You are on page 1of 5

FR.MUK.

09 PERTANYAAN TERTULIS SUBJEKTIF/ESAI


Judul : PENANGGUNG JAWAB PENGENDALIAN PENCEMARAN AIR
Skema Sertifikasi
Nomor : SS-PTLI-1219-1.1
TUK : Sewaktu/Tempat Kerja/Mandiri*
Nama Asesor : Arian Pramu
Nama Peserta : Raka Restoe Adhitunggal
Tanggal : 19 September 2023
Durasi : 60 menit
* Coret yang tidak perlu

Jawab semua pertanyaan berikut dan serahkan ke Asesor Anda:

Penilaian
No Soal
K BK
1. Bagaimana Saudara menentukan potensi sumber pencemaran air limbah?
Jawaban Asesi:
Menentukan potensi sumber pencemaran air limbah perlu melakukan :
1. Identifikasi potensi sumber air limbah
2. Mengelompokan potensi sumber air pencemaran
3. Membuat laporan
4. Mengkomunikasikan laporan
Mengidentifikasi sumber pencemaran air limbah dapat dilakukan dengan :
 Melihat atau memahami skema kegiatan usaha
 Data bahan baku yang digunakan
 Peralatan yang digunakan
 Tata letak usaha
Dalam hal mengidentifikasi potensi sumber pencemaran dikami yaitu RSUD Cengkareng
sebagai fasilitas pelayanan kesehatan yang menghasilkan air limbah domestik, maka dari
itu memperhatikan setiap kegiatan yang menghasilkan air limbah dimana air limbah yang
dihasilkan selanjutnya dikelompokan menjadi kegiatan sanitasi dari seluruh kegiatan, air
limbah pelayanan medis, kantn/dapur/pengolahan makanan, laboratorium, dan
pengolahan linen atau laundry selanjutnya tahapan-tahapan pengelompokan ini
bermaksud agar air limbah tersebut tidak tercampur secara langsung dan dapat dijadikan
dasar untuk pembuatan neraca air.

2. Menurut Saudara, hal-hal apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan
karakteristik air limbah?
Jawaban Asesi:
Karateristik air limbah dapat diketahui melalui informasi : alur produksi, material
yang digunakan, produk, reaksi yang terjadi, unit proses/pencucian, penelusuran

KOMISI SERTIFIKASI LSP PETALINDO – 2020 FORM MUK.09-2020


sumber, kebiasaan orang berproduksi
Karateristik air limbah terdiri menjadi 4 :
1. Fisika
2. Biologi
3. Kimia
4. Radioaktif
Pengelompokan karateristik dapat terbagi sebagai berikut :
Karateristik fisika berupa : TSS, TDS, Bau Warna, Suhu, Minyak Lemak
Karateristik Kimia berupa : pH, senyawa anorganik, BOD COD
Karateristik Biologis : Mikroorganisme, virus dan bakteri

Karateristik air limbah juga dapat diliat dari sumber pencemar air limbah seperti
RSUD Cengkareng yang menghasilkan air limbah domestik dapat dikelompokan
sumber air limbah yang berasal dari laboratorium merupakan karateristik kimia
3. Bagaimana cara Saudara menentukan tingkat pencemaran air limbah?
Jawaban Asesi:

Menentukan tingkat pencemaran air limbah dengan membandinkan hasil analisa


kualitas air limbah yang diuji pada laboratorium yang terakreditasi KAN dengan
Baku Mutu air limbah, Baku mutu yang digunakan RSUD Cengkareng adalah
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor 68 Tahun 2016
tentang Baku Mutu Air Limbah Domestik dengan parameter pH (6-9) BOD (30
mg/l) COD (100 MG/L) TSS (30 mg/l) Minyak dan Lemak (5 mg/l) Ammoniak (10
mg/l) dan Total Koliform (3000 jumlah/100ml) bila hasil pengujian yang didapat
melebihi dari baku mutu tersebut makan air limbah yang dihasilkan sudah
mencemari, selain dari pemantauan perbulan dengan pengujian di laboratorium
dapat menentukan tingkat pencemaran air limbah secara mandiri dan sederhana
dengan melakukan swapantau dengan mengukur parameter sederhana untuk
menilai kondisi dini air limbah dan pengamatan secara langsung melihat secara
fisik kondisi air limbah.

Kita juga dapat menentukan tingkat pencemaran air limbah dengan menghitung
beban pencemaran air, dimana dapat dihitung dengan rumus debit x kosentrasi.
Pada prinsipnya beban pencemaran air actual tidak boleh lebih besar dari beban
pencemaran maksimum

4. Bisakah Saudara sebutkan jenis pengolahan air limbah dan kapan menggunakan
jenis pengolahan tersebut?
Jawaban Asesi:
Jenus pengolahan air limbah sangat beragam dari teknologi terbaru ataupun
teknologi yang selama ini digunakan, dalam memilih jenis pengolahan air limbah
perlu melihat factor :
 Jenis Industri
 Karateristik air limbah
 Target pemenuhan baku mutu
 Ketersediaan lahan

KOMISI SERTIFIKASI LSP PETALINDO – 2020 FORM MUK.09-2020


 Biaya

Dasar Pengolahan air limbah terbagi menjadi 5 tahapan :


1. Pengolahan awal (Pretreatment),
 Screen atau penyaringan bertujuan untuk menyaring benda-benda atau
sampah yang dapat mengganggu proses pengolahan air limbah pada
IPAL.
 Oli Catcher dan grease trap, meminimalkan variasi dan laju air sehingga
suspense oli atau lemak terpisah
 Equalisasi, menghomogenkan air limbah agar tidak terjadi shock load
pada proses pengolahan air limbah

2. Primary Treatment
 Neutralizing,
 Kogulasi
 Elektrokougulasi
3. Secondary Treatment (Pengolahan Secara biologis)
 Lumpur aktif
 Oxsidasi Ditch
 Rotation Biological Contactor
 Anaerob
4. Tertiary Treatment
 Carbon aktif/filtrasi
 Reserve Ormosive

5. Pengolahan Lumpur
5. Coba Saudara jelaskan faktor apa saja yang perlu diperhatikan dalam menentukan
dimensi IPAL sehingga bisa beroperasi secara maksimal untuk mengolah air
limbah?
Jawaban Asesi:
Faktor yang diperlukan untuk menentukan dimensi IPAL :
 Debit air limbah karna debit air limbah akan mempengaruhi masa tinggal
pengolahan
 Karateristik air limbah, karateristik air limbah akan mempengaruhi teknologi apa
yang digunakan
 Lahan yang tersedia, dengan lahan yang tersedia dapat memkasimalkan dimensi
ipal yang sesuai dengan standar kebutuhan
 Biaya, biaya juga dapat berpengaruh untuk melaksanakan Pembangunan IPAL

6. Menurut Saudara aspek apa saja yang perlu dicermati dalam mengidentifikasi
peluang daur ulang olahan air limbah?
Jawaban Asesi:
 Jenis Karateristik air limbah, apakah air limbah yang diolah berpotensi menjadi air
yang dapat didaur ulang
 Tujuan dari daur ulang itu untuk apa, bisa digunakan untuk penggunaan produksi,
cooling water, siram taman, cadangan hydran
 Pemilihan teknologi, pemilihan teknologi dapat bermacam-macam seperti contoh
penggunaan filtrasi, pertukaran ion dan RO
 Biaya operasional, biaya operasional perlu dicermati apakah membuat biaya
pengolahan air limbah makin besar atau dapat menjadi keuntungan karna adanya
efesiensi pengolahan
 SDM, man power dalam pengolahan ini harus disediakan karna dalam kegiatan

KOMISI SERTIFIKASI LSP PETALINDO – 2020 FORM MUK.09-2020


semacam ini akan menjadi suatu pemborosan bila SDM dalam pengolahan
ataupun SDM penggunanya tidak ada
 Regulasi, tahapan regulasi merupakan tahapan paling penting dalam kaida
pemanfaatan yang terlihat positif jangan sampai membuat kegiatan ini malah
menjadi menentang hukum karena tidak sesuai dengan regulasi
7. Aspek apa saja yang harus Saudara pertimbangkan dalam menyusun rencana
pemantauan kualitas air limbah?
Jawaban Asesi:
Menyusun rencana pemantauan kualitas air limbah :
Menentukan tujuan pemantauan kualitas air limbah dengan melaksanakan
pemantauan baku mutu air limbah dengan sampling pada bagian outlet IPAL,
melakukan pemantauan efektifitas IPAL dengan pengambilan sampel pada inlet
dan outlet dan menghitung efesiensi dari IPAL, melihat pencemaran di lingkungan
dengan pemantauan pada 3 titik sampel berupa downsteream Sungai, upstream
Sungai dan outlelt IPAL, pemantauan pada bak kontorl sebagai pemantauan
karateristik air limbah dan pemantauan pada sistem pengolahan air limbah
dengan melaksanakan swapantau
Metode pemantauan terdiri menjadi 2 :
Dilakukan pengambilan sampel oleh laboratorium yang terakreditasi KAN
Dilakukan secara mandiri dengan melakukan swapantau harian

Selanjutnya melaksanakan pemantauan kualitas air limbah dengan pengambilan


sampel pada titik-titik sampling yang sudah ditentukan, dapat dilakukan dengan
menggunakan peralatan dan perlengkapan yang seuasi dengan SNI sepeti
penggunaan botol HDPE dalam pengukuran kualitas kimia dan fisika air dan pada
pemeriksaan mikrobiologi air limbah menggunakan botol kaca gelap, dapat
dilakukan pengawetan pada sampel yang akan diuji bila waktu
pengiriman/penyimpanan lama

Selanjutnya melakukan evaluasi, pada evaluasi pemantauan kualitas air limbah


ada 3;
1. Evaluasi kecenderungan (Gravik), melihat peningkatan setiap parameter yang
diuji
2. Evaluasi Penaatan, Membandingkan hasil uji dengan baku mutu
3. Evaluasi tingkat kritis, melaksanakan penilaian kritis terhadap parameter yang
beresiko mencemari lingkungan

8. Aspek apa saja yang harus Saudara perhatikan dalam mengidentifikasi bahaya
serta melakukan K3 dalam pengolahan air limbah?
Jawaban Asesi:
Identifikasi bahaya dapat dilakukan dengan 3 metode :
Metode pasif, dengan bahaya/resiko yang kita alami sendiri
Metode semi proaktif, belajar dari pengalaman orang lain yang mengalaminya
Metode proaktif : mencari bahaya sebelum bahya itu timbul

KOMISI SERTIFIKASI LSP PETALINDO – 2020 FORM MUK.09-2020


Langkamh dalam identifikasi bahaya :
Dengan membuat management resiko atau daftar resiko meliputi karateristik
bahan yang digunakan, MSDs, potensi dari sitem yang digunakan dan SOP

Sumber bahaya dapat terjadi dari beberapa factor seperti,


Mekanikal : Pompa, mesin, peralatan
Elektrikal : Kelistrikan
Biological : Infeksi, cemaran air limbah
Kimia : Bahan kimia
Ergonomi : Sikap kerja, Manual Handling
Stress : Stress kerja

Selanjutnya dari menrisk ataupun daftar resiko tersebut dapat dilakukan mitigasi
setelah dilakukan penilaian.

Tindakan k3 yang dapat dilakukan dengan hirarki k3 berupa :


Eliminasi sumber
Substitusi
Rekayasa teknologi
Administratif
Penggunaan APD
* Pelatih / Asesor harus menggunakan kebijaksanaan (professional justification) saat
menentukan apakah jawaban yang diberikan oleh Asesi dapat diterima atau tidak.

Penilaian Kinerja Asesi:  Memuaskan  Tidak Memuaskan

Umpan Balik untuk Asesi:

Tanda Tangan Asesi:

Tanda Tangan Asesor:

KOMISI SERTIFIKASI LSP PETALINDO – 2020 FORM MUK.09-2020

You might also like