pendidik (guru/dosen) adalah pendidik profesional, secara
implisit telah merelakan dirinya menerima dan memikul sebagian tanggung jawab pendidikan yang
terpikul dipundak orang tua. Tatkala menyerahkan anaknya ke sekolah, sekaligus berarti pelimpahan
sebagian tanggung jawab pendidikan anaknya kepada guru/dosen. Hal ini menunjukkan pula bahwa
orang tua tidak mungkin menyerahkan anaknya kepada sembarang pendidik/sekolah karena tidak
sembarang orang dapat menjabat sebagai guru/dosen. (Zakiah Daradjat, 1996: 39). Harapan yang
tinggi dari masyarakat harus dijawab oleh para pendidik dan tenaga kependidikan dengan
melaksanakan tugas dan tanggung jawab prndidikan secara profesional. Apalagi dengan adanya
perhatian pemerintah kepada para pelaku pendidikan terutama guru dengan memberikan
peningkatan kesejahteraan, diharapkan juga adanya peningkatan mutu dan kualitas pendidik secara
menyeluruh sehingga mutu dan kualitas pendidikan di Indonesia juga meningkat. Berbicara tentang
manajemen tenaga pendidik dan kependidikan di dalam Al-qur’an dan hadist telah banyak
disebutkan, hal ini dapat kita lihat pada pada wahyu pertama (iqra) yang menyeru manusia untuk
membaca. Membaca lebih jauh di jabarkan sebagai usaha menalarkan ilmu pengetahuan, sedangkan
menulis (kalam) di jabarkan sebagai usaha menyebar luaskan ilmu pengetahuan, seperti melalui
komputer, faksimili dan lain-lain. (Inu Kencana safii, 2000: 2).

Dengan demikian dalam makalah ini akan digambarkan apa yang dimaksud dengan manajemen
tenaga pendidik dan kependidikan berdasarkan konsep alqur’an maupun hadits, serta apa yang di
maksud dengan pendidik professional
dalam melaksanakan tugas yang merupakan tanggung jawabnya, serta menggali berbagai pendapat
para cendikiawan/ pakar pendidikan.

1.2 Rumusan Masalah

1.3 Tujuan
BAB II

PENDAHULUAN

A. Pengertian manajement
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
secara efektif, yang didukung oleh sumber- sumber lain dalam organisasi untuk mencapai
tujuan tertentu Kata manajemen berasal dari Bahasa Latin yaitu dari asal kata manus yang
berarti tangan dan agere yang berarti melakukan, kata-kata itu digabungkan menjadi kata
kerja managere yang artinya mengani. Managere diterjemahkan kedalam Bahasa Inggris
dalam bentuk kata kerja to manage , dengan kata benda management, dan manager untuk
orang yang melakukan kegiatan manajemen. Akhirnya management diterjemahkan kedalam
bahasa Indonesia menjadi manajemen atau pengelolaan. (Husaini Usman, 2010: 5).
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pengorganisasian, pengarahan dan
pengendalian sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efisien.
Manajemen dalam arti sempit adalah sekolah/madrasah yang meliputi : perencanaan program
sekolah/madrasah, pelaksanaan program sekolah/madrasah, pelaksanaan program
sekolah/madrasah, kepemimpinan kepala sekolah/madrasah, pengawas/evaluasi, dan sistem
informasi sekolah/madrasah.v

B. Pengertian Tenaga Pendidik dan Kependidikan Profesional


Kata pendidik berasal dari kata didik yang berarti memlihara dan memberi latihan
(ajaran,tuntunan,pimpinan) mengenai akhlak dan kecerdasan pikiran. Kemudian kata didik di
tambah awalan pe menjadi kata pendidik berarti orang yang mendidik. (Depdiknas, 2001:
263). Menurut Islam, pendidik ialah siapa saja yang bertanggung jawab terhadap
perkembangan anak didik.Sama dengan teori pendidikan Barat,tugas pendidik dalam
pandangan Islam secara umum ialah mendidik,yaitu mengupayakan perkembangan seluruh
potensi anak didik,baik potensi psikomotorik, kognitif,
maupun potensi afektif. Potensi itu harus dikembangkan secara seimbang sampai
ketingkat setinggi mungkin. Dalam UU No.20 Tahun 2003,Pasal 39 (2) Pendidik merupakan
tenaga profesional yang bertugas merencanakan dan melaksanakan proses pembelajaran,
menilai hasil pembelajaran,melakukan pembimbingan dan pelatihan, serta melakukan
penelitian dan pengabdian kepada masyarakat, terutama bagi pendidik pada perguruan tinggi.
Selanjutnya tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan
diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan (UU No.20 tahun 2003 pasal 1,BAB
1 ketentuan umum). Tenaga kependidikan merupakan tenaga yang bertugas merencanakan
dan melaksanakan administrasi, pengelolaan, pengembangan, pengawasan,dan pelayanan
teknis untuk menunjang proses pendidikan pada satuan pendidikan (UU No.20 tahun
2003,pasal 39 (1)). Dalam pengertian yang lebih luas pendidik dalam perspektif pendidikan
Islam adalah orang yang bertanggung jawab terhadap upaya pertumbuhan jasmani dan
perkembangan rohani peserta didik agar ia mampu menunaikan tugas tugas kemanusiaannya (
baik sebagai khalifah fi al-ardh maupun ‘abd) sesuai dengan nilai- nilai ajaran Islam. Oleh
karena itu pendidik dalam konteks ini bukan hanya terbatas pada orang- orang yang bertugas
di sekolah tetapi semua semua orang yang terlibat dalam proses pendidikan anak mulai sejak
alam kandungan hingga ia dewasa, bahkan sampai meninggal dunia. (Rahmat Hidayat, 2016:
67). Fungsi dari manajemen terhadap tenaga pendidik dan kependidikan adalah menciptakan
manusia- manusia profesional dibidangnya, sehingga dapat meningkatkan mutu pendidikan di
indonesia. Tenaga pendidik profesional adalah mereka yang memiliki kemampuan
profesional dengan berbagai kapasitasnya sebagai pendidik.
Pendidik profesional adalah orang yang menguasai ilmu pengetahuan sekaligus mampu
melakukan transfer ilmu/pengetahuan, internalisasi, serta amaliah (implementasi); mamapu
menyiapkan peserta didik agar dapat tumbuh dan berkembang kecerdasan dan daya kreasinya
untuk kemaslahatan diri dan masyarakatnya; mampu menjadi model dan sentral identifikasi
diri dan konsultan

C. Aktivitas manajemen tenaga pendidik dan kependidikan


Ada beberapa hal yang dibicarakan dalam manajemen tenaga pendidik dan kependidikan
antara lain : (1) perencanaan tenaga pendidik dan kependidikan, (2) perekrutan tenaga
pendidik dan kependidikan, (3) pembinaan dan pengembangan, (4) promosi dan mutasi.
1. Perencanaan tenaga pendiddik dan kependidikan
Fungsi perencanaan (planning) merupakan penentu dari program bagian personalia
yang akan membantu tercapainya sasaran yang telah disususn oleh lembaga pendidikan.
Yang bertujuan agar organisasi memiliki jumlah dan jenis tenaga kerja yang
cukup,ditempatkan ditempat yang tepat pada saat yang tepat memiliki kemampuan
menyelesaikan tugas tugas dalam usaha mencapai tujuan dan sasaran yang telah
ditetapkan. (Ramayulis, 2017: 116).

D. Manajemen tenaga kependidikan smkn 1 palu

SMK NEGRI 1 PALU sebagai salah satu lembaga pendidikan sekaligus


penyelenggara pendidikan melakukan perencanaan manajemen tenaga pendidik, kepala
sekolah sebagai pemegang kebijakan merencanakan kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan
ke depannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal yang sama dikemukakan oleh
Usman (2011:66) bahwa perencanaan merupakan proses pengambilan keputusan atas
sejumlah alternatif mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan dimasa yang akan
datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Perencanaan manajemen tenaga pendidik yang dibuat diawali dengan
meninjau kembali pelaksanaan tahun lalu sebagai bahan evaluasi, merumuskan tujuan serta
menganalisis atau mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan selanjutnya merencanakan
kegiatan yang menunjang atau mendukung tujuan yang telah dirumuskan berkaitan dengan
tenaga pendidik di SMK NEGRI 1 PALU. Perencanaan manajemen tenaga pendidik berupa
perencanaan pengadaan tenaga pendidik sesuai kebutuhan dengan rekrutmen dan seleksi
tertuang dalam bentuk mekanisme penerimaan tenaga pendidik, penempatan tenaga pendidik
baru serta perencanaan berkaitan dengan pengembangan dan pelatihan, penilaian kinerja guru,
dan pemberhentian. Perencanaan berkaitan dengan pemberian kompensasi, kepala sekolah
merencanakan hal tersebut dengan pihak yayasan. Sejalan dengan Hamalik (2010:81)
menyampaikan bahwa pengelolaan sangat memerlukan kegiatan perencanaan yang
menjangkau ke depan memenuhi kebutuhan dikemudian hari, menentukan tujuan, menyusun
program sekaligus pendekatan yang digunakan, jenis, dan urutan kegiatan, merencanakan
pembiayaan serta menentukan jadwal dan proses kerja. Hasil penelitian sebelumnya oleh
Suarga (2019) menyimpulkan bahwa aktivitas yang harus dilakukan mulai dari tenaga
pendidik dan kependidikan itu masuk ke dalam organisasi pendidik sampai akhirnya berhenti
melalui proses perencanaan SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi,
penghargaan, pendidik dan latihan atau pengembangan dan pemberhentian. Sejalan dengan
Martins dan Lopes (2010) menjelaskan bahwa pengelolaan sumber daya manusia melalui
pelatihan berkelanjutan tindakan, manajemen dan transfer pengetahuan, menjadi mampu
berinvestasi dalam pelatihan yang spesifik dan efisien tindakan, dengan konsekuensi positif.
Pengorganisasian sangat penting dalam manajemen tenaga pendidik di SMK NEGRI 1
PALU. Kepala sekolah di SMK NEGRI 1 PALU berperan sebagai manajer yang mengatur
pembagian tugas, wewenang, dan tanggung jawab terhadap setiap tenaga pendidik yang ada.
Pengorganisasian yang dilakukan oleh kepala sekolah dibuat dalam bentuk hubungan-
hubungan kerja pada struktur organisasi sekolah di mana setiap tahun ajaran baru dilakukan
pembaharuan pengisian jabatan dengan pembagian tugas dan tanggung jawab yang dilakukan
dengan pertimbangan kemampuan serta kapasitas yang dimiliki setiap tenaga pendidik
sehingga tenaga pendidik yang diberikan tugas dan fungsi tambahan dapat melaksanakannya
dengan efektif dan efisien. Sependapat dengan yang di kemukan oleh Engkoswara dan
Komariah, (2010:95) bahwa mengorganisasikan adalah proses mengatur, mengalokasikan,
dan mendistribusikan pekerjaan, wewengang dan sumber daya di antara anggota organisasi
untuk mencapai tujuan. Hal yang sama dikemukakan oleh Siswanto (2013:75) bahwa
pengorganisasian merupakan pembagian Journal of Economic Education and
Entrepreneurship 1 (2) (2020) 45 kerja yang direncanakan untuk diselesaikan oleh anggota
kesatuan pekerjaan, penetapan hubungan antar pekerja yang efektif dan efisien. Pelaksanaan
manajemen tenaga pendidik di SMK NEGRI 1 PALU didasarkan pada perencanaan yang
telah dibuat dan disepakati pada rapat kerja awal tahun ajaran baru. Selaras dengan pendapat
Badrudin (2013:16) pelaksanaan dilakukan jika perencanaan sudah matang dibuat. Cunha et
al (2009) juga menegaskan bahwa korelasi antara pelatihan staf nonpengajar dan
pengembangan dan ukuran lain dari pelatihan dan penilaian sumber daya manusia (seperti
gaji, potensi dan kinerja evaluasi, harmonisasi praksis individu dengan strategi organisasi/
kelembagaan) sangat erat kaitannya dengan praktik perencanaan yang ditujukan untuk
kolaborator individu dan yang secara positif mempengaruhi hasil hal produktivitas dan
pemberian layanan. Pelaksanaan manajemen tenaga pendidik di SMK NEGRI 1 PALU
meliputi pengadaan tenaga pendidik sesuai kebutuhan dalam bentuk rekrutmen, seleksi,
penempatan, pemberian kompensasi, pengembangan dan pelatihan, dan pemberhentian.
Rekrutmen yang dilaksanakan di publikasikan secara daring dan melalui rekan-rekan guru,
sedangkan pelaksanaan seleksi penerimaan tenaga pendidik dilakukan apabila terdapat lebih
dari satu pendaftar dan apabila hanya pendaftar tunggal atau pendaftar yang merupakan
rekomendasi dari guru yang lebih dulu bekerja di SMK NEGRI 1 PALU tidak dilakukan
seleksi. Penempatan tenaga pendidik yang telah diterima, pemberian kompensasi dalam
bentuk honor mengajar setiap bulan dengan besaran sesuai jam mengajar serta biaya
transportasi, tunjangan jabatan serta tugas tambahan dan tunjangan K3, pengembangan dan
pelatihan kompetensi tenaga pendidik dalam bentuk mengikuti kegiatan-kegiatan seperti in
house training, workshop dan MGMP dengan biaya ditanggung oleh sekolah, dan
pemberhentian sesuai dengan masa kontrak atau dengan pengunduran diri. Sehubungan hal
ini, pendapat yang disampaikan Murni (2017:44) menyatakan bahwa aktivitas manajemen
tenaga pendidik dan kependidikan merupakan aktivitas melalui proses perencanaan SDM,
perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan dan
pengembangan, dan pemberhentian. Hasil penelitian terdahulu yang dilakukan oleh Suarga
(2019) menunjukkan aktivitas manajemen tenaga pendidik meliputi proses perencanaan
SDM, perekrutan, seleksi, penempatan, pemberian kompensasi, penghargaan, pendidikan dan
pelatihan, dan pemberhentian. Pengawasan manajemen tenaga pendidik di SMK NEGRI 1
PALU didasarkan pada perencanaan yang telah dibuat, pengawasan dilakukan oleh kepala
sekolah dengan tujuan agar dalam pelaksanaan tenaga pendidik tidak menyimpang dari
perencanaan apabila terdapat ketidaksesuaian dengan perencanaan kepala sekolah bisa
melakukan evaluasi dan mengambil tindakan penanggulangan agar pelaksanaan tetap sesuai
dengan perencanaan sehingga tujuan yang ditentukan tercapai, pengawasan dilakukan secara
rutin dalam kurun waktu tertentu dengan secara langsung melakukan pemantauan atau dengan
bantuan wakil kepala sekolah bidang kurikulum dalam bentuk penilaian kinerja guru.
Pemberian penghargaan dan saksi dilakukan sebagai tindak lanjut penilaian kinerja guru
namun belum maksimal dilaksanakan. Sependapat dengan Siswanto (2013:140) bahwa
pengawasan merupakan penetapan standar kinerja dengan sasaran perencanaan, apakah
terjadi penyimpangan dan mengukur seberapa jauh penyimpangan dari perencanaan serta
mengambil tindakan perbaikan yang perlu dilakukan agar aktivitas tetap berjalan efektif dan
efisien sesuai dengan yang telah direncanakan. Hal yang sama dikemukakan oleh Daryanto
(2013: 92) bahwa kondisi yang harus diperhatikan untuk mewujudkan pengawasan yang
efektif, yaitu dikaitkan dengan tujuan dan kriteria yang dipergunakan, standar kinerja, sesuai
dengan kebutuhan, tidak setiap waktu atau disesuaikan, dan mengacu pada prosedur
pemecahan masalah. Manajemen tenaga pendidik di SMK NEGRI 1 PALU memiliki kendala
atau hambatan-hambatan yang dihadapi sekolah. Kendala yang dihadapi dalam pelaksanaan
manajemen tenaga pendidik di SMK NEGRI 1 PALU berupa kurang optimalnya pelaksanaan
rekrutmen tenaga pendidik karena masih diterimanya calon tenaga pendidik yang
belum memenuhi kualifikasi di mana tenaga pendidik masih menempuh pendidikan strata
satu, sering terjadinya pergantian tenaga pendidik dalam kurun satu tahun ajaran sehingga
sebelum sekolah melakukan pemberhentian tenaga pendidik lebih dulu mengundurkan diri,
adanya tenaga pendidik yang kurang disiplin dalam menjalankan tugas yang diberikan dan
mengikuti aturan yang berlaku. Upaya yang dilakukan kepala sekolah beserta jajaran terkait
dalam mengatasi kendala tersebut adalah diadakannya peraturan yang harus ditaati, berupa
jika tenaga pendidik hendak mengundurkan diri minimal tiga bulan sebelumnya sudah
mengajukan surat pengunduran diri serta menandatangani kontrak kerja atau surat
kesanggupan mengajar serta melakukan pengawasan dengan teratur untuk meminimalisir
ketidakdisiplinan tenaga pendidik

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
sebagai salah satu lembaga pendidikan sekaligus penyelenggara pendidikan melakukan
perencanaan manajemen tenaga pendidik, kepala sekolah sebagai pemegang kebijakan merencanakan
kegiatan-kegiatan yang akan dilakukan ke depannya guna mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Hal
yang sama dikemukakan oleh Usman (2011:66) bahwa perencanaan merupakan proses pengambilan
keputusan atas sejumlah alternatif mengenai sasaran dan cara-cara yang akan dilaksanakan dimasa
yang akan datang guna mencapai tujuan yang dikehendaki yang dilakukan secara sistematis dan
berkesinambungan. Perencanaan manajemen tenaga pendidik yang dibuat diawali dengan meninjau
kembali pelaksanaan tahun lalu sebagai bahan evaluasi, merumuskan tujuan serta menganalisis atau
mengidentifikasi kebutuhan-kebutuhan dan selanjutnya merencanakan kegiatan yang menunjang atau
mendukung tujuan yang telah dirumuskan berkaitan dengan tenaga pendidik di SMK NEGRI 1
PALU. Perencanaan manajemen tenaga pendidik berupa perencanaan pengadaan tenaga pendidik
sesuai kebutuhan dengan rekrutmen dan seleksi tertuang dalam bentuk mekanisme penerimaan tenaga
pendidik, penempatan tenaga pendidik baru serta perencanaan berkaitan dengan pengembangan dan
pelatihan, penilaian kinerja guru, dan pemberhentian. Perencanaan berkaitan dengan pemberian
kompensasi, kepala sekolah merencanakan hal tersebut dengan pihak yayasan. Sejalan dengan
Hamalik (2010:81) menyampaikan bahwa pengelolaan sangat memerlukan kegiatan perencanaan
yang menjangkau ke depan memenuhi kebutuhan dikemudian hari, menentukan tujuan, menyusun
program sekaligus pendekatan yang digunakan, jenis, dan urutan kegiatan, merencanakan pembiayaan
serta menentukan jadwal dan proses kerja.

a. Saran
Pada saat pembuatan makalah ini saya menyadari bahwa banyak sekali
kesalahan dan jauh dari kesempurnaan. Dengan sebuah pedoman yang bisa
dipertanggung jawabkan dari banyaknya sumber Penulis akan memperbaiki
makalah tersebut. Oleh sebab itu saya harapkan kritik serta sarannya mengenai
pembahasanmakalah di atas.
DAFTAR PUSTAKA

Journal of Economic Education and Entrepreneurship

Program Studi Pasca Sarjana Manajemen Pendidikan Islam, Universitas Islam Negeri Sultan Syarif
Kasim Riau

You might also like