You are on page 1of 15

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Indera manusia yang berupa mata, hidung, telinga, lidah,
dan kulit merupakan indera yang digunakan setiap harinya untuk
menanggapi rangsangan dari luar. Sehingga, perlu bagi kita mempelajari
bagian-bagian apa saja yang ada di dalam indera tersebut, selain itu
penting juga mengetahui apa saja gangguan yang sering terjadi dan
cara mengatasi indera yang bermasalah. Indera manusia adalah
anugerah Tuhan yang harus dijaga dengan baik, agar tetap bias
menjalankan fungsi-fungsinya dengan baik. Indera manusia mampu
peka atau menanggapi rangsangan karena memiliki bagian-bagian
tertentu. Namun, jika suatu saat indera tersebut tidak bias menanggapi
rangsangan dengan baik berarti sedang ada gangguan. Gangguan tersebut
dapat disebabkan karena faktor usia maupun faktor dari luar. Mata
adalah indera yang mampu menanggapi rangsang cahaya. Hidung dapat
menanggapi rangsang bau atau mencium aroma. Telinga menanggapi
rangsangan berupa suara sehingga manusia dapat mendengar. Lidah
merupakan indera pengecap yang dapat merasakan rasa makanan yang
dikonsumsi manusia. Sedangkan kulit mampu menanggapi rangsang berupa
rasa sakit, suhu panas atau dingin, dan tekstur kasar atau halus.

1.2 Rumusan Masalah


Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan rumusan
masalah sebagai berikut:
1. Apa saja bagian- bagian, cara kerja indera penglihat
2. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, indera pendengar
3. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, indera pengecap
4. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, indera pembau
5. Apa saja bagian- bagian, cara kerja, indera peraba

1
1.3 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagian-bagian cara kerja indera penglihat
2. Untuk mengetahui bagian-bagian cara kerja indera,indera pendengar
3. Untuk mengetahui bagian-bagian cara kerja indera pengecap
4. Untuk mengetahui cara kerja indera pembau
5. Untuk mengetahui cara kerja indera peraba

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Indera Penglihatan (Mata)


Mata adalah indra penglihat. Mata berfungsi untuk menerima
rangsangan berupa cahaya. Bentuk bola mata bulat seperti bola pingpong.
Diameternya lebih kurang 2 cm. Sebagian besar terletak didalam rongga
tengkorak.
1. Bagian-bagian mata
Bagian yang melindungi mata adalah:
a. Kelopak mata, berupa kulit tipis yang berfungsi untuk melindungi
mata dari debu atau sentuhan benda.
b. Bulu mata berfungsi untuk melindungi mata dari cahaya yang terlalu
menyilaukan.
c. Alis berfungsi untuk melindungi mata dari aliran keringat dan air
hujan.
Air mata yang dihasilkan oleh kelenjar mata, untuk menjaga
kelembapan mata, dan membersihkan mata dari debu, dan bakteri.
Dinding bola mata terdiri dari tiga lapis, yaitu:
1) Sklera
Sklera adalah lapisan terluar, keras dan berwarna putih (putih mata).
Fungsi lapisan ini yaitu untuk melindungi bola mata. Sklera terdiri
dari konjungtiva dan kornea. Konjungtiva berfungsi untuk menjaga
kelembapan mata.
2) Koroid
Koroid merupakan lapisan kedua, mengandung banyak pembuluh
darah dan berfungsi untuk memberi/mensuplai makanan pada mata.
Pada lapisan koroid terdapat iris, pupil dan lensa mata.
3) Retina
Retina adalah selapis tipis sel yang terletak pada bagian belakang
bola mata vertebrata dan cephalopoda. Retina merupakan bagian

3
mata yang mengubah cahaya menjadi sinyal saraf. Retina memiliki
sel fotoreseptor (“rods” dan “cones”) yang menerima cahaya. Sinyal
yang dihasilkan kemudian mengalami proses rumit yang dilakukan
oleh neuron retina yang lain, dan diubah menjadi potensial aksi pada
sel ganglion retina. Retina tidak hanya mendeteksi cahaya,
melainkan juga memainkan peran penting dalam persepsi visual.
Pada tahap embrio, retina dan saraf optik berkembang sebagai
bagian dari perkembangan luar otak.
Adapun bagian-bagian mata yang berhubungan dengan fungsi
penglihatan, yaitu :
1) Kornea (selaput bening)
Kornea berfungsi menerima rangsang cahaya dan meneruskannya ke
bagian yang lebih dalam. Karena fungsinya itu, maka kornea
memiliki beberapa sifat yaitu tidak berwarna (bening) dan tidak
mempunyai pembuluh darah.
2) Iris (selaput pelangi) dan pupil (anak mata)
Iris merupakan suatu jaringan yang kaya dengan pembuluh darah.
Warna iris memberikan warna pada mata. Iris berfungsi mengatur
banyak sedikitnya cahaya yang masuk ke mata sehingga sesuai
dengan kebutuhan.
3) Pupil (anak mata)
Pupil (anak mata) berfungsi sebagai jalan pengatur keluar masuknya
cahaya ke dalam mata. Pupil adalah celah (lubang) bundar yang ada
di tengah-tengah iris. Dalam cahaya terang, otot iris mengerut dan
menyebabkan pupil mengecil. Mengecilnya pupil akan
menghentikan cahaya agar tidak terlalu banyak masuk ke mata.
Dalam cahaya redup, otot-otot iris akan menjadi relaks sehingga
pupil melebar. Melebarnya pupil memungkinkan cahaya semakin
banyak masuk ke mata.

4
4) Lensa mata
Fungsi lensa mata adalah memfokuskan dan meneruskan cahaya
yang masuk ke mata agar tepat jatuh ke retina. Lensa mata
mempunyai kemampuan untuk mencembung dan memipih untuk
memfokuskan jatuhnya cahaya yang disebut daya akomodasi.
Akomodasi bertujuan agar bayangan yang terjadi jatuh tepat pada
bintik kuning. Apabila melihat objek yang letaknya jauh, lensa mata
menjadi lebih pipih, tetapi jika melihat objek yang letaknya dekat,
lensa mata menjadi lebih cembung. Pengaturan kecembungan lensa
ini diatur oleh otot- otot lensa yang melingkar (otot siliaris). Saat
melihat objek yang jauh otot lensa berelaksasi, sedangkan bila
melihat objek yang dekat otot lensa berkontraksi. Lensa mata
membagi mata menjadi dua rongga, yaitu ruangan antara kornea
dengan lensa (rongga muka), dan ruangan dibelakang lensa (rongga
belakang). Kedua rongga tersebut diisi cairan kental dan transparan
seperti jeli. Rongga depan berisi aqueous humour (humor berair),
sedangkan rongga belakang berisi vitreous humor (humor bening).
Kedua cairan tersebut berfungsi membantu memfokuskan cahaya
kedalam retina.
5) Retina ( selaput jala)
Retina berfungsi membentuk bayangan benda dan kemudian dikirim
oleh saraf mata ke otak. Pada retina terdapat reseptor (fotoreseptor)
yang berhubungan dengan bagian badan sel- sel saraf yang
serabutnya membentuk urat saraf optik yang memanjang sampai ke
otak. Bagian lapisan retina yang dilewati berkas urat saraf yang
menuju ke otak tidak memiliki reseptor dan tidak peka terhadap
sinar. Apabila sinar mencapai bagian ini kita tidak dapat mengenali
cahaya. Oleh karena itu, daerah ini disebut bintik buta.

5
6) Saraf mata
Saraf mata berfungsi untuk meneruskan rangsang cahaya yang
diterima. Rangsang tersebut diteruskan ke susunan saraf pusat yang
berada di otak. Dengan demikian, kita dapat melihat suatu benda
2. Proses melihat
Mata bisa melihat benda karena adanya cahaya yang dipantulkan
oleh benda tersebut ke mata. Jika tidak ada cahaya yang dipantulkan
benda, maka mata tidak bisa melihat benda tersebut. Proses mata
melihat benda adalah sebagai berikut:
a. Cahaya yang dipantulkan oleh benda ditangkap oleh mata,
menembus kornea dan diteruskan melalui pupil.
b. Intensitas cahaya yang telah diatur oleh pupil diteruskan menembus
lensa mata.
c. Daya akomodasi pada lensa mata mengatur cahaya supaya jatuh
tepat dibintik kuning.
d. Pada bintik kuning, cahaya diterima oleh sel kerucut dan sel batang,
kemudian disampaikkan ke otak.
e. Cahaya yang disampaikan ke otak akan diterjemahkan oleh otak
sehingga manusia bisa mengetahui apa yang mereka lihat.
3. Gangguan pada mata
Gangguan pada mata Keadaaan mata setiap anak berbeda-beda.
Ada mata normal dan ada mata tidak normal. Mata tidak normal berarti
mempunyai kelainan. Seseorang tidak bisa melihat suatu benda yang
seharusnya dapat dilihat dengan mata normal, itu bertanda mata orang
tersebut mengalami gangguan berupa kelainan pada mata. Orang yang
bisa melihat dengan normal tanpa bantuan kacamata disebut emetropi.
Ada beberapa kelainan pada mata, yaitu:
a. Rabun dekat
Rabun dekat disebut hipermetropi. Rabun dekat adalah
ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang dekat. Hal ini
disebabkan oleh ukuran bola mata yang pendek sehinggga

6
banyangan jatuh dibelakang retina. Kebiasaan membaca buku terlalu
dekat dan sambil tiduran akan mempercepat timbulnya cacat mata.
Rabun dekat dapat diatasi dengan menggunakan kaca mata berlensa
cembung. Lensa cembung merupakan lensa positif.
b. Rabun jauh
Rabun jauh adalah ketidakmampuan mata untuk melihat benda yang
berjarak jauh. rabun jauh disebut miopi. Penyebab rabun jauh adalah
bola mata terlalu panjang dari ukuran normal sehingga bayangan
benda jatuh di depan retina. Rabun jauh dapat diatasi dengan
menggunaan kacamata berlensa cekung. Lensa cekung merupakan
lensa negatif.
c. Rabun jauh dan dekat
Rabun jauh dan dekat disebut juga presbiopi atau rabun tua.
Penderita presbiopi tidak mampu melihat benda yang terlalu jauh
dan terlalu dekat. Supaya penderita presbiopi dapat melihat dengan
jelas, maka dibutuhkan kacamata rangkap, yaitu kacamata cembung
dan cekung.
d. Rabun senja
Rabun senja atau rabun ayam adalah ketidakmampuan mata untuk
melihat benda yang berada ditempat remang-remang dan di malam
hari. Gangguan ini disebabkan kekurangan vitamin A, sehingga sel
batang tidak berfungsi karena protein rodopson tidak berbentuk.
Orang yang menderita rabun senja harus banyak mengkonsumsi
makanan yang banyak mengandung vitamin A.
e. Buta warna
Buta warna adalah ketidakmampuan mata untuk membedakan
warna. Penyakit ini bersifat menurun. Buta warna ada 2 macam,
yaitu:
1) Buta warna total Buta warna total adalah mata bisa melihat
warna hitam dan putih saja.

7
2) Buta warna separuh Buta warna separuh adalah tidak bisa
melihat warna tertentu, yaitu merah, biru, dan hijau.
f. Katarak
Katarak atau bular mata merupakan gangguan penglihatan.
Penyebabnya adalah lensa mata keruh sehingga menghalangi
masuknya cahaya pada retina. Penderita ini umumnya berumur
diatas 55 tahun. Kelainan mata ini dapat diatasi dengan operasi mata.
g. Juling
Juling adalah kelainan mata yang disebabkan oleh ketidakserasian
otot-otot mata. Jika penderita masih anak-anak, maka dapat
diperbaiki dengan jalan operasi.
h. Astigmatisme
Astigmatisme atau mata silindris adalah gangguan mata yang
disebabkan oleh ukuran lensa mata atau kornea tidak rata. Penderita
gangguan ini tidak mampu melihat garis vertikal dan horizontal.
Gangguan mata ini dapat diatasi dengan menggunakan kacamata
yang berlensa silindris.

2.2 Indera Pendengar (Telinga)


Apa saja bagian- bagian, cara kerja, indera pendengar?” Telinga
merupakan alat pendengar dan alat keseimbangan. Telinga terdiri dari tiga
bagian, yaitu telinga luar, telinga tengah dan rongga telinga dalam.
1. Telinga luar
Telinga luar terdiri atas:
a. Daun telinga berfungsi untuk menampung atau mengumpulkan
gelombang bunyi.
b. Liang pendengaran berfungsi untuk menyalurkan gelombang bunyi
ke selaput gendang telinga. Di sepanjang dinding
liang pendengaran terdapat rambut halus yang berfungsi
menghalangi debu dan air agar tidak masuk ke telinga.

8
2. Telinga tengah
Telinga bagian tengah terdiri dari:
a. Gendang telinga (membrane timpani) berfungsi untuk menangkap
getaran.
b. tulang pendengaran (martil, landasan dan sanggurdi) berfungsi untuk
memperkuat getaran dan mengalirkannya dari gendang telinga
menuju ke rongga telinga dalam.
c. Saluran eustachius berfungsi untuk menjaga keseimbangan tekanan
udara antara udara luar dengan udara di dalam telinga tengah.
3. Telinga bagian dalam
a. Tiga saluran setengah lingkaran (kanalis semisirkularis), berfungsi
sebagai alat untuk mengetahui posisi tubuh, dan menjaga
keseimbangan.
b. Tingkap jorong, berfungsi menerima,dan menyampaikan getaran.
c. Rumah siput (koklea), berfungsi menerima, memperbesar, dan
menyampaikan getaran suara ke saraf pendengaran.
4. Proses Mendengar
Getaran bunyi yang kita dengar akan ditangkap oleh daun
telinga. Getaran bunyi tersebut kemudian masuk ke dalam lubang
telinga. Apabila getaran bunyi mencapai gendang telinga, maka gendang
telinga akan bergetar. Getaran gendang telinga menggetarkan tulang-
tulang pendengaran. Selanjutnya, tingkap jorong dan rumah siput ikut
bergetar. Demikian juga dengan cairan limfa di dalam rumah siput.
Cairan limfa merangsang ujung-ujung saraf. Ujung-ujung saraf
menyampaikan rangsangan bunyi tersebut ke otak. Dengan demikian,
kita mendengar bunyi. Getaran bunyi yang terlalu keras dapat merobek
gendang telinga sehingga pendengaran dapat terganggu.
5. Gangguan pada Telinga
Gangguan pada telinga menyebabkan ketulian atau
kekurangtajaman pendengaran. Ada dua penyebab gangguan telinga
yaitu gangguan penghantar bunyi dan gangguan saraf. Gangguan

9
tersebut bisa diatasi dengan menggunakan alat pendengaran buatan.
Beberapa gangguan telinga, yaitu:
a. Gangguan telinga yang disebabkan oleh luka pada telinga bagian
luar yang telah terinfeksi atau otitis sehingga mengeluarkan nanah.
Gangguan ini dapat bersifat permanen jika terjadi infeksi yang
sangat parah. Penderita ini harus segera memeriksakan telinganya
pada dokter supaya bisa cepat disembuhkan.
b. Penumpukan kotoran sehingga menghalangi getaran suara untuk
sampai ke gendang telinga. Oleh karena itu, kita harus
membersihkan telinga dari kotoran dengan kapas minimal satu kali
dalam satu minggu.
c. Keruskan gendang telinga, misalnya, gendang telinga pecah.
Pecahnya gendang telinga dapat disebabkan oleh dua hal yaitu
kapasitas suara yang didengar terlalu kuat dan terkena benda yang
tajam, misalnya membersihkan telinga dengan peniti atau lidi
sehingga menyentuh gendang telinga dan menyebabkan gendang
telinga menjadi sobek. Gendang telinga sangat tipis.
d. Otosklerosis, adalah kelainan pada tulang sanggurdi yang ditandai
dengan gejala tinnitus (dering pada telinga) ketika masih kecil.
e. Presbikusis, adalah perusakan pada sel saraf telinga yang terjadi
pada usia manula.
f. Rusaknya reseptor pendengaran pada telinga bagian dalam akibat
dari pendengaran suara yang amat keras.

2.3 Indera Pengecap (Lidah)


Indra pengecap pada manusia berupa lidah. Lidah adalah alat indra
yang peka terhadap rangsangan berupa zat kimia larutan.
1. Bagian-bagian lidah
Lidah terletak didalam mulut. Permukaaan lidah kasar karena
penuh bintil-bintil yang disebut papilla. Pada binti-bintil lidah terdapat
saraf pengecap. Lidah merupakan otot yang tebal. Pada pangkal lidah

10
terdapat kelenjar limfa berlapiskan selaput yang berlendir. Daerah-
daerah peka pada lidah:
a. Pangkal Lidah dapat mengecap rasa pahit
b. Tepi Lidah mengecap rasa asin dan rasa asam
c. Ujung Lidah dapat mengecap rasa manis
2. Cara kerja lidah
Makanan atau minuman yang masuk ke dalam mulut memberi
rangsangan ke ujung-ujung saraf pengecap. Rangsangan dari
makanan tersebut kemudian diteruskan ke otak. Dengan demikian, kita
dapat mengecap (merasakan) makanan atau minuman tersebut. Selain
sebagai indera pengecap, lidah juga berfungsi sebagai alat bicara dan
mengatur letak makanan pada saat sedang dikunyah setelah itu, lidah
akan mendorong makanan masuk ke kerongkongan.
3. Merawat kesehatan lidah
Penyakit yang sering menyerang lidah adalah sariawan. Sariawan
mengakibatkan lidah memerah dan tampak luka. Penyakit ini cukup
mengganggu karena menimbulkan rasa sakit pada saat kita
menggerakkan lidah untukmengunyah dan berbicara.
Cara merawat kesehatan lidah antara lain :
a. Menghindari makanan yang terlalu panas atau dingin.
b. Gunakan sikat gigi yang bersih dan lembut.
c. Rajin mengunsumsi makanan yang mengandung vitamin C.

2.4 Indera Pembau (Hidung)


Hidung merupakan salah satu alat indera manusia yang berperan
sebagai indera penciuman serta bagian dari sistem pernapasan yang
berperan sebagai sirkulasi udara.
1. Bagian-bagian hidung
a. Lubang hidung berfungsi untuk keluar masuknya udara
b. Rambut hidung berfungsi untuk menyaring udara yang masuk ketika
bernapas

11
c. Selaput lendir berfungsi tempat menempelnya kotoran dan sebagai
indera pembau
d. Serabut saraf berfungsi mendeteksi zat kimia yang ada dalam udara
pernapasan
e. Saraf pembau berfungsi mengirimkan bau-bauan yang ke otak
2. Cara kerja hidung
Kita dapat membau suatu zat karena zat yang berupa uap tersebut
masuk ke rongga hidung sewaktu kita menarik nafas. Zat tersebut akan
dilarutkan pada selaput lender dan merangsangkan sel-sel
reseptor, kemudian dibawa oleh saraf pembau ke otak sehingga kita
dapat mengetahui bau tersebut.
3. Gangguan pada hidung
Gangguan pada hidung biasa disebabkan oleh radang atau sakit
pilek yang menghasilkan lendir atau ingus sehingga menghalangi bau
mencapai ujung saraf pembau akibatnya hidung tidak mampu untuk
mencium bau tersebut.Ketidakmampuan hidung untuk mencium bau
disebut anosmia. Gangguan lain juga bisa disebabkan oleh adanya
kotoran pada hidung, dan bulu hidung yang terlalu banyak.
4. Merawat kesehatan hidung
Agar hidung dapat berfungsi dengan baik, hidung harus dirawat
dengan baik. Setiap hari, hidung harus dibersihkan. Hidung menjadi
kotor karena udara yang kita cium mengandung butiran debu. Segeralah
ke dokter jika menderita pilek lebih dari seminggu agar pilek tidak
semakin parah. Pilek yang lama dapat merusak indera pembau.

2.5 Indera Peraba (Kulit)


Kulit adalah alat indera yang peka terhadap rangsangan berupa
sentuhan, tekanan, panas, dingin, dan nyeri atau sakit. Kepekaan tersebut
disebabkan karena adanya ujung-ujung saraf yang ada pada kulit. Biasanya
ujung saraf indera peraba ada dua macam, yaitu ujung saraf bebas atau

12
ujung saraf tanpa selaput yang mendeteksi rasa nyeri atau sakit, dan
korpuksel taktil atau ujung saraf yang berselaput (berpapilia).
1. Fungsi bagian-bagian kulit :
a. Kulit ari berfungsi mencegah masuknya bibit penyakit dan
mencegah penguapan air dari dalam tubuh.
b. Kelenjar keringat berfungsi menghasilkan keringat
c. Lapisan lemak berfungsi menghangatkan tubuh
d. Otot penggerah rambut berfungsi mengatur gerakan rambut
e. Pembuluh darah berfungsi mengalirkan darah keseluruh tubuh.
2. Macam-macam reseptor pada kulit adalah:
a. Korpuskula Pacini : tekanan
b. Korpuskula Ruffini : panas
c. Korpuskula Krause : dingin
d. Korpuskula Meissner : sentuhan
e. Korpuskula ujung saraf terbuka: rasa nyeri
Kulit merupakan organ perasa dan peraba manusia. Kulit terdiri dari
beberapa lapisan, yaitu epidermis, dermis, dan hipodermis. Epidermis atau
lapisan terluar merupakan lapisan pelindung. Lapisan yang paling tebal
biasanya terdapat pada telapak kaki dan telapak tangan. Hipodermis adalah
lapisan terdalam yang kaya akan jaringan lemak untuk menghangatkan
tubuh. Di antara kedua lapisan ini terdapat dermis. Lapisan tengah ini
mengandung kelenjar keringat, kelenjar minyak, folikel rambut, pembuluh
darah, saraf dan sel penerima khusus yang berkaitan dengan indera
peraba/perasa.

13
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Alat indera adalah alat tubuh yang berguna untuk mengetahui
keadaan di luar tubuh. Indra merupakan ”jendela” bagi tubuh untuk
mengenal dunia luar sekitar kita. Alat indera adalah organ yang peka
terhadap rangsangan tertentu.
Manusia mempunyai lima macam indra, yaitu mata sebagai
penerima rangsang cahaya, telinga sebagai penerima rangsang getaran
bunyi, hidung sebagai penerima rangsang bau berupa gas, lidah sebagai
penerima rangsang zat, dan kulit sebagai penerima rangsang sentuhan. Pada
setiap alat indera terdapat saraf. Saraf ini akan menerima rangsang dari luar
tubuh. Kemudian, saraf mengirim rangsang itu ke otak. Saat rangsang
diterima otak dengan baik, maka kita dapat melihat, mendengar, membau,
mengecap, atau meraba.

3.2 Saran
Setiap orang membutuhkan alat indera untuk bisa melihat,
mendengar, mengecap, membau, dan meraba. Oleh karena itu, kita harus
menjaga kebersihan kelima alat indera kita agar tetap sehat. Semoga
makalah ini bermanfaat dan dapat menambah ilmu kita tentang alat indera.

14
DAFTAR PUSTAKA

Rachmat, Agus. 2005. KONSEP DASAR IPA II. Jakarta: Universitas Terbuka.
Sudibyo Elok, Wahono Widodo, Wasis, dan Dwi Suhartanti. 2008. Mari Belajar
IPA Ilmu Pengetahuan Alam untuk SMP/MTs Kelas IX. Jakarta: Pusat
Perbukuan.
Rahmat. 2014. Indera pada manusia.
https://haksablog.wordpress.com/2019/01/20/indera-manusia/, diakses pada 17
November 2021 Pukul 16.00.

15

You might also like