1.

Explain brief summary of your Tugas Akhir

Dalam tugas akhir saya yang berjudul “Studi Koordinasi Proteksi Relay OCR dan GFR Pada SKTM
Penyulang Longteng 20 kV Gardu Induk Cikupa” membahas tentang koordinasi setting relay yang
ada di Penyulang Longteng dikarenakan pada penyulang ini sering terjadi adanya gangguan hubung
singkat. Filososfi dari waktu relay yaitu waktu kerja relay yang ada di penyulang (outgoing) akan
lebih cepat dibandingkan dengan waktu kerja relay yang ada di incoming. Berikut faktor yang dapat
mempengaruhi waktu kerja relay:
1. Titik gangguan : Semakin jauh titik gangguan maka semakin besar juga selisih waktu
antara waktu kerja relay di penyulang dengan waktu kerja relay di incoming.
2. Arus gangguan hubung singkat : Semakin besar arus gangguan maka makin cepat waktu kerja
relay.

2. Here the following Single Line Diagram complete with loadlist.

As an electrical engineer, make the single line diagram more comprehensive.
Define the equipment size such us generator, transformer, cable, busbar, circuit breaker, etc.
You are allowed to use ETAP software. Make sure to attach your software report if you are
using it and any assumption of your calculation.

Sesuai dengan simulasi Etap 19.0.1, dapat dilihat sebagai berikut :

Sesuai simulasi Load Flow :

1. Switchgear
Equipment Operating Voltage (V) Selected Rating (A) Demand (A)
MV-A 6300 2000 256.7
MV-B 6300 2000 101.5
LV-A 400 630 1374
LV-A 400 630 753.1

2. Generator
Equipment Operating Voltage (V) Rating (MW) Remarks
GEG-01 6300 2
GEG-02 6300 2

3. Generator
Equipment Rating (kVA) Impedance (%) Loading (%)
TR-01 2000 5 25.8
TR-02 2000 5 25.8

Sesuai simulasi Short Circuit :

Equipment 3-Phase Fault L-G Fault L-L Fault L-L-G Fault Rating kA
(kA) (kA) (kA) (kA) selected
I”K I”K I”K I”K
MV-A 7.474 8.036 6.390 7.854 16
MV-B 7.474 8.036 6.390 7.854 16
LV-A 63.998 75.612 54.669 73.436 85
LV-A 63.998 75.612 54.669 73.436 85

Untuk lebih detail lagi untuk pemilihan cable dll bisa dilihat pada lampiran yg terlampir.
3. Based on those Single Line Diagram above, there is a case when the generator has failed.
Explain the operation philosophy and the case of synchronization process

Saat terjadi gangguan pada salah satu generator pada konfigurasi diatas, maka akan masih aman.
Dikarenakan pada konfigurasi diatas menganut system redundant, redundant adalah system listrik
dengan dukungan supply dari 2 sumber tenaga yang terpisah, dimana jika salah satu sumber tenaga
mengalami masalah maka akan digantikan dengan satu sumber lainnya. Dimana pada konfigurasi
ini ada 2 sumber tenaga, yaitu yg pertama dari generator GEG-01 & GEG-02. Lalu untuk sumber
tenaga yg kedua adalah dari power grid PLN. Jika terjadi gangguan di salah satu generator,
kemudian CB yg di dekat Power Grid di closed makan akan mengalir sumber tenaga yg akan
mengalir ke system di konfigurasi ini, yang di lengkapi dengan bustie antar kedua switchgearnya.

4. Explain about hazardous area classification as per your understanding in an industry plant.

Hazardous area classification sangatlah penting untuk dilaksanakan di semua bidang khususnya
pada industry plants. Karena untuk mencegah dari potensial ledakan, keselamatan para personal
kerja, dan kerusakan property. Berdasarakan NFPA 497:
3.3 4 Combustible Liquid. Any liquid that has a closed-cup flash point at or above 37.8°C, as
determined by the test procedures and apparatus set forth in NFPA 30. Combustible liquids are
classifed in accordance with the following:
(1) Class II Liquid — Any liquid that has a fash point at or above 37.8°C and below 60°C
(2) Class III Liquid —Any liquid that has a fash point at or above 60°C;
(a) Class IIIA Liquid — Any liquid that has a fash point at or above 60°C, but below 93°C;
(b) Class IIIB Liquid — Any liquid that has a fash point at or above 93°C.
3.3.5.1* Combustible Material (Class I, Division). Class I, Division combustible materials are divided
into Groups A, B, C, and D.
3.3.5.2* Combustible Material (Class I, Zone). Class I, Zone combustible materials are divided into
Groups IIC, IIB, and IIA.
3.3.6 Flammable Liquid. Any liquid that has a closed-cup flash point below 37.8°C, as determined
by the test procedures and apparatus set forth in NFPA 30 and a Reid vapor pressure that does not
exceed an absolute pressure of 40 psi (276 kPa) at 37.8°C, as determined by ASTM D323, Standard
Test Method for Vapor Pressure ofPetroleum Products (Reid Method). Flammable liquids are
classifed as Class I liquids and further subclassifed in accordance with the following:
(1) Class IA Liquid — Any liquid that has a fash point below 22.8°C and boiling point below 37.8°C;
(2) Class IB Liquid — Any liquid that has a fash point below 73°F and boiling point at or above 37.8°C;
(3) Class IC Liquid — Any liquid that has a fash point at or above 22.8°C, but below 37.8°C.
3.3.12 Unclassifed Locations. Locations determined to be neither Class I, Division 1 ; Class I, Division
2; Class I, Zone 0; Class I, Zone 1 ; Class I, Zone 2; Class II, Division 1 ; Class II, Division 2; Class III,
Division 1 ; Class III, Division 2; Zone 20; Zone 21 ; Zone 22; or any combination thereof.