Professional Documents
Culture Documents
PEMBAHASAN
Menurut konsep Suryamentaran, bahwa mawas diri adalah sebagai cara latihan
Milah Mlahake (memilah-milah) rasa sendiri dengan rasa orang lain untuk meningkatkan
kemampuan menghayati rasa orang lain sebagai manifestasi tercapainya pertumbuhan
dan perkembangan kepribadian yang sehat dan sejahtera. Hasil penelitian Yosshimich
mendapati bahwa pemahaman diri melalui tahapan mawas diri mampu menunjukkan
bahwa pada diri seseorang ada elemen kunci yang sangat menentukan bahagia tidaknya
seseorang. elemen ini adalah elemen yang selalu stabil, tenang, serta damai, dan elemen-
elemen yang berubah- ubah, senantiasa berubah serta selalu berusaha menuruti
keinginannya sendiri, terutama yang berhubungan dengan semat, drajat, dan kramat.
Jika digabungkan, Self Awareness (kesadaran diri) adalah wawasan kedalam atau
wawasan mengenai alasan-alasan dari tingkah laku sendiri, pemahaman diri sendiri. Self
Awareness pada umumnya dimaknai sebagai kondisi tahu atau sadar pada diri sendiri
dalam pengertian yang mempunyai obyek secara relatif tetapi membuka dan menerima
penilaian dari kebenaran sifat individu.
Kesadaran diri atau (self-awareness) di yakini merupan satu dari sekian kunci
keberhasilan hidup. salah satu defensi dari self-awareness menyebutkan, ada 3 hal
yang harus di kenali dan di sadari sepenuhnya.
Analisa diri perawat adalah kemampuan perawat dalam menilai aspek-aspek yang
dimiliki dalam dirinya agar dapat melakukan kemampuan diri secara therapeutic kepada
klien. Salah satu aspek analisa kesadaran diri perawat dalam komunikasi therapeutic
adalah eksplorasi perasaan.
Eksplorasi adalah tehnik untuk menggali perasaan pikiran dan pengalaman klien.
Hal ini penting dilakukan karena banyak klien menyimpan rahasia batin, menutup diri
atau tidak mampu mengemukakan pendapatnya. Dengan tehnik ini memungkinkan klien
untuk bebas berbicara tanpa rasa takut, tertekan dan terancam.
Eksplorasi bertujuan untuk mencari atau menggali lebih jauh atau lebih dalam
masalah yang dialami klien (Antai-Otong dalam Suriyani, 2005) tehnik ini bermanfaat
pada tahap kerja untuk mendapatkan gambaran yang detail tentang masalah yang dialami
klien terdapat 3 jenis tehnik eksplorasi yaitu :
1) Eksplorasi perasaan, yaitu tehnik untuk menggali perasaan klien yang tersimpan.
Contoh: “Bisakah anda menjelaskan apa perasaan bingung yang dimaksudkan...”
2) Eksplorasi pikiran, yaitu tehnik untuk menggali ide, pikiran, dan pendapat klien.
Contoh: “saya yakin anda dapat menjelaskan lebih lanjut ide anda tentang sekolah
sambil bekerja”
3) Eksplorasi pengalaman, yaitu keterampilan atau tehnik untuk menggali pengalaman-
pengalaman klien. Contoh: " saya terkesan dengan pengalaman yang anda lalui,
namun saya ingin memahami lebih jauh tentang pengalaman tersebut dan
pengaruhnya terhadap pendidikan anda”
Agar perawat dapat berperan efektif dan therapeutic, ia harus menganalisa dirinya
melalui eksplorasi perasaan. Seluruh prilaku dan pesan yang disampaikan perawat (verbal
dan non verbal) hendaknya bertujuan therapeutic untuk klien.dengan mengenal dan
menerima diri sendiri, perawat akan mampu mengenal dan menerima keunikan
klien.analisa hubungan antara perawat dan klien perlu dilakukan untuk evaluasi
perkembangan huibungan dan menentukan tehnik dan keterampilan yang tepat dalam
setiap tahap untuk mengatasi masalah klien dengan prinsip disini dan saat ini (here and
now).
Sebagai perawat, kita perlu terbuka dan sadar terhadap perasaan kita dan
mengontrolnya agar kita dapat menggunakan diri kita secara therapeutic. Jika perawat
terbuka pada perasaannya maka ia akan mendapatkan dua informasi penting, yaitu
bagaimana responnya pada klien dan bagaimana penampilannya pada klien sehingga
pada saat berbicara dengan klien, perawat harus menyadari responnya dan mengontrol
penampilannya.bagaimana perasaan perawat terhadap proses interaksi berpengaruh
terhadap respon dan penampilannya yang pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
perasaan klien (Stuart, GW, 1998).
Seorang perawat yang merasa cemas pada saat interaksi akan tampak pada
ekspresi wajah dan prilakunya. Kecemasan perawat ini akan membuat klien merasa tidak
nyaman dan karena adanya untuk pemindahan perasaan (transfer feeling ) mungkin klien
juga akan menjadi cemas dan hal ini akan mempengaruhi interaksi secara keseluruhan.
Perasaan perawat merupakan tujuan penting dalam membantu pasien perasaan
merupakan tolak ukur untuk umpan balik dan hubungan dengan orang lain,membantu
orang lain.perawat akan menggunakan perasaan-perasaanya, kurang memperhatikan
kebutuhan pasien, tidak menepati janji sehingga pasien mengalami kemunduran, distress
sehingga pasien tidak mau menemui, marah karena pasien banyak permintaan atau
manipulasi dan kekuatan karena pasien terlalu tergantung pada perawat. Perawat harus
terbuka akan perasaan pasien dan bagaimana perawat mengerti akan pasien serta
bagaimana pendekatan dengan pasien. Perasaan perawat adalah petunjuk tentang
kemungkinan nilai dari masalah pasien.
C. Kemampuan Menjadi Model
Menurut Fuad Nashori mengutip Cohen yaitu ada tiga ciri altruisme, yaitu :
1) Empati
Empati adalah kemampuan untuk merasakan perasaan yang dialami oleh orang lain.
2) Keinginan memberi
Keinginan untuk memberi adalah maksud hati untuk memenuhi kebutuhan orang lain.
3) Sukarela
Sukarrela adalah apa yang diberikan itu semata-mata untuk orang lain, tidak ada
kemungkinan untuk memperoleh imbalan.
E. Etika Dan Tanggung Jawab
Istilah etik mempunyai beberapa arti yang dapat mengacu kepada: pembelajaran
moral, praktik atau kepercayaan grup tertentu (etik perawat, etik kedokteran), atau
standar