You are on page 1of 9

pg-logo

Panduan

Beli

Jual

Sewa

Hukum dan Pajak Properti

Pembiayaan

Tips Rumah dan Apartemen

Wawasan Properti

Cerita Rumah

PanduanTips Rumah & ApartemenSejarah Tanah Gambut, Jenis, Karakteristik dan Manfaatnya

Sejarah Tanah Gambut, Jenis, Karakteristik dan Manfaatnya

Tim Editorial Rumah.com

oleh Tim Editorial Rumah.com

terakhir diperbarui 16 Aug 2021 • 7 menit membaca

Pemilik Rumah

Sejarah Tanah Gambut, Jenis, Karakteristik dan Manfaatnya

RumahCom – Tanah gambut merupakan tanah dengan kandungan organik tertinggi yang belum banyak
dimanfaatkan. Karena memiliki kandungan organik yang sangat tinggi, tanah gambut seringkali disebut
sebagai sumber energi yang unik dan tidak biasa. Di Indonesia sendiri, sebagian besar dari tanah gambut
masih berupa lahan tutupan hutan dan belum dimanfaatkan sepenuhnya. Supaya Anda bisa lebih paham
tentang tanah gambut, artikel kali ini akan membahas mengenai:

Proses Terbentuknya Tanah Gambut

Jenis-Jenis Gambut di Indonesia

Lahan Gambut Dangkal

Lahan Gambut Sedang

Lahan Gambut Dalam


Lahan Gambut Sangat Dalam

Karakteristik Lahan Gambut

Manfaat Tanah Gambut

Sebagai Lahan Peternakan

Lahan Sumber Air

Mengurangi Efek Pemanasan Global

Sumber Energi Bagi Manusia

Persebaran Tanah Gambut di Indonesia

Panduan Lengkap Beli Properti Luar Negeri dan Juga Luar Kota

Panduan Lengkap Beli Properti Luar Negeri dan Juga Luar Kota

1. Proses Terbentuknya Tanah Gambut

Indonesia memiliki lahan gambut terluas kedua di dunia. (Foto: Wetlands International)

Seperti yang dilansir dari data Global Wetlands, Indonesia merupakan salah satu negara di dunia yang
memiliki lahan gambut terbesar kedua di dunia. Lahan gambut yang terdapat di Indonesia memiliki luas
mencapai 22,1 juta hektar. Untuk posisi pertama ditempati oleh negara Brazil dengan luas lahan gambut
mencapai 31,1 juta hektar.

Sebenarnya, apakah yang dimaksud dengan tanah gambut itu? Dilansir dari Wikipedia, gambut
merupakan tanah basah yang terbentuk dari akumulasi sisa material organik seperti tumbuh-tumbuhan
yang tidak membusuk secara sempurna. Tanah gambut termasuk ke dalam salah satu tanah yang
memiliki kandungan organik tertinggi dan tanah gambut yang berada di seluruh dunia memiliki potensi
energi hingga sebesar 8 miliar terajoule.

Dalam sejarahnya, tanah gambut mulai pertama kali terbentuk saat bumi menghangat sekitar tahun
9.600 – 9.700 sebelum Masehi. Gambut yang terbentuk pada masa tersebut bisa disebut sebagai
gambut pedalaman. Tanah gambut akan terbentuk di sekitar rawa-rawa saat terdapat tumbuhan yang
mati, terjatuh, dan terhambat proses pembusukannya. Kondisi ini bisa dengan mudah terjadi di kawasan
sekitar rawa-rawa dikarenakan perairan di sekitarnya memiliki tingkat keasaman yang tinggi.

Baca Juga: Pengertian Sanitasi dan 5 Manfaat Bagi Kehidupan

2. Jenis-Jenis Gambut di Indonesia

Lahan gambut dipengaruhi oleh kondisi geografis dan faktor alam. (Foto: Clean Malaysia)
Lahan gambut dipengaruhi oleh faktor alam dan lokasi dimana tanah tersebut berada. Di Indonesia
sendiri, tanah gambut bisa dibagi menjadi 4 jenis lahan yang berbeda berdasarkan kondisi geografis atau
kedalamannya seperti berikut ini:

1. Lahan Gambut Dangkal

Lahan gambut dangkal memiliki ketebalan tanah gambut mulai dari 50cm sampai dengan 100cm. Tanah
yang masih dangkal terbentuk dalam waktu yang relatif singkat, mulai dari 1 hingga 5 tahun.

2. Lahan Gambut Sedang

Lahan gambut sedang memiliki ketebalan tanah mulai dari 100 hingga 200cm. Pada tingkat ini, tanah
gambut terbentuk dalam waktu mulai dari 5 hingga 10 tahun. Kandungan karbon di dalamnya juga lebih
tinggi dibandingkan dengan lahan yang dangkal.

3. Lahan Gambut Dalam

Lahan gambut dalam memiliki ketebalan tanah mulai dari 200 hingga 300cm. Pada tingkat ini, tanah
gambut membutuhkan waktu setidaknya lebih dari 10 tahun.

4. Lahan Gambut Sangat Dalam

Lahan gambut sangat dalam memiliki ketebalan tanah lebih dari 300cm. Tanah gambut yang sangat
dalam bisa terbentuk dalam waktu yang sangat lama, setidaknya memerlukan waktu lebih dari 50 tahun.
Kandungan karbon yang terdapat di dalamnya sangat tinggi sehingga jika tanah gambut dikeringkan
akan mengeluarkan emisi karbon yang sangat tinggi dan berbahaya untuk alam.

Tips Rumah.com

Bakar tanah gambut secukupnya untuk mendapatkan media tanam dengan kualitas yang baik.

3. Karakteristik Lahan Gambut

Tanah gambut membutuhkan waktu yang lama untuk bisa membentuk ketebalan tertentu. (Foto:
Shetland)

Tanah gambut berbeda dari tanah pada umumnya. Supaya Anda bisa dengan mudah membedakannya,
berikut ini adalah beberapa karakteristik tanah gambut yang perlu Anda ketahui:

Karena terbuat dari berbagai jenis tanaman yang mati dan membusuk, tanah gambut menjadi lebih
mudah amblas dan tidak mampu menopang beban yang berat.

Tingkat kepadatan yang rendah menjadikan tanah gambut tidak memiliki daya dukung atau bearing
capacity yang rendah.
Tanah gambut sangat mudah untuk mengalami kekeringan yang tidak dapat dikembalikan. Hal ini akan
sangat berbahaya, terutama saat memasuki musim kemarau. Tanah gambut yang kering akan mudah
untuk tersulut dan terbakar. Tanah yang kering akan membuat api menjadi lebih cepat menyebar dan
membuatnya sulit untuk dipadamkan.

Tanah jenis ini memiliki kemampuan untuk menyimpan air yang sangat baik. Pada musim hujan, tanah
akan penuh dengan air dan mudah menjadi becek.

Tanah gambut memiliki kandungan hara yang rendah. Tanah jenis ini kurang cocok untuk digunakan
sebagai tanah pertanian karena membutuhkan pengelolaan yang lebih rumit untuk dilakukan.

4. Manfaat Tanah Gambut

Tanah gambut bisa dimanfaatkan untuk menjadi lahan peternakan. (Foto: ResearchGate)

Meskipun tanah gambut tidak memiliki kandungan hara yang tinggi, tanah tersebut masih bisa
dimanfaatkan untuk berbagai hal lainnya. Di bawah ini adalah beberapa manfaat tanah gambut yang
perlu Anda ketahui:

1. Sebagai Lahan Peternakan

Tanah gambut bisa dimanfaatkan untuk menjadi lahan peternakan hewan-hewan seperti unggas dan
sapi. Tanah yang digunakan untuk menjadi lahan peternakan tidak membutuhkan hal-hal yang spesifik
karena hewan ternak tidak memerlukan unsur hara dari dalam tanah layaknya tanaman.

2. Lahan Sumber Air

Tanah gambut memiliki kemampuan penyerapan air yang tinggi. Saat musim hujan tiba, tanah jenis ini
mampu untuk menjadi tanah resapan dengan cara menampung air dalam jumlah yang banyak dan
cepat.

3. Mengurangi Efek Pemanasan Global

Lahan gambut memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi efek pemanasan global. Tanahnya
memiliki kemampuan untuk menyerap gas berbahaya seperti metana dan karbon dan mencegahnya
supaya tidak terlepas ke udara. Perlu diperhatikan bahwa tanah gambut yang terbakar akan
menciptakan polusi yang sangat berbahaya bagi lingkungan.

4. Sumber Energi Bagi Manusia

Tanah gambut yang dikeringkan bisa menjadi sumber energi yang bermanfaat bagi manusia. Tanah yang
sudah kering bisa diolah dan menjadi bahan utama dalam pembuatan briket. Gambut di Indonesia
memiliki kualitas yang sangat baik dan bisa dimanfaatkan untuk menjadi tenaga listrik di daerah yang
tidak terjangkau PLN dan sulit untuk mendapatkan sumber energi listrik.

5. Persebaran Tanah Gambut di Indonesia


Indonesia memiliki lahan gambut yang tersebar di beberapa provinsi. (Foto: The Ecologist)

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya di atas, Indonesia adalah negara yang memiliki lahan gambut
nomor 2 terbesar di dunia. Peta penyebaran lahan gambut yang ada di Indonesia adalah seperti berikut
ini:

Provinsi Papua memiliki lahan gambut terbesar di Indonesia dengan luas mencapai 6,3 juta hektar.

Provinsi Kalimantan Tengah mempunyai lahan gambut dengan luas sebesar 2,7 juta hektar.

Provinsi Riau dengan lahan gambut seluas 2,2 juta hektar.

Provinsi Kalimantan Barat dengan lahan gambut seluas 1,8 juta hektar.

Provinsi Sumatera Selatan memiliki lahan gambut seluas 1,7 juta hektar.

Provinsi Papua Barat dengan lahan seluas 1,3 hektar.

Provinsi Kalimantan Timur dengan lahan gambut seluas 0,9 juta hektar.

Provinsi Kalimantan Utara, Kalimantan Selatan, dan Sumatera Utara, masing-masing memiliki lahan
gambut seluas 0,6 juta hektar.

Itulah pembahasan lengkap mengenai sejarah tanah gambut, jenis, karakteristik dan beberapa
manfaatnya. Semoga artikel ini bisa bermanfaat dan bisa memberikan informasi baru yang menarik
untuk Anda.

Apakah Anda memiliki rencana untuk pindah rumah? Cek video yang informatif berikut ini untuk
mengetahui tips pindah rumah agar berjalan lancar!

Temukan lebih banyak pilihan rumah terlengkap di Daftar Properti dan Panduan Referensi seputar
properti dari Rumah.com.

Hanya Rumah.com yang percaya Anda semua bisa punya rumah

TANYA RUMAH.COM

Jelajahi Tanya Rumah.com, ambil keputusan dengan percaya diri bersama para pakar kami

Tanya Rumah.com Sekarang


Penyangkalan: Informasi yang disajikan hanya sebagai informasi umum. PropertyGuru Pte Ltd dan PT
AllProperty Media atau Rumah.com tidak memberikan pernyataan ataupun jaminan terkait informasi
tersebut, termasuk namun tidak terbatas pada pernyataan ataupun jaminan mengenai kesesuaian
informasi untuk tujuan tertentu sejauh yang diizinkan oleh hukum yang berlaku. Meskipun kami telah
berusaha melakukan yang terbaik untuk memastikan informasi yang kami sajikan di dalam artikel ini
akurat, dapat diandalkan, dan lengkap pada saat ditulisnya, informasi yang disajikan di dalam artikel ini
tidak dapat dijadikan acuan dalam membuat segala keputusan terkait keuangan, investasi, real esate,
maupun hukum. Lebih jauh, informasi yang disajikan bukanlah sebagai pengganti saran dari para
profesional yang terlatih, yang dapat mengambil keputusan sesuai dengan kondisi dan situasi Anda
secara pribadi. Kami tidak bertanggung jawab terhadap hasil dari keputusan yang Anda buat dengan
mengacu pada informasi yang tersaji dalam artikel ini.

KALKULATOR KPR

Ketahui cicilan bulanan untuk hunian idaman Anda lewat Kalkulator KPR.

Hitung Sekarang

KALKULATOR KETERJANGKAUAN

Ketahui kemampuan mencicil Anda berdasarkan kondisi keuangan Anda saat ini.

Hitung Sekarang

KALKULATOR REFINANCING

Ketahui berapa yang bisa Anda hemat dengan melakukan refinancing untuk cicilan rumah Anda saat ini

Hitung Sekarang

Bagikan artikel ini

Baca artikel lainnya di sini

rumah

tanah

Artikel Populer
1

Daftar Harga Rumah Subsidi Terbaru, Cek di Sini Selengkapnya!

Industri Properti Kian Membaik, Pengembang di Bogor Lakukan Serah Terima Unit Lebih Cepat

Konsep Eco Green Mutlak Diterapkan di Pengembangan Proyek Properti

Terbitkan Sukuk Syariah, Skema Pembiayaan Perumahan Lebih Beragam

2005-2022 Pemerintah Bangun 2.169 Tower Rusun

Artikel Lainnya

TIPS RUMAH DAN APARTEMEN7 Denah Kontrakan 3x5 Beserta Estimasi Biaya Bangun

17 Aug 2023 • Tim Editorial Rumah.com

7 Denah Kontrakan 3x5 Beserta Estimasi Biaya Bangun

Pada artikel ini akan dibahas mengenai 7 denah kontrakan 3x5 beserta estimasi biaya bangun.

Jelajah Properti

denah rumah

kontrakan

TIPS RUMAH DAN APARTEMEN11 Desain Kontrakan 3 Petak Anti Sesak

17 Aug 2023 • Tim Editorial Rumah.com

11 Desain Kontrakan 3 Petak Anti Sesak

Desain rumah kontrakan ada berbagai macam modelnya. Simak artikel ini untuk mengetahui desain
kontrakan 3 petak.
Jelajah Properti

desain rumah

kontrakan

TIPS RUMAH DAN APARTEMENHarga Sedot WC Terbaru di Jabodetabek

11 Aug 2023 • Tim Editorial Rumah.com

Harga Sedot WC Terbaru di Jabodetabek

Harga sedot WC di Jabodetabek memang beragam. Simak artikel ini untuk mengetahui harga sedot WC
terbaru di Jabodetabek.

Pemilik Rumah

alat kebersihan

kamar mandi

Lebih Banyak

Follow us

PropertyGuru Group

Hubungi Kami

Ubah Negara

Search PropertyGuru

Award Logo

Asia Real Estate Summit Logo

Asia Property Reports Logo

Rumah.com adalah situs properti terdepan di Indonesia - tempat terbaik untuk mencari rumah,
apartemen dan properti lain yang siap dijual maupun disewa. Jika Anda seorang investor, agen properti,
atau konsumen yang mencari properti untuk digunakan sendiri, disewakan, atau dibisniskan, maka Anda
berada di situs properti yang tepat.
Rumah.Com

Properti Dijual

Sewa Properti

Perumahan Baru

Properti Dijual Pilihan

Properti Disewakan Pilihan

Kota Populer

Sarana

Kebijakan Kelayakan PenggunaanKetentuan LayananPrivasiPersyaratan Pembelian

© 2023 PT. AllProperty Media. Hak cipta dilindungi

You might also like