You are on page 1of 6

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)

SUPRAVENTRIKULER TAKIKARDIA
(SVT)
SUB BIDANG KEPERAWATAN INTENSIVE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
.................... 00 1/6

Panduan Asuhan Ditetapkan Oleh


Keperawatan Tanggal Terbit Direktur RSD Mangusada Kab. Badung
(PAK) ..............................

dr. I Wayan Darta


NIP.196712221999031006

Supraventrikuler takikardia merupakan suatu irama teratur dengan HR


Pengertian 150-250 x/menit, gelombang QRS sempit, dan gelombang P terkadang
sulit untuk diidentifikasi karena bersatu dengan gelombang T.
Asesment 1. Dizziness/vertigo
Keperawatan
2. Berdebar
(Riwayat Kesehatan, 3. Awitan dan terminasi mendadak
Riwayat Alergi, Kondisi
Psikologis, Sosial, 4. Laju nadi teraba cepat dan regular
Ekonomi, Penilaian 5. Tanda-tanda hipoperfusi (akral dingin, pucat)
Nyeri Komunikasi dan
Edukasi, Risiko Jatuh, 6. EKG :QRS sempit, sangat reguler, laju QRS berkisar antara 150-
Screening Nutrisi, 240x/ menit
Kondisi Fungsional,
7. Near syncope/pingsan
Pemeriksaan Fisik,
Pemeriksaan
Penunjang, Penapisan
Kulit)

1. Penurunan curah jantung (D.0008) berhubungan dengan


Diagnosis perubahan irama jantung, perubahan frekuensi jantung, perubahan
Keperawatan
kontraktilitas, perubahan preload, perubahan afterload dibuktikan
dengan palpitasi, perubahan irama jantung, lelah, edema, distensi
vena juguralis, dyspepsia, tekanan darah
menurun/meningkat,oliguri, terdengar suara jantung S3,S4.
2. Intoleransi aktivitas (D.0056) berhubungan dengan
ketidakseimbangan antara suplai dengan kebutuhan oksigen
dibuktikan dengan mengeluh lelah, frekuensi jantung meningkat
>20% dari kondisi istirahat., dispnea saat atau setelah aktivitas,
gambaran EKG menunjukan aritmia.
PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)
SUPRAVENTRIKULER TAKIKARDIA
(SVT)
SUB BIDANG KEPERAWATAN INTENSIVE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
.................... 00 2/6

3. Ansietas (D.0080) berhubungan dengan krisis situasional, ancaman


Diagnosis terhadap konsep diri, ancaman terhadap kematian, kekhawatiran
Keperawatan
mengalami kegagalan dibuktikan dengan tampak gelisah, tampak
tegang, sulit tidur, frekuensi nafas meningkat, palpitasi diaphoresis,
muka tampak pucat
4. (Risiko perfusi miokard tidak efektif (D.0014) berhubungan dengan
hipertensi, hiperlipidemia, hiperglikemia, hipoksia, spasme arteri
coroner,tamponade jantung, Riwayat penyakit kardiovaskuler pada
keluarga, kurang terpapar informasi mengenai faktor resiko yang
dapat dirubah.
1. Curah jantung (No Luaran)
Kriteria Hasil a. Kekuatan nadi perifer meningkat
b. Bradikardi membaik
c. Takikardi membaik
d. Gambaran EKG aritmia (ST elevasi) membaik
e. Tekanan darah membaik
f. Pengisiän kapiter membaik
g. CVP (Central Venous Pressure) membaik
h. Distensi vena jugularis menurun
i. Ortopnea membaik
j. PND (Paroxsysmal Nocturnal Dyspnea) membaik

2. Toleransi Aktifitas
a. Keluhan lelah menurun
b. Dispnea saat aktifitas menurun
c. Dispnea setelah aktifitas menurun
d. Frekuensi nadi membaik
e. Tekanan darah membaik
f. Saturasi oksigen membaik
g. Frekuensi napas membaik
h. EKG iskemia membaik

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)


SUPRAVENTRIKULER TAKIKARDIA
(SVT)
SUB BIDANG KEPERAWATAN INTENSIVE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
.................... 00 3/6

3. Tingkat Ansietas
Kriteria Hasil a. Verbalisasi khawatir akibat kondisi
b. Perilaku gelisah menurun
c. Perilaku tegang menurun
d. Pola tidur membaik
e. Frekuensi pernapasan membaik
f. Frekuensi nadi membaik
g. Tekanan darah membaik

4. Perfusi Miokard
a. Nyeri dada membaik
b. Gambaran EKG iskemia/injuri/infark membaik
c. Takikardi membaik
d. Bradikardi membaik
e. Kekuatan nadi membaik
f. Tekanan darah membaik

1. Perawatan jantung (No diagnosa)


Intervensi a. Identifikasi tanda atau gejala primer dan sekunder penurunan
Keperawatan
curah jantung
b. Monitor tekanan darah
c. Monitor intake dan output cairan
d. Monitor berat badan setiap hari dalam waktu yang sama
e. Monitor keluhan nyeri dada
f. Monitor aritmia( kelainan irama dan frekuensi)
g. Monitor elektrolit yang dapat meningkatkan aritmia
h. Monitor nilai laboratorium jantung
i. Monitor saturasi oksigen
j. Monitor alat pacu jantung
k. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum dan
sesudah beraktivitas
l. Periksa tekanan darah dan frekuensi nadi sebelum pemberian
obat

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)


SUPRAVENTRIKULER TAKIKARDIA
(SVT)
SUB BIDANG KEPERAWATAN INTENSIVE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
.................... 00 4/6

m. Posisikan pasien semi fowler atau fowler dengan kaki dibawah


Intervensi atau posisi nyaman
Keperawatan
n. Fasilitasi pasien dan keluarga untuk modifikasi pola hidup sehat
o. Berikan terapi relaksasi untuk mengurangi ansietas dan stress.
p. Sediakan lingkungan yang kondusif untuk beristirahat dan
pemulihan
q. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen lebih
dari 94%
r. Beri dukungan emosional dan spiritual
s. Kolaborasi pemberian antiaritmia jika diperlukan
t. Rujuk ke program rehabilitasi jantung

2. Managemen syok kardiogenik


a. Monitor status kardiopulmonal ( frekuensi dan kekuatan nadi,
frekuensi napas, TD MAP)
b. Monitor status oksigenasi ( saturasi dan AGD)
c. Monitor status cairan ( masukan dan haluaran, turgor kulit,
CRT)
d. Monitor tingkat kesadaran dan respon pupil
e. Monitor EKG 12 lead
f. Pertahankan jalan napas paten
g. Berikan oksigen untuk mempertahankan saturasi oksigen lebih
dari 94%
h. Persiapan intubasi dan ventilasi mekanik, jika perlu
i. Pasang jalur IV
j. Pasang kateter urine untuk menilai produksi urine
k. Pasang selang nasogastric untuk kompresi lambung, jika perlu
l. Kolaborasi pemberian inotropik ( misal dobutamin) jika TDS 70-
100mmHg tanpa disertai tanda/gejala syok
m. Kolaborasi pemberian vasopressor dopamine jika TDS 70-100
mmHg disertai tanda atau gejala syok
n. Kolaborasi pemberian vasopressor kuat (misal: norepinephrine)
jika TDS <70 mmHg

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)


SUPRAVENTRIKULER TAKIKARDIA
(SVT)
SUB BIDANG KEPERAWATAN INTENSIVE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
.................... 00 5/6

3. Manajemen Energi
Intervensi a. Identifikasi gangguan fungsi tubuh yang mengakibatkan
Keperawatan
kelelahan
b. Monitor kelelahan fisik dan emosional
c. Monitor pola tidur dan jam tidur.
d. Sediakan lingkungan nyaman dan rendah stimulus (misal
cahaya,suara, kunjungan)
e. Lakukan latihan rentang gerak pasif dan atau aktif
f. Kolaborasi dengan ahli gizi tentang diet yang sesuai

4. Reduksi Ansietas
a. Identifikasi saat tingkat ansietas berubah (mis. kondisi , waktu,
stressor)
b. Monitor tanda-tanda ansietas (verbal dan non verbal)
c. Pahami situasi yang membuat ansietas
d. Gunakan pendekatan yang tenang dan meyakinkan
e. Motivasi mengidentifikasi situasi yang memicu kecemasan.

5. Manajemen Aritmia
a. Periksa onset dan pemicu aritmia
b. Identifikasi jenis aritmia
c. Monitor frekuensi dan durasi aritmia
d. Monitor respon hemodinamik akibat aritmia
e. Monitor saturasi oksigen
f. Monitor kadar elektrolit
g. Berikan lingkungan yang nyaman
h. Pasang jalan napas buatan (mis: OPA, NPA, LMA, ETT), jika
perlu
i. Pasang monitor jantung
j. Rekam EKG 12 sadapan
k. Periksa interval QT sebelum dan sesudah pemberian obat yang
dapat memperpanjang interval QT
l. Lakukan manuver valsava
m. Lakukan masase karotis unilateral berikan oksigen, sesuai
indikasi

PANDUAN ASUHAN KEPERAWATAN (PAK)


SUPRAVENTRIKULER TAKIKARDIA
(SVT)
BIDANG KEPERAWATAN INTENSIVE
No. Dokumen No. Revisi Halaman
.................... 00 6/6

n. Siapkan pemasangan ICD (Implantable Cardioverter


Intervensi Defibrillator)
Keperawatan o. Kolaborasi pemberian antiaritmia, jika perlu
p. Kolaborasi pemberian kardioversi dan defibrillator, jika perlu.

Mobilisasi dan
Rehabilitasi
1. Memberikan informasi tentang tanda dan gejala penurunan curah
Informasi dan jantung serta penanganannya
Edukasi 2. Memberikan informasi tentang tanda dan gejala intoleransi aktivitas
serta penanganannya
3. Memberikan informasi tentang tanda dan gejala ansietas dan
penanganannya
4. Memberikan informasi tanda dan gejala gangguan perfusi jaringan
miokard dan penanganannya

1. Curah jantung meningkat


Evaluasi 2. Intoleransi aktivitas membaik
3. Ansietas menurun
4. Perfusi jaringan miokard membaik
1. Bidang Keperawatan
Penelaah Kritis 2. Komite Keperawatan
3. Clinical Instruktur Keperawatan
PPK Penyakit Jantung dan Pembuluh darah RSD Mangusada
Kepustakaan Tim Pokja SDKI DPP PPNI. (2017). Standart Diagnosis Keperawatan
Indonesia (SDKI) Edisi 1 Cetakan II. DPP PPNI : Jakarta.
Tim Pokja SIKI DPP PPNI. (2018). Standar Intervensi Keperawatan
Indonesia (SIKI) Edisi 1 Cetakan II. DPP PPNI : Jakarta.
Tim Pokja SLKI DPP PPNI. (2019). Standart Luaran Keperawatan
Indonesia (SLKI) Edisi 1 Cetakan II. DPP PPNI : Jakarta.

You might also like