You are on page 1of 14

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR 2

PLASMA

DISUSUN OLEH :

Nama : Muhammad Rendi Renaldi

Grup : 1T2

Npm : 22410038

Jurusan : Teknik Tekstil

Dosen : ngadiyono , ST.

POLITEKNIK STTT BANDUNG

2022/2023
PLASMA

Muhammad Rendi Renaldi (22410038) Teknik Tekstil (1T2) Politeknik STTT Bandung

E-Mail : rendirenaldi1504@gmail.com

Nomor : 082116377323

ABSTRAK

Penerapan fisika plasma telah menarik beberapa peneliti pada industri tekstil, karena teknik
yang digunakan ini bisa menghemat biaya produksi dan ramah lingkungan sehingga pada
penerapan fisika plasma dapat di implementasikan dalam berbagai proses tekstil. Praktik ini
bertujuan untuk mengetahui daya serap kain sebelum dan sesudah di plasma. Dengan objek
kain berjumlah 8 lembar yaitu 4 lembar tanpa uji prototipe alat plasma dan 4 lembar lainnya
di uji prototipe alat plasma dengan waktu sekitar 10 menit.
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Studi tentang pelucutan listrik di dalam gas telah melahirkan Fisika Plasma pada awal
1920, dan sejak itu disiplin ilmu ini telah dicoba untuk dikembangkan dengan pertimbangan
daya tariknya karena merupakan ilmu yang sangat esensial dalam perkembangan fisika
terutama fisika atom dan fisika nuklir. Ketertarikan para fisikawan pada fisika plasma
semakin bertambah setelah adanya perpaduan antara fisika nuklir dan astronomi. Dengan
bantuan físika nuklir, bersinarnya bintang-bintang di jagat raya secara terus menerus dapat
dijelaskan dengan adanya reaksi penggabungan inti (reaksi fusi termonuklir) yang terjadi
terus menerus pula di bintang-bintang tersebut. Reaksi fusi termonuklir inilah telah dicoba
untuk ditiru untuk menghasilkan energi.

Di awal tahun 50-an, dua fisikawan Rusia Andrei Sakharov dan Igor Tamm mengusulkan
suatu teknik Plasma Tokamak dan teknik ini telah menjadi satu-satunya model untuk
mengusahakan terjadinya reaksi termonuklir. Di samping kajian-kajian Plasma Tokamak,
kajian-kajian fisika plasma untuk bidang non-fusi pun sudah cukup berkembang pula
mencakup wilayah aplikasi yang sangat luas. Pemanfaatan sains dan teknologi plasma mulai
dari ruang-ruang sterilisasi medis sampai masalah-masalah jagat raya (astrofísika dan
astronomi). Plasma juga telah digunakan dan mulai difungsikan sebagai “gergaji”, “mesin
bor”, “kepala solder”, sampai pada materi isian pada layar televisi generasi terbaru dan
lapisan tipis pada semikonduktor.

1.2 Tujuan

Untuk mengetahui daya serap kain sebelum dan sesudah di plasma ( dimasukkan ke alat
prototipe plasma )
BAB II

DASAR TEORI

2.1 Definisi Plasma

Plasma merupakan daerah reaksi tumbukan elektron yang sangat signifikan untuk terjadi.
Plasma dapat terjadi ketika temperatur atau energi suatu gas dinaikkan sehingga
memungkinkan atom-atom gas terionisasi akan membuat gas tersebut melepaskan elektron-
elektronnya yang pada keadaan normal mengelilingi inti. Plasma dapat diciptakan dalam
laboratorium dengan memanaskan gas tekanan rendah sehingga energi kinetik rata-rata
partikel gas dapat disamakan dengan potensial ionisasi atom-atom atau molekul-molekul gas.

Kemudian konsep tentang plasma pertama kali dikemukakan oleh langmuir dan tonks pada
tahun 1928. Mereka mendefinisikan plasma sebagai gas yang terionisasi dalam lucutan
listrik, jadi plasma dapat didefinisikan juga sebagai pencampuran kuasinetral dan elektron,
radikal , ion positif dan negatif. Percampuran antara ion ion yang bermuatan positif dengan
elektron-elektron yang bermuatan negatif memiliki sifat sifat yang sangat berbeda dengan gas
pada umumnya an materi pada fase ini disebut fase flasma. Maka secara sederhana plasma
didefinisikan sebagai gas terionisasi dan dikenal sebagai fase materi ke empat setelah fase
padat,cair,dan fase gas.

Poliester merupakan serat sintetis yang paling banyak digunakan untuk tekstil dan produk
tekstil. Poliester termasuk salah satu serat yang dijadikan objek modifikasi menggunakan
teknologi plasma. Poliester unggul dalam hal kekuatannya yang tinggi, anti kusut dan tahan
abrasi, tahan terhadap berbagai bahan kimia serta memiliki kilau tinggi. Namun dmeikian
poliester memiliki sifat hidrofob, daya serap dan adhesi rendah, kurang nyaman digunakan
serta menghasilkan listrik statik. Kekurangan-kekurangan tersebut dapat diatasi salah satu
diantaranya dengan menggunakan teknologi plasma.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Alat dan Bahan


 Penggaris
 Pipet tetes
 Gelas ukur
 Stopwatch
 Pulpen
 Kertas hvs
 Prototipe alat plasma
 Air
 Kain akrilit
 Kain rayon
 Kain katun
 Kain poliester

3.2 Cara Kerja

 Siapkan kain akrilit, rayon , katun ,dan poliester


 Siapkan air didalam gelas ukur
 Letakkan kain diatas kertas hvs
 Tetesi masing-masing kain dengan air menggunakan pipet tetes
 Hitung kecepatan kain dalam menyerap air menggunakan stopwatch
 Catat waktu yang dibutuhkan masing-masing kain dalam menyerap air sebelum di
plasma
 Lalu siapkan prototipe alat plasma
 Masukkan kain secara bergantian dengan jarak dari kain ke ujung paku sebesar 3,5
cm.
 Kemudian, nyalakan prototipe alat plasma dan tunggu selama ±10 menit.
 Setelah 10 menit keluarkan kain dari alat plasma dan tetesi kain yang sudah di plasma
dengan air.
 Hitung waktu yang dibutuhkan oleh kain setelah dimasukkan ke dalam alat plasma
untuk menyerap air menggunakan stopwatch.
 Perlakukan hal yang sama pada semua kain yang diteliti
 Terakhir perbandingkan perbedaan sebelum dan sesudah di plasma
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

 Data daya serap sebelum dan sesudah di plasma ( dimasukkan ke alat prototipe
plasma ) dengan jarak 3,5 cm dalam selama 10 menit

NO Nama Kain Waktu sebelum di Waktu setelaah di


plasma plasma selama ±10 menit

1. Kain Akrilit 22,59 detik 24,52 detik

2. Kain Rayon 10,03 detik 06,04 detik

3. Kain Katun 06,15 menit 08,20 menit

4. Kain Poliester 12,95 detik 18,23 detik

NO Nama Kain Hasil Pengamatan


1. Kain Akrilit pada saat sudah di plasma air yang
menyerap lebih lama di bandingkan
sebelum di plasma
2. Kain Rayon pada saat sudah di plasma air yang
menyerap lebih cepat dibandingkan pada
saat sebelum di plasma
3. Kain Katun pada saat sudah di plasma air yang
menyerap pada kain katun lebih lama
dibandingkan sebelum di plasma
4. Kain Poliester pada saat sudah di plasma air yang
menyerap pada kain lebih lama
dibandingkan sebelum di plasma
 Sebelum di plasma
 Sesudah di plasma
BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

4.1 Kesimpulan

Adapun hasil yang diperoleh pada praktikum ini adalah pemaparan plasma yang
dilakukan oleh rekstor plasma pada kain akrilit , kain rayon , kain katun dan kain poliester
yang memberikan efek berbeda beda. Efek yang berbeda beda pada kain kain ini tergantung
pada tegangan listrik , lama waktu pemaparan plasma dalam alat reaktor plasma.

4.2 Saran

Pada praktikum ini sangat diperlukan ketelitian yang lebih dalam menentukan lama waktu
pada saat penyerapan pada kain yang sudah di tetesi air , sehingga masih banyak lagi yang
harus dilakukan percobaan selama berulang kali untuk mendapatkan hasil dan waktu yang
maksimal.
DAFTAR PUSTAKA

http://eprints.undip.ac.id/42899/1/buku-fisika-plasma.pdf

Prayudie Untung. Novarini Eva. 2015. Sistem Plasma Non Termal Tekanan Atmosfer
Dengan Metode Lucutan Korona Oleh Ionisasi Udara. Balai Besar Tekstil, Bandung.
Kemudian, konsep tentang
plasma pertama kali
dikemukakan oleh Langmuir
dan Tonks pada tahun 1928.
Mereka mendefinisikan
plasma sebagai gas yang
terionisasi dalam lucutan
listrik, jadi plasma dapat
juga didefinisikan sebagai
percampuran kuasinetral dari
elektron, radikal, ion positif
dan negatif. Percampuran
antara ion-ion yang bermuatan
positif dengan elektron-
elektron yang bermuatan
negatif
memiliki sifat-sifat yang
sangat berbeda dengan gas
pada umumnya dan materi
pada
fase ini disebut fase plasma.
Maka secara sederhana plasma
didefinisikan sebagai gas
terionisasi dan dikenal sebagai
fase materi ke empat setelah
fase padat, cair, dan fase
gas.
Menurut Chen (2002),
plasma merupakan daerah
reaksi tumbukan elektron
yang sangat signifikan untuk
terjadi. Plasma dapat terjadi
ketika temperatur atau energi
suatu gas dinaikkan sehingga
memungkinkan atom-atom gas
terionisasi akan membuat
gas tersebut melepaskan
elektron-elektronnya yang
pada keadaan normal
mengelilingi
int

You might also like