You are on page 1of 6

PEMERINTAH KABUPATEN KEBUMEN

DINAS KESEHATAN, PENGENDALIAN


PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA
PUSKESMAS AYAH II
Jl. Logending KM. 10 Desa Jintung, Kecamatan Ayah 54473
Telp. 08112615775, Email : puskesmas.ayah.2@gmail.com
Website : https://puskesmasayahdua.kebumenkab.go.id/index.php

KERANGKA ACUAN KEGIATAN PROGRAM

TUBERCULOSIS PUSKESMAS AYAH IITAHUN 2023

KAK/ / /2023

I. Pendahuluan
Tuberkulosis merupakan salah satu penyakit yang pengendaliannya menjadi komitmen
global SDG’s. Tuberkulosis merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh infeksi bakteri
Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini menular melalui droplet orang yang telah terinfeksi
basil tuberculosis. Penanggulangan TB diperlukan sinergi antara pemerintah dan masyarakat
dalam penanggulangannya. Keberhasilan dalam penanggulanagan TBC di suatu wilayah tidak
terlepas dari adanya peran masyarakat yang diupayakan melalui proses pemberdayaan
masyarakat.

Pemberdayaan masyarakat adalah suatu upaya atau proses untuk menumbuhkan kesadaran,
kemauan dan kemampuan masyarakat dalam mengenali, mengatasi, memelihara, melindungi dan
meningkatkan kesejahteraan mereka sendiri. Pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan
TBC yaitu menumbuhkan kesadaran, kemauan dan kemampuan dalam memutus mata rantai
penularan TBC.

Permasalahan penyakit TB merupakan permasalahan yang kompleks sehingga harus


dipecahkan bersama, mulai dari Puskesmas dan Dinas Kesehatan sebagai leading sector pada
program ini, tokoh masyarakat sebagai reference dari masyarakat dan lintas sektor harus
dilibatkan dalam penanggulangan Penyakit TB.

Proses penyembuhan penderita TB tidak hanya dipengaruhi ketersediaan obat dan pelayanan
yang diberikan oleh petugas Puskesmas. Tetapi juga dipengaruhi oleh keberdayaan ekonomi,
asupan gizi, hambatan sosial dan kultural yang ada di masyarakat serta kemampuan dalam
mengakses pelayanan kesehatan.

Hal ini sejalan dengan arahan dari Kementerian Kesehatan yang telah mengubah strategi
penemuan pasien TB tidak hanya “secara pasif dengan aktif promotif” tetapi juga melalui
“penemuan aktif secara intensif dan masif berbasis keluarga dan masyarakat“ serta melalui
pemberdayaan masyarakat secara optimal, dengan tetap memperhatikan dan mempertahankan
layanan yang bermutu sesuai standar.

Pelibatan kader dalam program penanggulangan TB merupakan salah satu upaya


pemberdayaan masyarakat yang dilakukan melalui kegiatan menginformasikan, mempengaruhi
dan membantu masyarakat agar berperan aktif dalam penemuan dan pendampingan pasien TB.
Peran aktif kader ini akan dapat dipenuhi dengan membekali kader kesehatan pengetahuan
dan keterampilan yang memadai untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Pengetahuan
dan keterampilan tersebut salah satunya dapat diperoleh melalui pelatihan atau penyuluhan
penemuan dan pendampingan pasien TB bagi kader kesehatan.

Upaya pencapaian target penemuan kasus TBC sangat ditentukan oleh dukungan seluruh
jajaran lintas sektor dan peran serta seluruh lapisan masyarakat termasuk organisasi
kemasyarakatan, organisasi profesi, kalangan swasta, dan dunia usaha. Penemuan kasus yang
tinggi disertai tatalaksana kasus yang baik akan menjamin Eliminasi TBC tahun 2030 dapat
tercapai.

II. Latar Belakang


RAD Penanggulangan Tuberkulosis merupakan salah satu upaya Pemerintah Kota Kebumen
dalam menindaklanjuti amanat Peraturan Presiden RI yang berkaitan dengan Penanggulangan
Tuberkulosis di wilayah Kabupaten Kebumen

Tujuan ditetapkannya Peraturan Walikota Rencana Aksi Daerah (RAD) Penanggulangan


Tuberkulosis adalah untuk: mewujudkan komitmen Pemerintah Kabupaten Kebumen untuk
mengurangi angka kesakitan dan kematian yang diakibatkan oleh TBC melalui upaya yang lebih
sistematis dan terkoordinasi dalam penyelenggaraan Penanggulangan TBC di Kabupaten
Kebumen; mengintegrasikan dan menyelaraskan Penanggulangan TBC di Kabupaten
Kebumen yang dilaksanakan lintas sektor oleh pemangku kepentingan baik Pemerintah
Kabupaten Kebumen, masyarakat maupun swasta melalui pembagian peran dan tanggung jawab;
dan menyediakan acuan bagi para pemangku kepentingan dalam merencanakan,
menganggarkan, melaksanakan, memantau dan mengevaluasi Penanggulangan TBC di
Kapupaten Kebumen.

Target Penanggulangan TBC yang ditetapkan dalam Peraturan Walikota ini terdiri dari
indikator dampak dan indikator luaran. Indikator dampak merupakan indikator yang
menggambarkan keseluruhan dampak atau manfaat kegiatan Penanggulangan TBC, yang
akan diukur dan dianalisis secara berkala yang terdiri atas penurunan angka kejadian TBC dan
kematian akibat TBC. Indikator luaran merupakan indikator yang digunakan untuk menilai
pencapaian strategi nasional Penanggulangan TBC yang meliputi:
1. cakupan penemuan dan pengobatan TBC;
2. persentase angka keberhasilan pengobatan TBC;
3. cakupan penemuan dan pengobatan TBC RO;
4. persentase pasien TBC RO yang memulai pengobatan;
5. persentase angka keberhasilan pengobatan TBC RO;
6. cakupan penemuan TBC pada anak;
7. cakupan pemberian TPT; dan
8. persentase pasien TBC mengetahui status HIV.

Pada tahun 2022 ini kasus TB yang ada di wilayah Puskesmas Ayah II angka penemuan
TB semua tipe masih kurang dari target hal ini dapat dilihat dari target 45 kasus dapat ditemukan
7 kasus (18% ) begitu juga angka penemuan pasien TB bakteriologis sebanyak 30 kasus dari
target yang hanya ditemukan 5 kasus (12 %). Di Tahun 2022 Tidak di temukan TB RO.
III. Tujuan Umum dan Tujuan Khusus
Tujuan Umum:
Melindungi kesehatan masyarakat dari penularan TB agar tidak terjadi kesakitan, kematian dan
kecacatan
Tujuan Khusus:

1. Memaksimalkan penemuan TB secara dini, mempertahankan cakupan dan


keberhasilan pengobatan yang tinggi

2. Pelibatan peran masyarakat dalam promosi, penemuan kasus, dan dukungan


pengobatan TB

3. Pemberdayan masyarakat melalui integrasi TB di upaya kesehatan berbasis


keluarga dan masyarakat

4. Membantu menyebarluaskan informasi tentang TB

5. Mendorong pasien TB untuk menjalankan pengobatan secara tuntas

IV. Kegiatan Pokok dan Rincian Kegiatan

No Kegiatan Pokok Rincian Kegiatan


Penemuan Kaus Aktif TBC, Investigasi Kontak
Penemuan Kasus Aktif TBC, dan Pelacakan Kasus Mangkir TBC
1
TBC Kunjungan Rumah untuk Terapi Pencegahan
TBC dan Pemantauan Minum Obat TBC
Pemberdayaan Pemberdayaan Kader Masyarakat dalam
Masyarakat Serta Pencegahan Penyakit Menular ( TBC )
Pembinaan Kader
Pemberdayaan Kader Masyarakat untuk Melakukan
2 Kesehatan dalam
Kegiatan Pengawasan Minum Obat dan Investigasi
Penanggulangan
Kontak TBC serta Pemberian Terapi Pencegahan
Permasalahan P2P dan
TBC
Penyehatan Lingkungan

V. Cara Melaksanakan Kegiatan

Kegiatan Pelaksana Lintas Program


No Lintas Sektor Terkait Ket
Pokok program P2 terkait
1 Penemuan - Menyusun Program Camat, Lurah Sumber
Kasus Aktif rencana Promkes 1. Menggerakkan staf dan pembiaya
TBC kegiatan 1. Melakukan masyarakat untuk an BOK
- Koordinasi penyuluhan mendukung pelaksanaan
2 Pemberdaya dengan LP/LS tentang TB di program TB
an dan Kader masyarakat 2. Mengeluarkan kebijakan
Masyarakat - Menentukan 2. Memotivasi yang mendukung
Serta tempat dan masyarakat pelaksanaan program TB
Pembinaan waktu dalam PHBS Tokoh Masyarakat
Kader pelaksanaan sehingga 1. Memotivasi warga untuk
Kesehatan kegiatan penyakit TB pun menghilangkan stigma
dalam - Membuat dapat di
Penanggulan laporan minimalisir
gan kegiatan penularannya negatif pada penderita
Permasalaha n Gizi Memberikan TB
P2P dan konseling tentang 2. Mendorong penderita TB
Penyehatan pengaturan diet yang dan keluarga untuk tetap
Lingkungan harus dilakukan oleh bersosialisasi dengan tetep
pasien TB memperhatikan protokol
Kesehatan kesehatan ( memakai
Lingkungan masker )
Mendorong Kader TB
masyarakat untuk 1. Berperan serta aktif dalam
dapat menciptakan pelaksanaan pelayanan dan
lingkungan yang penanggulangan TB di
dapat meminimalisir masyarakat
penularan TB 2. Mengingatkan dan
membawa suspek TB ke
Farmasi fasilitas kesehatan.
1. Memenuhi 3. Memantau kondisi
kebutuhan obat, pasien yang sedang
masker menjalani pengobatan TB
2. Memberikan dan terapi pencegahan TB
konseling pada 4. Melaporkan kepada
pasien TB petugas kesehatan
Surveilan apabila di wilayah ada
Kelurahan suspek TB atau langsung
1. Melakukan mengirimkan suspek TB
pelacakan pasien 5. Menjadi PMO apabila ada
TB yang penderita di wilayah yang
mangkir tidak memiliki keluarga
2. Melakukan sama sekali
kontak tracing 6. Melaporkan kegiatan-
kegiatan yang dilakukan
yang berhubungan
dengan pelayanan dan
penanggulangan TB di
wilayah
7. Melakukan penyuluhan TB
di wilayah
LSM
1. Melakukan pendampingan
pada pasien yang hasil
testnya reaktif
2. Melakukan pendampingan
pada pasien untuk di rujuk
ke
PDP
3. Memberikan penyuluhan
tentang HIV dan
pemulasaran jenazah pada
pasien koinfeksi TB – HIV
jika meninggal di rumah
4. Melakukan pemantauan
pada pasien
monoresisten INH atau
resisten obat

VI. Sasaran

Kegiatan Penemuan Kunjungan Pemberdayaan Pemberdayaan


Kasus Aktif Rumah untuk Kader Kader
TBC, Terapi Masyarakat Masyarakat
Investigasi Pencegahan dalam untuk
Kontak TBC, TBC dan Pencegahan Melakukan
dan Pelacakan Pemantauan Penyakit Kegiatan
Kasus Mangkir Minum Obat Menular ( TBC ) Pengawasan
TBC TBC Minum Obat
dan Investigasi
Kontak TBC
serta Pemberian
Terapi
Pencegahan
TBC

Sasaran Kontak serumah Penderita TB Masyarakat Kontak serumah


dengan dengan
penderita TB Penderita yang Kontak serumah penderita TB
mendapatkan dengan penderita
Kontak erat TPT TB Kontak erat
dengan dengan
penderita TB penderita TB

20 orang 20 orang
sekitar rumah sekitar rumah
penderita TB penderita TB

Penderita TB
mangkir
VII. Jadwal pelaksanaan Kegiatan

BULAN
KEGIATAN
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
Penemuan Kasus Aktif TBC,
Investigasi Kontak TBC, dan √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pelacakan Kasus Mangkir TBC
Kunjungan Rumah untuk Terapi √ √ √ √ √ √ √ √ √ √ √
Pencegahan TBC dan
Pemantauan Minum Obat TBC
Pemberdayaan Kader Masyarakat √ √ √ √
dalam Pencegahan
Penyakit Menular ( TBC )
Pemberdayaan Kader √ √ √ √ √ √
Masyarakat untuk Melakukan
Kegiatan Pengawasan Minum
Obat dan Investigasi Kontak
TBC serta Pemberian Terapi
Pencegahan TBC

Active case finding ( ACF ) √ √ √ √ √ √

VIII. Evaluasi Pelaksanaan Kegiatan dan Pelaporan


Evaluasi pelaksanaan kegiatan dan pelaporan kegiatan TB dilakukan oleh programer TB
setelah selesai kegiatan. Laporan diserahkan kepada Penanggung jawab UKM Puskesmas dan
diketahui oleh Kepala Puskesmas.

IX. Pencatatan, Pelaporan dan Evaluasi Kegiatan


Pencatatan, pelaporan kegiatan TB dilakukan oleh programer TB setelah kegiatan selesai.
Laporan dalam bentuk dokumentasi kegiatan, yaitu undangan, daftar hadir, notulen, surat tugas,
laporan kegiatan, daftar transport, dan foto diserahkan kepada bendahara dan penanggung jawab
UKM setelah ditanda tangani dan diketahui oleh Kepala Puskesmas. Evaluasi kegiatan
dilaksanakan tiap bulan saat Lokmin Puskesmas.

You might also like