You are on page 1of 12

SATUAN ACARA PENYULUHAN

PENYULUHAN KESEHATAN PADA KLIEN DAN KELUARGA


TENTANG ELIMINASI URINE DI RUANG ICVCU
RSUD dr. DORIS SYLVANUS
PALANGKA RAYA

OLEH :
ELSHA MARGARETHA
(NIM : 2020.01.14901.016)

YAYASAN EKA HARAP PALANGKA RAYA


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN
PROGRAM STUDI NERS
TAHUN 2020
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Eliminasi Urine


Sub pokok bahasan : Gangguan Eliminasi Pada Pasien
Sasaran : Pasien, Keluarga Dan Pengunjung Ruang ICVCU
Waktu : 20 Menit
Hari/tanggal : Jumat 04 Desember 2020
Tempat : Di Ruang ICVCU RSUD dr. Doris Sylvanus
Jam : 09.00 WIB
Penyuluh : Elsha Margaretha

1.1 Tujuan Instruksional Umum


Setelah diberikan penyuluhan selama  20 menit, diharapkan pengetahuan
keluarga klien tentang eliminasi dapat meningkat.

1.2 Tujuan Instruksional Khusus


Setelah dilakukan penyuluhan keluarga klien dapat :
1.2.1 Menjelaskan apa itu eliminasi
1.2.2 Menjelaskan tentang hal-hal apa saja yang dapat menimbulkan gangguan
pada eliminasi urine
1.2.3 Menjelaskan masalah-masalah tentang gangguan pada eliminasi urine
1.2.4 Menjelaskan pencegahan masalah-masalah tentang gangguan eliminasi
urine

1.3 Metode
Metode yang digunakan pada penyuluhan kesehatan ini adalah :
1.3.1 Ceramah
1.3.2 Tanya jawab

1.4 Media
1.4.1 Satuan acara penyuluhan eliminasi
1.4.2 Leaflet tentang eliminasi
1.6 Kegiatan Penyuluhan
No Waktu Kegiatan penyuluhan Metode
1 2 menit Pembukaan :
1) Membuka kegiatan dengan
mengucapkan salam.
2) Memperkenalkan diri Ceramah
3) Menjelaskan tujuan
penyuluhan
4) Menyebutkan materi yang
akan diberikan
2 10 menit Pelaksanaan :
1) Menjelaskan tentang
pengertian eliminasi
2) Menjelaskan tentang
penyebab gangguan eliminasi Ceramah
3) Menjelaskan pencegahan
masalah-masalah tentang
gangguan eliminasi urine
4) Menjelaskan hal-hal yang
berhubungan dengan
pencegahan terjadinya
gangguan eliminasi urine
3 5 menit Evaluasi :
Memberi kesempatan klien atau Diskusi & Tanya
keluarga untuk bertanya jawab

4 3 menit Terminasi :
1. Mengucapkan terima kasih
atas peran serta pasien dan Ceramah
pengunjung di ruang ICVCU
2. Mengucapkan salam penutup

1.7 Evaluasi
1.7.1 Evaluasi Struktural
1.7.1.1 Tempat dan alat sesuai rencana
1.7.1.2 Peran dan tugas sesuai rencana
1.7.1.3 Setting tempat sesuai dengan rencana
1.7.1.4 Evaluasi Proses
1.7.1.5 Selama kegiatan semua peserta dapat mengikuti seluruh kegiatan
1.7.1.6 Selama kegiatan semua peserta aktif
1.7.2 Evaluasi Hasil
1.7.2.1 Peserta dapat mengetahui tentang pengertian eliminasi
1.7.2.2 Peserta dapat mengetahui tentang penyebab gangguan eliminasi
1.7.2.3 Peserta dapat mengetahui tentang masalah-masalah gangguan eliminasi
urine
1.7.2.4 Peserta dapat mengetahui bagaimana pencegahan terjadinya gangguan
eliminasi urine
MATERI PENYULUHAN
ELIMINASI

2.1 Pengertian Eliminasi


Eliminasi adalah proses pembuangan sisa metabolisme tubuh baik berupa
urin atau bowel (feses). Miksi adalah proses pengosongan kandung kemih bila
kandung kemih terisi. Sistem tubuh yang berperan dalam terjadinya proses
eliminasi urine adalah ginjal, ureter, kandung kemih dan uretra. Proses ini terjadi
dari dua langkah utama yaitu kandung kemih secara progresif terisi sampai
tegangan didindingnya meningkat diatas nilai ambang, yang kemudian
mencetuskan langkah kedua yaitu timbul reflex saraf yang disebut refleks miksi
(refleks berkemih) yang berusaha mengosongkan kandung kemih atau jika ini
gagal, setidak-tidaknya menimbulkan kesadaran akan keinginan untuk berkemih.
Meskipun reflex miksi adalah refleks autonomik medula spinalis, refleks ini bisa
juga dihambat atau ditimbulkan oleh pusat korteks serebri atau batang otak. Pada
saat miksi abdominal berkontraksi meningkatkan kontraksi otot kandung kemih,
biasanya tidak lebih 10 ml urine tersisa dalam kandung kemih yang diusebuturine
residu. Pada eliminasi urine normal sangat tergantung pada individu, biasanya
miksi setelah bekerja, makan atau bangun tidur., Normal miksisehari 5 kali
(Brunner & Suddarth. 2012).
Defekasi adalah pengeluaran feses dari anus dan rektum. Hal ini juga
disebut bowel movement. Frekuensi defekasi pada setiap orang sangat bervariasi
dari beberapa kali perhari sampai 2 atau 3 kali perminggu. Banyaknya feses juga
bervariasi setiap orang. Ketika gelombang peristaltik mendorong feses kedalam
kolon sigmoid dan rektum, saraf sensoris dalam rektum dirangsang dan individu
menjadi sadar terhadap kebutuhan untuk defekasi. Eliminasi yang teratur dari sisa-
sisa produksi usus penting untuk fungsi tubuh yang normal. Perubahan pada
eliminasi dapat menyebabkan masalah pada gastrointestinal dan bagian tubuh
yang lain. Karena fungsi usus tergantung pada keseimbangan beberapa faktor,
pola eliminasi dan kebiasaan masing-masing orang berbeda. Klien sering meminta
pertolongan dari perawat untuk memelihara kebiasaan eliminasi yang normal.
Keadaan sakit dapat menghindari mereka sesuai dengan program yang teratur.
Mereka menjadi tidak mempunyai kemampuan fisik untuk menggunakan fasilitas
toilet yang normal, lingkungan rumah bisa menghadirkan hambatan untuk klien
dengan perubahan mobilitas, perubahan kebutuhan peralatan kamar mandi. Untuk
menangani masalah eliminasi klien, perawatan harus mengerti proses eliminasi
yang normal dan faktor-faktor yang mempengaruhi eliminasi (Septiawan, Catur E.
2014).

2.2 Penyebab Gangguan Eliminasi Urine


Menurut Septiawan (2014) ada beberapa penyebab gangguan pada sistem
eliminasi adalah sebagai berikut :
2.2.1 Diet Dan Asupan
Jumlah dan tipe makanan mempengeruhi pengeluaran cairan urine, seperti
protein dan sodium mempengaruhi jumlah urine yang keluar
2.2.2 Respon Keinginan Untuk Berkemih
Kebiasaan mengabaikan respon awal untuk berkemih dan hanya pada
akhir keinginan berkemih menjadi lebih kuat, mengakibatkan urine banyak
tertahan dikandung kemih, sehingga kapasitas kandung kemih lebih dari
normal.
2.2.3 Gaya Hidup
Ketersediaan fasilitas toilet atau kamar mandi dapat mempengaruhi
eliminasi urine
2.2.4 Stres Psikologis
Meningkatnya stress seseorang dapat meningkatkan frekuensi keinginan
berkemih
2.2.5 Tingkat Aktivitas
Aktivitas sangat dibutuhkan dalam mempertahankan tonus otot. Eliminasi
urine membutuhkan tonus otot kandung kemih yang baik untuk tonus
sfingter internal dan eksternal
2.2.6 Tingkat Perkembangan
Misalnya pada wanita hamil kapasitas kandung kemihnya menurun karena
tekanan dari fetus (janin)
2.2.7 Kondisi Penyakit
Saat seseorang sakit, produksi urinnya sedikit ini disebabkan oleh
keinginan untuk minum sedikit.

2.3 Masalah-Masalah Dalam Sistem Eliminasi Urine


Menurut Septiawan (2014) masalah-masalah yang terjadi pada sistem
eliminasi urine adalah sebagai berikut :
2.3.1 Retensi Urine
Retensi urine adalah akumulasi urine yang nyata didalam kandung kemih
akibat ketidakmampuan mengosongkan kandung kemih.
2.3.2 Dysuria
Dysuria adalah rasa sakit atau kesulitan pada saat berkemih (miksi)
2.3.3 Polyuria
Polyuria adalah produksi urin yang tidak normal dalam jumlah besar oleh
ginjal, seperti 2500 ml/hari tanpa adanya intake cairan.
2.3.4 Inkontinensia Urine
Inkontinesia urine adalah ketidaksanggupan sementara atau permanen oleh
spingter eksternal untuk mengontrol keluarnya urine dari kandung kemih
2.3.5 Urinari Supresi
Urinary supresi adalah gangguan yang menyebabkan ginjal berhenti
mememproduksi urine secara mendakak.

2.4 Cara Pencegahan Pada Gangguan Eliminasi Urine


Menurut Septiawan (2014) pencegahan secara umum pada gangguan
eliminasi urine adalah sebagai berikut :
2.4.1 Dysuria
1. Hindari menahan buang air kecil
2. Perbanyak minum air putih
3. Kompres hangat
4. Perhatikan minuman dan makanan yang dikonsumsi seperti makanan
yang mengandung pemanis buatan, makanan pedas, asam dan
minuman berkafein (kopi), dan beralkohol
5. Gunakan celana dalam yang longgar
2.4.2 Polyuria
1. Membatasi konsumsi minuman yang berkafein dan beralkohol
2. Mengonsumsi air yang cukup dan tidak berlebihan
3. Tidak mengonsumsi banyak air sebelum tidur
2.4.3 Inkontinensia Urine
1. Latihan otot dasar panggul
2. Latihan buang air kecil
DAFTAR PUSTAKA

Andi Visi Kartika. Retensi Urin. Http://www.jevuska.com/2014/04/19 /retensi-


urine-post-partum

Asuhan Keperawatan Klien dengan Gangguan Eliminasi. Terdapat pada :


http://911medical.blogspot.com/2010/06/asuhan-keperawatan-klien-
dengan- masalah.html
Brunner & Suddarth. 2012. Keperawatan Medikal Bedah Vol 3. enerbit
Kedokteran EGC: Jakarta.
Harnawatiaj. 2010. Konsep Dasar Pemenuhan Kebutuhan Eliminasi Fekal.
Terdapat pada : http://harnawatiaj.wordpress.com/2008/03/14/konsep-
dasar- pemenuhan-kebutuhan-eliminasi-urine/
Septiawan, Catur E. 2014. Perubahan Pada Pola Urinarius. Terdapat pada:
www.kiva.org
Sjamsuhidajat. 2014. Buku Ajar Medikal Bedah. Penerbit Kedokteran EGC:
Jakarta.
Supratman. 2014. askep Klien Dengan Sistem Perkemihan. Penerbit Kedokteran
EGC: Jakarta.
Siregar, c. Trisa , 2014, Kebutuhan Dasar Manusia Eliminasi BAB, Program Studi
Ilmu Keprawatan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara

You might also like