You are on page 1of 14

qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw

ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
Drama Rakyat Melayu Riau

asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
PUTRI PANDAN BERDURI

KELOMPOK 2

fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
X BUSANA 1

SMK NEGERI 4 PEKANBARU

jklzxcvbnmqwertyuiopasdfghjkl
TAHUN AJARAN 2023 / 2024

zxcvbnmqwertyuiopasdfghjklzxc
vbnmqwertyuiopasdfghjklzxcvb
nmqwertyuiopasdfghjklzxcvbnm
qwertyuiopasdfghjklzxcvbnmqw
ertyuiopasdfghjklzxcvbnmqwert
yuiopasdfghjklzxcvbnmqwertyui
opasdfghjklzxcvbnmqwertyuiop
asdfghjklzxcvbnmqwertyuiopasd
fghjklzxcvbnmqwertyuiopasdfgh
jklzxcvbnmrtyuiopasdfghjklzxcv
Drama Rakyat Melayu Riau

Tokoh Dan Pemeran Drama


“Putri Pandan Berduri”
1. Batin Lagoi Oleh : Mifta Huljannah
2. Saliamah Oleh : Herfiza Oktavia R.
3. Pandan berduri Oleh : Riris Larasati S.
4. Ilalang Wangsa Oleh : Kayla Hardyka M.
5. Julela Oleh : Aliffia Nurul H.
6. Jenang Perkasa Oleh : Winanda Fitri H.
7. Migat Oleh : Tiara Ramadhani
8. Inang Beti Oleh : Najwa Putri A.
9. Inang Fitri Oleh : Dini Amroini D.
10. Inang Prima Oleh : Rahmah Eka Y.
11. Penduduk Oleh : Alfatihatul Azmi
12. Pengawal Julela Oleh : Alfatihatul Azmi
13. Penasehat Kerajaan Bintan Oleh : Refina Annisa Padila
14. Narator Oleh : Viola Novita

Sinopsis Cerita :

Pandan berduri ditemukan oleh Batin Lagoi saat masih bayi disemak-semak dekat pantai.
Namanya sendiri disarankan oleh Ibu tiri nya Saliamah yang sangat tidak menyukai Pandan Berduri
karena takut Ilalang Wangsa putri nya akan terabaikan oleh Batin Lagoi.

Suatu hari saat berada di pasar, Pandan bertemu dengan Jenang Perkasa pangeran Kerajaan
Migat yang terasingkan dari kerajaan sejak kakaknya Julela menjadi raja. Mereka langsung jatuh
cinta. Namun disisi lain, Ilalang Wangsa juga mencintai Jenang Perkasa. Karena cinta nya, Ilalang
Wangsa mencoba menyakiti Pandan. Apakah yang akan terjadi selanjutnya...? Apakah niat jahat
Ilalang akan tercapai..? Atau cinta Pandan dan Jenang akan bersatu..? Bagaimana kelanjutan
ceritanya? Saksikan drama kami....

CEKIDOT

KELOMPOK 2 1
Drama Rakyat Melayu Riau

Naskah Drama Putri Pandan Berduri

Alkisah pada zaman dahulu kala, di Pulau Bintan berdiam sekumpulan orang sampan atau
orang suku laut. Mereka dipimpin oleh seorang Batin yang gagah perkasa, Batin Lagoi namanya.
Untuk masuk kawasan Batin Lagoi tersebut, harus melalui sebuah betung yang ditumbuhi semak
belukar yang rimbun.

Pada suatu hari, Batin Lagoi berjalan santai menyusuri pantai dan tiba-tiba dikejutkan oleh
suara tangisan bayi dari arah semak-semak pandan. Dipenuhi rasa takut ia menerobos semak pandan
dengan hati-hati. Tak berapa lama, didapati nya seorang bayi perempuan tergeletak beralaskan daun
disemak belukar tersebut.

Batin Lagoi : “Anak siapa gerangan? Mengapa disini? Orang tuanye kemane?” (kebingungan)

Setelah menengok sekeliling nya, Batin Lagoi tidak melihat tanda-tanda orang disekitarnya.
Karena rasa kasihan, timbul lah keinginan untuk mengangkat bayi itu sebagai anak. Dengan hati-hati
diangkat dan dibawanya anak itu pulang. Bayi itu kemudian diberi nama PUTRI PANDAN
BERDURI.

Batin Lagoi : (Sambil sembunyi sembunyi masuk kedalam rumah)


Saliamah : “Kenape kau ni bang, apa yang engkau bawe? Kenape tingkah engkau aneh
macam tu? Tak patut lah”
Batin Lagoi : “Mah sini lah kau abang nak cakap sama engkau.”(Sambil menuju kekamar)
Saliamah : (Berlari kedalam kamar) “Ade ape ni bang? Apa yang sebenarnye nak abang
ceritakan sama aku ni?”
Batin Lagoi : (Sambil mengeluarkan bayi) “Ni lah yang abang nak cakap sama engkau”
Saliamah : (Terkejut dan marah) “HAH!! Anak siape ni bang?! Engkau selingkuh ye?!? Aku
tak nak anak haram ni berade dirumah kite, buang saje die. Dasar semua laki-laki
same je!”
Batin Lagoi : “Apelah engkau cakap ni, tenang lah dulu biar abang engkau ni jelaskan. Tadi
pas abang jalan dipantai, abang tengok bayi ni menangis disemak pandan
berduri. Tak kasian kah kau liatnye? Jadi abang putuskan untuk merawat anak ni
bersame”
Saliamah : “Ape?!!! Dah gile kau kah bang?” (Dengan suara tinggi)
Batin Lagoi : “Sudahlah ini sudah menjadi keputusan ku, dan kau sebagai istri ku patuhi lah
keputusan ku ini. Paham Engkau??”
Saliamah : “Terserah engkau lah bang, pokok nye sampai kapan pun aku tak nak anak
haram abang ni tinggal dirumah aku, bagaimana nasib anakmu yang satu lagi, si
Putri Ilalang Wangsa? Nak kau kemanekan die ha? (Dengan kesal dia keluar dari
kamar)
Batin Lagoi : (Menggelengkan kepala sambil mengambil bayi dan berkata) ”Hem... tengok
kelakuan emak baru kau tu, macem buntalan kentut, asyik nak marah sahaje
kerjenye, jangan engkau contoh ye, nanti kalau engkau contoh kau ikut kentut.
Hem..sekarang aku nak beri kau nama (bingung) Inang sahaje lah .... Hahaha...
(Tertawa)”
Saliamah : “Kenape tak kau beri dia name Pandan Berduri sahaje, die kan engkau temukan
di pandan berduri, HAHAHA...” (meledek)

KELOMPOK 2 2
Drama Rakyat Melayu Riau

Batin Lagoi : “Eh betul juga pandai kau ye. Hmmm “PUTRI PANDAN BERDURI” abang
suke name tu hahaha. Makasih ye” (sambil melihat sibayi) “Nah sekarang name
engkau Putri Pandan Berduri”
Waktu terus berjalan. Putri Pandan berduri tumbuh menjadi gadis yang sangat cantik. Tutur
bahasa dan sopan santun nya mencerminkan sifat seorang putri raja. Kecantikan dan keelokan
perangai Putri Pandan Berduri mengundang decak kagum para pemuda di Pulau Bintan.

Pandan Berduri : (Sedang bercengkraman dengan para inang)


Ilalang Wangsa : (Sambil berteriak dari dalam kamar) “Pandan ..... Sini Kau...”
Pandan Berduri : “Iye tunggu sekejap“ (bergegas menuju kamar Ilalang Wangsa)
Inang Fitri : “Ish apelah putri Ilalang Wangsa ni, asyik nak suruh Putri Pandan Berduri saje.
Padahal kan die punya dayang yang siap melayani die.”
Inang Beti : “Ntah Lah akupun bimbang. Kasian aku tengok putri kite.”
Inang Fitri : “Dahlah Jom kita masuk.”

Situasi Di Kamar Putri Ilalang Wangsa

Ilalang Wangsa : “Ish lame kali kau ni, berbuat ape kau diluar hah?? (sambil menjewer)

Pandan Berduri : (Meringis) “Maaf aku tadi...”

Ilalang Wangsa : “Ah sudah lah sekarang engkau ikut aku kepasar, jom kita pergi...”

Situasi di Tempat Lain

Migat : (Duduk di sebuah kursi) “Baiklah anak- anakku, kalian sudah dewase semuanye.
Ayah ingin salah satu diantara kalian yang menggantikan ayah sebagai Migat.”
Julela : “Baiklah ayah, aku saje.” (sambil membusungkan dada) “Aku kan abang.
Manekan mungkin si Jenang Perkasa ni bisa menjadi seorang pemimpin. Manekan
lah dia mungkin bise. Hanya aku seorang je yang bisa mengemban tugas tu”
Migat : “Baiklah jika begitu” (menatap jenang perkasa) ”Bagaimana menurut kau Jenang
Perkasa? Apekah engkau setuju jika abang engkau yang menjadi Migat
menggantikan ayah?”
Jenang Perkasa : “Jika itu yang terbaik, aku tak pe ayah” (Hanya menatap lalu tertunduk dia sambil
beranjak pergi dari dalam istana)
Migat : “Baiklah, esok akan menjadi hari penyerahan tahta ku kepade Putra Sulungku
Julela.”

Keesokan harinya... Tiba lah saat penyerahan gelar kepada Julela. Penyerahan tahta itu
mengakibatkan Julela menjadi sombong dan semakin menekan Jenang Perkasa.

Julela : “Aku senang telah menjadi seorang raje, dan apabila kau tidak mengikuti semua
aturan yang telah aku buat ni, kau silahkan sahaje angkat kaki dari negeri ni.”
(menyombongkan diri)
Jenang Perkasa : “Baiklah kalau itu yang abang nak. Aku akan pergi dari negeri ini” (berjalan
dengan tegas keluar)

KELOMPOK 2 3
Drama Rakyat Melayu Riau

Dengan keputusan yang Jenang Perkasa ambil tersebut, dia pun berlayar. Di dalam pelayarannya
tersebut, Ia banyak mendapatkan rintangan hingga pada akhirnya ia sampai disuatu pulau yang
bernama Pulau Bintan.

Jenang Perkasa : (Bangun dari pingsan sambil kebingungan ) “Dimanekah aku ni. Alamak haus kali
rasanye. Aku harus mencari air sekaligus tempat untuk berteduh.”(sambil terus
berjalan hingga sampai disebuah pasar) “Hah itu ade sebuah warung” (berjalan
menuju kearah warung tersebut)

Lalu tiba-tiba lewat lah Putri Ilalang Wangsa dan Pandan Berduri yang hendak pergi kepasar.

Penduduk : “Suit..suit..” (bersiul) “Elok betulah gadis tu. Macam bidadari turun dari langit
sahaje.”

Ilalang Wangsa : “Makasih lah bang. Aku ni memang cantik sangat”

Penduduk : “Iyelah cantik, tapi bukan kau lah, yang dibelakang kau tu” (sambil tertawa)

Ilalang Wangsa : “Iiih” (marah) “Kenapa selalu kau, kau, kau dan engkau (terus mengomel tanpa
menghiraukan jalan hingga menabrak seorang pedagang)

GUBRAKkkkk.....

Ilalang Wangsa : “Aduh macem ni, kau taruh dimane mata kau tu hah. Pandan bantulah aku ni”
(sambil merengek)

Mendengar kehebohan tersebut menarik perhatian Jenang Perkasa.

Jenang Perkasa : “Ade ape tu.” (bergumam, dan berlari kearah kerumunan itu) “Biar saya bantu.”
(sambil menatap putri Pandan Berduri dengan penuh perasaan. Lalu besuara kecil)
“Aduhai, cantik sangat gadis ni” (dan tanpa sengaja tangan nya memegang tangan
Putri Pandan Berduri)
Ilalang Wangsa : “Hei” (dengan nada keras) “Pandan cepat lah kau tolong aku!”

Pandan Berduri : “Eh iye” (sambil menatap senyum kearah Jenang Perkasa)

Jenang Perkasa : (Kemudian Jenang Perkasa membalas senyum itu dan berlari kearah Pandan dan
Ilalang Wangsa) “Hei kalian berdue tunggu..”
Pandan Berduri : (Menoleh kebelakang) “Oh tuan, ade ape gerangan? Oh iye yang tadi saya
ucapkan terima kasih”
Jenang Perkasa : “Oh iye, same same. Ngomong – ngomong kalian penduduk sini ke? Dan apakah
kalian bersaudare?”
Pandan Berduri : “Oh iye kami penduduk sini”

Ilalang Wangsa : (Langsung menyambar dan mendorong Pandan Berduri) “Tapi kami ni bukan
bersaudare, dia ni hanya pembantu aku sahaje lah.”

KELOMPOK 2 4
Drama Rakyat Melayu Riau

Jenang Perkasa : “Oh begitu keh?”


Pandan Berduri : “Baiklah tuan, kami dah sampai dirumah. Tuan nak mampir keh?”
Jenang Perkasa : “Tak usah ramah-ramah sangat lah. Jom kite masuk” (mendorong Pandan ke
dalam rumah)

Pandan Berduri : “Saya permisi dulu lah tuan” (berjalan ke dalam rumah)

Jenang Perkasa : “Hei tunggu. Name engkau siape?” (menatap Pandan Berduri)

Pandan Berduri : “Pandan Berduri” (dengan nada pelan)

Ilalang Wangsa : “Hei kata kau engkau nak masuk. Iihh kenape diam je. Hem kenapelah abang ni,
aku kan ade disini. Dahlah tak usah abang tengok tengok Pandan tu”

Jenang Perkasa : (Sambil terus menatap Pandan Berduri) “Baiklah kalau begitu, abang pulang dulu
lah ye.”

Ilalang Wangsa : “Oh iyelah bang, dan sampai jumpe lagi.”

Jenang Perkasa : (Sambil berjalan mundur tiba-tiba GUBRakk) Aduh..

Ilalang Wangsa : (Berlari kedalam rumah dan tertawa malu)

Tak disangka, ternyata Jenang tidak langsung pulang. Ia mengendap-endap ke kamar Pandan Berduri.

Jenang Perkasa : (Berbisik) “Pandan, Pandan.”

Pandan Berduri : “Hah? Kenape tuan ada disini, apa yang tuan lakukan?”

Jenang Perkasa : “Hemm, aku kesini nak ketemu kau lagi lah dek”

Pandan Berduri : “Oh iye ke bang?”

Jenang Perkasa : “Hemm macam mane ya dek, sejak pertama kita berjumpa, hati abang ni terasa
berdebar-debar lah dek, rasa ingin dekat terus dengan engkau”

Pandan Berduri : “Ah abang ni bise saja”

Jenang Perkasa : “Dek taukah kau, pagi ni sangat cerah sekali lah, seperti abang melihat kecerahan
di wajah adek ni”

Pandan Berduri : (Senyum sumringah)

Lalu terdengar suara sangat keras dari luar.

Saliamah : “Pandan kesini kau..!”

Pandan Berduri : “Hah? (terkejut dan panik) “Eh abang aku duluan ye”

Jenang Perkasa : “Oh iye lah”

KELOMPOK 2 5
Drama Rakyat Melayu Riau

Pandan Berduri : “Eh tunggu bang, name abang siape?”

Jenang Perkasa : “Jenang .. Jenang Perkasa”

Pandan Berduri : “Oh iya dah..”

Saliamah : “Pandan... (marah besar) “Telinga kau tuli ye. Kau tak dengar aku panggil dari
tadi?!” (berdiri dan menjewer Pandan) “Ih dasar budak ni”

Pandan Berduri : “Aduh mak, sakit mak”

Saliamah : “Cepat kau ke dapur, masak sane. Sebentar lagi bapak engkau pulang”

Pandan Berduri : “Iye mak” (menuju kearah dapur)

KEESOKAN HARINYA

Semenjak pertemun itu, hubungan antara Jenang Perkasa dan Pandan Berduri semakin erat, dan
kedekatan Jenang Perkasa pun tidak semata hanya kepada Pandan Berduri, tapi juga kepada keluarga
terutama ayah Pandan Berduri yang sangat terkesan dengan keramahan dan kesopanan Jenang
Perkasa. Namun Ilalang Wangsa selalu saja mencari kesalahan Pandan Berduri.

Jenang Perkasa : “Permisi Pak Cik, Mak Cik”

Batin Lagoi : “Iya sebentar” (sambil keluar) “Nak cari siape?”

Jenang Perkasa : “Ehh...”

Ilalang Wangsa : “Cari aku lah ayah” (menyambar) “Iye kan bang? Jom kita pergi kepasar”

Jenang Perkasa : “Oh maaf lah ye, abang kesini bukan cari engkau, tapi nak cari Pandan Berduri”
Inang Prima : “Oh maaf tuan Putri Pandan Berduri sedang tidak dapat di ganggu lah, dia sedang
luluran, dari pade tuan menunggu lame, hendak nye tuan pergi bersame putri
Ilalang Wangsa saje lah”

Batin Lagoi : “Iye ke, bukannya tadi...” (bingung)

Batin Lagoi : “Hem iyelah ayah. Kasian lah die. Die kan sedang belulur...”

Batin Lagoi : “Oh iye lah”

Tiba-tiba terdengar suara dari luar.

Pandan Berduri : “Ayah ni lah tongkat ye” (mengulurkan sambil tercengang)

Batin Lagoi : “Loh kate Ilalang Wangsa kau luluran”

Pandan Berduri : “Tak lah ayah”

Batin Lagoi : “Oh baguslah macam tu, ni ade kawan engkau nak ajak pergi ke pasar. jom lah
pergi”

KELOMPOK 2 6
Drama Rakyat Melayu Riau

Pandan Berduri : (Menerima dengan gembira) “Oh abang Jenang Perkasa. Oh iyalah pandan pergi
dulu”

Ilalang Wangsa : “Ish kau ni pandan” (mengehentakkan kaki dan masuk kedalam rumah)

Inang Prima : “Eh putri tunggu lah” (megikuti dari belakang)

Dalam Perjalanan Ke pasar...

Pandan Berduri : “Kenape abang menjemput aku kerumah? Padahal aku kan bisa ke pasar sendiri”

Jenang Perkasa : “Tak pelah dek, abang nak ingin tengok engkau cepat”

Pandan Berduri : “Aku tak enak hati dengan orang kat rumah”

Jenang Perkasa : “Tak pelah dek, sekalian abang silaturahmi dengan keluarga adek”

Setelah mereka selesai belanja, mereka pun pulang.

Jenang Perkasa : “Sini abang bawakan belanjaan nya dek”

Pandan Berduri : “Oh ye bang, terima kasih”

Jenang Perkasa : “Untuk adek Pandan apa yang tak nak abang lakukan”

Sesampainya ditengah jalan, mereka duduk beristirahat.

Pandan Berduri : “Bang macam mane kalau kita berehat sejenak”

Jenang Perkasa : “Yok lah, jom duduk kat sini”

Pandan Berduri : “Iye bang”

Jenang Perkasa : “Dek kita ke toko bunga yok”

Pandan Berduri : “Nak Buat ape? Beli bunga untuk siape?”

Jenang Perkasa : “Beli bibit cinta untuk ditanam di hati mu”

Pandan Berduri : “Hemm...abang bise saje ye buat Pandan tersenyum”

Jenang Perkasa : “Dek, kopi itu pahit kan?” (sambil menunjuk kearah orang yang sedang minum
kopi) “Tapi jika minum kopi tu sambil tegok wajah adek yang jelita ni, kopi tu
pasti kan lah akan manis sangat”

Pandan Berduri : (Terseyum sumringah)

Jenang Perkasa : “Abang tak berani tengok mata engkau!”

Pandan Berduri : (BINGUNG)

KELOMPOK 2 7
Drama Rakyat Melayu Riau

Jenang Perkasa : “Karna gara-gara mata engkau yang indah tulah abang jadi jatuh cinta sama
engkau”

Pandan Berduri : (Tertawa)

Tengah asyik tertawa, terdengarlah suara keras dari belakang.

Ilalang Wangsa : “PANDAN.....!” (Berteriak)

Inang Beti : “Itu disana Putri Pandan Berduri”

Inang Fitri : “Tapi kami mohon dengan sangat, jangan putri ape apekan Putri Pandan Berduri”

Ilalang Wangsa : “Alah, emang nye kalau aku ape ape kan dia, kau bisa buat ape?”

Inang Fitri : “Tolong jangan sakiti Putri Pandan. Die kan saudari Putri Ilalang Wangsa”

Ilalang Wangsa : “Ape? Saudari aku? Tak lah. Die kan hanya anak yang dipungut oleh ayah saat die
masih bayi. Ah dahlah jangan kau bedebat dengan aku, minggir”

Mendengar keributan itu Pandan dan Jenang menoleh kebelakang.

Pandan Berduri : (Dengan ketakutan berdiri)

Ilalang Wangsa : (Berjalan menuju Pandan Berduri) “Asyik kau ye, berdue-duean dengan abang
Jenang. Kau tau aku cemburu sangat, kalau kau terus berdua-duaan dengan Bang
Jenang. Kau tau kan aku sangat mencintai Bang Jenang. Tapi kau rebut dia dari
aku. Dan kau Bang” (menunjuk ke arah Jenang Perkasa) “Aku sangat mencintai
kau, tapi kenapa engkau tak pernah melihat ku? Kau selalu melihat Pandan
Berduri si anak pungut ni”

Inang Beti : “Putri Ilalang Wangsa! Ape yang telah engkau katakan?”

Pandan Berduri : (Terkejut dan menangis mendengar perkataan Ilalang Wangsa)

Inang Fitri : “Tuan Putri Pandan Berduri, jangan dengarkan ape kate putri Ilalang Wangsa tu,
engkau tetap putri bungsu Kerajaan Bintan yang agung ni”

Jenang perkasa : “Aku tak tau kalau mulut mu tak seindah wajah mu Ilalang Wangsa. Kau telah
menyakiti hati orang yang aku cintai. Aku tak pernah tau tentang perasaan yang
engkau letak pada ku, tapi aku tau kalau pandan sangat menyayangimu. Kenape
engkau tega berkata macam tu!”

Pandan Berduri : (Mendekati dan memegang tangan Ilalang Wangsa)

Ilalang Wangsa : “Kau Pandan! Sebab kerna engkau lah bang Jenang memarahiku! Tengok saje, aku
akan balas engkau, aku akan membuat mu merasekan ape yang aku rasekan”
(berlari pulang dan menangis)

Para Inang serta Jenang Perkasa dan Pandan Berduri Berlari mengejar Ilalang Wangsa.

KELOMPOK 2 8
Drama Rakyat Melayu Riau

DI KERAJAAN JULELA

Kerajaan Migat semakin buruk keadaannya dibawah pimpinan Julela. Julela mendengar berita jikalau
adikya telah sukses di Negeri Bintan. Terbesit di benak Julela untuk menyusul adiknya dan hendak
mengambil apa yang telah dimiliki adiknya itu. Karena keirian itu ia menyusul dan berlayar bersama
pengawal setianya ke Pulau Bintan.

Julela : “Aku tak terima, ade ape dengan istana ni, kacau sangat!”

Pengawal Julela : “Sabar baginda, mungkin hal ni bukan keberuntungan bagi kerajean kite”

Julela : “Ape yang kurang, zaman ayah perintah istana ni semua nya aman tekendali. Tapi
sekarang ni ade ape!?”
Pengawal Julela : “Tuanku, ada kaba buruk yang telah tesebar luas di istana “

Julela : “Kabar ape kah itu? Cepat katakan!”

Pengawal Julela : “Tuan Jenang Perkasa telah menjadi saudagar tersohor di Negeri Bintan , dan ia
juge dekat dengan putri tercantik di Kerajaan Bintan”
Julela : “Ape?!! Aku tak terime, dia aku usir agar melarat dan memohon, bukannya
menjadi sukses. Aku tak peduli, kita susul dia ke Kerajaan Bintan tu”
Pengawal Julela : “Baik Tuan ku”

Julela dan pengawalnya tiba di Pulau Bintan. Ia melihat Pandan Berduri dan Ilalang Wangsa serta
para Inang sedang dalam perjalanan pulang dari pasar menuju istana.

Julela : “Elok nian gadis tu “

Pengawal Julela : “Mereke tulah putri Kerajaan Bintan ni tuanku, salah satu diantara mereka ada
kekasih Tuan Jenang Perkasa”

Julela : “Mari kite ikuti die orang”

Julela mengikuti Ilalang Wangsa dan Pandan Berduri. Melihat kecantikan Pandan Berduri Julela pun
jatuh hati. Sementara itu, perlakuan kasar Ilalang Wangsa kepada Pandan Berduri pun menjadi tiada
tara. Ia memperlakukan Pandan seperti dayang .
Pada hari itu....

Ilalang Wangsa : “Pandan, kau cuci semua pakaian mahal aku ni, jangan ade yang tak bersih,
jangan pula koyak. Aku tak nak pakaian ni engkau rusakkan, cukup hati ku saje
yang kau sakiti”
Pandan Berduri : (Tersenyum hangat) “Jika mencuci ini akan membuat mu senang aku akan
melakukannya”
Inang Prima : “Tuan putri, engkau jangan jadi orang baik sangat, semakin mudah putri Ilalang
Wangsa ku ni tindas engkau, HAHA”
Inang Fitri : “Ape hak kau bicara macam tu pade Putri kerajaan, kau hanyalah dayang, tak de
beda dengan pelayan”
Inang Beti : “Sudah Fitri, tak usah urus prima tu, jom lah kite bantu putri kite ni”

Ilalang Wangsa : “Aku suruh Pandan je, bukan kalian serta juge! Kalian ikut aku ke atas! Dan kau
Pandan, sebelum senje pakaian tu sudah harus kering dan bersih”

KELOMPOK 2 9
Drama Rakyat Melayu Riau

Pandan Berduri : “Baiklah Ilalang Wangsa”

Saat Ilalang Wangsa berbalik, ia tersadar kalau ada yang sedang mengawasi dari balik semak. Namun
ia berpura-pura tidak tau dan terus jalan.

Ilalang Wangsa : “Baiklah para inang kalian boleh pergi, tapi kalau sampai aku tengok kalian orang
bantu pandan, aku akan buat perhitungan same kalian orang, paham!?”

Inang Beti&Fitri : “Baik tuan putri”

Setelah para inang pergi, Ilalang Wangsa dan Inang Prima menujuk ke semak-semak dan mendapati
Julela yang sedan mengintip Pandan Berduri mencuci.

Ilalang Wangsa : “Hei” (menepuk pundak julela) “Apa yang abang liat tu? Oh...Pandan Berduri”

Julela : “Kau tau die ke?”

Ilalang Wangsa : “Iye aku tau, die tu saudari tiri aku lah. Abang suke dengan die ke?”

Julela : “Iye, dia begitu elok”

Ilalang Wangsa : (Jengkel) “Ihh.... , selalu saje die..”

Julela : “Kenape dek?”

Ilalang Wangsa : “Macem mana kalau aku bantu abang dekatin dia?”

Julela : “Engkau bise ke bantu aku?”

Ilalang Wngsa : “Iye, tapi dengan satu syarat.” (berbisik ) “Abang culik die”

Julela : “Mengape harus menculik? Tak bise keh dengan cara yang wajar ?”

Ilalang wangsa : “Die akan ditunang kan dengan Bang Jenang, jika itu terjadi bahkan dewa langit
pun tak bise memisahkannye. Jika abang culik dia, aku akan meminta ayah untuk
menunangkan ku dengan Bang Jenang, dan menikah dengannye . Dengan begitu
mereka tak bise bersatu, dan abang bise dapatkan die”
Julela :“Iye juge”

Ilalang Wangsa : “Esok aku akan perkenal kan abang dengan die”

Julela : “Baiklah kalau begitu”

KEESOKAN HARI NYA...

Ilalang Wangsa : “Pandan sini kau sekejap”

Pandan Berduri : “Iye ade ape?”

Ilalang Wangsa : “Aku nak perkenalkan kau dengan kawan aku. Die ni raja kerajaan seberang”

Pandan Berduri : “Perkenalkan saye Pandan Berduri”

KELOMPOK 2 10
Drama Rakyat Melayu Riau

Julela : “Nama mu indah, seindah wajah mu”

Pandan Berduri : “Oh terima kasih lah tuan”

Julela : “Aku jatuh cinte dengan kecantikan engkau”

Pandan Berduri : “Cinte bukan lah karna fisk tuan, cinte karene hati, bukan keterpaksaan”

Julela : “Haha .. kau sangat bijak, aku semakin suke”

Ilalang wangsa : “Baiklah aku pergi dulu, mak dah panggil aku tu”

Ilalang Wangsa meninggal kan mereka, dan Julela membawa Pandan ke semak. Disemak itu telah
menunggu 2 pengawal yang siap menculik Pandan.

Pandan Berduri : (Terkejut) “Hei siape kau orang! Lepas kan saye, lepaskan, tolong!! tolong!!”

Pandan di bekap dan pingsan.

Julela : “Maafkan abang, abang lakukan ni karena abang cinte dengan engkau, dan ingin
Jenang terpuruk”

Sementara itu....

Ilalang Wangsa : “Ayah aku cinte sangat dengan Bang Jenang, tolong lah jodoh kan kami ayah”

Batin Lagoi : “Ape maksud engkau, Jenang itu kekasih adikmu”

Ilalang Wangsa : “Dari kami kecil sampai sekarang, ayah selalu mengutamakan Pandan, semua
yang Pandan inginkan ayah penuhi, tapi aku? Jika mak tak de, aku tak kan pernah
dapat ape-ape”
Penasehat : “Maafkan saye tuan ku, yang dikatakan putri Ilalang benar. Lagi pule, Putri
Pandan tak dapat menikah jika putri Ilalang tidak menikah”
Batin Lagoi : “Aku paham. Tapi apakah Pandan akan rela?”

Ilalang Wangsa : “Die pernah cakap, jika itu membuat ku bahagia maka ia akan senang. Apelagi
yang buat ayah bimbang?”

Batin Lagoi : “Baiklah kalau begitu, panggil lah jenang menghadap ku”

Jenang dipanggil ke istana dan ...

Jenang perkasa : “Maaf tuanku, aku hanya cinte dengan dek Pandan. Dan kalaupun harus
menunggu, aku akan menunggu. Aku tak ingin berpisah jika bukan mati atau
Pandan sendiri yang meminta.”

Ilalang Wangsa : “Pandan akan setuju, dia sayang sama aku”

KELOMPOK 2 11
Drama Rakyat Melayu Riau

Jenang Perkasa : “Baiklah jika begitu, biar kan aku mendengar nya dari bibir Pandan langsung”

Ilalang Wangsa tersentak. Dia bingung dan tak tau apa yang harus dilakukan. Mendengar pernyataan
Jenang, Batin Legoi pun meminta Inang menjempt Pandan.

Batin Lagoi : “Baiklah, kau orang jemput Pandan kemari”

Inang Fitri : “Maaf tuanku, kami tak dapat temukan putri di bilik nye ataupun diseluruh istana”

Inang Beti : “Saye nampak putri terakhir kali bersame putri Ilalang Wangsa tuanku”

Batin Lagoi : “Ape?!! Pandan menghilang? Ilalang, dimane Pandan?!”

Jenang perkasa : “Saye akan mencarinya tuanku”

Jenang mencari kepelosok negeri. Dan pada saat dipinggir pantai ia melihat bunga baju milik Pandan
Berduri. Ia yakin bahwa Pandan diculik dan dibawa kabur ke negeri seberang.

Jenang Perkasa berlayar ke negeri seberang untuk mencari Pandan Berduri. Dan Ilalang Wangsa
tampak cemas diruangannya.
Sementara itu...

Pandan Berduri : “Lepaskan saye. Apa yang nak engkau buat! Lepaskan saye!”

Julela : “Aku cinte engkau, paham tu?!

Jenang lalu datang, dan terlibat perkelahian dengan Julela. Perkelahian itu dimenangkan oleh Jenang.
Lalu Pandan pun dibawa berlayar pulang kembali ke Bintan. Wajah nya masih terlihat syok berat.

Jenang Perkasa : “Maaf kan abang tak bise jage engkau”

Pandan Berduri : “Tak ape bang, yang penting aku sudah selamat”

Di istana Bintan...

Ilalang Wangsa : “Maaf kan kebodohan ku ayah, aku berjanji tak akan mengulangnya”

Saliamah : “Maaf kan lah putri mu bang, die anak muda yang dimabuk cinta dan telah
dibutakan oleh perasaannya”
Batin Lagoi : “Hanya Pandan yang dapat menjawab. Kau seharusnya meminta maaf kepada
Pandan, dan memohon ampun padanye”

Tanpa diketahui, Pandan berada di depan pintu rumah nya, dengan pandangan kecewa mendengar
semuanya.

KELOMPOK 2 12
Drama Rakyat Melayu Riau

Pandan Berduri : “Aku telah memaafkan kamu Ilalang, tapi aku tak nak melihat wajah mu lagi.
Pergilah dari hadapan ku”
Penasehat : “Sebaiknye putri Ilalang dikirimkan ke Pulau Jawa dan menerime pelajaran agar ia
dapat belajar dari kesalahannye”
Saliamah : “Baiklah lah jika begitu, aku akan ikut dengan putri ku “

Batin Lagoi : “Jika itu yang terbaik, maka aku akan mengirim kalian berdue ke Pulau Jawa. Dan
kalian dapat kembali setelah merenungi dose kalian”

Sejak saat itu kerajaan Migat jatuh dan kalah dalam perang. Putri Pandan Berduri hidup bahagia di
Kerajaan Bintan bersama ayah juga kekasih hatinya.

TAMAT....

KELOMPOK 2 13

You might also like