You are on page 1of 11

LAPORAN HASIL DISKUSI (LHD)

KELOMPOK 7
Nama Anggota :
Heggy Desmalia 220210204004
Refi Aziza Maulidya 220210204067
Carel Lusfiana Putri 220210204089
Riyan Dita Puspita 220210204175

1. Dinda Kirani Sukma M. 220210204193 (kelompok 6)


Pertanyaan : tantangan apa yang dihadapi pelaku ekonomi dalam menyejahterakan rakyat?
Jawaban :
Tantangan yang dihadapi oleh produsen dalam upaya menyejahterakan kehidupan
masyarakat di bidang sosial untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa meliputi:

a. Kesesuaian Produk dengan Kebutuhan Sosial. Produsen perlu memastikan bahwa


produk atau layanan yang dihasilkan benar-benar memenuhi kebutuhan dan keinginan
sosial masyarakat. Hal ini membutuhkan riset pasar yang mendalam dan pendengaran
aktif terhadap umpan balik pelanggan.
b. Peningkatan Kualitas dan Ketersediaan Produk. Produsen harus terus meningkatkan
kualitas produk mereka agar dapat memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.
Selain itu, memastikan ketersediaan produk secara merata di seluruh wilayah akan
memperkuat persatuan.
c. Penciptaan Lapangan Kerja dan Keterlibatan Komunitas. Produsen dapat berperan
dalam menciptakan lapangan kerja lokal dan berpartisipasi aktif dalam kegiatan atau
inisiatif sosial di komunitas setempat. Ini membantu memperkuat ikatan sosial dan
mendukung keberagaman masyarakat.
d. Mengatasi Dampak Lingkungan dan Berkelanjutan. Produsen perlu
mempertimbangkan dampak lingkungan dari kegiatan produksinya. Mengadopsi
praktik produksi yang ramah lingkungan dan berkelanjutan adalah penting untuk
memastikan keberlanjutan lingkungan dan memperkuat persatuan.
e. Keterlibatan dalam Pendidikan dan Peningkatan Keterampilan. Produsen dapat
berkontribusi pada peningkatan kualifikasi dan keterampilan masyarakat setempat
dengan menyediakan program pelatihan atau pendidikan yang sesuai dengan
kebutuhan industri.
f. Partisipasi dalam Inisiatif Sosial dan Filantropi. Produsen dapat mendukung inisiatif
sosial atau kegiatan amal yang mendukung kesejahteraan masyarakat secara
keseluruhan. Dengan berbagi keuntungan mereka dengan masyarakat, mereka dapat
memperkuat kesatuan dan persatuan.
Solusi untuk mengatasi tantangan ini meliputi:

a) Kolaborasi dengan Pemerintah dan Organisasi Sosial. Produsen dapat bekerja sama
dengan pemerintah dan organisasi non-pemerintah untuk merancang dan
melaksanakan program-program yang mendukung kesejahteraan masyarakat.

b) Adopsi Praktik Bisnis yang Bertanggung Jawab Sosial dan Lingkungan:* Produsen
dapat mengambil langkah-langkah untuk meminimalkan dampak negatif mereka pada
masyarakat dan lingkungan sekitar, dan aktif berpartisipasi dalam inisiatif
berkelanjutan.
c) Transparansi dan Komunikasi Terbuka:* Komunikasi terbuka dengan masyarakat
tentang tujuan dan upaya sosial produsen dapat membangun kepercayaan dan
memperkuat hubungan.

Dengan mengambil tindakan-tindakan ini, produsen dapat memainkan peran penting dalam
memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa sambil meningkatkan kesejahteraan sosial. Ini
membutuhkan komitmen yang kokoh untuk beroperasi dengan tanggung jawab dan membawa
manfaat bagi masyarakat secara keseluruhan.

Tantangan yang dihadapi oleh konsumen dalam upaya menyejahterakan kehidupan


masyarakat di bidang sosial untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa meliputi:

a. Akses Terhadap Pendidikan dan Kesehatan Berkualitas. Konsumen mungkin


menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses terhadap pendidikan dan layanan
kesehatan berkualitas, terutama di daerah dengan sumber daya terbatas. Solusinya
adalah meningkatkan akses dan kualitas pendidikan serta layanan kesehatan, termasuk
memperluas jangkauan fasilitas dan pelatihan tenaga medis.
b. Pengangguran dan Kebutuhan Keterampilan. Konsumen sering kali dihadapkan pada
kesulitan dalam mencari pekerjaan atau memperoleh keterampilan yang dibutuhkan
untuk memasuki pasar kerja. Solusinya adalah menyediakan pelatihan keterampilan
yang relevan dengan kebutuhan industri lokal dan memfasilitasi akses ke lapangan
kerja.
c. Akses Terhadap Perumahan yang Terjangkau. Kesulitan dalam memperoleh
perumahan yang terjangkau dapat menghambat kesejahteraan dan stabilitas sosial.
Solusinya adalah mengimplementasikan kebijakan perumahan yang inklusif dan
memastikan ketersediaan perumahan yang terjangkau bagi berbagai lapisan
masyarakat.
d. Kesenjangan Pendapatan dan Akses Terhadap Modal. Kesenjangan pendapatan dapat
menghambat kemampuan konsumen untuk memenuhi kebutuhan dasar dan mengakses
modal untuk memulai usaha atau mengembangkan keterampilan. Solusinya termasuk
implementasi program bantuan keuangan, beasiswa, atau pelatihan wirausaha.
e. Pengelolaan Keuangan yang Tepat. Banyak konsumen mungkin mengalami kesulitan
dalam mengelola keuangan pribadi dengan efektif. Solusinya adalah meningkatkan
literasi keuangan melalui program pendidikan dan akses yang lebih mudah terhadap
layanan keuangan yang aman dan terpercaya.
f. Keterbatasan Akses Terhadap Informasi dan Teknologi. Beberapa komunitas mungkin
mengalami keterbatasan akses terhadap teknologi dan informasi, yang dapat
menghambat partisipasi dalam ekonomi digital dan global. Solusinya adalah
meningkatkan akses dan pelatihan terkait teknologi informasi dan komunikasi.
g. Mengatasi Masalah Sosial dan Kriminalitas. Konsumen mungkin menghadapi
tantangan terkait keamanan dan penanganan masalah sosial di komunitas mereka.
Solusinya adalah memperkuat keamanan masyarakat melalui program-program
pencegahan kejahatan dan rehabilitasi sosial.

Solusi untuk mengatasi tantangan ini meliputi:


a) Penguatan Pendidikan dan Pelatihan Keterampilan. Investasi dalam pendidikan dan
pelatihan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja dapat membantu
konsumen memperoleh keterampilan yang diperlukan untuk mengakses pekerjaan
yang layak.
b) Peningkatan Akses Terhadap Layanan Sosial dan Kesehatan. Memperluas akses dan
meningkatkan kualitas layanan pendidikan, kesehatan, dan kesejahteraan sosial dapat
membantu meningkatkan kualitas hidup konsumen.
c) Promosi Literasi Keuangan dan Kewirausahaan. Memberikan pendidikan dan sumber
daya untuk membantu konsumen mengelola keuangan mereka dengan bijak dan
mengembangkan keterampilan wirausaha.
d) Kolaborasi Antar Lembaga Sosial, Swasta, dan Pemerintah. Kerja sama antara
pemerintah, sektor swasta, dan organisasi non-pemerintah dalam merancang dan
melaksanakan program-program sosial dapat memperkuat efektivitas dan dampaknya.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, konsumen dapat berkontribusi pada peningkatan


kesejahteraan sosial dan memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa. Ini membutuhkan
komitmen dan kolaborasi dari berbagai pihak dalam masyarakat.

Tantangan yang dihadapi oleh distribusi dalam upaya menyejahterakan kehidupan


masyarakat di bidang sosial untuk memperkuat kesatuan dan persatuan bangsa meliputi:

a. Keterbatasan Akses ke Daerah Terpencil. Distributor mungkin menghadapi kesulitan


dalam mencapai daerah terpencil atau terisolasi, menyebabkan ketidakmerataan
distribusi barang dan layanan.
b. Efisiensi dan Keandalan Rantai Pasokan. Rantai pasokan yang tidak efisien atau tidak
dapat diandalkan dapat menghambat distribusi barang dan layanan secara tepat waktu.
c. Tantangan Logistik dan Transportasi. Masalah logistik seperti infrastruktur transportasi
yang buruk, biaya tinggi, dan masalah keamanan dapat mempengaruhi kemampuan
distributor untuk mencapai target pasar.
d. Regulasi dan Birokrasi. Peraturan dan birokrasi yang berlebihan dapat menghambat
kegiatan distribusi dan menambah biaya operasional.
e. Pengelolaan Inventaris dan Stok. Menyimpan dan mengelola inventaris yang tepat
dapat menjadi tantangan, terutama untuk produk yang membutuhkan kondisi
penyimpanan khusus.
f. Pengelolaan Kualitas dan Keamanan Produk. Distributor harus memastikan bahwa
produk yang diedarkan memenuhi standar kualitas dan keamanan yang ditetapkan.
g. Pengembangan Pasar dan Pemasaran. Memasarkan produk atau layanan secara efektif
dan mencapai pasar yang lebih luas adalah tantangan bagi distributor, terutama di
tengah persaingan yang ketat.

Solusi untuk mengatasi tantangan ini meliputi:

a) Investasi dalam Infrastruktur dan Teknologi. Meningkatkan infrastruktur transportasi


dan teknologi informasi dapat meningkatkan efisiensi distribusi.
b) Kolaborasi dengan Pihak Terkait. Kolaborasi dengan pemerintah, produsen, dan
lembaga terkait lainnya dapat membantu memperbaiki kondisi regulasi dan mengatasi
hambatan birokrasi.
c) Peningkatan Manajemen Rantai Pasokan. Mengadopsi praktik manajemen rantai
pasokan yang efektif dapat membantu mengoptimalkan proses distribusi.
d) Penggunaan Sistem Informasi dan Teknologi. Mengimplementasikan sistem informasi
dan teknologi terbaru dapat membantu dalam pemantauan dan manajemen inventaris,
serta memperbaiki efisiensi distribusi.
e) Pengelolaan Kualitas dan Keamanan Produk. Memastikan bahwa produk memenuhi
standar kualitas dan keamanan adalah kunci. Diperlukan sistem inspeksi dan pengujian
yang kuat.
f) Pelatihan dan Pengembangan Tenaga Kerja. Melatih dan mengembangkan
keterampilan karyawan dapat membantu meningkatkan efisiensi dan kinerja dalam
proses distribusi.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, distributor dapat berkontribusi pada peningkatan


kesejahteraan sosial dan memperkuat kesatuan serta persatuan bangsa. Ini memerlukan
komitmen untuk meningkatkan efisiensi operasional dan bekerja sama dengan berbagai
pemangku kepentingan dalam rantai distribusi.

2. Cindy Putri 220210204176 (kelompok 3)


Pertanyaan : menurut kelompok dampak apa yg terjadi setelah kebijakan pemerintah terkait
penutupan TikTok Shop diterapkan baik dari segi konsumen produsen dan distribusi?
Jawaban :
Penutupan TikTok Shop bisa memiliki dampak yang signifikan pada produsen, distribusi, dan
konsumen:
a. Produsen
• Kehilangan Pasar. Produsen yang menjual produk melalui TikTok Shop kehilangan
akses ke pasar tersebut, yang bisa mengurangi penjualan mereka secara online.
• Pencarian Alternatif. Produsen perlu mencari platform online lainnya untuk
memasarkan dan menjual produk mereka, seperti platform e-commerce lain atau
media sosial.
b. Distribusi
• Penurunan Volume Penjualan. Perusahaan distribusi yang berkaitan dengan TikTok
Shop akan mengalami penurunan volume penjualan, karena produk-produk yang
mereka distribusikan tidak lagi terjual melalui platform tersebut.
• Penyesuaian Strategi. Perusahaan distribusi mungkin perlu menyesuaikan strategi
mereka dengan mencari peluang distribusi melalui platform online lainnya atau
memperkuat saluran distribusi offline.
c. Konsumen
• Keterbatasan Pilihan. Konsumen kehilangan akses mudah ke produk-produk yang
biasanya tersedia di TikTok Shop. Mereka harus mencari produk-produk tersebut
melalui saluran belanja lainnya.
• Penyesuaian Perilaku Belanja. Konsumen perlu menyesuaikan perilaku belanja
online mereka dengan beralih ke platform lain atau mengandalkan toko fisik.

Penting untuk diingat bahwa dampaknya dapat bervariasi tergantung pada seberapa besar peran
TikTok Shop dalam ekosistem bisnis suatu negara atau wilayah. Para pelaku industri di semua
tingkatan perlu beradaptasi dengan perubahan ini untuk tetap bersaing dalam pasar
yang terus berubah.

3. Galang Regal 220210204015 (kelompok 8)


Pertanyaan : definisi pelaku ekonomi dijelaskan bahwa tidak hanya terbatas perorangan tetapi
juga organisasi. Apa kegunaan fungsi organisasi sebagai pelaku ekonom?
Jawaban :
Fungsi organisasi dalam peran mereka sebagai pelaku ekonomi sangat penting dalam berbagai
aspek ekonomi. seperti dalam kegiatan produksi Organisasi, seperti perusahaan, pabrik, dan
korporasi, memainkan peran kunci dalam memproduksi barang dan jasa yang memenuhi
kebutuhan masyarakat. Mereka menciptakan lapangan kerja dan berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi.
dalam distribusi Organisasi ekonomi juga berperan dalam mendistribusikan barang dan jasa ke
pasar. Ini melibatkan rantai pasokan, logistik, dan penyaluran produk kepada konsumen.
jadi organisasi tidak hanya sebagai produsen barang dan jasa, tetapi juga sebagai penggerak
pertumbuhan ekonomi, inovasi, dan penyedia lapangan kerja.

4. Vina Rizka 220210204013 (kelompok 10)


Pertanyaan : bagaimana prosesnya sehingga konsumen bisa menaikkan biaya produksi?
Jawaban :
Proses meningkatkan biaya komponen produksi melibatkan berbagai faktor dan keputusan
strategis. Konsumen sendiri tidak langsung mempengaruhi biaya produksi; sebaliknya,
perubahan biaya produksi biasanya terjadi karena faktor-faktor seperti:

a. Permintaan Tinggi. Jika permintaan konsumen terhadap suatu produk meningkat


secara signifikan, produsen mungkin harus memproduksi lebih banyak barang untuk
memenuhi permintaan tersebut. Untuk memproduksi lebih banyak, mereka mungkin
perlu menginvestasikan lebih banyak sumber daya, pekerja, atau bahan baku, yang
semuanya dapat meningkatkan biaya produksi.
b. Kenaikan Harga Bahan Baku. Jika bahan baku yang digunakan dalam produksi
mengalami kenaikan harga, produsen akan menghadapi biaya produksi yang lebih
tinggi. Kenaikan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor eksternal, seperti fluktuasi
pasar global atau kebijakan perdagangan.
c. Kenaikan Upah atau Biaya Tenaga Kerja. Jika upah atau biaya tenaga kerja naik, biaya
produksi juga akan meningkat. Hal ini bisa disebabkan oleh perubahan kebijakan
pemerintah, tuntutan pekerja, atau perubahan pasar tenaga kerja.
d. Kenaikan Biaya Produksi Lainnya. Selain bahan baku dan upah, biaya produksi juga
melibatkan biaya untuk energi, transportasi, peralatan, dan lain-lain. Jika biaya-biaya
ini mengalami kenaikan, produsen akan membayar lebih mahal untuk memproduksi
barang atau jasa.
e. Inovasi Teknologi. Meskipun inovasi teknologi sering kali bertujuan untuk mengurangi
biaya produksi, tetapi dalam beberapa kasus, investasi awal dalam teknologi baru atau
proses produksi yang lebih efisien dapat meningkatkan biaya produksi secara
sementara sebelum mendatangkan efisiensi jangka panjang.
f. Perubahan Regulasi atau Pajak. Perubahan dalam regulasi pemerintah atau pajak yang
mempengaruhi bisnis, seperti peningkatan tarif pajak atau regulasi lingkungan yang
lebih ketat, dapat meningkatkan biaya produksi.

Penting untuk dicatat bahwa konsumen secara langsung tidak memiliki kendali langsung atas
biaya produksi. Namun, konsumen memiliki pengaruh melalui keputusan pembelian mereka.
Jika konsumen mendukung produk-produk yang diproduksi dengan cara yang ramah
lingkungan atau dengan biaya produksi yang lebih rendah, produsen mungkin merespons
dengan mengoptimalkan proses produksi mereka untuk memenuhi permintaan pasar.
Sebaliknya, jika konsumen memilih produk yang lebih mahal, produsen mungkin melihat
peluang untuk meningkatkan harga. Dengan kata lain, permintaan dan keputusan konsumen
dapat mempengaruhi strategi harga produsen, yang pada gilirannya dapat mempengaruhi
margin keuntungan dan biaya produksi mereka.
5. Maulida Cyntia 220210204012 (kelompok 12)
Pertanyaan : menurut kelompok apakah perubahan sosial dan budaya berpengaruh pada
kehidupan ekonomi di masyarakat?
Jawaban :
Ya, perubahan sosial budaya dapat berpengaruh pada perkembangan ekonomi. Ini karena
faktor-faktor budaya dan sosial dapat memengaruhi perilaku konsumen, kebijakan pemerintah,
inovasi, dan investasi dalam suatu masyarakat. Sebagai contoh:

a) Perubahan Pola Konsumsi. Perubahan dalam nilai-nilai budaya dan sosial mungkin
mempengaruhi pola konsumsi masyarakat. Jika masyarakat mulai memberikan nilai
lebih pada produk atau layanan tertentu (misalnya, produk ramah lingkungan), industri
yang memproduksi barang atau layanan tersebut akan berkembang.
b) Inovasi. Budaya yang mendorong inovasi dan kreativitas dapat memicu perkembangan
ekonomi. Masyarakat yang menghargai penemuan baru dan gagasan inovatif
cenderung melahirkan startup dan industri kreatif yang dapat berkontribusi pada
pertumbuhan ekonomi.
c) Pendidikan dan Keterampilan. Nilai-nilai budaya yang memandang tinggi pendidikan
dan keterampilan cenderung menciptakan angkatan kerja yang terdidik dan terampil.
Tenaga kerja yang terampil ini penting untuk industri dan sektor-sektor ekonomi yang
memerlukan keahlian khusus.
d) Kebijakan Pemerintah. Budaya dan nilai-nilai sosial juga dapat mempengaruhi
kebijakan pemerintah. Jika masyarakat menghargai kesetaraan dan keadilan,
pemerintah mungkin mengadopsi kebijakan yang mendukung distribusi ekonomi yang
adil, seperti program-program bantuan sosial atau program pelatihan keterampilan.
e) Kepercayaan dan Etika Bisnis. Budaya juga mempengaruhi norma-norma bisnis dan
etika kerja. Masyarakat yang menghargai integritas dan etika bisnis yang baik
cenderung menciptakan lingkungan bisnis yang stabil dan dapat dipercaya, yang
mendukung pertumbuhan ekonomi jangka panjang.

Dengan demikian, perubahan sosial budaya dapat menciptakan lingkungan yang mendukung
pertumbuhan ekonomi melalui pengaruhnya terhadap perilaku konsumen, inovasi, pendidikan,
kebijakan pemerintah, dan etika bisnis.

6. Denisa Eka 220210204069 (kelompok 4)


Pertanyaan : judi online sangat marak di indo yg berdampak negatif bagi pengguna, bagaimana
menurut kelompok mengenai maraknya slot di indonesia dan bagaimana peran pemerintah
mengatasi hal tersebut?
Jawaban :
Perubahan sosial budaya memang merupakan fenomena yang umum terjadi di seluruh dunia,
termasuk di Indonesia. Fenomena ini dapat mencakup perubahan dalam nilai-nilai, norma-
norma, kebiasaan, dan tradisi masyarakat. Seringkali, perubahan sosial budaya ini dapat
berdampak positif, seperti membuka peluang baru dalam ekonomi kreatif, meningkatkan
toleransi, atau memperkaya keanekaragaman budaya. Namun, ada juga kemungkinan adanya
dampak negatif, seperti konflik nilai, hilangnya tradisi, atau perubahan perilaku sosial yang
tidak diinginkan. Magnet di Indonesia, dalam konteks perubahan sosial budaya, mungkin
merujuk pada daya tarik atau faktor-faktor tertentu yang mempengaruhi dan mempercepat
perubahan sosial budaya. Ini bisa termasuk pengaruh dari media sosial, globalisasi, teknologi,
atau migrasi penduduk antar wilayah.
Pemerintah Indonesia memiliki peran penting dalam mengelola perubahan sosial budaya agar
memberikan dampak positif dan meminimalkan dampak negatif. Beberapa langkah yang dapat
diambil oleh pemerintah meliputi:
a. Pendidikan dan Kesadaran Budaya. Pemerintah dapat meningkatkan pendidikan dan
kesadaran budaya di masyarakat untuk memperkuat nilai-nilai tradisional yang positif.
b. Pengembangan Kebijakan yang Menghargai Keberagaman Budaya. Pemerintah dapat
merancang kebijakan yang menghormati dan memelihara keberagaman budaya, serta
mendukung inisiatif lokal untuk melestarikan warisan budaya.
c. Regulasi Media dan Konten Digital. Pemerintah dapat mengatur dan memantau media
dan konten digital untuk memastikan bahwa mereka mempromosikan nilai-nilai positif
dan menghormati norma-norma budaya lokal.
d. Dukungan terhadap Industri Kreatif. Pemerintah dapat memberikan dukungan kepada
industri kreatif, seperti seni, musik, dan pertunjukan tradisional, untuk memelihara dan
mempromosikan warisan budaya.
e. Pengawasan terhadap Migrasi dan Integrasi Penduduk. Pemerintah dapat mengelola
migrasi penduduk dengan bijak untuk meminimalkan konflik sosial dan memfasilitasi
integrasi masyarakat.
f. Pemberdayaan Komunitas Lokal. Pemerintah dapat memberdayakan komunitas lokal
untuk melestarikan dan mengembangkan warisan budaya mereka sendiri.
g. Mendorong Toleransi dan Dialog Antarbudaya. Pemerintah dapat mempromosikan
toleransi dan dialog antarbudaya sebagai cara untuk memperkuat persatuan di tengah
keberagaman budaya.

Penting bagi pemerintah untuk mengadopsi pendekatan inklusif dan berkelanjutan dalam
mengelola perubahan sosial budaya. Ini akan memungkinkan masyarakat untuk terlibat aktif
dalam proses ini dan memastikan bahwa kekayaan budaya Indonesia dijaga dan diteruskan ke
generasi mendatang.

7. Mas’ihat Septia Risky 220210204082 (kelompok 5)


Pertanyaan : bagaimana pendapat kelompok anda tentang kegiatan jual beli barang non bea
cukai illegal dikarenakan kondisi seseorang lagi krisis ekonomi, dan apa dampak ekonomi dari
kegiatan jual beli barang tanpa bea cukai terhadap perekonomian negara?
Jawaban :
Tindakan penyelundupan adalah suatu kejahatan memasukkan atau mengeluarkan barang
secara gelap atau ilegal untuk menghindari bea yang dapat merugikan negara. Timbulnya
kerugian negara yang dimaksud adalah kekurangan uang yang nyata dan pasti jumlahnya (dapat
dihitung) akibat perbuatan melawan hukum baik secara sengaja atau lalai berasal dari pungutan
negara yang tidak dibayar atau tidak disetor kepada kas negara oleh penyelundup berupa bea
masuk dan pajak (Pajak Pertambahan Nilai/PPn, Pajak Penghasilan/PPh, Pasal 22 impor, PPn
BM atau PPn Barang Mewah dan Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) dalam rangka
kegiatan impor barang dan bea keluar. Bea Cukai memainkan peran penting dalam perdagangan
internasional. Bea Cukai tidak hanya bertanggung jawab dalam mengawasi impor dan ekspor
barang, tetapi juga melindungi masyarakat dan lingkungan, memperkuat penerimaan negara,
dan mengontrol peredaran barang-barang illegal.

8. Ghozie Muhammad Rizalul 220210204181 (kwlompok 1)


Pertanyaan : pada saat ini banyak orang yang tidak berkompeten masuk ke perusahaan BUMN
melalui orang dalam, dan orang yang berkompeten susah untuk masuk ke perusahaan BUMN
tersebut dikarenakan kalah saing dengan pesaing memiliki orang dalam. Apa tanggapan
kelompok anda tentang hal tersebut, dan dampak apa yang akan terjadi? Jika dampaknya negatif
langkah apa yang harus dilakukan oleh pemerintah?
Jawaban :
Tanggapan kelompok kami terhadap situasi ini adalah bahwa praktik rekrutmen berbasis
nepotisme atau preferensi personal yang mengakibatkan orang yang tidak berkompeten masuk
ke perusahaan BUMN adalah suatu masalah serius. Dampak dari hal ini dapat sangat merugikan
untuk perusahaan dan masyarakat secara keseluruhan. Dampak Negatif yang Dapat Terjadi:
a. Penurunan Kinerja Perusahaan. Keberadaan karyawan yang tidak berkompeten dapat
mengakibatkan penurunan kinerja perusahaan dan inefisiensi dalam operasi.
b. Kesenjangan Kompetensi. Adanya kesenjangan dalam tingkat kompetensi antara
karyawan dapat mengganggu kemajuan dan pencapaian tujuan perusahaan.
c. Ketidakadilan dalam Kesempatan Karier. Orang-orang yang lebih berkompeten
mungkin kesulitan untuk mendapatkan kesempatan dan posisi yang seharusnya mereka
dapatkan.
d. Ketidakpuasan Karyawan. Karyawan yang berkompeten mungkin merasa tidak
dihargai dan kurang termotivasi untuk memberikan kontribusi maksimal.
e. Menurunnya Reputasi Perusahaan. Jika praktik ini terus berlanjut, dapat merugikan
reputasi perusahaan di mata masyarakat dan stakeholder lainnya.

Langkah-langkah yang Bisa Dilakukan oleh Pemerintah:


a. Menerapkan Sistem Rekrutmen Berbasis Meritokrasi. Pemerintah harus memastikan
bahwa proses rekrutmen didasarkan pada kualifikasi dan kompetensi sesuai dengan
kebutuhan organisasi.
b. Transparansi dan Akuntabilitas. Memastikan bahwa proses rekrutmen transparan,
terbuka untuk umum, dan dapat dipertanggungjawabkan.
c. Peningkatan Pengawasan dan Audit Internal. Memperkuat pengawasan dan audit
internal dalam organisasi BUMN untuk mencegah dan mendeteksi kasus-kasus
nepotisme.
d. Penyediaan Pelatihan dan Pengembangan Karyawan. Mendorong dan mendukung
program pelatihan dan pengembangan karyawan untuk meningkatkan kompetensi dan
kualifikasi mereka.
e. Pengawasan dari Ombudsman atau Lembaga Serupa. Pemerintah dapat melibatkan
lembaga independen untuk mengawasi dan meninjau proses rekrutmen di BUMN.
f. Memberikan Insentif bagi Kinerja Unggul. Mendorong dan memberikan insentif bagi
karyawan yang menunjukkan kinerja unggul dan kontribusi yang signifikan.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, pemerintah dapat memastikan bahwa BUMN dapat
beroperasi dengan efisien dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat dan
perekonomian secara keseluruhan. Hal ini juga akan memastikan bahwa kebijakan rekrutmen
didasarkan pada meritokrasi dan kompetensi.

9. Fabsyah Farah Zahra 220210204070 (kelompok 9)


Pertanyaan ; bagaimana cara agar pemerintah mampu menjalin hubungan yang baik dengan
negara lain agar kegiatan ekonomi agar dapat berjalan dengan baik dan menguntungkan?
Jawaban :
Untuk menjalin hubungan yang baik dengan negara lain dalam sektor ekonomi, pemerintah
dapat mengambil langkah-langkah berikut:
a. Memperkuat Diplomasi Ekonomi. Mendorong diplomasi ekonomi melalui pertemuan
tingkat tinggi, forum ekonomi internasional, dan kunjungan bilateral untuk
membangun hubungan yang kuat dengan negara-negara mitra.
b. Mendorong Kerja Sama Ekonomi. Menandatangani perjanjian perdagangan dan
investasi yang saling menguntungkan dengan negara-negara mitra untuk memfasilitasi
pertukaran barang, jasa, dan investasi.
c. Membangun Kemitraan Strategis. Membangun kemitraan strategis dengan negara-
negara yang memiliki tujuan dan kepentingan ekonomi serupa, sehingga kedua belah
pihak dapat bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama.
d. Mengedepankan Transparansi dan Integritas. Menegakkan transparansi dan integritas
dalam transaksi ekonomi internasional untuk memastikan bahwa kesepakatan dan
bisnis dilakukan dengan jujur dan adil.
e. Mengadakan Forum Ekonomi dan Investasi. Mengadakan forum ekonomi dan
investasi bersama dengan negara-negara mitra untuk memfasilitasi pertemuan antara
pelaku usaha dan mempromosikan investasi saling menguntungkan.
f. Meningkatkan Fasilitasi Perdagangan. Membangun infrastruktur dan memperbaiki
proses perizinan untuk memfasilitasi perdagangan internasional dan mengurangi
hambatan birokratis.
g. Mendorong Inovasi dan Pengembangan Bersama. Memfasilitasi kolaborasi dalam
penelitian dan pengembangan, serta mempromosikan pertukaran teknologi untuk
memperkuat sektor ekonomi kedua negara.
h. Membangun Kepercayaan Melalui Kerja Sama Pembangunan. Melalui bantuan luar
negeri atau kerja sama pembangunan, pemerintah dapat membantu negara mitra
membangun infrastruktur dan meningkatkan kapasitas ekonomi mereka.
i. Memperhatikan Aspek Kemanusiaan dan Lingkungan. Memastikan bahwa kegiatan
ekonomi bersama juga memperhatikan kepentingan kemanusiaan dan lingkungan,
sehingga memberikan manfaat jangka panjang untuk masyarakat dan lingkungan.
j. Berperan Aktif dalam Organisasi Internasional. Berpartisipasi aktif dalam organisasi
internasional seperti PBB, WTO, dan organisasi regional dapat memfasilitasi dialog
dan kerja sama ekonomi dengan negara-negara lain.

Dengan mengambil langkah-langkah ini, pemerintah dapat membangun hubungan ekonomi


yang kuat, adil, dan saling menguntungkan dengan negara-negara mitra. Hal ini akan
memungkinkan pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan dan kontribusi positif pada
perekonomian global.

10. Erminolda Mebe 239919990089 (kelompok 11)


Pertanyaan : bagaimana jika pada saat kegiatan mengimpor dan mengekspor pada peran
masyarakat terjadinya konflik antara kedua belah pihak, solusi apa yang dilakukan, dan pihak
manakah yang akan bertanggung jawab?
Jawaban :
Jika salah satu negara yang terlibat dalam kegiatan ekspor-impor mengalami konflik, berbagai
dampak dapat terjadi:
a) Gangguan Pasokan. Konflik dapat mengganggu rantai pasokan dan mengakibatkan
penundaan atau bahkan kegagalan pengiriman barang dan komoditas.
b) Kenaikan Harga dan Ketidakstabilan Pasar. Konflik dapat menyebabkan kenaikan
harga barang dan komoditas tertentu, terutama jika negara-negara tersebut adalah
pemasok utama. Ini dapat mempengaruhi stabilitas pasar global.
c) Penurunan Investasi dan Pertumbuhan Ekonomi. Konflik dapat membuat investor
ragu-ragu untuk menanamkan modal di negara yang terlibat, mengakibatkan penurunan
investasi asing langsung dan pertumbuhan ekonomi yang terhambat.
d) Ketidakpastian Bisnis. Konflik menciptakan ketidakpastian politik dan ekonomi, yang
dapat mempengaruhi keputusan bisnis, termasuk keputusan untuk memulai atau
memperluas operasi di negara yang terlibat.
e) Pertumbuhan Ekonomi Terhambat. Konflik dapat mengakibatkan penurunan aktivitas
ekonomi secara keseluruhan, termasuk penurunan pertumbuhan ekonomi dan
penciptaan lapangan kerja.
f) Krisis Kemanusiaan dan Pengungsi. Konflik dapat memicu krisis kemanusiaan dengan
jumlah besar pengungsi dan kondisi sosial yang memburuk.

Dalam situasi ini, tanggung jawab terbagi antara pemerintah negara-negara terlibat, komunitas
internasional, dan organisasi internasional. Beberapa hal yang bisa dilakukan termasuk:

a. Diplomasi dan Mediasi. Negosiasi diplomatik dan upaya mediasi dapat digunakan
untuk mencoba menyelesaikan konflik dengan cara damai.
b. Bantuan Kemanusiaan. Komunitas internasional dapat memberikan bantuan
kemanusiaan untuk membantu mereka yang terkena dampak konflik, termasuk
pengungsi dan kelompok yang rentan.
c. Sanksi dan Hukuman Ekonomi. Organisasi internasional dan negara-negara lain dapat
menerapkan sanksi atau hukuman ekonomi terhadap pihak yang bertanggung jawab
atas konflik.
d. Perjanjian Internasional dan Resolusi Konflik. Pengadilan internasional dan resolusi
konflik dapat digunakan untuk menangani konflik antar negara.
e. Pembangunan dan Rehabilitasi Pasca-Konflik. Setelah konflik, ada kebutuhan untuk
membangun kembali infrastruktur, ekonomi, dan masyarakat yang terpengaruh.

Dalam kasus konflik ekonomi, sangat penting untuk memprioritaskan perdamaian dan
kepentingan masyarakat secara keseluruhan, sambil mencari cara untuk mengatasi perbedaan
atau perselisihan dengan cara damai dan konstruktif.

11. Sheren Widya Sari 220210204075 (kelompok 2)


Pertanyaan : bagaimana usaha ekonomi masyarakat dapat berkontribusi terhadap kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia?
Jawaban :
Usaha ekonomi masyarakat dapat berkontribusi terhadap kesatuan dan persatuan bangsa
Indonesia dengan cara:
a) Membangun kesejahteraan masyarakat Pembangunan ekonomi yang merata dapat
meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sehingga dapat mengurangi kesenjangan
sosial dan ekonomi antar daerah dan antar kelompok masyarakat.
b) Meningkatkan persatuan dan kesatuan bangsa. Usaha ekonomi masyarakat dapat
memperkuat persatuan dan kesatuan bangsa dengan membangun kerjasama dan saling
membantu antar kelompok masyarakat dalam kegiatan ekonomi.
c) Meningkatkan patriotism. Usaha ekonomi masyarakat dapat meningkatkan rasa cinta
tanah air dan kesadaran berbangsa dan bernegara, karena keberhasilan usaha ekonomi
masyarakat akan berdampak positif pada kemajuan bangsa dan negara.
d) Meningkatkan partisipasi masyarakat. Usaha ekonomi masyarakat dapat meningkatkan
partisipasi masyarakat dalam pembangunan nasional, sehingga dapat memperkuat
kesatuan dan persatuan bangsa.
e) Meningkatkan kemandirian masyarakat. Usaha ekonomi masyarakat dapat
meningkatkan kemandirian masyarakat dalam memenuhi kebutuhan hidupnya,
sehingga dapat mengurangi ketergantungan pada pihak lain dan meningkatkan rasa
percaya diri masyarakat.
Dengan demikian, usaha ekonomi masyarakat dapat berkontribusi positif terhadap kesatuan dan
persatuan bangsa Indonesia dengan membangun kesejahteraan masyarakat, meningkatkan
persatuan dan kesatuan bangsa, meningkatkan patriotisme, meningkatkan partisipasi
masyarakat, dan meningkatkan kemandirian masyarakat.

You might also like