You are on page 1of 16

JURNAL FARMASI 1 juli 2023

PERBANDINGAN AKTIVITAS ANTIOKSIDAN SEDUHAN TEH BIJI BUAH ALPUKAT


BIASA (Persea americana Mill) DENGAN
ALPUKAT MENTEGA MENGGUNAKAN METODE DPPH

Nurul Fatma Nelly

Program Studi Farmasi,Fakultas Farmasi, Universitas YPIB Majalenka


E-mail:nurulfatman@gmail.com

ABSTRACT

Nurul Fatma Nelly, 2023 "Comparison of Antioxidant Activity of Regular Avocado Seed Tea
(Persea Americana Mill) With Avocado Butter Using the Dpph Method. This research was conducted at
the Laboratory of the Faculty of Pharmacy, University of YPIB Majalengka, with the Main Advisor:
Bambang Karsidin, M.Si and Supervisor As well as apt. Subagja, M.Sc,.
Free radicals or ROS (Reactive Oxygen Species) are defined as atoms or molecules that have an
unpaired electron in their outer orbit. Free radicals can enter the body and attack healthy cells and cause
these cells to lose their function and structure. The negative effects of free radicals on the body can be
prevented by compounds called antioxidants. Where one of the beverage preparations to make
antioxidants from natural ingredients is tea. The purpose of this study was to determine the antioxidant
activity and IC50 value of regular avocado seed tea (Persea americana Mill) and butter avocado seed tea
(Persea americana Mill) in steeping variations of 70 and 100 degrees Celsius for 3 minutes which
showed antioxidant activity. and the best IC50 value. This test was carried out using a spectrophotometer
to observe the absorbance of each test solution and then its IC50 value was determined. From the two
types of samples used, the results obtained were that the steeping of regular avocado seed tea at 70 ⁰C had
moderate antioxidant activity and at 100⁰C it was strong, while the steeping of butter avocado seed tea at
70⁰C had weak antioxidant activity and at 100⁰C. while with consecutive IC50 values of 148.376 ppm,
94.756 ppm, 181.298 ppm and 145.588 ppm. From testing the antioxidant activity, it can be concluded
that there are differences in antioxidant activity between the steeping of regular avocado seed tea and the
steeping of avocado butter tea with different temperature variations

.Keywords: Brewed Tea, Avocado Fruit Seeds (Persea americana Mill), Antioxidants, DPPH

1
Aktivitas antioksidan
ABSTRAK

Nurul Fatma Nelly, 2023 “Perbandingan Aktivitas Antioksidan Seduhan Teh Biji Buah Alpukat
Biasa (Persea Americana Mill) Dengan Alpukat Mentega Menggunakan Metode Dpph”. Penelitian ini
dilakukan di Laboratorium Fakultas Farmasi Universitas YPIB Majalengka, dengan Pembimbing Utama :
Bambang Karsidin, M.Si dan Pembimbing Serta apt. Subagja, M.Si,.
Radikal bebas atau ROS (Reactive Oxygen Species) didefinisikan sebagai atom atau molekul
yang memiliki elektron tidak berpasangan pada orbit luarnya. Radikal bebas dapat masuk ke dalam tubuh
dan menyerang sel-sel yang sehat dan menyebabkan sel-sel tersebut kehilangan fungsi dan strukturnya.
Efek negatif radikal bebas terhadap tubuh dapat dicegah dengan senyawa yang disebut antioksidan.
Dimana salah satu sediaan minuman untuk membuat antioksidan dari bahan alam tersebut adalah teh.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui aktivitas antioksidan dan nilai IC50 dari seduhan teh biji
buah alpukat biasa (Persea americana Mill) dan seduhan teh biji buah alpukat mentega (Persea
americana Mill) pada variasi seduhan 70 dan 100 derajat celcius selama 3 menit yang menunjukan
aktivitas antioksidan dan nilai IC50 yang paling baik. Pengujian ini dilakukan dengan menggunakan
spektrofotometer untuk mengamati absorbansi dari masing-masing larutan uji dan kemudian ditentukan
nilai IC50 nya. Dari kedua jenis sampel yang digunakan adapun hasil yang didapatkan bahwa seduhan teh
bii buah alpukat biasa pada suhu 70⁰C memiliki aktivitas antioksidan yang sedang dan pada suhu 100⁰C
kuat sedangkan pada seduhan teh biji buah alpukat mentega pada suhu 70⁰C memiliki aktivitas
antioksidan yang lemah dan pada suhu 100⁰C sedang dengan nilai IC50 berturut yaitu 148,376 ppm,
94,756 ppm, 181,298 ppm dan 145,588 ppm. Dari pengujian aktivitas antioksdian tersebut dapat
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan aktivitas antioksidan antara seduhan teh biji buah alpukat biasa
dengan seduhan teh biji buah alpukat mentega dengan variasi suhu yang berbeda.

Kata Kunci : Seduhan Teh, Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill), Antioksidan, DPPH
JURNAL FARMASI 1 JUNI 2023

PENDAHULUAN memberikan elektron, mengikat dan mengakhiri


Istilah antioksidan dan radikal bebas reaksi berantai radikal bebas (Hallwell, 2012).
merupakan istilah yang cukup populer di Namun, adanya kekhawatiran terhadap efek
kalangan ahli gizi dan tenaga kesehatan samping penggunaan antioksidan sintetik
profesional lainnya. Dalam beberapa tahun ini, menyebabkan banyak penelitian tentang potensi
istilah tersebut semakin sering digunakan dan antioksidan alami yang berasal dari tanaman
mulai menyita perhatian publik, khususnya (Saleh, Clark, Woodard, dan Deolu, 2010).
masyarakat yang memiliki kepedulian pada Dimana salah satu sediaan minuman untuk
kesehatan dan gaya hidup. Beberapa penelitian membuat antioksidan dari bahan alam tersebut
juga mengungkapkan peran dari stress oksidatif adalah teh. Teh adalah jenis minuman non alkohol
yang disebabkan oleh radikal bebas dan berbagai yang terbuat dari daun teh yang mengalami proses
penyakit yang berbahaya, seperti penyakit pengolahan tertentu. Teh mengandung tanin,
kanker, penyakit yang berhubungan dengan kafein, dan flavonoid. Flavonoid yang terkandung
kardiovaskular, dan penyakit degneratif. dalam teh merupakan antioksidan yang dapat
Penelitian-penelitian tersebut juga membantu mencegah penyakit kardiovaskuler
menyampaikan bahwa antioksidan memiliki nilai (Surtiningsih, 2005). Produk teh saat ini telah
terapetik pada penyakit-penyakit tersebut. (Barhe mengalami banyak perkembangan, teh tidak
dan Tchouya, 2014) hanya terbuat dari daun teh, namun juga dapat
Radikal bebas atau ROS (Reactive dibuat dari simplisia lain seperti biji buah alpukat.
Oxygen Species) didefinisikan sebagai atom Tanaman alpukat merupakan salah satu
atau molekul yang memiliki elektron tidak tanaman yang banyak ditemukan di Indonesia.
berpasangan pada orbit luarnya. Elektron Sebagian besar orang hanya mengkonsumsi
berpasangan tersebut menyebabkan radikal buahnya saja, sedangkan bagian lain dari tanaman
bebas sangat reaktif yang kemudian akan tersebut seperti biji, daun dan kulit buah sangat
menangkap atau mengambil elektron dari jarang dimanfaatkan (Malangngi, Sangi dan
senyawa lain seperti protein, lipid, karbohidrat, Paendong, 2012). Biji tanaman alpukat dipercaya
dan DNA untuk menetralkan diri. Radikal masyarakat sebagai obat maag, anti peradangan,
bebas dapat masuk ke dalam tubuh dan pereda nyeri, menyembuhkan sariawan,
menyerang sel-sel yang sehat dan menyebabkan mengobati sakit gigi, dan kencing manis.
sel-sel tersebut kehilangan fungsi dan (Paramawati, R., dan Dumilah, HDR). (2016).
strukturnya. Dan telah banyak penelitian yang melaporkan
Efek negatif radikal bebas terhadap tubuh bahwa ekstrak biji dan daun alpukat memiliki
dapat dicegah dengan senyawa yang disebut aktivitas sebagai antivirus (Almeida dkk., 2015),
antioksidan. Antioksidan memiliki kemampuan antidiabetes (Lima., dkk 2012), antimikroba dan

3
Aktivitas antioksidan
antioksidan (Nathaniel dkk., 2015). kuat.
Biji alpukat memiliki kandungan tanin Maka dari itu peneliti tertarik ingin
sebagai antioksidan alami. Antioksidan alami melanjutkan peneletian dari Mira Marlinda, et al
dapat mengontrol kadar glukosa darah melalui menggunakan dua varietas sampel dari biji buah
mekanisme perbaikan fungsi pankreas dalam alpukat dengan judul penelitian mengenai
memproduksi insulin (Widowati, 2008). “Perbandingan aktivitas antioksidan seduhan teh
Selain memiliki kandungan tanin alpukat biji buah alpukat biasa (Persea americana Mill)
juga merupakan salah satu buah sumber dengan alpukat mentega menggunakan metode
flavonoid yang dapat digunakan sebagai buah DPPH”.
pilihan bagi penderita diabetes mellitus. Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah
Menurut Fathonah, et al. (2014). Flavonoid sebagai berikut :
merupakan antioksidan yang dapat menurunkan 1) Untuk mengetahui apakah perbedaan jenis
resistensi insulin, meningkatkan sensitivitas dapat mempengaruhi aktivitas antioksidan dari
insulin, serta memperbaiki fungsi sel-sel beta seduhan teh biji buah alpukat biasa dengan
pankreas. mentega (Persea americana Mill)
Berdasarkan penelitian yang telah 2) Untuk mengetahui bagaimana aktivitas
dilakukan oleh Mira Marlinda, et al. (2012) antioksidan dari seduhan teh biji buah alpukat
mengenai analisis senyawa metabolit sekunder biasa) dengan mentega (Persea americana
dan uji toksisitas biji buah alpukat biasa dengan Mill)
varietas merah bundar (Persea americana Mill) 3) Untuk mengetahui berapakah nilai IC50 pada
dengan biji buah alpukat mentega dengan seduhan teh biji buah alpukat biasa dengan
varietas hijau panjang (Persea americana Mill) mentega (Persea americana Mill)
yang segar dan kering didapatkan hasil bahwa
METODE PENELITIAN
alpukat varietas merah bundar dan alpukat
Populasi
varietas hijau panjang mengandung senyawa
Populasi adalah keseluruhan obyek penelitian atau
metabolit sekunder alkaloid, triterpenoid, tanin,
obyek yang diteliti (Notoatmodjo, 2012). Populasi
flavonoid dan saponin.
yang digunakan dalam penelitian ini adalah
Dan telah dilakukan penelitian sebelumnya
Tanaman buah alpukat (Persea americana Mill)
mengenai aktivitas antioksidan ekstrak biji buah
dengan varietas hijau panjang dan merah bundar.
alpukat asal enkareng Sulawesi Selatan
1. sampel
didapatkan hasil nilai IC50 sebesar 37,747 ppm
Sampel adalah sebagian atau wakil dari populasi
yang termasuk kategori aktivitas sangat kuat.
yang diteliti (Arikunto, 1998). Sampel yang
Dan adapun penelitian lain mengenai aktivitas
digunakan dalam penelitian ini adalah biji buah
antioksidan dari ekstrak biji buah alpukat asal
alpukat (Persea americana Mill) dengan varietas
Lembang didapatkan nilai IC50 sebesar 44,58
hijau panjang dan merah bundar.
ppm yang termasuk kategori aktivitas sangat
JURNAL FARMASI 1 JUNI 2023
2. Penarikan Sampel Operasional Variabel
Pengambilan sampel dilakukan secara sampling X1 a : Seduhan teh biji buah alpukat biasa
purposif, artinya sampel dipilih hanya atas dasar (Persea americana Mill) yang diseduh
pertimbangan peneliti yang menganggap unsur- pada suhu 700C selama 3 menit.
unsur yang dikehendaki telah ada dalam anggota X1 b: Seduhan teh biji buah alpukat biasa (Persea
sampel yang diambil (Sugiyono, 2009). Sampel americana Mill) yang diseduh pada suhu
diperoleh dari daerah cirebon. 1000C selama 3 menit.
Variabel dan Operasional X2 a: Seduhan teh biji buah alpukat mentega
1. Variabel Bebas (Independent Variabel) (Persea americana Mill) yang diseduh
Variabel bebas merupakan variabel resiko, pada suhu 700C selama 3 menit.
sebab, atau yang mempengaruhi variabel terikat. X2 b: Seduhan teh biji buah alpukat mentega
Variabel bebas dalam penelitian ini adalah (Persea americana Mill) yang diseduh
seduhan teh biji buah alpukat biasa (Persea pada suhu 1000C selama 3 menit.
americana Mill) dengan biji buah alpukat K+ : Kontrol positif (Vitamin C)
mentega (Persea americana Mill) dengan variasi Y : Aktivitas antioksidan.
seduhan pada suhu 70 dan 100 derajat celcius
selama 3 menit. Alat – alat
2. Variabel Terikat (Dependent Variabel) Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini
Variabel terikat merupakan variabel akibat, efek, adalah spektrofotometer UV-Vis, oven, kompor
atau yang terpengaruh setelah diberikan listrik, blender, batang pengaduk, sendok, beaker
perlakuan. Variabel terikat dalam penelitian ini glass, glass ukur, tabung reaksi, penjepit tabung
adalah aktivitas antioksidan seduhan teh biji reaksi, rak tabung reaksi, paket stick pH, pisau,
buah alpukat biasa (Persea americana Mill) timbangan digital, pipet tetes, ayakan mesh 100.
dengan biji buah alpukat mentega (Persea Bahan
americana Mill) dengan variasi seduhan pada Bahan-bahan yang digunakan pada
suhu 70 dan 100 derajat celcius selama 3 menit. penelitian ini adalah Biji buah alpukat, aquadest,
3. Variabel Kontrol kertas saring whatman, FeCl3 1%, NaOH 10%,
Variabel kontrol adalah variabel yang serbuk Mg, amil alcohol, Hcl, H2SO4 pekat,
dikendalikan atau dibuat dalam keadaan konstan serbuk vitamin C, serbuk DPPH.
sehingga tidak mempengaruhi variabel utama
yang diteliti. Variabel ini terutama digunakan
pada metode eksperimen yang bersifat membuat
perbandingan (Sugiyono, 2009). Variabel kontrol
dalam penelitian ini adalah vitamin C (asam
askorbat).

5
Aktivitas antioksidan
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil Determinasi Tanaman
Hasil determinasi menunjukkan bahwa sampel
yang digunakan merupakan Persea americana
Mill dari famili Lauraceae.
Pengumpulan Bahan
Bagian tanaman yang digunakan pada penelitian
ini adalah biji dari tanaman alpukat biasa dan
mentega (Persea americana Mill) yang berasal
dari kelurahan Kalitanjung, Kecamatan
Harjamurti, Kota Cirebon sebanyak 2 kg dan
bahan lainnya diperoleh dari Laboratorium
Farmasetika dan Laboratorium Fakultas Farmasi
Universitas YPIB Majalengka. Hasil Uji pH Teh Biji Buah Alpukat (Persea

Hasil Skrining Fitokimia Biji Buah Alpukat americana Mill)

(Persea americana Mill)

Hasil Uji Kadar air Serbuk Biji Buah Alpukat


(Persea americana Mill)

Hasil Uji Organoleptik Serbuk dan Sediaan


Teh Biji Buah Alpukat (Persea americana Mill)
JURNAL FARMASI 1 JUNI 2023
Hasil Uji Aktivitas Antioksidan tannin. Dimana pada pemeriksaan tanin dan
flavonoid kandungan tanin dan flavonoid pada teh
biji buah alpukat biasa lebih pekat dibandingan
dengan teh biji buah alpukat mentega. Hal tersebut
sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan
sebelumnya oleh Liberty P. Malangngi et.al yang
mengatakan bahwa kadar tanin pada biji buah
alpukat biasa kering lebih besar dibandingkan kadar
tanin pada biji buah alpukat mentega kering.
Sedangkan, penelitian yang telah dilakukan oleh
Hani Asmorowati et.al pada tahun 2019 mengenai
penetapan kadar flavonoid yang mengatakan bahwa
kadar rata-rata flavonoid total ekstrak biji buah
Pembahasan
alpukat biasa lebih tinggi dibandingkan ekstrak biji
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui
buah alpukat mentega.
aktivitas antioksidan dan nilai IC50 dari seduhan
Uji organoleptis serbuk dan sediaan teh biji buah
teh biji buah alpukat biasa (Persea americana
alpukat dilakukan terhadap warna, bau, rasa dan
Mill) dan seduhan teh biji buah alpukat mentega
tekstur dan hasilnya dapat dilihat pada tabel diatas.
(Persea americana Mill) pada variasi seduhan 70
Uji pH sediaan teh biji buah alpukat dari
dan 100 derajat celcius selama 3 menit yang
masing-masing sampel dan variasi penyeduhan
menunjukan aktivitas antioksidan dan nilai IC50
dilakukan untuk melihat apakah pH sesuai dengan
yang paling baik.
pH sediaan teh yaitu harus asam (pH 6-7) karena
Sampel yang digunakan pada penelitian ini
dapat mempengaruhi kualitas rasa serbuk (Dewi
adalah biji buah alpukat biasa dan mentega yang
dan Lestari, 2016). Didapatkan hasil bahwa
didapatkan dari kelurahan Kalitanjung sebanyak 2
keempat sampel memenuhi persyaratan pH pada
kg dan dikeringkan. Kemudian biji buah alpukat
sediaan teh.
dari masing-masing sampel kemudian diseduh
Uji kadar air serbuk biji buah alpukat dari
berdasarkan SNI 3836-2013 tentang teh, yaitu 2,4
masing-masing sampel dilakukan untuk melihat
gram dalam 140 ml air pada variasi suhu 70 dan
kandungan air dari sampel dimana kadar air yang
100 derajat celcius selama 3 menit.
tinggi mengakibatkan mudahnya bakteri, kapang
Hasil seduhan yang didapatkan kemudian
dan khamir untuk berkembang biak sehingga terjadi
dilakukan pengujian skrining fitokimia yang
perubahan pada sampel sediaan. Hasil uji kadar air
bertujuan untuk mengetahui metabolit sekunder
pada kedua sampel yaitu <10% yang berarti bahwa
yang terkandung dalam sampel. Berdasarkan hasil
kedua sampel memenuhi persyaratan kadar air pada
pengujian teh biji buah alpukat biasa dan mentega
sediaan teh.
positif mengandung senyawa flavonoid dan
Selanjutnya dilakukan uji aktivitas antioksidan
7
Aktivitas antioksidan
terhadap seduhan teh biji buah alpukat biasa dan yang berbeda memiliki aktivitas antioksidan yang
teh biji buah alpukat mentega pada suhu 70⁰C dan berbeda. Dimana aktivitas antioksidan tertinggi
100⁰C selama 3 menit dengan seri konsentrasi 20 yaitu pada seduhan teh biji buah alpukat biasa pada
ppm, 40 ppm, 60 ppm, 80 ppm, dan 100 ppm. Dari suhu 100⁰C dan aktivitas antioksidan terendah
masing-masing seri konsentrasi tersebut diambil 2 yaitu pada seduhan teh biji buah alpukat mentega
ml lalu ditambahkan 2 ml DPPH campuran pada suhu 70⁰C. Hal tersebut disebabkan karena
dihomogenkan, diinkubasi selama 30 menit kandungan metabolit sekunder pada biji buah
diruang gelap. Hal ini dilakukan untuk alpukat yaitu flavonoid dan tanin yang berperan
mengoptimumkan aktivitas DPPH agar terjadi sebagai antioksidan terdapat lebih banyak pada
reaksi antara DPPH dengan sampel yang akan sampel biji buah alpukat biasa. Dimana flavonoid
diuji (Hartano et al, 1998). Berdasarkan hasil sebagai antioksidan bekerja secara langsung
persamaan regresi linier seduhan teh biji buah maupun secara tidak langsung. Flavonoid sebagai
alpukat biasa pada suhu 70⁰C memiliki nilai IC50 antioksidan secara langsung yaitu dengan
sebesar 148,376 ppm sehingga dapat disimpulkan mendonorkan ion hidrogen sehingga dapat
bahwa seduhan teh biji buah alpukat biasa pada menetralisir efek toksik dari radikal bebas.
suhu 70⁰C memiliki aktivitas antioksidan yang Sedangkan secara tidak langsung adalah dengan
sedang karena (IC50 101-150 ppm), kemudian meningkatkan sensitifitas antioksidan endogen.
seduhan teh biji buah alpukat biasa pada suhu Sedangkan tanin juga berfungsi sebagai antioksidan
100⁰C memiliki nilai IC50 sebesar 94,756 ppm sekunder, karena tanin memiliki kemampuan
sehingga dapat disimpulkan bahwa seduhan teh mengkelat ion besi dan memperlambat oksidasi
biji buah alpukat biasa pada suhu 100⁰C memiliki (Amarowicz, 2007).
aktivitas antioksidan yang kuat karena (IC 50>50 Kemudian suhu penyeduhan juga sangat
ppm), sedangkan pada seduhan teh biji buah berpengaruh pada aktivitas antioksidan teh biji
alpukat mentega pada suhu 70⁰C memiliki nilai buah alpukat dimana hasil pengujian menunjukkan
IC50 sebesar 181,298 ppm sehingga dapat bahwa aktivitas antioksidan seduhan teh biji buah
disimpulkan bahwa seduhan teh biji buah alpukat alpukat cenderung meningkat seiring dengan
mentega pada suhu 70⁰C memiliki aktivitas bertambahnya suhu. Hal ini diduga karena
antioksidan yang lemah karena (IC50 151-200 kandungan senyawa fenolik seperti fenol, flavonoid
ppm) dan seduhan teh biji buah alpukat mentega dan tanin semakin banyak yang terekstrak.
pada suhu 100⁰C memiliki nilai IC50 sebesar
145,588 ppm sehingga dapat disimpulkan bahwa
seduhan teh biji buah alpukat mentega pada suhu
100⁰C memiliki aktivitas antioksidan yang sedang
karena (IC50 101-150 ppm).
Dari hasil yang didapatkan dapat kita lihat
bahwa kedua sampel dengan variasi suhu seduhan
JURNAL FARMASI 1 JUNI 2023
Kesimpulan DAFTAR PUSTAKA
Berdasarkan hasil penelitian yang diperoleh Abdassah, M., 2017, Nanopartikel Dengan Gelasi
dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Ionik, Jurnal Farmaka, 15(1), 45–52.
1) Perbedaan jenis dapat mempengaruhi aktivitas Abdul Rohman. (2007). Kimia Farmasi Analisis.
antioksidan dari seduhan teh biji buah alpukat Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
biasa (Persea americana Mill) dengan biji buah Ade Zuhrotun, 2007. Aktivitas antidiabetes ekstrak
alpukat mentega (Persea americana Mill) biji buah alpukat (Persea americana Mill)
2) Aktivitas antioksidan dari seduhan teh biji buah bentuk bulat : Universitas Pendjadjaran.
alpukat biasa pada suhu 70⁰C termasuk dalam Ahmadi, Abu, dkk. (2007). Sosiologi Pendidikan.
kategori sedang sedangkan pada suhu 100⁰C Jakarta: PT Rineka Cipta.
termasuk dalam kategori kuat dan aktivitas Agus Sugiarto. 2015. Manajemen Kearsipan
antioksidan seduhan teh biji buah alpukat Modern dari Konversional ke Basis Komputer.
mentega pada suhu 70⁰C termasuk dalam Yogyakarta: Gava Media.
kategori lemah sedangkan pada suhu 100⁰C Almeida, C.A.P., Debacher, N.A., Downs, A.J.,
termasuk dalam kategori sedang. Cottet L., and Mello, C.A.D. 2009. Removal of
3) Nilai IC50 dari seduhan teh biji buah alpukat Methylene Blue from Colored Effluents by
biasa dan biji buah alpukat mentega pada suhu Adsorption on Montmorillonite Clay. Journal
70⁰C dan 100⁰C secara berturut yaitu 148,376 Colloid Interface Sci. 332: 46– 53.
ppm, 94,756 ppm, 181,298 ppm dan 145,588 Alsuhendra, et al. (2007). Ekstraksi Senyawa
ppm. Fenolik dari Biji Alpukat (Persea Americana
Saran Mill). Bandung: Proseding Seminar Nasional
Berdasarkan hasil penelitian yang sudah PATPI.
dilakukan, penyusun ingin menyarankan untuk : Amarowicz, R., Naczk, M., & Shahidi, F. (2000).
1) Perlu dilakukan uji aktivitas antioksidan dari Antioxidant activity of crude tannins of canola
kedua sampel biji buah alpukat biasa dan and rapeseed hulls. Journal of the American
alpukat mentega dalam bentuk sediaan lain Oil Chemists' Society, 77(9), 957-961
misalnya ekstrak. Amaliya, R.R. & W.D.R. Putri. 2014. Karakteristik
2) Perlu dilakukan penelitian yang lebih lanjut Edible Film dari Pati Jagung dengan
mengenai suhu dan waktu penyeduhan dari Penambahan Filtrat Kunyit Putih sebagai
kedua biji sampel biji buah alpukat. Antibakteri. Jurnal Pangan dan Agroindustri;
2(3):43-53.
Anggorowati, Dwi A; Gita, Priandini; Thufail.
2016. “ Potensi Daun Alpukat (Persea
americana, Mill.) Sebagai Minuman Teh
Herbal Yang Kaya Antioksidan”. Jurnal
Industri Inovatif. Vol (6), No (1). Hal: 1-7.
9
Aktivitas antioksidan
Asmorowati, Hani dan Lindawati, N. Y. 2019. dan Sifat Sensoris Teh Herbal Daun Alpukat
Penetapan Kadar Flavonoid Total Alpukat (Persea americana Mill.). Jurnal ITEPA,
(Persea americana Mill) dengan Metode Tahun 2017. Vol. 6 No. 2, 30-39.
Spektrofotometri : Jurnal Ilmiah Farmasi. Farnsworth, N. R., 1966, Biological and
Vol 15(2) Phytochemical Screening of Plants, J.Pharm.
Arikunto, Suharsimi. 1998. Prosuder Penelitian Sci., 55(3), 225-276.
Suatu Pendekatan Praktek. Jakarta: PT. Febriana, D., & Wahyuningsih, A. (2011). Kajian
Rineka Cipta. Stress Hospitalisasi Terhadap Pemenuhan
A. Rokhmatussa’dyah dan Suratman. 2009. Pola Tidur Anak Usia Prasekolah di Ruang
Hukum Investasi dan Pasar Modal. Sinar Anak RS Baptis Kediri. Journal STIKES RS
Grafika: Jakarta. BAPTIS KEDIRI vol 4, No 2, Desember 2011
Cahyani, Novianti Ayu, dkk, (2017). “Penerapan 66-72.
Metode Vaks (Visual, Auditory, Kinestethic, Gandjar, I. G. dan Rohman, A. 2015. Kimia
Sugestopedia) Jurnal untuk meningkatkan Farmasi Analisis. Yogyakarta : Penerbit
Keterampilan Berbicara pada Materi Pustaka Pelajar 378-390.
Memerankan Tokoh Drama”. Jurnal Pena Hasti Mustopa, 2015.“Uji Potensi Antioksidan
Ilmiah. 2(1). 1571-1580. Ekstrak Biji Alpukat (Persea americana Mill)
Christian, Gary D., 1994, Analitycal Chemistry, dan Pengembangan Formulasi
edisi ke-5, John Wiley & Sons Inc., New Antioksidannya”. Poltekkes Bandung.
York. Holme, D. J. dan Peck, H. 1998. Analytical
Departemen Kesehatan Republik Indonesia. 1980. Biochemistry 3rd edition. Prentide Hall,
Materia Medika Indonesia Jilid IV. Jakarta: Pearson Education, Singapore.
Direktorat Pengawasan Obat dan Makanan. Ikhlas, N (2013). Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak
p.77, 185 Herba Kemangi (Ocinum americanum Linn)
Departemen Kesehatan RI, 2000, Parameter Dengan Metode DPPH (2,2-Difeni-1-1-
Standar Umum Ekstrak Tumbuhan Obat, Pikrilhidrazil) [Skripsi], Jakarta. Program
Cetakan Pertama, 3-11, 17-19, Dikjen POM, Studi Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu
Direktorat Pengawasan Obat Tradisional. Kesehatan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Desmiaty, Y, Dkk. 2008. Penentuan Jumlah Tanin Irmawati, L, I., 2014, Manajemen Logistik Farmasi
Total pada Daun Jati Belanda (Guazuma di Rumah Sakit, Buku Ajar Petunjuk Praktis.
ulmifolia Lamk) dan Daun Sambang Darah Kumalaningsih. (2007). Antioksidan dan
(Excoecaria bicolor Hassk.) Secara Penangkal Radikal Bebas. Jakarta: Penerbit
Kolorimetri dengan Pereaksi Biru Prusia. Trubus Agrisarana.
Ortocarpus.Vol 08. 106-109. Lestari, C. I., & Purnama Dewi, D. (2016). Peran
Dewata. I.P. 2017. Pengaruh Suhu dan Lama Sekretaris Dalam Menangani Perjalanan
Penyeduhan Terhadap Aktivitas Antioksidan Dinas Pimpinan Pada PT . Dwi Anugerah
JURNAL FARMASI 1 JUNI 2023
Abadi. Jurnal Sekretaris,3(1). trifolia) Dengan Metode DPPH (2,2-
Magalhaes, L. M., Segundo, M. A., Reis, S., and DIFENIL-1-PIKRILHIDRAZIL). Naskah
Lima, J. L. F. C., Methodological Aspects Publikasi. Program Studi Farmasi, Fakultas
About in Vitro Evaluation of Antioxidant Kedokteran Universitas Tanjungpura
Properties. Analytica Chimica Acta, 2008, Pontianak.
613, 1–19. Rodriguez-Carpena, J.G., Morcuende, D., Andrade,
Malangngi, L. P., Sangi, M. S., dan Paendong, J. M.J., Kylli, P., Estevez, M., 2011. Avocado
J. E. 2012. Penentuan Kandungan Tanin dan (Persea americana Mill.) phenolics, in vitro
Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Biji Buah antioxidant and antimicrobial activities, and
Alpukat ( Persea americana Mill .). Jurnal inhibition of lipid and protein oxidation in
MIPA UNSRAT. 1(1):5–10. porcine patties. Journal of Agricultural and
Margowati, Sri dkk. 2016. Efektivitas Penggunaan Food Chemistry, 59, 5625-5635.
Rebusan Daun Alpukat Dengan Daun Salam Sadwiyanti, Lukitariati., Djoko Sudasro dan Tri
Dalam Penurunan Tekanan Darah Tinggi. Budiyanti. 2009. Petunjuk Teknis Budidaya
Jurnal Keperawatan. ISSN 2407-9189 Alpukat. Solok : Balai Penelitian Tanaman
Mira Marlinda, et al. Analisis Senyawa Metabolit Buah Tropika.
Sekunder dan Uji Toksisitas Ekstrak Etanol Siagian Sondang P., 2002. Kiat Meningkatkan
Biji Buah Alpukat (Persea Americana mill). Produktivitas Kerja, Cetakan Pertama, PT.
Jurusan Kimia, FMIPA, Unsrat, Manado. Rineka Cipta, Jakarta.
Molyneux, P. 2004. The Use of the Stable Free Sirait, Midian. (2007). Penuntun Fitokimia dalam
Radical Diphenylpicrylhydrazyl (DPPH) For Farmasi. Bandung: Penerbit ITB.
Esstimating Antioxidant Activity. Sugiyono.(2009). Metode Penelitian Pendidikan
Songklanarin J. Sci. Techn Pendekatan Kuantitatif
Musarofah, 2015. Tumbuhan Antioksidan. Surtiningsih.(2005). Cantik Dengan Bahan Alami.
Bandung: PT Remaja Rosdakarya, hal 3-56 Jakarta: PT.Elex Media Komputindo.
Nurdiansyah, Siregar. 2009. Pengaruh Lamanya Suryawinoto. S.,2005, Mengenal Beberapa
Perendaman Daun Teh Terhadap Kadar Tanaman yang Digunakan Masyarakat
Tanin Berverage di PT. Coca-Cola Botling Sebagai Antidiabetik untuk Menurunkan Kadar
Indonesia Gula dalam Darah, Badan Pengawasan Obat
Notoatmodjo . 2012. Metode Penelitian dan Makanan.
Kesehatan. Jakarta : Rineka Cipta Syamsuni HA, Ilmu resep, Jakarta: penerbit Buku
Ravikumar, C. 2014. Review on herbal teas. J. Kedokteran, EGC;2006.
Pharmacy Science and Reseacrh 6(5):236- Tapan, E., 2005, Kesehatan Keluarga Penyakit
238. Degeneratif, PT Elex Media Komputindo,
Ridho, E. A,. (2013). Uji Aktivitas Antioksidan Jakarta.
Ekstrak Metanol Buah Lakum (Cayratia Paramawati, R., H. D. R. Dumilah. 2016. Khasiat
1
1
Aktivitas antioksidan
Ajaib Daun Advokad. Jakarta: Penebar
Swadaya
Prakash, A., 2001, Antioxidant Activity,
Medallion Laboratories Analytical Progress,
vol. 19, No.2.
Purwaningsih, W dan Ina Karlina. 2012. Asuhan
Keperawatan Jiwa. Cetakan II. Yogyakarta :
Nuha Medika.
Voight, R., 1995, Buku Pelajaran Teknologi
Farmasi, diterjemahkan oleh Soendari
Noerono, Gajah Mada University Press,
Yogyakarta, 566567.
Widowati, Wahyu, dkk. 2008. Efek Toksik Logam.
Yogyakarta: ANDI.
Winarsi H, 2007. Antioksidan alami dan radikal
bebas potensi dan aplikasinya dalam
kesehatan. Yogyakarta. Kanisius.
JURNAL FARMASI 1 JUNI 2023
LAMPIRAN

13
JURNAL FARMASI 1 JUNI 2023

15
JURNAL FARMASI 1 junil 2023

15

You might also like