Professional Documents
Culture Documents
Penyebab Banjir Provinsi Jambi
Penyebab Banjir Provinsi Jambi
TPB 14
Nama anggota:
1
3.1.3. Faktor Mesin (Machine)..........................................................................................21
3.1.4. Faktor Market..........................................................................................................22
3.1.5. Faktor Uang (Money)..............................................................................................22
3.1.6. Faktor Informasi (Information)................................................................................22
3.1.7. Faktor Waktu (Time)...............................................................................................22
3.1.8. Faktor Teknologi (Technology)...............................................................................23
3.2 Rekomendasi Penyelesaian Masalah..............................................................................23
3.2.1. Solusi Faktor Man (M1)..........................................................................................26
3.2.2. Solusi Faktor Metode (M2).....................................................................................26
3.2.3. Solusi Faktor Machine (M3)....................................................................................27
3.2.4. Solusi Faktor Market (M4)......................................................................................27
3.2.5. Solusi Faktor Money (M5)......................................................................................28
3.2.6. Solusi Faktor Information (I1).................................................................................28
3.2.7. Solusi Faktor Time (T1)..........................................................................................28
3.2.8. Solusi Faktor Technology (T2)................................................................................28
BAB IV..........................................................................................................................................30
KESIMPULAN AKHIR................................................................................................................30
Daftar Pustaka................................................................................................................................32
2
BAB I
PENDAHULUAN
Sumber: http://www.bpkp.go.id/jambi/konten/779/Wilayah-Kerja.bpkp
3
seluruh wilayah di Jambi yang berpotensi untuk terjadinya banjir tetapi wilayah kabupaten/kota
yang paling berpotensi yaitu Bungo, Merangin, Kota Sungai Penuh, Kerinci Muaro Jambi dan
Tanjab Timur. Lalu untuk potensi terjadinya longsor rawan terjadi di daerah yang berbukit
seperti Kerinci, Bungo, Kota Sungai Penuh, Sarolangun. Sedangkan daerah yang berpotensi
gempa bumi dan gunung meletus adalah daerah yang paling dekat dengan gunung kerinci yaitu
Kota Sungai Penuh dan Kerinci
Sumber:https://www.tripadvisor.co.id/Attraction_Review-g297724-d8555741-Reviews-
Berhala_Island-Jambi_Jambi_Province_Sumatra.html
4
1.1.4. Luas Wilayah Provinsi Jambi
Provinsi Jambi mempunyai luas wilayah daratan yaitu seluas 50.160,05 km2. Adapun secara
rinci luas wilayah di Provinsi Jambi dijelaskan dalam tabel dibawah ini.
Sumber: https://www.infojabodetabek.com/daftar-kabupaten-kota-di-provinsi-jambi/
5
1.1.5. Kabupaten dan kota di Provinsi Jambi
a. Kabupaten Batang Hari
Kabupaten berada di tengah wilayah Provinsi Jambi dengan luas 5.804,00 km 2 dengan ibu
kota kabupaten Kecamatan Muara Bulian. Batang Hari termasuk salah satu kabupaten tertua di
Provinsi Jambi yang berdiri pada 1 Desember 1948
b. Kabupaten Bungo
Kabupaten Bungo adalah hasil pemekaran dari kabupaen Bungo Tebo yang terjadi pada 12
Oktober 1999. Dengan luas wilayah 4.659,00 km2 dengan ibukotanya sendiri ialah Muara Bungo
c. Kabupaten Kerinci
Kabupaten Kerinci adalah salah satu kabupaten yang berada di wilayah barat Jambi.
Kabupaten Kerinci sudah berdiri sejak lahirnya Provinsi Jambi yaitu pada 6 Januari 1957 dengan
luas wilayah 3.355,27 km2 dengan ibu kotanya Siluak yang sebelumnya ialah Sungai Penuh sejak
terjadinya pemekaran 2011
d. Kabupaten Merangin
Kabupaten Merangin terletak besebelahan dengan Kabupaten Bungo dengan ibukotanya
sendiri adalah Bangko dan memiliki luas wilayah 7.769,00 km2
e. Kabupaten Muaro Jambi
Kabupaten Muaro Jambi dengan ibukotanya Sanget, Kabupaten Muaro Jambi memiliki luas
5.326,00 km2, Kabupaten Muaro Jambi merupakan salah satu pemekaran dari Kabupaten Batang
Hari.
f. Kabupaten Sarolangun
Kabupaten Sarolangun dengan ibukota Sarolangun, Kabupaten Sarolangun memiliki luas
6.184,00 km2, resmi berdiri pada tahun 1999.
g. Kabupaten Tajung Jabung Barat
Kabupaten Tajung Jabung Barat berasal dari pemekaran Kabupaten Tanjung Jabung sama
halnya dengan Kabupaten Tanjung Jabung Timur dengan luas wilayah 5.455,00 km 2 dengan
ibukota Kuala Tungkal.
h. Kabupaten Tajung Jabung Timur
Kabupaten Tajung Jabung Timur berasal dari pemekaran Kabupaten Tanjung Jabung sama
halnya dengan Kabupaten Tanjung Jabung Barat dengan luas wilayah 4.649,85 km 2 dengan
ibukota Muara Sabak.
6
i. Kabupaten Tebo
Kabupaten Tebo dalah hasil pemekaran dari kabupaen Bungo Tebo yang terjadi pada 12
Oktober 1999. Dengan luas wilayah 6.461,00 km2 dengan ibukotanya sendiri Muara Tebo
j. Kota Jambi
Kota Jambi adalah ibukota Provinsi Jambi dengan luas wilayah 103,54 km2
k. Kota Sungai Penuh
Kota Sungai Penuh adalah adalah kota yang berasal dari pemekaran Kabupaten Kerinci pada
tahun 2011, dengan luas wilayah 391,50 km2
7
6. Tanjung Jabung Timur, 221.619 jiwa
7. Tanjung Jabung Barat, 339.286 jiwa
8. Tebo, 360.193 jiwa
9. Bungo, 382.311 jiwa
10. Kota Jambi, 611.353 jiwa
11. Kota Sungai Penuh, 91.739 jiwa
8
masyarakat Jambi memeluk agama Islam yaitu sebesar 90%. Sedangkan sisanya pemeluk agama
Kristen, Buddha, Hindu dan Konghucu.
9
1.1.10. Angka Kemiskinan
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik, jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi pada
Maret 2021 sebanyak 293.086 orang. Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin pada
September 2020, maka selama enam bulan tersebut terjadi penambahan jumlah penduduk miskin
sebanyak 5,8 ribu orang. Pada Maret 2021, tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk Jambi
yang diukur dengan Gini Ratio tercatat sebesar 0,321. Angka ini naik 0,005 poin jika
dibandingkan dengan Gini Ratio September 2020 sebesar 0,316.
10
melanjutkan pendidikannya. Hal ini harus dapat kita ketahui juga bahwa faktor lingkungan juga
sangat berpengaruh untuk pendidikan juga.
Pendidikan merupakan salah satu sarana penting untuk meningkatkan kualitas diri dan juga
sangat berperan dalam membangun negara agar lebih maju. Untuk itu berbagai upaya yang
dilakukan pemerintah untuk meningkatkan kualitas pendidikan diantaranya yaitu:
1. Melakukan pelatihan terhadap guru-guru muda dan melakukan regenerasi guru-guru.
2. Melakukan penyebaran tenaga pengajar secara merata
3. Menambah anggaran dalam bidang pendidikan untuk keperluan sarana dan prasarana
4. Memperbanyak program beasiswa kepada peserta didik hingga jenjang perkuliahan
5. Memberikan motivasi terhadap siswa agar lebih bersemangat dalam menjalani
pendidikannya.
11
Kerusakan lingkungan adalah dimana kondisi lingkungan tersebut tidak dapat berfungsi
dengan baik lagi. Hal ini dapat terjadi karena faktor alam maupun faktor manusia. Contoh
kerusakan lingkungan yang terjadi karena faktor alam antara lain gempa, tsunami, banjir, gunung
meletus, dll. Sedangkan faktor alam yang diakibatkan oleh faktor manusia yaitu seperti banjir,
longsor, pembakaran hutan dan lain-lain. Di provinsi Jambi terdapat beberapa kerusakan
lingkungan yang sering terjadi yaitu:
Kerusakan ekosistem yang diakibatkan kebakaran hutan, illegal logging, illegal drilling, dan
penambangan emas tanpa izin. Kerusakan ekosistem di provinsi Jambi didominasi oleh
kebakaran hutan. Jumlah titik panas di Jambi pada 2019 terdeteksi mencapai 30.947 dengan luas
kebakaran mencapai 157.137 hektar yang mengakibatkan kerugian negara mencapai Rp.12
triliun.
Kerusakan lain yaitu akibat aktivitas penambangan emas tanpa izin. Pada tahun 2019
mencapai 33.832 hektar luas bukaan lahan yang tersebar di 5 kabupaten. Di kabupaten
Sarolangun mencapai 14.126 hektar bukaan lahan yang paling luas dengan kerugian negara
mencapai Rp.2,5 triliun. Belum lagi kasus penambangan minyak ilegal yang tidak kalah marak.
Kerusakan lingkungan akibat aktivitas ini mengakibatkan Tanaman Hutan Rakyat(Tahura)
Sultan Thaha Syaifuddin di Kecamatan Bajubang menjadi rusak, mencemari anak-anak sungai
yang menyebabkan 2.666 kasus ISPA serta 559 kasus infeksi kulit yang dialami oleh warga
sekitar lokasi penambangan. Dan hal ini mengakibatkan kerugian negara mencapai 12 triliun.
Kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kebakaran dapat dilakukan berbagai upaya antara
lain:
1. Mengoptimalisasikan fasilitas pendukung penanggulangan kebakaran hutan dan lahan
2. Melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar tidak melakukan pembakaran lahan
3. Meningkatkan patroli untuk mendeteksi dini kebakaran hutan dan lahan
4. Memonitor dan memastikan penataan dan pemetaan ekosistem gambut
5. Penyusunan dukungan anggaran pendukung pencegahan kebakaran hutan dan lahan
6. Penegakan hukum yang efektif dengan ahli, melakukan penindakan di lapangan jika
terjadi kebakaran
7. Melakukan pemadaman api untuk meminimalisir kebakaran hutan dan lahan
Tentu kerusakan lingkungan tidak hanya diakibatkan oleh faktor yang telah dijelaskan diatas,
namun ada juga kerusakan-kerusakan lainnya yang harus diperhatikan baik pemerintah maupun
12
masyarakat. Kerusakan lingkungan tidak akan terjadi apabila kita menyadari betapa pentingnya
kondisi lingkungan yang indah, bersih dan juga terjaga.
3.3 Kondisi lingkungan Hidup Alami yang ada di Provinsi Jambi serta Status
Konservasinya
Kondisi konservasi alami di provinsi jambi yaitu terdapat 4 Taman Nasional, 4 Cagar Alam,
dan 3 Taman Hutan kota. Jumlah Konservasi alami di Provinsi Jambi ini termasuk banyak
daripada provinsi provinsi lain yang di pulau sumatera. 4 taman nasional di jambi yaitu, Taman
nasional bukit 12, Taman nasional berbak, Taman nasional kerinci seblat, Taman nasional bukit
tiga puluh. 4 Cagar alam di jambi yaitu, Cagar alam hutan bakau pantai timur, Cagar alam sungai
batara, cagar alam durian luncuk I & II, dan Cagar alam gua ulu tingko. 3 Taman hutan kota di
jambi yaitu, Taman hutan pinus pal x, Taman kongkow, Taman hutan kota Muhammad sabki.
13
terbesar di dunia rafflesia arnoldi dan memiliki fauna sekitar 482 spesies. Taman nasional ini
masuk ke situs warisan dunia UNESCO dan taman warisan ASEAN.
14
Cagar Alam Durian Luncuk I dan II ditetapkan berdasarkan Surat Keputusan Menteri No.
34/Kpts-II/1987 tanggal 7 Mei 1987, menjadi kawasan pengelolaan di bawah BKSDA Jambi dan
pusat. Kondisi kawasan Cagar Alam Durian Luncuk I dan II mempunyai luas wilayah sebesar
74,8 Ha. Diantaranya perbatasan daerah yaitu Pirsus Karet Durian Lucuk di utara, selatan, barat,
dan timur. Secara administratif pemerintahan berada di Provinsi Jambi, Desa Jangga Baru,
Kabupaten Sarolangun Bangko dan Desa Guruh Baru, Kecamatan Pauh dan Batin XXIV,
Kabupaten Batanghari. Secara administratif, kawasan hutan juga berada di dalam lingkungan
kantor KSDA Jambi, KSDA Tanjung Jabung dan Resort KSDA Hutan Bakau Pantai Timur.
Topografi Cagar Alam Durian Luncuk merupakan tipe ekosistem formasi hutan dengan dataran
rendah dan tipe hutan khas jambi yang terwakili dalam ekosistem hutan bulian (Eusideroxylon
zwageri).
d. Cagar Alam Gua Ulu
Cagar Alam Gua Ulu Tiangko berada di desa Tiangko Panjang Kecamatan Sungai Manau,
Kabupaten Merangin, Jambi. Cagar alam ini mempunyai bentuk seperti goa dengan luas yang
kecil, yaitu hanya 1 Ha saja. Namun, cagar alam Gua Ulu Tiangko ini memiliki keunikan
ekosistem karena goa yang terdapat didalamnya membentuk jaringan goa bawah tanah yang
rumit seperti labirin. Cagar alam Gua Ulu Tiangko berbatasan langsung dengan sawah milik
warga setempat. Batas utara, barat, selatan hingga batas timur Cagar Alam Gua Ulu Tiangko
ialah persawahan warga. Pembatasan area cagar alam hanya berupa tiang kayu yang dibuat
dalam 3 tahun terakhir, yaitu sebelum tahun 2006. Pintu masuk cagar alam hanya satu, yaitu dari
arah timur yang juga merupakan area persawahan. Secara ekologis, Cagar Alam Gua Ulu
Tiangko merupakan habitat burung walet dan kelelawar yang memiliki peran penting baik bagi
masyarakat sekitar maupun makhluk hidup lainnya yang terdapat di sana.
15
tersohor di telinga warga Jambi terutama para pasangan yang ingin mengucap janji suci karena
tempat ini memiliki keindahan yang tak ada duanya, tempat ini juga kerap dijadikan tempat
skirmish komunitas airsoftgun, tempat camping anak sekolah dan juga para mahasiswa.
16
BAB II
METODE PENGUMPULAN DATA
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Metode penelitian
kualitatif adalah penelitian yang digunakan untuk menyelidiki, menggambarkan, menjelaskan,
menemukan kualitas atau keistimewaan dari pengaruh sosial yang tidak dapat dijelaskan, diukur
atau digambarkan melalui pendekatan kuantitatif. Metode kualitatif ini dipilih karena dengan
metode ini data yang diperoleh dapat memberikan hasil yang mendalam dan menyeluruh
terhadap permasalahan yang akan diteliti. Teknik pengambilan dan pengumpulan data dilakukan
dengan teknik studi literatur. Metode studi literatur adalah serangkaian kegiatan yang berkenaan
dengan metode pengumpulan data pustaka, membaca dan mencatat, serta mengelolah
bahan penelitian (Zed, 2008:3). Literatur yang digunakan dalam laporan ini yaitu dari berita
harian Provinsi Jambi dan Jurnal/Penelitian mahasiswa Provinsi Jambi. Setelah diperoleh data
melalui literatur literatur tersebut kemudian disajikan dalam bentuk tulang ikan atau fishbone,
sehingga diperoleh faktor dari permasalahan sebagai berikut:
17
BAB III
HASIL IDENTIFIKASI MASALAH DAN
REKOMENDASI PENYELESAIAN MASALAH
18
(M1.1.1) kelestarian-hutan
19
Kurangnya Armada
untuk Mengangkut
Sampah -
Metrojambi.com |
Berita Jambi Digital
20
Time Kurangnya Masyarakat yang Tidak memiliki Kesadaran Masyarakat
(T1) partisipasi antar malas membuang waktu karena sibuk di Kota Jambi Buang
masyarakat sampah di tempat dengan aktivitas Sampah Pada
dalam menjaga pembuangan dan masing masing Tempatnya Masih
lingkungan memilih (T1.1.1.1) Kurang
untuk membuang (jambiupdate.co)
mengurangi sembarangan
banjir (T1.1) sehinga
menyumbat
drainase
(T1.1.1)
21
hutan (M1.2) yang dilakukan untuk membuka perumahan dan tidak dilakukannya reboisasi juga
menjadi factor penyebab terjadinya banjir
22
1.1.21. Faktor Uang (Money)
Dana APBD yang dikeluarkan khusus untuk penanggulangan banjir provinsi Jambi
seharusnya mampu untuk menyelesaikan masalah banjir dengan membangun daerah resapan
yang efektif dan pemerataan pembangunan daerah resapan yang baik di sejumlah daerah. Namun
pada kenyataannya dana yang dikeluarkan tidak dimanfaatkan dengan semestinya sehingga
Menyebabkan pembangunan daerah resapan berjalan kurang optimal (M5.1.1) dan kurangnya
pemerataan pembangunan saluran air di berbagai daerah (M5.1.1.1).
23
Inovasi dan kreatifitas pemuda dan masyarakatnya sangat dibutuhkan untuk mengatasi masalah
dibidang teknologi ini.
24
manajemen cara cara dan alat efektif dalam
penanganan lama penanganan sampah
sampah (M3.1) (M3.1.1)
25
buatan drainase (I1.1.1) pemahaman
atau daerah menggunakan atau
resapan yang merawat sistem
baik untuk drainase dan laporan
mencegah banjir. permasalahan seputar
(I1.1) banjir melalui layanan
pengaduan masyarakat
provinsi Jambi.
26
sungai.
27
Untuk mengatasi belum optimalnya alat yang memadai dalam manajemen penanganan
sampah sehingga pengelolaan sampah masih menggunakan cara-cara dan alat lama yaitu dengan
melakukan perbaikan alat yang sudah ada dan menambah dengan sistem terbaru yang lebih
efektif dalam penanganan sampah. Sistem yang diterapkan yaitu sistem semi sanitary landfill,
yakni menumpuk sampah di satu tempat cekung dan memadatkan dan menimbunnya dengan
tanah. Pemerintah juga seharusnya membangun sarana dan prasarana pendukung untuk
menerapkan sistem full sanitary landfill serta mengolah sampah menjadi energy, pupuk, dan
produk bernilai lainnya dengan menambah jumlah mobil pengangkut sampah.
Kurangnya armada dan petugas pengangkut sampah juga dapat membuat managemen
penanganan sampah tidak berjalan dengan maksimal. Maka dari itu, masyarakat dapat
melakukan program gotong royong secara berkala untuk membersihkan lingkungan dari sampah.
Sehingga, walaupun petugas pengangkut sampah masih sangat terbatas, manajemen penangan
sampah tetap berjalan dengan maksimal dengan bantuan dari masyarakat sekitar.
28
masyarakat yaitu dengan memberikan informasi dalam bentuk edukasi yang baik kepada
masyarakat, tentang pemahaman menggunakan atau merawat sistem drainase. Karena drainase
memiliki peran yang sangat penting di kawasan yang berpenghuni. Sistem drainase yang baik
dapat membantu mencegah banyak persoalan, seperti mengurangi kemungkinan terjadinya
banjir. Selain pemerintah, masyarakat juga harus ikut andil dalam merawat drainase. Contonya
seperti adanya kesadaran akan pentingnya hidup bersih dengan tidak membuang sampah di
dalam drainase.
29
30
BAB IV
KESIMPULAN AKHIR
Potensi pulau Sumatera sudah banyak dikenal di Indonesia bahkan dunia. Hal ini
dikarenakan pulau Sumatera yang selain letaknya secara geografis strategis, pulau Sumatera juga
menyimpan berbagai aneka sumber daya alam yang sangat melimpah. Dan apabila ditelusuri
lebih lanjut, maka akan menemukan fakta bahwa pulau Sumatera memiliki cadangan sumber
daya energi yang sangat besar di Indonesia. Hal ini apabila didukung jalinan kerjasama antara
pemerintah pusat dan pemerintah daerah di pulau Sumatera dengan perusahaan BUMN yang
baik, maka pulau Sumatera akan menjadi " lumbung cadangan energi nasional " untuk negara
Indonesia. Akan tetapi, seiring berjalannya waktu proses pemanfaatan sumber daya energi ini
banyak tidak memperhatikan prosedur kelestarian lingkungan hidup yang berada di sekitarnya.
Sehingga banyak pencemaran lingkungan dimana-mana yang mengakibatkan terjadinya
ketidakseimbangan ekosistem alam di pulau Sumatera. Sehingga perlu adanya tindakan preventif
dan terarah untuk mengurangi dampak pencemaran lingkungan hidup tersebut. Seperti misalnya
pemerintah dapat membentuk badan non-departemen khusus pencegahan dan penanggulangan
pencemaran lingkungan hidup yang berwenang mengawasi, mengatur kebijakan pelestarian
lingkungan hidup, dan menindak tegas perusakan terhadap lingkungan yang diakibatkan oleh
kelalaian dalam proses pendayagunaan sumber energi nasional yang bertanggungjawab langsung
kepada presiden. Sehingga, apabila pembentukan badan khusus tersebut disetujui dan dibentuk
maka pencemaran dan kerusakan lingkungan yang diakibatkan oleh kelalaian dan kesengajaan
manusia maka akan berkurang.
Banjir merupakan salah satu peristiwa bencana alam yang sering melanda sejumlah negara
termasuk Indonesia. Kejadian banjir ini berupa genangan air yang berlebihan terutama yang
sering terjadi pada saat musim penghujan. Genangan air tersebut muncul karena adanya
peningkatan volume air yang mengalir diatas permukaan tanah, baik akibat curah hujan yang
tinggi atau luapan
air sungai. Bencana banjir bandang adalah bagian dari bencana hidrometeorologi yang
terindikasi berdampak signifikan terhadap kehidupan, dan harta benda. Faktor utama banjir
bandang adalah dipicu oleh intensitas hujan ekstrim. Kemudian berhubungan dengan kejadian
longsor yang menyumbat aliran sungai membentuk bendung alam. Selanjutnya tekanan aliran
31
sungai menjebol bendung alami tersebut dapat terjadi banjir bandang yang ditandai dengan
kecepatan aliran yang tinggi dengan membawa lumpur, kayu, dan batu (Adi, 2013). Kota Jambi
merupakan ibukota dari Provinsi Jambi yang terletak pada pulau Sumatera, Indonesia. Menurut
Badan Pusat Statistik Kota Jambi (2015) secara astronomis, posisi Kota Jambi berada pada
01˚30’2,98”-01˚40’1,07”
Lintang Selatan dan 103˚40’1,67”-103˚40’ 0,22” Bujur Timur. Kota Jambi juga dibelah oleh
sungai yang bernama sungai Batanghari. Maka dari itu, Kota Jambi sangat rawan terhadap
bencana banjir dengan curah hujan yang tinggi dan dikarenakan sungai yang meluap (Fhadilla,
2020). Daerah yang rawan banjir di Kota Jambi adalah Kecamatan Jelutung, Pasar Jambi, Danau
Teluk, Pelayangan, Alam Barajo, Kota Baru dan Telanaipura. Selain itu banjir terjadi di sekitar
daerah Aliran Sungai (DAS) Batanghari.
32
Daftar Pustaka
[1] Ary, "Potensi Bencana Alam dan Sebaran Tiap Wilayah di Jambi," 2020. [Online].
Available: https://haluannews.id/potensi-bencana-alam-dan-sebaran-tiap-wilayah-di-jambi/.
[2] Badan Pusat Statistik Provinsi Jambi, 2016. [Online]. Available:
https://jambi.bps.go.id/indicator/153/1641/1/luas-perairan-di-provinsi-jambi-km2-.html.
[3] BAPPEDA Kota Jambi, "BAPPEDA Kota Jambi - HOME," 2018. [Online]. Available:
http://bappeda.jambikota.go.id/.
[4] Jambi Network, "Demografi Provinsi Jambi," 2021. [Online]. Available:
http://www.jambinetwork.com/2015/07/demografi-provinsi-jambi.html.
[5] M. Lutfi, "Seloko sebagai Kebudayaan Jambi - Kompasiana.com," 2 November 2021.
[Online]. Available:
https://www.kompasiana.com/muhammadlutfi1767/61813ee5ffe7b5297335db02/seloko-
sebagai-kebudayaan-jambi.
[6] Badan Pusat Statistik, "Maret 2021, jumlah penduduk miskin di Provinsi Jambi sebanyak
293,86 ribu orang," 2020. [Online]. Available:
https://sensus.bps.go.id/berita_resmi/detail/sp2020/5005/maret-2021-jumlah-penduduk-
miskin-di-provinsi-jambi-sebanyak-293-86-ribu-orang.
[7] Badan Pusat Statistik, 2018. [Online]. Available:
https://jambi.bps.go.id/indicator/12/32/1/penduduk-provinsi-jambi.html.
[8] Wikimedia, "Taman Nasional Kerinci Seblat," 17 November 2006. [Online]. Available:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Kerinci_Seblat.
[9] Wikimedia, "Taman Nasional Bukit Duabelas," 28 Februari 2010. [Online]. Available:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Bukit_Duabelas.
[10] Wikimedia, "Taman Nasional Berbak," 13 Februari 2010. [Online]. Available:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Berbak.
[11] Wikimedia, "Taman Nasional Bukit Tigapuluh," 28 Februari 2010. [Online]. Available:
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Taman_Nasional_Bukit_Tiga_Puluh.
33