You are on page 1of 17

MAKALAH

PANCASILA DITINJAU DARI SUDUT


HUKUM TATA NEGARA

Dosen Pengampu : Mita Purnama M.Pd


Disusun Oleh :

Kelompok 3
1. M. Fathur Rahman (2220210037)
2. Riska Aulia (2220210036)
3. Agna Tri putri (2220210048)
4. Tessa Nabillah (2220210066)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM ANAK USIA DINI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH PALEMBANG
TAHUN 2022

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kepada Allah SWT... yang maha kuasa. Karna
berkat limpahan rahmat dan hidayah-nya sehingga kami dapat menyusun
makalah ini tepat pada waktunya, makalah ini membahas tentang “Pancasila
Ditinjau Dari Sudut Hukum Tata Negara” Makalah ini merupakan salah satu
tugas struktur mata kuliah Pancasila semester ganjil program studi pendidikan
islam anak usia dini. Selesainya penyusunan makalah ini berkat adanya bantuan
dari berbagai pihak, oleh karena itu pada kesempatan ini kami sampaikan terima
kasih kepada yang terhormat Ibu Mita Purnama M.Pd selaku dosen pengampuh
mata kuliah Pancasila.Dalam penyusunan makalah ini, kami banyak
mendapatkan tantangan dan hambatan akan tetapi dengan bantuan berbagai
pihak itu bisa teratasi. Oleh karna itu kami mengucapkan terima kasih yang
sebesar besarnya telah membantu dalam penyusunan makalah ini semoga
bantuannya mendapat balasan dari Tuhan yang maha esa. Kami menyadari
bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna baik dalam bentuk
penyusunan maupun materinya kami berharap semoga penulisan makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua. Kritik dan saran dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah ini.

Palembang, 9 Oktober 2022


Hormat Kami,

Kelompok 3

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................i
DAFTAR ISI.......................................................................................ii

BAB 1 PENDAHULUAN...................................................................1

BAB II PEMBAHASAN....................................................................3
A. Dasar Hukum Pancasila Sebagai Hukum....................
B. Peran Pancasila Sebagai Hukum.................................3
C. Pancasila Sebagai Sumber Hukum ...............................................8
D Sumber Hukum Materill.............................................................11
E. Fungsi Pancasila Sebagai sumber Hukum.................................

BAB III PENUTUPAN.......................................................................i


A Kesimpulan.....................................................................................17
B Saran...............................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................i

3
4
BAB I
PEMBAHASAN

A. Dasar Hukum Pancasila sebagai Sumber dari segala Sumber


Hukum di Indonesia

Sejarah Pancasila sebagai dasar negara secara yuridis (hukum)


tercantum dalam Memorandum DPR-GR 9 Juni 1966 menjelaskan Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa yang telah dimurnikan dan dipadatkan oleh
PPKI atas nama bangsa Indonesia menjadi dasar negara Republik

Indonesia.Memorandum DPR-GR disyahkan pula oleh MPRS


melalui Ketetapan MPRS No. XX/MPRS/1966 ( jo Ketetapan MPR No.
V/MPR/1973 dan Ketetapan No. IX/MPR/1978 ).Dijelaskan bahwa
pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum Indonesia yang
hakikatnya adalah sebuah pandangan hidup.
Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum juga diatur dalam
pasal 2 UU No.10 tahun 2004 tentang pembentukan perundang-undangan
yang menyatakan “Pancasila merupakan sumber dari segala sumber hukum
negara”.
Dalam ilmu pengetahuan hukum,pengertian sumber dari segala
sumber hukum dapat diartikan sebagai sumber pengenal ( kenbron van het
recht ) dan diartikan sebagai sumber asal,sumber nilai-nilai yang menjadi
penyebab timbulnya aturan hukum ( welbron van recht ).Maka pengertian
Pancasila sebagai sumber bukanlah dalam pengertian sumber hukum

5
kenbron sumber tempat ditemukannya,tempat melihat dan mengetahui
norma hukum positif,akan tetapi dalam arti welbron sebagai asal-usul
nilai,sumber nilai yang menjadi sumber dari hukum positif.Jadi,Pancasila
merupakan sumber nilai dan nilai-nilai yang terkandung didalamnya
dibentuklah norma-norma hukum oleh negara.

1. Peran Peran Pancasila sebagai Sumber Hukun Tata Negara


Indonesia
Upaya mewujudkan Pancasila sebagai sumber hukum adalah
dijadikannya Pancasila sebagai sumber bagi penyusunan norma hukum di
Indonesia. Negara Indonesia memiliki hukum nasional yang merupakan satu
kesatuan sistem hukum. Sistem hukum Indonesia itu bersumber dan berdasar
pada pancasila sebagai norma dasar bernegara. Pancasila berkedudukan sebagai
grundnorm (norma dasar) atau staatfundamentalnorm (norma fondamental
negara) dalam jenjang norma hukum di Indonesia.

Negara Indonesia adalah negara hukum berdasarkan pancasila, yang


bertujuan mencapai masyarakat yang adil, makmur dan merata, baik materil
maupun spiritual. Dalam kerangka itulah, hukum di indonesia di bentuk dengan
tujuan untuk membangun keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia. Tidak
tercapainya kondisi ideal tersebut sangat mungkin di sebabkan oleh tidak
berkualitasnya penegakan hukum. (Martitah. 2013. Mahkamah Konstitusi Dari
Negative Legislature ke Positive Legislature.Hlm 36)

Pandangan hidup bangsa indonesia terangkum dalam rumusan sila-sila


yang di jadikan filsafah hidup bernegara berdasarkan UUD 1945. Sebagai
pandangan hidup bangsa dan falsafah bernegara, Pancasila itu merupakan
sumber hukum dalam arti materiil yang tidak saja menjiwai, tetapi bahkan harus
di laksanakan dan tercermin oleh dan dalam setiap peraturan hukum tata neara
indonesia. Oleh karena itu, hukum indonesia haruslah berdasar pada Ketuhanan
Yang Maha Esa, berkemanusiaan yang adil dan beradab, merupakan faktor
pemersatu bagsa bersifat kerakyatan, dan menjamin keadilan sosial bagi seluruh

6
rakyat indonesia. Pancasila merupakan alat penguji untuk setiap peraturan
hukum yang berlaku, apakah bertentangan dengan nilai-nilai yang terkandung
dalam pancasila. Nilai-nilai pancasila selanjutnya dijabarkan dalam berbagai

peraturan perundangam yang ada. Perundang-undangan, ketetapan,


keputusan, kebijaksanaan pemerintah, program-program pembangunan, dan
peraturan-peraturan lain pada hakikatnya merupakan nilai instrumental sebagai
penjabaran dari nilai-nilai dasar pancasila.

Sebagai dasar negara, maka tentu saja ada fungsi pokok Pancasila yang
berperan besar untuk jalannya kehidupan negara Republik Indonesia. Prinsip
kenegaraan memang penting, tetapi itu tidak boleh bertentangan dengan 5 sila
yang sudah tercatat dalam dasar negara kita.

Indonesia merupakan negara yang berlandaskan Pancasila. Semua ini


sudah tercantum dalam UUD 1945, dalam dasar negara kita juga sudah
memiliki perspektif yang menggambarkan jati diri bangsa Indonesia yang sudah
ada sejak dulu. Sehingga ini tidak boleh asal diubah.

Dari kata Pancasila itu sendiri juga kita bisa mendefinisikannya sebagai
sebuah prinsip. Dan prinsip tentu saja mewakili Indonesia agar Pancasila
memajukan bangsa sekaligus membuat semua elemen suku, agama, dan budaya
selalu memiliki hubungan baik dan toleran.

Menurut beberapa ahli, Pancasila ini dipandang sebagai salah satu


ideologi sekaligus harapan bangsa. Benar saja, jika kita melihat sejarah historis
dari pembuatan Pancasila, 3 tokoh bangsa berusaha melihat apa yang sekiranya
Indonesia butuhkan sehingga kini jadi dasar negara.

7
1.Fungsi Pokok Pancasila Adalah

Rumusan Pancasila ini dibuat sedemikian detail untuk memberikan


fungsi yang memadai juga. Artinya, ideologi yang berbeda dengan pandangan
negara

lian ini sepenuhnya milik bangsa Indonesia. Warga negara bisa


memperoleh Pancasila sebagai jati diri di tengah globalisasi.

Di sisi lain, fungsi dari diterapkannya Pancasila ini bukan simpel. Bahkan
dalam skala tujuan nasional, ini dapat memajukan keberadaan bangsa. Maka
dari itu, kami akan membahas 3 fungsi pokok Pancasila beserta dengan
bagaimana implementasinya di kehidupan negara:

1. Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa

Fungsi pokok yang pertama adalah Pancasila digunakan sebagai


pandangan hidup bangsa. Sebagaimana yang telah dijabarkan mengenai
keberadaan Pancasila dalam kehidupan negara, maka dari ini juga akan
dijadikan sebagai gagasan dasar kita.

Setiap warga negara Indonesia akan menggunakan Pancasila sebagai


pemberi jalan atau petunjuk agar semuanya bisa hidup dengan sejahtera dan
kebahagiaan. Dari 5 sila yang ada ini juga yang akan menjadi pedoman dan
fungsi pokok Pancasila.

Pandangan dan perspektif apapun tentu saja tidak boleh yang sifatnya
negatif. Dan nilai ini juga sudah dilengkapi oleh Pancasila seiring semua caa
implementasinya juga buat kebaikan warga negara. Dan semua implementasi
Pancasila tersebut adalah:

8
1. Menyadari seluruh elemen warga negara tenang pentingnya toleransi
2. Menjadi pemersatu NKRI
3. Membimbing seluruh elemen bangsa untuk ke tujuannya
4. Menjadi dasar pertimbangan untuk memberikan kritik atas suatu
keadaan

2. Pancasila sebagai Dasar Negara

Setelah menjadi pandangan dasar warga negara, Pancasila juga digunakan


sebagai sarana agar jalannya kehidupan bernegara ini tetap sesuai dengan 5 sila
yang ada di dalamnya. Dalam Alinea ke-4 Pembukaan UUD 1945, jelas ditulis
dasar negara kita.

Fungsi pokok Pancasila sebagai dasar negara adalah dengan


menggunakan ideologi Pancasila sebagai pengatur kegiatan negara. Semua
hukum yang ada di Indonesia harus berlandaskan Pancasila karena ini adalah
sebuah kaidah yang fundamental.

Seluruh rakyat Indonesia juga harus menggunakan Pancasila untuk tata


tertib dalam hal persoalan politik, sosial budaya, keamanan, hingga ekonomi.
Jadi, dapat kita simpulkan Pancasila menjadi kepribadian negara dengan
implementasi seperti:

1. Sebagai pedoman hidup setiap elemen warga yang tinggal di


Indonesia atau WNI yang berada di luar negeri
2. Menjadi jiwa bangsa
3. Pancasila diterapkan sebagai kepribadian bangsa
4. Fungsi pokok Pancasila sebagai sumber hukum negara
5. Pancasila diterapkan sebagai cita-cita bangsa

9
3. Pancasila Sebagai Ideologi Negara

Pancasila juga bisa diterapkan sebagai ideologi yang tidak sama dengan
milik negara lain. Perspektif kehidupan negara ini cocok dengan fungsi pokok
Pancasila karena di dalamnya sudah membahas soal budaya dan agama,
sekaligus soal aspek politik.

Ideologi yang pada dasarnya menjadi perspektif negara dalam


menerapkan kebijakan politknya ini akan berpengaruh kepada persatuan dan
kesatuan Indonesia yang sifatnya majemuk. Ini juga menjadi sarana membentuk
karakter bangsa dengan:

1. Menggerakkan dan menjadi motivasi seluruh warga negara untuk


melaksanakan pembangunan
2. Tidak menutup jati diri dan semua budaya dapat berbaur membentuk
karakter bangsa Indonesia secara keseluruhan
3. Mengembangkan identitas bangsa di kancah Internasional
4. Mendorong Pancasila sebagai standar nilai dalam melakukan kritik
5. Mengutamakan asas demokrasi ketimbang keegoisan

Implementasi Pancasila dalam kehidupan bangsa ini ada yang kita sadari
dan juga ada yang tidak disadari. Padahal jika dilihat, Pancasila memiliki peran

yang besar. Fungsi pokok Pancasila ini juga mencakup sebagai ideologi,
pandangan, hingga sebagai dasar negara.

Fungsi pokok Pancasila ini meliputi nilai sebagai dasar negara,


pandangan fundamental dari elemen bangsa, hingga menjadi ideologi yang
hanya dimiliki Indonesia

10
Pancasila memegang peranan penting sebagai dasar dan landasan ideologi
bangsa Indonesia. Pancasila juga memiliki fungsi di antaranya sebagai sumber
dari segala sumber hukum. Apa maksudnya?
PDalam buku "Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara" oleh Ronto,
dijelaskan bahwa Pancasila sebagai dasar negara menjadi dasar mengatur
penyelenggaraan pemerintahan. Hal tersebut ditegaskan dalam Ketetapan MPR
No. XVIII/MPR/1998 tentang pencabutan P4 dan Penetapan tentang Penegasan
Pancasila sebagai Dasar Negara. Pada ketetapan ini dinyatakan bahwa Pancasila
sebagaimana dimaksud dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 adalah
Dasar Negara dari Negara Kesatuan Republik Indonesia yang harus
dilaksanakan secara konsekuen dan konsisten.

Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum

Selanjutnya, dalam buku tersebut juga dijelaskan Fungsi Pancasila sebagai


sumber dari segala sumber hukum atau sumber tertib hukum bagi Negara
Republik Indonesia.

Hal tersebut ditegaskan dalam ketetapan MPR No. III/MPR/2000 Tentang


Sumber Hukum Dan Tata Urutan Peraturan Perundang-Undangan.
Pasal 1 TAP MPR tersebut memuat tiga ayat, di antaranya:
1. Sumber hukum adalah sumber yang dijadikan bahan untuk penyusunan
peraturan perundang-undangan
2. Sumber hukum terdiri dari sumber hukum tertulis dan hukum tidak
tertulis
3. Sumber hukum dasar nasional adalah Pancasila sebagaimana tertulis
dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945, yaitu Ketuhanan Yang
Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia dan
Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmah kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan, serta dengan mewujudkan suatu Keadilan
sosial bagi seluruh rakyat Indonesia dan batang tubuh Undang-Undang
Dasar 1945.

Sumber Hukum Materiil

11
Dalam sebuah Jurnal resmi Program Pascasarjana Universitas Atma Jaya
Yogyakarta tentang "Pancasila Sebagai Sumber Segala Sumber Hukum Dalam
Sistem Hukum Nasional" oleh Fais Yonas Bo'a, Pancasila termasuk sumber
hukum yang bersifat materiil.

Pancasila sebagai sumber hukum materiil ditentukan oleh muatan atau bobot
materi yang terkandung dalam Pancasila. Setidaknya terdapat tiga kualitas
materi Pancasila yaitu:
- Muatan Pancasila merupakan muatan filosofis bangsa Indonesia
- Muatan Pancasila sebagai identitas hukum nasional
- Pancasila tidak menentukan perintah, larangan dan sanksi melainkan hanya
menentukan asas-asas fundamental bagi pembentukan hukum (meta-juris).

Fungsi Pancasila sebagai Sumber dari Segala Sumber Hukum

Adapun fungsi Pancasila sebagai sumber segala sumber hukum mengandung


arti bahwa Pancasila berkedudukan sebagai:

1. Ideologi hukum Indonesia


2. Kumpulan nilai-nilai yang harus berada di belakang keseluruhan hukum
Indonesia
3. Asas-asas yang harus diikuti sebagai petunjuk dalam mengadakan pilihan
hukum di Indonesia
4. Sebagai suatu pernyataan dari nilai kejiwaan dan keinginan bangsa
Indonesia, juga dalam hukumnya

Nilai yangg terkandung dalam Sila – Sila Pancasila :

1) Sila Katuhanan Yang Maha Esa


a. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa,
sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar
kemanusiaan yang adil dan beradab.

12
b. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara
pemelukagama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda
terhadap Tuhan Yang Maha Esa
c. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
d. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah
yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha
Esa.
e. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan
ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing.
f. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa kepada orang lain.

2) Sila kemanusiaan Yang Adil dan Beradab


a. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap
manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan,
jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya.
b. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia.
c. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira.
d. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain.

e. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan.


f. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan.
g. Berani membela kebenaran dan keadilan.
h. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat
manusia.
i. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan
bangsa lain.

3) Sila Persatuan Indonesia


a. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa
apabila diperlukan.
b. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa.

13
c. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air
Indonesia.
d. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian
abadi, dan keadilan sosial.
e. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika.
f. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa.

4) Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam


Permusyawaratan/Perwakilan.
a. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.
b. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk
kepentingan bersama.
c. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat
kekeluargaan.
d. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai
sebagai hasil musyawarah.
e. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan
melaksanakan hasil keputusan musyawarah.
f. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas
kepentingan pribadi dan golongan.

g. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani
yang luhur.
h. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara
moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan
martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan
persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama.
i. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk
melaksanakan pemusyawaratan.

5) Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia.


a. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

14
b. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban.
c. Menghormati hak orang lain.
d. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri.
e. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat
pemerasan terhadap orang lain.
f. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan
dan gaya hidup mewah.
g. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau
merugikan kepentingan umum.
h. Suka bekerja keras.
i. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan
dan kesejahteraan bersama.
j. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang
merata dan berkeadilan sosial.

BAB III
PENUTUP

Kesimpulan

Peranan Pancasila sebagai sumber hukum tata negara, antara lain,


pertama, sebagai perekat kesatuan hukum nasional, dalam arti Setiap aturan
hukum yang mengatur segi-segi kehidupan tidak boleh bertentangan dengan
nilai-nilai Pancasila sebagai dasar filsafat, pandangan hidup dan dasar negara.
Dan, kedua, sebagai cita-cita hukum nasional, bermakna bahwa seluruh
peraturan yang timbul dan mengatur kehidupan masyarakat dibentuk untuk
mewujudkan cita-cita berbangsa dan bernegara yang didasarkan pada nilai-nilai
Pancasila secara utuh.

Saran

15
Penulis sangat menyadari akan kekurangan dalam penulisan dan penyusunan
makalah ini, maka dari itu penulis mengharapkan kritii dan saran dari para
pembaca agar kiranya makalah ini menjadi lebih baik.

16
DAFTAR PUSTAKA
Asshiddiqie, Jimly. 2009. Pengantar Ilmu Hukum Tata Negara, Jakarta:Raja Grafindo
Persada
Kurnisar. 2012. Jurnal:Pancasila Sumber dari segala Sumber Hukum di
Indonesia,Palembang:Universitas Sriwijaya Palembang

Martitah. 2013. Mahkamah Konstitusi Dari Negative Legislature ke Positive Legislature,


Semarang:Konstitusi Press (Konpress)

17

You might also like