Professional Documents
Culture Documents
Laporan Kemajuan
Laporan Kemajuan
PENDAHULUAN
Bahasa isyarat menjadi jembatan untuk penyandang tunarungu dan tunawicara untuk
berkomunikasi kepada orang lain. Terdapat dua sistem bahasa isyarat yang digunakan di
Indonesia yaitu BISINDO (Bahasa Isyarat Indonesia) dan SIBI (Sistem Isyarat Bahasa
Indonesia). BISINDO dikembangkan oleh orang tunarungu sendiri melalui GERKATIN
(Gerakan Kesejahteraan Tuna Rungu Indonesia). BISINDO digunakan sebagai bahasa isyarat
dalam komunikasi sehari-hari bagi penyandang tunarungu dan tunawicara dengan
menggunakan gerakan kedua tangan dan ekspresi wajah. SIBI dikembangkan oleh orang
normal, bukan penyandang tunarungu (Susanty, Fadillah and Irawan, 2021). SIBI sama
dengan bahasa isyarat yang digunakan di Amerika yaitu American Sign Language (ASL)
(Maulida, 2017).
Sebelumnya telah diciptakan alat penerjemah bahasa isyarat seperti penerjemah bahasa
isyarat menggunakan kamera pada smartphone (Andrian, Purwanto and Mardiyanto, 2017)
dan alat penerjemah bahasa isyarat (BISINDO) dengan metode Principal Component
Analysis (PCA) (Borman and Priyopradono, 2018). Pada alat pertama untuk memperoleh
terjemahan yang akurat perlu dipastikan kontras citra antara tangan dan latar belakang tinggi
serta selama proses penerjemahan tangan dan smartphone tidak boleh bergerak (Andrian,
Purwanto and Mardiyanto, 2017). Pada alat kedua ini hanya mampu menerjemahkan bahasa
isyarat BISINDO yang berupa huruf (Borman and Priyopradono, 2018).
Inovasi yang ditawarkan pada produk yang akan dirancang dilihat dari teknologi yang
digunakan dan metode penerjemahan. Alat yang akan dibuat menggunakan teknologi VR
(Virtual Reality) dengan fitur utama mengubah gestur tangan menjadi huruf dan kata. Alat ini
didukung dengan teknologi computer vision yang dilengkapi dengan kamera untuk
menangkap frame gestur tangan lawan bicara. Frame dari kamera akan dilanjutkan dengan
pengolahan citra untuk melakukan proses pengenalan tangan dan pengenalan gerakan dengan
menggunakan OpenCV Python untuk mendapatkan hasil terjemahannya. Hasil terjemahan
akan diunggah ke cloud. Alat yang dirancang adalah sebuah kacamata pintar yang mampu
menerjemahkan gerakan bahasa isyarat dengan sistem bahasa BISINDO dan SIBI dengan
input berupa gambar dan teks sebagai keluaran yang muncul pada lensa kanan kacamata.
1. Bagaimana membuat alat yang mampu untuk menerjemahkan bahasa isyarat secara
cepat menjadi bentuk teks?
1.3 Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, agar mempermudah orang yang tidak paham bahasa
isyarat berkomunikasi dengan pengguna bahasa isyarat, maka kegiatan ini ditujukan sebagai
berikut:
1. Membuat alat yang mampu untuk menerjemahkan bahasa isyarat secara cepat menjadi
bentuk teks.
1.4 Manfaat
1. Produk Fungsional: Luaran wajib dari PKM-KC ini yaitu produk fungsional
(Kacamata yang bisa menerjemahkan bahasa isyarat) telah selesai dibuat. Kontribusi
dari alat ini untuk memudahkan orang yang awam dengan bahasa isyarat untuk
berkomunikasi dengan penyandang tunarungu dan tunawicara. Alat ini akan
menerjemahkan bahasa isyarat dengan menggunakan computer vision yang
terintegrasi dengan machine learning untuk membaca hasil tangkapan kamera dan
menyesuaikannya dengan dataset yang telah dikumpulkan.
2. Draft Paten: Draft paten sudah selesai ditulis dan telah diajukan untuk didaftarkan
kepemilikan hak cipta Produk di Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia
Republik Indonesia untuk memperoleh sertifikat HKI. (lampirkan form
pengumpulan)
3. Buku Pedoman penggunaan Kacamata Penerjemah : (Buku pedoman penggunaan
Kacamata Penerjemah ini telah selesai dibuat).Buku ini berisi spesifikasi dan cara
penggunaan dari alat yang sudah dibuat. Buku pedoman penggunaan alat ini bertujuan
sebagai panduan bagi pengguna saat berkomunikasi dengan penyandang disabilitas. .
4. Akun Media Sosial: Telah dibuat akun media sosial Instagram. @glostranpkmkc
5. Laporan Kemajuan: Laporan kemajuan telah selesai dibuat dengan memaparkan
tahapan seluruh kegiatan dan sudah memenuhi semua luaran yang di targetkan.
6. Laporan Akhir: Laporan akhir telah dibuat (80%).
7. Artikel ilmiah telah si submit di jurnal ini(tidak merupakan luaran wajib)
Gambar 3.1 Objective Tree Diagram Kacamata Pintar Berbasis VR (Virtual Reality)
Sebagai Alat Penerjemah Bahasa Isyarat Terintegrasi Machine Learning
Pada proses di atas pada penelitian ini menggunakan metode realtime keypoint classifier,
artinya proses pengambilan data dapat langsung melalui aplikasi dan langsung menggunakan
gestur tangan dengan bantuan hand landmark untuk menentukan titik koordinat pada jari.
Dengan menekan tombol angka “1” pada keyboard akan mengaktifkan mode keylogging dan
menekan tombol huruf yang akan dipelajari oleh mesin untuk menyimpan titik koordinat ke
file csv. Setelah dilakukan proses pengambilan data maka akan dilakukan preprocessing data
yang akan dilakukan dengan membuat hand landmark.
Titik-titik pada jari tersebut akan diubah menjadi index koordinat dan kemudian akan
disimpan dalam bentuk file csv.
Dari penelitian ini telah berhasil dibuat suatu produk kacamata penerjemah bahasa
isyarat yang mampu menerjemahkan bahasa isyarat secara Real Time untuk orang awam yang
tidak mengerti bahasa isyarat. Hasil dari penelitian ini sudah sesuai dengan target yang ingin
dicapai.
Target Luaran dari penelitian ini sudah terpenuhi 85%. Persentase pencapaian luaran
kegiatan PKM-KC dapat dilihat pada Tabel 4.3. Dokumentasi kegiatan PKM-KC dapat
dilihat pada Lampiran 2.
5. Akun sosial media Akun Media Sosial telah dibuat dan terus
memberikan perkembangan terkini dari
progres tim PKM-KC, akun media sosial 100%
telah mempublikasikan konten wajib di
tanggal 15 setiap bulannya.
Diskusi Tim