You are on page 1of 11

LAPORAN PRAKTIKUM KI 4221 KIMIA FORENSIK

ANALISA RAMBUT

Nama : Zico Daniel Despen Sihombing


NIM : 10518049
Tanggal Percobaan : 11 Februari 2022
Asisten : Alya Farhah Nabilah

LABORATORIUM KIMIA ANALITIK


PROGRAM STUDI KIMIA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
INSTITUT TEKNOLOGI BANDUNG
2022
ANALISA RAMBUT

I. TUJUAN PERCOBAAN
1.1 Menentukan jenis sampel rambut berdasarkan preparat standar rambut hewan dan
manusia.

II. TEORI DASAR


Rambut merupakan spesimen biologis yang sering ditemukan di TKP. Rambut
yang ditemukan biasanya merupakan rambut rontok yang dalam siklus pertumbuhan
rambut berada dalam fase telogen. Pemeriksaan forensik biasanya menggunakan cara
pemerolehan rambut untuk memperkirakan kuantitas DNA yang akan didapatkan.
DNA yang didapatkan dari rambut berakar melalui pencabutan langsung
menghasilkan 1 ± 750 ng/akar, sedangkan DNA yang berasal dari rambut rontok
menghasilkan 1 ± 10 ng/akar. Penilaian kualitas akar rambut melalui pemeriksaan
mikroskopis tergolong mudah untuk dilakukan. Selain dengan menganalisis DNA,
analisa rambut dalam forensik juga dapat dilakukan dengan menggunakan mikroskop,
dimana hal ini dilakukan dengan cara melihat struktur dari rambut dan jika bisa
dibandingkan dengan berbagai standar rambut yang ada (baik manusia ataupun
hewan) (Yosephi et al., 2016).
Mikroskop merupakan peralatan yang sering digunakan di laboratorium dan
berfungsi untuk mengamati suatu objek yang sangat kecil dengan cara melakukan
perbesaran bayangan objek dengan menggunakan lensa. Mikroskop memiliki dua kali
proses perbesaran yaitu pada lensa objektif (lensa yang dekat dengan objek) dan lensa
okuler (lensa yang dekat dengan mata). Mikroskop memiliki banyak macam jenis.
Terdapat dua tipe mikroskop yang saat ini sering digunakan yaitu mikroskop
monokular (dengan 1 lensa okuler) dan mikroskop binokular (dengan sepasang lensa
okuler). Perkembangan teknologi pada mikroskop saat ini sudah sampai pada
mikroskop digital yang merupakan pengembangan dari mikroskop konvensional
biasa, mikroskop digital yaitu mikroskop yang memungkinkan gambar untuk
ditampilkan pada layar monitor dan data gambar dapat disimpan sebagai arsip dan
analisis tingkat lanjut (Muqoddam et al., 2019).
III. ALAT DAN BAHAN
Alat yang digunakan pada percobaan ini adalah mikroskop dan kamera
handphone.
Bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah rambut kucing, rambut ayam,
rambut manusia, rambut rusa, rambut kuda, tali rapia, rambut anjing, rambut tikus,
rambut mencit, sampel 4, dan sampel 6.

IV. CARA KERJA


Mula-mula dilakukan preparasi sampel terlebih dahulu. Kemudian, mikroskop
dinyalakan dan lensa yang digunakan diatur ke perbesaran 10×10 (okuler 10, objektif
10). Lalu, preparat sampel ditaruh ke meja kerja mikroskop dan diatur posisinya
hingga dapat diamati dengan baik. Visualisasi mikroskop pada berbagai sampel ini
didokumentasikan dengan kamera untuk dianalisis lebih lanjut.

V. DATA PENGAMATAN
Tabel 5.1 Hasil mikroskop dari standar dan sampel
No. Nama Sampel Foto

1. Rambut Kucing
2. Rambut Ayam

3. Rambut Manusia

4. Rambut Rusa
5. Rambut Kuda

6. Tali Rapia

7. Rambut Anjing
8. Rambut Tikus

9. Rambut Mencit

10. Sampel 4
11. Sampel 6

VI. PEMBAHASAN
Sampel rambut adalah salah satu sumber daya terpenting dalam analisis
forensik TKP, seringkali memberikan informasi berharga yang dapat membantu
mengarahkan pada identifikasi tersangka atau korban. Rambut dapat dijadikan sebagai
barang bukti forensik yang baik karena rambut dapat dipelajari serta dapat bertahan
hingga bertahun – tahun. Selain itu, rambut juga menyimpan informasi biologis yang
sangat banyak serta untuk memeriksanya tidaklah sulit serta tidak memerlukan biaya
yang besar. DNA juga dapat diperoleh dari rambut dan hal ini memberikan manfaat
tambahan dalam fungsinya sebagai barang bukti forensik. Rambut dapat memberikan
informasi investigatif yang kuat apabila pemeriksaannya dilakukan secara benar,
akurat, dan terdeskripsikan dengan jelas. mtDNA dapat membedakan rambut dari
sumber yang berbeda walaupun rambut tersebut mempunyai karakter mikroskopik
yang mirip atau kurang. Walaupun begitu, perbandingan rambut dengan mikroskopik
sering dapat membedakan sampel pada individu-individu yang mempunyai hubungan
secara maternal di mana mtDNA tidak dapat menganalisisnya (Tridico, 2015).
Rambut adalah serat ramping yang tumbuh menonjol dari kulit yang memiliki
karakteristik mikroskopis yang berbeda seperti bentuk, warna, dan penampilan akar.
Variabilitas dalam karakteristik tersebut dapat membantu ilmuwan forensik untuk
menentukan usia, jenis kelamin, dan asal ras dari orang yang mengalami kerontokan
rambut, serta memungkinkan seseorang untuk menentukan dari area mana rambut
tubuh berasal. Rambut juga dapat digunakan untuk mengekstrak DNA untuk analisis
yang dapat membantu mempersempit siapa yang mungkin terlibat dalam kejahatan
(Robertson, 2020). Rambut tersusun atas keratin dengan kadar tinggi dan dibagi ke
dalam 3 daerah utama yaitu kutikula, korteks, dan medula seperti ditunjukkan pada
Gambar 6.1. Pertumbuhan rambut dimulai dari papilla dan mempunyai akar rambut
yang tentunya menyatu dengan kulit kepala dan di atas kulit kepala tersebut terdapat
shaft (Douglas W. Deedrick & Sandra L. Koch, 2004).

Gambar 6.1 Struktur rambut (Douglas W. Deedrick & Sandra L. Koch, 2004)
Kutikula (Gambar 6.2) adalah lapisan luar batang rambut yang tembus
cahaya yang terdiri dari scales yang menutupi batang rambut. Scale kutikula selalu
menunjuk dari ujung proksimal atau akar rambut ke ujung distal atau ujung rambut.
Terdapat 3 struktur dasar yang membentuk kutikula seperti koronal (menyerupai
mahkota), spinosus (menyerupai kelopak bunga), dan imbricate (permukaan rata)
(Douglas W. Deedrick & Sandra L. Koch, 2004).

Gambar 6.2 Struktur kutikula (Douglas W. Deedrick & Sandra L. Koch, 2004)
Korteks adalah bagian utama rambut yang terdiri dari sel-sel memanjang dan
fusiform (berbentuk gelendong). Korteks berisi fusi kortikal, butiran pigmen, dan/atau
struktur besar berbentuk oval hingga bulat yang disebut badan ovoid. Fusi kortikal
adalah ruang udara berbentuk tidak beraturan dengan berbagai ukuran. Fusi kortikal
ini umumnya ditemukan di dekat akar dewasa rambut manusia, meskipun mereka
mungkin ada di sepanjang rambut. Granula pigmen adalah struktur kecil, gelap, dan
padat yang tampak granular dan jauh lebih kecil dari fusi kortikal. Granula pigemen
ini bervariasi dalam warna, ukuran, dan distribusi dalam satu rambut. Pada manusia,
butiran pigmen umumnya didistribusikan ke arah kutikula, kecuali pada individu
berambut merah seperti pada Gambar 6.3a. Bulu hewan memiliki butiran pigmen
yang umumnya didistribusikan ke arah medula, seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 6.3b. Badan ovoid berukuran besar (lebih besar dari butiran pigmen),
struktur padat yang berbentuk bulat hingga oval, dengan margin yang sangat teratur.
Badan ovoid ini berlimpah di beberapa bulu sapi dan anjing serta di bulu hewan
lainnya. Untuk berbagai tingkat, badan ovoid juga ditemukan di rambut manusia
(Douglas W. Deedrick & Sandra L. Koch, 2004).

A B
Gambar 6.3 Struktur granula pigmen (Douglas W. Deedrick & Sandra L. Koch,
2004)
A) Manusia, B) Hewan
Medula adalah inti pusat sel yang mungkin ada di rambut. Jika diisi dengan
udara, medula muncul sebagai struktur hitam atau buram di bawah cahaya yang
ditransmisikan, atau sebagai struktur putih di bawah cahaya yang dipantulkan. Jika
diisi dengan media pemasangan atau zat bening lainnya, strukturnya tampak jernih
atau tembus cahaya dalam cahaya yang ditransmisikan, atau hampir tidak terlihat
dalam cahaya yang dipantulkan. Pada rambut manusia, medula umumnya tidak
berbentuk, sedangkan pada bulu hewan, strukturnya seringkali sangat teratur dan
terdefinisi dengan baik (Douglas W. Deedrick & Sandra L. Koch, 2004).
Rambut manusia dapat dibedakan dari rambut mamalia lain. Rambut hewan
diklasifikasikan menjadi tiga tipe dasar sebagai berikut.
1. Guard hairs yang membentuk lapisan luar hewan dan memberikan
perlindungan.
2. Fur atau wool hairs yang membentuk lapisan dalam hewan dan memberikan
insulasi.
3. Tactile hairs (kumis) yang ditemukan di kepala hewan dan menyediakan
fungsi sensorik.
Jenis rambut lain yang ditemukan pada hewan termasuk rambut ekor dan rambut surai
(kuda). Rambut manusia tidak begitu terdiferensiasi dan dapat digambarkan sebagai
kombinasi yang dimodifikasi dari karakteristik guard hairs dan fur hairs. Rambut
manusia umumnya konsisten dalam warna dan pigmentasi sepanjang batang rambut,
sedangkan bulu hewan dapat menunjukkan perubahan warna radikal dalam jarak
pendek yang disebut pita. Distribusi dan kepadatan pigmen pada bulu hewan juga
dapat menjadi ciri yang dapat diidentifikasi. Pigmentasi rambut manusia terdistribusi
secara merata, atau sedikit lebih padat ke arah kutikula, sedangkan pigmentasi rambut
hewan terdistribusi lebih terpusat, meskipun lebih padat ke arah medula. Medula, bila
terdapat pada rambut manusia, tampak amorf, dan lebarnya umumnya kurang dari
sepertiga diameter keseluruhan batang rambut. Medula pada bulu hewan normalnya
kontinu dan terstruktur dan umumnya menempati area yang lebih besar dari sepertiga
diameter keseluruhan batang rambut. Akar rambut manusia umumnya berbentuk
gada, sedangkan akar bulu hewan sangat bervariasi antar hewan. Pola skala kutikula
pada rambut manusia secara rutin dilakukan. Bulu hewan menunjukkan pola skala
yang lebih bervariasi. Bentuk batang rambut juga lebih bervariasi pada bulu hewan
(Douglas W. Deedrick & Sandra L. Koch, 2004).
Berdasarkan hasil percobaan, dapat diketahui bahwa kedua sampel merupakan
sampel dari rambut hewan hal tersebut dikarenakan kedua sampel tersebut memiliki
warna yang tidak merata di setiap bagiannya. Selain itu, pigmentasi pada pada sampel
tersebut tampak lebih terpusat ke arah medula (tampak adanya bayangan di sekitar
warna hitam seperti pada Gambar 6.3b). Jika dilihat dari strukturnya, sampel ini juga
diambil secara baik-baik tanpa adanya tarik paksa, dibuktikan dengan tidak adanya
percabangan tidak teratur pada ujung rambut saat dilihat pada mikroskop. Selain itu,
kedua sampel ini juga tidak diambil dengan cara dibakar, karena apabila dibakar akan
tampak pada sampel di mikroskop adanya buliran rambut yang hangus. Kedua sampel
ini diduga diambil secara baik-baik dengan cara digunting. Secara makroskopis,
sampel 4 diduga sebagai rambut ayam. Hal ini dapat dilihat dari strukturnya yang
bercabang dan padat serta adanya tulang atau penyangga pada bagian tengah rambut.
Sama halnya secara mikroskopis, jika sampel 4 dibandingkan dengan berbagai rambut
standar yang ada maka sampel 4 memiliki bentuk, warna hitam, dan ketebalan yang
sama persis dengan rambut ayam. Kemudian, pada sampel 6 secara makroskopis
diduga sebagai rambut rusa atau rambut kuda, hal ini dikarenakan kedua rambut
tersebut memiliki warna coklat yang sama dan ketebalan yang sama. Namun, setelah
dianalisis secara mikroskopis dengan mikroskop, tampak bahwa sampel 6 memiliki
ketebalan yang sangat besar dengan pigmentasi hitam yang cukup pekat. Hal ini sama
halnya dengan rambut rusa yang memiliki ketebalan yang lebih tebal dibandingkan
rambut kuda secara mikroskopis. Maka dapat dikatakan bahwa sampel 6 merupakan
rambut rusa.

VII. KESIMPULAN
Berdasarkan percobaan, diperoleh bahwa sampel 4 merupakan rambut ayam
sedangkan sampel 6 merupakan rambut rusa.

VIII. DAFTAR PUSTAKA


Douglas W. Deedrick, & Sandra L. Koch. (2004). Microscopy of Hair Part II: A
Practical Guide and Manual for Animal Hairs. Forensic Science
Communications, 6(3), 1–28.
Muqoddam, M., Kartika, W., & Wibowo, S. A. (2019). Modul Digitalisasi
Mikroskop. Medika Teknika : Jurnal Teknik Elektromedik Indonesia, 1(1), 1–
8. https://doi.org/10.18196/mt.020113
Robertson, S. (2020). Hair Analysis in Forensic Science. News Medical Life
Sciences. https://www.news-medical.net/life-sciences/Hair-Analysis-in-
Forensic-Science.aspx
Tridico, S. R. (2015). Morphological and Molecular Approaches To Characterise
Modifications Relating To Mammalian Hairs in Archaeological,
Paleontological and Forensic Contexts. Murdoch University.
Yosephi, V., Dhanardhono, T., & Saebani, S. (2016). Perbedaan Kuantitas Dna Yang
Diekstrak Dari Akar Rambut Berbagai Fase Pertumbuhan. Jurnal Kedokteran
Diponegoro, 5(4), 1846–1854.

You might also like