You are on page 1of 20

LAPORAN PRAKTIKUM

FISIKA DASAR

NERACA MOHR

Diajukan untuk memenuhi tugas mata kuliah Praktikum Fisika Dasar

Nama: Muhammad Rendi Renaldi

Group: 1T2

NPM: 22410038

Dosen: Endah P,S.T

POLITEKNIK STTT BANDUNG

TEKNIK TEKSTIL

TAHUN AJARAN 2022/2023


NERACA MOHR

Muhammad Rendi Renaldi (22410038), Teknik Tekstil, Politeknik STTT


Bandung

E-mail : rendirenaldi1504@gmail.com

Abstrak

Pada eksperimen ini akan diberikan salah satu topik tentang getaran
harmonis sederhana (contoh pada molekul,atau gerakan redaman di
mobil)yang sering digunakan dalam dunia teknik dan sains.Topik getaran
sederhana salah satunya dapat digunakan untuk menentukan percepatan
grafitasi serta menentukan konstanta elastisitas pegas.Pada eksperimen ini
akan digunakan persamaan newton untuk memperlihatkan konstanta gravitasi
serta menentukan nilai konstanta pegas.Teori ralat juga digunakan dalam
eksperimen ini .Praktikan diminta untuk melakukan pengukuran tanggal
ataupun berulang.Tujuan dari eksperimen ini adalah praktikan mempunyai
kemampuan menggunakan percobaan konstanta pegas untuk percepatan
gravitasi.
BAB I

PENDAHULUAN

1. Latar Belakang

Dalam menentukan densitas suatu larutan selama ini telah


diperkenalkan beberapa metode, seperti menggunkan neraca teknis dan
aerometer. Pada bab ini akan diberikan metode lain untuk menentukan
densitas massa suatu larutan dengan menggunakan prinsip kerja torsi pada
gerak melingkar. Gerak melingkar adalah gerak suatu benda yang membentuk
lintasan berupa lingkaran mengelilingi suatu titik tetap. Agar suatu benda
dapat bergerak melingkar ia membutuhkan adanya gaya yang selalu
membelokannya menuju pusat lintasan lingkaran. Gaya ini dinamakan gaya
sentripetal.

Mekanika Newton atau sering disebut sebagai mekanika klasik, karena


printis berbagai prinsip dasar dalam mempelajari mekanika, khususnya
dinamika, kinematika hingga prinsip usaha, energi dan momentum
kesemuanya menggunakan prinsip hukum newton ( Vidia 2001). Mekanika
Newton atau klasik adalah teori tentang gerak yang didasarkan pada konsep
massa dan gaya dan hukum-hukum yang mengubungkan konsep-konsep fisis
ini dengan besaran kinematika dan dinamika. Semua gejala dalam mekanika
klasik dapat digambarkan secara sederhana dengan menerapkan hukum
Newton tentang gerak. Mekanika klasik menghasilkan hasil yang sangat akurat
dalam kehidupan sehari-hari. Pada bab ini akan diperlihatkan bahwa konsep
mekanika Newton dapat digunakan untuk menentukan densitas massa jenis zat
cair.

2. Tujuan pembelajaran
a) Untuk memahami cara penulisan ilmiah
b) Untuk menentukan densitas massa jenis larutan dengan menggunakan
neraca mohr
dan neraca teknis.

BAB II

DASAR TEORI

Densitas massa jenis zat cair dapat ditentukan menggunakan


prinsip kerja mekanika Newton yaitu dengan mwnggunakan prinsip
kerja torsi (Halliday, 1997). Densitas adalah massa benda tiap volume,
yaitu dengan rumusan

Besar densitas air murni adalah sebesar 𝜌 = 1,00 𝑔𝑟/𝑐𝑚3,densitas


larutan garam 𝜌 = 1,03 𝑔𝑟/𝑐𝑚3 sedangkan alcohol adalah 𝜌 = 0,81
𝑔𝑟/𝑐𝑚3.Untuk menghitung densitas suatu benda dapat digunakan alat
neraca mohr seperti pada Gambar-1

Persamaan gerak saat keadaan setimbang massa neraca mohr tidak diberi zat
cair adalah

∑ 𝑇 = 0 … . .(2)

𝑚𝐿𝑔 − 𝑚𝐿𝑔 = 0 … (3)

𝑚𝐿 = 𝑀𝑙 … . (4)
Persamaan gerak saat keadaan setimbang massa neraca mohr diberi air dan
tambahan massa beban serta adanya buoyant adalah

∑ 𝑇 = 0 … (5)

𝑚𝐿𝑔 − 𝑚𝐿𝑔 − ∑𝑚𝑖𝑙𝑖 + 𝐵𝐿 = ⋯ (6)

∑ 𝑚𝑖𝑙𝑖𝑔 = 𝐵𝐿 … . .(7)

……(8)
BAB III
METODE EKSPERIMEN

3. Metode eksperimen
Pada metode eksperimen akan dijabarkan bagaimana metode yang
digunakan serta alat dan bahan yang dipakai dalam eksperimen.
4. Alat dan Bahan
Alat dan bahan yang dipakai pada eksperimen ini adalah
➢ Neraca teknis
➢ Neraca mohr
➢ Penggaris (alat ukur)
➢ Massa beban (m1)
➢ Alat tulus
5. Skema percobaan
Dapat diperlihatkan skema percobaan eksperimen ini adalah sebagai
Gambar-2 Dibawah

6. Cara Kerja
1. Dihitung massa gelas dan juga ditentukan keadaan kesetimbangan
sebelum zat cair
2. Ditentukan ketinggian awal zat cair saat tidak dalam keadaan
setimbang
(diperlihatkan pada arah jarum kesetimbangan)
3. Dibuat keadaan setimbang dengan menambahkan masa m1 pada
jarak l1
4. Massa kenaikan air diambil dan ditimbang
5. Diukur massa kenaikan zat cair baik secara teori maupun secara
eksperimen
6. Diukur densitas massa menggunakan persamaan (1)
7. Dilakukan percobaan untuk zat cair yang lain
BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 DATA EKSPERIMEN


Pada perhitungan tunggal didapatkan bahwa pada percobaan air murni
adalah :

 m1±∆m1 =( 5,2±0,005)gram …(12)

 m2±∆m2 =(5 ±0,005)gram …(13)


 mgelas±∆mgelas =(63,2±0,005)gram …(14)

 Dgelas±∆Dgelas =(4,4±0,005)cm …(15)

 rgelas±∆rgelas =(2,2±0,005)cm …(16)

Pada perhitungan tunggal pengukuran diameter gelas beker dan tinggi air
dalam gelas beker didapatkan bahwa :
 m1 = skala 2 ( l2 ) …(17)

 m2 = skala 7 ( l7) …(18)

 m4 = skala 6 ( l6) …(19)

 mtotal±∆mtotal =(68,5± 0,005)gram …(20)

 tair±∆tair =(0,39±0,005)cm …(21)

4.2 PERHITUNGAN MASSA JENIS AIR MURNI SECARA TEORI


Perhitungan volume air murni
V = πr2t
= 3,14 × (2,2)2 × 0,39
= 5,927 cm3…(22)
Perhitungan ralat volume air murni
∂ ∂
∆𝑉 = |𝑉 ∆
𝑉 ∆𝑡|
∂ |
∂𝑡
𝑟

∂𝜋𝑟2 ∂𝜋𝑟2
∆𝑉 = | 𝑡 ∆𝑟| + 𝑡 ∆𝑡|
|
∂ ∂
𝑟 𝑡

∆𝑉 = |𝜋𝑡2𝑟Δ𝑟 | + |𝜋𝑟2Δ𝑡 |

∆𝑉 = |3,14. (0,39). 2(2,2). (0,005)| + |3,14. (2,2)2.


(0,005)|

∆𝑉 = |0,0269412| + |0,075988|

∆𝑉 = |0,1029292|

∆v
AP= x 100%
v
0,1029292
AP= x 100%
5,927

AP= 1,74 % (3 angka penting)

 Jadi volume tabung adalah

(𝑉 ± ∆𝑉) = (5,92 ± 0,10)𝑐𝑚3…(23)

 Perhitungan Massa air murni (teori)

mair =
∑ mi l i
L

( 5 ,2 x 2 )+ ( 0 ,5 x 6 ) +(5 x 7)
mair =
10

48 , 4
m air =
10

mair = 4,84 gram

 Jadi massa zat cair secara teori adalah

𝑚𝑎i𝑟 ± ∆𝑚𝑎i𝑟 = (4,84 ± 0,05) gram …(24)

 Perhitungan massa jenis secara teori

m zatcair
p=
V
4 , 84
p= = 0,8175 g/cm3
5 , 92

 Perhitungan ralat massa jenis secara eksperimen

1 m
∆ P=¿ 0,005 | + | 2 .0,102∨¿
V v

1 4 ,84
∆ P=¿ 0,005 | + | .0,102∨¿
5 , 92 5 , 92

∆ P=|0,0008445|+|0,0140864682|

∆ P=¿ 0,0149309682

( Pair ± ∆ P air ) = ( 0,82 + 0,02 )


Pada perhitungan tunggal pengukuran diameter gelas beker dan tinggi air garam dalam
gelas beker didapatkan bahwa :
 m1 = skala 2 ( l2 ) …(25)

 m2 = skala 8 ( l8) …(26)

 m4 = skala 6 ( l6) …(27)

 mtotal±∆mtotal =(69,7± 0,005)gram …(28)

 tair±∆tair =(0,22±0,005)cm …(29)

4.3 PERHITUNGAN MASSA JENIS AIR GARAM SECARA TEORI


Perhitungan volume air garam
V = πr2t
= 3,14 × (2,2)2 × 0,22
= 3,3434 cm3…(30)

Perhitungan ralat volume air garam

∂𝑉 ∂𝑉
∆𝑉 = | ∆∂𝑡 ∆𝑡|
∂𝑟
+

∂𝜋𝑟2𝑡 ∂𝜋𝑟2𝑡
∆𝑉 = | ∆𝑟| + | ∆𝑡|
∂𝑟 ∂𝑡
∆𝑉 = |𝜋𝑡2𝑟Δ𝑟 | + |𝜋𝑟2Δ𝑡 |

∆𝑉 = |3,14. (0,22). 2(2,2). (0,005)| + |3,14. (2,2)2. (0,005)|

∆𝑉 = |0,0151976| + |0,075988|

∆𝑉 = |0,0911856|

∆v
AP= x 100%
v

0,0911856
AP= x 100%
3,3434

AP= 2,73 % (3 angka penting)

 Jadi volume tabung adalah

(𝑉 ± ∆𝑉) = (3,34 ± 0,09)𝑐𝑚3…(31)

 Perhitungan Massa air garam (teori)

mair =
∑ mi li
L
( 5 ,2 x 3 ) + ( 0 , 5 x 4 ) +(5 x 8)
mair =
10

57 , 6
m air =
10

mair = 5,76 gram


 Jadi massa zat cair secara teori adalah

𝑚𝑎i𝑟 ± ∆𝑚𝑎i𝑟 = (5,76 ± 0,05) gram …(32)

 Perhitungan massa jenis secara teori

m zatcair
p=
V

5 , 76
p= = 1,7194 g/cm3
3 , 35
 Perhitungan ralat massa jenis secara eksperimen

1 m
∆ P=¿ 0,005 | + | 2 .0 , 09∨¿
V v

1 5 , 76
∆ P=¿ 0,005 | + | 2
.0 , 09∨¿
3,3434 3,3434

∆ P=|0,0014955|+|0,0463755|

∆ P=¿ |0,047871|

( Pair ± ∆ P air ) = ( 1,72 + 0,05 )

Pada perhitungan tunggal pengukuran diameter gelas beker dan tinggi alkohol dalam
gelas beker didapatkan bahwa :
 m1 = skala 2 ( l2 ) …(33)

 m2 = skala 7 ( l7) …(34)

 m4 = skala 3 ( l3) …(35)

 mtotal±∆mtotal =(68,3± 0,005)gram …(36)

 tair±∆tair =(0,43±0,005)cm …(37)

4.4 PERHITUNGAN MASSA JENIS ALKOHOL SECARA TEORI


Perhitungan volume alkohol
V = πr2t
= 3,14 × (2,2)2 × 0,43
= 6,5349 cm3…(38)

Perhitungan ralat volume alkohol

∂𝑉 ∂𝑉
∆𝑉 = | ∆∂𝑡 ∆𝑡|
∂𝑟
+

∂𝜋𝑟2𝑡 ∂𝜋𝑟2𝑡
∆𝑉 = | ∆𝑟| + | ∆𝑡|
∂𝑟 ∂𝑡
∆𝑉 = |𝜋𝑡2𝑟Δ𝑟 | + |𝜋𝑟2Δ𝑡 |

∆𝑉 = |3,14. (0,43). 2(2,2). (0,005)| + |3,14. (2,2)2.


(0,005)|

∆𝑉 = |0,0297044| + |0,075988|

∆𝑉 = |0,1056924|

∆v
AP= x 100%
v

0,1056924
AP= x 100%
6,5349

AP= 1,61 % (3 angka penting)

 Jadi volume tabung adalah

(𝑉 ± ∆𝑉) = (6,53 ± 0,10)𝑐𝑚3…(39)

 Perhitungan Massa alkohol (teori)


mair =
∑ mi li
L

( 5 ,2 x 2 )+ ( 0 ,5 x 3 ) +(5 x 7 )
mair =
10

46 , 9
mair =
10

mair = 4,69 gram

 Jadi massa zat cair secara teori adalah

𝑚𝑎i𝑟 ± ∆𝑚𝑎i𝑟 = ( 4,69 ± 0,05) gram …(40)

 Perhitungan massa jenis secara teori

m zatcair
p=
V

4 , 69
p= = 0,7171 g/cm3
6 , 54

 Perhitungan ralat massa jenis secara eksperimen

1 m
∆ P=¿ 0,005 | + | 2 .0 , 10∨¿
V v

1 4 ,69
∆ P=¿ 0,005 | + | 2
.0 , 10∨¿
6,5349 6,5349
∆ P=|0,0007651|+|0,0109823|

∆ P=¿ |0,0117474417|

( Pair ± ∆ P air ) = ( 0,71 + 0,01 )


BAB V
KESIMPULAN
1. Kesimpulan
Dari percobaan didapatkan data berikut :
HASIL (AIR MURNI)
𝑚𝑎i𝑟 ± ∆𝑚𝑎i𝑟 =
(4,84 ± 0,05)
gram

(P ¿ ¿ air ± ∆ P air )= ( 0 ,82 ± 0 , 02 ) ¿

HASIL (AIR GARAM)


𝑚𝑎i𝑟 ± ∆𝑚𝑎i𝑟 =
(5,76 ± 0,05)
gram

(P ¿ ¿ air ± ∆ P air )= (1 , 72 ±0 , 05 ) ¿

HASIL (AIR MURNI)


𝑚𝑎i𝑟 ± ∆𝑚𝑎i𝑟 =
(4,69 ± 0,05)
gram
(P ¿ ¿ air ± ∆ P air )= ( 0 ,71 ± 0 , 01 ) ¿

Air = P=1 , 00 gr /cm3


Literature Air garam = P=1 , 03 gr /cm3
Alkohol = P=1 , 81 gr /cm3

Berdasarkan hasil praktikum didapatkan data Massa jenis eksperimen


dari Air Murni , Larutan Garam , dan Alkohol semuanya mendekati
dengan literature. Sedangkan pada hasil massa jenis teori terdapat
perbedaan yang cukup jauh dengan literature. Perbedaan ini bisa
dikarenakan adanya kesalahan dalam praktikum atau eksperimen serta
kesalahan dalam penghitungan data. Serta, bisa juga dikarenakan oleh
alat ukurnya yang sudah berkurang tingkat ketepatannya, sehingga
kurang representative dalam melakukan pengukuran, mengingat alat
ukur tersebut ada yang sulit dikalibrasikan.

2. Saran
Dapat dilakukan uji larutan lain dan menghitung besar densitas massa zat cair
lain.

BAB VI
DAFTAR PUSTAKA
[1] Halliday D.,Resnick, R.,Walker, Pundamenthal of physics-
Extended,5th,Jhon Wiley & Sons
[2] Mary L.Boal,Mathematical Methods in the Physical sciens,Jhon Wiley and
sons inc,Canada,2006
[3] Vidia ,Galih dan Mulyono,Olimpiade Fisika SMA,CV.Andi
Publisher,Yogyakarta,2011

You might also like