Professional Documents
Culture Documents
Katalog STT GKST Tentena 2017
Katalog STT GKST Tentena 2017
KATALOG
STT GKST
TENTENA
KATALOG
STT GKST TENTENA
2017-2022
1
Kata Pengantar
oleh Ketua STT GKST
Sampai sejauh ini, STT GKST telah menghasilkan lulusan yang sebagian
besar bekerja di gereja dan dunia pendidikan, tetapi sudah dimulai juga
beberapa di antaranya bekerja di bidang-bidang lain. Karena itu, Katalog
ini diharapkan, pada satu pihak, dapat menjadi panduan bagi seluruh
sivitas STT GKST dan, pada lain pihak, menjadi pertanggungjawaban STT
GKST kepada para pemangku kepentingan untuk pelaksanaan
pembelajaran perguruan tinggi.
2
STT GKST berkomitmen untuk terus menerus memperbarui diri (semper
reformanda) untuk mencapai lulusan-lulusan yang berkualitas demi
pelayanan gereja dan masyarakat, serta dipersembahkan sebagai bakti
kepada Yesus Kristus.
Akhirnya, selaku Ketua STT GKST dan atas nama Senat STT GKST, kami
mengesahkan dipergunakannya Katalog ini. labora ex orationes!
3
DAFTAR ISI
4
BAB 1
PENDAHULUAN
5
rangka pemberian pengakuan kompetensi kerja sesuai dengan struktur
pekerjaan di berbagai sektor.
6
BAGIAN PERTAMA
7
BAB 2
IDENTITAS
8
undangan yang berlaku di Negara Kesatuan Republik Indonesia, Majelis
Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah menyerahkan penyelenggaraan
Sekolah Tinggi Teologi Gereja Kristen Sulawesi Tengah kepada Yayasan
Perguruan Tinggi Kristen Gereja Kristen Sulawesi Tengah. Kurun waktu
sebagaimana gambaran singkat tersebut memperlihatkan daya jerih dan
juang lembaga pendidikan teologi di GKST, bersama dengan semua yang
terlibat di dalamnya, untuk mendidik para pemimpin gereja, sekolah dan
masyarakat agar dapat memberitakan karya Allah di tengah-tengah
keprihatinan dunia. Sejarah telah mencatat bahwa lulusan lembaga
pendidikan ini telah berkarya di berbagai bidang kehidupan dengan tetap
membawa ciri khas teologisnya. Reksa-reksa pastoral telah dikerjakan oleh
para lulusannya dalam keterhisaban dengan lembaga yang telah
menggemblengnya untuk tangguh dan cerdas menghadapi fenomen-
fenomen dalam gereja, sekolah dan masyarakat yang terus berubah dan
berkembang.
9
Studi (Prodi) S2 Teologi. Masing-masing Prodi mengejawantahkan visi dan
misi STT GKST ke dalam visi dan misinya masing-masing, sebagaimana
tertuang dalam Statuta STT GKST.
1. Prodi S1 Teologi
Prodi S1 Teologi STT GKST memiliki visi: “Terwujudnya tamatan STT GKST
Tentena yang mampu berteologi secara kontekstual, berwawasan
ekumenis, memiliki kedewasaan spritual serta kompetensi kependetaan
untuk melayani di tengah gereja dan masyarakat.”
3. Prodi S2 Teologi
Prodi S2 Teologi STT GKST memiliki visi: “Menghasilkan lulusan yang
mampu melayani Gereja dan Masyarakat Kristen melalui kemampuan
berteologi, mendidik, mengajar komprehensif dan berwawasan oikumenis
yang dicirikan oleh integritas kepribadian yang tinggi, keahlian dalam
bidang Agama/Teologi Kristen, kemampuan meneliti dan mentransfer
ilmu pengetahuan sebagai teolog dan pendidik Kristen.”
10
Berdasarkan visi tersebut dirumuskan misi: (1) Menyelenggarakan
kegiatan pendidikan dalam suasana akademik dan edukatif dengan
mengembangkan Ilmu Agama/Teologi Kristen sebagai dasar analisis dan
prediksi dalam memahami dan memecahkan berbagai masalah
kemanusiaan berdasarkan prinsip akuntabilitas; dan, (2) Mengembangkan
gagasan-gagasan baru sebagai sumbangsih bagi ilmu Agama/Teologi
Kristen bagi Gereja dan Masyarakat.
11
BAB 3
STATUTA STT GKST
MUKADIMAH
Dengan berkat Allah Bapa, Anak dan Roh Kudus dan dengan di dorong oleh
kesadaran berbangsa dan bernegara unfuk melaksanakan amanat
undang-undang Dasar 1945 dalam upaya untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, maka Gereja Kristen Sulawesi Tengah mendirikan Sekolah Tinggi
Teologi dengan maksud dan tujuan untuk ikut serta di dalam
pembangunan nasional di bidang pendidikan, diarahkan trntuk
membentuk manusia Indonesia seutuhnya yang memiliki kemampuan
jiwa raga yang serasi dalam mengembangkan harkat dan martabat
kemanusiaan dengan mengabdi kepada Tuhan berdasarkan Pancasila dan
Undang-Undang Dasar 1945.
Bahwa untuk mewujudkan cita-cita luhur tersebut dalam kerangka sistim
Pendidikan Nasional, sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang
Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan
Nasionar serta peraturan Pemerintah no. 19 tahun 2005 tentang Standar
Pendidikan Nasional, maka sekolah Tinggi Teologi GKST Tentena akan
menyelengarakan pendidikan akademik dan/atau profesional khususnya
di bidang teologi untuk mendidik tenaga-tenaga pelayan Gereja, sebagai
suatu kewajiban untuk rnencerdaskan kehidupan bangsa dan mengabdi
kepada Tuhan serta melayani Gereja dan masyarakat sesuai dengan Tri
Dharma Perguruan Tinggi.
Untuk melaksanankan tugas tersebut maka disusunlah STATUTA SEKOLAH
TINGGI TEOLOGI GKST TENTENA, yang akan dijadikan pedoman dasar
penyelenggaraan kegiatan dan dipakai sebagai acuan dasar untuk
merencanakan, mengembangkan program dan penyelenggaraan kegiatan
fungsional sesuai tujuan Sekolah Tinggi Teologi GKST Tentena.
12
PASAL 1
KETENTUAN UMUM
Dalam Statuta ini yang dimaksud dengan:
1. Pendidikan Nasional adalah pendidikan yang berdasar pada
kebudayaan bangsa Indonesia yang berdasarkan pada Pancasila
dan Undang-undang Dasar 1945.
2. Sekolah Tinggi adalah Satuan pendidikan yang menyelenggarakan
pendidikan tinggi.
3. Sekolah Tinggi Teologi GKST Tentena, selanjutnya disebut STT
GKST Tentena adalah perguruan Tinggi yang didirikan oleh Gereja
Kristen Sulawesi Tengah terdiri atas sejumlah Program Studi.
4. Statuta STT GKST Tentena, selanjutnya disebut STATUTA, adalah
pedoman dasar penyelenggaraan kegiatan yang dipakai sebagai
acuan dasar untuk merencanakan mengembangkan program dan
penyelenggaraa kegiatan fungsional sesuai dengan tujuan STT
GKST Tentena yang berisi dasar yang dipakai sebagai rujukan
pengembangan peraturan umum, peraturan akademik dan
peraturan lainnya serta prosedur operasional yang berlaku di STT
GKST Tentena.
5. Jenis pendidikan tinggi adalah tahap dalam pendidikan tinggi yung
dikelompokkan sesuai dengan sifat dan kekhususan tujuannya.
6. Jenjang pendidikan tinggi adalah tahap dalam pendidikan
berkelanjutan yang ditetapkan berdasarkan tingkat
perkembangan peserta didik serta keluasan dan kedalaman bahan
pengajaran.
7. Jalur pendidikan tinggi adalah penyelenggaraan pendidikan di
sekolah melalui kegiatan belajar mengajar secara berjenjang dan
berkesinambungan.
8. Kurikulum adalah Kurikulum STT GKST Tentena, yaitu seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai isi dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
belajar mengajar.
13
9. pendidikan akademik adalah pendidikan tinggi yang diarahkan
terutama pada penguasaan ilmu pengetahuan dan
pengembangannya.
10. Pendidikan profesional adalah pendidrkan tinggr yang diaratrkan
terutama atas penguasaan ilmu pengetahuan khususnya ilmu
pengetahuan teologi dan pengembangannya, terutama pada
kesiapan penerapan keahlian tertentu.
11. Civitas akademika STT GKST Tentena selanjutnya disebut Civitas
Akademika adalah satuan yang terdiri dari dosen dan Mahasiswa
pada STT GKST Tentena.
12. Dosen STT GKST Tentena selanjutnya disebut dosen adalah tenaga
pendidik pada STT GKST Tentena yang khusus diangkat dengan
tugas mengajar.
13. Mahasiswa STTT GKST Tentena selanjutnya disebut Mahasiswa
adalah peserta didik yang terdaftar dan belajar di STT GKST
Tentena.
14. Alumni STT GKST Tentena selanjutnya disebut Alumni adalah
rnereka yang telah menyelesaikan studinya di STT GKST Tentena.
15. Pimpinan STT GKST Tentena adalah perangkat pengambil
keputusan tertinggi di STT GKST Tentena.
16. Senat STT GKST Tentena adalah badan normatif dan perwakilan
tertinggi pada STT GKST Tentena.
17. Kebebasan akademik adalah kebebasan yang dimiliki oleh anggota
civitas akademika untuk secara bertanggung jawab dan mandiri
melaksanakan kegiatan akademik yang terkait dengan pendidikan
dan pengembangan ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
pengetahuan teologi dan disiplin ilmu lainnya yang relevan.
18. Kebebasan mimbar akademik adalah bagian dari pelaksanaan
kebebasan akademik yang memungkinkan dosen menyampaikan
pikiran dan pendapatnya sesuai dengan norma dan kaidah
keilmuan.
19. Otonomi keilmuan adalah kegiatan keilmuan yang berpedoman
pada norma dan kaidah keilmuan yang harus diataati oleh setiap
anggota civitas akademika.
14
20. Otonomi pengelolaan adalah kegiatan pengelolaan satuan
pendidikan dan kegiatan pendidikan yang berpedoman pada
ketentuan dan peraturan yang berlaku dan wajib ditaati oleh
semua unsur yang ada di STT GKST Tentena.
21. Tri Dharma Perguruan Tinggi adalah penyelenggaraan kegiatan
pendidikan, penelitian dan pengembangan serta pengabdian
pada masyarakat.
22. Dewan Penyantun STT GKST Tentena adalah suatu dewan yang
diangkat pimpinan untuk membantu pimpinan dalam
memecahkan masalah-masatah akademik di STT GKST Tentena
dan berperan aktif menggerakkan dan mengerahkan sumber daya
masyarakat.
23. Menteri adalah menteri yang bertanggung jawab di bidang
pendidikan nasional.
24. Gereja Kristen Sulawesi Tengah selanjutnya disebut GKST adalah
badan hukum penyelenggara STT GKST Tentena sesuai dengan
Akte Notaris No. 23.
PASAL 2
NAMA DAN TEMPAT KEDUDUKAN
1. Lembaga Pendidikan Teologi ini diberi nama Sekolah Tinggi
Teologi Gereja Kristen Sulawesi Tengah Tentena, selanjutnya
disebut STT GKST Tentena.
2. STT GKST berkedudukan di Tentena, ibu kota kecamatan Pamona
Utara, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah dan berstatus
sebagai Perguruaa Tinggi Swasta sesuai dengan peraturan
perundang-undangan yang berlaku.
15
PASAL 3
PENGAKUAN DAN ASAS
1. Pengakuan: STT GKST mengaku bahwa Yesus Krishrs adalah Tuhan
dan Juruselamat dunia serta Kepala Gereja, Sumber Kebenaran
dan Hidup yang menghimpun dan menumbuhkan Gereja sesuai
dengan Firman Allah dan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru (I
Korintus 3:11, “Karena tidak seorangpun dapat meletakkan dasar
lain dari pada dasar yang telah diletakkan, yaitu Yesus Kristus.”)
2. Asas: Dalam terang pengakuan seperti tercantum pada ayat (1) di
atas, STT GKST berasaskan Pancasila sebagai asas dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
PASAL 4
VISI DAN MISI
A. VISI DAN MISI INSTITUSI
1. Visi STT GKST Tentena
Menjadi lembaga pengembangan teologi yang berwawasan
ekumenis dengan berorientasi pada pergumulan gereja dan
rnasyarakat secara kontekstual serta lembaga pembelajaran calon
pemimpin yang memiliki kedewasaan spritual, berwawasan
teologis, berkemampuan profesional untuk melayani di tengah
gereja dan masyarakat majemuk.
2. Misi STT GKST Tentena:
Menyelenggarakan pendidikan teologi dengan mengutamakan
kesetiaan terhadap Injil Yesus Kristus untuk menjawab kebutuhan
gereja dan masyarakat di Indonesia.
16
B. VISI DAN MISI PROGRAM STUDI
1. Program Studi S-1 Pendidikan Agama Kristen
a. Visi Program Studi S-1 Pendidikan Agama Kristen:
Terwujudnya tamatan STT GKST Tentena yang
kontekstual, berwawasan ekumenis, memiliki
kedewasaan spritual serta kompetensi kependidikan di
bidang Agama Kristen untuk melayani di tengah gereja
dan masyarakat.marnpu
b. Misi Program Studi Pendidikan Agama Kristen:
Menyelenggarakan pendidikan teologi kependidikan di
bidang Agarna Kristen yang kontekstual, berkualitas dan
ekumenis pada aras Perguruan Tinggi.
2. Program Studi S-1 Kependetaan
a. Visi Program Studi S-1 Kependetaan:
Terwujudnya tamatan STT GKST Tentena yang mampu
berteologi secara kontekstual, berwawasan ekumenis,
memiliki kedewasaan spritual serta kompetensi
kependetaan untuk melayani di tengah gereja dan
masyarakat.
b. Misi Program Studi Kependetaan:
Menyelenggarakan pendidikan teologi kependetaan yang
kontekstual, berkualitas dan ekumenis pada aras
Perguruan Tinggi.
3. Program Studi S-2 Teologi
a. Visi Program Studi S-2 Teologi:
Menghasilkan lulusan yang mampu melayani Gereja dan
Masyarakat Kristen melalui kemarnpuan berteologi,
17
mendidik, mengajar komprehensif dan berwawasan
oikumenis.
Menghasilkan lulusan yang bermutu dicirikan oleh
integritas kepribadian yang tinggi, keahlian dalam bidang
Agama/Teologi Kristen, kemampuan meneliti dan
mentransfer ilmu pengetahuan sebagai teolog dan
pendidik Kristen.
b. Misi Program Studi S-2 Teologi:
Menyelenggarakan kegiatan pendidikan dalam suasana
akademik dan edukatif dengan mengembangkan Ilmu
Agama/Teologi Kristen sebagai dasar analisis dan prediksi
dalam memahami dan memecahkan berbagai masalah
kemanusiaan berdasarkan prinsip akuntabilitas.
Mengembangkan gagasan-gagasan baru sebagai
sumbangsih bagi ilmu Agama/Teologi Kristen bagi Gereja
dan Masyarakat.
PASAL 5
TUGAS POKOK DAN FUNGSI
1. Tugas pokok STT GKST Tentena adalah menyelenggarakan
pendidikan akademik dan/atau Pendidikan Protesional di bidang
Teologi.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pokok sebagaimana pada ayat (1)
di atas, STT GKST Tentena mempunyai fungsi:
a. Menyelenggarakan dan mengembangkan pendidikan tinggi
di bidang teologi.
b. Melaksanakan penelitian dalam rangka pengembangan
teologi serta ilmu pengetahuan dan teknologi yang
berhubungan dengan teologi.
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
18
d. Melaksanakan pembinaan civitas akademika dan hubungan
dengan lingkungan.
e. Melaksanakan kegiatan pelayanan administratif.
f. Mendidik dan mempersiapkan calon-calon pernimpin dan
teolog untuk menjadi pelayan di bidang kependetaan dan
pendidikan agama Kristen di tengah-tengah gereja dan
masyarakat Indonesia.
PASAL 6
KEBEBASAN ILMIAH, KEBEBASAN MIMBAR DAN ETIKA AKADEMIS
1. STT GKST Tentena menjunjung tinggi kebebasan ilmiah bagi
pendidikan Tinggi Teologi yang bermakna kebebasan yang
bertannggung jawab memelihara dan memajukan ilmu
pengetahuan dalam mengabdi kepada Tuhan.
2. STT GKST Tentena mengupayakan dan menjamin agar setiap
civitas akademika dapat melaksanakan kebebasan ilmiah dan
kebebasan mimbar dalam rangka tugas dan fungsinya secara
mandiri sesuai dengan aspirasi pribadi yang dilandasi oleh norma
dan kaidah keilmuan, dalam bentuk ceramah ilmiah, seminar,
diskusi, kelompok kerja perkuliahan dan kegiatan-kegiatan ilmiah
lainya.
3. Dalam melaksanakan kegiatan yang dimaksudkan dalam ayat (2)
PASAL ini, setiap civitas akademika harus mengupayakan agar
kegiatan yang dilakukan tidak merugikan STT GKST Tentena.
4. Dalam melaksanakan kebebasan ilmiah dan kebebasan mimbar,
setiap civitas akademika harus bertanggung jawab secara pribadi
atas pelaksanaan dan hasil, sesuai dengan norma dan kaidah
keilmuan.
5. STT GKST Tentena menyadari bahwa kebebasan ilmiah dan
kebebasan mimbar mengandung makna ilmu alamiah dan amal
ilmiah yang tidak mengganggu kehidupan persekutuan Gereja,
stabilitas pembangunan dan keamanan Negara.
19
6. STT GKST Tentena menjunjung tinggi etika akademis (academic
ethics) dalam arti menghargai hakekat masing-masing ilmu, tata
cara pemikiran, penulisan dan diskusi menurut metode ilmiah.
PASAL 7
LAMBANG, BENDERA, HYMNE, SEMBOYAN DAN BUSANA AKADEMIK
1. STT GKST Tentena memiliki lambang dengan dengan panduan arti
sebagai berikut: dua garis mengapit salib yang dilingkari oleh
sebuah garis berbentuk segi lima.
2. Unsur lambang mempuyai inti pengertian sebagai berikut:
a. Garis melengkung yang terletak di sebelah kiri dan kanan
salib adalah simbol budaya yang artinya rnanusia.
b. Salib yang diapit oleh dua garis melengkung mengartikan
penderitaan yesus Kristus yang memasuki seluruh kehidupan
manusia.
c. Garis segi lima yang melingkari salib mengartikan Pancasila
sebagai satu-satunya asas bermasyarakat, berbangsa dan
bernegara.
d. Warna lambang adalah ungu yang rnengingatkan akan
penderitaan dan kebangkitan Yesus Kristus.
3. STT GKST Tentena mempunyai bendera yang terdiri dari kain
berwarna ungu dengan lambang STT GKST Tentena di tengahnya.
4. STT GKST Tentena memiliki Hymne yang berjudul “Ya Tuhan, Ku
Dengar Suara-Mu” ciptaan Dj. Tanggerahi.
5. STT GKST Tentena memiliki semboyan “Labora Ex Oratione”
(artinya: kerja yang lahir dari doa).
6. STT GKST Tentena memiliki Busana Akademik bagi civitas
akademika sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
20
PASAL 8
ORGANISASI, TUGAS DAN FUNGSI
1. STT GKST adalah unit pendidikan tinggi yang berada dalam
lingkungan Gereja Kristen Sulawesi Tengah.
2. Organisasi STT GKST terdiri dari:
2.1. Majelis Sinode Gereja Kristen Sulawesi Tengah
2.2. Ketua dan Pembantu Ketua
2.3, Senat STT GKST Tentena
2.4. Direktur Program Pascasarjana
2.5. Ketua Program Sarjana
2.6. Tenaga Kependidikan
2.7. Pusat Penelitian dan Pengabdian Masyarakat
2.8. Bagian Administrasi Akademik
2.9. Bagian Administrasi Keuangan
2.10. Bagian Administrasi Umum
2.11. Bagian Administrasi Kemahasiswaan
2.12. Unsur Pelaksana Teknis:
a. Unit Perpustakaan
b. Unit lnformasi dan Komputer
c. Unit Bina-Layan Mahasiswa
d. Unit Kerumahtanggaan
2.I3. Dewan Penyantun
21
PASAL 9
MAJELIS SINODE GKST
1. Majelis Sinode GKST adatah penyelenggara STT GKST Tentena,
didirikan pada l8 Oktober 1947 di Tentena, Sulawesi Tengah.
2. Majelis Sinode GKST sebagai Badan Hukum penyelenggara STT
GKST bertugas untuk membina, menjamin kelancaran dan
mengawasi penyelenggaraan Pendidikan Tinggi STT GKST.
3. Untuk menyelenggarakan tugas sebagaimana dimaksud dalam
ayat 2 di atas, Majelis Sinode GKST mempunyai fungsi:
a. Menetapkan statuta dan Kebijakkan STT GKST Tentena.
b. Menetapkan pendirian dan pengembangan program
pendidikan sesudah mendapat persetujuan Pemerintah
melalui Departemen terkait.
c. Memilih dan menetapkan Ketua STT GKST Tentena atas
usulan Senat STT GKST Tentena berdasarkan Tata Gereja
dan ketentuan serla Peraturan Gereja GKST.
d. Menerima dan mengesahkan usulan Ketua menyangkut
perencanaan Tahunan, anggaran belanja, tenaga dan
sarana.
e. Menetapkan struktur organisasi STT GKST Tentena dan
personalianya atas usulan Pimpinan STT GKST Tentena
dengan memperhatikan ketentuan perundang-undangan
yang berlaku.
f. Menerima dan rnengesahkan pertanggungjawaban Ketua
STT GKST Tentena.
g. Menyediakan dana, sarana dan prasarana yang dibutuhkan
bagi penyelerggaraan kegiatan STT GKST Tentena Tentena
atas usul Ketua STT GKST Tentena.
h. Melakukan pengawasan terhadap pemanfaatan dana,
sarana dan prasarana yang diadakan oleh Majelis Sinode
GKST yang diperuntukkan bagi penyelenggaraan STT GKST
Tentena.
22
i. Menetapkan dan mengangkat tenaga Dosen Tetap pada
program S-l dan S-2, tenaga administratif tetap serta
tenaga-tenaga lain yang dibutuhkan dengan
mempertimbangkan usul Ketua STT GKST Tentena.
j. Melaksanakan pembinaan organisasi STT GKST Tentena.
PASAL 10
KETUA DAN PEMBANTU KETUA
1. Ketua adalah Pimpinan STT GKST Tentenayang berada di bawah
dan bertanggungjawab langsung kepada Majetis Sinode Gereja
Kristen Sulawesi Tengah.
2. Ketua secara fungsional bertanggung jawab langsung kepada
Majelis Sinode GKST. Secara teknis edukatif operasional, Ketua
berada dalam koordinasi Departemen Pendidikan Tinggi dan
Kebudayaan dan Departemen Agama.
3. Ketua diangkat dan diberhentikan oleh Majelis Sinode GKST
setelah mendapat pertimbangan dari Senat STT GKST Tentena dan
dilaporkan kepada pemerintah melalui Departemen terkait.
4. Ketua bertugas :
a. Memimpin penyelenggaraan Pendidikan, Penelitian dan
Pengabdian kepada masyarakat, membina tenaga
kependidikan, Mahasiswa, Tenaga Adrninistrasi serta
hubungan dengan lingkungan.
b. Membina dan melaksanakan kerjasama dengan instansi
pemerintah, badan swasta, dan masyarakat untuk
memecahkan persoalan yang timbul, terutama yang
menyangkut bidang tanggungjawab.
5. Bilamana Ketua berhalangan tidak tetap, Pembantu Ketua I
bertindak sebagai pelaksana Harian Ketua.
6. Bilamana Ketua berhalangan tetap, Majelis Sinode GKST
mengangkat pejabat Ketua sebelum diangkat ketua yang baru.
23
PASAL 11
1. Dalam melaksanakan tugas sehari-hari, ketua dibantu oleh 3 (tiga)
orang pembantu Ketua yang ditetapkan oleh Majelis Sinode GKST
atas usul Ketua STT GKST dan bertanggung jawab langsung kepada
Ketua.
2. Pembantu Ketua terdiri atas:
a. Pembantu Ketua Bidang Akademik yang selanjutnya disebut
pembantu Ketua I.
b. Pembantu Ketua Bidang Administrasi Umum dan Keuangan
yang selanjutnya disebut Pembantu Ketua II.
c. Pembantu Ketua Bidang Kemahasiswaan yang selanjutnya
disebut pembantu Ketua III.
3. Pembantu Ketua I memiliki tugas membantu Ketua dalam
memimpin pelaksanaan pendidikan, penelitian dan pengabdian
kepada masyarakat.
4. Pembantu Ketua II, memiliki tugas membantu Ketua dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang administrasi umum
dan keuangan.
5. Pembantu Ketua III, memiliki tugas membantu Ketua dalam
memimpin pelaksanaan kegiatan di bidang pembinaan mahasiswa
dan pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
PASAL 12
Masa jabatan Ketua dan Pembantu Ketua adalah 4 (empat) tahun dan
tidak melebihi 2 (dua) periode berturut-turut.
PASAL 13
SENAT
1. Senat STT GKST Tentena merupakan badan normatif dan
perwakilan tertinggi di STT GKST Tentena.
24
2. Senat STT GKST Tentena terdiri dari Guru Besar, Ketua, Pembantu
Ketua, Direktur Program Pascasarjana, Ketua Program Sarjana,
Ketua Program Studi dan seorang Dosen mewakili setiap program
Studi.
3. Keanggotaan Senat STT GKST Tentena ditetapkan dengan surat
keputusan Ketua STT GKST Tentena untuk masa jabatan Ketua
yang bersangkutan.
4. Senat STT GKST Tentena diketuai oleh Ketua dan didampingi oleh
seorang sekretaris yang dipihh dari dan oleh para anggota Senat
STT GKST Tentena.
5. Senat STT GKST Tentena mempunyai fungsi:
a. Merumuskan kebijakan akademik dan pengembangan
STT GKST Tentena.
b. Merumuskan kebijakan penilaian prestasi akademik dan
kecakapan serta kepribadian civitas akademik.
c. Merumuskan norma dan tolak ukur penyelenggaraan
pendidikan tinggi di STT GKST Tentena.
d. Memberikan persetujuan atas rencana anggaran
pendapatan dan belanja STT GKST Tentena yang diajukan
oleh Ketua kepada Majelis Sinode GKST.
e. Menilai pertanggungiawaban Ketua atas pelaksanaan
kebijakan yang telah di tetapkan.
f. Merumuskan peraturan pelaksanaan kebebasan
akademik, kebebasan mimbar akademik dan otonomi
keilmuan pada STT GKST Tentena.
g. Memberi persetujuan dalam hal Ketua mengambil
keputusan normatif dan kebijakan lain yang penting.
h. Memberikan pertimbangan kepada Majelis sinode GK5T
berkenan dengan calon-calon yang diusulkan untuk
diangkat menjadi ketua STT GKST Tentena dan Pembantu
Ketua serta Dosen yang dicalonkan memangku jabatan
Struktural-Akademik.
i. Menegakkan norma-norma yang berlaku bagi civitas
akademik.
25
6. Dalam melaksanakan tugas pokoknya Senat STT GKST Tentena
dapat membentuk:
a. Komisi Pendidikan dan Penalaran.
b. Komisi Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat.
c. Komisi Kerjasama dan Keuangan.
d. Komisi Etika.
e. Panitia Kurikulum.
f. Komisi/Panitia lain yang menunjang pelaksanaan tugas
pokok Senat.
7. Komisi/Panitia beranggotakan anggota Senat STT GKST Tentena
dan bila dianggap perlu dapat ditambah anggota lain. Masing-
masing Komisi/Panitia mengadakan Rapat sekurang-kurangnya
satu kali dalam satu tahun.
8. Rapat Senat STT GKST Tentena diadakan setahun sekali dan dapat
ditambah bila disetujui oleh sebagian besar anggota Senat.
9. Pengambilan keputusan dalam Rapat Senat STT GKST Tentena
dilakukan dengan asas musyawarah mufakat. Tetapi dalam
keadaan terpaksa, dilakukan pemungutan suara dan keputusan
diambil berdasarkan suara terbanyak.
PASAL 14
PROGRAM SARJANA
1. Program Sarjana adalah unsur pelaksana akademik pada STT GKST
Tentena yang melaksanakan pendidikan akademik dan/atau
profesional dalam Program Studi Strata 1 (satu) Kependetaan dan
Program Studi Strata 1 (satu) Pendidikan Agama Kristen.
2. Untuk melaksanakan tugas tersebut pada ayat 1 (satu) di atas,
Program Sarjana memiliki fungsi:
a. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan.
b. Melaksanakan Penelitian untuk pengembangan ilmu
teologi dan ilmu pengetahuan serta teknologi yang
berhubungan dengan teologi.
26
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
d. Melaksanakan pembinaan civitas aakademika.
e. Melaksanakan urusan tata usaha Program Sarjana.
3. Program Sarjana dipimpin oleh Ketua Program Sarjana yang dipilih
dari antara Dosen Tetap dan bertanggungjawab langsung kepada
Ketua.
4. Dalam melaksanakan tugas, Ketua Program Sarjana dibantu oleh
Sekretaris program sarjana yang ditunjuk oleh Ketua Program
Sarjana terpilih.
5. Ketua dan Seketaris Program Sarjana ditetapkan dengan surat
keputusan Ketua STT GKST Tentena untuk masa jabatan Ketua
yang bersangkutan.
6. Program Sarjana terdiri atas:
a. Ketua dan Sekretaris Program Sarjana
b. Program Studi
c. Para Dosen
d. Urusan Tata Usaha
e. Laboratorium/Studio/Bengkel
7. Ketua Program Sarjana mempunyai tugas memimpin
penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian kepada
masyarakat dan membina tenaga kependidikan mahasiswa,
tenaga administratif dan administrasi Program Sarjana dan
bertanggungiawab langsung kepada Ketua STT GKST Tentena.
8. Sekretaris Program Sarjana mempunyai tugas membantu ketua
program Sarjana dalam memimpin penyelenggaraan pendidikan,
penelitian, pengabdian kepada masyarakat, pelaksanaan kegiatan
di bidang administrasi umum dan pembinaan serta layanan
kesejahteraan mahasiswa.
9. Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi
umum, perlengkapan, keuangan dan pendidikan program sarjana.
27
10. Laboratorium/Studio/Bengkel merupakan perangkat penunjang
pelaksanaan pendidikan pada program sarjana dalam pendidikan
akademik dan/atau profesional.
11. Laboratorium/Studio/Bengkel dipimpin oleh seorang dosen yang
keahliannya telah memenuhi persyaratan sesuai dengan cabang
ilmu teologi dan/atau ilmu peugetahuan dan teknologi yang
berhubungan dengan program studi, dan bertanggungjawab
kepada Ketua Program Sarjana.
12. Laboratorium/Studio/Bengkel mempunyai tugas melakukan
kegiatan dalam cabang ilmu teologi dan/atau ilmu pengetahuan
dan teknologi yang berhubungan dengan program studi sebagai
penunjang pelaksanaan tugas pokok sesuai dengan ketenhran
program Sarjana.
PASAL 15
1. Penambahan dan penutupan Program Studi pada Program
Sarjana ditetapkan oleh Majelis Sinode GKST setelah mendapat
persetujuan dari Pemerintah melalui Departemen terkait.
2. Penambahan dan pengurangan jumlah Laboratorium/Studio/
Bengkel pada Program Sarjana ditetapkan oleh Ketua Program
Sarjana setelah mendapat persetujuan Ketua STT GKST Tentena.
PASAL 16
PROGRAM PASCASARJANA
1. Program Pascasarjana adalah unsur pelaksana sebagian tugas dan
fungsi STT GKST Tentena yang berada di bawah Ketua STT GKST
Tentena.
2. Untuk melaksanakan tugas tersebut pada ayat 1 (satu) di atas,
Program Pascasarjana memiliki fungsi:
a. Melaksanakan dan mengembangkan pendidikan.
28
b. Melaksanakan Penelitian untuk pengembangan ilmu
teologi dan ilmu pengetahuan serta teknologi yattg
berhubungan dengan teologi.
c. Melaksanakan pengabdian kepada masyarakat.
d. Melaksanakan Pembinaan civitas akademika.
e. Melaksanakan urusan tata usaha Program Pascasarjana.
PASAL 17
1. Program Pascasarjana dipimpin oleh Direktur Program
Pacasarjana yang ditetapkan oleh Majelis Sinode GKST dengan
mempertimbangkan usulan Ketua STT GKST Tentena.
2. Dalam melaksanakan tugas, Direktur Program Pascasarjana
dibantu oleh 2 (dua) orang Asisten Direktur yang ditetapkan oleh
Majelis Sinode dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur.
3. Direktur dan Asisten Direktur Prosram Pascasarjana ditetapkan
dengan surat keputusan Majelis Sinode GKST untuk masa jabatan
4 (empat) tahun.
4. Progam Pascasarjana terdiri atas:
a. Direktur dan Asisten Direktur Program Pascasarjana.
b. Program Studi
c. Para Dosen
d. Urusan Tata Usaha
5. Direkrur program Pascasarjana mempunyai tugas memimpin
pendidikan, penelitian, pengabdian kepaca masyarakat serta
kependidikan, mahasiswa, tenaga administratif Program Program
Pascasarjana dan bertanggungjawab langsung kepada Ketua STT
GKST Tentena.
6. Asisten Direktur terdiri atas:
a. Asisten Direktur bidang Akademik dan Kemahasiswaan.
b. Asisten Direktur bidang Administrasi Umum dan
Keuangan.
29
7. Asisten Direktur bidang Akademik mempunyai tugas membantu
memimpin penyelenggaraan pendidikan, penelitian, pengabdian
kepada urusan kemahasiswaan.
8. Asisten Direktur bidang Administrasi Umum mempunyai tugas
membantu Direktur dalam memimpin pelaksanaan kegiatan di
bidang Adminitrasi umum dan Keuangan.
PASAL 18
1. Program Studi adalah unsur pelaksana program Pascasarjana di
bidang studi tertentu yang berada di bawah Direktur.
2. Program Studi dipimpin oleh Ketua Program Studi yang dipilih di
antara Dosen dan bertanggungjawab langsung kepada Direktur.
PASAL 19
Urusan Tata Usaha mempunyai tugas melaksanakan administrasi umum,
perlengkapan, keuangan, pendidikan dan kemahasiswaan program
pascasarjana. Secara fungsional bertanggungjawab kepada Direktur dan
secara administratif kepada Kepala Bagian Administrasi Akademik.
PASAL 20
Penambahan dan penutupan Program Studi pada Program Pascasarjana
ditetapkan oleh Majelis Sinode GKST setelah mendapat persetujuan dari
pemerintah melalui Departemen terkait.
30
PASAL 21
BAGIAN ADMINISTRASI AKADEMIK
1. Bagian Administrasi Akademik adalah unsur pembantu pimpinan
di Bagian Administrasi Akademik yang berada di bawah dan
bertanggungjawab langsung kepada Puket I.
2. Bagian Adminishasi Akademik dipimpin seorang Kepala.
PASAL 22
1. Bagian Administrasi Akademik bertugas memberikan pelayanan
administratif di bidang akademik di lingkungan STT GKST Tentena.
2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat 1 (satu) di
atas, Bagian Administrasi Akademik mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan administrasi pendidikan;
b. melaksanakan administrasi kerjasama;
c. Melaksanakan administrasi kepangkatan akademik dan
akreditasi.
3. Bagian Administrasi Akademik terdiri atas:
a. Sub Bagian Administrasi pendidikan
b. Sub Bagian Administrasi Kerjasama
c. Sub Bagian Administrasi Kepangkatan Akademik dan
Akreditasi
PASAL 23
1. Sub Bagian Administrasi pendidikan bertugas melaksanakan
administrasi pendidikan dan evaluasi, penelitian dan pengabdian
masyarakat.
2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat 1 (satu) di
atas, Sub Bagian Administrasi Pendidikan mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan administrasi pendidikan dan evaluasi,
penelitian dan pengabdian masyarakat.
31
b. Melaksanakan Registrasi dan Statistik
c. Melaksanakan administrasi sarana pendidikan.
PASAL 24
1. Sub Bagian Administrasi Kerjasama bertugas melaksanakan
adrninistrasi kerjasama dengan lembaga-lembaga pendidikan dan
institusi lainnya berkaitan dengan kegiatan ademik.
2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat 1 (satu) di
atas, Sub Bagian Administrasi Kerjasama mempunyai fungsi:
a. Melaksanakan adrninistrasi kerjasama dalam negeri.
b. Melaksana kan administrasi kerjasama luar negeri
PASAL 25
1. Sub Bagian Administrasi Kepangkatan Akademik dan Akreditasi
bertugas melaksanakan administrasi kepangkatan akademik dan
akreditasi, meliputi :
a. Menyusun karya-karya dan SK Dosen untuk selanjutnya
disusun secara berkala dan diajukan kepada lembaga
yang benwewenang unluk menilai dan menetapkan kredit
jabatan akademik dosen.
b. Mengurus SK penyetaraan ijazah dosen, bagi para lulusan
dari luar negeri;
c. Menyusun bahan akreditasi Program S-1, setiap periode
akreditasi.
2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat 1 (satu) di
atas, Sub Bagian Administrasi Kepangkatan Akademik dan
Akreditasi mempunyai fungsi:
a. Menyusun bahan-bahan administrasi kepangkatan
akademik dan akreditasi.
32
b. Mengajukan bahan-bahan tersebut ke lembaga-lembaga
terkait, seperti Direktorat Pendidikan Tinggi (DIKTI) dan
Badan Akreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BANPT).
PASAL 26
BAGIAN ADMINISTRASI KEUANGAN
1. Bagian Administrasi Keuangan adalah unsur pembantu pimpinan
di bidang administrasi keuangan yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Puket II.
2. Bagian Administrasi Keuangan dipimpin oleh seorang Kepala.
PASAL 27
1. Bagian Administrasi Keuangan bertugas memberikan pelayanan
administratif di bidang keuangan di lingkungan STT GKST Tentena.
2. Untuk menyelenggarakan tugas tersebut pada ayat 1 (satu) di
atas, Bagian Administrasi Keuangan rnempunyai fungsi:
a. Melaksanakan administrasi anggaran rutin dan anggaran
pembangunan.
b. Melaksanakan administrasi dana masyarakat.
3. Bagian Administrasi Keuangan terdiri atas:
a. Sub Bagian Administrasi Anggaran Rutin dan
Pembangunan.
b. Sub Bagian Administrasi Dana Masyarakat.
PASAL 28
1. Sub Bagian Administrasi Anggaran Rutin dan Pembangunan
bertugas melaksanakan administrasi anggaran rutin dan
mengkoordinasikan anggaran pembangunan.
33
2. Untuk menyelenggarakan tugas pada ayat 1 (satu) tersebut di
atas, Sub Bagian Administrasi Anggaran Rutin dan Pembangunan
mempunyai fungsi:
c. Melaksanakan administrasi anggaran rutin dan
mengkoordinasikan anggaran pembangunan.
d. Melaksanakan administrasi anggaran pembangunan.
e. Melaksanakan monitoring dan evaluasi.
PASAL 29
1. Sub Bagian Administrasi Dana Masyarakat bertugas melaksanakan
administrasi anggaran yang berasal dari masyarakat.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pada ayat 1 (satu) tersebut di
atas, sub Bagian Administrasi Dana Masyarakat mempunyai
fungsi:
a. Melaksanakan administrasi dana yang berasal dari
masyarakat.
b. Melaksanakan monitoring dan evaluasi
PASAL 30
BAGIAN ADMINISTRASI UMUM
1. Bagian Administrasi Umum adalah unsur pembantu pemimpin di
bidang administrasi umum yang berada di bawah dan
bertanggung jawab langsung kepada Ketua.
2. Bagian Administrasi Umum dipimpin oleh seorang Kepala.
PASAL 31
1. Bagian Administrasi Umum bertugas memberikan pelayanan
administratif bidang unum di lingkungan STT GKST Tentena.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pada ayat 1 (satu) tersebut di
atas, Bagian Administrasi Umum mempunyai fungsi:
34
a. Melaksanakan Tata Usaha dan Rumah Tangga
b. Sub Bagian Hukum dan Tatalaksana
c. Sub Bagian Kepegagawaian
d. Sub Bagian Perlengkapan
PASAL 32
1. Bagian Administrasi Umum terdiri atas:
a. Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga
b. Sub Bagian Hukum dan Tatalaksana
c. Sub Bagian Kepegawaian
d. Sub Bagran Perlengkapan
PASAL 33
Sub Bagian Tata Usaha dan Rumah Tangga bertugas melaksanakan urusan
tata usaha dan rumah tangga.
PASAL 34
Sub Bagian Hukum dan Tatalaksana berlugas melaksanakan urusan hukum
dan perundangan serta tatalaksana dan hubungan masyarakat.
PASAL 35
Sub Bagian Kepegawaian bertugas melaksanakan urusan administrasi
kepegawaian
35
PASAL 36
Sub Bagian Perlengkapan bertugas melaksanakan administrasi
perlengkapan, pengadaan, pemeliharaan dan penghapusannya.
PASAL 37
BAGIAN ADMINISTRASI KEMAHASISWAAN
1. Bagian Administrasi Kemahasiswaan adalah unsur pembantu
pemimpn di bidang administrasi kemahasiswaan yang berada di
bawah dan bertanggung jawab langsung kepada Ketua.
2. Bagian Administrasi Kemahasiswaan dipimpin oleh seorang
Kepala.
PASAL 38
1. Bagian Adrninistrasi Kemahasiswaan bertugas memberikan
layanan administrative di bidang kemahasiswaan di lingkungan
STT GKST Tentena.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pada ayat 1 (satu) tersebut di
atas, Bagian Administrasi Kemahasiswaan mempunyai fungsi :
a. Melaksanakan administrasi pembinaan minat dan
penalaran.
b. Melaksanakan administnsi informasi kemahasiswaan
c. Melaksanakan pelayanan kesejahteraan mahasiswa.
d. Melaksanakan pembinaan kerohanian mahasiswa
36
PASAL 39
Bagian Administrasi Kemahasiswaan terdiri atas:
1. Sub Bagian Minat penalaran dan Informasi Kemahasiswaan;
2. Sub Bagian Kesejahteraan dan Pembinaan Kerohanian Mahasiswa
PASAL 40
Sub Bagian Minat, penalaran dan Informasi Kemahasiswaan bertugas
rnelaksanakan Administrasi minat, penalaran dan informasi
kemahasiswaan.
PASAL 41
Sub Bagian Kesejateraan dan Pembinaan Kerohanian Mahasiswa bertugas
melaksanakan pelayanan kesejahteraan dan pembinaan kerohanian
mahasiswa.
PASAL 42
UNIT PELAKSANA TEKNIS
A. UNIT PERPUSTAKAAN
1. Perpustakaan adalah unit pelaksana teknis di bidang
perpustakaan yang berada di bawah dan bertanggung jawab
langsung kepada Ketua dan pembinaannya dilakukan oleh
Pembantu Ketua 1.
2. Perpustakaan di pimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk dari
antara pustakawan senior di lingkungan Perpustakaan.
37
PASAL 43
1. Perpustakaan bertugas memberikan pelayanan bahan pustaka
untuk keperluan pendidikan, penelitian dan pengabdian kepada
masyarakat.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pada ayat 1 (satu) tersebut di
atas, perpustakaan mempunyai fungsi:
a. Menyediakan dan mengolah bahan pustaka.
b. Memberikan layanan dan pendayagunaan bahan
pustaka.
c. Memelihara bahan pustaka.
d. Melakukan layanan referensi.
e. Melakukan urusan tata usaha perpustakaan.
PASAL 44
Perpustakaan terdiri atas:
1. Kepala
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Kelompok Pustakawan
PASAL 45
1. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata
usaha dan rumah tangga Perpustakaan.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana tersebut pada ayat 1
(satu) di atas, bertanggungjawab kepada Kepala Perpustakaan.
PASAL 46
1. Kelompok Pustakawan terdiri atas sejumlah Pustakawan yang
termasuk dalam jabatan fungsional.
38
2. Kelompok Pustakawan dipimpin oleh Kepala perpustakaan.
3. Jumlah Pustakawan ditetapkan menurut kebutuhan.
4. Jenis dan jenjang Pustakawan diatur sesuai dengan ketentuan
peraturan yang bertaku.
PASAL 47
B. UNIT KOMPUTER
1. Unit komputer adalah unit pelaksana teknis di bidang pengolahan
data yang berada di bawah dan bertanggung jawab langsung
kepada Ketua dan pembinaannya dilakukan oleh Pembantu Ketua
1.
2. Unit komputer dipimpin oleh seorang Kepala yang ditunjuk di
antara tenaga akademik/tenaga teknis komputer senior di
lingkungan Unit Komputer.
PASAL 48
1. Unit Komputer bertugas mengumpulkan, mengolah, menyajikan,
dan menyimpan data dan informasi serta memberikan pelayanan
untuk program-program pendidikan, penelitian, dan pengabdian
kepada masyarakat.
2. Untuk menyelenggarakan tugas pada ayat 1 (satu) tersebut di
atas, Unit Komputer mempunyai fungsi:
a. Mengumpulkan dan mengolah data dan informasi.
b. Menyajikan dan rnenyimpan data dan informasi.
c. Melakukan urusan tata usaha Unit Komputer.
PASAL 49
1. Unit Komputer terdiri atas:
a. Kepala
39
b. Sub Bagian Tata Usaha
c. Kelompok Tenaga Akademik dan Tenaga Teknis
Komputer.
PASAL 50
1. Sub Bagian Tata usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata
usaha dan rumah tangga Unit Komputer.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha Unit Komputer bertanggung jawab
kepada Kepala Pusat Komputer.
PASAL 51
1. Kelompok Tenaga Akademik dan Tenaga Teknis Komputer
dipimpin terdiri atas sejumlah Tenaga Akademik dan Tenaga
Teknis Komputer yang termasuk dalam jabatan fungsional di
bidang pengolahan data.
2. Kelompok Tenaga Akademik dan Tenaga Teknis Komputer
dipimpin oleh Kepala Unit Komputer.
3. Jumlah Tenaga Akademik dan Tenaga Teknis Komputer ditetapkan
menurut kebutuhan.
4. Jenis dan jenjang Tenaga Akademik dan Tenaga Teknis Komputer
diatur sesuai dengan ketentuan dan peraturan yang berlaku.
PASAL 52
C. UNIT BINA LAYAN MAHASTSWA
1. Unit Bina Layan Mahasiswa adalah unit pelaksana Teknis di bidang
Pelayanan Kesejateraan Mahasiswa yang berada di bawah dan
bertanggung jawab kepada Ketua dan pembinaan dilakukan oleh
Pembantu Ketua l.
40
2. Unit Bina Layan Mahasiswa dipimpin oleh seorang Kepala yang
ditunjuk dari antara tenaga Dosen/Tenaga Penunjang
Akademik/Tenaga Ahli yang memiliki kemampuan khusus untuk
jabatan itu.
PASAL 53
1. Unit Bina Layan Mahasiswa bertugas memberi pelayanan untuk
meningkatkan kesejahteraan jasmani dan rohani serta membantu
menciptakan suasana kondusif guna keberhasilan pendidikan
mahasiswa.
2. Untuk melaksanakan tugas pada ayat 1 (satu) tersebut di atas,
Unit Bina Layan Mahasiswa mempunyai fungsi:
a. Menyelenggarakan dan mengawasi kegiatan Kantin di
Kampus.
b. Menyediakan fasilitas asrama.
c. Mengolah dana sosial mahasiswa untuk keperluan yang
mendesak.
d. Mengadakan kegiatan dalam bentuk pertemuan-
pertemuan untuk meningkatkan kualitas kerohanian dan
persekutuan mahasiswa.
e. Mengadakan kegiatan yang bersifat pernbinaan fisik
bersama-sama Senat Mahasiswa STT GKST Tentena.
PASAL 54
Unit Bina Layan Mahasiswa terdiri atas:
1. Kepala
2. Sub Bagian Tata Usaha
3. Kelompok kerja Kesejahteraan Mahasiswa
41
PASAL 55
1. Sub Bagian Tata Usaha mempunyai tugas melakukan urusan tata
usaha dan rumah tangga Unit Bina Layan Mahasiswa.
2. Kepala Sub Bagian Tata Usaha sebagaimana tersebut ayat 1 (satu)
di atas bertanggung jawab kepada Kepala Unit Bina Layan
Mahasiswa.
PASAL 56
1. Kelompok Kerja Kesejahteraan Mahasiswa terdiri dari sejumlah
mahasiswa, dipimpin oleh seorang tenaga kependidikan, dan
melaksanakan tugas sesuai program yang telah ditetapkan.
2. Kelompok Kerja Kesejahteraan Mahasiswa bertanggung jawab
kepada Kepala Unit Bina Layan Mahasiswa.
PASAL 57
D. UNIT PELAKSANA TEKNIS LAINNYA
1. STT GKST Tentena dapat mengadakan unit pelaksana teknis
lainnya sesuai dengan keperluan.
2. Unit pelaksana teknis lainnya tersebut pada ayat (1) ditetapkan
oleh Ketua setelah mendapat persetujuan Majelis Sinode GKST.
PASAL 58
DEWAN PENYANTUN
1. Dewan Penyantun terdiri dari tokoh masyarakat (formal maupun
informal) yang berfungsi membantu Pimpinan STT GKST Tentena
dalam memecahkan masalah-masalah akademik di STT GKST
Tentena dan diharapkan berperan aktif untuk menggerakkan dan
mengerahkan sumber daya masyarakat.
42
2. Anggota Dewan Penyantun diangkat dan diberhentikan oleh
Ketua setelah mendapat pertimbangan Senat STT GKST Tentena
dan persetuutan Majelis Sinode GKST.
3. Pengurus Dewan Penyantun dipilih oleh dan dari antara para
anggota Dewan Penyantun.
4. Masa kerja Dewan Penyantun disesuaikan dengan masa kerja
Ketua.
5. Hal-hal yang menyanekut keanggotaan, fungsi dan wewenang
Dewan Penyantun ditetapkan oleh Ketua setelah mendapat
pertimbangan Senat STT GKST Tentena dan persetujuan Majelis
Sinode GKST.
PASAL 59
TATA KERJA
Dalam melaksanakan tugasnya, setiap pemimpin satuan organisasi di
lingkungan STT GKST Tentena wajib menerapkan prinsip koordinasi,
integrasi dan sinkronisasi, baik di lingkungan masing-masing maupun
antar satuan organisasi di lingkungan STT GKST Tentena serta dengan
instansi lain di luarnya sesuai dengan tugas masing-masing.
PASAL 60
1. Ketua dan Pembantu Ketua, Direktur, Asisten Direktur, Kepala
Pusat Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat, Kepala Unit
Pelaksana Teknis, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian dan Kepala
Urusan, dalam melaksanakan tugasnya berkewajiban mematuhi
pedoman dan petunjuk teknis Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi
serta Direktur Jenderal BIMAS Kristen.
2. Pembantu Ketua Direktur, Asisten Direktur, Kepala Pusat
Penelitian dan Pengabdian kepada masyarakat, Kepala Unit
Pelaksana Teknis, Kepala Bagian, Kepala Sub Bagian dan Kepala
43
Urusan menyampaikan laporan kepada Ketuaa sesuai dengan
jenjang organisasi sebagai bahan untuk menyusun laporan STT
GKST Tentena kepada Majelis Sinode GKST.
PASAL 61
1. Setiap pemimpin satuan organisasi di lingkungan STT GKST
Tentena bertanggung jawab memimpin dan mengkoordinasikan
bawahannya masing-masing dan memberikan bimbingan serta
petunjuk bagi pelaksanaan tugas bawahan.
2. Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengawasi bawahan
masing-masing dan apabila terjadi penyimpangan wajib
mengarnbil langkah-langkah yang diperlukan sesuai dengan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
3. Setiap pemimpin satuan organisasi wajib mengikuti dan
mematuhi petunjuk dan bertanggung jawab kepada atasan
masing-masing serta menyampaikan laporan berkala pada
waktunya.
4. Setiap laporan yang diterirna oleh pemimpin satuan organisasi
dari bawahan, wajib diolah dan dipergunakan sebagai bahan
untuk menyusun laporan lebih lanjut dan memberikan petunjuk
kepada bawahan.
5. Dalam menyampaikan laporan masing-masing kepada atasannya,
tembusan laporan lengkap dengan semua tampirannya
disampaikan pula kepada satuan organisasi lainnya yang secara
fungsional relevan mempunyai hubungan kerja.
PASAL 62
PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
1. STT GKST Tentena menyelenggarakan pendidikan, peneJitian dan
pengabdian kepada masyarakat.
44
2. Pendidikan merupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan
manusia terdidik yang memiliki kemampuan akademik yang ada
kaitannya dengan teologi.
3. Penelitian rnerupakan kegiatan dalam upaya menghasilkan
pengetahuan empirik, teori, konsep, metodologi, model, atau
informasi baru yang memperkaya ilmu pengetahuan dan
teknologi yang berhubungan dengan teologi.
4. Pengabdian kepada masyarakat merupakan kegiatan yang
memanfaatkan ilmu teologi dan ilmu pengetahuan/teknologi
dalam gerak pembangunan demi kemajuan dan kesejateraan
masyarakat.
PASAL 63
1. Penyelenggaraan pendidikan berpedoman kepada kurikulum
yang disusun dengan tujuan agar mahasiswa dapat menguasai
pengetahuan, keterampilan dan sikap sesuai dengan tujuan
pendidikan.
2. Kurikulum disusun oleh masing-masing unit sesuai dengan
sasaran program studi serta berpedoman pada kurikulum
nasional.
3. Kurikulum meliputi mata kuliah keilmuan dan ketrampilan (MKK),
mata kuliah keahlian berkarya (MKB), mata kuliah perilaku
berkarya (MPB), mata kuliah berkehidupan bermasyarakat (MBB)
dan pembulat studi lainnya.
PASAL 64
1. Penyelenggaraan pendidikan di STT GKST TENTENA dilaksanakan
dengan menggunakan Sistem Kredit Semester (SKS).
2. Tahun akademik dibagi rnenjadi dua semester (semester ganjil
dan semester genap) yang masing-masing terdiri dari 18 sampai
20 minggu.
45
3. Tahun akademik dimulai pada bulan Agustus dan berakhir pada
bulan Juni tahun berikutnya.
4. Semester adalah satuan waktu terkecil untuk menyatakan
lamanya suatu program pendidikan dalam suatu jenjang
pendidikan.
5. Besar beban studi mahasiswa, besar pengakuan keberhasilan
usaha kumulatif bagi program studi tertentu serta besarnya usaha
dalam menyelenggarakan pendidikan, khususnya bagi tenaga
pengajar dinyatakan dalam satuan kredit semester (sks).
6. Pendidikan dilaksanakan melalui kuliah, praktikum, seminar,
symposium, diskusi panel, lokakarya, praktek lapangan dan
kegiatan ilmiah lainya.
7. Bahasa pengantar penyerenggaman pendidikan pada dasarnya
adalah bahasa lndonesia; bahasa daerah dan/atau bahasa asing
dapat digunakan sejauh diperlukan.
8. Setiap mahasiswa program sarjana (Stratum 1) diwajibkan
menulis skripsi dan mahasiswa program pascasarjana (Stratum 2)
diwajibkan menulis Tesis sebagai pembulat studi.
9. Pelaksanaan pendidikan secara teknis diatur dalam Buku Katalog
STT GKST Tentena.
PASAL 65
1. Setiap dosen bertugas melaksanakan kegiatan pendidikan dan
pengajaran sesuai dengan wewenang jenjang jabatan
akademiknya.
2. Setiap dosen bertugas melaksanakan kegiatan penelitian dalam
rangka pendidikan dan pengajaran atau dalam kegiatan
pengembangan ilmu sesuai dengan wewenang jenjang jabatan
akademiknya.
3. Setiap dosen bertugas melaksanakan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat dalam rangka pendidikan dan pengajaran atau
dalam kegiatan lain yang menunjang pelaksanaan tugas umum
46
pemerintah dan pembangunan sesuai dengan wewenang jenjang
jabatan akademiknya.
PASAL 66
1. Setiap karyawan berhak memperoleh penrbinaan karir
berdasarkan prestasi kerja dan sesuai dengan ketentuan
peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
2. Setiap karyawan berhak memperoleh penghargaan sesuai dengan
darma baktinya.
3. Setiap karyawan berhak menggunakan sarana, prasarana, fasilitas
pendidikan lainnya dalam melakukan tugasnya sesuai dengan
ketentuan, peraturan dan perundang-undangan yang berlaku.
4. Setiap karyawan berkewajiban menjaga dan memelihara
keamanan, ketertiban dan kelancaran pelaksanaan tugas STT
GKST Tentena.
5. Setiap karyawan bertanggungjawab terhadap pelaksanaan tugas,
baik sebagai pribadi maupun sebagai warga STT GKST Tentena
dalam menjalankan fungsi dan tujuan STT GKST Tentena.
PASAL 67
1. Pengembangan jumlah tenaga kependidikan dan tenaga
administrasi disesuaikan dengan kebutuhan menurut
perkembangan STT GKST Tentena.
2. Pelaksanaan ketentuan ayat (1) tersebut di atas diatur dengan
keputusan Majelis Sinode GKST atas usul Ketua STT GKST Tentena.
47
PASAL 68
KEMAHASISWAAN DAN ALUMMI
1. Yang disebut mahasiswa STT GKST Tentena adalah peserta didik
yang terdaftar di STT GKST Tentena dan merupakan bagian dari
civitas akademika STI GKST Tentena.
2. Bidang pembinaan kemahasiswaan merupakan subsistem
pendidikan tinggi yang mencakup proses perencanaan,
pengorganisasian, pengaturan, pengelolaan, pengendalian dan
pendanaan, serta evaluasi kegiatan ekstra lanrikuler, yang
meliputi pengembangan penalaran keilmuan mahasiswa,
pengembangan minat dan kegemaran, peningkatan
kesejahteraan mahasiswa serta usaha penunjangnya.
PASAL 69
1. Hak Mahasiswa :
a. Menggunakan kebebasan akademik secara bertanggung jawab
untuk menuntut dan mengkaji ilmu sesuai dengan norma dan
kesusilaan yang berlaku di STT GKST Tentena.
b. Memperoleh pengajaran yang sebaik-baiknya dan pelayanan
bidang akademik sesuai dengan minat, bakat, kegemaran dan
kemampuannya.
c. Memanfaatkan fasilitas yang ada di STT GKST Tentena dalam
rangka kelancaran proses belajar.
d. Mendapat bimbingan dari dosen yang bertanggungjawab atas
program studi yang diikutinya dalam menyelesaikan studinya.
e. Memperoleh pelayanan informasi yang berkaitan dengan
program studi yang diikutinya serta hasil pelajarannya.
f. Menyelesaikan studi lebih awal dari jadwal yang ditetapkan, bila
sesuai dengan persyaratan yang berlaku.
g. Memperoleh pelayanan kesejahteraan sesuai dengan peraturan
dan perundang-undangan yang bedaku.
48
h. Memanfaatkan sumber daya STT GKST Tentena melalui
perwakilan/organisasi kemahasiswaan yang mengurus dan
mengatur, minat dan tata kehidupan bermasyarakat.
i. Pindah ke perguruan tinggi lain atau program studi lainnya
bilamana memenuhi syarat-syarat perpindahan mahasiswa di STT
GKST Tentena dan syarat-syarat penerimaan mahasiswa atau
program studi di perguruan tinggi yang hendak dituju.
j. Ikut serta dalam kegiatan organisasi mahasiswa STT GKST
Tentena.
k. Memperoleh pelayanan khusus bila mana menyandang cacat.
2. Kewajiban Mahasiswa:
a. Ikut menanggung biaya penyelenggaraan pendidikan.
b. Mematuhi semua peraturan/ketentuan yang berlaku pada STT
GKST Tentena.
c. Menghormati tenaga kependidikan dan/atau tenaga administrasi
di lingkungan STT GKST Tentena.
d. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan,
ketertiban dan keamanan kampus STT GKST Tentena.
e. Menghargai ilmu pengetahuan dan teknologi.
f. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional.
g. Menjaga kewibawaan dan nama baik STT GKST Tentena.
3. Pelaksanaan ketentuan sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) dan (2)
tersebut di atas diatur lebih lanjut dalam keputusan Ketua STT GKST
Tentena.
PASAL 70
1. Organisasi kemahasiswaan STT GKST Tentena adalah wahana dan
sarana pengembangan diri mahasiswa ke arah perluasan wawasan dan
peningkatan kecendekiawan serta integritas kepribadian manusia
49
pancasilais yang cerdas, berdasarkan prinsip memanusiakan manusia
sesuai dengan hakikat manusia.
2. Bentuk dan struktur:
a. Di tingkat STT dibentuk Badan perwakilan Mahasiswa (BPM dan
Senat Mahasiswa (SM) STT GKST Tentena
b. Di tingkat Program Sarjana meliputi Himpunan Mahasiswa
Program Studi (HMPS).
3. Kedudukan:
a. BPM dan SM berkedudukan di tingkat sekolah Tinggi dan
merupakan kelengkapan non struktural.
b. HMPS berkedudukan di tingkat program studi dan merupakan
kelengkapan non strukural.
4. Tugas Pokok:
a. BPM mempunyai tugas pokok mewakili seluruh mahasiswa STT
GKST Tentena, mengkoordinasikan kegiatan organisasi
kemahasiswaan dalam bidang ekstra kurikuler di lingkungan STT
GKST Tentena dan memberikan pendapat, usul dan saran kepada
pemimpin STT GKST Tentena, terutama yang berkaitan dengan
fungsi dan pencapaian tujuan pendidikan nasional;
b. SM mempunyai tugas pokok merencanakan dan melaksanakan
kegiatan ekstra kurikuler terutama yang bersifat penalaran dan
keilmuan, garis-garis program yang ditetapkan oleh BPM, serta
memberikan pendapat, usul dan saran kepada pernimpin STT
GKST Tentena terutama yang berkaitan dengan pelaksanaan
fungsi dan pencapaian tujuan pendidikan tinggi;
c. HMPS mempunyai tugas pokok menyelenggarakan kegiatan ekska
kurikuler yang bersifat penalaran dan keilmuan yang sesuai
dengan program studi;
50
5. Keanggotaan dan Kepengurusan:
a. Badan Perwakiian Mahasiswa:
i. Kepengurusan BPM terdiri dari mahasiswa yang terdaftar,
telah mengikuti Program Pengenalan Studi (PPS) dan aktif
mengikuti kegiatan pendidikan serta terpilih melalui tata
tertib yang berlaku.
ii. Masa kerja kepengurusan BPM satu tahun dan masing-
masing hanya dapat dipilih maksimum dua kali berturut-
turut untuk jabatan yang berbeda.
iii. Tata kerja kepengurusan BPM ditetapkan oleh rapat
anggota.
iv. Kepengurusan BPM dilantik dan disahkan oleh Ketua STT
GKST Tentena.
v. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pengurus
BPM bertanggungjawab kepada Ketua melalui Pembantu
Keiua Bidang Kemahasiswaan.
b. Senat Mahasiswa :
Kepengurusan SM terdiri dari :
i.Ketua Umum, Ketua I dan Ketua II
ii.Sekretaris Umum, Sekretaris I dan Sekretaris II
iii.Bendahara dan Wakil Bendahara
iv. Koordinator Departemen yang sesuai dengan hak,
kewajiban, kebutuhan dan minat mahasiswa.
v. Masa kerja kepengurusan SM satu tahun dan masing-
masing hanya dapat dipilih maksimum dua kali berturut-
turut untuk jabatan yang berbeda.
vi. Tata kerja kepengurusan SM ditetapkan melalui rapat
pengurus SM.
vii. Pengurus SM dilantik dan disahkan oleh Ketua STT GKST
Tentena.
51
viii. Dalam rnelaksanakan tugas pokok dan fungsinya pengurus
SM bertanggungiawab kepada Ketua rnelalui pembantu
Ketua Bidang Kemahasiswaan.
c. Himpunan Mahasiswa program Studi (HMPS) :
i. Keanggotaan HMPS terdiri dari mahasiswa yang terdaftar,
telah mengikuti PPS dan aktif mengikuti kegiatan
pendidikan di program studi.
ii. Kepengurusan HMPS terdiri dari Ketua, Sekretaris,
Bendahara dan Anggota (sesuai kebutuhan) yang terpilih
melalui tata tertib yang berlaku.
iii. Masa kerja kepengurusan HMPS satu tahun dan masing-
masing hanya dapat dipilih maksimum dua kali berfurut-
turut untuk jabatan yang berbeda.
iv. Tata kerja kepengurusan HMPS ditetapkan melalui rapat
pengurus.
v. Kepengurusar HMPS dilantik dan disahkan oleh Ketua
Program Studi.
vi. Dalam melaksanakan tugas pokok dan fungsinya, pengurus
HMPS bertanggungjawab kepada Ketua Program Studi yang
bersangkutan dan kepada Pembantu Ketua Bidang
Kemahasiswaan.
PASAL 71
1. Kegiatan kemahasiswaan dikategorikan sebagai kegiatan ekstra
kurikuler yang meliputi :
a. Kegiatan penalaran dan keilmuan mahasiswa
b. Kegiatan minat dan kegemaran mahasiswa.
c. Pembinaan kerohanian mahasiswa
d. Perbaikan kesejahteraan mahasiswa
e. Bakti sosial mahasiswa
52
2. Kegiatan mahasiswa antar kampus di luar kampus harus mendapat
persetujuan Ketua STT GKST Tentena melalui Pembantu Ketua Bidang
Kemahasiswaan.
PASAL 72
1. Alumni adalah semua tamatan dari STT GKST Tentena setelah
menyelesaikan suatu program studi secara bulat.
2. Untuk menggalang rasa persatuan serta menjalin komunikasi
alumni dalam upaya menunjang pencapaian tujuan pendidikan
STT GKST Tentena dapat dibentuk organisasi alumni STT GKST
Tentena yang bersifat non-struktural.
3. Tata kerja organisasi alumni diatur dalam anggaran dasar dan
anggaran rumah tangga yang ditetapkan oleh Ketua STT GKST
Tentena.
4. Pembentukan organisasi alumni STT GKST Tentena disahkan
dengan surat keputusan Ketua STT GKST Tentena.
PASAL 73
SARANA DAN PRASARANA
1. Penambahan sarana dan prasarana disesuaikan dengan
perkembangan STT GKST Tentena ditetapkan oleh Majelis Sinode
GKST atas usul Ketua STT GKST Tentena.
2. Tata pengelolaan sarana dan prasarana yang bersumber dari dana
pemerintah diselenggarakan berdasarkan ketentuan yang berlaku
bagi pengelolaan kekayaan negara.
3. Tata pengelolaan sarana dan prasarana pendidikan yang tidak
berasal dari dana pemerintah (APBN) diatur oleh Ketua atas
persetujuan Majelis Sinode GKST.
53
4. Pengelolaan kekayaan STT GKST Tentena di luar sarana dan
prasarana pendidikan diatur dengan keputusan Majelis Sinode
GKST setelah mendapat pertimbangan Ketua STT GKST Tentena.
5. Pendayagunaan sarana, prasarana dan kekayaan STT GKST
Tentena untuk memperoleh daya guna menunjang pelaksanaan
tugas dan fungsi STT GKST Tentena diatur dengan keputusan
Majelis Sinode GKST setelah mendapai pertimbangan Ketua STT
GKST Tentena.
PASAL 74
PEMBIAYAAN
Pembiayaan STT GKST Tentena diperoleh dari:
a. Majelis Sinode GKST
b. Mahasiswa melalui Sumbangan Pembangunan/Pemeliharaan
Sarana dan Uang Kuliah.
c. Sumbangan Gereja- gereja
d. Bantuan Pemerintah
e. Alumni STT GKST Tentena
f. Bantuan Perorangan
g. Masyarakat melalui berbagai lembaga kemasyarakatan
h. Usaha-usaha lain yang sah.
i. Bantuan lain yang tidak mengikat baik dan dalam maupun dari
luar negeri.
PASAL 75
1. Ketua STT GKST Tentena berkewajiban mengajukan Rencana
Anggaran Pendapatan dan Belanja STT GKST Tentena kepada
Senat Sekolah Tinggi Teologi GKST Tentena setiap tahunnya untuk
dibahas dan selanjutnya diusulkan oleh Ketua kepada Majelis
Sinode GKST untuk mendapat pengesahan.
54
2. Ketua STT GKST Tentena berkewajiban setiap tahun
menyampaikan laporan realisasi Anggaran Pendapatan dan
Belanja STT GKST Tentena kepada Majelis Sinode GKST.
3. Anggaran Pendapatan dan Belanja STT GKST Tentena
dipergunakan/dikelola oleh Ketua STT GKST Tentena sesuai
dengan ketentuan yang berlaku.
PASAL 76
PENGAWASAN
1. Dalam rangka pemantapan serta evaluasi penyelenggaraan STT
GKST Tentena dilakukan pengawasan terhadap semua unsur
organisasi pelaksana.
2. Pengawasan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas
dilakukan oleh Majelis Sinode GKST dan lembaga-lembaga yang
berwenang sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
3. Pengawasan dilakukan melalui penilaian berkala terhadap unit-
unit organisasi STT GKST Tentena.
4. Berdasarkan pengawasan pada ayat (3) di atas, Ketua STT GKST
Tentena menerapkan langkah-langkah pembinaan untuk
peningkatan mutu dan efisiensi.
PASAL 77
KERJASAMA
1. Dalam rangka pembinaan dan pengembangan STT GKST Tentena,
dapat dilakukan kerjasama dengan perguruan tinggi/lembaga lain,
baik yang ada di dalam maupun di luar negeri.
2. Kerjasama sebagaimana dimaksud pada ayat (1) di atas
dilaksanakan dengan mengutamakan pelaksanaan tugas pokok
STT GKST Tentena.
55
3. Kerjasama pendidikan dapat berbentuk tukar menukar dosen
dan/atau mahasiswa, pengadaan sarana dan prasarana akademik,
penyelenggaran kegiatan akademik bersama dan bentuk-bentuk
lain yang dianggap bermanfaat.
4. Kerjasama penelitian dapat berbentuk pertukaian hasil penelitian,
penerbitan karya ilmiah bersama, pelatihan dan tenaga peneliti,
penelitian bersama, pemanfaatan sumber daya penelitian
bersama, dan bentuk-bentuk lain yang berhubungan dengan
kegiatan penelitian.
5. Kerjasama pengabdian kepada masyarakat dapat berbentuk
kegiatan pengabdian bersama, tukar-menukar informasi dan lain
sebagainya.
6. Kerjasama dengan lembaga lain dari dalam negeri diatur oleh
Ketua STT GKST Tentena, setelah mendapat persetujuan dari
Majelis Sinode GKST, sedangkan kerjasama dengan lembaga luar
negeri harus diketahui oleh Departemen Pendidikan Nasional.
PASAL 78
KODE ETIK, PTTiGHARGAAN, DAN SANKSI
Setiap dosen STT GKST Tentena wajib:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, serta
taat kepada negara dan pemerintah Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara serta
kewibawaan dan nama baik STT GKST Tentena.
3. Mengutamakan kepentingan STT GKST Tentena dan
masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan
4. Berpikir, bersikap dan berperilaku sebagai anggota
masyarakat ilmiah, berbudi luhur, jujur, bersemangat,
bertanggungjawab dan menghindarkan perbuatan yang
tercela, antara lain perbuatan plagiat.
56
5. Bersikap terbuka dan menjunjung tinggi kejujuran akademik
serta menjalankan tugas profesi dengan sebaik-baiknya.
6. Berdisiplin, bersikup rendah hati, peka, teliti, hati-hati dan
nenghargai pendapat orang lain.
7. Memegang teguh rahasia jabatan serta tidak
menyalahgunakan jabatan.
8. Menolak dan tidak rnenerima sesuatu pemberian yang nyata
diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak
langsung berhubungan secara tidak sah dengan profesinya.
9. Memperhatikan batas kewenangan dan tanggungjawab
ilmiah dalam menggunakan kebebasan mimbar akademik
serta tidak melangkahi wewenang keahlian atau wewenang
teman sejawatnya.
10. Menghormati sesama dosen maupun karyawan dan berusaha
meluruskan perbuatan tercela dari teman sejawat.
11. Membimbing dan memberi kesempatan kepada mahasiswa
untuk mendapatkan, mengembangkan dan mengamaikan
ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan ketentuan
yang berlaku.
12. Membimbing dan mendidik mahasis'wa ke arah
pembentukan kepribadian insan terpelajar yang mandiri dan
bertanggungiawab.
13. Bersikap dan bertindak adil terhadap mahasiswa.
14. Menjaga/memelihara kehormatan dan kesehatan dirinya.
15. Mengikuti, mengembangkan dan mengamalkan ilmu
pengetahuan clan teknologi sesuai dengan bidangnya.
16. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di
STT GKST Tentena.
PASAL 79
Setiap karyawan STT GKST Tentena wajib :
57
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yung Maha Esa serta
taat kepada negara dan pemerirtah Indonesia yang
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Menjunjung tinggi kehormatan bangsa dan negara, serta
kewibawaan dan nama baik STT GKST Tentena.
3. Mengutamakan kepentingan STT GKST Tentena dan
masyarakat daripada kepentingan pribadi atau golongan.
4. Berdisiplin, berbudi luhur, rendah hati, peka, teliti, hati-hati,
dan menghargai pendapat orang lain.
5. Menolak dan tidak menerima sesuatu pemberian yang nyata
diketahui dan patut diduga secara langsung atau tidak
langsung berhubungan secara tidak sah dengan jabatannya.
6. Memegang teguh rahasia jabatan serta tidak
menyalahgunakan jabatan.
7. Menghormati dosen maupun sesama karyawan dan bemsaha
meluruskan perbuatan tercela dan teman sejawat.
8. Menjaga/memelihara kehormatan dan kesehatan dirinya.
9. Memelihara sarana dan prasarana, kebersiharn, ketertiban
dan keamanan STT GKST.
10. Senantiasa bekerja keras serta berusaha meningkatkan
pengetahuan dan kemampuan untuk kelancaran pelaksanaan
tugas.
11. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di
STT GKST Tentena.
PASAL 80
Setiap mahasiswa STT GKST Tentena wajib:
1. Beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa serta taat
kepada Pancasila, dan Undang-Undang Dasar 1945.
2. Ikut menanggung biaya penyeleng garaan pendidikan.
3. Ikut memelihara sarana dan prasarana serta kebersihan,
ketertiban dan keamanan STT GKST Tentena.
58
4. Menghargai ilmu pengetahuan dan teknologi.
5. Menjaga nama baik dan kewibawaan STT GKST Tentena sebagai
almamater.
6. Menjunjung tinggi kebudayaan nasional, nilai moral dan
kebenaran ilmiah.
7. Menjaga integritas pribadi dan kejujuran intelektual.
8. Membantu dan tidak menghalang-halangi terselenggaranya
kegiatan STT GKST Tentena, baik akademik maupun non
akademik.
9. Berdisiphn, bersikup jujur, bersemangat, bertanggungjawab, dan
menghindari perbuatan yang tercela, antara lain plagiat.
10. Berbudi luhur, berperilaku, dan berpakaian sopan.
11. Menghormati semua pihak demi terbinanya suasana hidup
kekeluargaan sebagai pengamalan Pancasila dan UUD 1945.
12. Memelihara dan meningkatkan mutu lingkungan hidup di kampus
STT GKST Tentena.
13. Memelihara sopan santun dan cara berpakaian yang rapi.
14. Senantiasa belajar dengan tekun dan berusaha meningkatkan
ilmu teologi, ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai dengan
bidangnya.
15. Mematuhi semua peraturan dan tata tertib yang berlaku di STT
GKST Tentena.
16. Mahasiswa dilarang melakukan kegiatan yang dapat:
a. Mengganggu penyelenggaraan perkuliahan, seminar,
kegiatan laboratorium, pengkajian, penelitian,
administrasi, keagamaan, kesenian, pendidikan jasmani
atau olahraga.
b. Menghambat Pejabat, Karyawan atau Petugas STT GKST
Tentena dalam melaksanakan kewajibannya.
c. Menghambat Dosen atau Mahasiswa lain dalam
pelaksanaan kegiatan belajar atau penelitiannya.
59
PASAL 81
1. Untuk mendorong dan meningkatkan prestasi serta untuk
rnemupuk kesetiaan terhadap STT GKST Tentena, kepada warga
atau unsur organisasi yang telah menunjukkan kesetiaan, prestasi,
atau telah berjasa terhadap STT GKST Tentena dapat diberikan
penghargaan oleh pemimpin.
2. Penghargaan yang diberikan disesuaikan dengan prestasi,
kesetiaan atau jasa yang disumbangkan.
3. Penghargaan yang dimaksud dalam ayat (1) dan (2) di atas dapat
berupa piagam, lencana, uang, benda atau kenaikan pangkat
istimewa.
PASAL 82
1. STT GKST Tentena dapat memberikan penghargaan tanda jara
kepada anggota masyarakat yang telah berjasa terhadap
pembangunan STT GKST Tentena.
2. Tanda jasa tersebut dalam ayat (1) di atas dianugerahkan oleh
Ketua STT GKST Tentena setelah mendapat pertimbangan Majelis
Sinode GKST.
3. Tata upacara pemberian penghargaan, tanda jasa dilakukan
menurut peraturan yang ditetapkan oleh Ketua STT GKST Tentena
setelah mendapat pertimbangan dari Majelis Sinode GKST.
PASAL 83
1. Setiap dosen, karyawan dan mahasiswa STT GKST Tentena yang
melanggar kode etik, disiplin, tata tertib, dan peraturan yang
berlaku dikenakan sanksi.
2. Sanksi yang dikenakan kepada dosen dan karyawan dapat
berupa (disesuaikan dengan SK masing-masing) :
a. Teguran lisan
60
b. Teguran tertulis
b. Peringatan keras
c. Penundaan kenaikan gaji berkala
d. Penundaan kenaikan pangkat
e. Penurunan pangkat
f. Pembebasan tugas
g. Pemberhentian
h. Dikembalikan kepada Majelis Sinode GKST.
3. Sanksi yang dikenakan kepada mahasiswa dapat berupa :
a. Teguran lisan
b. Teguran tertulis
c. Peringatan keras
d. Penundaan pemberian ijazah
e. Pembatalan nilai akademik
f. Larangan mengikuti kuliah dalam jangka waktu tertentu
(skorsing)
g. Pencabutan hak sebagai mahasiswa
4. Pelaksanaan ketentuan dalam ayat (1), (2) dan (3) di atas di atur
dengan surat keputusan Ketua STT GKST Tentena, setelah
mendapat pertimbangan dari Majelis Sinode GKST.
PASAL 84
KETENTUAN PERALIHAN
1. Ketentuan-ketentuan dalam Statuta ini harus ditaati oleh Majelis
Sinode GKST, Ketua dan Pembantu Ketua STT GKST Tentena,
Senat STT GKST Tentena, Dewan Penyantun, Dosen, Mahasiswa,
Tenaga Penunjang Akademik dan Karyawan STT GKST Tentena
serta semua komponen terkait.
2. Di luar ketentuan-ketentuan yang diatur dalam statuta ini, bagi
STT GKST berlaku pula ketentuan-ketentuan dan peraturan-
peraturan pemerintah.
61
3. Perubahan Statuta ini dilakukan bila dipandang perlu atas usul
ketua STT GKST dengan pertimbangan Senat STT GKST Tentena
dan disetujui oleh Majelis Sinode GKST.
4. Hal-hal yang belum diatur dalam Statuta ini akan diatur dalam
peraturan tersendiri dengan ketentuan tidak bertentangan
dengan isi Statuta ini dan peraturan perundang-undangan yang
berlaku.
Ditetapkan di : Tentena
Tanggal : 12 November 2010
MAJELIS SINODE
GEREJA KRISTEN SULAWESI TENGAH
62
BAGIAN KEDUA
63
BAB 4
TERMINOLOGI DAN KUALIFIKASI
64
7. Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia, yang selanjutnya
disingkat KKNI, adalah kerangka penjenjangan kualifikasi
kompetensi yang dapat menyandingkan, menyetarakan,dan
mengintegrasikan antara bidang pendidikan dan bidang pelatihan
kerja serta pengalaman kerja dalam rangka pemberian pengakuan
kompetensi kerja sesuai dengan struktur pekerjaan di berbagai
sektor.
8. Capaian pembelajaran adalah kemampuan yang diperoleh melalui
internalisasi pengetahuan, sikap, ketrampilan, kompetensi, dan
akumulasi pengalaman kerja.
65
1. Mampu mengembangkan pengetahuan, teknologi, dan/atau seni
di dalam bidang keilmuannya atau praktek profesionalnya melalui
riset, hingga menghasilkan karya inovatif dan teruji.
2. Mampu memecahkan permasalahan ilmu pengetahuan,
teknologi, dan/atau seni di dalam bidang keilmuannya melalui
pendekatan inter atau multidisipliner.
3. Mampu mengelola riset dan pengembangan yang bermanfaat
bagi masyarakat dan keilmuan, serta mampu mendapat
pengakuan nasional dan internasional.
66
BAB 5
KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 TEOLOGI
67
2) Mampu menerapkan ilmu teologi untuk pembangunan jemaat
dan masyarakat sebagai pemimpin yang melayani.
3) Mampu mewujudkan ketrampilan melayani sebagai mediator
dalam resolusi dan rekonsiliasi konflik untuk membangun
perdamaian.
4) Mampu berkhotbah dengan baik, melakukan pendampingan
pastoral dalam rangka pengembangan spiritualitas jemaat dan
masyarakat.
5) Mampu mewujudkan spiritualitas yang berwawasan ekologis
demi keutuhan ciptaan.
68
d. Kewenangan dan Tanggungjawab
1) Mampu melaksanakan tugas-tugas pendampingan dan
pemberdayaan berdasarkan disiplin ilmu teologi di tengah-tengah
pelayanan gereja dan masyarakat.
2) Mampu bekerjasama dengan berbagai kalangan dalam gereja dan
masyarakat untuk pemberdayaan warga gereja dan masyarakat.
3) Mampu mewujudkan spiritualitas pelayanan yang kontekstual
dengan wawasan ekumenis dan kesadaran eko-teologis untuk
keadilan, perdamaian dan keutuhan ciptaan.
69
S8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik.
S9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri.
S10 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan.
S11 Tahu mengendalikan diri, berkerja keras, ulet dan tekun.
S12 Hidup sederhana, penuh belas kasih dan semangat berbagi.
S13 Kritis, positif dan konstruktif terhadap kearifan lokal.
S14 Terbuka dan kritis terhadap perubahan-perubahan untuk
mengarahkan pertumbuhan jemaat dan masyarakat
berdasarkan nilai-nilai Kristiani.
S15 Memiliki semangat anti korupsi.
b. Keterampilan Umum
70
KU7 Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja
kelompok dan melakukan supervise serta evaluasi terhadap
penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang
berada di bawah tanggung jawabnya.
KU8 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok
kerja yang berada di bawahtanggung jawabnya, dan mampu
mengelola pembelajaran secara mandiri.
KU9 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan
mencegah plagiasi.
KU10 Mampu melakukan pemetaan dan analisis konflik sebagai upaya
mewujudkan perdamaian di tengah konteks kemajemukan.
KU11 Mampu mendorong gereja dan masyarakat untuk memiliki
kepekaan ekologis di tengah konteks kerusakan lingkungan.
c. Keterampulan Khusus
71
KK8 Mampu mewujudkan spiritiualitas eko-teologis yang
rekonsiliatif untuk keutuhan ciptaan.
KK9 Mampu menjadi pemimpin yang dapat merancang bangun
strategi pembangunan jemaat melalui refleksi atas konteks.
KK10 Mampu menjadi pemimpin yang memegang prinsip keadilan
gender.
KK11 Mampu menguasai perkembangan teknologi, informasi dan
komunikasi yang menunjang pelayanan.
KK12 Menguasai keterampilan seni gerejawi sebagai sarana
pelayanan.
KK13 Mampu merumuskan teologi kristiani dalam bingkai
kebangsaan berdasarkan 4 pilar.
d. Pengetahuan
72
P11 Menguasai prinsip-prinsip teologi Kristiani yang dikembangkan
berdasarkan semangat nasionalisme.
B. MATA KULIAH
1. Identitas dan Persebaran Mata Kuliah
a. Wajib Nasional
Kode Nama Mata Kuliah SKS
Agama 2
Pancasila 2
Kewarganegaraan 2
Bahasa Indonesia 2
b. Inti Keilmuan
Kode Nama Mata Kuliah SKS
Bahasa-Bahasa
Bahasa Ibrani 2
Bahasa Yunani 2
Bahasa Ibrani Lanjutan 2
Bahasa Yunani Lanjutan 2
Bahasa Inggris Teologi 2
73
Perjanjian Baru (PB)
Pengantar PB: Injil & Kisah Para Rasul 2
Pengantar PB: Surat Paulus 2
Pengantar PB: Surat Am & Wahyu 2
Hermeneutik PB 1 2
Hermeneutik PB 2 2
Teologi PB 1 2
Teologi PB 2 2
Sejarah Kekristenan
Sej. Kekristenan Lokal dalam Bingkai Global 1 2
Sej. Kekristenan Lokal dalam Bingkai Global 2 2
Teologi Sistematik
Teologi Sistematik 1: Trinitarianisme 2
Teologi Sistematik 2: Ekklesiologi 2
Teologi Sistematik 3: Teologi-Teologi Kontemporer 2
Teologi Kontekstual 2
Gereja dan Denominasi 2
Etika
Etika Dasar 2
Etika dalam Masyarakat Majemuk 2
Pendidikan Kristiani
Pengantar Pendidikan Kristiani 2
Pendidikan Kristiani Kategorial 2
Pendidikan Kristiani dalam Masy. Majemuk 2
Pendidikan Antikorupsi 2
Desain Katekisasi 2
Ibadah Umat
Teologi Ibadah 1 2
Teologi Ibadah 2 2
Homiletika 3
74
c. IPTEK Pendukung
Kode Nama Mata Kuliah SKS
Psikologi
Psikologi Umum 2
Psikologi Perkembangan 2
Psikologi Sosial 2
Filsafat
Filsafat Ilmu 2
Agama-Agama
Islam: Sejarah & Tauhid 2
Karakteristik Islam di Indonesia 2
Hinduisme 2
Teologi Agama-Agama 2
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian 1 2
Metodologi Penelitian 2 2
Studi Budaya
Studi Budaya 2
Spiritisme 2
Musik
Seni dan Musik Gereja 2
75
c. Penciri Prodi
Kode Nama Mata Kuliah SKS
Diakonia Gereja 2
Gereja, Hukum dan HAM 2
Gereja & Kearifan Lokal 2
Eko-Teologi 2
Teologi Keluarga 2
Kekristenan dan Kebangsaan 2
Paradigma Ekumenis 2
Gereja & Masyarakat Agroindustri 2
Teologi Feminis 2
Teologi Kemajemukan 2
Teologi Pastoral 3
Teologi Ekonomi 2
Model Pemberdayaan Jemaat 2
Pembangunan Jemaat 2
Profesionalisme Pendeta 2
Bacaan Skripsi 2
Praktikum
Live in 1 2
Live in 2 2
Praktik 1 2
Praktik 2 3
Pengabdian Masyarakat: Paskah 1
76
2. Deskripsi Mata Kuliah
a. Wajib Nasional
Agama : Mata kuliah ini memperkenalkan agama
dalam pemahamannya sebagai teologi
Kristiani, yang membicarakan tentang arti
teologi Kristiani, tempatnya dalam
ensiklopedi kelimuan, cabang-cabangnya,
pokok-pokok yang digumuli sepanjang
sejarah teologi Kristiani, serta
perkembangannya sampai sekarang.
77
menggunakan kaidah berbahasa Indonesia
yang baik dan benar, sekaligus untuk
mengembangkan diri memergunakan Bahasa
Indonesia.
b. Inti Keilmuan
Bahasa-Bahasa
78
konteks pengetahuan teologi, baik praktis
maupun teoretis melalui ragam ekspresi:
listening, speaking, reading, dan writing.
Pengantar PL: :
Nubuat
79
tertentu dalam Torah sampai Sejarah
(Kejadian-Ester).
80
Pengantar PB: : Mata kuliah ini merupakan bagian kedua dari
Surat Paulus keseluruhan rangkaian mata kuliah pengantar
Perjanjian Baru. Dalam mata kuliah ini akan
dipelajari aspek-aspek historis, tekstual, dan
teologis dari surat-surat Paulus, surat-surat
Am, Ibrani, Tulisan-tulisan Yohanes, dan
Wahyu. Mahasiswa mengenal garis-garis
besar isi, dari isi kitab-kitab Perjanjian Baru,
sifat, corak teks, tema-tema kitab, konteks
historis, dan konteks teks.
Pengantar PB: :
Surat Am &
Wahyu
81
Para Rasul, serta mempelajari kaitannya
dalam kehidupan gereja masa kini.
Sejarah Kekristenan
Teologi Sistematik
82
Teologi : Mata kuliah ini membahas teologi tentang
Sistematik 2: gereja (ekklesiologi) secara sistematis dan
Ekklesiologi filosofis dalam sejarah gereja hingga
kecenderungannya di masa kini.
83
Etika
Pendidikan Kristiani
84
Pendidikan : Mata kuliah ini mempelajari tentang posisi
Kristiani dalam teologi Kristen tentang kemajemukan dalam
Masy. Majemuk masyarakat untuk membuat rancangan
program-program pendidikan Kristiani yang
relevan dalam konteks kemajemukan di
Indonesia.
Ibadah Umat
85
hermeneutika dan pengalaman, bentuk,
struktur, dan cara menyampaikan). Dengan
pemahaman tersebut, mahasiswa diharapkan
dapat merancang dan mempersiapkan
khotbah termasuk penyampaiannya dalam
ibadah-ibadah umat.
c. IPTEK Pendukung
Psikologi
Filsafat
86
Agama-Agama
87
Metodologi Penelitian
Studi Budaya
88
global-populer dalam masyarakat
kontemporer.
Musik
Seni dan Musik : Mata kuliah ini mempelajari seni dan musik
Gereja gerejawi sebagai sarana untuk menunjang
pertumbuhan spiritualitas umat.
c. Penciri Prodi
Diakonia Gereja : Mata kuliah membahas konsep-konsep dan
identifikasi model-model diakonia gereja yang
dapat diterapkan untuk pembangunan
jemaat.
89
dengan nilai-nilai dan pandangan hidup
masyarakat lokal. Mata kuliah ini juga
melakukan studi kasus atas jemaat yang hidup
dengan konteks kearifan lokal tersebut dan
analisis-interpretasi atas interaksi keduanya.
90
Paradigma : Mata kuliah ini membahas: 1) sejarah gerakan
Ekumenis ekumenis; 2) tema-tema teologi gerakan
ekumenis; 3) relevansi kehadiran gereja
dalam gerakan ekumenis.
91
pendekatan gender justice yang membahas
ketidakadilan di dalam keluarga serta seluruh
institusi di ruang publik sebaik di ruang
domestik dalam semua spektrum: agama,
kebudayaan, ekonomi, dan politik.
92
observasi, analisis dan interpretasi untuk
memahami keberadaan dan kiprah pelayanan
jemaat di tengah masyarakat melalui
manajemen gerejawi dan berbagai
instrument penelitian jemaat.
93
Praktik 1 : Mata kuliah ini mensyaratkan mahasiswa
melakukan praktikum di institusi gerejawi
selama 8 minggu (Juni-Agustus).
94
3. Sebaran Mata Kuliah Berdasarkan Semester
Semester 1 Semester 2
22 sks 22 sks
Semester 3 Semester 4
Eko-Teologi Hermeneutik PB 2
Hermeneutik PB 1 Hermeneutik PL 2
Hermeneutik PL 1 Karakteristik Islam Indonesia
Hinduisme Pendidikan Kristiani dalam
Islam: Sejarah & Tauhid Masyarakat Majemuk
Kekristenan & Kebangsaan Pendidikan Kristiani Kategorial
Pendidikan Antikorupsi Sej. Kekr. Lokal dalam Bingkai Global 2
Psikologi Sosial Teologi Sistematika 2
Sej. Kekr. Lokal dalam Bingkai Global 1 Teologi Ibadah 1
Seni & Musik Gereja Teologi Pastoral
Studi Budaya Live in 2
Teologi Sistematika 1
22 sks 21 sks
95
Semester 5 Semester 6
22 sks 23 sks
Semester 7 Semester 8
19 sks 6 sks
96
BAB 4
KURIKULUM PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN AGAMA KRISTEN
97
2) Mampu menerapkan ilmu Teologi dan ilmu mendidik untuk
mencerdaskan peserta didik menjadi pendidik dan penyuluh.
3) Mampu mewujudkan ketrampilan mendidik dan menyuluh
sebagai mediator untuk membangun perdamaian di tengah
pluralitas.
4) Mampu mendidik dan menyuluh dengan baik melalui bimbingan
dan konseling dalam rangka pengembangan spiritualitas peserta
didik dan masyarakat.
5) Mampu mewujudkan spiritualitas yang berwawasan ekologis
demi keutuhan ciptaan.
98
d. Kewenangan dan Tanggungjawab
1) Mampu menjadi pendidik dan penyuluh yang bertanggungjawab
dengan menghargai dan menghormati keberagaman.
2) Melaksanakan tugas-tugas penyuluhan dan pemberdayaan
peserta didik dan masyarakat.
3) Mampu menjalankan kewenangan dan tanggungjawab sebagai
pendidik dan penyuluh, berdasarkan regulasi pemerintah yang
berlaku.
4) Mampu mewujudkan spiritualitas pendidik dan penyuluh yang
kontekstual dengan wawasan ekumenis dan kesadaran eko-
teologis untuk keadilan dan keutuhan ciptaan.
99
S5 Bekerja sama dan memiliki kepekaan sosial serta kepedulian
terhadap masyarakat dan lingkungan;
S7 Taat hukum dan disiplin dalam kehidupan bermasyarakat dan
bernegara
S8 Menginternalisasi nilai, norma, dan etika akademik;
S9 Menunjukkan sikap bertanggungjawab atas pekerjaan di bidang
keahliannya secara mandiri;
S10 Menginternalisasi semangat kemandirian, kejuangan, dan
kewirausahaan.
S11 Memiliki sikap dan keteladanan Yesus Kristus sebagai pendidik
yang agung.
S12 Memiliki sikap toleransi inter dan antar umat beragama.
b) Ketrampilan Umum
100
KU6 Mampu memelihara dan mengembangkan jaringan kerja
dengan pembimbing, kolega, sejawat baik di dalam maupun di
luar lembaganya.
KU7 Mampu bertanggung jawab atas pencapaian hasil kerja
kelompok dan melakukan supervise serta evaluasi terhadap
penyelesaian pekerjaan yang ditugaskan kepada pekerja yang
berada di bawah tanggung jawabnya.
KU8 Mampu melakukan proses evaluasi diri terhadap kelompok
kerja yang berada di bawahtanggung jawabnya, dan mampu
mengelola pembelajaran secara mandiri.
KU9 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data untuk menjamin kesahihan dan
mencegah plagiasi.
KU10 Mampu melakukan pemetaan dan analisis konflik sebagai
pendidik dan penyuluh dalam upaya mewujudkan perdamaian
di tengah konteks kemajemukan budaya dan agama.
KU11 Mampu mendorong peserta didik dan masyarakat untuk
memiliki kepekaan ekologis di tengah konteks kerusakan
lingkungan.
KU12 Mampu unjuk kerja dengan menggunakan teori dan metode
yang diperoleh melalui pengajaran.
KU13 Mampu mengunakan metode-metode yang kreatif.
c) Ketrampilan Khusus
101
KK3 Mampu membangun ketrampilan mendidik dan menyuluh
dalam semangat kepemimpinan yang melayani dan melibatkan.
KK4 Mampu mewujudkan spiritualitas yang menunjang kegiatan
pendidikan dan penyuluhan dalam bingkai ekumenis dan
ekologis yang rekonsiliatif.
KK5 Mampu menjadi pendidikan dan penyuluh yang dapat
merancangbangun strategi pendidikan dan penyuluhan melalui
refleksi atas konteks.
KK6 Mampu menguasai teori dan praktik musik gerejawi.
KK7 Mampu mentransfer ilmu pengetahuan dan nilai-nilai Kristiani
kepada peserta didik dan masyarakat.
KK8 Mampu mengevaluasi peserta didik sesuai prosedur evaluasi.
KK9 Mampu dan trampil menyusun Rencana Program Pembelajaran
yang memuat unsur sikap, pengetahuan dan karakter.
d) Pengetahuan
102
P10 Mampu menguasai media pembelajaran.
P11 Mampu menguasai teori evaluasi.
B. MATA KULIAH
1. Identitas dan Persebaran Mata Kuliah
a. Wajib Nasional
Kode Nama Mata Kuliah SKS
Agama 2
Pancasila 2
Kewarganegaraan 2
Bahasa Indonesia 2
b. Inti Keilmuan
Kode Nama Mata Kuliah SKS
Bahasa-Bahasa
Bahasa Ibrani 2
Bahasa Yunani 2
Bahasa Ibrani Lanjutan 2
Bahasa Yunani Lanjutan 2
Bahasa Inggris Teologi 2
103
Teologi PL 2 2
Sejarah Kekristenan
Sej. Kekristenan Lokal dalam Bingkai Global 1 2
Sej. Kekristenan Lokal dalam Bingkai Global 2 2
Teologi Sistematik
Teologi Sistematik 1: Trinitarianisme 2
Teologi Sistematik 2: Ekklesiologi 2
Teologi Sistematik 3: Teologi-Teologi Kontemporer 2
Gereja dan Denominasi 2
Etika
Etika Dasar 2
Etika dalam Masyarakat Majemuk 2
Pendidikan Kristiani
Pengantar Pendidikan Kristiani 2
Pendidikan Kristiani Kategorial 2
Pendidikan Kristiani dalam Masy. Majemuk 2
Pendidikan Antokorupsi 2
Desain Katekisasi 2
Ibadah Umat
Teologi Ibadah 1 2
104
Teologi Ibadah 2 2
Homiletika 3
c. IPTEK Pendukung
Kode Nama Mata Kuliah SKS
Psikologi
Psikologi Umum 2
Psikologi Perkembangan 2
Psikologi Sosial 2
Psikologi Pendidikan 2
Filsafat
Filsafat Ilmu 2
Filsafat Pendidikan 2
Agama-Agama
Islam: Sejarah & Tauhid 2
Karakteristik Islam di Indonesia 2
Hinduisme 2
Teologi Agama-Agama 2
Metodologi Penelitian
Metodologi Penelitian 1 2
Metodologi Penelitian 2 2
Studi Budaya
Studi Budaya 2
Spiritisme 2
Musik
Seni dan Musik Gereja 2
105
d. Penciri Prodi
Kode Nama Mata Kuliah SKS
Pendidikan Nasional 2
Metode Pembelajaran 2
Media Pembelajaran 2
Bimbingan Konseling dan Penyuluhan 3
Pendidikan Perdamaian 2
Strategi Pembelajaran 2
Kurikulum PAK 2
Manajemen & Administrasi Pendidikan 2
Teologi Pendidikan 2
Evaluasi PAK 2
Teknologi Pendidikan 2
Penelitian Tindakan Kelas 2
Micro Teaching 2
Retorika/Public Speaking 2
Profesi Keguruan 2
Praktikum
Live in 1 2
Live in 2 2
Praktik 1 2
Praktik 2 3
Pengabdian Masyarakat: Paskah 1
106
2. Deskripsi Mata Kuliah
a. Wajib Nasional
Agama : Mata kuliah ini memperkenalkan agama
dalam pemahamannya sebagai teologi
Kristiani, yang membicarakan tentang arti
teologi Kristiani, tempatnya dalam
ensiklopedi kelimuan, cabang-cabangnya,
pokok-pokok yang digumuli sepanjang
sejarah teologi Kristiani, serta
perkembangannya sampai sekarang.
107
bentuk karya ilmiah yang berkualitas,
menyunting berbagai karya ilmiah dengan
menggunakan kaidah berbahasa Indonesia
yang baik dan benar, sekaligus untuk
mengembangkan diri memergunakan Bahasa
Indonesia.
b. Inti Keilmuan
Bahasa-Bahasa
108
Bahasa Inggris : Mata kuliah ini mengembangkan
Teologi keterampilan berbahasa Inggris dalam
konteks pengetahuan teologi, baik praktis
maupun teoretis melalui ragam ekspresi:
listening, speaking, reading, dan writing.
Pengantar PL: :
Nubuat
109
proses hermeneutika terhadap teks-teks
tertentu dalam Torah sampai Sejarah
(Kejadian-Ester).
110
Pengantar PB: : Mata kuliah ini merupakan bagian kedua dari
Surat Paulus keseluruhan rangkaian mata kuliah pengantar
Perjanjian Baru. Dalam mata kuliah ini akan
dipelajari aspek-aspek historis, tekstual, dan
teologis dari surat-surat Paulus, surat-surat
Am, Ibrani, Tulisan-tulisan Yohanes, dan
Wahyu. Mahasiswa mengenal garis-garis
besar isi, dari isi kitab-kitab Perjanjian Baru,
sifat, corak teks, tema-tema kitab, konteks
historis, dan konteks teks.
Pengantar PB: :
Surat Am &
Wahyu
111
Para Rasul, serta mempelajari kaitannya
dalam kehidupan gereja masa kini.
Sejarah Kekristenan
Teologi Sistematik
112
Teologi : Mata kuliah ini membahas teologi tentang
Sistematik 2: gereja (ekklesiologi) secara sistematis dan
Ekklesiologi filosofis dalam sejarah gereja hingga
kecenderungannya di masa kini.
113
Etika
Pendidikan Kristiani
114
(bapak, ibu, pemuda, remaja, anak, dan
lansia), serta praktik model-model
pembelajaran pendidikan Kristiani bagi
kelompok kategorial.
Ibadah Umat
115
Teologi Ibadah 2 : Mata kuliah ini mempelajari model, strategi
dan praktik ibadah (liturgika & homiletika)
gereja.
c. IPTEK Pendukung
Psikologi
116
konteks pendidikan (antara lain bakat,
kreativitas, kecerdasan majemuk) serta
konsep-konsep belajar dan pembelajaran.
Filsafat
117
masa kini di Indonesia. Dibahas juga pengaruh
globalisasi terhadap perkembangan
karakteristik Islam di Indonesia.
Metodologi Penelitian
Studi Budaya
118
Studi Budaya : Mata kuliah ini membahas teori-teori budaya
dengan menitikberatkan pada tiga dimensi
budaya yakni (1) ide-ide, yang menunjuk pada
sistem atau bingkai pemaknaan tentang dunia
dan bagaimana manusia harus hidup dalam
dunia. (2) performa, yang menunjukkan
bagaimana setiap orang berpartisipasi dan
bertindak bersama-sama dalam sejarah
berdasarkan nilai-nilai yang mereka anut. (3)
material, di mana artefak-artefak dan
berbagai simbolisasi menjadi sumber bagi
identitas. Dibahas juga semiotika budaya
untuk memahami budaya sebagai stuktur dan
proses komunikasi yang berfokus pada tanda
(signs) yang membawa pesan (message) pada
berbagai perangkat (codes) budaya. Teori-
teori tersebut akan dlihat dalam bingkai
pemahaman terhadap kebudayaan lokal yang
dominan di Sulawesi dan pengaruh budaya
global-populer dalam masyarakat
kontemporer.
Musik
Seni dan Musik : Mata kuliah ini mempelajari seni dan musik
Gereja gerejawi sebagai sarana untuk menunjang
pertumbuhan spiritualitas umat.
119
d. Penciri Prodi
Pendidikan : Melalui mata kuliah ini, dijelaskan tentang
Nasional sejarah dan konsep pendidikan nasional,
fungsi pendidikan nasional dalam
membangun watak dan persatuan bangsa,
undang-undang pendidikan nasionalserta
dinamika pendidikan nasional dalam konteks
lokal, nasional dan global.
120
Pendidikan : Melalui mata kuliah ini, dijelaskan tentang
Perdamaian upaya-upaya perdamaian di tengah konflik
(studi kasus).
Teologi :
Pendidikan
121
instrument evaluasi hasil belajar, teknik-
teknik konstruksi tes, pengolahan hasil tes ,
analisis tes, dan penyusunan laporan tes hasil
belajar dengan mengikuti perkembangan
Sistem Pendidikan Nasional.
122
membimbing diskusi kelompok kecil,
keterampilan mengelola kelas, keterampilan
mengajar kelompok kecil dan perseorangan
dengan pendekatan paedagogi dan
andragogi.
123
Live in 2 : Mata kuliah ini mensyaratkan mahasiswa live
in di institusi non-gerejawi (LSM, perkebunan,
perusahaan, pertanian) selama 8 minggu
(Juni-Agustus).
Semester 1 Semester 2
Agama Pengantar PB: Surat Am-Wahyu
Pancasila Pengantar PL: Nubuat
124
Kewarganegaraan Pengantar Pendidikan Kristiani
Bahasa Indonesia Etika dalam masyarakat majemuk
Pengantar PL: Taurat & Sejarah 1 Pengantar PL: Sejarah 2-Sastra
Pengantar PB: Injil & KPR Pengantar PB: Surat Paulus
Etika Dasar Filsafat Pendidikan
Psikologi Umum Psikologi Perkembangan
Bahasa Yunani Bahasa Yunani Lanjutan
Bahasa Ibrani Bahasa Ibrani Lanjutan
Bahasa Inggris Teologi Live in 1
22 sks 22 sks
Semester 3 Semester 4
Hermeneutik PL 1 Hermeneutik PL 2
Hermeneutik PB 1 Hermeneutik PB 2
Teol Sistematika 1 Teol Sistematika 2
Sej. Kekr. Lokal dlm Bingkai Global 1 Sej. Kekr. Lokal dlm Bingkai Global 2
Islam (Sejarah & Tauhid) Teologi Ibadah 1
Pendidikan Anti-Korupsi PAK Keluarga
Seni & Musik Gerejawi Pendidikan Kristiani dalam
Psikologi Sosial Masyarakat Majemuk
Pendidikan Nasional Pendidikan Kristiani Kategorial
Psikologi Pendidikan Metode Pembelajaran
PAK & Ekologi Media Pembelajaran
22 sks 22 sks
125
Semester 5 Semester 6
Teologi PL 1 Teologi PL 2
Teologi PB 1 Teologi PB 2
Teologi Sistematika 3 Homiletika
Bimbingan Konseling & Penyuluhan Desain Katekisasi
Teologi Ibadah 2 Paradigma Ekumenis
Pendidikan Perdamaian Teologi Pendidikan
Strategi Pembelajaran Metodologi 1
Kurikulum PAK Evaluasi PAK
Manajemen & Administrasi Spiritisme
Pendidikan Praktik 1
Teologi Agama-Agama
Gereja & Denominasi
23 sks 21 sks
Semester 7 Semester 8
20 sks 6 sks
126
BAB 5
KURIKULUM PROGRAM STUDI S2 TEOLOGI
A. Profil Lulusan
127
pemahaman terhadap kitab suci, tradisi gereja,
kebudayaan dan perkembangan masyarakat.
2. Mampu mewujudkan kinerja dengan wawasan
teologis praktis yang kontekstual, transformatif
dan inklusif di tengah-tengah konteks
kemajemukan budaya dan agama serta
perubahan sosial, ekonomi dan politik di
Indonesia dan Asia.
128
Sebagai program pascasarjana yang fokus kepada ilmu teologi secara
praktis (bidang ini disebut oleh SN DIKTI sebagai Magister Terapan),
Program Studi Pascasarjana S2 Teologi STT GKST memiliki capaian
pembelajaran sebagai berikut:
1) Sikap
129
2) Keterampilan Umum
130
KU8 Mampu mendokumentasikan, menyimpan, mengamankan, dan
menemukan kembali data prototype, karya desain atau produk
seni dalam rangka menjamin kesahihan dan mencegah plagiasi.
KU9 Mampu melihat dan memetakan perubahan dan pergeseran
konteks sosial, budaya, politik, ekonomi dan ideologi dalam
gereja dan masyarakat.
3) Keterampulan Khusus
4) Pengetahuan
131
P4 Menguasai metode dan manajemen pelayanan dan misi gereja
yang inklusif-ekumenis demi partisipasi dalam masyarakat
majemuk.
132
2. Filsafat Ilmu dan Teologi
Mata kuliah ini membahas masalah-masalah filosofis dan
fundamental ilmu teologi dalam bingkai ilmu sosial yang melihat
pada aspek perubahan paradigma pemikiran filsafat dari
positivisme dan modernitas ke posmodernisme dan
pascamodernitas yang memengaruhi teologi kontemporer,
termasuk dialektika antara filsafat dan teologi. Diperlukan untuk
membantu mahasiswa memahami ilmu pengetahuan dan
teologi sebagai ilmu termasuk makna keduanya bagi
perkembangan pengetahuan dan kehidupan manusia.
133
Perjanjian Baru yang mencakup kesatuan dan kepelbagaian
berteologi dari para penulis Alkitab sesuai dengan konteks mereka
masing-masing. Diharapkan mahasiswa akan mendapatkan dasar-
dasar teologis bagi pelayanan gereja yang kontekstual dengan
memperhatikan aspek tradisi, kebudayaan dan perkembangan
masyarakat.
2. Konteks Berteologi
Mata kuliah ini membahas upaya mengidentifikasi dan
menganalisis konteks gereja dan masyarakat yang menjadi lokus
berteologi. Melalui identifikasi dan analisis interdisipliner,
mahasiswa diajak untuk memetakan pergumulan warga gereja
dan masyarakat yang dipandang sebagai persoalan teologis.
Diskursus tentang kemajemukan budaya dan agama, kemiskinan,
penderitaan, ketidakdilan termasuk ketidakadilan gender dan
kerusakan ekologis di tingkat global dan lokal menjadi
pergumulan-pergumulan teologis yang diidentifikasi dan dianalisis
sehingga mahasiswa dibekali untuk dapat berteologi dalam
konteksnya.
134
4. Pastoral Interkultural
Mata kuliah ini membahas model pastoral yang menjadi jalan lain
dalam karya pastoral gereja di samping model klasik (classical-
clerical) dan pastoral klinis (clinical-pastoral). Dalam konteks
kemajemukan, mata kuliah ini memberi perhatian pada interaksi
kemajemukan budaya, struktur masyarakat, dinamika, nilai-nilai
dan kondisi dari sebuah masyarakat dengan mengedepankan
aspek pemberdayaan (empowerment), sehingga mahasiswa
dibekali agar dapat melakukan pendampingan kepada warga
gereja dan masyarakat untuk menghadapi berbagai situasi krisis
kehidupan.
135
ditemukan dalam perjumpaan agama-agama tersebut; 3) upaya
mengembangkan teologi perjumpaan agama-agama untuk masa
depan masyarakat Indonesia yang damai pada umumnya dan
Sulawesi Tengah pada khususnya – yang pernah dilanda konflik
bernuansa SARA.
4. Mengelola Konflik
Mata kuliah ini membahas tentang pengelolaan konflik dengan
terlebih dahulu memahami: 1) apa itu konflik dan asumsi-asumsi
yang mengitarinya; 2) memahami konflik melalui analisis peran
dan pelaku konflik; 3) peran dan tahapan-tahapan mediasi,
termasuk berbagai ketrampilan dan sarana komunikasi yang
diperlukan dalam memediasi dan mengelola suatu konflik di
dalam gereja dan masyarakat.
136
area konsentrasinya dalam tesis yang akan dibuat. Mahasiswa
diharuskan membuat satu makalah yang didasarkan atas studi
minimal 10 buku untuk diseminarkan di hadapan sivitas
akademika dan masyarakat pada semester berjalan; dan
membuat dua laporan buku mendalam dari 10 buku tersebut.
2. Misiologi Kontemporer
Mata kuliah ini membahas tentang hakikat misi sebagai misio dei,
bahwa Allah yang memulai dan sedang menjalankan misi-Nya di
seluruh dunia, serta akan menyempurnakan misi-Nya. Akan
dikaji: 1) aspek teologis dan eklesiologis yang berpengaruh dalam
pembangunan dasar teologi misi dan sejarah pergerakan
paradigma teologi misi dalam bingkai ekumenis global dan
regional (WCC, CCA, PGI); 2) relasi gereja – pada tataran global
dan imbasnya pada kehidupan jemaat lokal dan sebaliknya – dan
teologi misi kontemporer; 3) upaya mengembangkan misi dalam
rangka integrasi refleksi teologis dan praksis dalam konteks lokal
mahasiswa.
137
3. Model & Strategi Pengajaran Gereja
Mata kuliah ini membahas prinsip-prinsip teologis dan filosofis
pengajaran gereja (agama Kristen) dengan menitikberatkan pada
aspek model-model dan strategi-strategi pedagogis dan
andragogis Kristiani, termasuk pengajaran gereja inter-generasi.
Juga mendiskusikan, merancang dan menyiapkan program dan
kurikulum pengajaran gereja dengan metode dan media yang
inovatif, kreatif dan efektif yang relevan bagi gereja dan
masyarakat majemuk masa kini.
4. Ibadah Kreatif
Mata kuliah ini membahas desain ibadah yang baik dan kreatif
melalui manajemen ibadah dengan perencanaan yang efektif dan
efisien, namun tetap indah dan khidmat. Dimulai dengan evaluasi
atas ibadah-ibadah gereja yang selama ini dilakukan, kemudian
diikuti dengan strukturisasi proses perencanaan kalender ibadah
baik musim maupun mingguan secara kontekstual dengan
memperhatikan aspek kebudayaan lokal dan tradisi ekumenis.
SEMESTER 4
138
makalah dan laporan-laporan buku; 4) dua mata kuliah tutorial
pada semester tiga, termasuk satu kali seminar dan laporan buku.
Mata kuliah ini bertujuan untuk memantapkan berbagai bekal
teoretis, teknis dan praktis mahasiswa untuk menulis tesis. Bekal
melalui Bimbingan Studi Ilmiah, Metode Penelitian Teologi Lintas
Ilmu, dan berbagai mata kuliah yang diikuti dari semester satu
sampai semester tiga, serta bimbingan dan persetujuan dari dua
pembimbing akan dibuktikan melalui seminar proposal tesis yang,
jika disetujui oleh dosen-dosen penanggap (dua dosen
pembimbing dan satu dosen bukan pembimbing), dapat
melanjutkan ke penulisan tesis.
139
140