You are on page 1of 7

TUGAS

MANAJEMEN MSDM

OLEH :

ANGEL CRISTIN LAMBE


206601073

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI ENAM-ENAM KENDARI
2023
JURNAL 1 INDO

NAMA REVIEWER ANGEL CRISTIN LAMBE


JUDUL Pendekatan Persepsi dan Pengambilan Keputusan Individual
oleh Kiai di Pondok Pesantren dalam Perspektif Stephen P.
Robbins

PENULIS Ida Andriyani,1* Muhammad Rafiq Kurniawan,2 Ike Yama


Agustina.3
NO/TANGGAL Vol 12 No.2, 2021, hal 261-272
KATA KUNCI Pendekatan Persepsi, Pengambilan keputusan individu, Kiai,
Stephen P. Robbins.
LATAR BELAKANG Mengkorelasikan konsep pendekatan persepsi sebagai
MASALAH kemungkinan landasan teoretis perilaku organisasi dan
pengambilan keputusan ke dalam konteks kehidupan sosial,
khususnya dalam lembaga pendidikan Islam yang di Indonenesia
diwakili oleh pondok pesantren akan menjadi suatu ketertarikan
tersendiri. Mengingat, sejauh ini nilai, etika, dan budaya yang
membentuk perilaku di pondok pesantren kemungkinan
didasarkan pada persepsi santri terhadap kiai (Prasetyo, 2022;
Salabi, 2021). Apakah kiai berwibawa? atau kharismatik, visioner
dan berbagai model kepemimpinan yang bisa dilekatkan akan
sangat tergantung pada bagaimana seorang kiai membentuk
persepsi tentang dirinya, atau bagaimana individu-individu santri
mempersepsikannya. Beberapa alasan yang sudah dipaparkan
cukup menjadi alasan bagi peneliti untuk melakukan penelitian
mengenai bagaimana keputusan seharusnya diambil di pondok
pesantren, dan apa yang dapat dilakukan seorang kiai untuk
memperbaiki pengambilan keputusan mereka dengan
mengadopsi pendekatan persepsi yang akan dianalisis melalui
kajian pustaka terhadap buku Perilaku Organisasi karya Stephen
P. Robbins.

TUJUAN PENELITIAN Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana


keputusan seharusnya diambil di pondok pesantren, dan apa
yang dapat dilakukan seorang kiai untuk memperbaiki
pengambilan keputusan mereka dengan mengadopsi pendekatan
persepsi.

METODE PENELITIAN Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis


penelitian kajian kepustakaan (library research).

HASIL PENELITIAN Membandingkan gaya kepemimpinan rasional dan intuitif, Hanafi


(2018) menyimpulkan keputusan rasional biasanya dilakukan
oleh pemimpin yang memiliki informasi yang cukup, sehingga ia
bisa menentukan keputusan yang rasional untuk organisasi yang
ia pimpin. Sedangkan keputusan intuitif biasanya dipakai Ketika
informasi yang tersedia terbatas, di hadapkan pada situasi yang
baru atau Tindakan yang tidak biasa. Dari kajian di atas,
tampaknya secara deduktif bisa ditarik benang merah bahwa
kedua model tersebut tidak harus berjalan secara independen
untuk menghasilkan keputusan yang baik, lebih tepatnya
keduanya bisa saling melengkapi.

KESIMPULAN Setelah melakukan studi pustaka atau kajian literatur mengenai


persepsi dan pengambilan keputusan individu kiai di pondok
pesantren pada buku Perilaku Organisasi karya Stephen P.
Robbin dan didiskusikan secara kritis dengan literatur ilmiah
lainnya, maka dapat ditarik kesimpulan terdapat lima langkah
yang dapat dilakukan kiai untuk menentukan bagaimana
keputusan seharusnya diambil di pondok pesantren, dan apa
yang dapat dilakukan seorang kiai untuk memperbaiki
pengambilan keputusan mereka. Lima langkah tersebut adalah;
1) menganalisis situasi; 2) memahami bias; 3) mengkombinasikan
analisis rasional dengan intuisi; 4) memilih gaya pengambilan
keputusan yang relevan untuk kasus yang spesifik; dan 5)
meningkatkan kreativitas.

SARAN Penelitian ini diharapkan mampu memberikan sumbangan yang


signifikan terhadap perkembangan ilmu pengetahuan khususnya
ilmu manajemen pendidikan dalam korelasinya antara perilaku
organisasi dan pengambilan keputusan individu kiai di pondok
pesantren.
JURNAL 2 INDO

NAMA REVIEWER ANGEL CRISTIN LAMBE


JUDUL Persepsi, Pengambilan Keputusan, Konsep diri dan Values

PENULIS Firdayanti B Hakima, Puteri Eka Yunitab, Dedi Supriyadic,


Isbayad*, Amir Tengku Ramlye
NO/TANGGAL Vol. 1, No. 3, 2021, hal 155-165
KATA KUNCI Persepsi, konsepdiri, Pengambilan keputusan, Value
LATAR BELAKANG Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh
MASALAH penginderaan, yaitu suatu stimulus yang diterima oleh individu
melalui alat reseptor yaitu indera. Alat indera merupakan
penghubung antara individu dengan dunia luarnya. Persepsi
merupakan stimulus yang diindera oleh individu, diorganisasikan
kemudian diinterpretasikan sehingga individu menyadari dan
mengerti tentang apa yang diindera. Faktor-faktor yang
mempengaruhi persepsi pada dasarnya dibagi menjadi 2 yaitu
Faktor Internal dan Faktor Eksternal. Salah satu perspektif
pendekatan pada Komitmen Organisasional adalah berdasarkan
pada ikatan afektif karyawan terhadap organisasinya yang mana
sudut pandang Komitmen Organisasional ini terkarakteristikan
pada sebuah kepercayaan yang kuat dan penerimaan atas tujuan
dan nilai yang dimiliki organisasi oleh karyawan; keinginan untuk
menggunakan usaha yang lebih dengan mengatasnamakan
organisasi; dan keinginan yang kuat untuk menjaga keanggotaan
dalam organisasi.

TUJUAN PENELITIAN Organisasi yang ingin mencapai tujuannya secara efektif dan
efisien harus bisa mengontrol factor-faktor yang mempengaruhi
kualitas dari persepsi, konsep diri dan value dari tiap individu.
Sehingga dapat memimimalisir konflik dan dapat mencapat
tujuan organisasi sesuai yang direncanakan.

METODE PENELITIAN Metode penelitian ini menggunakan metode literature review.


Data yang digunakan adalah data sekunder.

HASIL PENELITIAN Pengambilan keputusan merupakan kegiatan penentuan


alternatif. Karen ini berkaitan dengan fungsi dari manajemen.
Seperti jika seorang leader melakukan planning, pengelolaan,
dan kontroling maka akan membuat suatu keputusan. Ada
beberapa pendekatan yang dilakukan oleh leader dalam hala ini
biasanya manajer dalam melakukan suatu pengambilan
keputusan umumnya dilakukan pada salah satu dari bebepara
tipe yang ada dalam pengambilan keputusan, yaitu : (1) Model
Klasik, (2) Model Administratif, dan (3) Model Politis. Persepi
adalah merupakan cara untuk mengornagisasikan dan
menjelaskan tentang kesan indera manusia supaya dapat
memebrikan makna pada kondisi lingkungan mereka. Cara ini
meliputi sensasi, atensi dan interpretasi. Karena konsep diri yang
baik dan positif maka akan bisa melahirkan sikap yang optimist,
berani dalam melakukan hal baru. Bisa menanggung rsiko untuk
sukses dan berani pula untuk gagal tentunya dengan penuh
percaya diri, antusias bahkan berani untuk menentukan tujuan
hidupnya serta selalu bersikap dan berfikir postif.
Kepemimpinan diri atau dikenal dengan istilah self leadership
adalah merupakan pengembangan strategi yang di pusatkan
pada tingkah laku, pikiran dan perasaan yang dipakai untuk
menguasai atau mnegendalikan diri. Kepemimpinan diri ini juga
dianggap bisa membentuk focus leadership. Self leadership ini
merupakan sesuatu yang dilakukan oleh sesesorang untuk
memimpin diri mereka sendiri. Setiap orang perlu untuk bisa
berkreasi dan membuat perubahan, sebab perubahan bisa
terjadi setiap saat.

KESIMPULAN Organisasi sebagai sebuah lembaga yang terdiri dari banyak


orang, perlu memahami dengan benar akan fungsi dan pengaruh
persepsi, pengambilan keputusan , konsepdiri dan value. Dimana
kesemuanya sangat berkaitan dalam menyelaraskan semua
karakter dalam organisasi, dan menciptakan sebuah budaya
organisasi yang khas dalam suatu organisasi. Pengambilan
keputusan dalam organisasi dipengaruhi oleh persepsi,
konsepdiri dan value dalam suatu organisasi, dimana jika semua
variable ini memiliki nilai kualitas yang tinggi akan
mempengaruhi kualitas pengambilan keputusan organisasi. Yang
pada akhirnya berdampak pada hasil yang diinginkan.
Kepimimpinan yang kuat akan memberikan dampak yang besar
terhadap kemajuan suatu organisasi, kepemimpinan yang lemah
akan membuat organisasi kurang berkembang, karena tidak
dapat menyelesaikan konflik yang ada dalam organisasi

SARAN Jurnal ini perlu melakukan analisis yang lebih komprehensif


untuk menguji hubungan antara keempat variabel tersebut.
Analisis ini dapat dilakukan dengan menggunakan berbagai
metode penelitian, seperti studi kasus, survei, dan eksperimen.

JURNAL 1 INTER

NAMA REVIEWER ANGEL CRISTIN LAMBE


JUDUL Hubungan Antara Persepsi Risiko dan Gaya Pengambilan
Keputusan Mahasiswa Universitas Turki: Studi Deskriptif
Perbedaan Individu

PENULIS Kadek Ferrania Paramitadewi 1


NO/TANGGAL Vol. 6, No. 6, 2017: 3370-3397
KATA KUNCI

LATAR BELAKANG Generasi muda menghadapi banyak permasalahan yang dibawa


MASALAH oleh sistem pendidikan di perguruan tinggi seperti adaptasi
terhadap lingkungan baru, mengambil keputusan sendiri,
mengambil tanggung jawab dan menanggung akibatnya, berhasil
dalam pembelajaran, memenuhi kebutuhan akomodasi dan
menjalin pertemanan. Semua ini berdampak pada persepsi
generasi muda mengenai pengambilan keputusan terkait risiko
Setelah Pada masa remaja, remaja akan terus menerus terbaik
mengajarkan kebiasaan mengambil keputusan secara bebas dan
bertanggung jawab [14]. McCandless dan Coop [1979]
menyatakan bahwa sulit untuk mempelajari bagaimana
memberikan keputusan yang efektif dan hal itu memerlukan
waktu yang lama. Namun, ini adalah keterampilan paling penting
yang diharapkan dari generasi muda [15]. Hasil penelitian ini
diharapkan dapat memberikan data praktis dan obyektif
mengenai gaya pengambilan keputusan pembangunan generasi
muda baru, yang merupakan tujuan utama masyarakat Turki
modern.

TUJUAN PENELITIAN Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gaya
pengambilan keputusan mahasiswa Turki (usia 17-20+) dan
persepsi risiko dalam hidup mereka dari aspek variabel deskriptif
(gender, perumahan, persepsi kompetensi ekonomi, dan lokasi
tempat tinggal).

METODE PENELITIAN metode analisis statistik “TUKEY” dalam kerangka “POST HOC
TESTS”

HASIL PENELITIAN Pada titik ini, dapat diasumsikan bahwa fakta bahwa gaya
pengambilan keputusan yang diambil siswa berbeda dalam hal
lokasi tempat tinggal, mungkin berasal dari perbedaan budaya.
Dalam studi Mau [24], meskipun gaya pengambilan keputusan
rasional dan intuisional siswa Taiwan dan Amerika Serikat
serupa, perbedaan signifikan terdeteksi pada tingkat gaya
pengambilan keputusan dependen mereka. Hasil yang menarik
berdasarkan temuan ini adalah, pengambilan kota keputusan
rasional siswi merupakan determinan pengambilan keputusan
luar negeri penghindaran paling banyak pada tingkat rendah (r =
0,339) dan dalam * Jenis kelamin arah yang positif. Interaksi ini
ditemukan pada tingkat rendah (r = 0,287) dan positif untuk
pengambilan keputusan intuitif. Dapat dikatakan bahwa ketika
siswa perempuan mengevaluasi alternatif-alternatif dengan cara
yang rasional, memiliki kecenderungan menghindari situasi
berisiko, kepercayaan diri mereka terhadap intuisi dan tindakan
mereka mungkin berbeda-beda. Temuan ini sejalan dengan
model keyakinan Kesehatan yang secara kasar dapat dipahami
sebagai contoh perspektif pengambilan keputusan perilaku
dalam konteks kesehatan [29, 30].

KESIMPULAN Temuan-temuan yang diperoleh berdasarkan variabel gender ini


menunjukkan bahwa data terkini mengenai peran tradisional
perempuan dan laki-laki kembali terkonfirmasi. Namun, selain
mengevaluasi temuan-temuan pelengkap yang kami pilih
berdasarkan variabel independen dan memperkaya literatur
dengan sudut pandang yang lebih luas, penting juga untuk
membuat profil generasi muda di Turki dalam kaitannya dengan
gaya pengambilan keputusan mereka.

SARAN Pihak pimpinan di dalam organisasi pemerintahan sebaiknya Jurnal ini


perlu menggunakan alat ukur yang lebih akurat untuk mengukur
persepsi risiko dan gaya pengambilan keputusan. Alat ukur yang
digunakan harus valid dan reliabel.

You might also like