You are on page 1of 23

1

Laporan makalah materi epidemiologie


"Pandemi Global: Pelajaran dari COVID-19 untuk Masa Depan
Kesehatan Masyarakat"

Yayasan Rumah Sakit Islam NTB


Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Yarsi Mataram Program Studi Pendidikan Ners Tahap
Akademik 2023

Nama anggota kelompok:


Dessy Ekarini
Heni Huriyanti
Ike
Dendy.
Finta
Lalu. Bayu
2

Kata pengantar
Selamat pagi/ siang/ malam,
Salam sejahtera untuk kita semua. Kami sangat bangga dapat menyambut Anda semua
dalam seminar kali ini yang membahas sebuah topik yang sangat relevan dan penting bagi
kita semua, yaitu COVID-19 dan pelajaran yang dapat diambil untuk masyarakat.
Sejak pandemi ini pertama kali muncul, kita telah menghadapi tantangan yang belum pernah
terbayangkan sebelumnya. Namun, di tengah segala kesulitan, kita juga mendapati banyak
hal yang luar biasa dari komunitas global. Kita telah menyaksikan kolaborasi yang luar biasa,
inovasi yang memukau, dan ketahanan yang menginspirasi dari masyarakat di seluruh dunia.
Hari ini, kami akan membahas bagaimana pengalaman dari pandemi ini dapat mengajarkan
kita banyak hal tentang bagaimana bersama-sama menghadapi tantangan kesehatan
masyarakat dan membangun masa depan yang lebih tahan bencana. Kami yakin bahwa
pembicara-pembicara yang luar biasa akan memberikan wawasan yang berharga dan
inspiratif tentang topik ini.
Semoga seminar ini tidak hanya memberi Anda pengetahuan baru, tetapi juga menginspirasi
tindakan konkret untuk meningkatkan kesiapsiagaan dan kualitas hidup masyarakat kita.
Terima kasih telah bergabung, dan mari kita bersama-sama mencari solusi untuk masa depan
yang lebih cerah.

Terima kasih.
3

Daftar isi:
1. Cover halaman 1
2. Kata Pengantar : berisi kata-kata harapan penulis, ucapan terimakasih,dll.dari penulis
Halaman 2
3. Daftar isi (jelas)
4. BAB I Pendahuluan : latar belakang pembuatan tugas, tujuan dan manfaat yg
diinginkan Halaman 4
5. BAB II Landasan teori : kutipan teori-teori yang mendasari makalah,dapat dikutip dari
jurnal, buku referensi teks book, para ahli, dll Halaman 5
6. BAB III Pembahasan : inti makalah yg ingin di bahas, (sesuai pengamatan langsung
dilokasi tempat kerja masing2) Halaman 7
7. BAB IV Penutup : Kesimpulan dari pembahasan, halaman 20
8. Daftar Pustaka : Sumber-sumber yang digunakan untuk membuat makalah (dari
jurnal, buku referensi teks book, para ahli, dll) halaman 22
4

Bab I pendahuluan
Latar belakang pembuatan tugas seminar tentang COVID-19 dan pembelajaran untuk
masyarakat adalah untuk memberikan pemahaman yang lebih mendalam tentang pandemi
ini, serta bagaimana masyarakat dapat beradaptasi dan bertindak dalam menghadapinya.
Dengan memahami aspek-aspek kunci terkait COVID-19, diharapkan peserta seminar dapat
lebih siap dan mampu berkontribusi dalam upaya pencegahan dan penanganan pandemi ini.
Beberapa poin latar belakang yang dapat dicakup dalam tugas seminar ini adalah:
Situasi Pandemi Global: Menggambarkan gambaran umum tentang perkembangan dan
penyebaran COVID-19 di seluruh dunia. Menyebutkan statistik terbaru dan tren terkini dapat
memberikan konteks yang jelas.
Dampak Sosial dan Ekonomi: Mendiskusikan bagaimana pandemi ini telah mempengaruhi
kehidupan sehari-hari, termasuk ekonomi, kesehatan mental, dan kehidupan sosial
masyarakat.
Respons Pemerintah dan Organisasi Kesehatan: Menganalisis langkah-langkah dan kebijakan
yang diambil oleh pemerintah dan lembaga kesehatan dalam menanggapi pandemi. Hal ini
mencakup tindakan pencegahan, distribusi vaksin, dan kebijakan isolasi.
Inovasi dalam Kesehatan Masyarakat: Menyoroti inovasi dan teknologi yang digunakan untuk
mengatasi pandemi, seperti telemedicine, pelacakan kontak digital, dan penggunaan
kecerdasan buatan dalam analisis data.
Peran Masyarakat: Menekankan pentingnya peran aktif masyarakat dalam pencegahan dan
penanggulangan pandemi. Ini termasuk pemakaian masker, menjaga jarak fisik, dan
vaksinasi.
Pentingnya Edukasi dan Informasi: Menyoroti bagaimana penyediaan informasi yang akurat
dan edukasi kepada masyarakat dapat membantu memutus rantai penularan dan
mengurangi kebingungan atau ketakutan.
Pelajaran yang Dapat Dipetik: Merangkum pelajaran dan pengalaman yang dapat diambil dari
pandemi ini, baik dalam konteks kesehatan masyarakat maupun persiapan menghadapi krisis
serupa di masa depan.
Tindakan yang Dapat Dilakukan oleh Masyarakat: Memberikan panduan praktis kepada
masyarakat tentang langkah-langkah yang dapat mereka ambil untuk melindungi diri mereka
sendiri dan orang-orang di sekitar mereka.
Dengan memahami dan mempertimbangkan latar belakang tersebut, seminar ini bertujuan
untuk memberikan wawasan yang komprehensif tentang COVID-19 dan memberikan
panduan yang bermanfaat untuk masyarakat dalam menghadapinya.
5

Bab II landasan teori


A. Panduan COVID-19 pertama kali dikeluarkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia (WHO)
pada awal tahun 2020, setelah virus SARS-CoV-2 pertama kali diidentifikasi di Wuhan,
Cina. WHO merespons dengan cepat terhadap keadaan darurat kesehatan global ini
dengan menyediakan pedoman dan informasi terkini seiring perkembangan situasi.
Organisasi Kesehatan Dunia (World Health Organization atau WHO) telah memainkan
peran sentral dalam menginformasikan dan memberikan panduan terkait COVID-19
kepada masyarakat global. WHO menyediakan berbagai informasi, pedoman, dan
saran untuk membantu negara-negara dan masyarakat dalam menanggapi pandemi
ini. Berikut adalah beberapa hal yang WHO telah tulis dan berikan informasi terkait
COVID-19:
Panduan Pencegahan COVID-19: WHO telah mengeluarkan pedoman terperinci
tentang tindakan pencegahan yang dapat diambil oleh individu, keluarga, dan
komunitas untuk mengurangi risiko penularan virus.
Informasi Tentang Gejala COVID-19: WHO memberikan informasi tentang gejala
umum COVID-19, termasuk demam, batuk, kesulitan bernapas, dan gejala lainnya
yang dapat terjadi.
Pedoman Isolasi dan Karantina: WHO memberikan pedoman tentang tindakan isolasi
dan karantina yang harus diikuti oleh individu yang terinfeksi atau yang berpotensi
terinfeksi.
Panduan Kesehatan Mental selama Pandemi: WHO memberikan saran dan strategi
untuk menjaga kesehatan mental selama masa pandemi, termasuk cara mengatasi
stres dan kecemasan.
Vaksinasi dan Imunisasi: WHO memberikan informasi tentang pengembangan vaksin
COVID-19, persetujuan vaksin, serta kampanye vaksinasi global seperti inisiatif
COVAX.
Edukasi Publik dan Komunikasi: WHO aktif dalam menyediakan informasi kepada
masyarakat melalui berbagai media, termasuk situs web resmi, konferensi pers, dan
kampanye media sosial.
Pedoman Keamanan Pangan selama Pandemi: WHO memberikan pedoman terkait
cara memastikan keamanan pangan dan mencegah penularan virus melalui makanan.
Penelitian dan Pengembangan Vaksin dan Terapi: WHO terlibat dalam
mengkoordinasikan penelitian global untuk pengembangan vaksin, terapi, dan
pengobatan COVID-19.
6

Panduan Khusus untuk Kelompok Rentan: WHO memberikan panduan khusus untuk
kelompok rentan seperti orang tua lanjut usia, anak-anak, dan individu dengan
kondisi kesehatan yang sudah ada.
Pengelolaan Kasus COVID-19: WHO memberikan pedoman bagi fasilitas kesehatan
tentang cara mengelola pasien dengan COVID-19, termasuk tata cara isolasi dan
penggunaan alat pelindung diri.
Semua informasi dan pedoman yang diberikan oleh WHO didasarkan pada bukti
ilmiah terbaru dan direview secara ketat oleh para ahli kesehatan. Masyarakat
diharapkan untuk mempercayai sumber informasi resmi seperti WHO dalam
mengakses informasi terkait COVID-19.
B. Pedoman COVID-19 pertama kali dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia pada awal tahun 2020 ketika kasus COVID-19 pertama terdeteksi di
Indonesia. Kementerian Kesehatan Republik Indonesia aktif dalam menyusun dan
memperbarui panduan-panduan kesehatan terkait COVID-19 sejak saat itu.
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia telah menyediakan berbagai panduan
dan informasi terkait COVID-19 untuk masyarakat Indonesia. Berikut adalah beberapa
contoh panduan kesehatan yang dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik
Indonesia selama masa pandemi:
Pedoman Pencegahan COVID-19: Memberikan informasi tentang tindakan
pencegahan yang dapat diambil oleh individu dan masyarakat, termasuk mencuci
tangan dengan sabun dan air mengalir, memakai masker, dan menjaga jarak fisik.
Pedoman Isolasi dan Karantina: Memberikan petunjuk bagi individu yang terinfeksi
atau berpotensi terinfeksi COVID-19 tentang langkah-langkah yang harus diikuti untuk
isolasi mandiri atau karantina.
Pedoman Vaksinasi COVID-19: Memberikan informasi tentang program vaksinasi
COVID-19, termasuk kelompok sasaran, jadwal vaksinasi, dan tata cara pemberian
vaksin.
Pedoman Penanganan Kasus Suspek dan Konfirmasi COVID-19: Memberikan petunjuk
bagi fasilitas kesehatan tentang cara mengidentifikasi, mengisolasi, dan merawat
pasien yang diduga atau terkonfirmasi terinfeksi COVID-19.
Pedoman Kesehatan Mental selama Pandemi: Memberikan saran dan strategi untuk
menjaga kesehatan mental selama masa pandemi, termasuk cara mengatasi stres dan
kecemasan.
Pedoman Kebersihan dan Sanitasi: Memberikan informasi tentang praktik kebersihan
dan sanitasi yang harus diikuti di rumah, tempat kerja, dan tempat umum untuk
mencegah penyebaran virus.
Pedoman Penggunaan Alat Pelindung Diri (APD): Memberikan petunjuk tentang jenis
dan cara penggunaan APD yang sesuai untuk melindungi diri dari paparan COVID-19.
7

Panduan Khusus untuk Kelompok Rentan: Memberikan informasi khusus untuk


kelompok yang berisiko tinggi, seperti orang tua lanjut usia, anak-anak, dan individu
dengan kondisi kesehatan yang sudah ada.
Pedoman Pengelolaan Jenazah COVID-19: Memberikan panduan tentang cara
mengelola dan mengubur jenazah pasien yang meninggal akibat COVID-19 dengan
aman dan menghormati.
Pedoman Perjalanan dan Transportasi selama Pandemi: Memberikan informasi
tentang tata cara perjalanan dan penggunaan transportasi umum untuk
meminimalkan risiko penularan.
Semua panduan ini dikeluarkan oleh Kementerian Kesehatan Republik Indonesia
berdasarkan bukti ilmiah dan direview secara ketat oleh para ahli kesehatan.
Masyarakat diharapkan untuk mempercayai sumber informasi resmi seperti
Kementerian Kesehatan dalam mengakses informasi terkait COVID-19.
C. Data dari rumah sakit Bahayangkara en di kumpulkan dari awal 2020(awal pandemi
sampai akhir tahun 2022)

Bab III pembahasan


"Pandemi Global: Pelajaran dari COVID-19 untuk Masa Depan Kesehatan Masyarakat"
Pandemi COVID-19 dimulai pada akhir tahun 2019. Kasus pertama COVID-19 diidentifikasi di
kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok, pada Desember 2019. Oleh karena itu, periode awal
dari pandemi COVID-19 dimulai pada akhir tahun 2019.
Tema ini sangat relevan dan menarik. Ini menawarkan potensi untuk mendiskusikan berbagai
aspek penting terkait pandemi COVID-19 dan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat.
Dunia mengalami pandemi COVID-19. Pandemi ini dimulai pada akhir tahun 2019 dan terus
mempengaruhi kehidupan di seluruh dunia hingga saat ini. Pandemi ini telah mengakibatkan
dampak yang sangat signifikan terhadap kesehatan masyarakat, ekonomi, dan kehidupan
sehari-hari. Banyak negara telah mengambil berbagai tindakan untuk mencoba
mengendalikan penyebaran virus dan melindungi kesehatan masyarakat. Vaksinasi juga telah
menjadi fokus utama dalam upaya mengatasi pandemi ini.
Yang seperti kita alamai semuanya bahwa covid membawa dampak besar dalam proses
kehidupan kita sehari harinya
Pandemi COVID-19 telah memiliki dampak yang signifikan terhadap kehidupan sehari-hari di
seluruh dunia. Beberapa dampak utamanya meliputi:
Pembatasan Sosial dan Lockdown: Banyak negara menerapkan pembatasan sosial dan
lockdown untuk mengendalikan penyebaran virus. Hal ini mengubah cara kita berinteraksi
dan berkomunikasi dengan orang lain.
8

Kerja dan Pembelajaran Jarak Jauh: Banyak orang beralih ke bekerja dan belajar dari rumah
untuk mematuhi aturan jarak fisik. Ini mengubah pola kerja dan pembelajaran tradisional.
Pengaruh Terhadap Ekonomi: Pandemi telah menyebabkan ketidakpastian ekonomi dan
resesi di banyak negara. Banyak bisnis kecil dan industri tertentu mengalami kesulitan.
Keterbatasan Perjalanan dan Wisata: Pembatasan perjalanan internasional dan penutupan
tempat-tempat wisata telah mempengaruhi industri pariwisata secara signifikan.
Kesehatan Mental: Isolasi sosial, kekhawatiran akan kesehatan diri dan orang-orang tercinta,
serta dampak ekonomi dapat memengaruhi kesehatan mental.
Penggunaan Masker dan Tindakan Pencegahan Lainnya: Penggunaan masker dan tindakan
pencegahan lainnya seperti mencuci tangan secara teratur telah menjadi bagian penting dari
rutinitas sehari-hari.

Peningkatan Teknologi dan E-commerce: Pandemi telah mempercepat adopsi teknologi,


termasuk platform konferensi video dan layanan belanja online.
Dampak pada Pendidikan: Siswa dari semua tingkat pendidikan telah menghadapi tantangan
dalam belajar jarak jauh, sementara sekolah dan universitas melakukan penyesuaian.
Pengaruh Terhadap Industri Kesehatan: Fokus pada layanan kesehatan telah mengalami
perubahan besar, termasuk peningkatan tekanan pada sistem kesehatan dan penelitian
vaksin.
Respons Terhadap Krisis Kesehatan: Masyarakat di seluruh dunia telah menyaksikan dan
terlibat dalam respons terhadap pandemi, termasuk vaksinasi massal dan kampanye
informasi.
Perubahan dalam Kebiasaan Makan dan Gaya Hidup: Restoran, tempat makan, dan gym
telah menghadapi tantangan dalam mengakomodasi pembatasan sosial dan protokol
kebersihan.
Penting untuk diingat bahwa situasi terkait COVID-19 terus berkembang. Kebijakan dan
dampaknya dapat berbeda di setiap wilayah dan mengalami perubahan seiring berjalannya
waktu.
Banyak yang bisa kita pelajari dari pandemi covaid 19 ini di antaranya adalah:
1. Respon Darurat dan Manajemen Krisis: Menganalisis bagaimana pemerintah dan
organisasi kesehatan merespons pandemi, termasuk langkah-langkah darurat yang
diambil dan strategi manajemen krisis.
Respon darurat dan manajemen krisis merupakan aspek kunci dalam menangani
pandemi COVID-19. Berikut adalah beberapa langkah yang diambil oleh banyak
negara di seluruh dunia:
9

Pendirian Pusat Krisis: Banyak negara mendirikan pusat krisis atau badan khusus
untuk mengoordinasikan respons terhadap pandemi. Pusat ini memantau situasi,
mengoordinasikan sumber daya, dan memberikan informasi terbaru kepada publik.
Pengumuman Status Darurat Kesehatan Masyarakat: Pemerintah mengumumkan
status darurat kesehatan masyarakat untuk memberikan landasan hukum untuk
mengambil tindakan yang diperlukan.
Penyediaan Peralatan Medis dan Perlengkapan Pelindung Diri (PPE): Langkah pertama
adalah memastikan bahwa fasilitas kesehatan memiliki cukup stok peralatan medis
dan PPE untuk menangani peningkatan kasus.
Pemantauan dan Pelacakan Kontak: Memantau dan melacak kontak orang-orang yang
terinfeksi adalah langkah penting untuk memutus rantai penularan. Teknologi seperti
aplikasi pelacakan kontak dapat membantu dalam hal ini.

Karantina dan Isolasi: Mengisolasi individu yang terinfeksi dan meminta mereka untuk
mengisolasi diri adalah tindakan penting untuk mencegah penyebaran virus.
Pengujian dan Diagnostik Massal: Memperluas kapasitas pengujian dan
mendiangostik secara massal adalah kunci untuk mendeteksi dan mengisolasi kasus
secara cepat.
Pengamanan Sumber Daya Kesehatan: Memastikan bahwa fasilitas kesehatan
memiliki sumber daya yang cukup, termasuk tempat tidur ICU, ventilator, dan obat-
obatan yang diperlukan.
Komunikasi Publik yang Jelas dan Teratur: Memberikan informasi yang jelas, akurat,
dan terbaru kepada masyarakat sangat penting untuk membangun kepercayaan dan
memotivasi tindakan pencegahan.
Pendistribusian Vaksin dan Kampanye Vaksinasi: Setelah vaksin tersedia, pemerintah
harus merencanakan dan melaksanakan kampanye vaksinasi massal.
Kebijakan Pembatasan Sosial dan Lockdown: Pemerintah dapat memberlakukan
pembatasan sosial, lockdown, atau karantina wilayah untuk mengendalikan
penyebaran virus.
Pengelolaan Informasi dan Data: Memastikan bahwa data epidemiologi dikumpulkan,
dianalisis, dan dibagikan dengan tepat waktu untuk mendukung pengambilan
keputusan.
Pengawasan dan Inspeksi Keamanan Makanan: Meningkatkan pengawasan dan
inspeksi keamanan makanan untuk memastikan bahwa pasokan makanan aman dari
kontaminasi virus.
Kerjasama Internasional: Kerjasama dan pertukaran informasi dengan negara-negara
lain dan lembaga internasional membantu dalam menangani pandemi secara global.
10

Dalam menghadapi pandemi, respons darurat dan manajemen krisis yang


terkoordinasi dengan baik sangat penting untuk melindungi kesehatan masyarakat.
Langkah-langkah ini dapat berubah seiring berkembangnya situasi dan memerlukan
adaptasi sesuai dengan kondisi setempat.

2. Pengendalian Penyebaran Penyakit: Pengendalian penyebaran penyakit adalah


langkah penting dalam menghadapi pandemi COVID-19. Berikut adalah beberapa
strategi yang telah digunakan untuk mengendalikan penyebaran virus selama masa
pandemi:
Penggunaan Masker: Memakai masker, terutama di tempat-tempat umum atau di
mana sulit untuk menjaga jarak fisik, merupakan cara efektif untuk mengurangi
penyebaran droplet yang mengandung virus.

Jaga Jarak Fisik: Menjaga jarak fisik setidaknya 1 meter dari orang lain, terutama dari
orang yang batuk atau bersin, dapat mengurangi risiko penularan.
Hindari Kerumunan dan Ansambel Besar: Menghindari kerumunan dan mengurangi
pertemuan besar membantu mengurangi risiko penyebaran virus.
Praktik Higiene Tangan: Cuci tangan secara teratur dengan sabun dan air mengalir
selama setidaknya 20 detik atau menggunakan hand sanitizer berbasis alkohol.
Isolasi dan Karantina: Memisahkan individu yang terinfeksi dari orang sehat dan
meminta mereka untuk melakukan isolasi atau karantina sesuai petunjuk medis.
Pelacakan dan Isolasi Kontak: Mengidentifikasi dan mengisolasi kontak dekat dengan
orang yang terinfeksi untuk memutus rantai penularan.
Promosi Vaksinasi: Mendorong vaksinasi massal untuk mencapai kekebalan komunal
yang dapat memperlambat penyebaran virus.
Edukasi Publik: Memberikan informasi akurat dan terbaru kepada masyarakat tentang
cara mencegah penularan dan tanda-tanda gejala COVID-19.
Pengujian dan Diagnostik: Memperluas kapasitas pengujian dan mendiangostik secara
akurat untuk mendeteksi dan mengisolasi kasus dengan cepat.
Penyaringan Suhu dan Pemeriksaan Gejala: Melakukan penyaringan suhu dan
pemeriksaan gejala pada titik masuk umum, seperti bandara atau stasiun, untuk
mendeteksi orang-orang yang mungkin terinfeksi.
Pemakaian Alat Pelindung Diri (PPE): Memberikan PPE kepada tenaga kesehatan dan
petugas yang berinteraksi dengan pasien COVID-19.
Peningkatan Kebersihan Lingkungan: Membersihkan dan mendisinfeksi area umum
dan permukaan yang sering disentuh secara teratur.
11

Pembatasan Perjalanan dan Karantina Wilayah: Memberlakukan pembatasan


perjalanan dan karantina wilayah pada daerah yang memiliki tingkat penyebaran
tinggi.
Kebijakan Kerja Jarak Jauh: Mendorong atau memerintahkan kerja dari rumah bagi
pekerja yang dapat melakukannya.
Pengendalian di Fasilitas Umum: Mengatur kapasitas dan prosedur di tempat-tempat
umum seperti restoran, pusat perbelanjaan, dan tempat hiburan.

Setiap negara dan wilayah dapat mengadaptasi dan menerapkan strategi ini sesuai
dengan situasi dan tingkat penyebaran di daerah mereka. Dengan mengintegrasikan
berbagai strategi ini, dapat memungkinkan untuk meminimalkan penyebaran virus
dan melindungi masyarakat dari risiko COVID-19.
3. Dampak Sosial dan Ekonomi: Pandemi COVID-19 telah memiliki dampak yang
signifikan pada berbagai aspek sosial dan ekonomi. Berikut adalah beberapa dampak
utama:
Dampak Sosial:
Isolasi dan Kesehatan Mental: Pembatasan sosial dan isolasi fisik telah menyebabkan
peningkatan masalah kesehatan mental, termasuk depresi, kecemasan, dan stres.
Pendidikan: Pembatasan dan penutupan sekolah telah mempengaruhi pendidikan,
terutama bagi siswa yang tidak memiliki akses ke teknologi atau lingkungan
pembelajaran yang sesuai.
Peningkatan Kekerasan Dalam Rumah Tangga: Kondisi isolasi dapat meningkatkan
risiko kekerasan dalam rumah tangga dan penindasan terhadap perempuan dan anak-
anak.
Gangguan pada Pelayanan Kesehatan Rutin: Fokus pada penanganan COVID-19 dapat
mengganggu akses dan pelayanan kesehatan rutin untuk kondisi lain, seperti
kesehatan reproduksi dan penyakit kronis.
Tantangan bagi Kelompok Rentan: Orang tua lanjut usia, penyandang disabilitas, dan
individu dengan kondisi kesehatan yang lebih lemah memiliki risiko tinggi terhadap
COVID-19 dan memerlukan perlindungan ekstra.
Dampak Ekonomi:
Resesi Ekonomi: Pandemi telah menyebabkan resesi ekonomi global dengan turunnya
aktivitas ekonomi, pengangguran, dan penurunan pertumbuhan ekonomi.
Kehilangan Pekerjaan dan Pengurangan Gaji: Banyak bisnis, terutama di sektor
pariwisata, perhotelan, dan industri terkait, telah terpaksa melakukan pemotongan
tenaga kerja atau mengurangi gaji karyawan.
12

Kesulitan Keuangan dan Ketidakpastian Ekonomi: Banyak keluarga dan individu


menghadapi kesulitan keuangan akibat hilangnya pekerjaan atau pendapatan yang
menurun.
Kerusakan Bisnis dan Kebangkrutan: Banyak bisnis kecil dan industri terpengaruh, dan
beberapa bahkan harus menutup usaha mereka.
Peningkatan Utang Publik: Pemerintah di banyak negara telah meningkatkan
pengeluaran untuk mengatasi dampak ekonomi pandemi, menyebabkan peningkatan
utang publik.
Tantangan di Sektor Keuangan: Sektor keuangan juga menghadapi tekanan, terutama
di sektor perbankan dan pasar saham.

Pengaruh Terhadap Industri Kreatif dan Budaya: Industri seperti seni, budaya,
olahraga, dan hiburan mengalami dampak signifikan karena penutupan atau
pembatasan acara publik.
Tantangan pada Sistem Jaminan Sosial dan Kesehatan: Sistem jaminan sosial dan
kesehatan di beberapa negara diuji oleh lonjakan permintaan layanan dan kebutuhan
bantuan sosial tambahan.
Dampak sosial dan ekonomi dari pandemi COVID-19 adalah kompleks dan berdampak
luas. Kebijakan pemerintah dan upaya bersama dari masyarakat sipil dan sektor
swasta diperlukan untuk mengatasi tantangan ini dan memulihkan masyarakat dan
ekonomi ke keadaan yang lebih baik.

4. Teknologi dan Epidemiologi: Teknologi memainkan peran penting dalam memerangi


pandemi COVID-19. Berikut adalah beberapa cara di mana teknologi telah
berpengaruh pada bidang epidemiologi selama masa pandemi:
Pemantauan dan Pelacakan Kontak: Aplikasi seluler dan platform digital telah
digunakan untuk melacak dan memantau kontak dekat dari individu yang terinfeksi.
Ini memungkinkan untuk respons yang lebih cepat dan isolasi yang lebih efektif.
Telemedicine dan Konsultasi Medis Jarak Jauh: Telemedicine memungkinkan pasien
untuk berkonsultasi dengan penyedia layanan kesehatan melalui video atau telepon,
mengurangi risiko penularan dan membebaskan kapasitas rumah sakit.
Penggunaan Data Besar (Big Data) dalam Analisis Epidemiologi: Analisis data besar
telah memainkan peran penting dalam memahami pola penyebaran virus,
memprediksi tren, dan mengidentifikasi wilayah yang rentan.
Pemantauan Kesehatan Diri dan Aplikasi Pelacakan Geografis: Aplikasi seluler dapat
memungkinkan individu untuk memantau gejala sendiri, memasukkan data kesehatan
harian, dan memberikan peringatan jika ada indikasi terinfeksi.
13

Teknologi Vaksinasi: Sistem informasi vaksin dan kartu vaksin digital memungkinkan
pemerintah untuk melacak distribusi dan administrasi vaksin secara efektif.
Robotika dalam Pelayanan Kesehatan: Robot dapat digunakan untuk membersihkan
dan mendisinfeksi area umum, mengurangi risiko penularan di lingkungan kesehatan.
Pengembangan Vaksin dan Terapi Melalui Kecerdasan Buatan: Teknologi kecerdasan
buatan digunakan untuk mempercepat penelitian dan pengembangan vaksin serta
terapi COVID-19.
Penggunaan Dron untuk Pengiriman Medis: Dron telah digunakan untuk pengiriman
peralatan medis dan sampel di area yang sulit dijangkau.

Edukasi dan Informasi Publik: Media sosial dan platform digital digunakan untuk
menyediakan informasi terbaru tentang COVID-19 dan langkah-langkah pencegahan
kepada masyarakat.
Sistem Reservasi dan Antrian Digital: Dalam situasi pembatasan kapasitas, sistem
reservasi digital membantu mengatur dan mengawasi akses ke tempat-tempat umum
seperti restoran atau pusat perbelanjaan.
Penggunaan Keamanan Data dan Privasi: Dalam penggunaan teknologi untuk
epidemiologi, penting untuk mempertimbangkan dan melindungi privasi data
individu.
Teknologi telah memainkan peran vital dalam mempercepat respons terhadap
pandemi, memantau penyebaran penyakit, dan mengurangi risiko penularan. Namun,
penting untuk memastikan bahwa teknologi digunakan secara etis dan aman untuk
melindungi privasi dan keamanan masyarakat.

5. Kesehatan Mental dan Kesejahteraan: Pandemi COVID-19 telah memberikan dampak


signifikan pada kesehatan mental dan kesejahteraan masyarakat di seluruh dunia.
Beberapa aspek utama terkait kesehatan mental dan kesejahteraan selama pandemi
termasuk:
Stres dan Kecemasan: Isolasi, kekhawatiran akan kesehatan diri dan orang-orang
tercinta, serta ketidakpastian ekonomi dapat menyebabkan tingkat stres dan
kecemasan yang tinggi.
Depresi dan Gangguan Kesehatan Mental Lainnya: Beberapa orang mengalami gejala
depresi atau gangguan kesehatan mental lainnya akibat dampak sosial dan ekonomi
dari pandemi.
Isolasi Sosial: Pembatasan sosial dan jarak fisik dapat menyebabkan isolasi sosial,
yang dapat memengaruhi kesejahteraan emosional dan mental.
14

Tantangan dalam Mendapatkan Dukungan Mental: Beberapa orang mungkin


mengalami kesulitan dalam mendapatkan layanan kesehatan mental karena
keterbatasan akses atau penundaan dalam layanan.
Kesulitan Anak dan Remaja: Pembatasan sosial dan perubahan dalam pendidikan
dapat mempengaruhi kesehatan mental anak-anak dan remaja.
Kesehatan Mental Para Tenaga Kesehatan: Para tenaga kesehatan yang berada di garis
depan penanganan COVID-19 mungkin mengalami tingkat stres dan kelelahan yang
tinggi.
Pengaruh Ekonomi pada Kesehatan Mental: Stres keuangan, kehilangan pekerjaan,
dan ketidakpastian ekonomi dapat mempengaruhi kesehatan mental.

Penggunaan Zat Adiktif dan Keadaan Krisis Kesehatan Mental: Beberapa orang
mungkin beralih ke penggunaan zat adiktif atau mengalami keadaan krisis kesehatan
mental akut.
Dampak pada Kesehatan Fisik: Kesehatan mental yang buruk dapat mempengaruhi
kesehatan fisik dan sistem kekebalan tubuh.
Pentingnya Dukungan Sosial: Dukungan dari keluarga, teman, dan komunitas dapat
memiliki dampak positif pada kesehatan mental.
Pentingnya Diri Merawat: Mempraktikkan kebiasaan hidup sehat seperti olahraga
teratur, nutrisi seimbang, tidur yang cukup, dan teknik relaksasi dapat membantu
memelihara kesehatan mental.
Akses Terhadap Dukungan dan Layanan Kesehatan Mental: Penting untuk
menyediakan akses mudah dan terjangkau ke layanan kesehatan mental, termasuk
terapi dan konseling.
Penting bagi masyarakat dan pemerintah untuk memprioritaskan kesehatan mental
selama pandemi ini. Mendukung satu sama lain, mencari bantuan profesional jika
diperlukan, dan mempraktikkan strategi kesehatan mental yang baik adalah langkah-
langkah penting untuk memastikan kesejahteraan selama masa sulit ini.

6. Vaksinasi dan Imunisasi: Vaksinasi dan imunisasi memainkan peran kunci dalam
memerangi pandemi COVID-19. Berikut adalah beberapa aspek utama terkait
vaksinasi dan imunisasi selama masa pandemi:
Pengembangan Vaksin: Para ilmuwan bekerja keras untuk mengembangkan vaksin
COVID-19 yang aman dan efektif. Berbagai vaksin telah dikembangkan dan disetujui
untuk penggunaan darurat di seluruh dunia.
15

Kampanye Vaksinasi Massal: Vaksinasi dilakukan dalam skala besar untuk mencapai
kekebalan komunal dan memperlambat penyebaran virus. Pemerintah dan organisasi
kesehatan bekerja sama untuk meluncurkan kampanye vaksinasi.
Prioritas Vaksinasi: Tahap awal vaksinasi diarahkan kepada kelompok-kelompok yang
berisiko tinggi seperti petugas kesehatan, orang tua lanjut usia, dan individu dengan
penyakit kronis.
Vaksinasi Anak-Anak dan Remaja: Setelah vaksin disetujui untuk penggunaan pada
kelompok usia yang lebih muda, kampanye vaksinasi diperluas untuk menyertakan
anak-anak dan remaja.
Pemantauan Efek Samping: Sistem pemantauan efek samping diperkuat untuk
memastikan bahwa vaksin yang digunakan aman dan dapat diandalkan.

Distribusi dan Logistik: Vaksin harus didistribusikan dengan cepat dan efisien,
memerlukan perencanaan dan logistik yang matang.
Pemberian Dosis yang Kedua: Vaksin yang membutuhkan dua dosis memerlukan
upaya tambahan untuk memastikan bahwa individu mendapatkan dosis kedua tepat
waktu.
Vaksinasi Booster: Dalam beberapa kasus, vaksinasi booster mungkin diperlukan
untuk memperkuat kekebalan atau melawan varian baru dari virus.
Kehati-hatian Terhadap Varian Baru: Pemeriksaan terus menerus atas varian baru dari
virus untuk memastikan bahwa vaksin masih efektif terhadap varian-varian tersebut.
Edukasi Publik tentang Vaksinasi: Kampanye komunikasi publik penting untuk
membangun kepercayaan dan memberikan informasi yang akurat tentang vaksinasi.
Akses Kesehatan yang Adil: Penting untuk memastikan bahwa semua orang, terlepas
dari latar belakang atau lokasi geografis, memiliki akses yang sama terhadap
vaksinasi.
Pentingnya Vaksinasi dalam Mengakhiri Pandemi: Vaksinasi adalah salah satu alat
paling penting untuk mengakhiri pandemi dan kembali ke kehidupan yang normal.
Vaksinasi dan imunisasi adalah salah satu langkah terpenting dalam memerangi
COVID-19 dan melindungi kesehatan masyarakat. Penting untuk mendukung dan
berpartisipasi dalam upaya vaksinasi untuk membantu memutus rantai penularan
virus.

7. Belajar dari Pandemi: Pandemi COVID-19 memberikan banyak pelajaran berharga


yang dapat membantu kita mempersiapkan masa depan dan meningkatkan
kesiapsiagaan dalam menghadapi tantangan serupa. Berikut adalah beberapa
pelajaran yang dapat dipetik dari pandemi ini:
16

Kesiapsiagaan Global yang Lebih Baik: Penting untuk meningkatkan kesiapsiagaan


global terhadap pandemi, termasuk peningkatan stok peralatan medis, obat-obatan,
dan vaksin serta meningkatkan koordinasi antarnegara.
Pentingnya Sistem Kesehatan yang Kuat: Sistem kesehatan yang kuat dan terintegrasi
sangat penting untuk merespons dan mengatasi pandemi dengan efektif.
Teknologi sebagai Alat Utama: Teknologi, termasuk pemantauan digital dan analisis
data, dapat memainkan peran kunci dalam mendeteksi, melacak, dan merespons
penyebaran penyakit.
Kerjasama Internasional yang Solid: Kerjasama dan koordinasi antarnegara sangat
penting dalam menghadapi pandemi global seperti COVID-19.

Pentingnya Komunikasi yang Jelas dan Akurat: Komunikasi publik yang jelas dan
teratur adalah kunci untuk memberikan informasi yang akurat dan membangun
kepercayaan masyarakat.
Fokus pada Determinan Sosial Kesehatan: Kesehatan masyarakat terkait erat dengan
faktor sosial, ekonomi, dan lingkungan. Pandemi menyoroti perlunya mengatasi
ketimpangan kesehatan dan memperbaiki akses ke layanan kesehatan.
Kesiapsiagaan untuk Varian Baru: Virus dapat berubah dan menghasilkan varian baru.
Kesiapsiagaan terhadap varian baru dan pengembangan vaksin atau strategi lain yang
tepat sangat penting.
Kebutuhan akan Riset dan Inovasi yang Cepat: Pandemi menekankan pentingnya
akselerasi penelitian dan pengembangan, terutama dalam bidang vaksinologi dan
obat-obatan.
Pentingnya Etika dan Nilai-nilai Kemanusiaan: Kebutuhan akan keputusan-keputusan
etis dalam menanggapi pandemi sangat penting, termasuk distribusi sumber daya
kesehatan yang terbatas.
Kebersihan dan Higiene yang Lebih Baik: Kesadaran akan pentingnya kebersihan dan
higiene pribadi telah meningkat, yang dapat membantu mencegah penyebaran
penyakit menular di masa mendatang.
Fleksibilitas dan Keterbukaan Terhadap Perubahan: Fleksibilitas dan kemampuan
untuk beradaptasi dengan cepat terhadap situasi yang berubah-ubah adalah kunci
dalam menangani krisis kesehatan masyarakat.
Solidaritas dan Kebersamaan Masyarakat: Pandemi mengajarkan kita pentingnya
bersatu dan saling mendukung dalam menghadapi tantangan besar seperti ini.
Belajar dari pandemi COVID-19 adalah kunci untuk mempersiapkan masa depan dan
membangun sistem kesehatan masyarakat yang lebih kuat dan adaptif.
17

8. Determinan Sosial Kesehatan: Determinan sosial kesehatan adalah faktor-faktor


sosial, ekonomi, dan lingkungan yang mempengaruhi kesehatan individu dan populasi
secara keseluruhan. Selama pandemi COVID-19, determinan sosial kesehatan
memainkan peran penting dalam pengaruh penyebaran dan dampak penyakit
tersebut. Berikut adalah beberapa contoh determinan sosial kesehatan selama masa
pandemi:
Akses ke Perawatan Kesehatan: Individu yang memiliki akses terbatas ke perawatan
kesehatan mungkin mengalami kesulitan untuk mendapatkan pengujian dan
perawatan COVID-19 yang diperlukan.

Kelas Sosial dan Ekonomi: Individu dengan tingkat pendapatan yang rendah atau kelas
sosial yang rendah mungkin menghadapi risiko yang lebih tinggi terhadap COVID-19
karena faktor seperti akses terbatas terhadap peralatan pelindung diri atau
kemampuan untuk bekerja dari rumah.
Rumah dan Lingkungan Fisik: Individu yang tinggal di tempat dengan kepadatan
populasi tinggi atau kurangnya akses terhadap fasilitas sanitasi yang memadai
mungkin memiliki risiko lebih tinggi terhadap penularan COVID-19.
Pendidikan dan Literasi Kesehatan: Individu dengan tingkat pendidikan yang rendah
atau keterbatasan literasi kesehatan mungkin mengalami kesulitan dalam memahami
dan mengikuti petunjuk pencegahan COVID-19.
Akses ke Pangan dan Keamanan Pangan: Ketidakamanan pangan dan akses terbatas
terhadap nutrisi dapat mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dan meningkatkan
risiko komplikasi terkait COVID-19.
Akses terhadap Transportasi: Individu yang tidak memiliki akses terhadap transportasi
umum atau individu yang bergantung pada transportasi publik mungkin mengalami
kesulitan dalam mencari perawatan medis atau mematuhi tindakan karantina.
Pekerjaan dan Keamanan Pekerjaan: Pekerja di sektor layanan dan sektor kritis
mungkin memiliki risiko yang lebih tinggi terhadap COVID-19 karena terus bekerja di
tengah pandemi.
Diskriminasi dan Ketidakadilan Sosial: Diskriminasi dan ketidakadilan sosial dapat
mempengaruhi akses terhadap perawatan kesehatan dan informasi, serta
meningkatkan risiko komplikasi terkait COVID-19.
Kondisi Kesehatan Kronis: Individu dengan kondisi kesehatan kronis mungkin memiliki
risiko yang lebih tinggi terhadap komplikasi serius akibat COVID-19.
Faktor Budaya dan Sosial: Praktik budaya dan norma sosial dapat mempengaruhi
tingkat kepatuhan terhadap tindakan pencegahan COVID-19.
18

Akses terhadap Informasi Kesehatan: Individu yang memiliki akses terbatas terhadap
informasi kesehatan mungkin mengalami kesulitan dalam memahami tindakan
pencegahan yang diperlukan.
Memahami dan mengatasi determinan sosial kesehatan selama pandemi COVID-19
adalah penting untuk meminimalkan dampak dan memastikan bahwa semua anggota
masyarakat memiliki akses yang sama terhadap perawatan dan dukungan yang
diperlukan.

9. Kolaborasi Global: Kolaborasi global adalah salah satu aspek kunci dalam menangani
pandemi COVID-19. Berikut adalah beberapa contoh kolaborasi global selama masa
pandemi:
Pengembangan Vaksin: Ilmuwan, peneliti, dan produsen vaksin dari berbagai negara
bekerja sama untuk mengembangkan, menguji, dan mendistribusikan vaksin COVID-
19.
Pertukaran Informasi dan Data Epidemiologi: Negara-negara dan organisasi kesehatan
internasional berbagi data dan informasi terkait penyebaran dan karakteristik virus,
memungkinkan untuk memahami dan mengatasi pandemi secara lebih efektif.
Pembagian Sumber Daya Medis: Bantuan medis dan peralatan kesehatan vital seperti
ventilator, masker, dan alat pelindung diri (PPE) dibagikan antar negara untuk
membantu mereka yang membutuhkan.
Koordinasi dan Bantuan dalam Respons Kesehatan: Organisasi kesehatan
internasional seperti WHO bekerja sama dengan negara-negara untuk memberikan
bantuan teknis dan koordinasi dalam respons terhadap pandemi.
Pengembangan Terapi dan Obat-Obatan: Kolaborasi global telah memungkinkan
untuk mengidentifikasi dan menguji berbagai terapi dan obat-obatan yang dapat
mengurangi dampak COVID-19.
Pendistribusian Vaksin: Program COVAX adalah contoh kolaborasi global untuk
memastikan akses yang adil dan merata terhadap vaksin COVID-19 di seluruh dunia.
Penggalangan Dana Internasional: Negara-negara dan organisasi non-pemerintah
mengumpulkan dana untuk mendukung respons terhadap pandemi dan membantu
negara-negara yang terkena dampak terbesar.
Penelitian dan Konsensus Ilmiah: Kolaborasi ilmiah dan penelitian antar negara dan
lembaga akademik telah memungkinkan peningkatan pemahaman tentang COVID-19,
termasuk karakteristik virus dan cara-cara penanggulangan terbaik.
Pembagian Pengetahuan dan Pengalaman Praktik Terbaik: Negara-negara yang telah
berhasil mengendalikan pandemi membagikan pengetahuan dan pengalaman mereka
kepada negara-negara lain untuk membantu mereka dalam menangani situasi serupa.
19

Pengembangan dan Implementasi Protokol Internasional: Kolaborasi global


membantu dalam mengembangkan dan mematuhi protokol internasional untuk
pencegahan, pengujian, dan respons terhadap COVID-19.
Pengelolaan Keamanan Makanan dan Pasokan: Kerjasama global diperlukan untuk
memastikan bahwa pasokan makanan aman dari kontaminasi virus.
Kolaborasi Sektor Swasta: Perusahaan dan organisasi swasta bekerja sama dengan
pemerintah dan lembaga kesehatan untuk menyediakan sumber daya dan teknologi
yang diperlukan untuk menanggulangi pandemi.
Kolaborasi global memainkan peran penting dalam menangani pandemi COVID-19
dan memastikan bahwa respon terhadap krisis kesehatan ini bersifat efektif dan
berdampak positif bagi kesehatan masyarakat global.

10. Inovasi dalam Kesehatan Masyarakat: Pandemi COVID-19 memicu berbagai inovasi
dalam bidang kesehatan masyarakat. Berikut adalah beberapa contoh inovasi yang
muncul selama masa pandemi:
Telemedicine dan Konsultasi Jarak Jauh: Peningkatan penggunaan teknologi untuk
konsultasi medis dan pengobatan jarak jauh, memungkinkan pasien untuk
mendapatkan perawatan tanpa harus pergi ke fasilitas kesehatan fisik.
Pemantauan dan Pelacakan Digital: Aplikasi seluler dan teknologi wearables
digunakan untuk memantau gejala COVID-19, memungkinkan deteksi dini dan isolasi
cepat.
Penggunaan Kecerdasan Buatan (AI) dalam Diagnosis: Teknologi kecerdasan buatan
digunakan untuk menganalisis gambar medis dan memfasilitasi diagnosis COVID-19
dengan cepat dan akurat.
Penggunaan Robotika dalam Perawatan Kesehatan: Robot digunakan untuk
membersihkan dan mendisinfeksi area umum, mengurangi risiko penularan di fasilitas
kesehatan.
Pengembangan Vaksin Cepat: Proses pengembangan dan pengujian vaksin COVID-19
dipercepat melalui teknologi dan pendekatan inovatif.
Penggunaan Dron untuk Pengiriman Medis: Dron digunakan untuk mengirimkan obat-
obatan, peralatan medis, dan sampel di daerah yang sulit dijangkau.
Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Terpadu: Sistem informasi kesehatan
terpadu membantu memantau dan melacak kasus COVID-19 secara real-time,
memungkinkan respon yang lebih cepat.
Platform Edukasi Digital: Platform dan aplikasi digital menyediakan informasi dan
edukasi publik tentang COVID-19, termasuk tindakan pencegahan dan tata cara.
20

Penggunaan Sistem Antrian Digital: Sistem reservasi dan antrian digital membantu
mengatur akses ke fasilitas umum dan menghindari kerumunan.
Penggunaan Teknologi Blockchain untuk Jejak Kontak: Beberapa negara menggunakan
teknologi blockchain untuk memantau dan melacak kontak dekat dari individu yang
terinfeksi.
Pengembangan Model Prediksi Epidemiologi: Analisis data dan penggunaan model
matematika membantu memprediksi penyebaran dan tren COVID-19.
Penggunaan Keamanan Data dalam Pelacakan dan Pelaporan: Teknologi keamanan
data digunakan untuk melindungi privasi individu selama pelacakan kontak dan
pelaporan kasus.
Inovasi dalam kesehatan masyarakat selama pandemi COVID-19 telah mempercepat
kemajuan teknologi dan mengubah cara kita memberikan dan menerima perawatan
kesehatan. Inovasi ini membantu memperkuat kesiapsiagaan dan respons dalam
menghadapi krisis kesehatan masyarakat yang serupa di masa depan.

BAB IV Penutup dan kesimpulan


Jadi kesimpulannya "Pandemi Global: Pelajaran dari COVID-19 untuk Masa Depan Kesehatan
Masyarakat" adalah sebagai berikut:
Kesiapsiagaan Global adalah Kunci: Pandemi COVID-19 mengingatkan kita akan pentingnya
memiliki kesiapsiagaan global yang kuat untuk menghadapi ancaman kesehatan masyarakat
yang tak terduga.
Kerjasama Internasional Penting: Kerjasama dan koordinasi antarnegara adalah kunci dalam
menangani pandemi global. Kolaborasi dalam penelitian, distribusi vaksin, dan pertukaran
informasi kesehatan sangat diperlukan.
Teknologi Memainkan Peran Vital: Teknologi, termasuk telemedicine, pemantauan digital,
dan analisis data, menjadi alat utama dalam mendeteksi, melacak, dan merespons
penyebaran penyakit.
Sistem Kesehatan yang Kuat Diperlukan: Sistem kesehatan yang kuat dan terintegrasi adalah
fondasi untuk merespons dan mengatasi pandemi dengan efektif.
Pentingnya Edukasi dan Informasi yang Akurat: Menyediakan informasi yang akurat dan
edukasi kepada masyarakat adalah kunci untuk meminimalkan kebingungan dan
meningkatkan kesiapan dalam menghadapi situasi krisis.
Kesehatan Masyarakat Terkait Erat dengan Determinan Sosial: Determinan sosial kesehatan,
seperti akses terhadap perawatan kesehatan, ekonomi, dan lingkungan, memainkan peran
penting dalam kesehatan masyarakat selama pandemi.
21

Kebersamaan dan Keterlibatan Masyarakat Penting: Masyarakat memiliki peran sentral


dalam upaya pencegahan dan penanggulangan pandemi. Mematuhi tindakan pencegahan
dan mendukung kebijakan kesehatan masyarakat adalah kunci dalam memerangi pandemi.
Pembelajaran dan Kesiapsiagaan untuk Masa Depan: Mengambil pelajaran dari pandemi
COVID-19 adalah kunci untuk mempersiapkan masa depan dan membangun sistem
kesehatan masyarakat yang lebih kuat dan adaptif.
Dengan menggali berbagai aspek tersebut, diharapkan kita dapat membangun kesiapsiagaan
yang lebih baik, merespons pandemi dengan lebih efektif, dan memastikan kesehatan dan
kesejahteraan masyarakat di masa depan.
22

Daftar Pustaka:
https://www.cbs.nl/nl-nl/longread/statistische-trends/2020/de-invloed-van-corona-op-onze-
levensverwachting?onepage=true
https://www.researchgate.net/publication/357093010_Leven_met_het_virus_een_sociaal-
ruimtelijk_perspectief_op_Covid-19 2021
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019
https://www.who.int/emergencies/diseases/novel-coronavirus-2019/interactive-timeline
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/umum/20230105/3242134/upaya-kemenkes-
untuk-atasi-pandemi-covid-19/
https://sehatnegeriku.kemkes.go.id/baca/rilis-media/20230822/0643680/inilah-aturan-
penanggulangan-covid-19-di-masa-endemi/
https://peraturan.bpk.go.id/Download/164813/Kepmenkes%20HK.01.07-Menkes-413-
2020.pdf
https://www.antaranews.com/berita/1360554/rs-bhayangkara-mataram-siapkan-fasilitas-
penanganan-dini-pasien-corona
https://www.antaranews.com/berita/1375602/rs-bhayangkara-mataram-siapkan-ruang-
isolasi-pasien-suspect-covid-19
https://insidelombok.id/kesehatan/rs-bhayangkara-mataram-gelar-tes-cepat-covid-19-gratis/
https://platform.forum.nl/nl/catalogus/2.1383336/corona-tot-z-boek-26-wetenschappers-
over-covid-19-en-26-columns-van-dolf-jansen-over-ongeveer-hetzelfde
https://drrc.ui.ac.id/drrc/?page_id=1723
https://covid19.go.id/storage/app/media/Materi%20Edukasi/2021/Juni/FINAL-Pengendalian
%20Covid%20buku%202.pdf
https://pustaka.setjen.pertanian.go.id/index-berita/koleksi-buku-pilihan-dampak-pandemi-
covid-19-perspektif-adaptasi-dan-resiliensi-sosial-ekonomi-pertanian
https://repositori.kemdikbud.go.id/19071/1/Buku%203_Pengabdian%20PT.pdf
23

You might also like