You are on page 1of 11

Jurnal Statistika Bisnis

Program Studi S1 Manajemen


Fakultas Ekonomi Universitas Garut

PENGARUH KUALITAS PRODUK DAN KEPUASAN


PELANGGAN PADA KEPUTUSAN PEMBELIAN DI
LACAFACA GARUT
Silvia Aprilyani Putri1; Tiara Raras Pramudita2; Candra Rini Indrianti3

24023121302@fekon.uniga.ac.id1
24023120056@fekon.uniga.ac.id2
24023117007@fekon.uniga.ac.id3
Universitas Garut

Abstrak
This study aims to determine the relationship between product quality and consumer
satisfaction of lacafaca arrowroot. The method used is the associative method, a type of
quantitative research with data used by 30 respondents in accordance with the research
conducted. The analysis tools used are validity and reliability tests, normality tests and
autocorrelation tests to find out that data spreads by spreading. The results showed that
there is a positive relationship between quality and customer satisfaction. Based on the
results of the study, it can be concluded that social media promotion has a positive and
significant effect on the quality and satisfaction of customers through social media affects
purchasing decisions. This article aims to explore the influence of product quality and
consumer satisfaction on purchasing decisions in Lacafaca Garut. Lacafaca Garut is a
company engaged in the beverage industry, especially coffee. In an era of increasingly
fierce business competition, it is important for companies to understand the factors that
influence consumer purchasing decisions in order to develop effective strategies in
increasing sales and customer satisfaction.
Keywords: quality, satisfaction, promotion decision

Abstrak
Peniliti ini bertujuan untuk mengetahui hubungan kualitas produk dan kepuasaan
konsumen lacafaca garut. Metode yang digunakan adalah metode asosiatif, jenis penelitian
kuantitatif dengan data yang digunakan 30 responden sesuai dengan penelitian yang
dilakukan. Alat analisis yang digunakan adalah uji validitas dan reabilitas, uji normalitas
dan uji autokorelasi untuk mengetahui bahwa data menyebar dengan secara menyebar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa adanya hubungan positif antara kualitas dan
kepuasaan pelanggan. Berdasarkan hasil penelitian maka dapat diambil kesimpulan yaitu,
Promosi media social berpengaruh positif dan signifikan terhadap kualitas dan kepuasan
pelanggan lacafaca garut melalui media social berpengaruh terhadap keputusan pembelian.
Untuk mengeksplorasi pengaruh kualitas produk dan kepuasan konsumen terhadap
keputusan pembelian di Lacafaca Garut. Lacafaca Garut adalah sebuah perusahaan yang
bergerak di bidang industri minuman beraneka rasa. Dalam era persaingan bisnis yang
semakin ketat, penting bagi perusahaan untuk memahami faktor-faktor yang memengaruhi
keputusan pembelian konsumen agar dapat mengembangkan strategi yang efektif dalam
meningkatkan penjualan dan kepuasan pelanggan.
Kata kunci : kualitas, kepuasan, promosi, keputusan.
Jurnal Statistika Bisnis Silvia Aprilyani Putri1, et. al.
Vol. 1; No. 1; Tahun 2023
Halaman 01-11

1. Pendahuluan
Dalam persaingan, suatu produk di satu sisi harus menawarkan kualitas yang lebih baik
dari pesaingnya, dan di sisi lain pelanggan akan selalu membandingkan harapan dengan
kualitas yang dirasakan atau diterima. Kualitas produk adalah keunggulan suatu produk
yang menggambarkan kemampuannya untuk memenuhi persyaratan atau spesifikasi
kualitas produk yang telah ditetapkan sebelumnya. Jika konsumen ingin dipuaskan, maka
produk yang diinginkan konsumen harus berkualitas tinggi.
Kualitas produk merupakan faktor utama yang menjadi pertimbangan konsumen,
sebelum konsumen memutuskan untuk membeli suatu produk. Rizqy, et al (2016), pada
dasarnya tujuan dari suatu bisnis adalah untuk menciptakan kepuasan pada konsumen
karena kepuasan yang akan membuat konsumen terus kembali dan secara tidak langsung
hal itu akan sangat menunjang profit perusahaan. Kepuasan pelanggan adalah aspek
penting dan menjadi kunci untuk menjalankan bisnis yang sukses. Kepuasan pelanggan
penting untuk meningkatkan kualitas produk yang berfokus pada pelanggan. Dalam upaya
meningkatkan kepuasan pelanggan, kualitas produk merupakan konsep pemasaran yang
selama ini banyak dilaksanakan oleh perusahaan, sehingga kualitas produk menjadi faktor
keunggulan daya saing perusahaan. Kepuasan pelanggan dapat ditentukan oleh kualitas
produk yang dikehendaki pelanggan, bahwa kualitas produk adalah penentu yang paling
penting dari kepuasan konsumen.
Kepuasan pelanggan adalah bagian yang berhubungan dengan penciptaan nilai
pelanggan. Karena terciptanya kepuasan pelanggan berarti memberikan manfaat bagi
perusahaan yaitu, diantaranya hubungan antara perusahaan dengan pelanggannya menjadi
harmonis, memberikan dasar yang baik atau terciptanya kepuasan pelanggan serta
membentuk suatu rekomendasi dari mulut ke mulut yang menguntungkan bagi perusahaan,
sehingga timbul minat dari pelanggan untuk membeli atau menggunakan jasa perusahaan
tersebut
Zaman globalisasi saat ini banyak kemajuan dan perubahan yang terjadi dalam dunia
bisnis modern. Perubahan yang terjadi di tandai dengan adanya kemajuan teknologi, gaya
hidup dan pola pikir masyarakat berkembang yang tidak lepas dari pengaruh globalisasi.
Dengan adanya kemajuan dan perubahan yang ada masa kini sedang dihadapi pada sebuah
kondisi persaingan sengit, hanya perusahaan yang berorientasi pada konsumen yang
berhasil menarik konsumen.
Seiring dengan perkembangan dunia usaha yang pesat banyak sekali bermunculan
produk barang dan jasa yang menawarkan berbagai kelebihan dan keunikan dari masing-
masing produk dan jasa tersebut. Akibatnya membuat konsumen mempunyai banyak
pilihan dalam menggunakan produk barang dan jasa yang di tawarkan oleh produsen.
Tetapi untuk produsen, ini merupakan suatu ancaman karena ketika semakin banyaknya
produk barang dan jasa yang ditawarkan pada konsumen semakin ketat pula persaingan
yang sering terjadi dalam dunia bisnis. Salah satu persaingan dibidang bisnis food and
beverage. Hal ini ditandai dengan banyaknya usaha-usaha baru maupun yang sudah sejak
lama yang hadir dengan keunggulan dan kelebihan masing- masing. Jadi Hubungan
Kualitas Produk Dan Kepuasan pelanggan Lacafaca Garut mempunyai kelebihan dan
keunggulannya.
Keputusan pembelian merupakan bentuk proses dari penggabungan suatu pengetahuan
untuk menilai dua atau lebih perilaku dalam opsi dan memilih salah satu barang. Dari
rancangan keputusan pembelian, sebuah marketplace harus diketahui bagaimana
karakteristik konsumen dalam memilih dan memutuskan untuk membeli produk, sehingga
proses tersebut memiliki keterkaitan dalam penilain konsumen terhadap suatu produk,
pesan produk dan distribusi biaya dengan konsumen.

www.jurnal.uniga.ac.id 2
Jurnal Statistika Bisnis Silvia Aprilyani Putri1, et. al.
Vol. 1; No. 1; Tahun 2023
Halaman 01-11

Maka dari itu penulis tertarik mengambil judul “ Pengaruh kualitas produk dan
kepuasan pelanggan pada keputusan pembelian di Lacafaca Garut”

2. Kajian Teori
2.1 Kualitas produk
Menurut Ernawati (2019) Kualitas produk adalah salah satu faktor yang
mempengaruhi keputusan pembelian. Sebuah perusahaan harus memperhatikan kualitas
produk yang diciptakannya, karena kualitas produk merupakan suatu faktor penting yang
mempengaruhi keputusan para konsumen dalam melakukan pembelian sebuah produk atau
jasa. Semakin baik kualitas suatu produk, maka akan semakin meningkat minat para
konsumen untuk membeli produk tersebut. Dengan memberikan kualitas produk yang baik,
sebuah perusahaan dapat lebih unggul dibandingkan para pesaingnya. Oleh karena itu
sebuah perusahaan harus dapat memahami keinginan konsumen sehingga dapat
menciptakan produk dengan kualitas yang baik dan sesuai dengan harapan konsumen.
Menurut Lesmana (2019) bahwa kualitas produk merupakan suatu kondisi dinamis yang
berhubungan dengan produk, manusia atau tenaga kerja serta lingkungan untuk memenuhi
setiap konsumen.
Menurut Windarti (2019) bahwa kualitas produk merupakan kesesuain kebutuhan dan
keinginan pada setiap produk ke dalam spesifikasi produk, kualitas produk adalah suatu
kondisi yang berhubungan dengan produk, jasa manusia dan lingkungan untuk memenuhi
harapan konsumen. Jadi dapat disimpulkan bahwa kualitas produk merupakan suatu
kemampuan produk yang mampu memenuhi setiap kebutuhan konsumen sesuai dengan
kebutuhan dan keinginan konsumen. Indikator kualitas produk menurut Kotler Keller
(2018) yaitu sebagai berikut :
1. Kinerja (Performance)
Kinerja disini merujuk pada karakter produk inti yang meliputi merek, atribut-atribut
yang dapat diukur, dan aspek-aspek kinerja individu. Kinerja beberapa produk
biasanya didasari oleh preferensi subjektif pelanggan yang pada dasar bersifat umum
(universal).
2. Keragaman produk (Features)
Dapat berbentuk produk tambahan dari suatu produk inti yang dapat menambah nilai
suatu produk. Features suatu produk biasanya diukur secara subjektif oleh masing-
masing individu (dalam hal ini konsumen) yang menunjukkan adanya perbedaan
kualitas produk/jasa. Dengan demikian, perkembangan kualitas suatu produk
menuntut karakter fleksibilitas agar dapat menyesuaikan diri dengan permintaan pasar.
3. Keandalan (Reliability).
Dimensi ini berkaitan dengan timbulnya kemungkinan suatu produk mengalami
keadaan tidak berfungsi (malfunction) pada suatu periode. Keandalan suatu produk
yang menandakan tingkat kualitas sangat berarti bagi konsumen dalam memilih
produk.
4. Kesusaian (Confromance).
Dimensi lain yang berhubungan dengan kualitas suatu barang adalah kesesuaian
produk dengan standar dalam industrinya. Kesesuaian suatu produk dalam industri
jasa diukur dari tingkat akurasi dan waktu penyelesaian termasuk juga perhitungan
kesalahan yang terjadi, keterlambatan yang tidak dapat diantisipasi dan beberapa
keselahan lain.

www.jurnal.uniga.ac.id 3
Jurnal Statistika Bisnis Silvia Aprilyani Putri1, et. al.
Vol. 1; No. 1; Tahun 2023
Halaman 01-11

5. Daya tahan/Ketahanan (Durability).


Ukuran ketahanan suatu produk meliputi segi ekonomis maupun teknis. Secara teknis,
ketahanan suatu produk didefinisikan sebagai sejumlah kegunaan yang diperoleh oleh
seseorang sebelum mengalami penurunan kualitas. Secara ekonomis, ketahanan
diartikan sebagai usia ekonomis suatu produk dilihat melalui jumlah kegunaan yang
diperoleh sebelum terjadi kerusakan dan keputusan untuk mengganti produk.
6. Kemampuan pelayanan (Serviceability).
Kemampuan pelayanan bisa juga disebut dengan kecepatan, kompetensi, kegunaan,
dan kemudahan produk untuk diperbaiki. Dimensi ini menunjukkan bahwa konsumen
tidak hanya memperhatikan adanya penurunan kualitas produk tetapi juga waktu
sebelum produk disimpan, penjadwalan pelayanan, proses komunikasi dengan staf,
frekuensi pelayanan perbaikan akan kerusakan produk dan pelayanan lainnya. Dimana
kemampuan pelayanan suatu produk tersebut menghasilkan suatu kesimpulan akan
kualitas produk yang dinilai secara subjektif oleh konsumen.
7. Estetika (Aesthetics).
Merupakan dimensi pengukuran yang paling subjektif. Estetika suatu produk dilihat
melalui bagaimana suatu produk terdengar oleh konsumen, bagaimana tampak luar
suatu produk, rasa, maupun bau. Jadi, estetika jelas merupakan penilaian dan refleksi
yang dirasakan oleh konsumen.
8. Kualitas yang dipersepsikan (Perceived Quality).
Konsumen tidak selalu memiliki informasi yang lengkap mengenai atribut-atribut
produk dan jasa. Namun demikian, biasanya konsumen memiliki informasi tentang
produk secara tidak langsung, misalnya melalui merek, nama, dan negara produsen.
Ketahanan produk misalnya, dapat menjadi sangat kritis dalam pengukuran kualitas
produk. Dimensi kualitas produk tersebut akan digunakan untuk mengukur kualitas
produk dalam penelitian ini.

2.2 Kepuasaan pelanggan


Kepuasan pelanggan merupakan suatu evaluasi purna beli, jika kepuasan pelanggan
tercapai maka akan timbul loyalitas dari pelanggan, oleh karena itu kepuasan pelanggan
merupakan hal yang penting bagi perusahaan.. Salah satu cara agar kepuasan pelanggan
tercapai yaitu dengan meningkatkan kualitas pelayanan dari perusahaan itu sendiri.
Kualitas pelayanan dan kepuasan pelanggan adalah elemen penting yang harus
dipertanggungjawabkan demi meningkatkan tujuan perusahaan .
Menurut Kotler dan Armstrong (2013:16) kepuasan pelanggan adalah tingkatan
dimana kinerja anggapan produk sesuai dengan ekspektasi pembeli. Jika kinerja produk
dianggap tidak memenuhi ekspektasi pelanggan, maka pelanggan akan kecewa begitu
sebaliknya. Jika kinerja produk dianggap sesuai dengan ekspektasi pelanggan, maka
pelanggan akan merasa puas. Menurut kotler dalam (Atmaja, 2018 ) kepuasan pelanggan
adalah perasaan senang atau kecewa seorang yang muncul setelah membandingkan antara
kinerja (hasil) produk yang diperkirakan terhadap kinerja yang diharapkan.
Berdasarkan definisi kepuasan pelanggan dapat di artikan bahwa kepuasan pelanggan
merupakan tingkat dimana kinerja anggapan produk sesuai dengan ekspektasi pembeli.
Peningkatan kepuasan pelanggan berpotensi pada pertumbuhan jangka panjang dan jangka
pendek yang berdampak pada pembelian ulang. Berikut adalah indikator kepuasan
pelanggan.
1) Kualitas produk : Produk dikatakan berkualitas bagi seseorang jika produk tersebut
dapat memenuhi kebutuhannya. Produk yang berkualitas inilah yang akan memberikan
kepuasan bagi pelanggan yang menggunakannya.

www.jurnal.uniga.ac.id 4
Jurnal Statistika Bisnis Silvia Aprilyani Putri1, et. al.
Vol. 1; No. 1; Tahun 2023
Halaman 01-11

2) kualitas pelayanan : Konsumen dapat merasakan kepuasan dari kualitas pelayanan


yang diberikan asalkan pelayanan tersebut dapat sesuai dengan harapannya.
3) Emosional : Ketika seseorang memuji pelanggan dengan produk dari perusahaanmu
yang dia gunakan, hal ini akan meningkatkan perasaan puas dari pelanggan itu sendiri.
4) Harga : Perusahaan yang memiliki produk berkualitas dengan harga yang lebih murah
akan mendapatkan nilai yang lebih tinggi dari pesaingnya yang menjual produk
berkualitas sama tetapi harganya lebih mahal.
5) Lokasi : Kemampuan suatu usaha untuk beradaptasi dengan situasi perekonomian di
lingkungannya akan mempengaruhi keberlangsungan usaha itu sendiri. Sehingga,
pemilihan lokasi yang tepat menjadi salah satu faktor yang penting bagi suatu usaha.
6) Biaya : Konsumen yang tidak perlu mengeluarkan biaya tambahan dan tidak
membutuhkan waktu yang lama untuk mendapatkan suatu produk atau jasa cenderung
merasa puas terhadap produk atau jasa tersebut.

2.3 Keputusan Pembelian


Keputusan pembelian adalah salah satu bentuk perilaku konsumen didalam
menggunakan atau mengkonsumsi suatu produk. Didalam membeli atau memakai suatu
produk tertentu untuk melakukan pengambilan suatu keputusan, konsumen akan melalui
suatu proses dimana proses tersebut merupakan gambaran dari bagaimana konsumen
menganalisis berbagai macam input untuk mengambil keputusan dalam melakukan
pembelian.. . Adapun tujuan dari keputusan pembelian menurut Tjiptono dan Chandra
(2012) dalam jurnal (Sanjaya, 2017), ialah membantu beberapa pengetahuan tentang jenis
produk serta kriteria yang relevan, mengevaluasi produk ataupun merk baru serta pula
membandingkan bermacam opsi yang terdapat untuk membentuk penilaian atas
preferensinya.
Keputusan pembelian adalah proses konsumen dalam menjalankan presepsi masalah,
mengumpulkan informasi pada produk atau merek serta menilai bagaimana suatu produk
dilihat dari baik atau tidak saat pilhan tersebut dipakai memecahkan masalah, sehingga
mendekati kepada keputusan pembelian. Indikator keputusan pembelian merupakan
tindakan yang dilakukan oleh konsumen dalam upaya memecahkan masalah dalam upaya
pemenuhan kebutuhan. Sebelum memutuskan untuk melakukan pembelian. adapun
indikator keputusan pembelian menurut P. Kotler dalam (Sanjaya, 2017) antara lain:
a. Pembelian produk, adalah proses pembelian yang dilakukan konsumen dalam membeli
barang atau jasa yang diinginkan
b. Pembelian merek, adalah proses pembelian yang dilakukan konsumen yang hanya
mempertimbangkan merek dari produknya saja
c. Pemilihan saluran pembelian, adalah setiap barang yang ingin dibeli konsumen harus di
pilih terlebih dahulu dalam saluran pembelian
d. Penentuan waktu pembelian, adalah setiap konsumen ingin membeli produk atau barang
yang diinginkan konsumen harus terlebih dahulu menentukan kapan waktu pembelian yang
sudah dijadwalkan konsumen
e. Jumlah, adalah berapa banyak produk yang diinginkan atau dibeli konsumen
Variabel Keputusan Pembelian sudah banyak diteliti oleh para peneliti sebelumnya
diantaranya yaitu : (Wulandari & Iskandar, 2018), (Indrawati, 2015), (Ikhsani & Ali, 2017)
, (Anggita & Ali, 2017), (Ramadoni, 2020) dan lain-lain.

2.4 Regresi Linear Berganda


Analisis uji regresi merupakan suatu kajian dari hubungan antara satu variabel,
yaitu variabel yang diterangkan (the explained variabel) dengan satu atau lebih variabel,

www.jurnal.uniga.ac.id 5
Jurnal Statistika Bisnis Silvia Aprilyani Putri1, et. al.
Vol. 1; No. 1; Tahun 2023
Halaman 01-11

yaitu variabel yang menerangkan (the explanatory). Apabila variabel bebasnya hanya satu,
maka analisis regresinya disebut dengan regresi sederhana. Apabila variabel bebasnya lebih
dari satu, maka analisis regresinya dikenal dengan regresi linear berganda. Dikatakan
berganda karena terdapat beberapa variabel bebas yang mempengaruhi variabel tak bebas.
Analisis/uji regresi banyak digunakan dalam perhitungan hasil akhir untuk penulisan karya
ilmiah/penelitian. Hasil perhitungan analisis/uji regresi akan dimuat dalam kesimpulan
penelitian dan akan menentukan apakah penelitian yang sedang dilakukan berhasil atau
tidak. Analisis perhitungan pada uji regresi menyangkut beberapa perhitungan statistika
seperti uji signifikansi (uji-t, uji-F), anova dan penentuan hipotesis. Hasil dari analisis/ uji
regresi berupa suatu persamaan regresi. Persamaan regresi ini merupakan suatu fungsi
prediksi variabel yang mempengaruhi variabel lain.
Dalam modul ini dibahas regresi liniersederhana dan pengujian signifikansi
hipotesis menggunakan uji-t. Hipotesis :
H0 : Promosi media sosial dan kepuasan konsumen tidak berpengaruh pada keputusan
pembelian
H1 : Kualitas Produk dan kepuasan Pelanggan berpengaruh pada keputusan pembelian
H0 : Kualitas Produk tidak berpengaruh pada keputusan pembelian
H1 : Kualitas Produk berpengaruh pada keputusan pembelian
H0 : Kepuasan Pelanggan tidak berpengaruh pada keputusan pembelian
H1 : Kepuasan Pelanggan berpengaruh pada keputusan pembelian

3. Metode Penelitian
3.1 Objek penelitian
Objek penelitian merupakan suatu kondisi yang menggambarkan atau menerangkan
suatu situasi dari objek yang akan diteliti untuk mendapatkan gambaran yang jelas dari
suatu penelitian karena pada objek penelitian ini merupakan tujuan yang akan dicapai untuk
menghasilkan suatu jawaban dari suatu permasalahan yang terjadi di Lacafaca Garut.

3.2 Metode yang Digunakan


Penelitian ini merupakan penelitian asosiatif kausal dengan menggunakan pendekatan
kuantitatif. Penelitian ini menjelaskan hubungan memengaruhi dan dipengaruhi dari
variabel- variabel yang akan diteliti. Dan pada metode penelitian asosiatif ini bertujuan
untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Penelitian ini membangun
sebuah teori yang dapat menjelaskan, memprediksi, dan mengendalikan gejala.

3.3 Jenis Penelitian


Jenis penelitian yang digunakan yaitu menggunkan metode kuantitatif. Pada metode
penelitian kuantitatif adalah upaya seorang peneliti untuk menemukan pengetahuan dengan
memberi data berupa angka. Angka yang diperoleh ini digunakan untuk melakukan analisa
keterangan, sederhananya pada penelitian kuantitatif ini adalah penelitian ilmiah yang
disusun secara sistematis terhadap bagian-bagian dan untuk menemukan kausalitas
keterkaitan. Setelah peneliti memperoleh hasilnya, peneliti mencoba untuk
mendeskripsikan dengan menguraikan kesimpulan yang didasari oleh angka yang diolah
dengan metode statistik.

3.4 Sumber Data


Data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan sumber data primer dan
sekunder. Data primer adalah data yang dikumpulkan dan diolah sendiri oleh peneliti
langsung dari sumber data. Pertama. Sumber data primer yang akan digunakan dalam

www.jurnal.uniga.ac.id 6
Jurnal Statistika Bisnis Silvia Aprilyani Putri1, et. al.
Vol. 1; No. 1; Tahun 2023
Halaman 01-11

penelitian ini yaitu berupa angket dan kuisioner yang akan dibagikan kepada sejumlah
responden. Sedangkan data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber kedua, yaitu
setelah data primer (Sugiyono, 2022). Data sekunder biasa diperoleh dari buku, teks,
majalah, brosur, dan referinsi lainnya yang berkenan dengan judul penelitian. Dalam
penelitian ini sumber data tersebut termasuk ke dalam data primer.

3.5 Populasi Dan Sampel


Populasi adalah keseluruhan nilai baik dari perhitungan dan pengukuran yang terdiri
dari objek atau subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu untuk diteliti.
Yang menjadi populasi penelitian ini adalah Mahasiswa Fakultas Ekonomi Universitas
Garut yang berjumlah sebanyak 1.869 orang dengan sampel sebanyak 30 orang responden
dengan menggunakan teknik probability sampling, yang artinya dari keseluruhan populasi
diseleksi untuk dapat mewakili populasi. Teknik tersebut menggunakan rumus slovin yang
artinya rumus yang digunakan untuk menghitung jumlah sampel minimal dari sebuah
populasi tidak diketahui secara pasti.

3.6 Teknik Pengumpulan Data


Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan
penyebaran kuesioner. Teknik pengumpulan kuesioner ini dapat dilakukan secara online
maupun offline, sehingga lebih memudahkan peneliti untuk memperoleh data dari
responden. Peneliti dan responden dapat menyebarkannya melalui media sosial seperti
WhatsApp dengan melampirkan link kuesioner. Sehingga lebih memudahkan peneliti untuk
memperoleh data dari responden.

3.7 Teknik Analisis Data


Analisis Regresi Linier Berganda (Multiple Linear Regression) adalah metode statistik
yang digunakan untuk mempelajari hubungan antara dua atau lebih variabel independen
dengan satu variabel dependen. Metode ini dikembangkan berdasarkan analisis regresi
linier sederhana dan digunakan untuk menjelaskan bagaimana beberapa faktor atau variabel
independen mempengaruhi variabel dependen.
Dalam Analisis Regresi Linier Berganda, tujuan kita adalah untuk menemukan nilai
koefisien regresi yang paling cocok dengan data empiris yang kita miliki. Hal ini dilakukan
dengan cara meminimalkan jumlah error (ε) yang dihasilkan oleh model. Untuk melakukan
Analisis Regresi Linier Berganda, kita memerlukan data empiris yang terdiri dari nilai-nilai
variabel dependen dan variabel independen. Kemudian, kita dapat menggunakan perangkat
lunak statistik seperti SPSS atau Excel untuk melakukan analisis dan menginterpretasi
hasil.
Latar belakang penggunaan metode Analisis Regresi Linier Berganda dalam penelitian
terutama berkaitan dengan peningkatan kompleksitas masalah yang ingin diteliti. Dalam
penelitian ilmiah, seringkali terdapat lebih dari satu faktor atau variabel independen yang
mempengaruhi variabel dependen, dan hubungan antara variabelvariabel tersebut tidak
selalu linear. Oleh karena itu, metode Analisis Regresi Linier Berganda menjadi pilihan
yang tepat untuk mengatasi masalah tersebut.

3.8 Alat Analisis Data


Data Pada penelitian jurnal peniliti ini akan melakukan pengujian ini menggunakan alat
IBM SPSS Statistisc 26 ini untuk menentukan ada atau tidak ada hubungan antara kedua
variabel bebas dengan variabel terikat ini dan untuk mengetahui apakah ada kedua
hubungan pada variabel ini mempunyai nilai yang positif atau negatif. Karena dengan
menggunakan alat IBM SPSS Statistisc 26 ini akan lebih mudah untuk mengetahui

www.jurnal.uniga.ac.id 7
Jurnal Statistika Bisnis Silvia Aprilyani Putri1, et. al.
Vol. 1; No. 1; Tahun 2023
Halaman 01-11

hubungan antara kedua variabel tersebut dan memudahkan peneliti juga dalam hal
menganalisis pada kedua variabel tersebut.

4. Hasil Penelitian dan Pembahasan


Tabel output “Variables Entered/Removed” di atas memberikan informasi tentang
variabel penelitian serta metode yang digunakan dalam analisis regresi. Adapun variabel
independent yang dipakai dalam analisis ini adalah variabel promosi media sosial dan
kepuasan konsumen. Sementaravariabel dependent adalah variabel keputusan pembelian.
Analisis regresi menggunakan metode enter. Tidak ada variabel yang dibuang sehingga
pada kolom variabel removed tidak ada angkanya atau kosong.
Tabel Model Summary memberikan informasi tentang nilai koefisien determinasi, yakni
kontribusi pengaruh variabel kepuasan konsumen dan promosi media sosial secara
simultan (bersama-sama) terhadap variabel keputusan pembelian. Nilai adjusted R Square
pada Tabel Model Summary adalah persentase kecocokan model, atau nilai yang
menunjukkan seberapa besar variabel independent menjelaskan variabel dependent secara
simultan. Pada gambar output Model Summary terlihat nilai R2 sebesar 0,069, artinya
variabel kepuasan pelanggan dan kualitas produk dapat menjelaskan variabel keputusan
pembelian sebesar 69%, sedangkan sisanya sebesar 31% (100% - 69%) dijelaskan oleh
variabel lain yang tidak terdapat dalam model. Nilai R = 0,262 ini berarti bahwa korelasi
atau hubungan antara variabel kepuasan konsumen dan promosi media sosial dengan
keputusan pembelian adalah -0,199 yang berarti bahwa derajat hubungan antara kedua
variabel sangat kuat.
Tabel Anova memberikan informasi tentang ada tidaknya pengaruh variabel kepuasan
konsumen dan promosi media sosial secara simultan (bersama-sama) terhadap variabel
keputusan pembelian. Berdasarkan tabel output “ANOVA” diatas diketahui bahwa:
1. Dengan membandingkan Nilai signifikansi (Sig.) dengan nilai probabilitas dalam uji F
adalah sebesar 0,382 karena nilai sig 0,382 < 0,05 maka sebagaimana dasar
pengambilan keputusan dalam uji F dapat disimpulkan bahwa promosi media sosial
(X1) dan Kepuasan konsumen (X2) secara simultan (bersama-sama) berpengaruh
terhadap keputusan pembelian (Y) atau signifikan
2. Dengan membandingkan nilai F hitung dengan F tabel dengan nilai F hitung sebesar
0,997 dan nilai F tabel sebesar 3,34 sehingga nilai F hitung 0,997 > F tabel 43,34 maka
sebagaimana dasar pengambilan keputusan dalam F hitung dapat disimpulkan bahwa
promosi media sosial (X1) dan kepuasan konsumen (X2) secara simultan berpengaruh
terhadap keputusan pembelian (Y). Padapersyaratan yang harus terpenuhi dalam
koefisien determinasi adalah hasil uji F harussignifikan. Jika hasil analisis dalam Uji F
tidak signifikan, maka nilai koefisien determinasitidak dapat digunakan atau dipakai
untuk memprediksi kontribusi pengaruh variabel X secara simultan terhadap Variabel
Y.
Tabel “Coefficients” memberikan informasi tentang persamaan regresi dan ada
tidaknya pengaruh variabel Kepuasan Konsumen dan Promosi Media Sosial secara parsial
(sendiri-sendiri) terhadap variabel Keputusan Pembelian. Adapun rumus persamaan pada
regresi linier berganda adalah sebagai berikut:
Y = b0 + b1X1 + b2X2 + ... + bnxn + ε b0 =
angka konstan dari unstandardized coefficients. Dalam kasus ini nilainya sebesar
29,856. b1, b2 = angka koefisien regresi. Nilainya sebesar -0,125 untuk variabel kualitas
produk (X1) dan -0,169 untuk variabel Kepuasan pelanggan (X2). Sehingga persamaan
regresi nya adalah sebagai berikut: Y = 29,856 + -0,125𝑿𝟏 + -0,169 X𝟐 + ε

www.jurnal.uniga.ac.id 8
Jurnal Statistika Bisnis Silvia Aprilyani Putri1, et. al.
Vol. 1; No. 1; Tahun 2023
Halaman 01-11

Dalam tabel Coefficients, akan melakukan uji t untuk mengetahui pengaruh


peomosi media sosial dan kepuasan pelanggan terhadap keputusan pembelian.
1. Uji t pertama dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh promosi media
social (X1) terhadap keputusan pembelian (Y)
Adapun hipotesis untuk penelitian variabel X1 adalah:
Ho : Kualitas Produk (X1) tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y)
H1 : Kualitas Produk (X1) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y). Pada tabel
coefficient bisa dilihat bahwa:
a. Berdasarkan nilai signifikansi (Sig.), diketahui nilai signifikansi (sig) variabel Kualitas
Produk (X1) adalah sebesar 0,075. Karena nilai sig 0,293 > nilai probabilitas 0,05 maka
dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh Kualitas Produk
(X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y).
b. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel, diketahui nilai t hitung variabel Promosi Media
Sosial (X1) adalah sebesar -1,072. Kemudian nilai t tabel sebesar 2.05183. Karena nilai t
hitung 1,583 < t tabel 2.05183 maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Artinya tidak
ada pengaruh Kualitas Produk (X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y).
2. Uji t kedua dilakukan untuk mengetahui apakah ada pengaruh Kepuasan pelanggan
(X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Adapun hipotesis untuk penelitian variabel X2 adalah:
Ho : Kepuasan pelanggan (X2) tidak berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y)
H1 : Kepuasan pelanggan (X2) berpengaruh terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Pada tabel coefficient bisa dilihat bahwa:
a. Berdasarkan nilai signifikansi (Sig.), diketahui nilai signifikansi (sig) variabel Kepuasan
Konsumen (X2) adalah sebesar 0,356. Karena nilai sig 0,356 > nilai probabilitas 0,05
maka dapat disimpulkan bahwa H0 diterima. Artinya tidak terdapat pengaruh Kepuasan
pelanggan (X2) terhadap Keputusan Pembelian ( Y).
b. Berdasarkan nilai t hitung dan t tabel, diketahui nilai t hitung variabel Kepuasan
Konsumen (X2) adalah sebesar -0,939. Kemudian nilai t tabel sebesar 2.05183. Karena
nilai t hitung -0,939< t tabel 2.05183 maka dapat disimpulkan bahwa H1 diterima.
Artinya tidak terdapat pengaruh Kepuasan pelanggan (X2) terhadap Keputusan
Pembelian (Y).
Berdasarkan gambar kurva regresi yang pertama, diketahui nilai t hitung 1,583
terletak di area tidak ada pengaruh, dengan demikian dapat di Tarik kesimpulan bahwa
H1 atau hipotesis pertama di tolak yang berarti bahwa tidak ada pengaruh Kualitas produk
(X1) terhadap Keputusan Pembelian (Y).
Bedasarkan gambar kurva ke dua, diketahui t hitung -0,939 terletak di area tidak ada
pengaruh, dengan demikian dapat di tarik kesimpulan bahwa H1 ditolak yang berarti tidak
ada pengaruh Kepuasan pelanggan (X2) terhadap Keputusan Pembelian (Y).

5. Simpulan dan Saran


5.1 Simpulan
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kualitas produk memiliki
dampak yang signifikan terhadap keputusan konsumen dalam minuman. Penelitian ini
menunjukkan bahwa konsumen cenderung memilih produk yang memiliki kualitas yang
baik dan memenuhi harapan mereka. Selain itu, kualitas produk juga dapat mempengaruhi
kepuasan konsumen dan loyalitas merek. Konsumen yang puas dengan kualitas produk
akan lebih cenderung membeli kembali dari merek yang sama, serta merekomendasikan
merek tersebut kepada orang lain.

www.jurnal.uniga.ac.id 9
Jurnal Statistika Bisnis Silvia Aprilyani Putri1, et. al.
Vol. 1; No. 1; Tahun 2023
Halaman 01-11

Berdasarkan temuan penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa kualitas produk dan
kepuasan konsumen memiliki pengaruh yang signifikan terhadap keputusan pembelian di
Lacafaca Garut. Oleh karena itu, Lacafaca Garut perlu terus meningkatkan kualitas
produknya agar dapat memenuhi harapan konsumen dan mempertahankan kepuasan
pelanggan. Selain itu, upaya untuk meningkatkan kepuasan konsumen juga penting, seperti
memberikan layanan yang baik, responsif, dan memberikan pengalaman positif kepada
konsumen. Dengan memahami pengaruh kualitas produk dan kepuasan konsumen terhadap
keputusan pembelian, Lacafaca Garut dapat mengembangkan strategi pemasaran yang
lebih efektif untuk meningkatkan penjualan dan memperluas pangsa pasar mereka.

5.2 Saran
Fokus pada Kualitas Produk: Perusahaan harus berkomitmen untuk menghasilkan
produk dengan kualitas yang unggul. Ini melibatkan penggunaan bahan baku berkualitas
tinggi, proses produksi yang baik, dan pengujian mutu yang ketat. Pengawasan kualitas
harus dilakukan di setiap tahap produksi untuk memastikan produk yang dihasilkan
memenuhi standar kualitas yang tinggi.
Melibatkan Konsumen dalam Pengembangan Produk: Perusahaan harus melibatkan
konsumen dalam proses pengembangan produk. Mereka dapat melakukan survei dan
penelitian pasar untuk memahami kebutuhan dan preferensi konsumen. Dengan melibatkan
konsumen, perusahaan dapat menghasilkan produk yang sesuai dengan keinginan dan
harapan mereka, yang pada gilirannya dapat meningkatkan keputusan pembelian
konsumen.
Membangun Citra Merek yang Kuat: Citra merek yang kuat dapat membantu
meningkatkan persepsi kualitas produk di mata konsumen. Perusahaan harus fokus pada
membangun citra merek yang positif dengan strategi pemasaran yang efektif,
mengkomunikasikan keunggulan produk dan keandalan merek kepada konsumen. Dalam
hal ini, menggunakan selebriti atau influencer yang relevan sebagai duta merek juga dapat
membantu memperkuat citra merek.
Berikan Layanan Pelanggan yang Baik: Selain kualitas produk, layanan pelanggan
yang baik juga penting dalam mempengaruhi keputusan konsumen. Perusahaan harus
memberikan layanan pelanggan yang responsif dan efisien, menjawab pertanyaan dan
mengatasi keluhan konsumen dengan cepat. Layanan pelanggan yang baik dapat
meningkatkan kepuasan konsumen dan membantu mempertahankan loyalitas merek.

Daftar Pustaka
Ernawati, D. (2019). Pengaruh kualitas produk, inovasi produk dan promosi terhadap
keputusan pembelian produk Hi Jack sandals Bandung. JWM (Jurnal Wawasan
Manajemen), 7(1), 17-32.
Lesmana, R., & Ayu, S. D. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Dan Citra Merek Terhadap
Keputusan Pembelian Kosmetik Wardah PT Paragon Tehnology And Innovation.
Jurnal Pemasaran Kompetitif, 2(3), 59-72.
Wijayanti, H. T., & Almaidah, S. (2021). Pengaruh Kualitas Produk dan Kualitas
Pelayanan Terhadap Minat Beli Ulang D’Fresco Donut Melalui Kepuasan
Pelanggan Sebagai Variabel Pemediasi. Buletin Ekonomi: Manajemen, Ekonomi
Pembangunan, Akuntansi, 18(2), 225-238.
Ibrahim, M., & Thawil, S. M. (2019). Pengaruh kualitas produk dan kualitas pelayanan
terhadap kepuasan konsumen. Jurnal Riset Manajemen Dan Bisnis (JRMB)
Fakultas Ekonomi UNIAT, 4(1), 175-182.

www.jurnal.uniga.ac.id 10
Jurnal Statistika Bisnis Silvia Aprilyani Putri1, et. al.
Vol. 1; No. 1; Tahun 2023
Halaman 01-11

Razak, I., Nirwanto, N., & Triatmanto, B. (2019). Pengaruh Kualitas Produk Terhadap
Kepuasan Pelanggan. Jurnal Manajemen Bisnis Krisnadwipayana, 7(2), 1-14.
Pramudita, D. T., Gunawan, N. F., Ningsih, M. C., & Adilah, R. (2022). Determinasi
Kepuasan Pelanggan Dan Loyalitas Pelanggan: Harga Dan Kualitas Produk
(Literature Review Manajemen Pemasaran). Jurnal Manajemen Pendidikan Dan
Ilmu Sosial, 3(1), 424-436.
AFNINA, Afnina; HASTUTI, Yulia. Pengaruh Kualitas Produk terhadap Kepuasan
Pelanggan. Jurnal Samudra Ekonomi Dan Bisnis, 2018, 9.1: 21-30.
Novia, Mirna Ayu, Baharuddin Semmaila, and Imaduddin Imaduddin. "Pengaruh
kualitas Layanan Dan Kualitas Produk Terhadap Kepuasan Pelanggan." Tata
Kelola 7.2 (2020): 201-212.
Fauzi, Muhammad Ryan, and Kastawan Mandala. "Pengaruh Kualitas Pelayanan,
Kualitas Produk, Dan Inovasi Produk Terhadap Kepuasan Untuk Meningkatkan
Loyalitas Pelanggan." E-Jurnal Manajemen Universitas Udayana 8.11 (2019):
6741.
Lubis, A.S., & Andayani, N.R. (2018). Pengaruh kualitas Pelayanan (Service Quality)
terhadap kepuasan Pelanggan PT.Sucofindo Batam.
Irawan, H. (2004). 10 Prinsip Kepuasan Pelanggan, Cetakan Kelima. Elex Media
Komputindo.
Septyadi, M. A. K., Salamah, M., & Nujiyatillah, S. (2022). Literature Review
Keputusan Pembelian dan Minat Beli Konsumen Pada Smartphone: Harga dan
Promosi. Jurnal Manajemen Pendidikan Dan Ilmu Sosial, 3(1), 301-313.

Rahayu, S., & Wati, L. N. (2020). Pengaruh Kualitas Pelanggan Terhadap Kepuasan Pelanggan
Dan Dampaknya Terhadap Loyalitas Pelanggan.

ULIANTI. (2019). PENGARUH KUALITAS PELAYANAN DAN HARGA TERHADAP


KEPUASAN KONSUMEN PADA KEDAI KOPI PAPA ONG DI KOTA.

oen, N. G., & Santoso, S. (2021). Pengaruh Kualitas Layanan, Kualitas Produk, Promosi, dan
Harga Normal Terhadap Kepuasan Dan Loyalitas Konsumen. Febuari: ResearchGate.

www.jurnal.uniga.ac.id 11

You might also like