sebuah taman sekolah.Saking asyiknya menekuni buku tersebut,gadis itu sampai tidak sadar bahwa ada seseorang yang berjalan mendekat kearahnya. Hingga sebuah benda bersuhu dingin tiba tiba menyentuh pipi chubby nya.
“Astagfirullah”pekik gadis tersebut.Ia kemudian
menoleh pada seseorang yang telah menempelkan minuman dingin pada pipinya.
“Syam”panggil gadis tersebut pada sesorang yang kini
sudah berpindah tempat berdiri di hadapannya.Syam adalah kekasih dari gadis tersebut,mereka sudah menjalin hubungan pacaran hampir setahun ini.
“Ga pulang?”tanya Syam pada gadis tersebut.
“Iya ini udah mau pulang”balas gadis tersebut sambil
berdiri meneteng tas sekolahnya.
“Ya udah ayo barengan aja ke parkiran nya”ucap
Syam.Gadis tersebut hanya mengangguk dan mulai berjalan bersisihan dengan Syam. “Aku pulang dulu ya”ujar gadis tersebut begitu sampai di depan gerbang.
“Iya hati hati,jangan ngebut,sampai rumah jangan lupa
makan,jangan lupa baca Al Kahfi juga nanti.”balas Syam sambil mengelus puncak kepala gadisnya yang tertutupi oleh hijab.
“Siap akhi”balas gadis tersebut sambil mengangkat
tangan layaknya orang hormat pada Syam.Memang mereka tidak pernah berangkat atau pulang sekolah bersama,bahkan selama menjalin hubungan mereka tidak pernah bersentuhan secara langsung.
Syam hanya membalas dengan kekehan,kemudian dia
mulai menaiki motor dan menjalankannya.
Sesampainya di depan rumah,Syam memakirkan
motornya kemudian di depan pintu ia mengucapkan salam
“Assalamuallaikum”salam Syam
Terdengar sahutan dari dalam rumah ”waalaikum salam”
Syam pun mulai memasuki rumah.Di ruang
keluarga,lebih tepatnya di depan televisi terlihat pak Gatot ayahnya tengah menonton televisi sambil minum secangkir kopi. “Baru pulang Syam?sini duduk dulu”ucap pak Gatot yang langsung di turuti oleh Syam.
“Ayah mau ngomong sesuatu yang penting sama
kamu,ini soal hubungan kamu sama pacar kamu.kamu taukan pacaran itu haram?”tanya pak Gatot yang langsung dibalas anggukan olehnya.
“Terus kenapa kamu masih pacaran?” tanya pak Gatot
lagi
“Aku melakukan itu karena aku sayang sama pacar aku
yah,aku ga mau dia di ambil orang lain.Dengan kata lain aku pacarin dia biar aku sama dia ada ikatan”jawab Syam sambil menunduk
“Itu bukan bentuk rasa sayang kamu sama dia.Kalo
kamu sayang,kamu pasti ga bakal ngajakin dia buat pacaran.”balas ayah Syam.
“Kamu tau hukumnya pacaran di dalam islam?Allah
udah berfirman di dalam Al Qur’an surat Al Isra ayat 32 ‘dan jangan kamu mendekati zina sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan keji,dan suatu jalan yang buruk’mendekatinya aja udah ga boleh apalagi ngelakuinnya.Sebaiknya kamu jauhin pacar kamu dulu,lebih baik kalian memperbaiki diri.Nanti kalau emang udah berjodoh,Allah pasti mempertemukan kalian di waktu yang tepat”nasehat pak Gatot. “Iya yah” jawab Syam sambil merenungi apa yang barusan di ucapkan oleh ayahnya.
Sedangkan di tempat lain
“Assalamualaikum”salam seorang gadis sambil
memasuki rumahnya.
“Waalaikumsalam”balas seseorang yang kini tengah
berjalan mendekat kearah nya.
Gadis tersebut langsung menyalimi punggung tangan
kakaknya
“Gimana sekolahnya?”tanya kakak dari gadis tersebut
sambil menarik tangan adiknya untuk duduk di ruang tamu.
“Baik kak”jawab gadis tersebut
“Kak aku mau curhat”ucap gadis tersebut tiba tiba.
“iya kenapa?”tanya kakak gadis tersebut
“Jadi gini,kemarin aku dengerin ceramah di radio,nah
tema ceramahnya tuh tentang zina.Dari situ aku denger,kalau pacaran termasuk bagian dari zina.Aku takut kak,jadi selama ini aku udah berzina sama Syam meskipun bukan dalam artian yang sebenarnya,menurut kakak itu termasuk zina?aku jadi kepikiran kak.” “Ya emang bener Reni,kamu udah berzina sama Syam”balas kakak Reni.
“Kak terus gimana dong?”tanya Reni.
“Gini ya dek,kan kamu udah tau hukumnya pacaran
gimana,dan kamu juga tau hukumannya berzina itu kaya apa.Sekarang tinggal nunggu keputusan kamu kedepannya mau gimana,mau tetap lanjut pacaran tapi terus maksiat sama Allah atau berhenti pacaran dan kamu udah menjauhi salah satu pintu zina?”
“Tapi kalau aku sama Syam berdua ga pernah ngapa
ngapain kak,ga pernah sentuhan secara langsung paling kita cuma tatap tatapan”
“Nah dari tatap tatapan itu kanmulai tumbuh perasaan
lebih,kalau lama kelamaan dibiarin tanpa bisa dicegah bisa kebablasan”
“Tapi kak apa aku salah kalau menyalurkan perasaan ku
melalui jalan seperti ini?apa perasaan aku sama Syam itu salah?”
“Perasaan kamu ga salah,karena pada dasarnya cinta itu
fitrah.Hanya saja cara kamu mengekpresikannya adalah suatu kesalahan,kesalahan yang seharusnya tidak boleh untuk kamu lakukan.”
“Jadi sekarang aku harus gimana?”
“Kamu lebih tau,tapi kakak harap kamu bisa menggambil keputusan yang baik.Kakak ga mau adek kakak terjerumus ke dalam perbuatan yang di haramkan Allah”Kakak gadis tersebut mengakhiri ucapannya dengan senyum yang menggembang.Gadis tersebut juga ikut tersenyum,namun hatinya masih dipenuhi kebimbangan.Keputusan apa yang harus di ambil.
Hari ini Syam menggajak Reni untuk bertemu di cafe
dekat rumahnya.Setelah sama sama menyelesaikan acara makannya mereka saling bertatapan cukup lama.
“Kamu tau kan Syam hukumnya menjalin hubungan di
luar ikatan halal dan aku ga mau terus terusan terjerat sama hal yang sudah jelas di larang”ucap Reni
“Iya aku tau,aku juga binggung saat ini kita
dibinggungkan dengan dua pilihan yang sulit,menjauh dari maksiat dan mengakhiri hubungan atau tetap terus seperti ini dan terus menimbun dosa.”
“Jadi ga ada pilihan lain kan?kita putus”ucap Reni
Senyum miris tercetak di bibir keduanya.Namun tak
lama buliran air mata mulai mengalir di pipi Reni.Rasanya Syam ingin menghapus air mata itu dan mencoba menenangkannya akan tetapi itu sangat mustahil dan akhirnya kata katalah yang terlontar untuk menenangkan gadis tersebut. “Aku minta maaf, selama ini telah membawa kamu kejalan yang tidak di ridohi Allah. Tapi niatku semata- mata hanya untuk menjaga kamu, orang yang aku cintai agar tidak dimiliki agar tidak dimiliki orang lain, kita emang salah enggak seharusnya kita dipertemukan dengan cara seperti ini. Cinta kita salah tepat. Ya dan ini satu-satunya cara melepaskan diri dengan kita putus, aku ingin mencintaimu dengan cara dan jalan yang benar, ngak papa kamu nangis tapi jangan nagis karena aku menangislah karena kamu merasa berdosa kepada Allah. Kamu harus ingat jika seorang hamba meninggalkan sesuatu karna Allah maka Allah pasti akan menggantikanya dengan hal yang lebih baik. Kalau kita memang jodoh Allah pasti mempertemukan kita suatu saat nanti disaat yang tepat. Saat kita sama-sama baik ataupun kita yang saling memperbaiki bersama-sama.”
Jalan yang ditempu untuk menuju surga memanglah
pahit dan sering kali membuat kita sakit. Tapi apakah diri yang penuh dosa ini pantas untuk merahi surga-Nya meski jalannya penuh kerikil telah kita tempuh rasanya tidak sebanding dengan kesalahan yang telah kita buat. Kali ini biarkan mereka menggantungkan harapan yang sebenar-benarnya hanya kepada Allah agar kekecewaan tidak lagi menyergap, menusuk tiap orang yang berharap selain kepada Allah. Biar waktu yang mempertemukan mereka dengan separuh hatiyang kelak akan saling melengkapi dan sekarang bukanlah saat yang tepat.