You are on page 1of 45

STANDAR

PENGENDALIAN INTERN
(contoh Hasil Survei Pelaksanaan Pelayanan Integritas
SPI Kementrian)

Oleh :
Padlah Riyadi, MM. MH. M. Ak. Akt. CA. Asean CPA. CISA., CFBE
 Pengertian Sistem Pengendalian Intern
Penerapan Sistem Pengendalian Intern
Tahapan Penerapan Sistem Pengendalian Intern
Pihak yang Berperan dalam Penerapan Sistem
Pengendalian Intern
Faktor-faktor Pertimbangan Penerapan Sistem
Pengendalian Intern
PENGERTIAN
SISTEM PENGENDALIAN
INTERN
DEFINISI SISTEM PENGENDALIAN INTERN

Sistem Pengendalian Intern :


•suatu proses,
•yang dilaksanakan secara terus menerus oleh dekom, direksi,
manajemen dan staf pendukung
•dirancang untuk memberikan keyakinan yang memadai (reasonable
assurance),
•dalam pencapaian visi, misi, sasaran dan tujuan perusahaan.
KONSEP-KONSEP DASAR

◙ Pengendalian Intern memusatkan pada pencapaian tujuan


operasional, pelaporan dan kepatuhan yang masing-masing
terpisah namun saling melengkapi,
◙ Pengendalian Intern adalah suatu proses yang berkelanjutan
(on-going),
◙ Pengendalian Intern tergantung pada faktor manusia,
◙ Pengendalian Intern memberikan keyakinan yang memadai
(reasonable assurance) bukan keyakinan mutlak,
◙ Sesuai dengan struktur dan kebutuhan
organisasi.
TUJUAN DITERAPKANNYA SPI

Tujuan Operasional Tujuan Pelaporan Tujuan Kepatuhan

• Efektivitas dan • Penyusunan laporan • Patuh terhadap


efisiensi operasi keuangan dan non hukum, aturan dan
perusahaan, keuangan untuk perundang-
kebutuhan internal undangan yang
termasuk tujuan maupun eksternal, berlaku
kinerja keuangan & yang dapat
operasional dan dipercaya, tepat
menjaga asset dari waktu, transparan,
kerugian. sesuai dengan aturan
yang disusun pihak
regulator, penyusun
standar, dan kebijakan
perusahaan.
PENETAPAN TUJUAN PERUSAHAAN
Harus diperhatikan:
 Keselarasan antara tujuan yang ditetapkan dengan prioritas strategis,
 Keselarasan toleransi risiko dengan tujuan,
 Keselarasan antara tujuan yang ditetapkan dengan ketentuan hukum,
peraturan, dan standar yang berlaku untuk perusahaan,
 Penetapan tujuan harus SMART: spesifik (Specific), terukur atau dapat
diamati (Measurable or observable), dapat dicapai (Attainable), relevan
(Relevant), dan terikat waktu (Time-bound),
 Penjabaran tujuan dilakukan ke seluruh tingkatan dalam perusahaan dan unit-
unit kerja,
 Keselarasan tujuan dengan lingkungan dan kondisi lainnya yang memerlukan
perhatian khusus dari perusahaan, dan
 Tujuan yang disepakati harus ditetapkan secara formal.
HUBUNGAN ANTAR SUB-KATEGORITUJUAN PELAPORAN
Keuangan / Non Keuangan Karakteristik
8

Pelaporan Keuangan Pelaporan Non • Digunakan untuk


Eksternal Keuangan Eksternal kebutuhan pemegang
 Laporan Keuangan  Laporan saham dan ketentuan yang
Tahunan Pengendalian Intern berlaku
Internal / Eksternal

 Laporan Keuangan  Laporan • Disusun sesuai dengan


Interim Berkelanjutan standar eksternal
 Dividen/Bagi Hasil  Supply Chain/Asset • Dapat digunakan
Keuntungan custodian untuk kebutuhan regulator,
kontrak, perjanjian

Pelaporan Keuangan Pelaporan Non


Internal Keuangan Internal
 Laporan Keuangan  Pemanfaatan Aset Digunakan dalam
Divisi  Survei kepuasan mengelola bisnis dan
 Arus Kas pelanggan pengambilan keputusan
 Perhitungan  Peta risiko korporat Dibangun oleh Direksi dan
manajemen
kovenan bank  Laporan Manajemen
TIGA DIMENSI SPI
DIMENSI PERTAMA : TUJUAN
Pengendalian Intern dirancang untuk
memberikan keyakinan memadai bahwa
tujuan pengendalian entitas dapat dicapai
DIMENSI KEDUA : TINGKAT
PENERAPAN
Evaluasi dan implementasi pengendalian
intern harus dilakukan pada 2 tingkatan :
 Tingkat Entitas : Pengendalian yang
DIMENSI KETIGA: 5 KOMPONEN SISTEM memiliki dampak menyebar dan dapat
PENGENDALIAN INTERN mempengaruhi efektifitas pelaksanaan
 Kelima komponen merupakan kerangka pengendalian di tingkat aktivitas/proses.
kerja yang dapat dijadikan kriteria dalam  Tingkat Aktivitas/Proses: pengendalian
membangun dan mengevaluasi penerapan yang dilakukan pada setiap aktivitas/ proses
pengendalian intern organisasi dalam bentuk otorisasi, verifikasi,
rekonsiliasi dan kegiatan lainnya seperti
 Kelima kriteria tersebut dijabarkan lebih
upaya pencegahan
lanjut dalam prinsip dan point of
focus/attribute terjadinya kesalahan/kecurangan dan
upaya pengamanan aset.
PERBANDINGAN FOKUS PENGENDALIAN INTERN
ANTARA LEVEL
ENTITAS DAN LEVEL AKTIVITAS/PROSES

Komponen Level Level


Entitas Aktivitas/Proses
Lingkungan Pengendalian (Control XXXXXXX X
Environment)
Penilaian Risiko (Risk Assessment) XXXXXX XXX
Monitoring (Monitoring Activity) XXXX XXXX
Informasi dan Komunikasi XXX XXXXXX
(Information and Communication)
Aktivitas Pengendalian (Control X XXXXXXX
Activities)
KETERBATASAN
Keterbatasan Internal SPI
Control

PROSES
MANAJEM
EN
TUJUAN

INTERNA
L
CONTRO
L

1. Prakondisi Pengendalian Intern


2. Kesalahan pertimbangan
3. Human Errors
4. Management Override
5. Kolusi
KOMPONEN, PRINSIP, POINT OF FOCUS

No Komponen Prinsip Point of


Focus
1. Lingkungan Pengendalian 5 20
2. Penilaian Risiko 4 17
3. Aktivitas Pengendalian 3 16
4. Informasi dan Komunikasi 3 14
5. Aktivitas Pemantauan 2 10
Jumlah 17 77
KOMPONEN DAN PRINSIP
SPI
Lingkungan Pengendalian 1. Komitmen terhadap integritas dan nilai etika
2. Melaksanakan tanggung jawab pengawasan
3. Menetapkan struktur organisasi yang sesuai dengan kebutuhan
4. Memiliki komitmen terhadap kompetensi
5. Menegakkan akuntabilitas
6. Menetapkan tujuan yang tepat
Penilaian Risiko 7. Identifikasi dan analisis risiko
8. Penilaian risiko kecurangan
9. Identifikasi dan analisis perubahan yang signifikan

Aktivitas Pengendalian 10. Memilih dan mengembangkan aktivitas pengendalian


11. Memilih dan mengembangkan pengendalian umum atas teknologi
12. Menerapkan aktivitas pengendalian melalui kebijakan dan prosedur

Informasi & Komunikasi 13. Penggunaan informasi yang relevan


14. Komunikasi internal
15. Komunikasi eksternal

16. Melakukan evaluasi berkelanjutan dan / atau terpisah


Aktivitas Pemantauan 17. Evaluasi dan komunikasi kelemahan / kekurangan pengendalian
PENERAPAN
SISTEM
PENGENDALIAN
INTERN
TAHAPAN PENERAPAN
SISTEM PENGENDALIAN
INTERN
1 2 3 4 5
Pemaha Pemetaan Perbaika Impleme Pemanta
man n ntasi uan
Infrastru
Pemahaman Untuk Perbaikan ktur Pelaksanaan atas Pemantauan atas
terhadap mendapatkan infrastruktur infrastruktur oleh pelaksanaan
kerangka gambaran mengacu pada pimpinan dan pengendalian
konseptual dan bagaimana kondisi area of para pegawai. intern secara
operasional SPI penyelenggaraan improvement terus
diberikan kepada SPI yang sudah sesuai Laporan menerus/berke
seluruh insan berjalan dan Hasil Pemetaan lanjutan (on
perusahaan kesesuaiannya SPI going) maupun
melalui dengan evaluasi secara
kegiatan kebijakan, terpisah (separate
sosialisasi sehingga evaluation)
didapatkan area
of improvement.
DASAR PENERAPAN SISTEM
PENGENDALIAN INTERN

• PP No. 54 Tahun 2017 tentang BUMD


• Permeneg BUMN No: Per-01/MBU/2011, Pasal 26(1) &
(2)
 Direksi harus menetapkan suatu sistem pengendalian intern
yang efektif untuk mengamankan investasi dan aset perusahaan
 Sistem pengendalian intern antara lain mencakup:
 Lingkungan pengendalian intern dalam perusahaan yang
dilaksanakan dengan disiplin dan terstruktur
 Pengkajian terhadap pengelolaan risiko usaha (risk
assessment)
 Aktivitas pengendalian
 Sistem informasi dan komunikasi
 Monitoring
PIHAK YANG BERPERAN
DALAM PENERAPAN SPI

Dewan
Komisar
is

Pihak Pegawai
Ekstern Direksi (GM/SM/Mnjr/
Staf)
al

Internal
Auditor
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DIREKSI

 Menetapkan kebijakan Sistem Pengendalian Intern Perusahaan;


 Menciptakan dan memelihara Sistem Pengendalian Intern Perusahaan
yang efektif;
 Berperan aktif dalam mencegah adanya penyimpangan yang
dilakukan oleh pegawai (GM, SM, Manager, dan pelaksana) dengan
cara menetapkan kebijakan sesuai dengan prinsip kehati-hatian;
 Membuat pernyataan dalam Laporan Tahunan tentang Sistem
Pengendalian Intern Perusahaan bahwa semua aspek pengendalian
intern yang signifikan sudah dipertimbangkan untuk tahun
pemeriksaan sampai tanggal persetujuan Laporan Tahunan;
 Memantau kecukupan dan efektivitas Sistem Pengendalian Intern
Perusahaan;
 Memastikan bahwa Sistem Pengendalian Intern Perusahaan berjalan
dengan baik sesuai dengan tujuan yang ditetapkan.
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB DEWAN
KOMISARIS/PENGAWAS

 MengevaluasiKebijakan Sistem Pengendalian Intern


Perusahaan yang ditetapkan oleh Direksi

 Melakukan pengawasan terhadap penerapan Sistem


Pengendalian Intern Perusahaan

 Memberikan arahan kepada Direksi untuk meningkatkan


kecukupan Sistem Pengendalian Intern Perusahaan
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB
INTERNAL AUDITOR
 Mengevaluasi kecukupan dan efektivitas penerapan Sistem
Pengendalian Intern Perusahaan;
 Berperan aktif dalam meningkatkan efektivitas Sistem
Pengendalian Intern Perusahaan secara berkesinambungan dengan
cara memberikan saran perbaikan penerapan Sistem Pengendalian
Intern Perusahaan guna pencapaian sasaran yang telah ditetapkan
oleh manajemen Perusahaan;
 Melaksanakan audit internal yang independen dan menyampaikan
laporan yang memadai secara berkala; serta
 Meningkatkan keahlian auditor khususnya praktik dan penerapan
penilaian risiko.
PERAN DAN TANGGUNG JAWAB PEGAWAI
(GM/SM/MANAGER/STAF)

 Memahami dan melaksanakan Kebijakan Sistem


Pengendalian Intern Perusahaan yang telah
ditetapkan oleh Direksi;
 Mengkomunikasikan kepada manajemen yang
tingkatannya lebih tinggi semua informasi mengenai
adanya permasalahan, ketidaktaatan atas
kebijakan/prosedur/peraturan, dan tindakan illegal
PERAN PIHAK-PIHAK
EKSTERNAL

Pihak-pihak eksternal Perusahaan antara lain pelanggan,


pemasok, dan auditor independen memberikan kesaksian
atau bukti yang menguatkan tentang efektivitas Sistem
Pengendalian Intern Perusahaan :
 pelanggan menyampaikan informasi kepuasan
pelanggan;
 pemasok memberikan kesaksian atas penerapan sistem
pengendalian intern melalui konfirmasi pihak
independen; dan
 auditor
independen menyampaikan hasil audit kepada
manajemen Perusahaan.
KRITERIA PENGENDALIAN INTERN
YANG EFEKTIF

1. Memberikan reasonable assurance tercapainya tujuan perusahaan


2. Setiap Komponen dan prinsip-prinsip ada (present) dan berfungsi
(functioning).
3. Kelima komponen bekerja bersama secara terintegrasi
(operating together in an integrated manner). Komponen dianggap
terintegrasi jika:
 semua komponen “ present ” dan “f u n c t i o n I n g ” , dan

 defisiensi pengendalian intern yang ada, setelah diagregasikan


pada semua komponen, tidak menghasilkan satu atau lebih
“defisiensi major”. Defisiensi major merupakan satu atau
kombinasi defisiensi yang secara serius mengurangi kemungkinan
organisasi dapat mencapai tujuannya
Ilustrasi…………..
Ditempat kami bekerja, tidak ada panduan bagaimana
saya harus bekerja (masing-masing orang bekerja
dengan caranya sendiri)

Meskipun tidak ada prosedur kerja, tetapi kami memiliki


orang-orang yang mengawasi dan mengendalikan
operasional

Beberapa jenis pekerjaan atau unit tertentu karena rawan,


maka telah kami kendalikan

Kami telah memiliki prosedur kerja sebagai acuan


bekerja sehari-hari

Kami telah memiliki prosedur kerja yang standar dan


secara berkala dievaluasi untuk memastikan dapat
diterapkan di perusahaan dan efektif

25
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN
PENERAPAN

1. Pertimbangan Umum
 Keselarasan antara komponen pengendalian intern dan prinsip dengan tujuan
dan sasaran perusahaan.
 Penerapan komponen pengendalian intern dan prinsip-prinsip dalam
perusahaan
 Identifikasi tujuan dan sasaran yang tepat serta penilaian risiko
 Menilai dengan cermat komponen dan prinsip yang ada secara terintegrasi
 Menilai apakah prinsip-prinsip telah relevan dengan perusahaan, ada (present)
dan berfungsi (functioning)
 Memilih, mengembangkan, dan menggunakan pengendalian (SOP) untuk
menerapkan prinsip-prinsip
 Menilai tingkat signifikansi satu atau beberapa kelemahan/kekurangan
(defisiensi) pengendalian intern dibandingkan dengan pedoman/ kebijakan
pengendalian intern, standar (SOP) dan peraturan yang berlaku.
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN
PENERAPAN

2. Pengendalian terkait penerapan Prinsip


Organisasi memilih dan mengembangkan pengendalian yang tepat untuk setiap
komponen yang telah dijabarkan dalam 17 prinsip-prinsip pengendalian intern yang
saling berhubungan dan dapat mendukung pencapaian tujuan perusahaan.
3. Keterbatasan Organisasi
Keterbatasan sumber daya organisasi dan upaya mitigasi risiko menuntut perusahaan
memilih untuk mengalihkan beberapa kegiatan bisnis kepada penyedia layanan (pihak
ke 3)
4. Teknologi
Perkembangan dan perubahan teknologi akan mempengaruhi bagaimana suatu
perusahaan menerapkan komponen pengendalian intern, seperti ketersediaan
informasi yang lebih besar dan penggunaan prosedur otomatis, dengan menggunakan
prinsip-prinsip yang ada.
FAKTOR-FAKTOR PERTIMBANGAN
PENERAPAN

5. Ruang Lingkup Penerapan


Tujuh belas prinsip yang mendasari lima komponen pengendalian intern tidak
hanya berlaku untuk perusahaan besar, namun juga berlaku untuk perusahaan
yang berskala kecil. Namun, pendekatan implementasi mungkin berbeda untuk
perusahaan yang berskala kecil, terlepas dari apakah perusahaan publik, swasta,
pemerintah, perusahaan yang berorientasi keuntungan maupun sosial.
6. Biaya dan Manfaat Pengendalian Intern
Pertimbangan analisis perbandingan biaya dan manfaat, membantu manajemen
dalam pengembangan dan pemeliharaan sistem pengendalian intern yang
menyeimbangkan sumber daya manusia dengan besarnya rIsiko, kompleksitas dan
faktor lain yang relevan dengan tujuan perusahaan.
7. Dokumentasi
Dokumentasi yang efektif akan memberikan gambaran tentang keberadaan
rancangan pengendalian intern dan mengkomunikasikan tentang apa, kapan,
dimana, kenapa dan siapa yang melakukan pengendalian intern serta menciptakan
standar dan ekspektasi pada kinerja dan perilaku organisasi.
IC and RM is just PARTS of the
OVERALL
GOVERNANCE
Process in an organization

RM is much BROADER than


just
looking at effective Internal
Controls
(Strategy/Risk
Assessment)
Internal Controls is the or
“BASE”
FOUNDATION
HUBUNGAN PI DENGAN MR dan GC
TERIMA KASIH

You might also like