Professional Documents
Culture Documents
Lintang Zein Asmarani - 083141009
Lintang Zein Asmarani - 083141009
SKRIPSI
Diajukan kepada Institut Agama Negeri Jember untuk memenuhi salah satu
persyaratan memperoleh gelar Sarjana Hukum (S.H)
Fakultas Syariah Jurusan Hukum Islam
Program Studi Al-Ahwal Syakhsiyyah
Oleh:
Lintang Zein Asmarani
NIM: 083141009
Penulis menyadari bahwa selesainya penulisan ini tidak lepas dari pihak-pihak
yang telah membantu penulis, baik secara langsung maupun tidak langsung. Oleh
karena itu, patutlah bagi penulis untuk mempersembahkan skripsi ini kepada:
1. Keluargaku Bapak Supandi dan Ibu Nurul Qoria’ah dan Adik Laksmi Zein
Asmarani yang telah mengorbankan sesuatu yang tidak bisa dinilai harganya,
yang selalu memberi motivasi dan dukungan untuk terus mencari ilmu.
3. Untuk kampusku tercinta IAIN Jember serta seluruh jajaran dosen yang
selama ini memberikan ilmunya dengan penuh kesabaran dan tanpa pamrih.
4. Untuk para sahabatku, Amalia Seli Lestari, Imbroatus Solehah, Mu’arofah Al-
Husniah, Kiki Fatmalasari, Maudy Dewi Saraswati dan Dwi Junita Sari yang
selalu memberikan semangat serta perhatian dan menjadi sahabat yang selalu
menginspirasiku.
Segala puji bagi Allah Tuhan Yang Maha Esa. Berkat penolongan dan izin-
Nyalah skripsi yang berjudul “Perilaku Pacaran di Kalangan Remaja Dusun Krajan
SAW selaku pengemban amanat berupa wahyu ilahi untuk disampaikan kepada
Peneliti merasa bersyukur atas selesainya skripsi ini sebagai salah satu syarat
kelulusan strata satu di IAIN Jember. Dalam penyusunan skripsi ini penulis telah
menerima banyak bimbingan, dorongan dan bantuan dari berbagai pihak yang tak
ternlai harganya, jasa baik mereka tentu tidak akan penulis lupakan begitu saja.
1. Bapak Prof. Dr. H. Babun Suharto, SE., MM selaku Rektor IAIN Jember yang
IAiN Jember.
2. Bapak Dr. H. Sutrisno, M.HI selaku Dekan Fakultas Syariah dan Dosen Wali
diluar perkulihan.
3. Bapak Muhaimin, MHI selaku Ketua Jurusan Hukum Islam yang selalu
vi
proses perkuliahan.
5. Bapak Muhammad Saiful Anam, M.Ag selaku Dosen Pembimbing yang telah
Penulis menyadari sepenuhnya yang ada dalam diri penulis terbatas, untuk itu
kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan. Semoga Allah
SWT memberikan balasan atas keikhlasan semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan skripsi ini. Semoga karya ilmiah ini dapat memberikan manfaat kepada
Penulis
NIM: 083141009
vii
viii
PERSETUJUAN PEMBIMBING................................................................. ii
MOTTO .......................................................................................................... iv
PERSEMBAHAN ........................................................................................... v
A. Penelitian Tedahulu........................................................................ 10
ix
C. Pembahasan Temuan...................................................................... 58
A. Kesimpulan .................................................................................... 61
B. Saran............................................................................................... 62
LAMPIRAN-LAMPIRAN
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
istilah ini dilihat arti dalam bahasa Indonesia ada perbedaan, sebab kata
mengikatkan diri dalam hubungan suami istri untuk mencapai tujuan hidup
titel bagi suatu akad yang dilaksanakan dan dimaksudkan untuk meraih
redaksi (lafal) “inkah atau tazwij; atau turunan makna dari keduanya. 2
bagi kehidupan manusia karena adanya beberapa nilai yang tinggi dan
beberapa tujuan utama yang baik bagi manusia, makhluk yang dimuliakan
1
R. Abdul Jamali, Hukum Islam: Berdasarkan ketentuan kurikulum konsorsium Ilmu Hukum:
(Bandung: Mandar Maju. 2002), 77.
2
Mohammad Amin Summa, Hukum Keluarga Islam di Dunia, ( Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada, 2004), 45.
ikatan lahir batin antara seorang pria dengan seorang wanita sebagai suami
mengubah pola pikir remaja. Remaja pada umumnya memiliki rasa ingin
keteladanan, konsisten, serta komunikasi yang tulus dan empati dari orang
3
Busriyanti, Fiqh Munakahat, (Jember: STAIN Jember Press, 2013), 7.
4
Tim Permata Press,Kompilasi Hukum Islam (KHI).2.
serta adanya keterikatan emosi antara pria dan wanita yang belum menikah
dengan tujuan untuk saling mengenal dan melihat kesesuaian antara satu
Indonesia, bahwa berpacaran berasal dari kata pacar yaitu teman lawan
jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin yang biasanya untuk
kasihan.
ada dalil di dalam al-Qur‟an dan hadits yang melarangnya, ayat tersebut
adalah;
5
Mohammad Ali, Psikologi Remaja Perkembangan Peserta Didik (Jakarta: Bumi Aksara,
2006).,18
6
Harisudin Noor, Masail Fiqhiyyah (Jember: Pustaka Radja,2015)., 101
adalah suatu perbuatan yang keji dan suatu jalan yang buruk”
(QS Al-Isra:32)7
itu dilarang, apalagi berzina. Dan apabila dikaitkan antara Pacaran dengan
QS. Al-Israa: 32, bahwa pacaran tersebut adalah sebuah aktivitas yang
mendekati zina.
dekat dengan lawan jenis karena salah satu tuga perkembangan remaja
7
Al-Qur‟an, 17:32
dalah membina hubungan baru yang lebih matang baik dengan teman
terutama saat pacaran mulai berunah menjadi sebuah hal yang sangat
8
Wiwit Indrayani, “Perilaku Berpacaran pada Remaja di Desa Batubelah Kecamatan Kampar
Kabupaten Kampar”, JOM FISIP, Volume 3 Nomor 1, (2016), 3.
B. Fokus Penelitian
C. Tujuan Penelitian
D. Manfaat Penelitian
1. Secara Teoritis
2. Secara Praktis
a. Bagi Penulis
Desa Jenggawah.
b. Bagi masyarakat
E. Definisi Istilah
1. Perilaku
Perilaku adalah tindakan atau aktivitas dari manusia itu sendiri yang
99
Kbbi.web.id (11 Juli 2018)
2. Pacaran
atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubngan batin
3. Remaja
masa remaja manusia tidak dapat disebut sudah dewasa tetapi tidak
peralihan antara masa anak dan masa dewasa yang berjalan antara
10
Definisi-pengertian.com (11 Juli 2018)
11
Frista Artmanda W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Jombang: PT Lintas Meda Jombang),
863.
12
Abdul Djalil, Fiqh Rakyat: Pertautan Fiqh dengan Kekuasaan, (Yogyakarta: LKiS Yogyakarta,
2000), 204.
F. Sistematika Pembahasan
Dalam penelitian ini terdiri dari beberapa bab, pembagian bab ini
sistematika pembahasan.
BAB IV: Berisi penyajian dan analisis data yang di dalamnya membahas
BAB V: Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran serta daftar
pustaka
13
https://id.wikipedia.org/wiki/Remaja (18 Mei 2018)
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penelitian Terdahulu
maka akan dapat dilihat sampai sejauh mana orisinalitas dan posisi
dan agama.15
14
Tim Penyusun, Pedoman Karya Tulis Ilmiah IAIN Jember.(Jember: IAIN Jember Press), 2017).
52.
15
Siti Romaeti “Dampak Pacaran terhadap Moralitas Remaja Menurut Pandangan Ustad Jefri
Al-Bukhari”, (Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah,2011)
10
dan aturan agama. Bahwa dalam Islam khususnya tidak ada istilah
Kabupaten Kampar”.
Kabupaten Jember.
bersentuhan kulit.16
pacaran.
2010.
16
Gusni Rahayu “Persepsi Pendidikan Islam tentang Pacaran (Menguak Pemikiran Ustadz Felix
Y. Siauw), (Skripsi, Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2015)
di kalangan remaja.
pada skripsi ini membahas pola asuh asal sekolah dan penelitian
B. Kajian Teori
atau teman lawan jenis yang tetap dan mempunyai hubungan batin
adalah masa untuk belajar saling mencintai dengan harapan kelak akan
18
FristaArtmanda W, Kamus Lengkap Bahasa Indonesia (Jombang : PT Lintas Media Jombang)
863.
19
Siti Romaeti “Dampak Pacaran terhadap Moralitas Remaja Menurut Pandangan Ustad Jefri
Al-Bukhari”, (Skripsi, Jurusan Pendidikan Agama Islam Fakultas Tarbiyah dan Ilmu Keguruan
UIN Syarif Hidayatullah,2011)
adalah sesuatu yang diciptakan oleh para laki-laki. Oleh karena itu,
bebas, akan banyak pula anak-anak yang lahir dari hasil perzinahan
masyarakat.22
sebelum ada ikatan suami istri dengan tujuan agar waktu memasuki
22
Sohari Sahrani, Fikih Munakahat : Kajian Fikih Nikah Lengkap, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2009) 24,.
23
Cahyadi Takariawan. Izinkan Aku Meminangmu, (Solo: Era Intermedia, 2004)
24
Slamet Abidin, Fiqh Munakahat, (Bandung: CV Pustaka Setia, 1999), 41
calon istri yang ideal atau memenuhi syarat menurut syariat islam. Tidak
mertua. Ada yang dilarang hanya untuk sementara, seperti saudara ipar,
laki-laki yang meminang karena tiak ada hubungan mahram, tidak ada
25
Ahmad Rofiq, Hukum Perdata Islam di Indonesia, (Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, 2013),
80.
26
Saleh Al-Fauzan, Fiqh Sehari-hari, (Jakarta: Gema Isnani, 2006), 645.
27
Amir Syarifudin, Hukum Perkawinan Islam Di Indonesia, (Jakarta: Kencana, 2009), 89.
talak raj‟i.
2) Wanita yang di talak suami yang masih berada dalam masa iddah
orang lain selama pinangan pria tersebut belum putus atau belum
dipinang.
28
Ahmad Azhar Basyir, Hukum Perkawinan Islam, (Yogyakarta: UII Press Yogyakarta, 2000), 19.
ikatan perkawinan yang sah dan dilakukan dengan sadar tanpa adanya
belum dapat dikatakan berbuat zina, yang dapat dijatuhi hukuman had,
berupa dera bagi yang belum pernah kawin atau rajam bagi yang sudah
edukatif.32
29
Teungku Moh. Hasby ash-Shidiqiey, Fakta Keagungan Syariat Islam, (Jakarta:Tinta Mas, 1974)
17-18
30
Sayyid Sabiq, Fiqh Sunnah, (Bandung: PT Al-Maarif, 1996), 86-87
31
Wahbah Zuhaili, Fiqh Imam Syafi’I, (Jakarta:Almahira, 2010), 341
32
Ibid,. 342
dan harga hanya untuk pemakaian pertama kali belaka. Jika kegadisan
(memasukkan penis kedalam vagina) di luar ikatan nikah yang sah dan
akan merugian ornag lain, karena hukuman zina adalah sangat berat
berikut:
33
Wahbah Zuhaili, Fiqh Imam Syafi’i… 369
perkosaan).
1) Zina Mukhsan
istri, duda dan janda. Hukuman (had) bagi pelaku zina mukhsan,
34
Imam Al-Hafizh Abu Isa Muhammad, Terjemah Sunan At-Tarmidzi Jilid II, (Semarang: CV
Asy Syifa 1992),. 800-803
terjadi.
a) Diri-sendiri
jelas.
b) Keluarga
semua keluarga.
c) Masyarakat
penerus.
diinginkan.
mereka ingin beritahukan kepada anak atau yang anak sendiri ingin
mengetahuinya.
kehidupanya kedepan.
menghadapi masalah.
baik, bijaksana dan teladan bagi anaknya memang tak selalu hal
bergaul.
paparan pornografi.
perilaku anak agar tidak keluar jauh dari jati dirinya, terutama dari
lingkungan masyarakat.
pada kewaji ban anak yang bebas dan bertanggung jawab. Ketika
35
Adisty Permata Sari, “Peran Orangtua Dalam memberikan Pendidikan Seksual Sejak Dni Pada
Anak” Jurnal Kebidanan Vokasional
BAB III
METODE PENELITIAN
penelitian juga sebagai cara kerja yang efektif dan rasional guna mencapai
data-data tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.37
B. Sumber Penelitian
Data primer adalah data yang didapat dari sumber pertama baik
36
Suharsimi Arikunto. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek (Jakarta: Rineka Cipta,
2002). 126.
37
Lexy J. meleong, Metodelogi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT Remaja Rosdakarya Offset,
2011),3.
38
John W. Cresswell, Research Design (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2010), 20.
33
remaja yang berpacaran, orang tua remaja berpacaran dan kepala desa.
mengenai bahan data primer. Data primer pada penelitian adalah Buku,
C. Lokasi Penelitian
remaja.
D. Subyek Penelitian
masalah yang akan di teliti. Jadi yang menjadi subyek penelitian disini
39
Husain Umar, Metode Penelitian untuk Skripsi dan Tesis Bisnis, (Jakarta: PT Raja Grafindo
Persada,2000), 42.
adalah
1. Observasi
kalangan remaja. Akan tetapi, tidak semua perlu diamati, hanya hal-hal
2. Wawancara (interview)
40
Hamid Patilima, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Alfabeta, 2010), 63.
41
Lexy, Metodelogi Penelitian, 186.
3. Dokumentasi
Dsn. Krajan Ds. Jenggawah Kec. Jenggawah Kab. Jember. Hal ini
untuk mencari data mengenai beberapa hal dan juga metode ini
F. Analisis Data
dalam sebuah penulisan dan penelitian suatu karya ilmiah. Data yang telah
kita kumpulkan tidak ada artinya apabila tidak dilakukan analisa data oleh
bentuk data yang mudah dipahami dan mudah ditafsirkan. Data yang
G. Keabsahan Data
serempak.
42
Moleong Lexy, Metode Penelitian Kualitatif ,,, 330.
BAB IV
Pada tahun 1891 ada seorang seorang putra yang gagah, ganteng
Jenggawah yang pada saat itu masih hutan belantara. Setiap sampai di
yang agak besar dan ditumbuhi oleh pepohonan yang jenisnya sama
39
dan banyak sehingga kelihatan dari jauh gunung tersebut indah dan
dan mendekat ke sumber suara itu. Betapa kaget, heran, dan terharu
Siapa gadis itu, bu?”. Ibu itu menjawab, “Oh !, itu anak saya,
Sang Pangeran.
jumlahnya tinggal sedikit dan berdasarkan kisah itu pula desa ini
JENEWA”.43
43
Buku Instrumen Pendataan Profil Desa Jenggawah, 2010,3
Ajung
Jenggawah
Mumbulsari
Ajung
3. Kependudukan
Laki-laki 7.994
Perempuan 8.112
Total 16.106
JUMLAH 4.440
4. Potensi Desa
jaman mulai tahun 2000 hingga saat ini penduduk desa Jenggawah
Curah Buntu dan Babatan kecuali wilayah Dusun Krajan yang dekat
data yang diperoleh dari hasl wawancara, catatan lapangan dan bahan-
44
Buku Instrumen Pendataan Profil Des… 3
lain.
tua dari pelaku pacaran dan kepala desa sesuai dengan fokus penelitian. Di
responden.
pacarnya
dibelakang, VA
dipeluk dari
belakang”
5 AP “Hahahahahaha yowes “Aku Cuma ketok
ngunu mbk, kan aku AP nang dalan
sering nang pantai, goncengan bek
golek tempat sepi pacare arah nang
hhahahaha yo ambung- kidul, yo biasa
ambungan mbk, cekelan pacara ngrampel”
tangan yo mesti. Paleng
yo pas goncengan iku, “Aku dulu pernah
areke meluk aku teko lihat AP boncengan
mburi hahahaha” sama pacarnya, ya
biasa sama pacarnay
dipeluk dari
belakang”
6 KM “Ye dekyeh lah mbk, “Taonah engko KM
anak muda. Peluk ye gun keluar bik nak
pernah, apapole gun kanak lakek, jenjien
ecekel tang tangan. ka lapangan”
engak nang FTV jih gun
gebey seneng-seneng, “Setau saya KM
mon cocok ye kabin hanya keluar
hahaha jek tak olle bersama laki-laki
pacaran bik Ma’I, takok janjian di lapangan”
engko mbk”
c) Hanya Bertamu
sebesar 6 %.
Berpacaran
No Pengawasan Orangtua r %
1 Membolehkan Berpacaran dan Memberi 7 44
Nasehat
2 Membolehkan Berpacaran dan Bertamu 2 12
Hingga Bermalam
3 Tidak Membolehkan Berpacaran 7 44
Total 16 100
45
Sa’I Farid, Wawancara, Balai Desa Jenggawah, 9 Juli 2018
C. Pembahasan Temuan
hingga hamil diluar nikah. Namun ada beberapa remaja dalam pola
membentengi diri.
berpacaran
agama sejak dini agar anak mempunyai pondasi dalam melakukan hal-
hal tersebut.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
ada beberapa anak dalam perilaku pacaran sudah pada hubungan seks
melakukan hal yang negatif hingga melakukan hal yang dilarang pada
61
B. Saran
kepada:
1. Bagi Remaja
yang merugikan diri sendiri maupun pihak lain, maka remaja Dusun
2. Orang Tua
Sikap orang tua yang kurang memperhatikan anak bahkan untuk hal
perilaku remaja. Oleh karena itu orang tua sebagai pendidik pertama
anaknya supaya tidak salah dalam bergaul. Orang tua juga harus
baik. Selain itu orang tua juga mengawasi anaknya dalam penggunaan
pada anak harus lebih bukan berarti harus mengekang anank tetapi
memberantas hal-hal buruk bagi remaja. Selain itu Kepala Desa juga
DAFTAR PUSTAKA
Abu Isa Muhammad, Imam Al-Hafizh. 1992. Terjemah Sunan At-Tarmidzi Jilid
II. Semarang: CV Asy Syifa
Sahrani, Sohari. 2009. Fikih Munakahat: Kajian Fikih Nikah Lengkap. Jakarta.
PT Raja Grafindo Persada
Umar, Husain. 2000. Metode Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis. Jakarta.
Raja Grafindo Persada.
PELAKU PACARAN
A. PANDUAN OBSERVASI
B. PANDUAN DOKUMENTASI
C. PANDUAN INTERVIEW
1. Remaja
3. Kepala Desa
No Waktu/Tanggal Narasumber
1 13 Juni 2018 FA
2 14 Juni 2018 WS
3 NN
4 18 Juni 2018 AP
5 DM
6 8 Juli 2018 Orangtua FA
7 9 Juli 2018 Kepala Desa Sa’I Farid
8 16 Agustus 2018 LV
9 BR
10 SD
11 Orangtua BR
12 Orangtua DM
13 Orangtua SD
14 17 Agustus 2018 TK
15 CC
16 DY
17 DW
18 Orangtua NN
19 Orangtua DW
20 18 Agustus 2018 VA
21 Orangtua CC
22 Orangtua KM
23 19 Agustus 2018 Orangtua LV
24 Orangtua TK
25 Orangtua VA
26 Orangtua DY
27 25 Agustus 2018 Teman WS
28 Teman CC
29 RW 01 Usman Ali
30 RW 02
31 26 Agustus 2018 Tetangga FA
32 Teman LV
33 Tetangga BR
34 27 Agustus 2018 Teman NN
35 Tetangga VA
36 28 Agustus 2018 Tetangga AP
37 30 Agustus 2018 Tetangga KM
38 Orangtua DW
39 31 Agustus 2018 Orangtua DY
40 Orangtua SD
KepadaYth. .
NIM : 083141009
An. Dekan
Wakil Dckan Bi<Jr, /\ I ',- ,l
SUMT KETEMNGAN
Nomor : 0701 JN / 35.09.16.2003/2018
Juli 2018
NIM : 083141009
RIWAYAT PENDIDIKAN
2. SD Negeri Jenggawah 07