Professional Documents
Culture Documents
NCP Marasmus
NCP Marasmus
NCP
KEK
DISUSUN OLEH :
2. Seorang anak bernama YM, perempuan berusia 1,6 tahun, beragama Islam,
memiliki BB 8,2 kg kg, PB 68 cm. MRS pd tgl 1 April 2005 dirawat diruang anak
kelas III. MRS karena di rujuk dari puskesmas dengan diagnose Marasmus.
Sebelumnya kakak pasien juga pernah menderita penyakit yang sama pada usia
1 tahun, dan sekarang telah berusia 4 tahun. Tidak ada riwayat penyakit yg
sama dlm keluarga pasien. Hasil anamnese riwayat gizi : diketahui frekuensi
makan pasien ≥ 1x/hr, tetapi jumlahnya hanya 2-3 sendok per sekali makan.
Sejak usia 2 bulan anak mulai diberikan pisang kerik dan nasi lembik, anak tsb
juga me sesekali mengkonsumsi biskuit. Saat lahir berat badannya tidak
diketahui karena lahir dirumah dengan bantuan seorang dukun. Berat badan
terus berkurang sejak MJ berusia 8 bulan. Hasil anamnese gizi : mendapatkan
ASI hingga usia 6 bulan setelah itu berhenti karena ASI ibu yang semakin
berkurang dan hilang samasekali pada usia YM memasuki 9 bulan. Sejak usia 5
bulan YM juga diperkenalkan dengan makanan keluarga, yakni nasi 2-3x/hari (@
20 gr/kali makan), kerupuk, dan kecap, kadang-kadang dengan tempe atau tahu
(@ 15 gr/kali makan). Perubahan BB (+), tidak ada nafsu makan sejak MRS,
muntah (+), diare (+), sejak MRS, terlihat cengeng dan rewel, lemah, turgor kulit
2 detik, Hasil recall 24 jam diketahui pasien mendapatkan Modisco ½ sebanyak
6 kali/hari (@ 200 cc) melalui oral dan NGT. Energi 757,23 kkal, protein 7,4 gr,
lemak 19,23 gr, KH 97,26 gr, Cairan 600 Pemeriksaan cc. Pemeriksaan
laboratorium terakhir menunjukkan : Hb 10,3 gr/dl, Leukosit 12.500, Trombosit
cukup, albumin 2,7 gr/dl. Hasil pemeriksaan fisik : KU lemah, CM, wajah terlihat
kusam, kulit terutama bagian pantat terlihat hipotrofi. Pemeriksaan klinis : C, RR
30x/m, nadi 124x/menit. YM adalah anak ke 2 dari 2 bersaudara. AyahTensi
108/80 mmHg, suhu 38, bekerja sebagai pemulung dan ibu buruh cuci. dengan
penghasilan keluarga Rp. 15.000/hari. Susun NCP !
NUTRITION CARE PROCESS
A. Identitas pasien
Nama : YM.
Umur : 1,6 tahun
Sex : Perempuan
Tgl MRS : 1 april 2005
Alamat : tidak diketahui
Diagnosa medis : marasmus
Agama : islam
Penghasilan keluarga : 15 Rp/hari
a. Keluhan utama
- Perubahan BB
- Tidak ada nafsu makan
- Muntah
- Diare
- Cengeng dan rewel
- Lemah
- Turgor kulit 2 detik
b. Antropometri (A)
TB : 68 cm
BB : 8,2 kg
IMT = 2n(thun) + 8 = 1,6 + 8 = 9,6
Jadi, status gizi dari anak tersebut adalah Kurang gizi
c. Pemeriksaan labolatorium
- HB : 10,3 gr/dl
- leukosit : 12.500
- trombosit : cukup
- albumin : 2,7 gr/dl
d. Pemeriksaan Fisik
- Ku lemah
- CM
- Wajah kusam
- Kulit terutama bagian pantat terlihat hipotrofi
e. Pemeriksaan klinis
- Tensi : 108/80 mmHg
- Suhu : 38º C
- RR : 30x/m
- Nadi : 124x/m
f. Dietary history ( D )
1. Food dietary
Riwayat nutrisi sekarang :
diketahui frekuensi makan pasien ≥ 1x/hr, tetapi jumlahnya
hanya 2-3 sendok per sekali makan.
Hasil recall :
Energi = 757,23 kal
Protein = 7,4 gr
Lemak = 19,23 gr
KH = 97,26 gr.
Riwayat nutrisi dahulu
Sejak usia 2 bulan anak mulai diberikan pisang kerik dan
nasi lembik, anak tsb juga me sesekali mengkonsumsi
biskuit. Saat lahir berat badannya tidak diketahui karena
lahir dirumah dengan bantuan seorang dukun. Berat badan
terus berkurang sejak MJ berusia 8 bulan.
2. Kesadaran gizi
Pasien belum pernah mendapatkan edukasi gizi dan diet khusus
atau informasi gizi terkait penyakitnya yg dideritanya
3. Kegiatan fisik
Dahulu : tidak diketahui
Sekarang : tidak diketahui
g. Lain – lain
1. Sosial atau ekonomi
Ayah bekerja sebagai pemulung
Ibu sebagai buruh cuci dengan penghasilan 15Rp/hari
2. Riwayat penyakit
Riwayat penyakit sekarang : tidak diketahui
Riwayat penyakit dahulu : tidak diketahui
Riwayat penyakit keluarga : Sebelumnya kakak pasien juga
pernah menderita penyakit yang sama pada usia 1 tahun,
dan sekarang telah berusia 4 tahun
3. Riwayat pengobatan
Dahulu : tidak diketahui
Sekarng : tidak diketahui
Identifikasi masalah :
1. Asupan makanan yang kurang terkait dengan pengetahuan gizi yang kurang
2. Kekurangan berat badan berlebih setiap hari karena kurang nya asupan
makanan
3. Jarang mengkonsumsi buah
4. Kekeliruan pola makan
5. Pengetahuan yang kurang dikaitkan dengan pangan dan gizi
6. Kesadaran orang tua ttg pentingnya asupan energy yg baik untuk tubuh
7. Factor ekonomi dan pengetahuan gizi keluarga yang membuat anaknya
terkena marasmus
A. Intervensi diet
1. Tujuan
- Memperbaiki jaringan tubuh dan meningkatkan berat badan hingga
ideal
- Mengupayakan perubahan sikap terhadap gizi seimbang untuk
anak
- Meningkatkan BB hingga mencapai normal
- Meningkatkan nafsu makan
- Mempertahan keseimbangan cairan elektrolit
- Meningkatkan kadar HB agar mencapai normal
2. Syarat
- Memberikan makanan sesuai kebutuhan yaitu E 1130 kal, P 56,5 L
25,1, KH 169,5
- Memberikan makanan porsi kecil tapi sering
- Memberikan makanan cukup vitamin dan mineral
- Memberikan serat yg cukup untuk mencegah konstipasi
- Menghindari pemberian makanan merangsang pencernaan
- Memberikan makanan sumber Fe, seperti telur, daging sapi, ikan,
bayam, kangkung dan kacang hijau.
3. Cara pemesanan
- DRL I
- DER I
4. Perhitungan kebutuhan gizi
TB = 68 cm
BB = 8,2 kg
UMUR= 1,6 tahun
BEE = AMB x FA x FT
= 507,46 x 1,3 x 1,3
= 857,60 kkal
B. Intervensi edukasi
1. Tujuan
- Memberikan pengetahuan yang baik tentang pentingnya makanan
tinggi protein yang baik sebagai agar mengurangi terjadinya
penyakit marasmus dan motivasi agar pasien bisa menyadari
kesalahan dalam ketidaksesuaian pemilihan makanan dan
Kekeliruan pola makan.
2. Materi
3. Isi materi
- Pengertian pola makan menu seimbang
- Bahan makanan yang dilarang/tidak dilarang
- Kebutuhan gizi pasien
- Sasaran : para orang tua
- Metode : konseling/konsultasi
- Alat peraga : leaflet/flipchart
- Waktu : 110 menit
- Tempat : aula puskesmas
Tahap 4 Monitoring dan Evaluasi
A. Monitoring
Adapun masalah yang harus dimonitoring yaitu :
- Memberikan asupan energy dan cairan sesuai dengan kebutuhan
pasien dan daya terima pasien
- Terjadi peningkatan BB pada pasien.
- Meningkatkan pengetahuan pasien dan keluarga mengenai pola
makan yang seimbang dan sesuai dengan kebutuhan pasien
B. Evaluasi
- Status gizi pasien dan simpanan nutrisi optimal serta asupan
energy pasien terpenuhi
- Status gizi kembali normal
- Terjadinya perubahan perilaku pasien dan keluarga terkait
pengetahuan dan pola makan yang seimbang