You are on page 1of 34

PASIEN WANITA 50 TAHUN DENGAN TUBERKULOSIS

PARU LAMA AKTIF DI RUM AH SAKIT ISLAM


PURWOKERTO

Pembimbing:
dr. Wijaya Hadi Suryanto, Sp. Rad (K)

Oleh:
Fidela Raida H
2113020042
Laporan Kasus
Iden titas
Nama :Ny. M
Umur :50 tahun
Jenis Kelamin :Perempuan
Agama :Islam
Pekerjaan :IRT
No RM :154XXX
A N A M N ES IS
• Keluhan Utama
Batuk darah
• Riwayat Penyakit Sekarang

Pasien datang ke IGD Rumah Sakit Islam Purwokerto dengan keluhan


batuk darah berwarna merah kehitaman sejak 1 minggu yang diawali batuk
sekitar 6 bulan yang lalu, batuk dirasa terjadi tiba-tiba dan tidak dipengaruhi waktu
atau cuaca, batuk mengganggu aktivitas pasien. Keluhan tidak disertai demam,
sesak, maupun mual.
● Riwayat Penyakit Dahulu
Riwayat serupa diakui dan telah tuntas, riwayat HT, DM, penyakit
jantung, dan alergi disangkal.

● Riwayat Penyakit Keluarga


Keluarga tidak memiliki keluhan serupa, riwayat HT, DM,penyakit
jantung dan alergi.

● Riwayat Sosial Ekonomi


Pasien merupakan seorang ibu rumah tangga dan menggunakan BPJ S
dalam pengobatannya.
P E M E R I KSAAN
FISIK
P E M E RI K S AAN GENERAL
Keadaan Umum Tampak lemah

Kesadaran Compos mentis


GCS E4V5M6
TD : 128/85 mmHg
Vital Sign
Nadi : 112x/menit
RR : 23x/menit
Suhu : 36,80C
SpO2 : 97%
P E M E RI K S AAN LOKALIS
Kepala Luka (-), kelainan bentuk (-)

Mata Konjungtiva anemis -/-


Sklera ikterik -/-
Ukuran pupil 2mm/2mm
Refleks cahaya +/+
Hidung Deviasi septum (-), Sekret (-)
Mulut Bibir kering (-)

Sianosis (-)

Leher Pembesaran KGB (-)


Nyeri tekan (-)
P E M E RI K S AAN T H O R A X
Pulmo Cor
Inspeksi Tidak ada jejas atau jaringan parut Iktus cordis tak
Retraksi dinding dada (-) tampak
Pengembangan dinding dada simetris
Palpasi Tidak ada ketertinggalan gerak dada, hantaran vocal Teraba denyutan
fremitus dalam batas normal ictus cordis

Perkusi Sonor pada kedua lapang paru Redup


Auskultasi Vesikular +/+ S1 dan S2
Wheezing (-/-) reguler
Rhonki (+/-)
P E M E RI K S AAN A B D O M E N
Inspeksi Simetris, datar
Jaringan parut (-)
Striae (-)

Auskultasi Bising usus positif dalam batas normal


Perkusi Timpani

Palpasi Supel
Nyeri tekan epigastric (-)
P E M E RI KS AAN E KS T RE M I T A S

● Atas : akral hangat,edema (-),CRT <2detik


● Bawah : akral hangat,edema (-),CRT <2detik
STATUS NEUROLOGIS
● Kesan Umum
Kesadaran : GCS E4V5M6
Kemampuan bicara : Afasia (-)
Kepala : Tumor (-), Luka (-)
● Pemeriksaan Khusus
Rangsang Selaput Otak
Kaku kuduk : (-)
Brudzinski I : (-)
Brudzinski II : (-)
Brudzinski III : (-)
Brudzinski IV : (-)
Kernig : (-/-)
Pemeriksaan
Foto Polos
Thorax
Thorax AP:
● Konsolidasi di paru dextra disertai multiple cavitas
● Trachea dan bronkus tertarik ke dextra
● Sinus dan diafragma mendatar
● Besar cor tidak dapat dinilai
● Systema tulang intak

Kesan:
● Tb paru lama aktif
DIAGNOSIS
• Tb Paru Lama Aktif
PENATALAKSANAAN
• Inf. RL 20 tpm
• Inj. Kalnex 500 mg/8 jam
• Inj. MP 62,5 mg/8 jam
• Inj. Vit K 3 x 1
• Inj. Vit C 3 x 1
• Inj. Ondancetron 2 x 1
Tb Paru
DEFINISI dan ETIOLOGI

• Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan oleh


infeksi Mycobacterium tuberculosis.
• M. tuberculosis disebut juga sebagai basil tahan asam
KLASIFIKASI TB PARU

• Pemeriksaan Dahak
• BTA (+)
• BTA (-)
KLASIFIKASI TB PARU

• Tipe Penderita
• Kasus baru
• Kasus putus obat
• Kasus gagal pengobatan
• Kasus kambuh
• Kasus pindahan (transfer in)
• Kasus kronik
• Kasus bekas Tb
Patogenesis
PEN EG AKAN
DIAGNOSIS
MANIFESTASI KLINIS

• Gejala Respiratorik • Gejala Sistemik


• batuk >2 minggu • demam
• batuk darah • malaise
• sesak napas • keringat malam
• nyeri dada • anoreksia
• penurunan BB
● Pemeriksaan Fisik:
● suara napas bronkial
● suara napas amforik
● suara napas melemah
● ronki basah
● perkusi pekak
● Pemeriksaan Penunjang:
● pemeriksaan bakteriologi: dahak, cairan pleura, bilasan bronkus
● pemeriksaan radiologi:
● Tb paru aktif: bayangan berawan/nodular di apex dan posterior
lobus atas paru dan segmen superior lobus bawah, cavitas,
bayangan bercak milier, efusi pleura.
● Tb paru inaktif: fibrotik, kalsifikasi, penebalan pleura, luluh paru.
PENATALAKSANAAN
Tatalaksana
• Regimen OAT.
• Obat tunggal
• Obat kombinasi dosis tetap (KDT)
Jenis Sifat Efek Samping
Isoniazid (H) Bakterisidal Neuropati perifer, psikosis toksik,
gangguan fungsi hati, kejang.
Rifampicin (R) Bakterisidal Gangguan gastrointestinal, urin berwarna
merah, gangguan fungsi hati, ruam kulit.
Pyrazinamide Bakterisidal Gangguan fungsi hati, gangguan
(Z) gastrointestinal, gout arthritis.
Ethambutol Bakterisidal Gangguan penglihatan, buta warna,
(E) neuritis perifer.
Streptomycin Bakteriostat Nyeri di tempat suntikan, gangguan
(S) ik keseimbangan dan pendengaran, syok
anafilaktik, anemia.
Tatalaksana

Dosis Rekomendasi
Harian 3 kali per minggu
Obat
Dosis Maksimum Dosis Maksimum
(mg/kgBB) (mg) (mg/kgBB) (mg)
Isoniazid (H) 5 (4-6) 300 10 (8-12) 900

Rifampicin 10 (8-12) 600 10 (8-12) 600


(R)
Pirazinamid 25 (20-30) 35 (30-40)
(Z)
Ethambutol 15 (15-20) 30 (25-35)
(E)
Streptomyci 15 (12-18) 15 (12-18)
n (S)
PROGNOSIS
• Prognosis dapat menjadi buruk bila ditemukan keterlibatan
ekstraparu, keadaan immunodefisiensi, usia tua, dan riwayat
pengobatan TB sebelumnya.
K E S I M P U L AN

Tuberkulosis adalah penyakit yang disebabkan


oleh infeksi Mycobacterium tuberculosis. Diagnosis
ditegakkan berdasarkan gejala klinis, pemeriksaan fisik,
pemeriksaan penunjang. Penatalaksanaan Tb dapat
dilakukan dengan pemberian obat dosis tunggal atau
dosis kombinasi.
Thanks!

CREDITS: This presentation template was created by Slidesgo,


including iconsbyFlaticon,andinfographics & imagesby Freepik

You might also like