You are on page 1of 14

MANAJEMEN KEUANGAN

BAB V

MODAL KERJA

OLEH:

KELOMPOK VALORANT

1. NI KOMANG PUTRI ASRIATI (19211225)

2. NI LUH PUTU SINTA DEWI (19211232)

3. I GEDE FERRY RESTIAWAN (19211251)

DIPLOMA IV MANAJEMEN PERHOTELAN H SEMESTER 6


BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 Pendahuluan.
Secara umum, manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan seseorang dalam

mengatur kegiatan yang dikerjakan individu atau kelompok. Sistem atau manajemen

harus dilakukan untuk memenuhi target yang akan dicapai oleh individu atau kelompok

tersebut dalam sebuah kerjasama dengan mengoptimalkan sumber daya yang ada.

Keuangan dalam sebuah perusahaan menjadi pondasi yang kuat terbangunnya sebuah

perusahaan. Keuangan juga bersifat sangat riskan. Jika tidak dikelola dengan baik akan

menjadi amburadul dan tentunya akan menghentikan jalannya sebuah perusahaan. Dalam

sebuah perusahaan dibutuhkan bidang sendiri yang mengurus bagian keuangan atau bisa

juga disebut manajemen keuangan. Manajemen keuangan adalah kegiatan perencanaan,

pengelolaan, penyimpanan, serta pengendalian dana dan aset yang dimiliki suatu

perusahaan. Pengelolaan keuangan harus direncanakan dengan matang agar tidak timbul

masalah di kemudian hari.

Setiap perusahaan selalu memerlukan modal kerja untuk membelanjai operasinya

sehari – hari misalnya membayar gaji, membeli persediaan dan lainnya. Uang yang telah

dikeluarkan itu diharapkan dapat Kembali masuk ke dalam perusahaan dalam waktu yang

pendek melalui penjualan produk perusahaan. Setelah diterima perusahaan, Ung

kemudian dikeluarkan lagi untuk membiayai operasi selanjutnya. Demikianlah perputaran

tersebut akan berjalan sepanjang umur perusahaan.

1.2 Tujuan.

Setelah mempelajari Bab V modal kerja anda diharapkan untuk mampu:

1. Menyebutkan pengertian dan jenis – jenis modal kerja.

2. Menyebutkan penentuan besarnya modal kerja.


3. Menjelaskan laporan sumber dan penggunaan modal kerja.

4. Membuat modal laporan kerja.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Modal Kerja

Lukas Setia Atmaja (2003) mendefinisiskan bahwa modal sebagai “dana yang

digunakan untuk pendapatan aktiva dan operasi perusahaan. Modal terdiri dari item-

item yang ada disisi kanan suatu neraca, yaitu: hutang saham biasa, saham preferen,

dan laba ditahan”. Dengan demikian modal juga sama dengan dana yang digunakan

oleh perusahaan untuk membiayai biaya operasional Perusahaan Sehari-hari.

Agnes Sawir (2005) mengatakan bahwa “modal kerja adalah keseluruhan

aktiva lancar yang dimiliki perusahaan atau dapat pula dimaksudkan sebagai dana

yang harus tersedia untuk membiayai kegiatan operasi perusahaan sehari-hari”.

Artinya bahwa Modal kerja artinya seluruh kekayaan yang dimiliki oleh perusahaan

untuk melakukan operasinya sehari-hari.

Modal kerja mempunyai dua kosakata atau elemen dasar yakni Aktiva lancar

(current aset) dan Kewajiban lancar (current liabilities). Manajemen modal kerja

memerlukan kedua elemen ini untuk menentukan bagaimana kegiatan operasional

kantor agar pengelolaannya berjalan dengan baik. Bahwasannya pengertian Modal

Kerja adalah Sebuah strategi dalam akuntansi yang fokusnya pada pemeliharaan

keseimbangan current asset dan liabilities pada perusahaan. Manajemen modal kerja

juga melibatkan hubungan antara aset jangka pendek dan kewajiban jangka pendek

perusahaan. Dalam hal seperti ini berhubungan pada pengelolaan kas, persediaan dan

hutang piutang

2.2 Tujuan Manajemen Modal Kerja.

Manajemen modal kerja juga memiliki beberapa tujuan yang diperlukan, yakni:
1. Sebagai upaya untuk mengoptimalkan pengeluaran dalam suatu peningkatan

penjualan dan keuntungan.

2. Dalam upaya pemenuhan laba bagi suatu perusahaan.

3. Jikalau rasio keuangan menunjukkan tren yang positif maka perusahaan tersebut dapat

memperoleh investasi dana dari para kreditor.

4. Karena adanya menghargai modal kerja, maka perusahaan akan membayar segala

kebutuhan dengan waktu yang telah ditentukan.

5. Sebagai perlindungan (proteksi) saat terjadinya krisis modal kerja

2.3 Konsep Modal Kerja.

Ada tiga konsep atau definisi modal kerja yang umum dipergunakan, yaitu:

A. Konsep Kuantitatif.

Konsep ini menitikberatkan kepada kuantitas dana yang diperlukan untuk

mecukupi kebutuhan perusahaan dalam membiayai operasinya yang bersifat rutin,

atau menunjukkan jumlah dana yang tersedia untuk tujuan operasi jangka pendek.

Modal kerja sesuai konsep ini adalah seluruh aktiva lancer “grossing working

capital”.

B. Konsep Kualitatif.

Konsep kualitatif memperhatikan kualitas modal kerja, Dalam konsep ini

pengertian modal kerja adalah kelebihan aktiva lancer di atas hutang lancer.

Definisi ini bersifat kualitatif karena menunjukkan aktiva lancer yang lebih besar

dari pada hutang lancer dan menunjukkan tingkat keamanan bagi kreditur jangka

pendek, serta menjamin kelangsungan operasi di masa datang. Modal kerja dalam

konsep ini disebut “Net Working Capital”

C. Konsep Fungsional.

Konsep ini mendasar pada fungsi dana di dalam menghasilkan pendapatan. Pada

dasarnya dana yang dimiliki perusahaan seluruhnya akan digunakan perushaan


untuk menghasilkan pendapatan, tapi tidak semua dana digunakan untuk

menghasilkan pendapatan bagi periode akutansi tertentu (Current Income). Modal

kerja dalam pengertian ini adalah dana yang dipergunakan untuk memperoleh

Current Income yang sesuai dengan bidang usaha perushaan tersebut. Sedangkan

dana yang tidak menghasilkan Current Income atau kalau menghasilkan Current

Income tidak sesuai dengan maksud utama didirikannya perusahaan tersebut

disebut “Non - Working Capital”.

2.4 Jenis – Jenis Modal Kerja.

Menurut ahli A.W Taylor mengatakan ada dua jenis modal kerja yang dikelompokkan

yakni:

1. Modal Kerja Permanen.

Modal Kerja Permanen merupakan modal kerja yang wajib dan harus selalu ada di

setiap atau dalam perusahaan perusahaan agar di perusahaan tersebut dapat

menjalankan setiap kegiatannya untuk memenuhi setiap kebutuhan konsumen.

Di jenis modal kerja permanaen dibagi menjadii dua, yakni:

 Modal Kerja Primer meupakan Mdal keja yg minimal harus ada dalam setiap

perusahaan agar fungsinya untuk menjamin si perusahaan tersebut dapat tetap

untuk beroperasi.

 Modal kerja normal merupakan modal kerja yang wajib dan harus ada agar si

perusahaan terbiasa hanya untuk bisa beroperasi dengan tingkat produksi yang

normal.

2. Modal Kerja Variable.

Modal kerja variabel yitu modal kerja yg jumlahnya itu berubah ubah yang

menyesuaikan dengan setiap perubahan kegiatan maupun keadaan yang lain yang

bisa mempengauhi perusahaan tersebut atau bisa berfluktuasi dengan berdasarkan


peningkatan atau volume dari penjualan atau produksi. Di modal kerja variabel,

terdiri dari:

 Modal kerja siklus Merupakan suatu modal kerja yang tingkat fluktuasi
konjungfurnya dipengaruhi oleh jumlah kebutuhan.

 Modal kerja musiman Merupakan jumlah dana yang dibutuhkan oleh


perusahaan untuk pencegahan atau antisipasi jika ada fluktuasi di setiap

kegiatan perusahaan.

 Modal kerja darurat Dalam modal kerja ini jumlah di setiap kebutuhannya akan
dipengaruhi oleh setiap keadaan keadaan yang terjadi pada luar kemampuan di

perusahaan. Sebuah usaha akan dikatakan sehat jika posisi pada modal kerjanya

stabil, yang berarti harus ada dua jenis mdal kerja yang disebutkan tadi tersedia

di setiap perusahaan.

Pada setiap harinya kebutuhan pada modal kerja dalam satu periode belum

tentu akan sama. Penyebab dari ketidaksamaan ini adalah berubah ubahnya

setiap proyeksi pada volume produksi yang akan di hasilkan di perusahaan

tersebut. Pada perubahan itu bsa jadi disebabkan karena adanya permintaan

yang berbeda atau tidak sama dari waktu satu ke yang lain, maka dari itu setiap

kebutuhan modal kerja juga akan mengalami perubahan.

2.5 Perputaran modal Kerja.

Ada dua factor yang mempengaruhi besar kecilnya modal kerja, selain tipe perusahaan

seperti yang kita bahas diatas, Kedua factor tersebut yaitu,

a. Periode terikatnya modal kerja

b. Pengeluaran Kas rata-rata setiap hari

Periode perputaran modal kerja dimulai dari saat Kas diinvestasikaan dalam

komponen – komponen modal kerja sampai sat Kembali menjadi Kas Makin lama
periode perputaran ni akan mengakibatkan makin besar jumlah modal kerja yang

diperlukan. Perputaran penjualan, misalnya direstoran, dapatlah digambarkan

sebagai berikut:

A. Penjualan dengan kredit.

kas barang piutang kas

pembelian penjualan penerimaan uang

B. Penjualan tunai.

Kas barang kas

pembelian penjualan/ penerimaan uang

Sedangkan rata-rata pengeluaran setiap hari biasanya untuk keperluan pembelian bahan
mentah, upah buruh dan lain-lain. Semakin besar rata-rata pengeluaran setiap harinya,
maka akan semakin besar pula kebetulan akan modal kerja.

Tingkat perputaran modal kerja dapat pula dihitung dengan :

KEBUTUHAN RATA – RATA


PERIODE
MODAL = X PENGELUARAN
PERPUTARAN
KERJA MODAL KERJA KAS PER PERIODE
Sumber Modal Kerja

a. Keuntungan yang diperoleh dari operasi prusahaan


b. Berkuranganya aktiva tetap
c. Bertambahnya hutang jangka panjang
d. Bertambahnya modal

Penggunaan Modal Kerja

a. Kerugian dalam operasi perusahaan


b. Bertambahnya aktiva tetap
c. Berkurangnya hutang jangka Panjang
d. Berkurangnya modal
e. Pembayaran kas dividend

Jika kita lihat sumber dan penggunaan modal kerja di atas, di dalam laporan sumber dan
penggunaan modal kerja tidak akan tercantum sumber-sumber dan penggunaan dana yang
berasal dari kompenen-komponen modal kerja sendiri.

2.6 Penentuan Modal Kerja.

Modal kerja yang cukup akan bermanfaat bagi perusahaan, sebaliknya kekurangan

modal kerja yang cukup tidak lah mudah. Berikut merupakan ilustrasi tentang 2 hotel

yang berbeda dari kondisinya

.Hotel kecil A memiliki neraca sebagai berikut:

Aktiva Lancar Rp. 1.500.000

Hutang Lancar Rp. 1.000.000

Modal Kerja Rp. 500.000


Hotel besar B memiliki aktiva lancar yang lebih besar dengan hutang lancar yang lebih besar

pula.

Aktiva Lancar Rp. 10.000.000

Hutang Lancar Rp. 9.500.000

Modal Kerja Rp. 500.000

Walau kedua hotel tersebut memiliki modal kerja yang sama, namun cara membelanjai

perusahaannya tidaklah sama. Hotel A kalua berdasarkan current rasio (aktiva lancar: hutang

lancar) lebih baik tingkat likuiditasnya disbanding dengan hotel B, Hotel A memiliki Rp. 1,5.

Aktiva Lancar untuk setiap Rp. 1. Hutang lancar (Rp. 1.500.000,- : Rp. 1.000.000) lebih

likuid dibandingkan dengan hotel B yang hanya memiliki Rp. 1,05 Aktiva Lancar untuk

setiap Rp. 1 Hutang Lancar.

Laporan Perubahan Modal Kerja

Laporan sumber dan penggunaan modal kerja menunjukkan perubahan-perubahan yang

terjadi dari satu periode akuntansi ke periode berikutnya secara keseluruhan. Laporan tersebut

tidak menunjukkan bagaimana elemen-elemen modal berubah secara individual. Untuk

keperluan yang disebut belakangan dibuatlah laporan perubahan modal kerja sebagaimana

tunjukkan dalam contoh di bawah ini.

Kelebihan Modal Kerja – (modal kerja cukup)


a. Melindungi kemungkinan terjadinya krisis keuangan guna membenahi modal kerja yang
diperlukan.
b. Merencanakan dan mengawasi rencana perusahaan menjadi rencana keuangan di dalam
jangka pendek.
c. Menilai kecepatan perputaran modal kerja dalam arti yang menyeluruh..
d. Membayar atau memenuhi kewajiban jangka pendek sesuai dengan jatuh tempo.
e. Memperoleh kredit sebagai sumber dana guna memperbesar pemenuhan kebutuhan
kekayaan aktiva lancar.
f. Memberikan pedoman yang sehingga tidak terdapat keraguan manajemen guna
memperoleh efisiensi yang baik.

• Kelemahan Modal Kerja


a. Kelebihan atas modal kerja mengakibatkan kemampuan laba menurun sebagai akibat
lambatnya perputaran dana perusahaan.
b. Menimbulkan kesan bahwa manajemen tidak mampu menggunakan modal kerja secara
efisien.
c. Jika modal kerja tersebut dipinjam dari bank maka perusahaan mengalami kerugian dalam
membayar bunga.
Rumus – Rumus Modal Kerja, Contoh Soal dan Penyelesaiannya
A. Net Working Capital (NWC) = Current Assets – Current Liabilities
B. Working Capital Ratio (WCR) = Current Assets : Current Liabilities

Contoh Perhitungan dan Analisis Modal Kerja

1. PT. Indofood CBP Sukses Makmur Tbk data per Desember 2020. Working Capital
dapat ditemukan di dalam laporan posisi keuangan alias neraca. Berdasarkan data
neraca Indofood tahun 2020 deketahui angka – angka sebagai berikut:
Total Asset Lancar ( current assest) = Rp20.176.223
Total Liabilitas jangka pendek = Rp9.176.164

Dengan demikian maka jumlah dan nilai modal kerja (working capital) Indofood
tahun 2020 adalah sebagi berikut
 Net Working Capital (NWC) = Rp20.716.223 – Rp9.176.164 = Rp11.540.059
 Working Capital Ratio ( WCR) = Rp20.716.223 : Rp9.176.164 = 2,26 (nilai
positif

Nilai ratio modal kerja (working capital WCR) Indofood 2020 diketahui sebesar 2,26.
Cara analisi ratio modal erja yaitu Ketika ratio kurang dari 1, itu menujukkan nilai
yang negative untuk modal kerja perusahaan. Artinya, utang lancar perusahaan lebih
besar dari asset lancar. Ketika ratio lebih dari 1, itu menunjukkan nilai positif. Artinya
asset lancar perusahaan bernilai lebih besar dari utang lancar.

Cara Menghitung Modal Usaha

Dalam memulai sebuah bisnis, seorang pengusaha wajib mengetahui bagaimana cara
menghitung modal dan harga jual. Berikut beberapa pilihan caranya yang dapat Anda pilih.

1. Cara Menghitung Modal Usaha Menggunakan Laba, Modal Akhir, dan Prive
Cara menghitung modal dan keuntungan yang pertama adalah dengan menggunakan
tiga besaran yakni laba, modal akhir, dan prive.
 Laba adalah keuntungan bersih yang didapat melalui bisnis yang Anda jalani.
 Modal akhir adalah keseluruhan dana yang Anda peroleh hasil dari modal
awal ditambah dengan keuntungan atau kerugian lalu dikurangi total prive.
 Prive adalah penarikan sejumlah dana yang digunakan untuk memenuhi
keperluan pribadi atau di luar bisnis si pemilik bisnis.
Adapun rumus perhitungan modal awal adalah dengan menjumlah modal akhir
dikurangi jumlah dari laba dikurangi prive. Berikut gambarannya.

Modal Awal = Modal Akhir - (Laba + Prive)

2. Cara Menghitung Modal Usaha Kecil Berdasarkan Investasi, Modal Kerja, dan Modal
Operasional
Cara menghitung modal yang kedua adalah melalui komponen modal investasi, modal
kerja, dan modal operasional.
 Modal investasi adalah dana yang dibelanjakan untuk keperluan alat usaha
yang digunakan sebagai penunjang kegiatan bisnis perusahaan.
 Modal kerja adalah seluruh biaya yang diperlukan perusahaan guna memenuhi
kebutuhan bahan baku serta alat-alat pengembangan usaha.
 Modal operasional adalah seluruh biaya yang dimanfaatkan untuk mendukung
kelancaran kegiatan operasional perusahaan.
Rumus perhitungan modal awal menggunakan metode ini adalah dengan menjumlah
modal investasi ditambah modal kerja ditambah modal operasional. Berikut gambaran
rumusnya:

Modal Awal = Modal Investasi + Modal Kerja + Modal Operasional

3. Cara Menghitung Modal Usaha Kecil dengan Capital Expenses dan Operational
Expenses
Cara menghitung modal usaha selanjutnya adalah menggunakan capital expenses dan
operational expenses.
 Capital expenses adalah modal yang digunakan untuk mendukung
keberlangsungan kegiatan bisnis perusahaan. Termasuk di antaranya adalah
peralatan-peralatan yang digunakan dalam jangka waktu lama.
 Operational expenses adalah modal awal yang dimanfaatkan untuk
kepentingan operasional suatu perusahaan. Hal-hal yang termasuk operating
expenses yaitu biaya sewa gedung, gaji karyawan, biaya telepon, listrik, dan
lainnya.
Anda dapat menghitung modal awal dengan cara menjumlahkan modal capital
expenses ditambah modal operational expenses, berikut rumusnya:

Modal Awal = Modal Capital Expenses + Modal Operational Expenses

4. Menghitung dengan Beban, Pajak, Modal Akhir, Pendapatan, dan Prive


Cara menghitung modal dan harga jual selanjutnya adalah dengan menggabungkan
beberapa komponen keuangan bisnis secara sekaligus.
 Beban adalah kewajiban yang mempengaruhi nilai ekuitas atau manfaat
ekonomi dalam suatu periode akuntansi.
 Pajak adalah iuran wajib setiap pribadi maupun pelaku usaha yang harus
dibayarkan pada negara.
 Pendapatan adalah penghasilan yang didapat dari bisnis yang dijalankan.
Rumus perhitungan modal usaha yang satu ini adalah dengan menjumlahkan modal
akhir dikurangi seluruh pendapatan, lalu ditambah seluruh beban ditambah pajak
ditambah prive. Berikut rumus perhitungan melalui lima komponen tadi:

Modal Awal = Modal Akhir - Seluruh Pendapatan + Seluruh Beban + Pajak +


Prive

Contoh Perhitungan Modal

Berikut adalah contoh cara menghitung modal dan keuntungan, berdasarkan tiga komponen
yakni laba, modal akhir, dan prive.

Perusahaan PT. Sejahtera Makmur memiliki modal akhir sejumlah Rp35.000.000. Apabila
perusahaan tersebut mendapatkan keuntungan atau laba sebesar Rp5.000.000 dan prive
sebesar Rp1.000.000, maka total modal awal usaha perusahaan tersebut adalah sebagai
berikut.
Modal Awal = Modal Akhir - (Keuntungan/Laba + Prive)
= Rp35.000.000 - (Rp5.000.000 + Rp1.000.000)
= Rp35.000.000 - Rp6.000.000
= Rp29.000.000

You might also like