You are on page 1of 12

TUGAS MAKALAH

“REGULASI KEUANGAN PUBLIK”


MATA KULIAH AKUNTANSI SEKTOR PUBLIK
DOSEN PENGAMPU : Yuli Lestari Labangu, S.E., M.Sc.

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 5

1. AGISKA RAMADHANI (B1C121213)

2. AHMAD KHOLIL FAIZUN FAQI (B1C121214)

3. ALIADIN (B1C121215)

4. ALIM RAMADHANI ISFANDY (B1C121216)

5. ANDI ASTRID ANANDA PUTRI (B1C121217)

6. ANDIKA PUTRI CAHYANI BALAKA (B1C121218)

7. ANGGI PUTRI RAMA SARI (B1C121219)

JURUSAN AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS HALUOLEO
2023
DAFTAR ISI

BAB I................................................................................................................................1

PENDAHULUAN............................................................................................................. 1

A. Latar Belakang............................................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah....................................................................................................... 1

C. Tujuan Penulisan......................................................................................................... 1

BAB II.............................................................................................................................. 2
.
PEMBAHASAN................................................................................................................2
.
A. Defenisi Regulasi Keuangan Publik.............................................................................. 2

B. Teknik Penyusunan Regulasi Publik............................................................................. 2

C. Regulasi Dalam Siklus Akuntansi Sektor Publik............................................................. 3

D. Penyusunan Regulasi Publik......................................................................................... 3

E. Review Regulasi Akuntansi Sektor Publik..................................................................... 4

F.Dasar Hukum Keuangan Publik Di Indonesia................................................................. 5

G. Permasalahan Regulasi Keuangan Publik Di Indonesia.................................................. 7

BAB III............................................................................................................................ 8

PENUTUP........................................................................................................................ 8

A. Kesimpulan................................................................................................................. 8

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................ 8
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT., Yang Maha Pengasih Lagi Maha Penyayang kami haturkan puji
syukur atas kehadirat-Nya yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah dan inayah-Nya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul Regulasi Keuangan Publik.

Adapun makalah tentang Regulasi Keuangan Publik telah kami usahakan semaksimal mungkin dengan
bantuan berbagai pihak sehingga dapat memperlancar pembuatan makalah ini untuk itu kami tidak lupa
menyampaikan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam pembuatan
makalah ini.

Namun tidak lepas dari semua itu kami sadar sepenuhnya bahwa ada kekurangan baik dari segi
penyusun bahasanya maupun dari segi lainnya. Oleh karena itu dengan lapang dada dan tangan terbuka
kami membuka selebar-lebarnya bagi pembaca yang ingin memberikan saran dan kritik kepada kami
sehingga kami dapat memperbaiki makalah ini.

Akhirnya penyusun mengharapkan semoga dari makalah tentang Regulasi Keuangan Publik ini dapat
diambil hikmah dan manfaatnya sehingga dapat memberikan inspirasi terhadap pembaca.

Kendari, 18 September 2023

Penyusun
Kelompok 5
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Setiap organisasi publik pasti menghadapi berbagai isu dan permasalahan baik yang berasal
dari luar (lingkungan) maupun dalam organisasi. Karena itu, setiap organisasi publik pasti
mempunyai regulasi publik sebagai wujud kebijakan organisasi dalam menghadapi isu dan
permasalahan yang dihadapinya.

Semua proses yang terangkai mulai dari perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran,
pengadaan barang dan jasa, pelaporan keuangan dan audit perlu adanya regulasi. Sehingga
organisasi publik pun menggunakan regulasi publik sebagai alat untuk memperlancar jalannya
siklus akuntansi sektor publik agar tujuan organisasi dapat tercapai.

Sebuah regulasi publik disusun dan ditetapkan jika solusi alternatif atas suatu permasalahan
telah dapat dirumuskan. Penyusunan dan penetapan regulasi publik juga dilakukan dengan misi
tertentu sebagai wujud komitmen serta langkah organisasi publik menghadapi rumusan solusi
permasalahan yang ada.

B. Rumusan Masalah

1. Apa defenisi regulasi keuangan publik?


2. Bagaimana teknik penyusunan regulasi publik?
3. Dimana letak regulasi dalam siklus akuntansi sektor publik?
4. Bagaimana penyusunan regulasi publik?
5. Bagaimana review regulasi akuntansi sektor publik?
6. Apa dasar hukum keuangan publik di indonesia?
7. Apa permasalahan regulasi keuangan publik di indonesia?

C. Tujuan Penulisan

1. Untuk mengetahui definisi dari regulasi publik.


2. Untuk memahami bagaimana teknik penyusunan regulasi publik.
3. Untuk mengetahui dimana keberadaan regulasi didalam siklus akuntansi sektor publik.
4. Untuk mengetahui bagaimana cara penyusunan regulasi publik.
5. Untuk mengetahui bagaiaman review regulasi akuntansi sektor publik.
6. Untuk mengetahui apa dasar hukum yang melandasi keuangan publik di Indonesia.
7. Untuk mwngetahui apa saja yang merupakan permasalahan regulasi keuangan publik di
Indonesia

1
BAB II
PEMBAHASAN

A. Defenisi Regulasi Keuangan Publik


Regulasi berasal dari bahasa inggris, yaitu regulation atau peraturan. Dalam kamus bahasa indonesia
(Reality Publisher, 2008) kata "peraturan" mengandung arti kaidah yang dibuat untuk mengatur,
petunjuk yang dipakai untuk menata sesuatu dengan aturan, dan ketentuan yang harus dijalankan serta
dipatuhi. Regulasi publik adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses
pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah,partai
politik, yayasan dan lain sebagainya. Jadi keuangan publik adalah ketentuan yang harus dijalankan
dan dipatuhi dalam proses pengelolaan organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat,
pemerintah daerah,partai politik, yayasan dan lain sebagainya pada sector keuangan dan adminsitrasi
keuangan.

B. Teknik Penyusunan Regulasi Publik


Peraturan public disusun dan ditetapkan terkait beberapa hal, yaitu yang pertama, regulasi publik
yang dimulai dengan adanya berbagai isu yang terkait. Kedua ,tindakan yang diambil terkait dengan
isu yang ada adalah berbentuk regulasi atau aturan yang dapat diinterprestasikan sebagai wujud
dukungan penuh organisasi publik. Ketiga, peraturan adalah hasil dari berbagai aspek dan kejadian.

Tahapan dalam penyusunan regulasi publik yaitu sebagai berikut :


1. Pendahuluan, yaitu permasalahan atau tujuan yang ingin dicapai.
2. Mengapa diatur, yaitu regulasi public harus diketahui mengapa regulasi tersebut disusun.
3. Permasalahan dan misi, sebagai wujud komitmen serta langkah organisasi public menghadapi
rumusan solusi permasalahan yang ada.
4. Dengan apa diatur ? setiap permasalahan diatur dengan jenjang regulasi yang sesuai, sehingga
permasalahan tersebut segera dapat disikapi dan ditemukan solusi yang tepat sasaran
5. Bagaimana mengaturnya? substansi regulasi merupakan solusi permasalahan yang ada. Regulasi
publik yang disusun benar-benar merupakan wujud kebijakan organisasi public dalam menghadapi
berbagai permasalahan publik yang ada.
6. Diskusi Musyawarah, yaitu merupakan salah satu tahapan dalam menyusun atau penetapan
regulasi.
7. Catatan, yaitu sebagai dasar penetapan regulasi publik.
Dalam istilah teknik, tahapan penyusunan regulasi public diatur dengan aturan masing-masing
organisasi publik. Aturan tersebut dap mengatur cara penyusunan draft regulasi maupun tahapan mulai
dari penyusunan, pembahasan, analisis, hingga penetapan regulasi.

2
C. Regulasi Dalam Siklus Akuntansi Sektor Publik
Hasil regulasi dari siklus akuntansi sektor publik dapat dilihat pada tabel dibawah ini :

D. Penyusunan Regulasi Publik


Regulasi dalam sektor publik dalah instrumen atura yang secara sah diterapkan oleh organisasi publik
ketika menyelenggarakan perencanaan, penganggaran, realisasi anggaran, pengadaan barang dan jasa,
pelaporan keuangan, audit, serta pertanggungjawaban publik. Perumusan masalah penyusunan regulasi
publik diawali dengan merumuskan masalah yang akan diatur. Salah satu cara untuk menggali
permaslahan ini adalah melakukan penelitian. Untuk masalah publik yang ada dalam masyarakat,
observasi atas objek permasalahan itu harus dilakukan.

Penyusunan regulasi publik


1. Perumusan Masalah, meliputi :
a. Apa masalah publik yang ada?
b. Siapa masyarakat yang perilakunya bermasalah?
c. Siapa aparatpelaksana yang perilakunya bermasalah?
d. Analisis keuntungan dan kerugian atas penerapan regulasi publik?
e. Tindakan apa yang diperlukan untuk mengatasi masalah publik?

3
2. Perumusan Draft Regulasi Publik
Secara sederhana, draft regulasi publik harus dapat menjelaskan siapa organisasi pelaksana
aturan, kewenangan apa yang diberikan padanya, perlu tidaknya memisahkan antara organ
pelaksana peraturan dan organ yang menetapkan sanksi atas ketidakpatuhan, persyaratan apa
yang mengikat organisasi pelaksana, serta apa sanksi yang dapat dijatuhkan kepada aparat
pelaksana jika menyalahgunakan wewenang.
3. Prosedur Pembahasan
Tiga tahap penting dalam pembahasan draft regulasi publik, yaitu dengan lingkup tim teknis
pelaksana organisasi publik (eksekutif). Dengan lembaga legislatif (dewan penasehat, dewan
penyantun, dan lain-lain) dan dengan masyarakat.

4. Pengesahan dan pengundangan


Tahap pengesahan draft regulasi publik yang dilakukan dalam bentuk penandatanganan
naskah oleh pihak organisasi publik (pimpinan organisasi). Kemudian dilakukan anjuran
tahapan sosialisasi regulasi publik, hal ini diperlukan agar terjadi komunikasi hukun antara
regulasi publik dan masyarakat yang harus dipatuhi.

E. Review Regulasi Akuntansi Sektor Publik


"Judicial Review "(hak uji materiil) merupakan kewenangan lembaga peradilan untuk menguji
kesahan dan daya jual produk-produk hukum yang dihasilkan oleh eksekutif, legislatif serta yudikatif
dihadapan konstitusi yang berlaku. Pengujian hakim terhadap produk cabang kekuasaan legislatif, dan
cabang kekuasaan eksekutif adalah konsekuensi dari dianutnya prinsip 'checks and balances',
berdasarkan doktrin pemisahan kekuasaan.

Dalam melakukan proses judical review, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan. Pertama, setelah
mengidentifikasi permasalahan yang ada mengenai regulasi terkait, surat permohonan judical review
dapat diajukan kepada ketua Mahkamah Konstitusi/ Mahkamah Agung Indonesia. Kemudian susun
materi judical review yang telah diajukan. Dalam PERMA No. 1 Tahun 1999 disebutkan bahwa bila
dalam 90 hari setelah putusan diberikan kepada pegugat, maka peraturan per UU batal demi hukum.
Serta seluruh atau sebagian pasal UU bertentangan dengan UUD.

Ada dua alternatif yang dapat ditawarkan untuk perbaikan di kemudian hari, yaitu Alternatif
pertama, segala peraturan atau kelengkapan dari peraturan yang diputuskan tidak konstitusional, maka
akan kehilangan pengaruhnya sejak hari dimana putusan tersebut dibuat. Dengan catatan peraturan
atau kelengkapan darinya sehubungan dengan hukum pidana kehilangan pengaruhnya secara
retroaktif.

4
Alternatif kedua, dapat diberikan kewenangan bagi MA ataupun MK nantinya untuk memtuskan
dampak atas masing-masing putusan, apakah berdampak terhadap peraturan yang timbul sejak
pencabutan dilakukan (ex nunc) atau berdampak retroaktif (ex tunc).

F. Dasar Hukum Keuangan Publik Di Indonesia


1. Dasar Hukum Keuangan Negara

Keuangan Negara dapat diinterpretasikan sebagai pelaksanaan hak dan kewajiban warga yang
di nilai dengan uang, dalam kerangka tata penyelenggaraan pemerintah.

Tabel: Hak dan Kewajiban Negara (Bastian, 2010)

Dalam UUD 1945 Amandemen VI secara khusus diatur mengenai Keuangan yaitu pada bab VIII
pasal 23 yang berbunyi sebagai berikut:
a. Anggaran pendapatan dan belanja Negara sebagai wujud dari pengelolaan keuangan Negara
ditetapkan setiap tahun dengan undang-undang dan dilaksanakan secara terbuka secara
bertanggung jawab untuk sebesar sebesarnya kemakmuran masyarakat.
b. Rancangan Undang-Undang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara diajukan oleh
Presiden untuk dibahas bersama Dewan Perwakilan Rakyat dengan memperhatikan
pertimbangan DPD.
c. Apabila Dewan Perwakilan Rakyat tidak menyetujui rancangan Anggaran Pendapatan dan
Belanja yang diusulkan oleh presiden, pemerintah menjalankan anggaran pendapatan dan
belanja Negara tahun lalu.

5
Terdapat tiga Undang-undang yang digunakan untuk penerapannya, yaitu :
1. UU No. 17 Tahun 2003 Tentang Keuangan Negara
Mengatur mengenai semua hak dan kewajiban Negara mengenai keuangan dan pengelolaan
kekayaan Negara, juga mengatur penyusunan APBD dan penyusunan anggaran
kementrian/lembaga Negara (Andayani, 2007).

2. UU No.1 Tahun 2004 Tentang Perbendaharaan Negara


Mengatur penggunaan anggaran atau pengguna barang, bahwa undang-undang ini mengatur
tentang pengelolaan keuangan Negara yang meliputi pengelolaan uang, utang, piutang,
pengelolaan investasi pemerintah dan pengelolaan keuangan badan layanan
hukum(Andayani, 2007).

3. UU No. 15 Tahun 2004 Tentang Pemeriksaan Pengelolaan Dan Tanggung jawab Keuangan
Negara
Mengatur tentang pemeriksaan pengelolaan dan tanggung jawab keuangan. Negara yang
dilaksanakan oleh BPK. BPK menyampaikan laporan hasil pemeriksaan atas laporan
keuangan kepada DPR dan DPD. Sedangkan laporan keuangan pemerintah daerah
disampaikan kepada DPRD. (Andayani, 2007)

2. Dasar Hukum Keuangan Daerah


Pembangunan daerah sebagai bagian integral dari pembangunan nasional didasari pada prinsip
otonomi daerah dalam pengelolaan sumber daya. Prinsip otonomi daerah memberikan kewenangan
yang luas dan tanggungjawabnya pada pemerintahan daerah secara proporsional. Dalam rangka
penyelenggaraan Daerah Otonom, dijelaskan dalam Pasal 64 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974,
tentang fungsi penyusunan APBD.

3. Dasar Hukum Keuangan Organisasi Publik Lainnya


Ada beberapa UU ataustandar yang mengaturnya, yaitu :
● PSAK No. 45 tentang Organisasi Nirlaba
● UU No. 16 Tahun 2001 tentang Yayasan
● UU No. 2 Tahun 2008 tentang Partai Politik
● PP No. 29 Tahun 2005 tentang Bantuan Keuangan kepada Partai Politik

6
G. Permasalahan Regulasi Keuangan Publik Di Indonesia
Permasalahan regulasi keuangan publik di Indonesia yaitu :
1. Regulasi yang berfokus pada manajemen
Regulasi public mengatur seluruh proses pengelolaan organisasi publik. Selain itu juga harus
berfokus pada tujuan pencapaian organisasi public yaitu kesejahteraan publik.

2. Regulasi belum bersifat teknik


Banyak regulas ipublik di indonesia yang tersusun dengan sangat baik untuk tujuan kesejahteraan
publik. Namun, banyak diantaranya tidak dapat diaplikasikan dalam masyarakat.

3. Perbedaan interpretasi antara undang-undang dan regulasi di bawahnya


Salah satu permasalahan regulasi di Indonesia adalah perbedaan interpretasi antara undang-undang
dan regulasi dibawahnya. Dalam banyak kajian, beberapa ayat atau pasal dari undang-undang atau
regulasi terkait sering menimbulkan berbagai interpretasi yang berbeda dalam melaksanakannya.

4. Pelaksanaan regulasi yang bersifat transisi berdampak pemborosan anggaran


Saat ini, banyak regulasi yang bersifat transisi telah dilaksanakan secara bertahap dan
membutuhkan kapasitas tertentu untuk melaksanakannya. Hal ini akan mempengaruhi anggaran yang
senantiasa meningkat dan cenderung boros.

5. Pelaksanaan regulasi tanpa sanksi


Sanksi adalah hukuman jika organisasi public tidak melaksanakan regulasi tersebut. Dengan tidak
adanya sanksi, organisasi akan seenaknya melaksanakan atau tidak melaksanakan regulasi tersebut.
Sanksi terhadap organisasi yang tidak melaksanakan regulasi hendaknya dicantumkan dalam setiap
regulasi publik.

7
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Regulasi public adalah ketentuan yang harus dijalankan dan dipatuhi dalam proses pengelolaan
organisasi publik, baik pada organisasi pemerintah pusat, pemerintah daerah, partai politik,
yayasan, LSM, organisasi keagamaan tempat peribadatan, maupun organisasi social masyarakat
lainnya.

Peraturan public disusun dan ditetapkan terkait beberapa hal, yaitu yang pertama, regulasi publik
yang dimulai dengan adanya berbagai isu yang terkait. Kedua, tindakan yang diambil terkait
dengan isu yang ada adalah berbentuk regulasi atau aturan yang dapat diinterprestasikan sebagai
wujud dukungan penuhorganisasi publik. Ketiga, peraturan adalah hasil dari berbagai aspek dan
kejadian

8
DAFTAR PUSTAKA

Deddi Nordiawan, 2010, Akuntansi Sektor Publik, Penerbit Salemba Empat, Jakarta.
Indra Bastian, 2010, Akuntansi Sektor Publik: Suatu Pengantar, Penerbit Erlangga, Jakarta.
Mardiasmo, 2009, Akuntansi Sektor Publik, Edisi Pertama, Penerbit Andi Offset, Yogyakarta.
Royan, 2014, "Akuntansi Sektor Publik", Diakses pada 5 September 2016,
http://royanmakalah.blogspot.co.id
Naldo jauhari, 2015, "Akuntansi Sektor Publik", Diakses pada 6 September
http://naldojauhari.blogspot.co.id
Nia, 2013, "Akuntansi Sektor Publik", Diakses pada 6 September 2016,

You might also like