You are on page 1of 13

Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No.

1, Maret 2020

FAKTOR-FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU


SEKSUAL PRANIKAH PADA REMAJA SMKN
(Factors Related to Premarital Sexual Behavior Among Adolescents at SMKN)

Ruri Maiseptya Sari1, Yuni Ramadhaniati2, Septian Remanda Hardianti3


1
Program Studi D.IV Kebidanan STIKES Tri Mandiri Sakti Bengkulu
Email: ruri_maiseptyasari@yahoo.com

ABSTRAK

Pendahuluan: Perilaku seksual remaja yang tidak disertai dengan pengetahuan


yang cukup dan tingkat emosi yang masih mudah terpengaruh faktor dari luar yang
dapat mengakibatkan dampak yang sangat fatal baik bagi kesehatan reproduksi
maupun bagi masa depan remaja. Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari faktor-
faktor yang berhubungan dengan perilaku seksual pranikah pada Remaja SMKN 3
Kabupaten Lebong. Metode: Penelitian ini menggunakan survey analitik dengan
pendekatan rancangan studi Cross Sectional. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh remaja kelas XI SMKN 3 Kabupaten Lebong yang berjumlah 174 orang.
Sampel diambil secara proportional random sampling sebanyak 64 remaja. Data
yang digunakan adalah data primer dan sekunder. Data dianalisis menggunakan
analisis univariat dan bivariat dengan uji Chi-Square (χ2) dan Contingency
Coefficient (C). Hasil: Hasil penelitian didapatkan dari 64 remaja terdapat 35
(54,7%) perilaku seksual pranikah beresiko ringan, 39 (60,9%) memiliki
pengetahuan kurang, 38 (59,4%) pengaruh teman sebaya positif, 50 (78,1%)
terpapar media informasi, ada hubungan antara pengetahuan dengan perilaku
seksual pranikah pada remaja dengan kategori hubungan lemah, ada hubungan
pengaruh teman sebaya dengan perilaku seksual pranikah pada remaja dengan
kategori hubungan sedang, ada hubungan paparan media informasi dengan perilaku
seksual pranikah pada remaja dengan kategori hubungan sedang. Kesimpulan:
Diharapkan bahwa Sekolah dapat berkolaborasi dengan Pusat Kesehatan untuk
meningkatkan pengetahuan tentang efek perilaku seksual melalui pendidikan
kesehatan secara teratur sehingga remaja terhindar dari perilaku seksual negatif.
Kata kunci: pengetahuan, pengaruh teman sebaya, paparan media
informasi, perilaku seks pranikah

ABSTRACT

Introduction: Adolescent sexual behavior that is not accompanied by sufficient


knowledge and emotional levels that are still easily influenced by external factors
that can have a very fatal impact both for reproductive health and for the future of
adolescents. The aims of this study was to determine factors related to premarital
sexual behavior in Adolescent SMKN 3 Lebong Regency. Methods: The method
used is analytic survey with cross sectional study design approach. The population
in this study were all teenagers of class XI SMKN 3 Lebong Regency, amounting to
174 people. Samples were taken by proportional random sampling of 64 teenagers.
The data used are primary and secondary data. Data were analyzed using
univariate and bivariate analysis with Chi-Square (χ2) and Contingency Coefficient

35
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

(C) tests. Results: The results obtained from 64 adolescents there are 35 (54.7%)
premarital sexual behavior mild risk, 39 (60.9%) have less knowledge, 38 (59.4%)
positive peer influence, 50 (78.1%) exposure to information media, there is a
relationship between knowledge and premarital sexual behavior in adolescents
with the category of weak relationships, there is a relationship of peer influence
with premarital sexual behavior in adolescents with moderate relationship
categories, there is a relationship of information media exposure to premarital
sexual behavior in adolescents with moderate relationship categories. Conclusion:
It is expected that the School can collaborate with the Health Center to increase
knowledge about the effects of sexual behavior through regular health education so
that adolescents are avoided from negative sexual behavior.
Keywords: knowledge, peer influence, exposure to information media,
premarital sexual behavior

PENDAHULUAN masih mudah terpengaruh faktor dari


Bentuk perilaku seksual pada luar yang dapat mengakibatkan
remaja dapat diwujudkan dengan dampak yang sangat fatal antara lain
tingkah laku yang bermacam-macam, kehamilan pranikah, infeksi kesehatan
mulai dari perasaan tertarik, reproduksi, risiko terhadap
berkencan, berpegangan tangan, HIV/AIDS, aborsi dengan segala
mencium pipi, berpelukan, mencium resikonya, risiko putus sekolah yang
bibir, memegang payudara, berdampak pada kehidupan dan
memegang alat kelamin, masturbasi, kesejahteraan di masa depan (Lukman,
onani, dan melakukan senggama 2014).
(Wiknjosastro, 2014). Berdasarkan data Dinas
Faktor-faktor yang Pendidikan Provinsi Bengkulu Tahun
mempengaruhi seks pada remaja 2016 jumlah siswa SMK sebanyak
antara lain: pertama, faktor 23,770 siswa terdiri dari laki-laki
perkembangan yang berasal dari sebanyak 10,386 siswa dan perempuan
keluarga di-mana anak mulai tumbuh sebanyak 7,657 siswa. Pada tahun
dan berkembang. Kedua, faktor luar 2018 jumlah seluruh siswa sebanyak
mencakup sekolah yang ber-peran 29,770 siswa terdiri dari laki-laki
dalam mencapai kedewasaannya. sebanyak 18,279 siswa dan perempuan
Ketiga masyarakat yang meliputi adat sebanyak 11,491 siswa (Dinas
kebiasaan, pergaulan perkembangan Pendidikan Provinsi Bengkulu, 2018).
(pengaruh teman sebaya). Faktor – Berdasarkan Dinas Kesehatan
faktor lainnya berupa dorongan Kabupaten Lebong Tahun 2018
seksual, keadaan kesehatan tubuh, jumlah remaja yang mengalami
psikis, pengalaman seksual, paparan kehamilan tertinggi berada di wilayah
informasi dan pengetahuan seksual kerja Puskesmas Tes sebanyak 27
(Hurlock, 2014). kasus, urutan kedua wilayah kerja
Perilaku seksual remaja yang puskesmas Semelako sebanyak 24
tidak disertai dengan pengetahuan kasus, urutan ketiga wilayah kerja
yang cukup dan tingkat emosi yang Puskesmas Muara aman sebanyak 18

36
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

kasus, urutan keempat berada di perilaku seksual pranikah pada


wilayah kerja Puskesmas Suka Raja Remaja SMKN 3 Kabupaten Lebong?
sebanyak 12 kasus dan urutan ke lima Tujuan penelitian ini adalah untuk
berada di wilayah kerja puskesmas mempelajari faktor-faktor yang
Limaupit sebanyak 8 kasus (Dinkes berhubungan dengan perilaku seksual
Kabupaten Lebong, 2018). pranikah pada Remaja SMKN 3
Berdasarkan data SMKN 3 Kabupaten Lebong.
Kabupaten Lebong memiliki jumlah
siswa sebanyak 536 orang yang terdiri METODE PENELITIAN
dari 336 siswa laki-laki dan 200 siswa Metode yang digunakan adalah
perempuan. Kasus perilaku seksual survey analitik dengan pendekatan
pranikah seperti kehamilan di luar rancangan studi Cross Sectional.
nikah Tahun 2015 sebanyak 1 orang, Populasi dalam penelitian ini adalah
Tahun 2017 sebanyak 2 orang siswi seluruh remaja kelas XI SMKN 3
dan tahun 2018 sebanyak 2 orang siswi Kabupaten Lebong yang berjumlah
(Kesiswaan dan BK SMKN 3, 2018). 174 orang. Sampel diambil secara
Berdasarkan hasil survey awal proportional random sampling
yang dilakukan pada tanggal 21 sebanyak 64 remaja. Pada penelitian
Januari 2019, melalui wawancara pada ini data yang digunakan adalah data
12 orang siswi menunjukkan bahwa primer dan sekunder. data primer
dari 12 orang siswi tersebut terdapat 4 diperoleh secara langsung dengan
orang perilaku seks beresiko dan 8 mengisi kuisioner dan data sekunder
orang perilaku seks tidak beresiko. diperoleh dari bagian kesiswaan, Tata
Dari 4 orang siswi dengan perilaku usaha dan Bimbingan konseling di
seks beresiko seluruhnya tidak tahu SMKN 3 Kabupaten Lebong. Data
dampak dari perilaku seks yang dianalisis menggunakan analisis
beresiko, melakukan seks beresiko univariat yang dilakukan terhadap tiap
karena ajakan teman sebaya dan variabel dari hasil penelitian. Analisis
memperoleh informasi seks dari ini dilakukan untuk mengetahui
paparan informasi seperti internet dan distribusi dan frekuensi dari tiap
handphone. Dari 8 orang yang tidak variabe dan bivariat dilakukan untuk
melakukan prilak seks beresiko mengetahui hubungan antara dua
menunjukkan bahwa seluruh variabel dengan menggunakan uji
responden mengetahui dampak yang dipakai adalah uji Chi-Square
perilaku seks beresiko, seluruh teman (χ2). Untuk mengetahui keeratan
sebaya tidak mengajak kearah seks hubungannya menggunakan
beresiko dan menggunakan media Contingency Coefficient (C).
informasi tidak digunakan untuk
mengakses hal-hal yang negatif. HASIL PENELITIAN
Rumusan masalah dalam Analisis Univariat
penelitian ini adalah faktor-faktor Analisis ini dilakukan untuk
apakah yang berhubungan dengan mendapatkan distribusi frekuensi

37
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

pengetahuan, pengaruh teman sebaya seksual pranikah, maka diperoleh data


dan paparan media sosial dan perilaku sebagai berikut:

Tabel 1
Distribusi Frekuensi Perilaku Seksual Pranikah, Pengetahuan Remaja, Pengaruh
Teman Sebaya dan Paparan Media Sosial pada remaja
Karakteristik Frekunsi Persentase (%)
Perilaku Seksual Pranikah
Beresiko Berat 29 45,3
Beresiko Ringan 35 54,7
Pengetahuan Remaja
Kurang 39 60,9
Cukup 19 29,7
Baik 6 9,4
Pengaruh Teman Sebaya
Negatif 26 40,6
Positif 38 59,4
Paparan Media Sosial
Terpapar 50 78,1
Kurang terpapar 14 21,9

Tabel 1 menunjukkan bahwa dari 64 sampel terdapat 29 orang perilaku seks


beresiko berat dan 35 orang beresiko ringan. terdapat 39 orang pengetahuan kurang,
19 orang pengetahuan cukup dan 6 orang pengetahuan baik. 26 orang pengaruh
teman sebaya negatif dan 38 orang pengaruh teman sebaya positif dan 50 orang
terpapar dan 14 orang kurang terpapar.

Analisis Bivariat
Analisis bivariat dilakukan pranikah. Berdasarkan hasil penelitian
untuk mengetahui hubungan yang dilakukan, maka tabulasi silang
pengetahuan, pengaruh teman sebaya antara variabel independent dan
dan paparan media sosial dengan dependent dapat dilihat pada tabel di
perilaku seksual bawah ini:

Tabel 2
Hubungan Pengetahuan dengan Perilaku seksual pranikah pada remaja SMKN 3
Kabupaten Lebong
Perilaku Seksual
Pranikah
Total
Pengetahuan Beresiko Beresiko χ2 ρ C
Berat Ringan
f % f % F %
Kurang 23 59,0 16 41,0 39 100,0
Cukup 6 31,6 13 68,4 19 100,0 9,355 0,009 0,357
Baik 0 0,0 6 100,0 6 100,0

38
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

Total 29 45,3 35 54,7 64 100,0

Tabel 2 menunjukkan tabulasi maka Ho ditolak Ha diterima. Jadi


silang antara pengetahuan dengan terdapat hubungan pengetahuan
perilaku seksual pranikah pada remaja, dengan perilaku seksual pranikah pada
ternyata dari 39 orang pengetahuan remaja SMKN 3 Kabupaten Lebong.
kurang terdapat 23 orang beresiko Hasil uji Contingency
berat dan 16 orang beresiko ringan, Coefficient didapat nilai C = 0,357
dari 19 orang pengetahuan cukup dengan p=0,009 < α = 0,05 berarti
terdapat 6 orang beresiko berat dan 13 signifikan. Nilai C tersebut
orang beresiko ringan dan dari 6 orang dibandingkan dengan nilai Cmax =
pengetahuan baik seluruhnya perilaku 0,707. Karena nilai C berada pada
seks beresiko ringan. interval 0,20-<0,40, artinya jauh
Hasil uji statistik Pearson Chi- dengan nilai Cmax = 0,707 maka
Square didapat nilai χ2 = 9.355 dengan kategori hubungan lemah.
p=0,009 < α = 0,05 berarti signifikan,

Tabel 3
Hubungan Pengaruh Teman Sebaya dengan Perilaku Seksual Pranikah pada
Remaja SMKN 3 Kabupaten Lebong
Perilaku Seksual
Pranikah
Pengaruh Total
Beresiko Beresiko χ2 ρ C
Teman Sebaya
Berat Ringan
f % f % f %
Negatif 19 73,1 7 26,9 26 100,0
11,800 0,001 0,419
Positif 10 26,3 28 73,7 38 100,0
Total 29 45,3 35 54,7 64 100,0

Tabel 3 menunjukkan tabulasi diterima. Jadi terdapat hubungan


silang antara pengaruh teman sebaya pengaruh teman sebaya dengan
dengan perilaku seksual pranikah, perilaku seksual pranikah pada remaja
ternyata dari 26 orang pengaruh SMKN 3 Kabupaten Lebong.
negatif terdapat 19 orang perilaku seks Hasil uji Contingency
beresiko berat dan 7 orang beresiko Coefficient didapat nilai C = 0,419
ringan dan dari 38 orang pengaruh dengan p=0,000 < α = 0,05 berarti
positif terdapat 10 orang perilaku seks signifikan. Nilai C tersebut
beresiko berat dan 28 orang beresiko dibandingkan dengan nilai Cmax =
ringan. 0,707. Karena nilai C berada pada
Hasil uji statistik Chi-Square interval 0,40-0,50, artinya tidak jauh
(Continuity Correction) nilai χ2 = dengan nilai Cmax = 0,707 maka
11.800 dengan p=0,001 < α = 0,05 kategori hubungan sedang.
berarti signifikan, maka Ho ditolak Ha

39
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

Tabel 4
Hubungan Paparan Media Informasi dengan Perilaku Seksual Pranikah pada
Remaja SMKN 3 Kabupaten Lebong
Perilaku Seksual
Pranikah
Paparan Media Total
Beresiko Beresiko χ2 ρ C
Informasi
Berat Ringan
f % f % f %
Terpapar 29 58,0 21 42,0 50 100,0
12,600 0,000 0,434
Kurang Terpapar 0 0,0 14 100,0 14 100,0
Total 29 45,3 35 54,7 64 100,0

Tabel 4 menunjukkan tabulasi orang pengetahuan kurang, pengaruh


silang antara paparan media informasi teman sebaya negatif dan terpapar
dengan perilaku seksual pranikah, media informasi, 6 orang pengetahuan
ternyata dari 50 orang terpapar kurang dan terpapar media informasi,
terdapat 29 orang perilaku seks 3 orang terpapar media informasi, 3
beresiko berat dan 21 orang beresiko orang pengaruh teman sebaya negatif
ringan dan dari 14 orang kurang dan terpapar media informasi. Perilaku
terpapar seluruhnya dengan perilaku seks beresiko berat diketahui dari
seks beresiko ringan. jawaban kuesioner bahwa remaja
Hasil uji statistik Chi-Square pernah cium pipi, kening dan
(Continuity Correction) nilai χ2 = berpelukan dengan teman lawan jenis
12.600 dengan p=0,000 < α = 0,05 yang dekat atau pacar, pernah ciuman
berarti signifikan, maka Ho ditolak Ha bibir atau mencium leher dan daerah
diterima. Jadi terdapat hubungan sensitif teman lawan jenis yang dekat
paparan media informasi dengan atau pacar dan pernah memegang dan
perilaku seksual pranikah pada remaja melakukan rangsangan pada area
SMKN 3 Kabupaten Lebong. sensitif teman lawan jenis yang dekat
Hasil uji Contingency atau pacar.
Coefficient didapat nilai C = 0,434 Sedangkan 35 orang beresiko
dengan p=0,000 < α = 0,05 berarti ringan diketahui dari jawaban
signifikan. Nilai C tersebut kuesioner bahwa remaja pernah
dibandingkan dengan nilai Cmax = memikirkan teman lawan jenis yang
0,707. Karena nilai C berada pada dekat atau pacar, pernah bermain mata
interval 0,40-0,50, artinya tidak jauh dengan teman lawan jenis yang dekat
dengan nilai Cmax = 0,707 maka atau pacar, pernah kencan dengan
kategori hubungan sedang. teman lawan jenis yang dekat atau
pacar, pernah menulis surat untuk
PEMBAHASAN teman lawan jenis yang dekat atau
Hasil penelitian dari 64 sampel pacar, pernah berduaan dengan teman
terdapat 29 orang dengan perilaku seks lawan jenis yang dekat atau pacar dan
beresiko berat dapat disebabkan 17 pernah berpegangan tangan dengan

40
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

teman lawan jenis yang dekat atau Menurut pendapat Moeliono


pacar. (2015), pengetahuan merupakan
Hasil penelitian ini sejalan informasi atau maklumat yang
penelitian sejalan dengan pendapat diketahui atau disadari oleh seseorang.
Rutgers WPF (2014), bahwa perilaku Merupakan berbagai gejala yang
seksual terdiri dari beberapa tahapan ditemui dan diperoleh manusia melalui
yaitu berciuman, bercumbu ringan, pengamatan indrawi. Pengetahuan
bercumbu berat dan bersenggama. muncul ketika seseorang
Tahapan perilaku seks diantaranya menggunakan indra atau akal budinya
adalah memikirkan seseorang, main untuk mengenali benda atau kejadian
mata, kencan, menulis surat, berduaan, tertentu yang belum pernah dilihat
berpegangan tangan, ciuman ringan atau sebelumnya.
dan memeluk, ciuman berat (french Hasil penelitian dari 64 sampel
kiss), petting, saling me-mastrubasi, terdapat 26 orang pengaruh negatif
seks oral dan hubungan seks. terlihat dari jawaban kuesioner bahwa
Berdasarkan hasil penelitian dari remaja memiliki teman sebaya yang
64 sampel terdapat 39 orang tidak menasihati saya untuk tidak
pengetahuan kurang karena UKS melakukan hubungan seksual sebelum
kurang aktif dalam memberikan menikah, lebih senang konsultasi
informasi, jarang mendapat tentang seks dengan teman
penyuluhan tentang kesehatan dibandingkan dengan orang tua/ guru,
reproduksi dan kebanyakan orangtua menerima ajakan teman walaupun itu
sibuk bekerja sebagai petani sehingga bertentangan dengan keinginan saya
jarang memberi perhatian pada melakukan apa saja agar dapat
anaknya. Pengetahuan kurang remaja diterima teman kelompok dan nyaman
terlihat dari jawaban kuesioner yang berbagi cerita pengalaman pribadi
banyak salah tentang faktor perilaku dengan teman sebaya.
seksual remaja, dampak sosial Sedangkan terdapat 38 orang
kehamilan usia muda, penyakit pengaruh positif terlihat dari jawaban
menular seksual dan resiko hubungan kuesioner bahwa remaja tidak
seksual pranikah. menerima jika teman meminta/
Sedangkan terdapat 19 orang menyuruh saya untuk melakukan
pengetahuan cukup dan 6 orang sesuatu hal yang tidak saya inginkan,
pengetahuan baik terlihat dari jawaban tidak meniru ataupun mencontoh
kuesioner yang banyak benar tentang apapun yang dilakukan oleh teman
ciri-ciri perubahan seks sekunder pada sebaya demi memenuhi rasa
perempuan, penyebab kehamilan, keingintahuan, teman saya melarang
penyakit menular seksual, penyebab saya untuk menonton film porno, tidak
penyakit menular seksual, penularan mengabaikan nasihat orang tua karena
HIV/AIDS dan perilaku seksual yang ditekan oleh teman dan mencari teman
tidak aman. yang memiliki perilaku, hobi, minat,
dan cara berpikir yang positif.

41
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

Menurut Sarwono (2015), teman pacaindranya yang dimasukkan ke


sebaya secara khusus menunjukkan dalam memori dan menggunakannya
pada sebuah kelompok pertemanan ketika diperlukan.
yang telah mengenal satu sama lain Berdasarkan hasil penelitian
dan mampu menjadi sumber informasi ternyata dari 39 orang pengetahuan
atau perbandingan satu dan yang kurang terdapat 23 orang beresiko
lainnya. Teman sebaya sangat besar berat karena pengetahuan kurang
pengaruhnya bagi kehidupan sosial tentang perilaku seks pada remaja
dan perkembangan diri remaja. Teman berdampak pada sikap dan perilaku
sebaya dapat memberikan pengaruh remaja yang kurang dalam melakukan
positif maupun negatif terhadap pencegahan sehingga perilaku remaja
perilaku remaja. seks beresiko berat. Sedangkan 16
Hasil penelitian dari 64 sampel orang beresiko ringan karena 4 orang
terdapat 50 orang terpapar media pengaruh teman sebaya positif dan
informasi yaitu dari jawaban kuesioner kurang terpapar media, 10 orang
remaja pernah mengakses materi atau pengaruh teman sebaya positif dan 2
informasi tentang pornografi yaitu 8 orang kurang terpapar media sosial
orang dari majalah, 15 orang dari surat dan seluruh remaja terkontrol oleh
kabar, 16 orang dari komik, 15 orang keluarga sehingga perilaku seksual
dari novel, 30 orang TV, 7 orang dari beresiko ringan.
radio, 49 orang dari internet, 43 orang Hasil penelitian dari 19 orang
dai HP, 16 orang dari VCD atau DVD pengetahuan cukup terdapat 6 orang
dan 20 orang dari buku. Sedangkan 14 beresiko berat karena 3 orang remaja
orang kurang terpapar tentang materi terpapar media sosia dan temen sebaya
atau informasi tentang pornografi perbengaruh negatif dan 3 orang
yaitu remaja hanya terpapar dari 1 terpapar media informasi sehingga
media atau tidak terpapar sama sekali perilaku seks remaja beresiko berat.
dengan media sosial yang ada. Sedangkan 13 orang beresiko ringan
Menurut Rehman (2014), karena pengetahuan cukup tentang
paparan adalah media bagi konsumen perilaku seks pada remaja berdampak
dalam menerima dan memperbaharui pada sikap dan perilaku remaja yang
informasi yang digunakan dalam baik dalam melakukan pencegahan.
pedoman untuk melakukan sebuah Hasil penelitian terdapat 6 orang
tindakan. Paparan informasi pengetahuan baik seluruhnya perilaku
dijelaskan oleh Peter dan Olshon seks beresiko ringan dan 0 orang yang
(2014) sebagai sebuah proses ketika beresiko berat karena seluruh teman
konsumen terekspos informasi dalam sebaya berpengaruh positif dan
lingkungannya yang berperan penting seluruh remaja terkontrol oleh
dalam proses interpretasi. Paparan orangtua sehingga sikap dan perilaku
informasi menurut Sumarwan (2014) remaja menjadi lebih baik dalam
salah satu bentuk stimulus pengolahan melakukan pencegahan terhadap
informasi yang diterima melalui perilaku seks beresiko berat.

42
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

Hasil uji Pearson Chi-Square lebih dari berbagai jenis media massa
diperoleh hubungan yang signifikan yang terkadang memberikan informasi
antara pengetahuan dengan perilaku menyesatkan dan tidak lengkap.
seksual. hasil penelitian ini sejalan Hasil uji Contingency
dengan pendapat Dewi (2017), bahwa Coefficient didapat kategori hubungan
pengetahuan sangat penting dalam lemah. Kategori hubungan lemah
pembentukan nilai-nilai, etika, norma, menunjukkan bahwa ada faktor lain
dan kebiasaan dari seorang individu yang berhubungan dengan perilaku
maupun suatu kelompok masyarakat. seksual pranikah selain dari
Pengetahuan yang setengah-setengah pengetahuan diantaranya pengaruh
lebih berbahaya dari pada tidak tahu teman sebaya, sikap dan paparan
sama sekali karena pengetahuan yang media sosial. Hasil penelitian ini
setengah-setengah tersebut akan sejalan dengan pendapat Sarwono
mendorong remaja untuk mencari tau (2015), beberapa faktor lain yang
sendiri informasi tersebut secara mendukung perilaku seksual pada
mandiri dan membuat pemahaman remaja adalah perubahan hormonal,
sendiri yang terkadang hal tersebut penundaan usia perkawinan,
keliru menyebabkan mereka penyebaran informasi melalui media
berksperimen mengenai seksual tanpa massa, tabu-larangan, norma-norma di
menyadari bahayanya, kemudian masyarakat, serta pergaulan yang
ketika permasalahan muncul dari aksi makin bebas antara laki-laki dan
coba-coba itu mereka takut meminta perempuan.
bantuan atau malu berkonsultasi Berdasarkan hasil penelitian dari
kepada orangtua mereka. Pengetahuan 26 orang pengaruh negatif terdapat 19
yang sederhana mengenai seksual orang perilaku seks beresiko berat
tidak akan menurunkan keinginan atau karena pengaruh teman sebaya yang
hasrat seksual diperlukan ketrampilan negatif akan berdampak pada motivasi
dan pemahaman terhadap pengetahuan remaja untuk mencoba ke arah prilaku
tersebut untuk mendorong seseorang seks pranikah sehingga
menghindari aktivitas seksual yang mengakibatkan prilaku seks remaja
beresiko. beresiko berat. Sedangkan 7 orang
Hasil penelitian ini sejalan beresiko ringan karena 3 orang
dengan hasil penelitian Mahmudah pengetahuan cukup dan kurang
(2016), menunjukkan bahwa perilaku terpapar media informasi, 2 orang
seksual berisiko tinggi lebih banyak paparan media kurang dan 2 orang
pada tingkat pengetahuan kurang pengetahuan cukup dan aktif
dibandingkan tingkat pengetahuan organisasi sehingga memiliki
baik. Rendahnya pengetahuan tentang kesibukan yang berdampak pada
masalah seksual disebabkan oleh perilaku seks beresiko ringan.
kurang informasi tentang seksual yang Hasil penelitian dari 38 orang
didapatkan oleh remaja. Hal itu pengaruh positif terdapat 10 orang
membuat remaja ingin mencari tahu perilaku seks beresiko berat karena 6

43
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

orang pengetahuan kurang dan remaja. Responden dengan pengaruh


terpapar media informasi dan 4 orang teman sebaya negatif cenderung
terpapar media informasi sehingga beresiko prilaku seksual berat sebesar
berdampak pada berperilaku seks 3,333 kali dibandingkan remaja
beresiko berat. Sedangkan 28 orang dengan pengaruh teman sebaya positif
beresiko ringan karena pengaruh Hasil uji Contingency
positif teman sebaya tentang perilaku Coefficient didapat kategori hubungan
seks pranikah akan menjauhkan sedang. Kategori hubungan sedang
remaja dari paparan seks pranikah menunjukkan bahwa ada faktor lain
karena remaja termotivasi untuk yang berhubungan dengan perilaku
berperilaku positif. seksual pranikah selain dari pengaruh
Hasil uji statistik Chi-Square teman sebaya diantaranya
(Continuity Correction) diperoleh ada pengetahuan, sikap dan paparan media
hubungan yang signifikan antara sosial. Hasil penelitian ini sejalan
pengaruh teman sebaya dengan dengan hasil penelitian pendapat
perilaku seksual pranikah. Hasil Soetjiningsih, (2014), bahwa faktor-
penelitian ini sejalan dengan hasil faktor pendukung perilaku seks bebas
penelitian Mandey (2016), pada remaja yang paling tinggi adalah
menunjukkan bahwa menunjukkan hubungan antara orang tua dengan
sebagian besar mahasiswa dipengaruhi remaja, religiusitas, dan eksposur
dengan hal- hal negatif dan media pornografi.
berperilaku seksual pranikah berisiko, Berdasarkan hasil penelitian dari
sedangkan sebagian besar responden 50 orang terpapar terdapat 29 orang
yang mendapat pengaruh positif dari perilaku seks beresiko berat yaitu 4
teman sebaya tapi memiliki perilaku orang dari majalah, 9 orang dari surat
seksual pranikah berisiko berjumlah. kabar, 7 orang dari komik, 8 orang dari
Berdasarkan hasil uji statistik novel, 17 orang TV, 6 orang dari radio,
menunjukkan terdapat hubungan 27 orang dari internet, 26 orang dai
antara pengaruh teman sebaya dengan HP, 13 orang dari VCD atau DVD dan
perilaku seksual pranikah berisiko 10 orang dari buku sehingga
pada mahasiswa di FIS UNIMA. berprilaku seks beresiko berat.
Menurut hasil penelitian Sedangkan 21 orang beresiko ringan
Destariani (2015), menunjukkan karena 10 orang teman sebaya positif,
bahwa dari responden dengan 5 orang pengetahuan baik dan teman
pengaruh teman sebaya negatif sebaya positif, 4 orang pengetahuan
sebagian besar mempunyai perilaku cukup dan teman sebaya positif dan 2
seksual beresiko berat dan dari orang pengetahuan cukup dan aktif
responden dengan pengaruh teman organisasi sehingga remaja berprilaku
sebaya positif sebagian besar beresiko seks beresiko ringan.
perilaku seksual ringan. Hasil analisis Hasil penelitian dari 14 orang
ada hubungan pengaruh teman sebaya kurang terpapar 0 orang yang prilaku
dengan prilaku seksual pranikah pada seks berat dan seluruhnya dengan

44
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

perilaku seks beresiko ringan karena pendapat Sundari (2014), bahwa


kurangnya paparan media sosial faktor lingkungan yang sangat
tentang pornografi berdampak pada mendukung perilaku reproduksi
kurangnya keinginan remaja untuk remaja diantaranya dalah faktor
mencoba dan mengetahui lebih lanjut keluarga. Remaja yang melakukan
tentang seks pranikah sehingga remaja hubungan seksual sebelum menikah
lebih berperilaku positif. banyak diantaranya berasal dari
Hasil uji statistik Chi-Square keluarga yang bercerai atau pernah
(Continuity Correction) diperoleh ada cerai, keluarga dengan banyak konflik
hubungan paparan media sosial dan perpecahan. Hubungan orang tua
dengan perilaku seksual pranikah. yang harmonis akan menumbuhkan
Hasil penelitian ini sejalan dengan kehidupan emosional yang optimal
penelitian Destariani (2015), terhadap perkembangan kepribadian
menunjukkan bahwa ada hubungan anak dan sebaliknya. Orang tua yang
paparan media informasi dengan sering bertengkar akan menghambat
prilaku seksual pranikah pada remaja. komunikasi dalam keluarga, dan akan
Responden yang terpapar media “melarikan diri” dari keluarga.
informasi cenderung beresiko prilaku Keluarga yang tidak lengkap misalnya
seksual berat sebesar 8,941 kali karena perceraian, kematian, dan
dibandingkan remaja yang tidak keluarga dengan keadaan ekonomi
terpapar media informasi. yang kurang, dapat mempengaruhi
Menurut hasil penelitian perkembangan jiwa anak.
Mahmudah (2016), menunjukkan Berdasarkan hasil penelitian
bahwa perilaku seksual berisiko lebih terdapat hubungan antara
tinggi pada responden dengan paparan pengetahuan, pengaruh teman sebaya
tinggi dengan sumber informasi dan paparan media informasi dengan
seksual dibandingkan yang perilaku seksual pranikah pada remaja,
mendapatkan paparan rendah dengan terdapat 29 orang perilaku seksual
sumber informasi seksual. Setelah pranikah beresiko berat, 39 orang
dilakukan uji statistik didapatkan ada pengetahuan kurang dan 50 orang
hubungan bermakna antara paparan terpapar media informasi, diharapkan
dengan sumber informasi seksual kepada pihak Sekolah untuk dapat
dengan perilaku seksual remaja di melakukan kolaborasi dan kerjasama
Kota Padang dengan pihak Puskesmas untuk
Hasil uji Contingency meningkatkan pengetahuan tentang
Coefficient didapat kategori hubungan dampak perilaku seks melalui
sedang. Kategori hubungan sedang penyuluhan kesehatan yang dilakukan
menunjukkan bahwa ada faktor lain setiap 1 bulan sekali, mengaktifkan
yang berhubungan dengan perilaku peran UKS dan bekerja sama dengan
seksual pranikah selain dari paparan BKKBN Kabupaten untuk
media sosial diantaranya lingkungan mengaktifkan organisasi PIK-Remaja
keluarga. Hasil penelitian ini sejalan agar remaja dapat berperilaku positif

45
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

dan terhindar dari resiko seks bebas SARAN


serta melakukan razia HP. Pada guru Diharapkan kepada pihak Sekolah
diharapkan dapat memberikan edukasi untuk dapat melakukan kolaborasi dan
dan motivasi pada siswa agar lebih kerjasama dengan pihak Puskesmas
mengutamakan prestasi dan mengejar untuk meningkatkan pengatahuan
cita-cita agar terhindar dari perilaku tentang dampak perilaku seks melalui
seks beresiko. Pada orangtua penyuluhan kesehatan yang dilakukan
diharapkan dapat lebih setiap 1 bulan sekali, mengaktifkan
memperhatikan remaja dan peran UKS, bekerja sama dengan
mengontrol aktivitas dan penggunaan BKKBN Kabupaten untuk
media informasi pada remaja agar mengaktifkan organisasi PIK-Remaja
terhindar dari perilaku seks beresiko. dan melakukan razia HP agar remaja
Pada remaja diharapkan dapat dapat berperilaku positif dan terhindar
menggunakan media informasi untuk dari resiko seks bebas serta. Pada
mengakses hal-hal yang positif, orangtua diharapkan dapat lebih
berperilaku positif dan menghindari memperhatikan remaja dan
teman sebaya yang memberi pengaruh mengontrol aktivitas dan penggunaan
negatif serta lebih mengutamakan media informasi pada. Pada remaja
prestasi belajar agar terhindar dari diharapkan dapat menggunakan media
perilaku seks beresiko. informasi untuk mengakses hal-hal
yang positif, berperilaku positif dan
KESIMPULAN menghindari teman sebaya yang
Dari 64 remaja terdapat 35 (54,7%) memberi pengaruh negatif serta lebih
perilaku seksual pranikah beresiko mengutamakan prestasi.
ringan. Dari 64 remaja terdapat 39
(60,9%) memiliki pengetahuan DAFTAR PUSTAKA
kurang. Dari 64 remaja terdapat 38 Destariyani, E. 2015. Faktor-faktor
(59,4%) pengaruh teman sebaya yang berhubungan dengan perilaku
positif. Dari 64 remaja terdapat 50 seksual pranikah pada remaja SMP
(78,1%) terpapar media informasi. Negeri 1 Talang Empat Kabupaten
Ada hubungan antara pengetahuan Bengkulu Tengah. Jurnal IKESMA
dengan perilaku seksual pranikah pada Volume 11, No 1
remaja SMKN 3 Kabupaten Lebong
dengan kategori hubungan lemah, Ada Dewi, N. L. P. R. 2017. Pengetahuan
hubungan pengaruh teman sebaya dan dan Perilaku Seksual Pranikah pada
hubungan paparab media informasi Remaja SMA di Wilayah Kerja
dengan perilaku seksual pranikah pada Puskesmas Tampaksiring I. E-
remaja SMKN 3 Kabupaten Lebong JURNAL MEDIKA, VOL. 6 NO. 10,
dengan kategori hubungan sedang. ISSN: 2303-1395

46
Jurnal Ners LENTERA, Vol. 8, No. 1, Maret 2020

Dinas Pendidikan Provinsi Bengkulu. Moeliono, R. 2015. Kamus Besar


2018. Data siswa SMK Provinsi Bahasa Indonesia Edisi Revisi.
Bengkulu. Bengkulu: Dinas Jakarta: EGC
Pendidikan Provinsi Bengkulu
Peter dan Olshon. 2014. Perilaku
Dinas Kesehatan Kabupaten Lebong. Konsumen dan Strategi Pemasaran.
2018. Profil Kesehatan Kabupaten Jakarta (ID): Salemba Empat
Lebong Tahun 2018. Muara Aman:
Dinkes Lebong Rehman, F. 2014. Some insights in the
historical prospective of hierarchy of
Hurlock, E. B. 2014. Psikologi effect model: a short review.
Perkembangan, Suatu Pendekatan Information Management and
Sepanjang Rentang Kehidupan. Business Review. 6(6): 301-308.
Jakarta: Erlangga
Sarwono, S. W. 2015. Psikologi
Lukman, A. D. 2014. Remaja Hari ini Remaja Edisi Revisi. Jakarta: Rajawali
adalah Pemimpin Masa Depan. Pers
Jakarta: BKKBN
Sumarwan, U. 2014. Perilaku
Mahmudah. 2016. Faktor-Faktor yang Konsumen (Teori dan Penerapannya
Berhubungan dengan Perilaku Seksual dalam Pemasaran). Bogor: PT Ghalia
Remaja di Kota Padang. Jurnal Indonesia
Kesehatan Andalas 5(2)
Sundari S. 2014. Perkembangan Anak
Mandey. 2016. Faktor-faktor yang dan Remaja. Jakarta: PT Rineka Cipta
berhubungan dengan perilaku seksual
pranikah berisiko pada mahasiswa di Wiknjosastro, H. 2014. Ilmu
Fakultas Ilmu Sosial Universitas Kandungan. Jakarta: Yayasan Bina
Negeri Manado. Jurnal Kesehatan Pustaka Sarwono Prawirohardjo
Fakultas Kesehatan Masyarakat
Universitas Sam Ratulangi

47

You might also like