You are on page 1of 47

LAPORAN MANAJEMEN Februari 2023

PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN LANSIA


DI PUSKESMAS MABELOPURA

Disusun Oleh :

Syifa Humairah N. Kholiq


N 111 22 115

Pembimbing Klinik:

Dr. dr. Sumarni, M. Kes., Sp.GK


dr. Maria Florence Putong

DISUSUN DALAM RANGKA UNTUK MEMENUHI TUGAS


KEPANITERAAN KLINIK
DI BAGIAN ILMU KESEHATAN MASYARAKAT
FAKULTAS KEDOKTERAN
UNIVERSITAS TADULAKO
PALU
2023
DAFTAR ISI

Sampul…………………………………………………………………………………….1
DAFTAR ISI ....................................................................................................................2
Halaman Pengesahan .......................................................................................................4
LEMBAR PENGESAHAN..............................................................................................5
LAPORAN MANAJEMEN .............................................................................................5
Yang diajukan oleh : ........................................................................................................5
BAB I ................................................................................................................................6
PENDAHULUAN ............................................................................................................6
1.1 Latar Belakang .......................................................................................................6
1.2 Profil Puskesmas Mabelopura...............................................................................8
1.3 Rumusan Permasalahan ........................................................................................9
1.4 Tujuan ................................................................................................................... 10
BAB II ............................................................................................................................. 11
IDENTIFIKASI MASALAH ........................................................................................ 11
2.1 Program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia ...................................................... 11
2.2 Sumber Daya Manusia......................................................................................... 17
2.3 Sarana dan Prasarana ......................................................................................... 17
2.4 Sasaran .................................................................................................................. 18
2.5 Kegiatan Program Kesehatan Lansia di Puskesmas Mabelopura .................... 19
BAB III ........................................................................................................................... 20
PEMBAHASAN ............................................................................................................. 20
3.1 Input ...................................................................................................................... 20
3.2 Proses .................................................................................................................... 23
3.3 Analisis Capaian Program Pelayanan Kesehatan Lansia Puskesmas
Mabelopura ................................................................................................................ 25
3.3 Output ................................................................................................................... 30
3.4 Outcome ................................................................................................................ 43
3.5 Analisis H.L Bloom .............................................................................................. 43
BAB IV............................................................................................................................ 45
PENUTUP ...................................................................................................................... 45
4.1 Kesimpulan ........................................................................................................... 45
4.2 Saran ..................................................................................................................... 45
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................................... 46

2
LAMPIRAN ................................................................................................................... 47

3
Halaman Pengesahan
Yang bertanda tangan di bawah ini menyatakan bahwa mahasiswa yang
bersangkuatn sebagai berikut :

Nama : Syifa Humairah N. Kholiq


Stambuk : N 111 22 115
Fakultas : Kedokteran
Program Studi : Profesi Dokter
Universitas : Tadulako
Judul Laporan : Program Manajemen Lanjut Usiaffff
Bagian : Ilmu Kesehatan Masyarakat

Telah menyelesaikan tugas dalam rangka kepaniteraan klinik pada Bagian


Ilmu Kesehatan Masyarakat dan Kedokteran Komunitas, Fakultas Kedokteran
Universitas Tadulako.

Palu, Februari 2023

Mengetahui,

Pembimbing Pembimbing Lapangan

Dr. dr. Sumarni, M.Kes, Sp.GK dr. Maria Florence Putong

Dokter Muda

Syifa Humairah N.Kholiq, S.Ked

4
LEMBAR PENGESAHAN

LAPORAN MANAJEMEN
PROGRAM PELAYANAN KESEHATAN LANSIA DI PUSKESMAS
MABELOPURA KOTA PALU

Yang diajukan oleh :

SYIFA HUMAIRAH N. KHOLIQ

N 111 21 115

Telah disetujui oleh :

Pembimbing :

Dr. dr. Sumarni, M. Kes, Sp.GK Tanggal_ _ _ _ _

dr. Maria Florence Putong Tanggal_ _ _ _ _

5
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pusat Kesehatan Masyarakat atau biasa disebut Puskesmas
merupakan fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif, untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya.
Dalam hal ini, Puskemas juga dapat melakukan pengaturan
penyelenggaraan pelayanan kesehatan lanjut usia (lansia) yang bertujuan
untuk 1) meningkatkan pengetahuan dan kemampuan tenaga kesehatan di
Puskesmas dan sumber daya manusia lainnya dalam melaksanakan
pelayanan kesehatan Lanjut Usia; 2) meningkatkan pengetahuan dan
kemampuan tenaga kesehatan dalam merujuk pasien Lanjut Usia yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut di fasilitas pelayanan kesehatan
tingkat lanjutan; 3) meningkatkan pemberdayaan masyarakat melalui
pengembangan upaya kesehatan bersumber daya masyarakat (UKBM) bagi
kesehatan Lanjut Usia; dan 4) menyelenggarakan pelayanan kesehatan
Lanjut Usia secara terkoordinasi dengan lintas program, organisasi
kemasyarakatan, dan dunia usaha dengan asas kemitraan1.
Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) , ada empat tahapan
yaitu: 1) Usia pertengahan (middle age) usia 45-59 tahun. 2) Lanjut usia
(elderly) usia 60-74 tahun. 3) Lanjut usia tua (old) usia 75-90 tahun. 4) Usia
sangat tua (very old) usia > 90 tahun. Oleh karena itu, untuk mencapai
Lanjut Usia yang sehat, mandiri dan aktif dalam penyelenggaraan pelayanan
kesehatan Lanjut Usia di Puskesmas, maka diperlukan dukungan oleh
ketersediaan sumber daya meliputi sumber daya manusia, bangunan,
prasarana, dan peralatan serta koordinasi lintas program maupun lintas
sektor1.

6
Adapun kegiatan utama dalam pelayanan kesehatan lansia dapat
dibagi menjadi dua kategori yaitu pelayanan kesehatan bagi pra lanjut usia
dan pelayanan kesehatan bagi lanjut usia. Dalam hal ini, kedua kategori ini
dapat dilakukan dalam ruangan khusus lansia di Puskesmas ataupun luar
ruangan yang diselenggarakan melalui pelayanan di posyandu/paguyuban/
perkumpulan Lanjut Usia; pelayanan perawatan Lanjut Usia di rumah
(home care); dan/atau pelayanan di panti Lanjut Usia1.
Penyelenggaraan pelayanan kesehatan lansia ini tentu dilakukan
pula untuk mencegah terjadinya berbagai penyakit yang beresiko terjadi
pada pasien lanjut usia, seperti pneumonia, penyakit paru obstruktif kronis,
gagal jantung kongestif, osteoarthritis, infeksi saluran kemih, diabetes
mellitus, hipertensi dan sebagainya 1. Oleh karena itu,, Puskesmas sebagai
fasilitas pelayanan kesehatan terdepan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan tingkat pertama
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai
derajat kesehatan masyarakat yang setinggi-tingginya di wilayah kerjanya2.
Berdasarkan hal tersebut, merujuk dari fungsi penyelenggaraan
program pelayanan lansia yang sangat penting, maka perlu dilakukan
evaluasi dan pembelajaran mengenai cakupan program kerja ini maupun
kendala yang ditemukan sewaktu pelaksanaan. Hal ini dikarenakan, pada
Puskesmas Mabelopura yang mencakup dua kelurahan yaitu, kelurahan
Tatura Utara dan Tatura Selatan serta memiliki total jumlah posbindu
sebanyak 8, didapatkan belum tercapainya indikator program kerja
Pelayanan Kesehatan Lansia pada bulan Januari maupun Februari. Adapun
untuk pencapaian program dalam 1 tahun terakhir yaitu pada tahun 2021
didapatkan hasil serupa berupa tidak tercapainya indicator program kerja
dengan rincian sebesar 11% pada semester 1 tahun 2021 dan33 % pada
semester 2 nya untuk indikator Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (usia
≥ 60 tahun ). Sedangkan pada indicator lain yaitu Pelayanan Kesehatan pada
Pra usia lanjut (45 - 59 tahun), didapatkan capaian 0% untuk semester 1
maupun 2.

7
1.2 Profil Puskesmas Mabelopura
Pusat Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disebut Puskesmas
adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan upaya
kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perseorangan tingkat pertama,
dengan lebih mengutamakan upaya promotif dan preventif di wilayah
kerjanya2. Puskesmas sebagai penanggung jawab penyelenggara upaya
kesehatan terdepan, kehadirannya di tengah masyarakat tidak hanya
berfungsi sebagai pusat pelayanan kesehatan bagi masyarakat, tetapi juga
sebagai pusat komunikasi masyarakat. Puskesmas memiliki tugas dan
fungsi untuk mewujudkan masyarakat yang memiliki perilaku sehat;
mampu menjangkau pelayanan kesehatan bermutu; hidup dalam lingkungan
sehat; dan memiliki derajat kesehatan yang optimal melalui
penyelenggaraan UKM dan UKP tingkat pertama diwilayah kerjanya3.
UPTD Puskesmas Mabelopura merupakan salah satu sarana
pelayanan kesehatan yang berada di Wilayah Propinsi Sulawesi Tengah
tepatnya di Kota Palu, Kecamatan Palu Selatan dengan batas-batas wilayah
kerja sebagai berikut:
1) Sebelah Utara berbatasan dengan Kelurahan Lolu Utara
2) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kecamatan Marawola
3) Sebelah Barat berbatasan dengan Kecamatan Tatanga
4) Sebelah Timur berbatasan dengan Kelurahan Birobuli Utara dan
Kelurahan Birobuli Selatan4.
Puskesmas Mabelopura merupakan puskesmas yang berada di
wilayah kecamatan Palu Selatan yang memiliki luas wilayah sekitar 6.14
km2 adapun wilayah kerja Puskesmas Mabelopura mencakup 2 (dua)
kelurahan, yaitu : Kelurahan Tatura Utara, dan Kelurahan Selatan 4.

8
Kependudukan
Pertumbuhan penduduk Sampai dengan tahun 2023 jumlah
penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mabelopura berjumlah
28.246 jiwa, mengalami penurunan dibandingkan tahun sebelumnya yang
mencapai 28.427 jiwa. Menunjukkan bahwa penurunan jumlah penduduk
terbesar yang terjadi pada tahun 2017 dikarenakan pembagian Wilayah
Kerja dari 5 (lima) kelurahan menjadi 2 (dua) kelurahan, serta penurunan
jumlah penduduk yang terjadi pada tahun 2018 adanya bencana alam gempa
bumi, tsunami dan likuifaksi pada Jum'at 28 September 2018 dimana
beberapa penduduk di Wilayah Kerja UPTD Puskesmas Mabelopura turut
menjadi korban meninggal dan hilang, serta pada tahun 2019 penurunan
terjadi karena penduduk pindah atau kembali ke kampung halaman 4.

Jumlah penduduk
Jumlah penduduk

31519 31685
31318

30025 30025

28954
28427 28246

2016 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023

1.3 Rumusan Permasalahan


1. Bagaimana cakupan Program Pelayanan Kesehatan Lansia di Puskesmas
Mabelopura?
2. Apa saja kendala dalam pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Lansia di
Puskesmas Mabelopura?
3. Apa saja masukan dan saran bagi pelaksanaan kesehatan Lansia
Puskesmas Mabelopura?

9
1.4 Tujuan
Adapun tujuan dari penyusunan laporan manajemen ini antara lain;
4. Sebagai bahan pembelajaran dalam pengelolaan menajemen Puskesmas.
5. Sebagai syarat penyelesaian tugas di bidang Ilmu Kesehatan Masyarakat.
6. Mengevaluasi keberhasilan pelaksanaan Pelayanan Kesehatan Lansia di
Puskesmas Mabelopura
7. Memberikan rekomendasi dan saran perbaikan pelaksanaan Pelayanan
Kesehatan Lansia di Puskesmas Mabelopura

10
BAB II
IDENTIFIKASI MASALAH

2.1 Program Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia


A. Definisi
Pelayanan kesehatan lanjut usia merupakan program pusat
kesehatan masyarakat (Puskesmas) yang ditujukan untuk meningkatkan
kualitas hidup dan derajat kesehatan para lansia agar dapat memiliki
masa tua yang bahagia dan tetap berdaya guna, sesuai dengan
keberadaan mereka dalam kehidupan di keluarga maupun masyarakat.
Dalam hal ini, pelayanan yang diberikan dapat bersifat holistik dengan
mencakup upaya promotif, preventif, kuratif, dan rehabilitatif. Upaya
promotif, merupakan upaya dalam meningkatkan semangat hidup warga
lansia agar mereka merasa tetap dihargai serta bermanfaat bagi diri
mereka sendiri, keluarga, dan masyarakat. Upaya ini dapat dilakukan
dalam bentuk: penyuluhan mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan
memelihara kebersihan diri; cara menjaga kesehatan dan kebugaran diri
melalui kegiatan kesegaran jasmani yang disesuaikan dengan
kemampuan lansia dan dilakukan secara teratur; dan sebagainya 5.
Adapun untuk upaya preventif merupakan upaya dalam mencegah
kemungkinan timbulnya penyakit dan komplikasi yang diakibatkan oleh
proses menua. Upaya ini dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan seperti:
melakukan deteksi dini terhadap penyakit lansia dengan secara berkala
dan teratur melakukan pemeriksaan kesehatan. Sedangkan untuk upaya
kuratif didefinisikan sebagai upaya dalam mengobati lansia yang sakit.
Upaya ini dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan seperti: pemberian
layanan kesehatan tingkat dasar; dan pemberian layanan kesehatan
spesifikasi lewat mekanisme rujukan. Kemudian, untuk upaya
rehabilitatif ialah upaya dalam memulihkan penurunan fungsi organ
pada lansia. Upaya ini dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan seperti:
pemberian informasi, peningkatan pengetahuan, serta pelayanan dalam

11
menggunakan bermacam alat bantu seperti alat bantu dengar, kacamata,
dan sebagainya5.

B. Tujuan
Pelayanan Kesehatan Lansia bertujuan untuk meningkatkan derajat
kesehatan lansia agar tetap sehat, aktif, mandiri dan berdaya guna baik
bagi dirinya sendiri, keluarga maupun masyarakat. Dalam hal ini,
menurut UU No. 36 Tahun 2009 Tentang Kesehatan pasal 138
menyatakan bahwa upaya pemeliharaan kesehatan bagi lansia harus
ditujukan untuk menjaga agar tetap hidup sehat dan produktif secara
sosial maupun ekonomi sesuai dengan martabat kemanusiaan. Oleh
karena itu, pemerintah wajib menjamin ketersediaan pelayanan
kesehatan dan memfasilitasi kelompok lansia untuk dapat tetap hidup
mandiri dan produktif6.

C. Kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia


Menurut Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor
67 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan Kesehatan Lanjut
Usia Di Pusat Kesehatan Masyarakat, pada pasal 3 mengatakan bahwa
kegiatan Pelayanan Kesehatan Lansia Puskesmas dapat meliputi
pelayanan kesehatan bagi pra Lanjut Usia dan pelayanan kesehatan bagi
Lanjut Usia. Adapun untuk penjelasan lebih lanjut mengenai bentuk
kegiatan telah diatur dalam pasal 4, dengan isi sebagai berikut 1.
1. Pelayanan kesehatan bagi pra Lanjut Usia meliputi:
a) Peningkatan kesehatan;
b) Penyuluhan kesehatan;
c) Deteksi dini gangguan aktivitas sehari-hari/masalah kesehatan
dan pemeriksaan kesehatan secara berkala;
d) Pengobatan penyakit; dan
e) Upaya pemulihan kesehatan.

12
2. Pelayanan kesehatan bagi Lanjut Usia meliputi:
a) Pengkajian paripurna Lanjut Usia
b) Pelayanan kesehatan bagi Lanjut Usia sehat; dan
c) Pelayanan kesehatan bagi Pasien Geriatri.
Selain itu, jika dilihat berdasarkan tempat pelaksanaanya, pelayanan
kesehatan lansia dapat dibagi menjadi pelayanan kesehatan Lanjut Usia
di Puskesmas tepatnya pada ruangan khusus Lanjut Usia dan pelayanan
luar gedung dengan tujuan untuk meningkatkan akses dan cakupan
pelayanan kesehatan Lanjut Usia. Dalam hal ini, Pelayanan luar gedung
sebagaimana dimaksud pada pasal 6 ayat (1) dapat meliputi 1:
1. Pelayanan di posyandu/paguyuban/perkumpulan Lanjut Usia
2. Pelayanan perawatan Lanjut Usia di rumah (home care); dan/atau
3. Pelayanan di panti Lanjut Usia.

D. Pelayanan di Posyandu/Paguyuban/Perkumpulan Lanjut Usia


Posyandu Lanjut Usia adalah suatu wadah pelayanan kepada lanjut
usia di masyarakat dimana proses pembentukan dan pelaksanaannya
dilakukan oleh masyarakat berdasarkan inisiatif dan kebutuhan
masyarakat itu sendiri dan dilaksanakan bersama oleh masyarakat,
kader, lembaga swadaya masyarakat, lintas sektor, swasta dan
organisasi sosial dengan menitikberatkan pada upaya promotif dan
preventif1.
Adapun jenis pelayanan yang dapat diberikan kepada lanjut usia di
posyandu/paguyuban/perkumpulan lanjut usia sebagai berikut:
1. Pelayanan Kesehatan
a) Pemeriksaan aktifitas kegiatan sehari-hari (activity of daily
living) meliputi kegiatan dasar dalam kehidupan, seperti makan/
minum, berjalan, mandi, berpakaian, naik turun tempat tidur,
buang air besar/kecil dan sebagainya untuk menilai tingkat
kemandirian lanjut usia1.
b) Pemeriksaan status mental

13
Pemeriksaan ini berhubungan dengan mental emosional dengan
menggunakan pedoman metode 2 menit (lihat KMS Usia Lanjut)
1
.
c) Pemeriksaan status gizi melalui penimbangan berat badan dan
pengukuran tinggi badan dan dicatat pada grafik Indeks Masa
Tubuh (IMT) 1.
d) Pengukuran tekanan darah dengan menggunakan tensimeter dan
stetoskop serta penghitungan denyut nadi selama satu menit 1.
e) Pemeriksaan laboratorium sederhana yang meliputi 1:
• Pemeriksaan hemoglobin
• Pemeriksaan gula darah sebagai deteksi awal adanya
penyakit gula (diabetes melitus).
• Pemeriksaan adanya zat putih telur (protein) dalm air seni
sebagai deteksi awal adanya penyakit ginjal.
• Pemeriksaan kolesterol darah
• Pemeriksaan asam urat darah
f) Pelaksanaan rujukan ke Puskesmas bila mana ada keluhan dan
atau ditemukan kelainan pada pemeriksaan1.
g) Penyuluhan bisa dilakukan di dalam maupun di luar kelompok
dalam rangka kunjungan rumah dan konseling kesehatan yang
dihadapi oleh individu dan atau kelompok usia lanjut 1.
h) Kunjungan rumah oleh kader dan tenaga kesehatan bagi anggota
kelompok Lanjut usia yang tidak datang, dalam rangka kegiatan
perawatan kesehatan masyarakat (home care).
2. Pemberian makan tambahan (PMT) penyuluhan sebagai contoh
menu makanan dengan memperhatikan aspek kesehatan dan gizi
lanjut usia serta menggunakan bahan makanan yang berasal dari
daerah tersebut1.
3. Kegiatan olahraga antara lain senam usia lanjut, gerak jalan santai,
dan lain sebagainya untuk meningkatkan kebugaran1.
4. Kegiatan non kesehatan di bawah bimbingan sektor lain seperti:

14
a) Kegiatan kerohanian
b) Arisan
c) Kegiatan ekonomi produktif
d) Berkebun
e) Forum diskusi
f) Penyaluran hobi dan lain-lain
Berdasarkan hal tersebut, untuk kelancaran pelaksanaan kegiatan di
posyandu lanjut usia, dibutuhkan sarana dan prasarana penunjang,
antara lain1:
1. Tempat kegiatan (gedung, ruangan atau tempat terbuka)
2. Meja dan kursi
3. Alat tulis
4. Buku pencatatan kegiatan (buku register bantu)
5. Kit usia lanjut, yang berisi timbangan dewasa, meteran pengukuran
tinggi badan, stetoskop, tensimeter, peralatan laboratorium
sederhana, termometer
6. Kartu menuju sehat (KMS) lanjut usia
7. Buku Pedoman Pemeriksaan Kesehatan (BPPK) Lanjut Usia
Pelaksanaan kegiatan di posyandu lanjut usia dapat dilakukan oleh
kader kesehatan yang sudah dilatih, dengan tenaga teknis adalah tenaga
kesehatan dari Puskesmas. Untuk memberikan pelayanan kesehatan
yang prima di posyandu lanjut usia, mekanisme pelaksanaan, kegiatan
yang sebaiknya digunakan adalah sistem 5 tahapan (5 meja) sebagai
berikut1:
1. Tahap pertama: pendaftaran lanjut usia sebelum pelaksana
pelayanan.
2. Tahap kedua: pencatatan kegiatan sehari-hari yang dilakukan usia
lanjut, serta penimbangan berat badan dan pengukuran tinggi badan
3. Tahap ketiga: pengukuran tekanan darah, pemeriksaan kesehatan
dan pemeriksaan status mental.

15
4. Tahap keempat: pemeriksaan air seni dan kadar darah (laboratorium
sederhana)
5. Tahap kelima: pemberian penyuluhan dan konseling.

E. Perawatan Lanjut Usia di Rumah (Home Care)


Perawatan lanjut lansia di rumah (home care) memiliki ruang
lingkup pelayanan keperawatan sebagai berikut 1:
1. Pelayanan asuhan keperawatan secara komprehensif bagi lanjut usia
dalam kontek keluarga.
2. Melaksanakan pelayanan keperawatan langsung (direct care) dan
tidak langsung (indirect care) serta penanganan gawat darurat.
3. Melaksanakan pendidikan kesehatan bagi lanjut usia dan
keluarganya tentang kondisi kesehatan yang dialami Lanjut usia dan
penanganannya.
4. Mengembangkan pemberdayaan lanjut usia, pengasuh dan keluarga
dalam rangka meningkatkan kualitas hidup yang lebih baik

F. Pelayanan di Panti Lanjut Usia


Panti lanjut usia/panti werdha/panti jompo adalah suatu tempat
perkumpulan para lanjut usia yang di rawat dan diberi fasilitas serta
pelayanan yang memadai. Dalam hal ini, puskesmas yang dalam
wilayah kerjanya memiliki panti werdha / panti jompo / panti lanjut usia
harus melakukan pembinaan dan pelayanan kesehatan secara berkala ke
panti tersebut1.
Kunjungan ke panti dilakukan minimal 1 kali dalam sebulan.
Kegiatan yang dilakukan pada saat kunjungan di panti adalah 1:
1. Penyuluhan kesehatan
2. Senam/latihan fisik
3. Pemeriksaan kesehatan untuk deteksi dini penyakit
4. Pemeriksaan laboratorium sederhana
5. Pengobatan

16
6. Konseling
7. Rujukan apabila ada lanjut usia yang sakit dan tidak bisa ditangani
di Puskesmas
Disamping kunjungan rutin satu bulan sekali, Petugas Puskesmas
dapat melakukan kunjungan sewaktu-waktu ke Panti apabila diminta
oleh pengelola panti sesuai dengan program/kegiatan yang disusun oleh
pengelola panti.

2.2 Sumber Daya Manusia


Menurut PMK No. 67 tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Pusat Kesehatan Masyarakat, Sumber
daya manusia pada pelayanan kesehatan lansia, minimal terdiri dari1:
1. Dokter
2. Dokter gigi
3. Perawat
4. Tenaga Gizi
5. Tenaga kesehatan masyarakat, diutamakan tenaga promosi kesehatan
dan ilmu perilaku
Sebaiknya tenaga diatas sudah mendapatkan pelatihan teknis pelayanan
kesehatan lanjut usia di Puskesmas. Adapun SDM lain yang dibutuhkan
adalah1:
1. Tenaga keterampilan fisik
2. Kader
3. Pekerja social yang sudah dilatih gerontology
4. Psikolog
2.3 Sarana dan Prasarana
Berdasarkan PMK No. 67 tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan
Pelayanan Kesehatan Lanjut Usia Di Pusat Kesehatan Masyarakat, Sarana
dan prasarana sebagaimana dimaksud paling sedikit meliputi 1:
a. Ruangan pendaftaran
b. Ruangan tunggu

17
c. Ruangan pemeriksaan
d. Ruangan untuk kegiatan lansia
1) Latihan fisik/ senam Lanjut Usia
2) Latihan fisik sesuai kebutuhan individu/kelompok
3) Terapi okupasi sesuai kebutuhan individu/kelompok
4) Pemberian makanan tambahan
5) Penyuluhan kesehatan
6) Sosialisasi dan aktivitas bermanfaat menstimulasi kognitif (day
care)
e. WC/Toilet khusus Lanjut Usia
1) Perlu dibuatkan WC dengan fasilitas khusus bagi Lanjut Usia
yaitu: Menggunakan WC duduk, jika perlu dengan peninggian.
2) Lantai tidak licin dan tidak timbul genangan
3) Terdapat pegangan di dinding WC/toilet
4) Dilengkapi dengan bel
5) Pintu membuka keluar
Adapun peralatan pelayanan kesehatan lansia yang tersedia di
Puskesmas Mabelopura adalah berikut :
• Timbangan
• Meteran
• Pengukur suhu (Thermogun)
• Tensimeter Digital
• Stetoscope
• Alat lab sederhana
• Buku catatan
• Pita meter
2.4 Sasaran
Sasaran program Pelayanan Kesehatan Lansia yang ada diwilayah
kerja Puskesmas Mabelopura dibagi menjadi tiga kelompok yaitu pasien pra
lansia yang berumur 45-59 tahun, pasien lansia umur 60-69 tahun, dan
pasien lansia umur 70 tahun.

18
2.5 Kegiatan Program Kesehatan Lansia di Puskesmas Mabelopura
1. Pelayanan di Posyandu/Posbindu Lansia
Pelayanan di posyandu/posbindu lansia merupakan suatu forum
komunikasi, dan pelayanan kesehatan oleh masyarakat untuk masyarakat
yang mempunyai nilai strategis untuk pengembangan sumber daya manusia
khususnya lanjut usia. Selain itu, program Posyandu Lansia didefinisikan
juga sebagai pengembangan dari kebijakan pemerintah melalui pelayanan
kesehatan bagi lansia yang penyelenggaraannya melalui program
Puskesmas dengan melibatkan peran serta para lansia, keluarga, tokoh
masyarakat dan organisasi sosial dalam prosesnya.
Berdasarkan data program posyandu/posbindu lansia Puskesmas
Mabelopura tahun 2023 khususnya dibulan januari, program ini memiliki
ketercapaian serta indikator sebagai berikut.
a) Pelayanan Kesehatan pada Pra usia lanjut (45 - 59 tahun): 33,8% dari
100%
b) Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (60-69 tahun): 74,7% dari 100%
c) Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (>70 tahun): 99,9% dari 100%
Berdasarkan indikator keberhasilan tersebut, terlihat bahwa program
Pelayanan Kesehatan Lansia, khususnya Pelayanan di posyandu/posbindu
lansia pada Puskesmas Mabelopura belum mencapai target pencapaian pada
bulan januari 2023. Hal ini juga sesuai dengan capaian program pada tahun
2022 yang tidak mencapai target, baik pada semester pertama maupun
kedua dengan persentase seperti yang telah dijelaskan pada bab
pendahuluan. Tidak tercapainya target ini diakibatkan oleh beberapa
kendala seperti banyak dari lansia terkendala pada saat pengantaran ke
posbindu karena anak-anak mereka yang sibuk bekerja sehingga tidak
memilki waktu untuk mengantarnya pergi ke posbindu. Oleh karena itu,
perlu adanya analisis lebih mendalam terkait permasalahan ini pada bab
selanjutnya.

19
BAB III
PEMBAHASAN

3.1 Input
Adapun perangkat program Pelayanan Kesehatan Lansia di puskesmas
Mabelopura adalah sebaai berikut:
INPUT Puskesmas PERMENKES
Man Secara kuantitas, jumlah Menurut PMK No. 67 tahun
ketenagakerjaan berjumlah 3 2015 Tentang Penyelenggaraan
orang yang terdiri dari 1 Pelayanan Kesehatan Lanjut
dokter dan 2 perawat. Untuk Usia Di Pusat Kesehatan
penanggung jawab program Masyarakat, Sumber daya
Pelayanan Kesehatan Lansia manusia pada pelayanan
berjumlah 1 orang. Akan kesehatan lansia, minimal terdiri
tetapi, pada saat kegiatan dari dokter, dokter gigi, perawat,
semua ketenaga- kerjaan yang tenaga gizi, dan tenaga
ada berperan sebagai tenaga kesehatan masyarakat,
pelaksana untuk turun diutamakan bagian promosi
lapangan secara bergantian kesehatan dan ilmu perilaku.
setiap harinya.
Methode Pelaksanaan dilakukan Adapun mekanisme yang
dengan cara turun langsung digunakan dalam melaksanakan
kelapangan untuk melakukan posyandu/posbindu lansia,
pelayanan kesehatan terhadap menggunakan sistem 5 tahapan
lansia. Dalam hal ini, pihak (5 meja) sebagai berikut:
puskesmas terlebih dahulu
1. pendaftaran lanjut usia
akan berkoordinasi dengan
sebelum pelaksana pelayanan.
kader yang ada untuk
menginformasikan kepada 2. pencatatan kegiatan sehari-
para lansia bahwa akan hari yang dilakukan usia lanjut,
didakan posyandu/posbindu

20
lansia. Adapun untuk tahapan serta penimbangan berat badan
yang dilakukan mencakup dan pengukuran tinggi badan
pendaftaran, penimbangan
3. pengukuran tekanan darah,
berat badan maupun tinggi
pemeriksaan kesehatan dan
badan, pengukuran tekanan
pemeriksaan status mental.
darah serta pemeriksaan
kesehatan, dan penyuluhan 4. pemeriksaan air seni dan kadar
beserta konseling. darah (laboratorium sederhana)

5. pemberian penyuluhan dan


konseling.

Material Peralatan yang dibawa dan Pada umumnya peralatan yang


digunakan untuk melakukan dibutuhkan meliputi
posyandu/posbindu lansia 1) Pengukur tinggi lutut
berupa: (kneemometer)
Timbangan 2) Lanjut usia kit (Tensimeter
Meteran digital,Stetoskop,
Pengukur suhu (Thermogun) Timbangan Badan Dewasa,
Tensimeter Digital Termometer digital, Alat
Stetoscope monitor untuk Gula Darah
Alat lab sederhana dan asam urat darah, Strip uji
Buku catatan glukosa, kolesterol dan asam
Pita meter urat, PenLight, pinset
anatomi, pinset bengkok,
kaca mulut, meteran kain,
pengukur tinggi badan,
safety box, Alcohol swab,
lancet dan autoklik, serta tas
ransel kit.
3) Media KIE untuk lanjut usia

21
4) Instrumen/Form: a) Activity
Daily Living (ADL) b)
Geriatric Depression Scale
(GDS) c) Mini Mental State
Examination (MMSE) d)
Abbreviated Mental Test
(AMT) e) Mini Nutritional
Assesment (MNA) f) Indeks
Massa Tubuh (IMT) / KMS
Lanjut Usia g) Lembaran
catatan asupan makanan h)
KMS lanjut usia i) Buku
pemantauan kesehatan lanjut
usia
Machine Tempat pelaksanaan Pelayanan kesehatan Lanjut Usia
pelayanan kesehatan lansia di Puskesmas dilakukan di
adalah di dua kelurahan yaitu ruangan khusus Lanjut Usia.
Tatura Utara dan Tatura Namun, apabila, Puskesmas
Selatan dengan masing tidak memiliki ruangan khusus
masing terdapat 3 Lanjut Usia, pelayanan
posyandu/posbindu. Dalam kesehatan Lanjut Usia dapat
hal ini, transportasi yang biasa menggunakan ruangan
digunakan dapat mencakup pemeriksaan umum dan ruangan
mobil ambulance. Kemudian pelayanan lain sesuai dengan
kegiatan posyandu / posbindu pelayanan yang diberikan.
akan dilakukan pada tempat
khusus lansia.
Tabel diatas menggambarkan input dari program Pelayanan
Kesehatan Lansia yang terjadi di Puskesmas Mabelopura berdasarkan
dengan wawancara dan disesuaikan dengan peraturan menteri kesehatan
tentang program Pelayanan Kesehatan Lansia. Masalah yang muncul dari

22
input program ini antara lain dari segi Metode, dari hasil wawancara dari
penanggung jawab program saat pelaksanaan masih kurangnya sasaran
yang tercapai dikarenakan banyak dari lansia yang merasa takut terhadap
kegiatan vaksin yang diadakan bersamaan dengan posyandu serta adanya
minat yang kurang dari para lansia di kelurahan Tatura Utara dan Tatura
Selatan. Selain itu, man dan material yang ada masih belum memenuhi
standar yang ditetapkan oleh permenkes sehingga membuat tidak
optimalnya pelaksanaan program.
3.2 Proses
a. P1 (Perencanan)
Perencanaan merupakan tujuan, arah strategi, aturan, maupun
program yang akan selalu menjadi bagian penting dari pelaksanaan
fungsi manajemen lainnya. Adapun fungsi perencanaan yaitu suatu
proses merumuskan masalah kesehatan di wilayah kerja puskesmas
dan menetapkan prioritasnya, menetapkan tujuan, sasaran, dan target
kinerja puskesmas, merencanakan kebutuhan sumber daya serta
menyusun rencana pelaksanaan kegiatan dan program puskesmas
dalam mencapai tujuan puskesmas3.
Perencanaan program manajemen di Puskesmas Mabelopura
telah diatur dalam Rencana Usulan Kegiatan dan Rencana
Pelaksanaan Kegiatan. Pada perencanaan telah dilakukan rapat setiap
bulan untuk mengevaluasi program yang telah dilakukan. Selain itu,
koordinasi dengan lintas sektor dan kader lebih ditingkatkan lagi
dalam promosi kesehatan mengenai pentingnya pemeriksaan
Kesehatan Lansia.
b. P2 (Pergerakan dan Pelaksanaan)
Penggerakan dan Pelaksanaan program/kegiatan merupakan
kegiatan lanjutan dari RPK. Penggerakan pelaksanaan
program/kegiatan dapat dilakukan melalui berbagai cara, diantaranya
adalah rapat dinas, pengarahan pada saat apel pegawai, pelaksanaan
kegiatan dari setiap program sesuai penjadwalan pada Rencana

23
Pelaksanaan Kegiatan bulanan, maupun dilakukan melalui forum
yang dibentuk khusus untuk itu. Forum yang dibentuk khusus untuk
melakukan penggerakan pelaksanaan program/kegiatan dinamakan
forum Lokakarya Mini Puskesmas3.
Posyandu/posbindu lansia dilakukan oleh petugas Puskesmas
yang ditunjuk dan pemegang program harus membuat jadwal
posyandu/posbindu lansia, agar tidak terjadi tumpang-tindih atau
adanya tempat yang tidak mendapat giliran kunjungan. Pelaksanaan
pelayanan kesehatan lansia berupa poyandu/posbindu memerlukan
langkah-langkah seperti persiapan dan pelaksanaan.
c. P3 (Pengawasan-Pengendalian-Penilaian
Lokakarya mini juga dimanfaatkan untuk Pengawasan-
Pengendalian (Wasdal) dan Penilaian selain untuk Penggerakan-
Pelaksanaan. Pengawasan-Pengendalian-Penilaian melalui lokmin
dan upaya lain pun dapat ditingkatkan, termasuk Pengawasan-
Pengendalian-Penilaian secara lintas sector.
Pengawasan dan pengendalian lintas program melalui lokmin
bulanan pada dasarnya dimaksudkan untuk:
1. Meninjau proses kegiatan yang sudah berjalan serta hasil kegiatan
dalam mengidentifikasi hambatan dan penyimpangan dari yang
sudah direncanakan. Hal-hal berikut perlu mendapat perhatian
saat pelayanan kesehatan lansia, seperti:
a. Pemahaman masyarakat, yakni apakah masyarakat tatura utara
dan tatura selatan memahami menganai pentingnya
posyandu/posbindu yang dilaksanakan puskesmas
mabbelopura
b. Kesadaran masyarakat, yakni apakah masyarakat khususnya
lansia berhasil mengenali masalah kesehatan yang
dihadapinya (menyepakati masalah yang diusulkan/
disarankan Pembina Keluarga).

24
2. Menetapkan tindakan-tindakan koreksi yang akan diambil, jika
ada hambatan/ kesulitan dan penyimpangan, guna menjamin
berjalannya kegiatan dan tercapainya target sesuai yang
direncanakan.

3.3 Analisis Capaian Program Pelayanan Kesehatan Lansia Puskesmas


Mabelopura
Berikut merupakan hasil analisis capaian program Pelayanan Kesehatan
Lansia Puskesmas Mabelopura pada bulan Januari Tahun 2023:
1) Pelayanan Kesehatan pada Pra usia lanjut (45 - 59 tahun): 5,6% dari 8,3%
target per bulan
2) Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (60-69 tahun): 6,2% dari 8,3% target
per bulan
3) Pelayanan Kesehatan pada Usia Lanjut (>70 tahun): 7,8% dari 8,3% target
per bulan.
No. Indikator Target Capaian Gap
Tatura Tatura Total Target Tatura Tatura Total (%)
Utara Selatan perbulan Utara Selatan
1. Pelayanan 2.964 1.812 4776 398 80 55 135 66,2%
Kesehatan (63%) (37%) (100%) (100%) (20%) (13,8%) (33,8%)
pada Pra
usia lanjut
(45 - 59
tahun)
2. Pelayanan 1.096 451 1.574 131 57 41 98 25,3%
Kesehatan (70,8%) (29,2%) (100%) (100%) (43,5%) (31,2%) (74,7%)
pada Usia
Lanjut
(60-69
tahun)
3. Pelayanan 428 246 674 56 29 27 53 0,1%
Kesehatan (63,5%) (36,5%) (100%) (100%) (51,7%) (48,2%) (99,9%)
pada Usia
Lanjut
(>70
tahun)

25
Prioritas Masalah
No Narasi Masalah U S G Total Peringkat
1 Masih sekitar 66,2% pra lansia (45-59 5 5 5 125 1
tahun) yang belum mengikuti pelayanan
kesehatan lansia
2 Masih sekitar 25,3% lansia (60-69 tahun) 5 5 4 100 2
yang belum mengikuti pelayanan
kesehatan lansia
3 Masih sekitar 0,1% lansia (>70 tahun) yang 5 4 4 80 3
belum mengikuti pelayanan kesehatan
lansia

26
Seluruh lansia
mengikuti pelayanan
Lingkungan Metode kesehatan lansia

Kader yg masih
kurang mengajak Petugas yg
masyarakat Dukungan Penjadwalan tidak
lintas sektor posbindu kurang mencari
kurang terkoordinasi pengganti
dengan baik antara
pj dan petugas yg
Masyarakat kurang turun lapangan Penyuluhan
kurang Masih sekitar
pengetahuan ttg
menarik 66,2
pentingnya
lansia % lansia (45-
kesehatan lansia 59 tahun) yang
Sarana
penyuluhan belum
kurang mengikuti
Petugas 1
Masih adanya pelayanan
dokter, 2
alat kesehatan
perawat
pemeriksaan Pengukur
(hanya 3 lansia
yang belum tinggi Orang)
ada lutut(knee SDM yang
berdasarkan mometer) masih belum
standar sesuai Keterlibatan
dokter gigi
dan ahli gizi
Alat/Material
27
Manusia
No Prioritas Masalah Penyebab Alternatif Pemecahan Pemecahan Masalah Ket
Masalah Masalah Terpilih

1 Masih sekitar 66,2 % Faktor Manusia: o Mengusulkan ✓ Melakukan


lansia (45-60 tahun) SDM yang penambahan petugas pendataan kembali
yang belum masih belum yang memegang terkait SDM
sesuai program Puskesmas, dan
mengikuti pelayanan
o Pemantauan petugas melakukan kerja
kesehatan lansia yang lebih ketat sama lintas
o Melakukan pendataan program untuk
kembali terkait SDM memenuhi standar
Puskesmas, dan SDM program
melakukan kerja sama Lansia
lintas program untuk
memenuhi standar
SDM program Lansia
o Kurangnya keterlibatan
fokter gigi dan ahli gizi
sesuai dgn
PERMENKES
Faktor Metode: o Melakukan ✓ Melakukan
Penjadwalan penjadwalan dan penjadwalan dan
posbindu kurang menetapkannya pada menetapkannya
terkoordinasi awal tahun maupun
pada awal tahun
dengan baik awal bulan, serta
mengkoordinasikan maupun awal
dengan pihak kader bulan, serta
dari jauh hari sebelum mengkoordinasikan
pelaksaan posbindu dengan pihak kader
o Memasifkan dari jauh hari
penyampaian sebelum pelaksaan
informasi kepada
posbindu
masyarakat di sisa
waktu yang ada, jika
terjadi keterlambatan
koordinasi pihak
Puskesmas dan kader
o Memastikan konfirmasi
petugas yg sudah
terjadwalkan turun
namun berkendala ikut
mencari penggantinya

28
Faktor o Pemantapan kinerja ✓ Meningkatkan
Lingkungan : promkes dengan kolaborasi lintas
Kurangnya bekerja sama lintas sektoral dengan
pengetahuan program
melibatkan
masyarakat ttg o Meningkatkan
pentingnya kolaborasi lintas pemerintah
kesehatan lansia sektoral dengan setempat, Tokoh
melibatkan masyarakat, LSM
pemerintah dan aparat penegak
setempat, Tokoh hukum dalam
masyarakat, LSM proses sosialisasi
dan aparat penegak
mengenai
hukum dalam proses
sosialisasi mengenai pentingnya
pentingnya kesehatan lansia
kesehatan lansia

Faktor Material o Mengusulkan o Melakukan


: pengadaan alat yang peminjaman alat
Masih adanya dibutuhkan seperti dari program
alat pemeriksaan pengukur tinggi lutut ataupun Puskesmas
yang belum ada (kneemometer) lain
berdasarkan o Pemantauan dan
standar Perbaikan alat yang
rusak
o Melakukan
peminjaman alat dari
program ataupun
Puskesmas lain

29
3.3 Output
RENCANA USULAN KEGIATAN PROGRAM KESEHATAN LANSIA PUSKESMAS MABELOPURA BULAN MARET TAHUN 2023

Sasaran Kebutuhan Sumber Daya Indikator Sumber


NO Kegiatan Tujuan Target
(Orang) Dana Alat Tenaga Keberhasilan Pembiayaan
1 dokter
Melakukan pendataan kembali
gigi
terkait SDM Puskesmas, dan
1 tenaga
1 melakukan kerja sama lintas 3 orang - ATK Pj Lansia 100% -
gizi
program untuk memenuhi
1 tenaga
standar SDM program Lansia
kesmas
Melakukan penjadwalan dan Seluruh lansia
menetapkannya pada awal tahun
mengikuti
maupun awal bulan, serta 1 per ATK dan alat
2 mengkoordinasikan dengan pelayanan 2 orang - Pj Lansia 100% -
kelurahan komunikasi
pihak kader dari jauh hari kesehatan
sebelum pelaksaan posbindu
lansia
1 LSM
Meningkatkan kolaborasi lintas 1 aparat ATK dan
3 2 orang - Pj Lansia 100% -
sektoral penegak media promosi
hukum

Melakukan peminjaman alat dari Lintas


4 program ataupun Puskesmas lain 1 orang - ATK Pj Lansia 100% -
program/

30
Bendahara
barang

31
32
Upaya Penanggung Vol. Bia
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Jadwal Rincian Pelaksanaan Lokasi
Kesehatan Jawab Kegiatan ya
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
1. Penanggung jawab
Melakukan Kesehatan Lansia
pendataan melihat atau
kembali mendata kembali
terkait SDM jumlah SDM yang
Puskesmas, Seluruh ada diPuskesmas
1 dokter
dan lansia 2. Penanggung jawab Puskesmas
gigi
PELAYANAN melakukan mengikuti Penanggung Minggu Kesehatan Lansia Mabelopura
1 tenaga
1 KESEHATAN kerja sama pelayanan 3 orang jawab 1 kali pertama melakukan (Aula UPTD -
gizi
LANSIA lintas kesehatan Kesehatan Lansia Maret pengajuan kerja Puskesmas
1 tenaga
program lansia sama kepada pj Mabelopura)
kesmas
untuk program lain untuk
memenuhi memenuhi standar
standar SDM SDM program
program Lansia
Lansia 3. Penanggung jawab
Kesehatan Lansia

33
membagi dan
memaparkan tugas
dari setiap SDM
untuk Posbindu
Melakukan
penjadwalan 1. Penanggung jawab
dan Kesehatan Lansia
menetapkann membuat dan
ya pada awal menetapkan jadwal
tahun baku dari posbindu
maupun awal 2. Penanggung jawab Kelurahan
Penanggung Minggu
bulan, serta Kesehatan Lansia Tatura Utara
2 1 orang 1 per RT jawab 1 kali pertama -
mengkoordin melakukan dan Tatura
Kesehatan Lansia maret
asikan koordinasi dengan Selatan
dengan pihak pihak kader
kader dari 3. Melakukan evaluasi
jauh hari efektivitas sistem
sebelum koordinasi setiap
pelaksaan akhir bulan
posbindu

34
1. Membuat surat
undangan ke
kelurahan/LSM/
aparat penegak
Minggu hukum dengan
1 LSM Kelurahan
Meningkatka Penanggung pertama tembusan kepala
1 aparat Tatura Utara
3 n kolaborasi 2 orang jawab 2 kali dan puskesmas/TU -
penegak dan Tatura
lintas sektoral Kesehatan Lansia ketiga 2. Melaksanakan
hukum Selatan
maret rapat
3. Menyimpulkan
hasil rapat melalui
penyusunan
laporan
Melakukan
1. PJ Kesehatan
peminjaman
Lansia mendata
alat dari Penanggung Puskesmas
Minggu peralatan yang
4 program 1 orang - jawab 1 kali Mabelopura -
pertama kurang jika dilihat
ataupun Kesehatan Lansia
dari standar
Puskesmas
Permenkes
lain

35
2. PJ Kesehatan
Lansia melakukan
usulan peminjaman
kepada pj program
lain yang ada di
Puskesmas
Mabelopura
3. Jika peralatan
tersebut tidak ada
pada pj program
lain, maka bisa
mengajukan usulan
peminjaman kepada
Puskesmas lain
yang berdekatan

36
Vol.
Upaya Penanggung Rincian
No Kegiatan Tujuan Sasaran Target Kegiata Jadwal Lokasi Biaya
Kesehatan Jawab Pelaksanaan
n
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
4. Penanggung
Melakukan
jawab
pendataan
Kesehatan
kembali
Lansia melihat
terkait SDM
atau mendata
Puskesmas, Seluruh
1 dokter kembali jumlah
dan lansia Puskesmas
gigi SDM yang ada
PELAYANAN melakukan mengikuti Penanggung Minggu Mabelopura
1 tenaga diPuskesmas
1 KESEHATAN kerja sama pelayanan 3 orang jawab 1 kali pertama (Aula UPTD -
gizi 5. Penanggung
LANSIA lintas kesehatan Kesehatan Lansia Maret Puskesmas
1 tenaga jawab
program lansia Mabelopura)
kesmas Kesehatan
untuk
Lansia
memenuhi
melakukan
standar SDM
pengajuan kerja
program
sama kepada pj
Lansia
program lain

37
untuk
memenuhi
standar SDM
program Lansia
6. Penanggung
jawab
Kesehatan
Lansia
membagi dan
memaparkan
tugas dari setiap
SDM untuk
Posbindu
Melakukan
4. Penanggung
penjadwalan
jawab Kelurahan
dan Penanggung Minggu
Kesehatan Tatura Utara
2 menetapkann 1 orang 1 per RT jawab 1 kali pertama -
Lansia dan Tatura
ya pada awal Kesehatan Lansia maret
membuat dan Selatan
tahun
menetapkan
maupun awal

38
bulan, serta jadwal baku
mengkoordin dari posbindu
asikan 5. Penanggung
dengan pihak jawab
kader dari Kesehatan
jauh hari Lansia
sebelum melakukan
pelaksaan koordinasi
posbindu dengan pihak
kader
6. Melakukan
evaluasi
efektivitas
sistem
koordinasi
setiap akhir
bulan
Meningkatka Penanggung Minggu 4. Membuat surat
Kelurahan
3 n kolaborasi 2 orang 1 LSM jawab 2 kali pertama dan undangan ke -
Tatura Utara
lintas sektoral Kesehatan Lansia ketiga maret kelurahan/LS

39
1 aparat M/ aparat dan Tatura
penegak penegak Selatan
hukum hukum dengan
tembusan
kepala
puskesmas/TU
5. Melaksanakan
rapat
6. Menyimpulka
n hasil rapat
melalui
penyusunan
laporan
Melakukan 4. PJ Kesehatan
peminjaman Lansia mendata
alat dari Penanggung peralatan yang Puskesmas
Minggu
4 program 1 orang - jawab 1 kali kurang jika Mabelopura -
pertama
ataupun Kesehatan Lansia dilihat dari
Puskesmas standar
lain Permenkes

40
5. PJ Kesehatan
Lansia
melakukan
usulan
peminjaman
kepada pj
program lain
yang ada di
Puskesmas
Mabelopura
6. Jika peralatan
tersebut tidak
ada pada pj
program lain,
maka bisa
mengajukan
usulan
peminjaman
kepada
Puskesmas lain

41
yang
berdekatan

42
3.4 Outcome
Adapun outcome yang diharapkan dari Program Kesehatan Lansia
berdasarkan laporan manajemen yang disusun oleh penulis adalah sebagai
berikut:
1. Terjadinya pemenuhan Sumber Daya Manusia yang sesuai standar
pelayanan Kesehatan Lansia agar dapat meningkatkan kualitas
program demi terwujudnya indikator pencapaian yang ditetapkan
dengan cara mendata kembali dan bekerja sama secara lintas program.
2. Peningkatan koordinasi dengan pihak kader terkait jadwal
pelaksanaan Posbindu agar dapat menjadikan persiapan menjadi lebih
matang dan mencakup lebih banyak masyarakat untuk diperika dalam
posbindu melalui pembuatan dan penetapan jadwal posbindu
(Pelayanan Kesehatan Lansia) sejak awal tahun atau bulan serta
mengkoordinasikannya dengan pihak kader.
3. Terwujudnya koordinasi yang baik antara Puskesmas dengan lintas
sektor (Pihak Kelurahan, LSM dan tokoh Masyarakat) dengan
mengusahakan pelatihan kader agar proses pemantauan kesehatan
Lansia dapat lebih maksimal.
4. Terpenuhinya alat pemeriksaan yang sesuai standar Pelayanan
Kesehatan Lansia guna mewujudkan pemeriksaan yang lebih lengkap
dan menyeluruh melalui peminjaman alat kepada pj program lain
maupun Puskemas lainnya.

3.5 Analisis H.L Bloom


Menurut konsep Blum (Inputs for health), dijelaskan bahwa masalah
atau derajat Kesehatan ditentukan oleh 4 faktor penentu utama yaitu:
a. Lingkungan;
b. Perilaku;
c. Pelayanan Kesehatan
d. Genetik (dalam praktek sering diganti dengan faktor kependudukan)

43
Berdasarkan analisis masalah berdasarkan Teori Bloom, faktor
berpengaruh dalam capaian program Pelayanan Kesehatan Lansia di
Puskesmas Mabelopura yaitu :

1. Faktor lingkungan yang berkaitan dengan akses menuju lokasi


inspeksi kesehatan. Luas wilayah kerja Puskesmas Mabelopura yang
mencakup 2 kelurahan dan padat penduduk membuat pemantauan
serta kontroling kesehatan Lansia cukup sulit.
2. Perilaku masyarakat yang masih kurang pengetahuan tentang
pentingnya Pelayanan Kesehatan Lansia bagi diri mereka senditi
menjadi kendala dalam pelaksanaan program Pelayanan Kesehatan
Lansia khususnya Posbindu.
3. Pelayanan Kesehatan yang diberikan seperti penyuluhan kepada
warga belum mencapai target dan masih kurang walaupun telah
diupayakan bekerja sama dengan lintas program. Dalam hal ini,
lintas sektoral juga berpengaruh dan bertanggung jawab untuk
membantu penyaluran pelayanan kesehatan ke masyarakat.
4. Kependudukan berhubungan langsung dengan peran dari tokoh-
tokoh masyarakat setempat serta individu itu sendiri untuk dapat
saling mengingatkan dan bergotong royong untuk membangun
kesehatan Lansia di tempat mereka.

44
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Secara keseluruhan, Program Pelayanan Kesehatan Lansia di Puskesmas
Mabelopura sudah berjalan dengan cukup baik. Namun, masih banyaknya
faktor penghambat terlaksananya program sehingga masih perlu peningkatan
dari:
a. Input yakni jumlah tenaga kesehatan dan material yang belum memenuhi
standar yang ditetapkan permenkes no. 67 tahun 2015 sehingga membuat
kurang optimalnya peelayanan kesehatan.
b. Proses yakni pelaksanaan kegiatan yang pelaksanaannya terhambat
dikarenakan kondisi lansia yang takut mengikuti posyandu akibat adanya
vaksinasi.
c. Output yakni indikator keberhasilan dari kegiatan program Pelayanan
Kesehatan Lansia yang belum mencapai target sehingga masih perlu
ditingkatkan.

4.2 Saran
1. Penambahan Sumber Daya Manusia dalam pelaksanaan program
Pelayanan Kesehatan Lansia di puskesmas Mabelopura agar dapat lebih
memaksimalkan pemeriksaan yang dilakukan.
2. Pihak puskesmas Mabelopura bersama-sama dengan lintas sektor lebih
aktif lagi melakukan sosialisasi dan penyuluhan tentang pentingnya
kesehatan Lansia demi mewujudkan kesehatan masyarakat setinggi-
tingginya.
3. Sebaiknya masyarakat juga dilibatkan dalam pelaksanaan program dengan
melakukan pelatihan kader disetiap wilayah.

45
DAFTAR PUSTAKA

1. Kementerian Kesehatan RI. 2015. Peraturan Menteri Kesehatan Republik


Indonesia Nomor 67 Tahun 2015 Tentang Penyelenggaraan Pelayanan
Kesehatan Lanjut Usia Di Pusat Kesehatan Masyarakat. Jakarta
2. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 43 Tahun 2019
Tentang Pusat Kesehatan Masyarakat
3. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2016
Tentang Pedoman Manajemen Puskesmas
4. Puskesmas Mabelopura. 2020. Profil Kesehatan Puskesmas Mabelopura tahun
2020. Palu: Puskesmas Mabelopura
5. Halimsetiono E. Pelayanan Kesehatan pada Warga Lanjut Usia. Jurnal
Kesehatan dan Kedokteran. 2021;3(1):64-69.
6. Massie, RGA. Akses Pelayanan Kesehatan yang Tersedia pada Penduduk
Lanjut Usia Wilayah Perkotaan di Indonesia. Jurnal Penelitian dan
Pengembangan Pelayanan Kesehatan. 2019;3(1):47.

46
LAMPIRAN

Bagian depan Poli Lansia Bagian dalam Poli Lansia

Proses wawancara Proses pengambilan data

47

You might also like