You are on page 1of 8

Ayat 32

Rizky Dwi Zira Nabila

XI IPS 4 /28

Seorang gadis tengah duduk sambil membaca buku di


sebuah taman sekolah.Saking asyiknya menekuni buku
tersebut,gadis itu sampai tidak sadar bahwa ada
seseorang yang berjalan mendekat kearahnya. Hingga
sebuah benda bersuhu dingin tiba tiba menyentuh pipi
chubby nya.

“Astagfirullah”pekik gadis tersebut.Ia kemudian


menoleh pada seseorang yang telah menempelkan
minuman dingin pada pipinya.

“Syam”panggil gadis tersebut pada sesorang yang kini


sudah berpindah tempat berdiri di hadapannya.Syam
adalah kekasih dari gadis tersebut,mereka sudah
menjalin hubungan pacaran hampir setahun ini.

“Ga pulang?”tanya Syam pada gadis tersebut.

“Iya ini udah mau pulang”balas gadis tersebut sambil


berdiri meneteng tas sekolahnya.

“Ya udah ayo barengan aja ke parkiran nya”ucap


Syam.Gadis tersebut hanya mengangguk dan mulai
berjalan bersisihan dengan Syam.
“Aku pulang dulu ya”ujar gadis tersebut begitu sampai
di depan gerbang.

“Iya hati hati,jangan ngebut,sampai rumah jangan lupa


makan,jangan lupa baca Al Kahfi juga nanti.”balas Syam
sambil mengelus puncak kepala gadisnya yang tertutupi
oleh hijab.

“Siap akhi”balas gadis tersebut sambil mengangkat


tangan layaknya orang hormat pada Syam.Memang
mereka tidak pernah berangkat atau pulang sekolah
bersama,bahkan selama menjalin hubungan mereka tidak
pernah bersentuhan secara langsung.

Syam hanya membalas dengan kekehan,kemudian dia


mulai menaiki motor dan menjalankannya.

Sesampainya di depan rumah,Syam memakirkan


motornya kemudian di depan pintu ia mengucapkan
salam

“Assalamuallaikum”salam Syam

Terdengar sahutan dari dalam rumah ”waalaikum salam”

Syam pun mulai memasuki rumah.Di ruang


keluarga,lebih tepatnya di depan televisi terlihat pak
Gatot ayahnya tengah menonton televisi sambil minum
secangkir kopi.
“Baru pulang Syam?sini duduk dulu”ucap pak Gatot
yang langsung di turuti oleh Syam.

“Ayah mau ngomong sesuatu yang penting sama


kamu,ini soal hubungan kamu sama pacar kamu.kamu
taukan pacaran itu haram?”tanya pak Gatot yang
langsung dibalas anggukan olehnya.

“Terus kenapa kamu masih pacaran?” tanya pak Gatot


lagi

“Aku melakukan itu karena aku sayang sama pacar aku


yah,aku ga mau dia di ambil orang lain.Dengan kata lain
aku pacarin dia biar aku sama dia ada ikatan”jawab
Syam sambil menunduk

“Itu bukan bentuk rasa sayang kamu sama dia.Kalo


kamu sayang,kamu pasti ga bakal ngajakin dia buat
pacaran.”balas ayah Syam.

“Kamu tau hukumnya pacaran di dalam islam?Allah


udah berfirman di dalam Al Qur’an surat Al Isra ayat 32
‘dan jangan kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu
adalah suatu perbuatan keji,dan suatu jalan yang
buruk’mendekatinya aja udah ga boleh apalagi
ngelakuinnya.Sebaiknya kamu jauhin pacar kamu
dulu,lebih baik kalian memperbaiki diri.Nanti kalau
emang udah berjodoh,Allah pasti mempertemukan kalian
di waktu yang tepat”nasehat pak Gatot.
“Iya yah” jawab Syam sambil merenungi apa yang
barusan di ucapkan oleh ayahnya.

Sedangkan di tempat lain

“Assalamualaikum”salam seorang gadis sambil


memasuki rumahnya.

“Waalaikumsalam”balas seseorang yang kini tengah


berjalan mendekat kearah nya.

Gadis tersebut langsung menyalimi punggung tangan


kakaknya

“Gimana sekolahnya?”tanya kakak dari gadis tersebut


sambil menarik tangan adiknya untuk duduk di ruang
tamu.

“Baik kak”jawab gadis tersebut

“Kak aku mau curhat”ucap gadis tersebut tiba tiba.

“iya kenapa?”tanya kakak gadis tersebut

“Jadi gini,kemarin aku dengerin ceramah di radio,nah


tema ceramahnya tuh tentang zina.Dari situ aku
denger,kalau pacaran termasuk bagian dari zina.Aku
takut kak,jadi selama ini aku udah berzina sama Syam
meskipun bukan dalam artian yang sebenarnya,menurut
kakak itu termasuk zina?aku jadi kepikiran kak.”
“Ya emang bener Reni,kamu udah berzina sama
Syam”balas kakak Reni.

“Kak terus gimana dong?”tanya Reni.

“Gini ya dek,kan kamu udah tau hukumnya pacaran


gimana,dan kamu juga tau hukumannya berzina itu kaya
apa.Sekarang tinggal nunggu keputusan kamu
kedepannya mau gimana,mau tetap lanjut pacaran tapi
terus maksiat sama Allah atau berhenti pacaran dan
kamu udah menjauhi salah satu pintu zina?”

“Tapi kalau aku sama Syam berdua ga pernah ngapa


ngapain kak,ga pernah sentuhan secara langsung paling
kita cuma tatap tatapan”

“Nah dari tatap tatapan itu kanmulai tumbuh perasaan


lebih,kalau lama kelamaan dibiarin tanpa bisa dicegah
bisa kebablasan”

“Tapi kak apa aku salah kalau menyalurkan perasaan ku


melalui jalan seperti ini?apa perasaan aku sama Syam itu
salah?”

“Perasaan kamu ga salah,karena pada dasarnya cinta itu


fitrah.Hanya saja cara kamu mengekpresikannya adalah
suatu kesalahan,kesalahan yang seharusnya tidak boleh
untuk kamu lakukan.”

“Jadi sekarang aku harus gimana?”


“Kamu lebih tau,tapi kakak harap kamu bisa
menggambil keputusan yang baik.Kakak ga mau adek
kakak terjerumus ke dalam perbuatan yang di haramkan
Allah”Kakak gadis tersebut mengakhiri ucapannya
dengan senyum yang menggembang.Gadis tersebut juga
ikut tersenyum,namun hatinya masih dipenuhi
kebimbangan.Keputusan apa yang harus di ambil.

Hari ini Syam menggajak Reni untuk bertemu di cafe


dekat rumahnya.Setelah sama sama menyelesaikan acara
makannya mereka saling bertatapan cukup lama.

“Kamu tau kan Syam hukumnya menjalin hubungan di


luar ikatan halal dan aku ga mau terus terusan terjerat
sama hal yang sudah jelas di larang”ucap Reni

“Iya aku tau,aku juga binggung saat ini kita


dibinggungkan dengan dua pilihan yang sulit,menjauh
dari maksiat dan mengakhiri hubungan atau tetap terus
seperti ini dan terus menimbun dosa.”

“Jadi ga ada pilihan lain kan?kita putus”ucap Reni

Senyum miris tercetak di bibir keduanya.Namun tak


lama buliran air mata mulai mengalir di pipi
Reni.Rasanya Syam ingin menghapus air mata itu dan
mencoba menenangkannya akan tetapi itu sangat
mustahil dan akhirnya kata katalah yang terlontar untuk
menenangkan gadis tersebut.
“Aku minta maaf, selama ini telah membawa kamu
kejalan yang tidak di ridohi Allah. Tapi niatku semata-
mata hanya untuk menjaga kamu, orang yang aku cintai
agar tidak dimiliki agar tidak dimiliki orang lain, kita
emang salah enggak seharusnya kita dipertemukan
dengan cara seperti ini. Cinta kita salah tepat. Ya dan ini
satu-satunya cara melepaskan diri dengan kita putus, aku
ingin mencintaimu dengan cara dan jalan yang benar,
ngak papa kamu nangis tapi jangan nagis karena aku
menangislah karena kamu merasa berdosa kepada Allah.
Kamu harus ingat jika seorang hamba meninggalkan
sesuatu karna Allah maka Allah pasti akan
menggantikanya dengan hal yang lebih baik. Kalau kita
memang jodoh Allah pasti mempertemukan kita suatu
saat nanti disaat yang tepat. Saat kita sama-sama baik
ataupun kita yang saling memperbaiki bersama-sama.”

Jalan yang ditempu untuk menuju surga memanglah


pahit dan sering kali membuat kita sakit. Tapi apakah diri
yang penuh dosa ini pantas untuk merahi surga-Nya
meski jalannya penuh kerikil telah kita tempuh rasanya
tidak sebanding dengan kesalahan yang telah kita buat.
Kali ini biarkan mereka menggantungkan harapan yang
sebenar-benarnya hanya kepada Allah agar kekecewaan
tidak lagi menyergap, menusuk tiap orang yang berharap
selain kepada Allah. Biar waktu yang mempertemukan
mereka dengan separuh hatiyang kelak akan saling
melengkapi dan sekarang bukanlah saat yang tepat.

You might also like